• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

A. CABAI BESAR

 Produksi cabai besar segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 36.715 ton dengan luas panen cabai besar tahun 2014 sebesar 4.738 hektar, dan rata-rata produktivitas 7,75 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013, terjadi penurunan produksi sebesar 2.340 ton (5,99 persen). Penurunan ini disebabkan penurunan produktivitas sebesar 3,48 ton per hektar (31,01 persen) sementara luas panen terjadi kenaikan sebesar 1.261 hektar (36,27 persen) dibandingkan tahun 2013.

B. CABAI RAWIT

 Produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 6.764 ton dengan luas panen cabai rawit tahun 2014 sebesar 1.672 hektar, dan rata-rata produktivitas 4,05 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013, terjadi penurunan produksi sebesar 6.584 ton (49,32 persen). Penurunan ini disebabkan penurunan produktivitas sebesar 4,37 ton per hektar (51,94%), sedangkan luas panen naik sebesar 85 hektar (5,36 persen) dibandingkan tahun 2013.

C. BAWANG MERAH

 Produksi umbi bawang merah dengan daun tahun 2014 sebesar 4.836 ton, dengan luas panen sebesar 628 hektar, dan rata-rata produktivitas sebesar 7,70 ton per hektar. Dibandingkan tahun 2013, produksi naik sebesar 3.825 ton (378,60 persen). Peningkatan disebabkan naiknya produktivitas sebesar 2,96 ton per hektar (62,33 persen) sementara luas panen juga terjadi peningkatan seluas 415 hektar (194,84 persen).

No. 46/08/15/Th.IX, 3 Agustus 2015

P

RODUKSI

C

ABAI

B

ESAR

, C

ABAI

R

AWIT

, D

AN

B

AWANG

M

ERAH

T

AHUN

2014, P

RODUKSI

C

ABAI BESAR SEBESAR

36.715

TON

,

CABAI RAWIT

SEBESAR

6.764

TON

,

DAN BAWANG MERAH SEBESAR

4.836

TON

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura, pasal 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura (tanaman hias). Data produksi tanaman hortikultura yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini hanya mencakup produksi dari tiga komoditas strategis yaitu cabai besar,cabai rawit dan bawang merah. Data produksi

(2)

yang disajikan merupakan angka tetap yang dikumpulkan dari laporan per bulan dalam tahun 2014.

2. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA HORTIKULTURA

Pengumpulan data hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD)/Mantri Tani/Petugas Pengumpul Data Tingkat Kecamatan dengan metode perkiraan pengamatan lapang. Pengumpulan data menggunakan daftar register kecamatan dan daftar isian Survei Pertanian Hortikultura (SPH). Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Hasilnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. Validasi data dilakukan dalam forum sinkronisasi hasil pengolahan dan pencatatan baik di tingkat kabupaten/kota, dan provinsi maupun tingkat pusat.

3. PRODUKSI CABAI BESAR

Produksi cabai besar Jambi tahun 2014 sebesar 36.715 ton, mengalami penurunan sebesar 2.340 ton (5,99 persen) dibandingkan tahun 2013. Pengelompokan wilayah barat meliputi Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun, Tebo, Bungo dan Kota Sungai Penuh sedangkan wilayah timur meliputi Kabupaten Batang hari, Muaro Jambi, Tanjab Timur, Tanjab Barat dan Kota Jambi. Penurunan produksi cabai besar tahun 2014 tersebut terjadi di Wilayah Barat sebesar 2.163 ton, sedangkan di Wilayah Timur sebesar 178 ton.

(3)

Gambar 1

Perkembangan Produksi Cabai Besar Provinsi Jambi Menurut Wilayah Barat dan Wilayah Timur, 2012-2014

Keterangan : Wilayah Barat (Kerinci; Merangin; Sarolangun; Tebo; Bungo & Sungai Penuh) Wilayah Timur (Batang Hari; Muaro Jambi; Tanjab Timur; Tanjab Barat & Kota Jambi

Tahun 2014, persentase produksi cabai besar menurut wilayah di Wilayah Barat sebesar 93,52 persen dan di Wilayah Timur sebesar 6,48 persen. Dalam periode 2012–2014, produksi tertinggi di Wilayah Barat terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 36.497 ton sedangkan produksi tertinggi di Wilayah Timur terjadi tahun 2013 sebesar 2.558 ton. Luas panen tertinggi di Wilayah Barat seluas 4.127 hektar pada tahun 2014 dan Wilayah Timur seluas 611 hektar pada tahun 2014. Produktivitas tertinggi untuk Wilayah Barat pada tahun 2013 sebesar 12,65 ton per hektar. Sedangkan produktivitas tertinggi di Wilayah Timur pada tahun 2013 sebesar 4,31 ton per hektar. Perkembangan data ini disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Provinsi Jambi Menurut Wilayah Barat dan Wilayah Timur, 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014 Perkembangan 2012-2013 2013-2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (7) (7) (7) (8) Produksi (ton) Wilayah Barat 8 294 36 497 34 334 28 203 340,05 -2 163 -5,93 Wilayah Timur 2 226 2 558 2 380 332 14,92 -178 -6,95 Prov. Jambi 10 520 39 055 36 715 28 535 271,25 -2 340 -5,99 0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000

Wilayah Barat Wilayah Timur Prov. Jambi

8293, 80 2225, 90 10519, 70 36496, 80 2558, 10 39054, 90 34334, 20 2380, 30 36714, 50 Pr od uk si (T on ) 2012 2013 2014

(4)

Luas Panen (ha) Wilayah Barat 1 306 2 884 4 127 1 578 120,83 1 243 43,10 Wilayah Timur 548 593 611 45 8,21 18 3,04 Prov. Jambi 1 854 3 477 4 738 1 623 87,54 1 261 36,27 Produktivitas (ton/ha) Wilayah Barat 6,35 12,65 8,32 6,30 99,27 -4,34 -34,26 Wilayah Timur 4,06 4,31 3,90 0,25 6,20 -0,42 -9,69 Prov. Jambi 5,67 11,23 7,75 5,56 97,96 -3,48 -31,01

Keterangan: - Bentuk hasil produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai

- Cabai besar terdiri dari cabai merah besar, cabai hijau besar,cabai merah keriting, dan cabai hijau keriting - Wilayah Barat (Kerinci; Merangin; Sarolangun; Tebo; Bungo & Sungai Penuh)

- Wilayah Timur (Batang Hari; Muaro Jambi; Tanjab Timur; Tanjab Barat & Kota Jambi

Perkembangan produksi cabai besar per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014, disajikan di Tabel 2. Pada periode tahun 2013-2014, perkembangan produksi per triwulan menunjukkan selama tahun 2014 terjadi kenaikan pada triwulan I sebesar 2.663 ton (50,19 persen), selanjutnya turun pada triwulan II dan III masing-masing sebesar 3.150 ton (23,87 persen), dan triwulan III sebesar 3.362 ton (24,68 persen), sedangkan pada triwulan IV terjadi kenaikan produksi sebesar 1.508 ton (21,75 persen).

Tabel 2

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Triwulan, 2012-2014 Uraian 2012 2013 2014 Perkembangan 2012-2013 2013-2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 2 131 5 305 7 968 3 175 148,98 2 663 50,19 Triwulan II 2 545 13 196 10 047 10 652 418,58 -3 150 -23,87 Triwulan III 2 850 13 619 10 258 10 769 377,84 -3 362 -24,68 Triwulan IV 2 994 6 934 8 442 3 940 131,59 1 508 21,75

Luas Panen (ha)

Triwulan I 583 728 1 181 145 24,87 453 62,23 Triwulan II 579 1 259 1 961 680 117,44 702 55,76 Triwulan III 706 1 551 1 940 845 119,69 389 25,08 Triwulan IV 646 1 132 1 279 486 75,23 147 12,99 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 3,65 7,29 6,75 3,63 99,39 -0,54 -7,42 Triwulan II 4,39 10,48 5,12 6,09 138,49 -5,36 -51,12 Triwulan III 4,04 8,78 5,29 4,74 117,51 -3,49 -39,78 Triwulan IV 4,63 6,13 6,60 1,49 32,16 0,48 7,76

Keterangan: - Kualitas produksi cabai besar adalah buah segar dengan tangkai

(5)

Pola luas panen cabai besar dilihat per triwulan pada tahun 2014, sebagaimana seperti terlihat pada gambar 2, perkembangan luas panen menunjukkan terjadi peningkatan pada triwulan II dan menurun pada triwulan selanjutnya, hampir mirip dengan tahun 2013 meningkat pada triwulan III sampai dengan triwulan III dan menurun pada triwulan IV. Berbeda pada tahun 2012, mengalami penurunan pada triwulan II dan luas panen meningkat pada triwulan III, namun pada triwulan IV mengalami penurunan kembali. Luas panen terendah pada tahun 2014 terjadi pada triwulan I dan luas panen tertinggi pada triwulan II. Sementara kalau tahun 2013 dan 2012 luas panen tertingginya pada triwulan III.

Gambar 2

Pola Luas Panen Cabai Besar, 2012-2014

2. PRODUKSI CABAI RAWIT

Produksi cabai rawit Provinsi Jambi tahun 2014 sebesar 6.764 ton, mengalami penurunan sebesar 6.584 ton (49,32 persen) dibandingkan tahun 2013. Penurunan produksi cabai rawit tahun 2014 tersebut terjadi di Wilayah Barat yang meliputi Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun, Tebo, Bungo dan Kota Sungai Penuh keseluruhan sebesar 5.984 ton (53,16 persen), sedangkan di Wilayah Timur turun sebesar 600 ton atau sebesar 28,69 % yang meliputi wilayah Kabupaten Batang hari, Muaro Jambi, Tanjab Timur, Tanjab Barat dan Kota Jambi.

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

2012 583 579 706 646 2013 728 1259 1551 1132 2014 1181 1961 1940 1279 0 500 1000 1500 2000 2500 Lu as Pa ne n (h ek ta r)

(6)

Gambar 3

Perkembangan Produksi Cabai Rawit Provinsi Jambi Menurut Wilayah Barat dan Wilayah Timur, 2012-2014

Keterangan : Wilayah Barat (Kerinci; Merangin; Sarolangun; Tebo; Bungo & Sungai Penuh) Wilayah Timur (Batang Hari; Muaro Jambi; Tanjab Timur; Tanjab Barat & Kota Jambi

Tahun 2014, persentase produksi cabai rawit menurut wilayah di Wilayah Barat sebesar 77,95 persen dan di Wilayah Timur sebesar 22,05 persen. Dalam periode 2012–2014, produksi tertinggi di Wilayah Barat terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 11.257 ton sedangkan produksi tertinggi di Wilayah Timur terjadi tahun 2013 sebesar 2.092 ton. Luas panen tertinggi terjadi pada tahun 2014 untuk Wilayah Barat seluas 1.218 hektar dan Wilayah Timur seluas 454 hektar pada tahun 2014. Produktivitas tertinggi untuk Wilayah Barat pada tahun 2013 sebesar 9,92 ton per hektar. Sedangkan produktivitas tertinggi di Wilayah Timur pada tahun 2013 sebesar 4,63 ton per hektar.

Perkembangan data cabe rawit sebagaimana disajikan pada Tabel 3.

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000

Wilayah Barat Wilayah Timur Prov. Jambi

2812, 10 1566, 90 4379, 0 11256, 70 2091, 70 13348, 40 5272, 90 1491, 50 6764, 40 Pr od uk si (T on ) 2012 2013 2014

(7)

Tabel 3

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Provinsi Jambi Menurut Wilayah Barat dan Wilayah Timur, 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014 Perkembangan 2012-2013 2013-2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Wilayah Barat 2 812 11 257 5 273 8 445 300,30 -5 984 -53,16 Wilayah Timur 1 567 2 092 1 492 525 33,49 -600 -28,69 Prov. Jambi 4 379 13 348 6 764 8 969 204,83 -6 584 -49,32

Luas Panen (ha)

Wilayah Barat 726 1 135 1 218 409 56,34 83 7,31 Wilayah Timur 440 452 454 12 2,73 2 0,44 Prov. Jambi 1 166 1 587 1 672 421 36,11 85 5,36 Produktivitas (ton/ha) Wilayah Barat 3,87 9,92 4,33 6,04 156,05 -5,59 -56,35 Wilayah Timur 3,56 4,63 3,29 1,07 29,95 -1,34 -29,01 Prov. Jambi 3,76 8,41 4,05 4,66 123,96 -4,37 -51,90

Keterangan: - Kualitas produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai - Cabai rawit terdiri dari cabai rawit merah dan cabai rawit hijau

- Wilayah Barat (Kerinci; Merangin; Sarolangun; Tebo; Bungo & Kota Sungai Penuh) - Wilayah Timur (Batang Hari; Muaro Jambi; Tanjab Timur; Tanjab Barat & Kota Jambi

Perkembangan produksi cabai rawit per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014, disajikan di Tabel 4. Pada periode tahun 2013-2014, terjadi penurunan produksi pada triwulan I sampai dengan IV, masing-masing penurunan terjadi pada triwulan I sebesar 1.005 ton (40,14 persen), triwulan II sebesar 1.909 ton (49,37 persen), dan triwulan III sebesar 2.759 ton (64,01 persen), dan pada triwulan IV juga terjadi penurunan produksi sebesar 912 ton (34,15 persen).

Tabel 4

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Triwulan, 2012-2014 Uraian 2012 2013 2014 Perkembangan 2012-2013 2013-2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 815 2 503 1 499 1 689 207,34 -1 005 -40,14 Triwulan II 1045 3 866 1 957 2 821 269,86 -1 909 -49,37 Triwulan III 1217 4 310 1 551 3 092 254,04 -2 759 -64,01 Triwulan IV 1302 2 670 1 758 1 368 105,04 -912 -34,15

Luas Panen (ha)

Triwulan I 420 458 419 38 9,05 -39 -8,52

Triwulan II 410 624 505 214 52,20 -119 -19,07

Triwulan III 475 694 579 219 46,11 -115 -16,57

(8)

Produktivitas (ton/ha)

Triwulan I 1,94 5,47 3,58 3,53 181,84 -1,89 -34,57

Triwulan II 2,55 6,20 3,88 3,65 143,02 -2,32 -37,44

Triwulan III 2,56 6,21 2,68 3,65 142,32 -3,53 -56,87

Triwulan IV 3,50 4,63 2,11 1,13 32,19 -2,52 -54,44

Keterangan: - Kualitas produksi cabai rawit adalah buah segar dengan tangkai

- Jumlah luas panen setahun bukan merupakan jumlah luas panen triwulanan

Pola luas panen cabai rawit dilihat per triwulan pada tahun 2014 dibandingkan triwulan yang sama pada tahun 2013 maupun 2012, menunjukkan pola yang cenderung sama meningkat pada triwulan II dan triwulan III. Selanjutnya untuk 2014 pada triwulan IV masih mengalami peningkatan luas panen berbeda pada 2 tahun sebelumnya terjadi penurunan pada triwulan IV. Luas panen tertinggi pada triwulan III tahun 2013 dan 2012, sementara tahun 2014 pada triwulan IV. Sedangkan luas panen cabe rawit terendah pada triwulan I tahun 2013 dan 2014. (Gambar 4)

Gambar 4

Pola Luas Panen Cabai Rawit, 2012-2014

4. PRODUKSI BAWANG MERAH

Produksi umbi bawang merah dengan daun tahun 2014 sebesar 4.836 ton, mengalami peningkatan sebanyak 3.825 ton (378,60 persen) dibandingkan pada tahun 2013. Produksi umbi bawang merah di Provinsi Jambi terbesar berada di Wilayah Barat sementara di Wilayah Timur yang ada produksi umbi bawang merah selama tiga tahun terakhir hanya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Peningkatan produksi disebabkan naiknya luas panen di wilayah barat sebesar 413 hektar atau sebesar 193 persen, sedangkan di wilayah timur uji coba sebesar 2 hektar (Gambar 5).

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

2012 420 410 475 372 2013 458 624 694 577 2014 419,0 505 579 834 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Lu as Pa ne n (h ek ta r)

(9)

Gambar 5

Perkembangan Produksi Bawang Merah Provinsi Jambi Menurut Wilayah Barat dan Wilayah Timur, 2012-2014

Produksi dan luas panen tertinggi di Wilayah Barat di capai pada tahun 2012, dimana produksi mencapai 6.850 ton sedangkan luas panen mencapai 769 hektar. Pada tahun 2014 produksi 4.835 ton dan luas panen sebesar 626 hektar. Sementara produktivitas tertinggi juga dicapai pada tahun 2012 yaitu sebesar 8,91 ton per hektar. (Tabel 5).

Tabel 5.

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Provinsi Jambi Menurut Wilayah Barat dan Wilayah Timur, 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014 Perkembangan 2012-2013 2012-2013 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Wilayah Barat 6 850 1 010 4 835 -5 840 -85,25 3 825 378,56 Wilayah Timur 0 0 0 0 0,00 0 0,00 Prov. Jambi 6 850 1 010 4 836 -5 840 -85,25 3 825 378,60

Luas Panen (ha)

Wilayah Barat 769 213 626 -556 -72,30 413 193,90 Wilayah Timur 0 0 2 0 0,00 2 0,00 Prov. Jambi 769 213 628 -556 -72,30 415 194,84 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000

Wilayah Barat Wilayah Timur Prov. Jambi

6850, 20 ,0 6850, 20 1010, 40 ,0 1010, 40 4835, 40 ,40 4835, 80 Pr od uk si (T on ) 2012 2013 2014

(10)

Produktivitas (ton/ha)

Wilayah Barat 8,91 4,74 7,72 -4,16 -46,75 2,98 62,83

Wilayah Timur 0,00 0,00 0,20 0,00 0,00 0,20 0,00

Prov. Jambi 8,91 4,74 7,70 -4,16 -46,75 2,96 62,33

Keterangan: Kualitas produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun

Perkembangan produksi bawang merah per triwulan dari tahun 2012 - 2014 ditunjukkan pada Tabel 6. Pada periode 2013-2014, peningkatan produksi terjadi pada triwulan I sebesar 328 ton (168,88 persen), triwulan II sebesar 711 ton (245 persen), triwulan III sebesar 1.398 ton (485,75 persen) dan pada Triwulan IV naik sebesar 1.389 ton (582,68 persen).

Tabel 6.

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Provinsi Jambi Menurut Triwulan, 2012-2014 Uraian 2012 2013 2014 Perkembangan 2012-2013 2013-2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 3 061 194 522 -2 867 -93,66 328 168,88 Triwulan II 2 612 290 1 001 -2 322 -88,89 711 245,00 Triwulan III 1 047 288 1 685 -759 -72,52 1 398 485,75 Triwulan IV 131 238 1 628 108 82,68 1 389 582,68

Luas Panen (ha)

Triwulan I 290 58 91 -232 -80,00 33 56,90 Triwulan II 259 55 147 -204 -78,76 92 167,27 Triwulan III 190 57 198 -133 -70,00 141 247,37 Triwulan IV 30 43 192 13 43,33 149 346,51 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 10,55 3,35 5,74 -7,21 -68,29 2,39 71,38 Triwulan II 10,08 5,28 6,81 -4,81 -47,68 1,53 29,08 Triwulan III 5,51 5,05 8,51 -0,46 -8,40 3,46 68,62 Triwulan IV 4,35 5,54 8,48 1,19 27,45 2,93 52,89

Keterangan: Kualitas produksi bawang merah adalah umbi kering panen dengan daun

Perkembangan luas panen bawang merah sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan pola kecenderungan penurunan, namun berbeda pada tahun 2014 menunjukkan peningkatan pada triwulan II sampai triwulan III dan mengalami sedikit penurunan pada triwulan IV. Pola luas panen bawang merah pada tahun 2014 menunjukkan bahwa luas panen tertinggi terjadi pada triwulan III dan terendah pada triwulan I. (Gambar 6).

(11)

Gambar 6

Pola Luas Panen Bawang Merah menurut triwulan, 2012-2014

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

2012 290 259 190 30 2013 58 55 57 43 2014 91 147 198 192 0 50 100 150 200 250 300 350 Lu as Pa ne n (h ek ta r)

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan dosis penyiraman berbeda nyata pada tinggi tanaman ,jumlah daun, diameter batang, bobot kering akar, panjang akar, jumlah akar, bobot kering tajuk. Namun tidak berbeda

Hubungan Antara Waist-Hip Ratio dengan Derajat Nyeri Penyakit Osteoartritis Lutut pada Pasien di RSUP.H.Adam Malik.. NAMA :

Ari matéri poko mangrupa poko bahasan jeung subpoko bahasan tina kompeténsi dasar (KD) anu kudu dipimilik ku murid. Éta sababna, matéri pokok basa Sunda patali jeung

Agar dapat mengajar dengan efektif, guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa baik kualitas maupun kuantitas. Kesempatan belajar siswa dapat ditingkatkan

Mampu mengelola riset yang hasilnya berpotensi untuk diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan manusia (khususnya permasalahan perkotaan) dengan menggunakan

Sifat penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat–sifat suatu individu, keadaan, gejala atau

b) Calon Peserta Didik yang mendaftar melalui jalur prestasi di dalam wilayah zonasi, tidak dapat melakukan pendaftaran melalui jalur zonasi, dan dapat mendaftar melalui jalur

Berdasarkan uraian pada sebelumnya maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan Promosi terhadap Pengambilan Keputusan