• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP LOYALITAS KERJA KARYAWAN PT. HUDAYA MAJU MANDIRI CIBITUNG BEKASI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP LOYALITAS KERJA KARYAWAN PT. HUDAYA MAJU MANDIRI CIBITUNG BEKASI SKRIPSI"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP

LOYALITAS KERJA KARYAWAN PT. HUDAYA MAJU

MANDIRI CIBITUNG BEKASI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menjadi Sarjana (S1)

Diajukan Oleh:

ULFAH NURHASANAH

NIM : 111510618

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

(2)

ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

”Tiada doa yang lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat selesai”

“A single conversation with a wise man is better than ten years of study (Chinese Proverb)”

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya terselesaikan karya tulis ilmiah ini.

Kupersembahkan kepada :

Kedua Orang tuaku tercinta,

Bapak Umin Rohimin dan Ibu Anah Rofiah yang telah ikhlas dan sabar membesarkanku, mendidik, dan selalu mendoakanku. Terima kasih atas kasih sayang dan doa yang tulus yang selalu Bapak dan Ibu berikan untuk menantikan kelulusanku..

Adikku tercinta : Ananda Nur Aulia

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

ABSTRAK

PENGARUH INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP LOYALITAS KERJA KARYAWAN PT. HUDAYA MAJU MANDIRI CIBITUNG BEKASI

Oleh

ULFAH NURHASANAH NIM : 111510618

Pada dasarnya loyalitas kerja karyawan merupakan hasil proses yang kompleks, baik berasal dari faktor internal dan faktor eksternal. Loyalitas kerja karyawan sangat membantu PT. Hudaya Maju Mandiri Cibitung Bekasi dalam meraih kedisiplinan kerja, serta mewujudkan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang perusahaaan. Tujuan jangka pendek perusahaan bisa berupa tujuan dalam meningkatkan keuntungan atau laba yang optimal, sedangkan tujuan jangka panjang perusahaan bisa berupa keinginan untuk perusahaan terus berkembang dan juga dapat terus bertahan dimasa yang akan datang.

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Dengan populasi karyawan PT. Hudaya Maju Mandiri Cibitung Bekasi dengan jumlah sampel 85 responden. Untuk pengumpulan data meliputi observasi, penyebaran kuesioner dan studi kepustakaan. Metode analisis yang digunakan yaitu uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik, analisis linear berganda dan uji hipotesa.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dalam analisis menunjukan insentif tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas kerja karyawan sebesar 0,423, disiplin kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas kerja karyawan sebesar 0,000. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel independen (insentif dan disiplin kerja) dapat menjelaskan variabel dependen (loyalitas kerja karyawan) sebesar 82.3%, sedangkan sisanya 17.7% diterangkan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

(7)

vii

ABSTRACT

THE INFLUENCE EMPLOYEE INCENTIVES AND DISCIPLINE ON EMPLOYEE LOYALTY PT. HUDAYA MAJU MANDIRI CIBITUNG BEKASI

By

ULFAH NURHASANAH NIM : 111510618

Basically employee work loyalty is the result of a complex process, both derived from internal factors and external factors. Employee loyalty is very helpful for PT. Hudaya Maju Mandiri Cibitung Bekasi in achieving work discipline, as well as realizing short-term and long-term corporate goals. The company's short-term goals can be goals to increase profits or optimal profits, while the company's long-term goals can be a desire for the company to continue to grow and can also continue to survive in the future.

This type of research is quantitative. With a population of employees of PT. Hudaya Maju Mandiri Cibitung Bekasi with a total sample of 85 respondents. For data collection including observation, questionnaire distribution and study of literature. The analytical method used is the validity test, reliability test, classic assumption test, multiple linear analysis and hypothesis testing.

Based on data analysis conducted in the analysis, it shows that incentives do not have a significant effect on employee work loyalty of 0,423, work discipline has a positive and significant effect on employee work loyalty of 0,000. This can be interpreted that the independent variable (incentives and work discipline) can explain the dependent variable (employee work loyalty) by 82.3%, while the remaining 17.7% is explained by other factors not examined.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur yang sedalam – dalamnya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :

Pengaruh Insentif Dan Disiplin

Kerja Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan PT. Hudaya Maju Mandiri

Cibitung Bekasi.

Tujuan daripada rancangan Skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

Sehubungan selesainya karya akhir tersebut, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Preatmi Nurastuti, SE., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa.

2. Ibu Yunita Ramadhani RDS, SE.,M.Sc., selaku Ketua Program Sarjana – Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa.

3. Bapak Ade Imam Suhakim, SE., MM, selaku pembimbing skripsi yang dengan sabar memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi.

4. Orangtua dan keluarga tercinta yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan dorongan semangat.

5. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pelita Bangsa 2015.

6. Para seluruh karyawan PT. Hudaya Maju Mandiri Cibitung Bekasi.

Penulis menyadari penyusunan skripsi (laporan praktek kerja nyata) ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran serta kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga karya akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bekasi, 05 September 2019

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Pengertian Insetif ... 8

2.1.1.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Insentif 9 2.1.1.2 Indiktor-indikator Insentif ... 9

(10)

x

2.1.2 Pengertian Disiplin Kerja ... 12

2.1.2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja 15 2.1.2.2 Indikator-indikator Disiplin Kerja ... 17

2.1.3 Pengertian Loyalitas Karyawan ... 17

2.1.3.1 Faktor Turunnya Loyalitas Karyawan ... 18

2.1.3.2 Indikator-indikator Loyalitas Karyawan .... 19

2.2 Penelitian Terdahulu ... 21

2.3 Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Jenis Penelitian... 26

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.3 Kerangka Konsep ... 27

3.3.1 Desain Penelitian ... 27

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 28

3.4 Populasi dan Pengambilan Sampel ... 30

3.4.1 Populasi ... 30

3.4.2 Sampel ... 30

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 30

3.6 Metode Analisis Data ... 31

3.6.1 Uji Instrumen Penelitian ... 31

3.6.1.1 Uji Validitas... 31

(11)

xi

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 33

3.6.2.1 Uji Normalitas ... 33

3.6.2.2 Uji Multikolinearitas ... 33

3.6.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 34

3.6.3 Analisis Regresi Berganda ... 35

3.6.4 Uji Hipotesis ... 35

3.6.4.1 Uji t ... 36

3.6.4.2 Koefisien Determinasi (R2) ... 37

BAB IV Gambaran Obyek Penelitian ... 38

4.1 Sejarah Objek Penelitian ... 38

4.2 Visi dan Misi Obyek Penelitian ... 39

4.3 Logo Perusahaan ... 39

4.4 Struktur Organisasi Obyek Penelitian ... 40

4.5 Kegiatan Operasional Obyek Penelitian ... 51

4.6 Analisis Data Penelitian ... 51

4.6.1 Deskripsi Data Responden ... 51

BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 54

5.1 Hasil Uji Kualitas Data ... 54

5.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 54

5.1.1.1 Uji Validitas ... 54

5.1.1.2 Uji Reliabilitas ... 56

(12)

xii

5.1.2.1 Hasil Uji Normalitas ... 57

5.1.2.2 Hasil Uji Multikolinieritas ... 58

5.1.2.3 Hasil Uji Heterokedastitas... 59

5.1.3 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 59

5.1.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 61

5.1.4.1 Uji T (Parsial) ... 61

5.1.4.2 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ... 63

5.1.4.3 Pencarian SE dan SR ... 64

5.2 Interpretasi Data / Pembahasan ... 65

5.2.1 Insentif Terhadap Loyalitas Karyawan ... 66

5.2.2 Disiplin Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan ... 68

BAB VI PENUTUP ... 70

6.1 Kesimpulan ... 70

6.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Perpindahan Karyawan ... 2

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 26

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ... 28

Tabel 4.1 Struktur Organisasi Obyek Penelitian ... 40

Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan usia ... 52

Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan... 52

Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas Variabel Insentif ... 54

Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja ... 55

Tabel 5.3 Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas Karyawan... 55

Tabel 5.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 56

Tabel 5.5 Hasil Uji Multikolinearitas... 58

Tabel 5.6 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda ... 60

Tabel 5.7 Hasil Uji Hipotesis dengan Uji t X1 ... 61

Tabel 5.8 Hasil Uji Hipotesis dengan Uji t X2 ... 62

Tabel 5.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 63

Tabel 5.10 Hasil Sumbangan Efektif (SE) ... 64

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 27

Gambar 4.1 Logo Perusahaan ... 39

Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas... 57

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian dari Perusahaan ... 74

2. Daftar Riwayat Hidup ... 75

3. Kuesioner ... 76

4. Distribusi Jawaban Responden ... 79

5. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas X1 ... 87

6. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas X2 ... 88

7. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas Y ... 90

8. Hasil Uji Normalitas ... 92

9. Hasil Uji Multikolinearitas ... 93

10. Hasil Uji Heterokedastisitas ... 92

11. Hasil Uji Regresi Liniear Berganda ... 94

12. Hasil Uji T ... 94

13. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 95

14. Hasil Sumbangan Efektif (SE) ... 95

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri yang semakin pesat membawa dampak timbulnya

persaingan usaha yang semakin ketat. Kondisi saat ini menuntut setiap perusahaan

untuk memiliki keunggulan-keunggulan respon yang cepat dan tanggap agar

perusahaan dapat bersaing didalam bidang yang sejenis. Keunggulan kompetitif ini

dapat diperoleh dengan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas

dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan, sehingga perusahaan dapat

memberdayakan sumber daya manusia yang dimilikinya secara efektif, efisien, dan

produktif.

Loyalitas memiliki arti penting bagi perusahaan atau organisasi, dengan

adanya loyalitas kerja maka karyawan akan memiliki empati yang lebih terhadap

perusahaan. Menurut Siagian (2005:57) dalam jurnal Novitasari (2019) loyalitas

kerja karyawan artinya “suatu kecenderungan karyawan untuk tidak pindah keperusahaan lain”. Sedangkan menurut Robbins (2003:71) dalam jurnal Novitasari (2019), “loyalitas adalah keinginan untuk memproteksi dan menyelamatkan wajah bagi orang lain”. Oleh karena itu karyawan dengan loyalitas kerja yang tinggi akan lebih mudah bekerjasama dengan perusahaan, proses

terciptanya loyalitas kerja dalam perusahaan berhubungan dengan adanya dorongan

yang kuat agar selalu menjadi anggota perusahaan, keinginan untuk berusaha

semaksimal mungkin bagi perusahaan, dan kepercayaan yang pasti atas nilai-nilai

(17)

bagi perusahaan untuk dapat menentukan maju mundurnya perusahaan dimasa yang

mendatang.

Membangun dan mempertahankan loyalitas dari karyawan merupakan hal

yang sangat penting bagi perusahaan PT. Hudaya Maju Mandiri memiliki karyawan

yang kompeten namun belum tentu dapat loyal kepada perusahaan.

Tabel 1.1

Data Perpindahan Karyawan

PT. Hudaya Maju Mandiri Cibitung Bekasi

Bulan Jumlah

Karyawan awal

Masuk Keluar Jumlah

Karyawan akhir Januari 175 - 50 125 Februari 125 28 - 153 Maret 153 15 21 147 April 147 - 33 114 Mei 114 5 34 85

Sumber: PT. Hudaya Maju Mandiri Cibitung Bekasi

Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa rata-rata loyalitas karyawan PT.

Hudaya Maju Mandiri Cibitung Bekasi data perpindahan karyawan masih cukup

rendah. Loyalitas karyawan tergantung dari dalam diri karyawan itu sendiri, namun

pihak perusahaan juga perlu melakukan usaha-usaha yang dapat memotivasi

karyawannya. Upaya yang dilakukan perusahaan agar karyawan tetap loyal yaitu

dengan memberikan insentif yang memadai. Pemberian insentif akan

mempengaruhi loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Menurut Ruky (2006) di

dalam jurnal Fauzan Akbar (2017), insentif diartikan sebagai pemberian

pendapatan tambahan bagi agar karyawan semakin bergairah dalam meningkatkan

prestasi kerja dan kesetiaannya (loyalitas) pada perusahaan tempat karyawan

(18)

sangat penting untuk mendorong karyawan agar didalam diri karyawan timbul

semangat yang besar dan meningkatkan kinerjanya

PT. Hudaya Maju Mandiri menerapkan sistem target sehingga menuntut

karyawan agar bekerja keras sementara upah yang menjadi motivasi karyawan

belum sesuai dengan harapan karyawan. Karyawan merasa bosan dan jenuh dengan

kondisi kerja yang dihadapi selalu sama, yaitu tidak ada perubahan dan tidak ada

perkembangan dan akhirnya membuat karyawan memutuskan untuk mencari

perusahaan yang memberikan penghasilan yang lebih besar. PT. Hudaya Maju

Mandiri perlu berhati-hati dalam menentukan jumlah insentif yang diberikan

kepada karyawan. Insentif yang diberikan haruslah adil dan layak untuk di terima

karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut. Perusahaan harus menyadari

bahwa manusia pada dasarnya memiliki macam kebutuhan yang semakin lama

semakin bertambah. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan

kesejahteraan karyawannya baik berupa pemberian material ataupun nonmaterial,

hal tersebut diharapkan dapat menimbulkan loyalitas karyawan.

Karyawan yang memiliki loyalitas tinggi sangat dihargai oleh perusahaan

karena perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang memiliki dedikasi yang

tinggi terhadap perusahaan. Menurut Hasibuan (2011:184) dalam jurnal Novitasari

(2019:4), bahwa disiplin adalah kesadaran dari kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan-peraturan perusahaan yang sudah berlaku. Oleh karena itu, tingkat

kedisiplinan juga dapat mencerminkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan

atau organisasi, terutama untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan

(19)

itu disiplin juga sangat bermanfaat untuk mendidik karyawan agar mematuhi dan

mentaati peraturan sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

PT. Hudaya Maju Mandiri harus menegakkan kedisiplinan yang tinggi

kepada karyawan untuk meningkatkan loyalitasnya maka perusahaan perlu

melakukan pelatihan serta membuat peraturan yang ketat dengan tingkat

konsekuensi hukuman yang tepat namun tetap dapat membuat karyawan loyal

kepada perusahaan serta melakukan pelatihan untuk memperbaiki tingkat disiplin.

Karena, disiplin karyawan menunjukan tingkat kerja mereka, dan dapat dilihat dari

tingkat kerajinan karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab sebagai karyawan

di perusahaan tempat mereka bekerja.

Insentif yang di berikan oleh PT. Hudaya Maju Mandiri menjadi salah satu

pertimbangan bagi karyawan untuk tetap menjadi bagian karyawan PT. Hudaya

Maju Mandiri atau memilih untuk pindah ke perusahaan lain yang dapat

memberikan insentif yang lebih besar. Loyalitas kerja karyawan PT. Hudaya Maju

Mandiri juga di pengaruhi dari sikap disiplin melalui peraturan-peraturan yang di

terapkan oleh perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut penulis berpendapat bahwa

pemberian insentif yang tepat merupakan hal yang perlu dilakukan untuk suatu

perusahaan agar mendapat sumber daya manusia yang handal. Untuk itu penulis

merasa tertarik untuk menganalisis masalah dengan judul “PENGARUH

INSENTIF DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP LOYALITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. HUDAYA MAJU MANDIRI CIBITUNG BEKASI”.

(20)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka yang

menjadi rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah insentif berpengaruh terhadap loyalitas kerja karyawan PT. Hudaya

Maju Mandiri Cibitung Bekasi?

2. Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap loyalitas kerja karyawan PT.

Hudaya Maju Mandiri Cibitung Bekasi?

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka secara umum

tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana insentif

dan disiplin kerja terhadap loyalitas kerja karyawan PT. Hudaya Maju Mandiri

Cibitung Bekasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian karya ilmiah ini diharapkan akan memberi manfaat kegunaan

secara teoritis dan praktis untuk berbagai pihak yang membaca :

1. Manfaat Teoritis, semoga hasil kesimpulan daripada penelitian karya ilmiah ini

akan menjadi sarana pengembangan teori ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam

manajemen sumber daya manusia yang selama ini diperoleh dibangku kuliah

untuk kemudian diterapkan pada dunia kerja.

2. Manfaat Praktis, semoga pula hasil penelitian karya ilmiah akan dapat pula

menjadi referensi tambahan atau untuk pengembangan ide-ide baru untuk

penelitian selanjutnya, dan sebagai bahan pertimbangan perusahaan atau intansi

(21)

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan

pada aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh Program Studi Manajemen

STIE Pelita Bangsa (Surya Bintarti, 2015:38-48), sehingga dapat diuraikan sebagai

berikut :

Bab 1 Pendahuluan, dimana pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang,

perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian,

manfaat/kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II Kajian pustaka, dimana pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori

meliputi pengertian kompetensi dan indikatornya, pengertian motivasi dan

indikatornya, pengertian kinerja guru dan indikatornya, selanjutnya

menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang relevan dan hipotesis.

Bab III Metodologi penelitian, dimana pada bab ini menjelaskan tentang jenis

penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep yang meliputi

desain penelitian dan deskripsi operasional variabel penelitian, selanjutnya

menjelaskan tentang populasi dan sampel, metode pengumpulan data,

metode analisis data yang meliputi tahap pengolahan data kuantitatif dan

tahap pengujian instrumen penelitian.

Bab IV Gambaran umum obyek penelitian, dimana pada bab ini menjelaskan

tentang obyek penelitian yang meliputi visi, misi, target, sasaran,

selanjutnya menjelaskan tentang struktur organisasi yang terdiri dari

(22)

Bab V Hasil penelitian dan Pembahasan, dimana pada bab ini menjelaskan tentang

hasil analisis data meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik,

uji regresi, dan uji hipotesis, dijelaskan pula interpretasi data/pembahasan.

Bab VI Penutup, dimana pada bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran bagi

(23)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Insentif

Insentif adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang

atas dasar kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak

organisasi terhadap kinerja karyawan dan kontribusi terhadap organisasi

(perusahaan) (Mangkunegara, 2002;39) dalam Waseso Segoro (2017). Jadi insentif

merupakan kebutuhan karyawan sebagai individu dapat berupa material dan non

material, masalah kebutuhan ini dapat menjadi pendorong manusia untuk bekerja

atau dapat menyebabkan karyawan lebih bersemangat dalam melakukan pekerjaan

dengan mengharapkan memperoleh imbalan balas jasa dari perusahaan tempat

bekerja untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Salah satu balas jasa yang

biasanya diberikan perusahaan adalah insentif.

Menurut Mangkunegara (2004;89) dalam Waseso Segoro (2017) insentif

adalah penghargaan atas dasar prestasi kerja yang tinggi yang merupakan rasa

pengakuan dari pihak organisasi terhadap prestasi kerja karyawan dan kontribusi

pada organisasi.

Menurut Matoyo (2000;135-136) dalam Waseso Segoro (2017) insentif

adalah tambahan upah (bonus) karena adanya kelebihan prestasi yang membedakan

dengan yang lain, yang dimaksud untuk dapat meningkatkan produktifitas

karyawan dan mempertahankan karyawan yang berprestasi untuk tetap berada

(24)

Menurut Panggabean (2004;88) dalam Waseso Segoro (2017) insentif

adalah kompensasi yang mengaitkan gaji dengan produktivitas, insentif merupakan

penghargaan dalam bentuk uang yang berdasarkan kepada mereka yang dapat

bekerja melalui standar yang telah ditentukan.

Dari ketiga pengertian para ahli diatas terdapat kesamaan, maka dapat

ditarik suatu kesimpulan bahwa insentif merupakan penghargaan dalam bentuk

uang yang diberikan oleh suatu organisasi atau perusahaan kepada karyawan atas

dasar prestasi kerja yang tinggi atau pada karyawan atas karyawan yang bekerja

melampaui standar yang telah ditentukan.

2.1.1.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi insentif

Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam manajemen

insentif, yaitu:

1. Sistem umpan balik yang mencegah kejutan yang tidak menyenangkan.

2. Persetujuan mengenai cara menghitung insentif dan menentukan kapan insentif

tersebut akan di bayarkan.

3. Suatu gagasan mengenai prestasi nilai yang perusahaan inginkan untuk dibagi

dengan karyawan.

4. Pengetahuan mengenai nilai yang diciptakan jika mencapai sasaran tersebut.

5. Komunikasi realistis untuk berhasil.

6. Sasaran yang ditetapkan dengan jelas dan dikomunikasikan dengan baik.

2.1.1.2 Indikator-indikator Insentif

Pemberian insentif dimaksudkan perusahaan untuk meningkatkan loyalitas

(25)

meningkatkan kualitas karyawannya. Pemberian insentif pada dasarnya merupakan

upaya memenuhi kebutuhan karyawannya dan memotivasi karyawan. Insentif

merupakan salah satu pendorong penting yang memberikan rangsangan kepada

karyawan untuk bekerja lebih optimal.

Menurut Novitasari (2019 : 4) membedakan insentif dalam dua jenis, yaitu:

1. Insentif Material

Insentif material adalah daya perangsang yang di berikan pada karyawan

berdasakan prestasi kerjanya, berbentuk uang atau barang. Insentif material ini

bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan

beserta keluarganya.

Pada umumnya, jenis insentif material yang di berikan dalam berbagai macam,

antara lain:

A. Uang

Insentif material yang berbentuk uang dapat diberikan dalam beberapa

macam.

1. Bonus. Bonus adalah uang yang dibayarkan sebagai balas jasa atau hasil

pekerjaan yang telah dilaksanakan, diberikan secara selektif dan khusus.

2. Komisi. Komisi adalah sejenis bonus yang di bayarkan kepada pihak yang

menghasilkan pekerjaan yang baik. Umumnya, komisi dibayarkan sebagai

bagian dari penjualan dan diterima pada pekerjaan bagian penjalan.

3. Pembagian keuntungan. Model pembagi keuntungan biasanya

(26)

disetorkan kedalam sebuah dana dan kemudian dimasukkan ke dalam daftar

pendapatan setiap pegawai.

4. Kompensasi yang ditangguhkan. Terdapat dua macam program kompensasi

yang mecakup pembayaran dikemudian hari, yaitu pensiun dan pembayaran

kontraktual. Pensiun mempunyai nilai insentif karena memenuhi salah satu

kebutuhan pokok manusia, yaitu menyediakan jaminan sosial ekonomi

setelah berhenti bekerja. Pembayaran kontekstual adalah pelaksanaan

perjanjian antara organisasi dengan pegawai.

B. Jaminan sosial

Insentif material yang diberikan dalam bentuk jaminan sosial yang lazimnya

diberikan secara kolektif, tidak ada unsur kompetitif atau persaingan, setiap

pegawai dapat memperolehnya sama rata dan otomatis. Bentuk jaminan

sosial ada beberapa macam antara lain: (a) Pemberian rumah dinas; (b)

Pengobatan secara cuma-cuma; (c) Berlangganan surat kabar atau majalah

secara gratis; (d) Cuti sakit dan melahirkan dengan tetap mendapatkan

pembayaran gaji; (e) Pemberian tugas belajar (pendidikan dan pelatihan);

(f) Pemberian piagam pembayaran; (g) Kemungkinan untuk membayar

secara angsuran oleh pegawai atas pembelian barang-barang dari koperasi

organisasi.

2. Insentif Nonmaterial

Insentif nonmaterial adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan

berbentuk penghargaan atau pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya, seperti

(27)

Insentif nonmaterial dapat diberikan dalam berbagai macam bentuk, antara

lain: (a) Pemberian gelar (title) secara resmi; (b) Pemberian balas jasa; (c)

Pemberian piagam penghargaan; (d) Pemberian promosi; (e) Pemberian hak

untuk mempergunakan; (f) sesuatu atribut dan fasilitas organisasi; (g)

Pemberian pujian atau ucapan terimakasih secara formal maupun informal.

2.1.1.3 Tujuan Pemberian Insentif

Pemberian insentif memiliki tujuan-tujuan tertentu, yaitu:

1. Untuk mengukur usaha karyawan melalui kinerjanya.

2. Untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah berprestasi.

3. Untuk meningkatkan produktivitas individu maupun kelompok.

4. Untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan.

5. Untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah berprestasi.

2.1.2 Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin merupakan fungsi operatif manajemen SDM yang terpenting karena

semakin baik disiplin pegawai maka akan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat

dicapainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan

mencapai hasil yang maksimal dan disiplin kerja adalah mematuhi, menghormati,

menghargai dan mengikuti dan taat terhadap peraturan.

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang

terhadap tugas-tugas yang di berikan kepadanya. Hal ini akan mendorong semangat

kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan dan pegawai. Oleh karena itu, setiap

(28)

manager dikatakan efektif dalam kepemimpinannya jika para bawahan berdisiplin

dengan baik.

Menurut Handoko (2001) dalam Prof. Dr. Lijan Poltak Sinambela

(2018:334), disiplin adalah kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran

sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi.

Menurut Heidjrachman dan Husnan (2002) dalam Prof. Dr. Lijan Poltak

Sinambela (2018:334), disiplin adalah setiap perseorangan dan juga kelompok yang

menjamim adanya kepatuhan terhadap “perintah” dan berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang di perlakukan seandainya tidak ada “perintah”.

Menurut Davis dalam Sinambela (2012) dalam Prof. Dr. Lijan Poltak

Sinambela (2018:334), disiplin penerapan pengelolaan untuk memperteguh dan

melaksanakan pedoman-pedoman organisasi.

Berdasarkan ketiga konsep diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah

kepatuhan pada aturan atau perintah di tetapkan oleh organisasi. Selanjutnya,

disiplin adalah proses yang digunakan untuk menghadapi permasalahan kinerja;

proses ini melibatkan manajer dalam mengidentifikasikan dan mengomunikasikan

masalah-masalah kinerja kepada para pegawai. Apabila masalah kinerja tidak di

perbaiki, manajer juga terlibat dalam mengidentifikasikan, mengomunikasikan, dan

menerapkan konsekuensinya.

Sebenarnya terdapat dua jenis bentuk disiplin kerja, yaitu disiplin preventif

dan disiplin korektif (Mangkunegara, 2001) dalam Prof. Dr. Lijan Poltak Sinambela

(29)

a. Disiplin Preventif

Disiplin Preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai untuk

mengikuti dan mematuhi pedoman dan aturan kerja yang ditetapkan oleh

organisasi. Disiplin preventif bertujuan untuk menggerakan dan mengarahkan agar

pegawai bekerja berdisiplin. Di sisi lain, para pegawai juga wajib mengetahui,

memahami dan melaksanakan semua pedoman, peraturan bahkan Standar Operasi

Prosedur (SOP) yang di tetapkan dalam organisasi.

Untuk efektifnya disiplin preverentif ini, manajer perlu memperhatikan (Henry

Simamora, 2001) dalam Prof. Dr Lijan Poltak Sinambela (2018:337).

1. Penyelarasan pegawai dengan pekerjaannya melalui seleksi, pengujian, dan

prosedur-prosedur penempatan yang efektif.

2. Mengorientasikan pegawai secara benar pada pekerjaan, dan memberikan

pelatihan yang di perlukan.

3. Menjelaskan perilaku pegawai yang tepat.

4. Memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif kepada para pegawai

tentang kinerja.

5. Mengondisikan para pegawai dapat mengutarakan masalah-masalah mereka

pada manjemen melalui teknik-teknik seperti kebijakan pintu terbuka dan

pertemuan-pertemuan kelompok antara manejemen dengan pegawai.

b. Disiplin Korektif

Disiplin korektif adalah suatu upaya penggerakan oegawai dalam menyatukan

suatu pengaturan dan mengarahkannya agar tetap mematuhi berbagai peraturan

(30)

pegawai yang melanggar disiplin akan diberikan sanksi yang bertujuan agar

pegawai tersebut dapat memperbaiki diri dan mematuhi aturan kerja yang di

tetapakan.

Sementara itu, menurut Veithzal Rivai (2004) dalam Prof. Dr Lijan Poltak

Sinambela (2018:337) sebagai berikut.

1. Disiplin Retributif, yaitu berusaha untuk menghukum orang yang berbuat

salah.

2. Disiplin Korektif, yaitu berusaha membantu pegawai mengoreksi yang tidak

tepat.

3. Persfektif Hak-hak individu, yaitu berusaha melindungi hak-hak dasar

individu selama tindakan-tindakan disipliner.

4. Persfektif Utilitarian, yang memiliki fokus kepada penggunaan disiplin hanya

pada saat konsekuensi-konsekuensi tindakan disiplin melebihi

dampak-dampak negatifnya.

2.1.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja

Menurut Singodimedjo (dalam Sutrisno: 2011; 89), faktor yang mempengaruhi

disiplin kerja adalah:

1. Besar kecilnya pemberian kompensasi

Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi tegaknya disiplin para

karyawan akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa

mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah

dikontribusikan bagi perusahaan. Bila ia menerima kompensasi yang memadai,

(31)

dengan sebaik-baiknya. Karena dengan menerima kompensasi yang wajar

kebutuhan primer mereka akan dapat terpenuhi.

2. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan

Keteladanan pimpinan sangat penting sekali, karena dalam lingkungan

perusahaan, semua karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan

dapat menegakkan disiplin dirinya dari ucapan, perbuatan dan sikap yang dapat

merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan. Misalnya, bila aturan jam kerja

pukul 08.00, maka si pemimpin tidak akan masuk kerja terlambat dari waktu

yang sudah ditetapkan. Peranan keteladanan pimpinan sangat berpengaruh besar

dalam perusahaan, bahkan sangat dominan dibandingkan dengan semua faktor

yang mempengaruhi disiplin dalam perusahaan.

3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak ada

aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak

mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi

lisan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi.

4. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan

Seorang karyawan tidak hanya puas dengan penerimaan kompensasi yang tinggi,

pekerjaan yang menantang, tetapi juga mereka masih membutuhkan perhatian

yang besar dari pimpinannya sendiri. Keluhan dan kesulitan mereka ingin

didengar, dan dicarikan jalan keluarnya, dan sebagainya. Pimpinan yang berhasil

memberi perhatian yang besar kepada para karyawan akan dapat menciptakan

(32)

2.1.2.2 Indikator disiplin kerja

Menurut Novita Sari (2019:4) indikator disiplin kerja adalah:

1. Mematuhi semua peraturan perusahaan.

Dalam melaksanakan pekerjaan pegawai diharuskan mentaati semua

peraturan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan aturan dan

pedoman kerja agar kenyamanan dan kelancaran dalam kerja dapat terbentuk.

2. Penggunaan waktu secara efektif.

Waktu kerja yang diberikan perusahaan diharap dapat dimanfaatkan dengan

sebaik-baiknya oleh individu untuk mengejar target yang diberikan

perusahaan kepada individu dengan tidak terlalu banyak membuang waktu

yang ada didalam standar pekerjaan perusahaan.

3. Tanggung jawab dengan pekerjaan dan tugas.

Tanggung jawab yang diberikan kepada individu apabila tidak sesuai dengan

jangka waktu yang telah ditetapkan oleh perusahaan maka pegawai telah

memiliki tingkat disiplin yang sangat tinggi.

4. Tingkat absensi.

Salah satu untuk mengukur tingkat kedisiplinan pegawai, semakin tinggi

frekuensi kehadiran atau rendahnya tingkat kemangkiran pegawai tersebut

telah memiliki tingkat disiplin yang tinggi.

2.1.3 Pengertian Loyalitas Karyawan

Loyalitas beasal dari kata loyal yang berarti setia. Loyalitas dalam perusahaan

dapat di artikan sebagai kesetiaan seorang karyawan terhadap perusahaan atau

(33)

yang lebih terhadap perusahaan. Menurut Hasibuan (2011:95), “Kesetiaan

dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam

maupun di luar pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggung jawab.”

Siagian (2005:57) dalam artikel Novita Sari (2019:5) artinya “Suatu

kecenderungan karyawan untuk tidak pindah ke perusahaan lain”. Sedangkan menurut Robbins (2003:71) dalam artikel Novita Sari (2019:5), “Loyalitas adalah

keinginan untuk memproteksi dan menyelamatkan wajah bagi orang lain”. Loyalitas karyawan juga dapat dibangun melalui hubungan yang baik antara atasan

dengan bawahan.

2.1.3.1 Faktor yang menjadi penyebab turunnya loyalitas karyawan:

a. Faktor rasional

Faktor rasional turunnya loyalitas karyawan mengacu pada hal-hal yang dapat

dijelaskan secara logis. Faktor rasional yang menjadi penyebab turunnya

loyalitas antara lain, gaji, bonus, jenjang karir, dan fasilitas-fasilitas yang di

berikan kepada karyawan.

b. Faktor emosional

Faktor emosional turunnya loyalitas karyawan mengacu pada hal-hal yang

menyakut perasaan atau ekspresi diri. Faktor emosional yang menjadi

penyebab turunnya loyalitas antara lain, pekerjaan yang dinilai kurang

menantang, lingkungan kerja yang tidak kondusif, perasaan was-was terhadap

keberlangsungan hidup perusahaan, ketidak cocokan karyawan dengan

(34)

c. Faktor kepribadian

Faktor kepribadian sebagai penyebab turunnnya loyalitas karyawan mengacu

pada hal sifat pribadi karyawan. Faktor kepribadian yang menjadi penyebab

turunnya loyalitas karyawan antara lain, sifat mudah bosan dan ketidak

cocokan karyawan dengan budaya kerja disuatu perusahaan.

2.1.3.2 Indikator-indikator loyalitas karyawan

Menurut Siswanto (Trianasari,2005) dalam artikel Diah Nurhayati (2016:8),

yang menitik beratkan pada pelaksanaan kerja yang dilakukan antara lain:

1. Taat pada peraturan

Setiap kebijakan yang diterapkan dalam perusahaan untuk memperlancar dan

mengatur jalannya pelaksanaan tugas oleh manajemen perusahaan ditaati dan

dilaksanakan dengan baik. Keadaan ini akan menimbulkan kedisiplinan yang

menguntungkan organisasi baik intern maupun ekstern.

2. Tanggung jawab pada perusahaan

Karakteristik pekerjaan dan pelaksanaan tugasnya mempunyai konsekuensi

yang dibebankan karyawan. Kesanggupan karyawan untuk melaksanakan tugas

sebaik-baiknya dan kesadaran akan setiap resiko pelaksanaan tugasnya akan

memberikan pengertian tentang keberanian dan kesadaran bertanggungjawab

terhadap resiko atas apa yang telah dilaksanakan.

(35)

Bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu kelompok akan memungkinkan

perusahaan dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh orang-orang

secara individual.

4. Rasa memiliki

Adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap perusahaan akan membuat

karyawan memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap

perusahaan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan loyalitas demi

tercapainya tujuan perusahaan.

5. Hubungan antar pribadi

Karyawan yang mempunyai loyalitas kerja tinggi mereka akan mempunyai sikap

fleksibel kearah tata hubungan antar pribadi ini meliputi: hubungan sosial

diantara karaywan, hubungan yang harmonis antara atasan dan karyawan, situasi

kerja dan sugesti dari teman kerja.

6. Kesukaan terhadap pekerjaan

Perusahaan harus dapat menghadapi kenyataan bahwa karyawan tiap hari datang

untuk bekerjasama sebagai manusia seutuhnya dalam hal melakukan pekerjaan

yang akan dilakukan dengan senang hati sebagai keunggulan karyawan dalam

bekerja, karyawan tidak pernah menuntut apa yang diterimanya diluar gaji

(36)

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan hasil – hasil penelitian terdahulu yang

memberikan informasi terkait dengan metode penelitian,hasil,pembahasan

yang digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian yang dilakukan,

penelitian terdahulu dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Fauzan Akbar, dalam artikel yang berjudul Pengaruh Insentif Terhadap

Loyalitas Kerja Karyawan Bank BRI Kantor Wilayah Pekanbaru Vol. 4 No. 1 Februari 2017 menghasilkan kesimpulan bahwa dari tanggapan

responden terlihat bahwa pelaksaan insentif sudah di lakukan dengan baik dan

sudah tepat untuk dilaksanakan pada Bank BRI Kantor Wilayah Pekanbaru.

Akan tetapi, untuk hasil yang lebih di perhatikan kembali dalam pelaksanaan

insentif di karenakan dari analisa tersebut terlihat adanya beberapa karyawan

yang kurang setuju akan beberapa aspek penjabaran dimensi insentif tersebut.

Dari tanggapan responden terlihat bahwa pelaksanaan loyalitas sudah

dilakukan dengan baik dan sudah dapat untuk dilaksanakan pada Bank BRI

Kantor Wilayah Pekanbaru. Akan tetapi, untuk hasil yang lebih maksimal

harus lebih di perhatikan kembali dalam pelaksanaan loyalitas di karenakan

dari analisa tersebut terlihat adanya beberapa karyawan yang kurang setuju

akan beberapa aspek penjabaran dimensi loyalitas.

2. Puji Lestari, dalam artikel yang berjudul Hubungan Antara

Pengembangan Karir dan Pemberian Insentif Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan pada PT. Komatsu Remanufacturing Asia di Balikpapan Volume 4, Nomer 2, 2015: 131-143 menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat

(37)

hubungan positif dan signifikan antara pengembanga karir dan pemberian

insentif dengan loyalitas kerja karyawan pada PT. KRA di Balikpapan.

Artinya, semakin tinggi pengembangan karir dan insentif yang diberikan

kepada karyawan maka semakin tinggi pula loyalitas kerja para karyawan.

Sebaliknya, semakin rendah pengembangan karir dan pemberian insentif

kepada karyawan maka semakin rendah pula loyalitas kerja para karyawan.

Sumbangan efektif pengembangan karir dan pemberian insentif sebagai salah

satu variable predictor terhadap loyalitas kerja karyawan adalah sebesar 64,3

persen dan lainnya berasal dari faktor lain yang tidak di ungkapkan dalam

penelitian ini.

3. Agam Sinaga, dalam artikel yang berjudul Pengaruh Motivasi dan

Disiplin Kerja Terhadap Loyalitas Pegawai PT. Barokah Utama Karya Vol. 2 No. 1 Januari 2018 menghasilkan kesimpulan bahwa motivasi

berpengaruh terhadap loyalitas pegawai pada PT. Barokah Utama Karya,

disiplin kerja berpengaruh terhadap loyalitas pegawai pada PT. Barokah Utama

Karya serta motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap loyalitas pegawai

pada PT. Barokah Utama Karya dari hasil tersebut dimana variabel motivasi

tidak berpengaruh secara persial terhadap loyalitas pegawai pada PT. Barokah

utama Karya. Secara persial variabel disiplin kerja berpengaruh siginifikan

terhadap loyalitas pegawai pada PT. Barokah Utama Karya.

4. Novita Sari, dalam artikel yang berjudul Pengaruh Insentif dan Disiplin

Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan pada karyawan PT. Silver Silk Tour & Travel Pekan Baru Vol. 6: Edisi 1 Januari-Juni 2019 menghasilkan

(38)

kesimpulan bahwa Insentif dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas karyawan pada PT. Silver Silk Tour & Travel

Pekan baru. Hal ini berarti semakin baik insentif dan disiplin kerja yang

diterima karyawan maka akan semakin meningkatkan loyalitas karyawan, dan

rendah keinginan karyawan untuk mengundurkan diri dari perusahaan.

5. Sachin Murali, Aayush Poddar, Prof. A. Seema, dalam artikel yang berjudul Employee Loyalty, Organizational Performance & Performance Evaluation – A Critical Survey Volume. 19, Issue 8, Ver. III menghasilkan

kesimpulan A lot of stochastic and transient factors make up the very idea of

loyalty. Its measurement, quantification and comparison are also difficult as it is an abstract noun. Yet, organisations would do well to realise that a significantly large portion of the working crowd consider themselves to be loyal to the organisation, which subsequently affects their organisational performance and should consequently go on to be a key factor in their performance evaluation. Case studies and research exists out there that tries to link loyalty with organisational performance, but what they miss out on is the people’s opinion on it. As long as the people think it affects the organisational performance, it will invariably go on to, and that is more than enough substantial ground for it to be included in performance evaluations as a critical factor.

2.3 Hipotesis

Hipotesa dalam karya ilmiah ini, dengan tema Pengaruh Insentif dan Disiplin

(39)

Hipotesis pertama : Dinyatakan bahwa insentif akan berpengaruh terhadap

loyalitas kerja karyawan, dimana dalam hipotesa ini didukung oleh :

1. Penelitian Fauzan Akbar, dalam artikel yang berjudul Pengaruh Insentif

Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan Bank BRI Kantor Wilayah Pekanbaru Vol. 4 No. 1 Februari 2017 menghasilkan kesimpulan insentif

kerja berpengaruh terhadap loyalitas kerja karyawan dengan rumus

hipotesisnya tidak ada pengaruh antara pelaksanaan insentif terhadap loyalitas

kerja karyawan Bank BRI Kantor Wilayah Pekanbaru.

2. Penelitian Novita Sari, dalam artikel yang berjudul Pengaruh Insentif dan

Disiplin Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan pada PT. Silver Silk Tour & Travel Pekanbaru Vol.6: Edisi 1 Januari - Juni 2019 menghasilkan

kesimpulan bahwa Diduga ada pengaruh insentif terhadap loyalitas karyawan

PT. Silver Silk Tour & Travel Pekanbaru.

3. Penelitian Hubungan Antara Pengembangan Karir Dan Pemberian

Insentif Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan Pada PT. Komatsu Remanufacturing Asia Balikpapan Vol. 4 No. 2 : 131-143 2015

menghasilkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara

pemberian insentif dengan loyalitas karyawan pada PT. Komatsu

Remanufacturing Asia. Artinya, semakin tinggi insentif yang diberikan kepada

karyawan maka semakin tinggi pula loyalitas kerja para karyawan. Sebaliknya,

semakin rendah insentif yang dibreikan maka semakin rendah pula loyalitas

(40)

Hipotesis dua : Dinyatakan bahwa disiplin kerja akan berpengaruh terhadap

loyalitas kerja karyawan, dimana dalam hipotesa ini didukung oleh:

1. Penelitian Agam Sinaga dalam artikel yang berjudul Pengaruh Motivasi

dan Disiplin Kerja Terhadap Loyalitas Pegawai PT Barokah Utama Karya Vol. 2 No. 1 Januari 2018 menghasilkan kesimpulan Disiplin kerja

berpengaruh terhadap loyalitas pegawai pada PT Barokah Utama Karya.

Secara persial variabel disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap loyalitas

pegawai PT. Barokah Utama Karya.

2. Penelitian Novita Sari dalam artikel yang berjudul Pengaruh Insentif dan

Disiplin Kerja Terhadap Loyalitas Karyawan PT. Silver Silk Tour & Travel Pekanbaru Vol.6: Edisi 1 Januari – Juni 2019 menghasilkan

kesimpulan bahwa diduga ada pengaruh disiplin kerja terhadap loyalitas

karyawan PT. Silver Silk Tour & Travel Pekanbaru. Disiplin kerja secara

parsial berpengaruh terhadap loyalitas karyawan PT. Silver Silk Tour & Travel

Pekanbaru. Maka keputusan hipotesis diterima, semakin tinggi tingkat disiplin

kerja maka semakin baik loyalitas karyawan.

3. Penelitian Heny Sidanti, dalam artikel yang berjudul Pengaruh

Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Di Sekretariat DPRD Kabupaten Madiun Vol. 9 Nomor 1 Februari 2015 : 44-53 menghasilkan kesimpulan bahwa variabel

disiplin kerja mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai

negeri sipil secretariat DPRD kabupaten madiun. Sehingga dengan adanya

(41)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana metode ini adalah

penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk data yang berbentuk data yang

objektif (Sugiono, 2014) hal tersebut berdasarkan pada judul yang di teliti yaitu

“Pengaruh Insentif dan Disiplin Kerja Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan PT. Hudaya Maju Mandiri Cibitung Bekasi (Study kasus pada Karyawan PT. Hudaya

Maju Mandiri).” Penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh antara insentif dan

disiplin kerja terhadap loyalitas kerja karyawan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di PT. Hudaya Maju Mandiri Cibitung-Bekasi.

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan yaitu bulan Maret 2019 sampai

dengan Agustus 2019. Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Uraian Maret 2019 April 2019 Mei 2019 Juni 2019 Juli 2019 Agustus 2019 1 Observasi 2 Penulisan Skripsi 3 Bimbingan Skripsi 4 Pengumpulan Data 5 Pengolahan Data 6 Analisa Data 7 Bimbingan Skripsi 8 Pengesahan Penelitian 9 Ujian Skripsi Sumber: Peneliti 2019

(42)

3.3 Kerangka Konsep 3.3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian Disiplin Kerja (X2) Loyalitas Kerja Karyawan (Y) Insentif (X1) Insentif nonmaterial Tanggung jawab dengan pekerjaan dan tugas Tingkat absensi Hubungan antar pribadi Kemauan untuk bekerja sama Kesukaan terhadap pekerjaan Tanggung jawab pada perusahaan Mematuhi semua peraturan Penggunaan waktu secara efektif Insentif meterial H1 H2 Novitasari (2019:4) Novitasari (2019:4) Diah Nurhayati (2016:8) Taat pada peraturan Rasa memiliki

(43)

Keterangan:

H1= X1 Y : Novita Sari, Vol. 6: Edisi 1 Januari – Juni 2019

Puji Lestari, dalam eJournal Psikologi, Volume 4, Nomor

2, 2015: 131-143

H2 = X2 Y : Agam Sinaga, dalam Jurnal Ilmiah Simantek, Vol. 2,

No. 1 Januari 2018

Novita Sari, Vol. 6: Edisi 1 Januari – Juni 2019

H3 = X1, X2 Y : Novita Sari, Vol. 6: Edisi 1 Januari – Juni 2019

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau

kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk

dipelajarai dan ditarik kesimpulannya menurut sugiyono (2010:38).

Adapun definisi Operasional variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan pada

tabel berikut :

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

Uraian Variabel Instrumen/Dimensi Penjelasan Atas Instrumen Variabel Loyalitas Kerja Karyawan (Diah Nurhayati 2016:8) 1. Taat pada peraturan

1. Tindakan atau perbuatan yang harus dijalankan setiap aturan dengan bersedia menerima

segala macam hukuman

apabila terjadi pelanggaran. 2. Tanggung

jawab pada

perusahaan

2. Sikap yang menunjukan bahwa seseorang tersebut memiliki

sifat kepedulian dan

menanggung akibatnya. 3. Kemauan

untuk bekerja sama

3. Usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau kelompok

(44)

untuk mencapai tujuan bersama.

4. Rasa memiliki 4. Tindakan yang dilakukan agar lebih bertanggung jawab dan menjaga perusahaannya. 5. Hubungan

antar pribadi

5. hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih yang memiliki ketergantungan satu sama lain dengan pola interaksi yang konsisten.

6. Kesukaan terhadap pekerjaan

6. kemauan dimana pekerjaan yang dilakukan dengan senang hati.

Insentif

(Novitasari 2019:4 )

1. Insentif material

1. Daya perangsang yang

diberikan pada karyawan berdasarkan prestasi kerjanya, berbentuk uang atau barang. 2. Insentif

nonmaterial

2. Daya perangsang yang

diberikan kepada karyawan berbentuk penghargaan atau

pengukuhan berdasarkan

prestasi kerjanya, seperti piagam, piala atau medali. Disiplin (Novitasari 2019:4 ) 1. Mematuhi semua peraturan

1. Mentaati semua tata tertib

perusahaan yang telah

ditetapkan. 2. Penggunaan

waktu secara efektif

2. Pemanfaatan waktu

sebaik-baiknya oleh individu

mengejar target yang diberikan perusahaan.

3. Tanggung jawab dengan pekerjaan dan tugas

3. Melakukan pekerjaan sesuai dengan rencana, mengevaluasi hasil pekerjaan, keberanian menerima resiko kesalahan. 4. Tingkat

absensi

4. Frekuensi kehadiran atau tingkat kemangkiran pegawai.

(45)

3.4 Populasi dan Pengambilan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditunjuk oleh

peneliti untuk dipelajarai dan kemudian ditambah kesimpulan Menurut Sugiyono

(2011:80)

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Hudaya Maju Mandiri,

berjumlah 85 orang karyawan.

3.4.2 Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek

yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil

dengan menggunakan teknik tertentu. Menurut Ali dalam Taniredja dan

Mustafidah (2012:34)

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

non probability sampling. Salah satu teknik non probability sampling adalah

sampling jenuh.

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Menurut Sugiyono (2013: 122). Jadi, sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua anggota populasi yaitu 85

orang karyawan PT. Hudaya Maju Mandiri Cibitung Bekasi.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

(46)

1. Observasi, mengobservasi/pengamatan yang dilakukan secara langsung di

PT. Hudaya Maju Mandiri sebagai objek penelitian mengenai loyalitas kerja

karyawan PT. Hudaya Maju Mandiri.

2. Data kuesioner

Pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kuesioner yang berisi

tentang pernyataan mengenai insentif dan disiplin yang diberikan kepada 85

karyawan PT. Hudaya Maju Mandiri dengan menggunakan skala penilaian

responden 1-10, dimana skala 1 (sangat tidak setuju) sampai dengan skala

10 (sangat setuju).

3. Penelitian Kepustakaan

Penulis melakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari artikel-

artikel, teori yang relevan, dan literatur lainnya yang berhubungan dan

berkaitan dengan pokok bahasan penelitian sehingga dapat dipakai sebagai

bahan analisis penelitian ini.

3.6 Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, metode yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan Regresi Linear Berganda, maka beberapa metode

analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.6.1 Uji Instrumen Penelitian 3.6.1.1 Uji Validitas

Validitas atau kesasihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat ukur

mampu mengukur apa yang ingin diukur (a valid measure if it successfully measure

(47)

menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan

rumus korelasi product moment. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Uji validitas dihitung dengan membandingkan r hitung (correlated item

total correlation) dengan nilai r tabel. Jika r hitung > dari r tabel (pada taraf

signifikan 5 %) maka pernytaan tersebut dinyatakan valid. Cara melihat tabel ialah

dengan melihat baris N-2.

3.6.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauh mana hasil

suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu kuesioner dinyatakan reliable atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalan konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu. Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan

berulang pada sampel yang berbeda. Rumus reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach dengan rumus. Dalam penelitian

ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai cronbach alpha

(a). suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha (a) >

0,6 yaitu bila dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda

akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya bila alpha < 0,6 maka

dianggap kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian

ulang dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan

(48)

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Pengertian asumsi klasik dilakukan sebelum pengujian hipotesis, yang

meliputi uji normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi

data normal atau penyebaran data statistic pada sumbu diagonal dari grafik

distribusi normal (Ghozali, 2015).

Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah

(Ghozali, 2015):

1) Jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka

model regresi memnuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.6.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2014: 105). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebas. Jika variabel

(49)

orthogonal adalah variabel bebas yang nilai kolerasi antara sesame variabel bebas

sama dengan nol. Untuk mendeteksinya yaitu dengan cara menganalisis nilai

tolerance dan variance inflation factor (VIF). Apabila nilai tolerance mendekati

angka 1 dan VIF di bawah angka 10 maka regresi bebas multikolinieritas.

3.6.2.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, apabila berbeda disebut

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas.

Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan

melihat grafikplot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan residualnya

(SRESID). Deteksi terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antar SRESID dan ZPRED

dimana sumbu Y dan sumbu X yang telah diprediks, sumbu X adalah residual (Y

prediksi = Y sesungguhnya) yang telah di studentized. Dasar analisisnya adalah

sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

(50)

2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas dan di

bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas

(Ghozali, 2015).

3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Regresi liner berganda merupakan suatu persamaan yang menggambarkan

hubungan antara lebih dari satu variabel bebas dengan suatu variabel terikat.

Analisis linear berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur ada atau

tidaknya hubungan anatara insentif, dan disiplin kerja sebagai variabel independent

(bebas) terhadap loyalitas kerja karyawan sebagai variabel dependen (terikat).

Pengujian analisis regresi linear berganda dialkukan dengan dua pengujian yaitu,

dengan uji t (secara parsial) dan uji f (simultan). Bentuk umum persamaan regresi

linear berganda ini dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = bo+b1X1+b2X2

Dimana :

Y : Loyalitas Kerja Karyawan

b1 : Koefisien regresi insentif

b2 : Koefisien regresi disiplin kerja

X1 : Insentif

X2 : Disiplin Kerja

3.6.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang

jelas dan dapat dipercaya antara variabel insentif dan disiplin kerja (independen)

(51)

3.6.4.1 Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap variabel dependen. Hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian

ini dirumuskan sebagai berikut :

H01 : β1 ≤ 0, artinya variabel insentif (X1) tidak berpengaruh posotif

terhadap varaiabel loyalitas kerja karyawan (Y)

Ha1 : β1 > 0, artinya variabel insentif (X1) berpengaruh positif terhadap

variabel loyalitas kerja karyawan (Y)

H02 : β2 ≤ 0, artinya variabel disiplin kerja (X2) tidak berepengaruh positif

terhadap variabel loyalitas kerja karyawan (Y)

Ha2 : β2 > 0, artinya variabel disiplin kerja (X2) berpengaruh positif

terhadap variabel loyalitas kerja karyawan (Y)

Kriteria keputusan hipotesis diatas adalah (Sugiyono, 2013)

a) Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan sebaliknya Ha diterima.

b) Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak.

Berdasarkan taraf signifikansi 0,05 atau taraf kepercayaan 95 % dengan rumus t

tabel = (0.05/2 = N-K-1)

3.6.4.2 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisiensi determinasi adalah

antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Semakin tinggi

(52)

variabel, maka digunakan koefisien determinasi untuk mengukur besar sumbangan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar koefisiensi determinasi

terkoreksi atau model regresi, maka model didapatkan semaakin baik Menurut

(53)

38

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Obyek Penelitian

PT. Hudaya Maju Mandiri merupakan perusahaan swasta yang bergerak

dibidang perdagangan, penyedia barang dan jasa khusus kendaraan unit hino, yang

bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain di Indonesia. Transportasi

memiliki peranan penting dalam pertumbuhan sebuah negara salah satu indikator

membaiknya perekonomian terlihat dari banyaknya mobil komersil apapun

jenisnya yang beredar dijalanan kendaraan-kendaraan tersebut mempunyai fungsi

krusial dalam membolisasi komoditi dari suatu tempat ketempat lain atau dari suatu

daerah kedaerah lainnya. Dan sepanjang perjalannya di Indonesia, kendaraan truck

dan bus hino jelas memiliki peranan penting dalam tumbuhnya perekonomian

Indonesia.

Maka dari itu pendiri perusahaan ini melihat bentuk peluang dan sekaligus

untuk berkontribusi dalam pembangunan negara indonesia kedepan, maka pada

tanggal 15 April 1995 berdirilah perusahaan ini dengan nama PT. HUDAYA

MAJU MANDIRI yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jenis kegiatan

pekerjaan (Business) dibidang perdagangan kendaraan produk HINO khususnya

perdagangan dan jasa perusahaan mencakup 3S, Sales, Service, dan Spare Parts.

Kami mengabadikan diri untuk melayani klien untuk yang terbaik dari kemampuan

kami, tujuan kami adalah menawarkan pengalaman yang paling menyenangkan

yang pelanggan kami telah harapkan dengan mengandalkan semua truck hino yang

(54)

Company Profile ini kami susun sebagai langkah awal guna membantu

kepada para customer ataupun consumer untuk mengenal lebih dekat dengan

product-product truck niaga yang tangguh disegala medan dan efisien, serta

didukung oleh tenaga terampil yang memungkinkan customer untuk mendapatkan

informasi yang jelas mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk

menentukan pilihan kendaraan niaga yang sesuai dengan kebutuhan untuk

mendukung bisnis para customer.

4.2 Visi dan Misi Obyek Penelitian

Visi : Memberikan pelayanan maksimal dan terdepan dalam memuaskan

penggunaan hino.

Misi : Senyum kepuasan anda adalah tujuan kami.

4.3 Logo Perusahaan

Gambar 4.1 Logo Perusahaan

(55)

4.4 Struktur Organisasi Obyek Penelitian Tabel 4.1

STRUKTUR ORGANISASI

PT. HUDAYA MAJU MANDIRI CIBITUNG BEKASI

Tugas-tugas dari masing-masing jabatan diperusahaan antara lain:

A. Tugas Direktur Utama

1. Mampu memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif.

2. Dapat memimpin rapat umum, untuk memastikan pelaksanaan tata-tertib,

keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat,

menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda,

mengarahkan diskusi ke arah consensus, menjelaskan dan menyimpulkan

tindakan dan kebijakan.

3. Mampu bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan

dunia luar.

4. Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan

Referensi

Dokumen terkait

Selain dengan memberikan insentif kepada karyawan, faktor lain yang harus menjadi perhatian dari manajemen perusahaan ialah disiplin kerja karyawan, dimana di PT

Dengan adanya insentif, karyawan perusahaan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja, kualitas kerja, pemikiran yang beriorentasi memajukan instansi,

Variabel loyalitas, disiplin kerja, pengawasan kerja masing-masing mempengaruhi secara parsial terhadap variabel kinerja karyawan pada PR.SUKUN, hal ini dapat

Kepemimpinan, Disiplin kerja dan Insentif terhadap Produktivitas karyawan IRT Bayu Putra Corp Kediri adalah sebagai berikut : Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan

Dapat menjadi pengetahuan praktis tentang sumber daya manusia pada perbankan syariah dan mengetahui pengaruh disiplin kerja dan insentif terhadap prestasi kerja karyawan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel Motivasi Kerja X1, Insentif X2, dan Disiplin Kerja X3 berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Y.. Hasil uji F

Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan atau dijadikan referensi sebagai faktor mempertimbangkan atau memperbaiki disiplin kerja, insentif dan kepuasan kerja

Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia, Insentif dan Lingkungan Kerja Terhadap Loyalitas Kerja Pegawai Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.. Pengaruh Insentif