• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Gorontalo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambaran Umum Gorontalo"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan

Pendahuluan

• Latar BelakangLatar Belakang

Ind

Indoneonesia sia mermerupaupakan kan neganegara ra yanyang g dibdiberkaerkahi hi seksekaligaligus us diadiancancamm oleh

oleh konkondisdisi i alaalamnymnya. a. WilWilayaayah h IndIndoneonesia sia sansangat gat lualuas s dendengan gan panpanjanjangg wilaya

wilayah h sekitasekitar r 6000 km 6000 km dari ujung barat dari ujung barat sampsampai ujung ai ujung timur dan terbagitimur dan terbagi me

menjnjadadi i 3 3 dadaererah ah wawaktktu. u. SeSelalain in ititu, u, InIndodonenesisia a mmererupupakakan an nenegagarara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta or

oranang. g. YaYang ng tatak k dadapapat t didisasangngkal kal adadalalah ah kekenynyatataaaan n babahwhwa a wiwilaylayahah Ind

Indoneonesia sia terterletletak ak padpada a perpertemtemuan uan antantara ara LemLempenpeng g CarCarolioline ne PasPasifiifik,k, L

Leemmppeenng g LLaauut t FFiilliippiinna a ddaan n LeLemmppeenng g HHiinnddiiaa--AAuussttrraalliiaa, , yyaanngg mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia menjadi wilayah yang mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia menjadi wilayah yang rawan terhadap bencana alam seperti: gempa bumi, tsunami dan gunung rawan terhadap bencana alam seperti: gempa bumi, tsunami dan gunung berapi.

berapi. Pa

Pada da DesDesemembeber r 20200404, , gegempmpa a dadan n tstsununamami i tetelalah h memenynybababkbkanan keru

kerusaksakan/an/kerukerugian gian yanyang g dahdahsysyat, at, terterutautama ma di di proprovinvinsi si NanNangrogroe e AceAcehh Dar

Darusussasalalam m (N(NADAD). ). TsTsununamami i jujuga ga tetelalah h memenenewawaskskan an riribubuan an ororanang g didi neg

negarara-a-negnegarara a sesekitkitar ar SaSamumudedera ra HiHindndiaia, , sesepepertrti i MaMalaylaysisia, a, ThThaiailanland,d, Mya

Myanmanmar, r, IndIndia, ia, SriSrilanglangka, ka, BanBanglagladesdesh, h, MalMaldivdives es dan dan negnegaraara-neg-negaraara benua Afrika. Lebih dari 200 ribu orang tewas oleh tsunami Aceh, karena benua Afrika. Lebih dari 200 ribu orang tewas oleh tsunami Aceh, karena itu

itu tstsunaunami mi AceAceh h diadianggnggap ap sebsebagaagai i tsutsunamnami i palpaling ing memmematiatikan kan daldalamam sejarah kejadian tsunami.

sejarah kejadian tsunami. Daer

Daerah ah lain yang lain yang dipdiperkerkirakirakan an rawrawan an oleoleh h benbencancana a gemgempa pa dandan tsuna

tsunami adalah mi adalah ProvinProvinsi Gorontalo. Pada si Gorontalo. Pada bulan Novembbulan November er 2008, terjadi2008, terjadi gem

gempa pa beberkrkekuekuatatan an 7,7,7 7 SkaSkala la RiRichchter ter papada da 13138 8 kikilomlometeter er babararatltlauautt Gorontalo pada kedalaman 10 km dan berpotensi terjadi tsunami. Selain Gorontalo pada kedalaman 10 km dan berpotensi terjadi tsunami. Selain itu

itu disdisepaepanjannjang g panpantai tai barbarat at pulpulau au SumSumateatera ra dan dan panpantai tai selselataatan n pulpulauau   J

  Jawawa a jujuga ga beberprpototenensi si teterjrjadadinyinya a gegempmpa a dadan n tstsununamami, i, teterutrutamama a papadada beb

beberraerrapa pa kotkota a di di wilawilayah yah pespesisiisir r yanyang g memmempunpunyai yai poppopulaulasi si penpenduddudukuk yang besar.

yang besar. Berdas

Berdasarkan arkan kondiskondisi i tersebtersebut, informasi mengenai ut, informasi mengenai daerah rawandaerah rawan bencana tsunami dan jalur evakuasi sangat penting dan dibutuhkan oleh bencana tsunami dan jalur evakuasi sangat penting dan dibutuhkan oleh ma

masysyararakaakat t ununtutuk k mememiminimnimalalkan kan jujumlmlah ah korkorbaban n dadan n kerkerususakaakan n bibilala be

bencncanana a tstsununamami i teterjrjadadi. i. IInfnforormmasasi i inini i dadapapat t didihahassililkakan n ddenengagann me

mengnggugunanakan kan dadata ta sasatetelit lit pepengngininderderaaaan n jajauh uh dadan n SisSistetem m InInfoformrmasasii G

(2)

mengidentifikasi tutupan lahan dipermukaan bumi, dan untuk menghasilkab informasi topografi daerah (DEM: Digital Elevation Modefy). Dimana, informasi tutupan lahan dan DEM telah diketahui sebagai parameter-parameter utama menghasilkan model daerah kerawanan bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami.

• Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan penelitian ini adalah menyediakan informasi ilmiah daerah rawan bencana dan upaya evakuasi yang benar dengan memanfaatkan informasi geografi dan data citra satelit penginderaan  jauh.

  Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya informasi yang memadai, akurat, dan mudah diakses masyarakat terkait bencana tsunami. Selain itu, dari kegiatan ini akan dihasilkan peta simulasi jalur evakuasi bencana tsunami di Provinsi Gorontalo dengan memanfaatkan informasi geografi dan data citra satelit penginderaan jauh.

• Sasaran Kegiatan

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa membantu Pemerintah Daerah dalam meminimalisir jumlah korban bencana tsunami melalui jalur evakuasi yang tepat dan mudah diterapkan. Selain itu, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan juga oleh lembaga, badan atau organisasi yang bergerak pada penanggulangan bencana. Bagi kalangan akademis, penelitian ini dapat dikembangkan lagi untuk menemukan sistem evakuasi bencana yang lebih komprehensif.

• Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan adalah Provinsi Gorontao. Letak Gorontalo berada diantara patahan besar palung Sangihe disisi timur, serta patahan Gorontalo dibagian tengah. Jalur patahan ini termasuk sesar yang aktif, yang membelah Kota Gorontalo dan Danau Limboto oleh karenanya Gorontalo senantiasa merasakan ancaman laten akan guncangan gempa yang dapat menelan korban di masa depan.

(3)

Gambaran Umum

Provinsi Gorontalo

Gorontalo secara resmi menjadi provinsi sejak tanggal 16 Februari 2001, mempunyai wilayah di sebagian wilayah utara Pulau Sulawesi. Oleh karenanya gambaran kehidupan masyarakat Gorontalo tidak banyak berbeda dengan provinsi disekitarnya. Walaupun demikian, untuk lebih memahami, berikut ini secara rinci akan diberikan ulasan singkat mengenai gambaran umum wilayah Gorontalo.

• Kondisi Geografis

Secara geografis Provinsi Gorontalo dengan ibu kota Gorontalo terletak antara 0,190 – 1,150 Lintang Utara dan 121,230 – 123,430 Bujur

  Timur. Letak Gorontalo diapit oleh Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Sulawesi Tengah di sebelah Timur dan Barat, sedangkan di sebelah Utara dan Selatan diapit oleh Laut Sulawesi dan Teluk Tomini. Secara umum, suhu udara di Propinsi Gorontalo rata-rata pada siang hari 31,70 Celcius, sedangkan suhu udara rata-rata pada malam hari 23,60 Celcius, kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata 82,8 persen. Letak geografis yang berbeda-beda yaitu dataran, pantai dan danau serta sungai menyebabkan potensi desa/kelurahan, mata pencaharian, maupun perilaku penduduk juga berbeda. Misalkan di desa pantai, sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah nelayan. Sementara itu penduduk di desa dataran maupun perbukitan banyak yang menjadi petani, yaitu petani sawah dan berkebun.

(4)

Provinsi Gorontalo terdiri dari 5 (lima) kabupaten dan 1 (satu) kota yaitu Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo Utara dan Kota Gorontalo. Jika ditinjau dari luas wilayahnya, yaitu dari total 12.215,44 Km2, Kabupaten Pohuwato merupakan daerah terluas, yaitu

4.244,31 Km2 atau sekitar 34,75 persen, kemudian Kabupaten

Boalemo mempunyai luas 2.567,36 Km2 atau sekitar 21,02 persen, dan

Kota Gorontalo mempunyai luas hanya 64,79 Km2 atau hanya sekitar 1,00

persen.

• Geomorfologi

Wilayah Gorontalo yang ditempati oleh Cekungan Air Tanah Limboto berada pada bagian lengan utara Sulawesi, dimana sebagian besar daerah ini ditempati oleh satuan batuan Gunung Api Tersier. Di wilayah bagian tengah daerah ini dijumpai dataran rendah berbentuk memanjang yang terbentang dari arah barat-barat laut ke timur-tenggara yang diduga semula merupakan danau dengan pusatnya berada di Danau Limboto. Wilayah Cekungan Limboto dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) satuan morfologi, yaitu : satuan morfologi satuan pegunungan berlereng terjal, satuan morfologi perbukitan bergelombang dan satuan morfologi dataran rendah. ,

Satuan morfologi pegunungan berlereng terjal, terutama menempati wilayah bagian tengah dan utara wilayah Gorontalo, yang menjadi pembatas sebelah timur dan sebelah utara dafi Cekungan Air Tanag

(5)

Limboto yaitu di dengan beberapa puncaknya berada di Pegunungan  Tilongkabila, antara lain : G. Gambut (1954 m), G. Tihengo (1310 m), G. Pombolu (520 m) dan G. Alumolingo (377 m), satuan morfologi ini terutama dibentuk oleh satuan batuan Gunungapi tersier dan batuan Plutonik.

Satuan morfologi perbukitan bergelombang, terutama dijumpai di daerah bagian selatan dan bagian barat dan menjadi batas cekungan di sebelah selatan dan sebelah utara. Satuan morfologi ini umumnya menunjukkan bentuk puncak membulat dengan lereng relatif landai dan berjulang kurang dari 200 meter yang terutama ditempati oleh satuan batuan Gunungapi dan batuan sedimen berumur Tersier hingga Kuarter.

Satuan morfologi dataran, merupakan daerah dataran rendah yang berada di bagian tengah wilayah Cekungan Limboto yaitu di sekitar Danau Limboto. Pada umumnya daerah ini ditempati oleh satuan aluvium dan endapan danau. Aliran sungai di wilayah ini umumnya mempunyai pola 'sub dendritic dan 'sub parallel".

• Stratigrafi

Berdasarkan peta geologi lembar Tilamuta (S. Bachri, dkk, 1993) dan lembar Kotamobagu (T.Apandi, dkk, 1997) dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung, stratigrafi wilayah Cekungan Limboto disusun oleh formasi / satuan batuan sebagai berikut : (lihat Gambar 2.2: Peta Geologi Wilayah Cekungan Limboto).

a. Endapan Permukaan

• Alwium (Qal), terdiri dari : pasir, lempung, lanau, lumpur, kerikil dan

kerakal yang bersifat lepas. Satuan batuan ini menempati daerah dataran rendah, terutama di daerah dataran, lembah sungai dan daerah rawa-rawa. Pelamparan dari satuan batuan ini terbatas pada daerah aliran sungai (DAS) seperti yang terdapat di sebelah barat Danau Limboto.

• Endapan Danau (Qpl), terdiri dari : batu lempung, batu pasir, dan

kerikil. Satuan batuan ini umumnya didominasi oleh batu lempung yang berwarna abu - abu kecoklatan, setempat mengandung sisa tumbuhan dan lignit, di beberapa tempat terdapat batu pasir berbutir halus hingga kasar, serta kerikil. Pada batupasir secara setempat terdapat struktur sedimen silang siur berskala kecil. Umumnya satuan batuan ini masih belum mampat dan diperkirakan

(6)

berumur Pliosen hingga Holosen. Sebaran satuan batuan ini menempati lembah di sekitar Danau Limboto. Ketebalan satuan batuan ini mencapai 94 meter dan dialasi oleh batuan Diorit (Trail, 1974).

b. Satuan Batuan Sedimen dan Gunungapi

• Formasi 'Anombo (Teot), terdiri dari : lava basal, lava andesit, breksi

gunung api, dengan selingan batu pasir wake, batu pasir hijau, batu lanau, batu gamping merah, batu gamping kelabu, dan sedikit batuan termalihkan. Umur dari satuan batuan ini diperkirakan Eosen hingga Miosen Awal. Satuan batuan dari formasi ini terdapat di daerah sekitar G. Tahupo (828 m) di sebelah selatan.

• Formasi Dolokapa (fmd), terdiri dari : batu pasir wake, batu lanau,

batu lumpur, konglomerat, tuf, tuf lapili, aglomerat, breksi gunungapi dan lava bersusunan andesit sampai basal. Umur dari formasi ini diperkirakan Miosen Tengah hingga Awal. Miosen Akhir dengan lingkungan lingkungan pengendapan “inner sublitoral” dengan tebal diperkirakan lebih dari 2.000 meter. Sebaran dari satuan batuan di daerah ini menempati bagian tengah dan utara wilayah Gorontalo, yaitu di sebelah utara dari Cekungan Limboto (daerah Paleleh hingga sekitar daerah daerah Kuandang).

• Batuan Gunungapi Bilungala (Tmbv), terdiri dari : breksi gunungapi,

tuf dan lava. satuan batuan ini diperkirakan berumur Miosen   Tengah hingga awal Miosen Akhir dengan tebal lebih dari 1.000 meter. Sebaran dari satuan batuan ini terdapat di bagian timur wilayah Gorontalo, di daerah Tolotio menerus ke timur.

• Satuan Breksi Wobudu (Tpwv), terdiri dari : breksi gunungapi,

aglomerat, tuf, tuf lapili, lava andesit dan lava basal. Satuan batuan ini diperkirakan berumur Pliosen Awal dengan ketebalan diperkirakan 1.000 hingga 1.500 meter. satuan batuan ini tersingkap di bagian utara wilayah Cekungan Limboto, mulai dari Pegunungan Paleleh hingga sebelah barat Teluk Kuandang.

• Batuan Gunungapi Pinogu (TQpv), terdiri dari: perselingan

aglomerat, tuf dan lava. satuan batuan ini diperkirakan berumur Pliosen Akhir hingga Pliosen Awal dengan ketebalan mencapai 250 meter, sedangkan sebarannya terdapat di sebelah selatan wilayah

(7)

Cekungan Limboto dan daerah Teluk Kuandang serta di beberapa tempat yang membentuk bukit - bukit terpisah.

• Batu Gamping Klastik (TQI), terdiri dari: kalkarenit, kalsirudif dan

batu gamping koral. Satuan batuan ini diperkirakan berumur Pliosen Akhir hingga Pliosen Awal dengan ketebalan antara 100 hingga 200 meter, sedangkan sebaran nya terdapat di sebelah barat Danau Limboto.

• Batu Gamping Terumbu (QI), terdiri dari: batu gamping koral. Umur

dari satuan batuan ini diperkirakan Pliosen Akhir hingga Holosen dengan ketebalan mencapai 100 meter, sedangkan sebarannya terdapat di daerah dekat danau Limboto dan pantai selatan bagian timur.

c. Satuan Batuan Terobosan

• Diorit Bone (Tmb), terdiri dari : diorit, diorit kuarsa, granodiorit dan

adamelit. Satuan batuan ini diduga berumur Miosen Tengah hingga awal Miosen Akhir (Trail, 1974), dan terdapat di daerah sebelah timur sesar Gorontalo, juga di sebelah barat sesar disebelah utara dari Cekungan Limboto (daerah dekat Kuandang dan Paleleh).

• Diorit Boliohuto (Tmbo), terdiri dari : diorit dan granodiorit Satuan

batuan ini diperkirakan berumur Miosen Tengah hingga Miosen Akhir, dan mempunyai sebaran di daerah G. Boiiohuto.

• Satuan Batuan Retas, terdiri dari : Andesit (Ta) dan Basal (fb).

Satuan batuan ini menerobos satuan batuan dari Formasi Tinombo, Dolokapa, dan breksi Wobudu, sehingga umumya dianggap Miosen hingga Pliosen.

• Struktur Geologi dan Kegiatan Tektonik 

Wilayah Gorontalo yang ditempati oleh Cekungan Air Tanah Limboto berada pada bagian lengan utara Sulawesi, dimana sebagian besar daerah ini ditempati oleh satuan batuan Gunung Api Tersier. Di wilayah bagian tengah daerah ini dijumpai dataran rendah berbentuk memanjang yang terbentang dari arah barat-barat laut ke timur-tenggara yang diduga semula merupakan danau dengan pusatnya berada di Danau Limboto.

• Geologi Daerah Cekungan Limboto

Susunan batuan di daerah Cekungan Limboto disusun oleh beberapa satuan batuan yang berumur muda hingga tua , terdiri dari:

(8)

1. Endapan Danau (Qpl), terdiri dari: batu lempung, batu pasir, dan kerikil. Satuan batuan ini umumnya didominasi oleh oleh batu

lempung yang berwama abu-abu kecoklatan, setempat

mengandung sisa tumbuhan dan lignit, di beberapa tempat terdapat batu pasir berbutir halus hingga kasar, serta kerikil. Pada batu pasir secara setempat terdapat struktur sedimen silang siur bersekala kecil. Umumnya satuan batuan ini masih belum mampat dan diperkirakan berumur Pliosen hingga Holosen. Sebaran satuan batuan ini menempati daerah dataran yang terhampar di sekitar Danau Limboto. Ketebalan satuan batuan ini mencapai 94 meter dan dialasi oleh batuan diorit (Trail, 1974).

2. Batu Gamping Terumbu (QI), terdiri dari: batu gamping korat. Umur dari satuan batuan ini diperkirakan Pliosen Akhir hingga Holosen dengan ketebalan mencapai 100 meter, sedangkan sebarannya terdapat di daerah dekat danau Limboto dan pantai selatan.

3. Batu Gamping Klastik (TQI), terdiri dari : kalkarenit, kalsirudit dan batu gamping koral: Satuan batuan ini diperkirakan berumur Pliosen Akhir hingga Pliosen Awal dengan ketebalan antara 100 hingga 200 meter, sedangkan sebarannya terdapat di bagian utara cekungan yaitu sebelah barat Danau Limboto.

4. Batuan Gunungapi Pinogu (TQpv), terdiri dari : perselingan aglomerat, tuf dan lava. satuan batuan in! diperkirakan berumur Pliosen Akhir hingga Pliosen Awal dengan ketebalan mencapai 250 meter, sedangkan sebarannya terdapat di sebelah selatan dan sebelah barat Cekungan Limboto dan di beberapa tempat membentuk bukit bukit terpisah.

5. Formasi Tinombo (Teot), terdiri dari : lava basal, lava andesit, breksi gunung api, dengan selingan batu pasir wake, batu pasir hijau, batu lanau, batu gamping merah, batu gamping kelabu, dan sedikit batuan termalihkan. Umur dari satuan batuan ini diperkirakan Eosen hingga Miosen Awal. Satuan batuan dari formasi ini terdapat di daerah sebelah selatan Tolotio (bagian timur).

6. Batuan Gunungapi Bilungala (Tmbv), terdiri dari : breksi gunungapi, tuf dan lava. satuan batuan ini diperkirakan berumur Miosen   Tengah hingga awal Miosen Akhir dengan tebal lebih dari 1.000

(9)

meter. Sebaran dari satuan batuan ini terdapat di bagian timur Gorontalo, yaitu di daerah Tolotio menerus ke arah timur.

• Penduduk dan Karakteristiknya

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo dalam Gorontalo Dalam Angka 2009 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Provinsi Gorontalo   Tahun 2008 telah mencapai 972.208 jiwa yang terdiri dari 486.708 jiwa

penduduk laki-laki dan 485.500 jiwa penduduk perempuan. Jika dibandingkan dengan tahun 2007, penduduk Provinsi Gorontalo bertambah 1,24 persen. Kepadatan penduduk terbanyak berada di Kota Gorontalo dengan 2.549 jiwa/km2. Sedangkan wilayah dengan

kepadatan penduduk terkecil adalah Kabupaten Pohuwato yaitu hanya 27 jiwa/km2.

Kabupaten Gorontalo merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar, yaitu 35 persen dari total penduduk Provinsi Gorontalo. Sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kabupaten Gorontalo Utara hanya 10% kabupaten ini merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo hanya sebesar 17 persen. Ditinjau dari kepadatan penduduk jika dibandingkan angka jumlah penduduk dengan luas wilayah masing-masing kabupaten/ kota, maka terlihat Kota Gorontalo adalah wilayah yang terpadat penduduknya, dimana secara rata-rata setiap Km2 didiami oleh 2.549 orang.

Sedangkan Kabupaten Pohuwato merupakan wilayah yang terbesar namun kepadatan penduduknya hanya 27 jiwa per Km2. Dengan

demikian secara rata-rata kepadatan penduduk di Provinsi Gorontalo sebesar 80 jiwa per Km2.

  Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang termasuk angkatan kerja adalah sejumlah 429.384 jiwa atau sekitar 62,4 persen.

Referensi

Dokumen terkait

tindakan malpraktek. Namun dalam kasus euthanasia jelas berbeda dengan hal tersebut di atas, dokter melakukan suatu tindakan medis dengan mengakhiri hidup dari pasien

Pada halaman menu utama menampilkan seluruh menu-menu yang terdapat pada sistem diantaranya data alternatif, data kriteria, bobot kriteria, nilai keputusan dan logout, dari

Berdasarkan hasil respon untuk minat belajar siswa yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa media komik berbasis pendekatan saintifik pada materi

[r]

Pada gambar tersebut jalur distribusi pemasaran kayu rakyat dimulai dari para petani pengelola hutan rakyat sebagai sumber produksi kayu dijual melalui lembaga-lembaga

Elektrolit harus memiliki konduktivitas ionik yang baik tetapi tidak menjadi konduktif secara elektrik, karena akan menyebabkan konsleting internal, tidak reaktif dengan

dengan adanya sejarah kita akan mengerti dan mengetahui kejadian-kejadian dimasa lalu yang terjadi disaat kita belum dilahirkan, dengan demikian kemajuan kemajuan yang dicapai

Turbin angin tipe Savonius merupakan rotor angin dengan sumbu tegak (vertical) yang dikembangkan oleh Singuard J. Salah satu kelemahan yang dimiliki turbin Savonius