• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan benar. 1. perhatian dan dukungan dari semua pihak. 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan benar. 1. perhatian dan dukungan dari semua pihak. 2"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar belakang masalah

Pendidikan Agama Islam merupakan bimbingan secara sadar dan terus-menerus dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarannya (pengaruh dari luar) baik secara individual maupun secara kelompok, sehingga manusia mampu memahami, menghayati,

dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan benar.1

Pendidikan Agama yang merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki arti penting dalam mensukseskan program pembangunan nasional, oleh sebab itu seluruh aktifitas pemerintah dan masyarakat yang mengarah pada penanaman nilai-nilai rohani/ keagamaan perlu mendapat

perhatian dan dukungan dari semua pihak.2

Pendidikan Agama Islam memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik tersebut sangat berbeda jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya berdampak pada kehidupan di dunia, tetapi juga kehidupan di akhirat. Karena itu Pendidikan Agama Islam merupakan bagian terpenting dalam kehidupan. Agama menjadi pemandu dalam hidup di dunia dan menyiapkan kehidupan di akhirat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat

1

Bashori Muchsin, Moh. Sulthon, dan Abdul Wahid, Pendidikan Islam Humanistik,

Alternatif Pendidikan Pembebasan Anak, (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), Hlm. 9

2Hunsi Rahim, Arah Baru Pendidikan Islam Di Indonesia, (Jakarta: PT Logos Wacana

(2)

manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan. Pendidikan Agama dapat ditempuh melalui

pendidikan, baik pendidikan di lingkungan keluarga maupun masyarakat.3

Pendidikan agama sangatlah penting dan wajib dipelajari, karena agama sebagai pedoman hidup dalam menghadapi dampak negatif dari kemajuan era globalisasi yang canggih. Untuk itu pendidikan agama wajib diberikan sejak dini sehingga akan membawa dampak positif bagi perkembangan hidupnya dalam keadaan bagaimanapun.

Pendidikan agama yang diberikan di sekolah formal dengan jumlah jam pelajaran yang sangat sedikit yaitu dua jam dalam seminggu, tentunya perlu ditambah dengan pendidikan di lembaga non formal yang salah satunya adalah Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ).

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan prestasi belajar. Masal yang dihadapi adalah sampai di tingkat mana prestasi belajar yang telah dicapai. Siswa dikatakan mempunyai prestasi belajar yang tinggi, sedang atau rendah biasanya bisa dilihat dalam buku raport yang didalamnya berisi tentang hasil studi, baik yang berupa angka maupun huruf. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil kegiatan belajar pendidikan agama Islam. Faktor tersebut berfungsi sebagai penunjang terhadap pencapaian hasil belajar

3 Subyantoro, Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam (Studi Komparatif Perilaku

Keagamaan Peserta Didik SMA Swasta di Jawa), ( Semarang: Kementrian Agama Balai

(3)

bidang studi pendidikan agama Islam. Dan juga dapat menjadi penghambat

prestasi belajar siswa.4

Dari penelitian awal yang peneliti lakukan diketahui bahwa siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Kedungwuni Pekalongan memiliki latar belakang

pendidikan non formal yang beragam.5 Pada realitanya yang terjadi di SMP N

1 Kedungwuni ada beberapa anak yang tidak pernah mengikuti pembelajaran atau sedang belajar di TPQ dan ada siswa yang pernah mengikuti

pembelajaran TPQ atau telah mendapatkan ijazah.6

Ada beberapa faktor yang mendorong sehingga siswa tersebut memilih untuk mengikuti TPQ atau tidak mengikuti TPQ, salah satunya yaitu tidak adanya motivasi dari orang tua untuk anaknya sekolah TPQ dan waktu belajar yang tidak cukup untuk memasukkan anaknya di sekolah TPQ. Latar belakang pendidikan tersebut dapat mempengaruhi prestasi atau hasil belajar

yang diperoleh siswa di kelas.7

Keberhasilan pembelajaran siswa dapat dilihat dari nilai hasil belajar atau prestasi belajar. Nilai hasil belajar dapat dilihat sebagai parameter untuk menilai tingkat keberhasilan proses kegiatan pembelajaran. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh

faktor intern dan faktor ekstern.8

4

Zakiyah Darajat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung,) hlm. 19

5 Hasil Observasi, tanggal 10 November 2015 Pukul 09.30 WIB di kelas VII D 6 Hasil dokumentasi pada tanggal 9 November 2015.

7

Wiwik Widyoretno, S.Pd.I, Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII SMP Negeri 1 Kedungwuni, Wawancara pribadi, Kedungwuni, 9 November

8 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

(4)

TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an) merupakan lembaga pendidikan

luar sekolah (nonformal) jenis keagamaan.9 TPQ sendiri merupakan

pendidikan yang strategis dalam upaya mencetak dan membina sumber daya yang berkualitas dari segi keimanan, akhlak dan intelektualitasnya. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajarannya yaitu membangun generasi ideal masa depan yang memiliki kemurnian tauhid, akhlak mulia, cerdas dan mandiri.

Pada masa sekarang ini sangat mudah untuk menemukan sekolah-sekolah non formal seperti Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Hampir setiap desa sudah ada tempat untuk anak-anak belajar Al-Qur’an. Tetapi meskipun keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) sudah mudah untuk dijumpai, masih terdapat beberapa orang tua yang tidak mendorong anaknya untuk bersekolah di TPQ.

Kehadiran TPQ di masyarakat diharapkan agar anak-anak memiliki pengetahuan agama khususnya agar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai tajwid dan makhrajnya. Dalam pembelajaran PAI sendiri memuat pelajaran tentang Qur’an dan ilmu yang terkandung dalam Al-Qur’an, sehingga seharusnya anak-anak yang mengikuti pembelajaran di TPQ mempunyai pengetahuan yang lebih dibandingkan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran di TPQ.

Siswa SMP N 1 Kedungwuni mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Bagi siswa yang pernah belajar atau yang sedang belajar di TPQ kemungkinan tidak akan mengalami kesulitan dalam mengikuti dan

(5)

menerima pelajaran PAI, karena siswa yang pernah belajar atau yang sedang belajar di TPQ sudah pernah mempelajari tentang PAI khususnya dalam belajar tentang cara menulis dan membaca Al-Qur’an. Berbeda dengan siswa yang tidak mengikuti TPQ akan sedikit mengalami kesulitan dalam menerima dan mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini dikarenakan siswa tersebut mempunyai pengetahuan pelajaran agama khususnya tentang bagaimana cara menulis dan membaca Al-Qur’am yang lebih sedikit

dibanding siswa yang mengikuti TPQ.10

Latar belakang pendidikan yang berbeda bisa menyebabkan pada perbedaan prestasi belajar mereka. Secara teoretik siswa yang pernah mengikuti TPQ mempunyai prestasi belajar mata pelajaran PAI lebih tinggi daripada siswa yang tidak mengikuti TPQ, tetapi tidak menutup kemungkinan siswa yang tidak mengikuti TPQ mempunyai prestasi yang lebih baik dari siswa yang mengikuti TPQ karena banyak faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar.11

Dari uraian tersebut diatas, maka penulis memilih judul “Studi Komparasi Prestasi Belajar PAI Kelas VII Antara Siswa Yang Mengikuti TPQ dan Siswa Yang Tidak Mengikuti TPQ Di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prestasi belajar PAI kelas VII siswa yang mengikuti TPQ di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan

10

Asmawi, S.Ag., Guru Pendidikan Agama Islam kelas VII dan kelas VIII SMP Negeri 1 Kedungwuni, Wawancara pribadi, Kedungwuni, 12 November 2015.

11

(6)

2. Bagaimana Prestasi belajar PAI kelas VII siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan?

3. Bagaimana studi komparasi prestasi belajar PAI kelas VII antara siswa yang mengikuti TPQ dan siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan?

Agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda dalam menafsirkan judul dan terjadi perluasan masalah, maka peneliti memberi batasan wilayah penelitian. Untuk lebih memudahkan dalam memahami judul skripsi dan agar pemahaman tidak melebar, maka perlu adanya penegasan istilah sebagai berikut:

1. Studi komparasi

Studi komparasi adalah metode penelitian dimana ingin

menemukan dua fenomena atau lebih.12

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar terdiri dari dua suku kata yaitu: prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan,

dikerjakan dan sebagainya).13 Sedangkan belajar adalah berusaha

memperoleh kepandaian/ ilmu.14 Jadi yang dimaksud dengan prestasi

12 Salahudin, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1987),

hlm. 43.

13

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,... hlm.700

14 WJS. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999)

(7)

belajar adalah hasil yang di capai siswa setelah melakukan aktivitas

belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk nilai angka atau huruf. 15

Yang dimaksud disini adalah prestasi belajar siswa kelas VII tahun ajaran 2014/2015 SMP Negeri 1 Kedungwuni. Karena siswa-siswa kelas VII merupakan siswa-siswa yang baru lulus dari tingkat dasar, dan TPQ merupakan pendidikan untuk anak-anak usia sekolah dasar.

3. PAI (Pendidikan Agama Islam)

Menurut Zakiah Daradjat pendidikan agama Islam atau At-Tarbiyah Al-Islamiah adalah usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai

pandangan hidup.16

4. Siswa

Siswa adalah setiap orang atau sekelompok orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan

kegiatan pendidikan.17

Yang dimaksud disini adalah siswa kelas VII tahun ajaran 2014/2015 SMP Negeri 1 Kedungwuni.

5. TPQ (Taman Pendidikan Qur’an)

TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an) merupakan lembaga

pendidikan luar sekolah (nonformal) jenis keagamaan.18

15 Nur Ghufron dan Rini Risnawita, Gaya Belajar, Kajian Teoritik, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2013), hlm. 9

16 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 86.

17 Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Pendidikan Islam, (Jogjakarta:

(8)

C. Tujuan Penelitian

Dalam hal ini penelitian diajukan dengan bertujuan :

1. Untuk mengetahui bagaimana prestasi belajar PAI kelas VII siswa yang mengikuti TPQ di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan

2. Untuk mengetahui bagaimana Prestasi belajar PAI kelas VII siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan? 3. Untuk mengetahui bagaimana studi komparasi prestasi belajar PAI kelas

VII antara siswa yang mengikuti TPQ dan siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan?

D. Kegunaan Penelitian

Berangkat dari rumusan masalah dan tujuan penelitian maka kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Secara Praktis

a) Dapat memberikan masukan bagi guru dalam rangka meningkatkan keberhasilan belajar Pendidikan Agama Islam.

b) Sebagai tambahan informasi dan untuk menambah perbendaharaan perpustakaan sekaligus sebagai masukan kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini.

c) Dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan

18 Depag, Loc. Cit.

(9)

Agama Islam agar sesuai dengan harapan pendidik di SMP Negeri 1 Kedungwuni kabupaten Pekalongan pada khususnya.

2. Secara Teoritis

a) Memberikan informasi bagaimana prestasi belajar peserta didik SMP Negeri 1 Kedungwuni kabupaten Pekalongan.

b) Sebagai dasar teoritis dalam pengembangan untuk penelitian lebih lanjut.

c) Menambah perbendaharaan literatur di perpustakaan.

E. Tinjauan Pustaka

1. Analisis Teori dan Penelitian Yang Relevan

Menurut Soemarti yang mengutip pendapat John Locke menyatakan bahwa pengalaman dan pendidikan bagi anak merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan anak. Apakah anak akan berkembang menjadi orang sosial, tidak sosial, atau asosial

tergantung pada faktor belajar dan bukan dari faktor keturunan.19

Pendidikan luar sekolah sangat berpengaruh terhadap

perkembangan anak sejak dini. Dengan adanya pendidikan Islam akan menjadikan penentu karakter anak yang mencerminkan kepribadian seorang muslim.

Menurut Zakiah Daradjat pendidikan agama Islam atau At-Tarbiyah Al-Islamiah adalah usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak

19 Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan, (Ponorogo: STAIN Ponorogo Press,

(10)

didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai

pandangan hidup.20

Menurut Ngalim Purwanto, prestasi adalah: “hasil yang telah dicapai dari usaha yang dilakukan sebelumnya dengan jalan keuletan

bekerja. 21 Sedangkan menurut Tohirin mengatakan bahwa prestasi

belajar yaitu apa yang telah dicapai oleh siswa setalah melakukan kegiatan belajar. Tentang apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar, ada juga yang menyebutkan dengan hasil belajar.22

Dimyati Mudjiono menyatakan bahwa hasil belajar (prestasi) merupakan suatu puncak proses belajar. Prestasi belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru, prestasi belajar dapat berupa dampak pengajaran dan pengiringnya. Dimana dampak pengajaran merupakan hasil yang dapat di ukur seperti tertuang dalam angka raport, angka dalam ijazah. Sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan

dan kemampuan di bidang lain suatu transfer belajar.23

Menurut Depag RI menyatakan bahwa TPQ (Taman Pendidikan Al Qur’an) merupakan lembaga pendidikan luar sekolah (nonformal) jenis

20 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm. 86.

21 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1990),

hlm. 87

22 Tohirin. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Berbasis Integrasi dan

Kompetensi), (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 151.

(11)

keagamaan.24 Taman Pendidikan Al-Qur’an berdasarkan kurikulum TPQ yang dikeluarkan oleh Departemen Agama Jawa Tengah bahwa Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) adalah tempat anak melakukan aktivitas atau kegiatan pendidikan Islam dalam hal keagamaan, khususnya agama Islam.

TPQ mempunyai peran yang sangat penting dalam pendidikan Islam dengan menggunakan metode yang sesuai dengan perkembangan jiwa anak. TPQ adalah salah satu lembaga pendidikan pendidikan dan pengajaran Islam untuk anak-anak yang menjadikan anak didiknya mampu membaca Al Qur’an secara baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid. Taman Pendidikan Al Qur’an merupakan modal bagi anak yang dapat dijadikan bekal dasar agar menjadi generasi yang cinta dan memahami Al Qur’an.

Dalam skripsi yang ditulis oleh Dedi Suwandi, dengan judul “Peranan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak” diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan TPQ Al Mashum Sapuro Pekalongan dalam kategori baik, prestasi siswa juga dalam kategori baik. Dan setelah dianalisis dapat disimpulkan bahwa TPQ Al Mashum Sapuro Pekalongan mempunyai

peranan dalam meningkatkan prestasi belajar anak.25

24

Depag, Kurikulum Pada TPQ, (Semarang, 2004), hlm. 5.

25 Dedi Suwandi, “Peranan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) Dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Anak”, skripsi Sarjana Pendidikan Islam, (Pekalongan, Perpustakaan STAIN Pekalongan, 2012), hlm. 83

(12)

Begitu juga dalam skripsi yang ditulis oleh Sukamto, dengan judul penelitian “Pengaruh Keaktifan Belajar di TPQ Nurul Quran Terhadap prestasi belajar PAI siswa Sekolah Dasar Negeri Kalipancur 1 Kecamatan Blado Batang” dari hasil penelitian diketahui bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara keaktifan belajar di TPQ Nurul Quran dengan prestasi belajar PAI siswa SD N Kalipancur 1 Blado

Batang.26

Berbeda dengan penelitian sebelumnya tentang keaktifan belajar di TPQ dan peranan TPQ untuk meningkatkan prestasi belajar, penelitian ini berusaha membandingkan hasil prestasi belajar siswa antara siswa yang mengikuti TPQ dan siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP Negeri 1 Kedungwuni.

2. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori diatas maka dapat dibangun kerangka berpikir mengenai prestasi belajar siswa antara siwa yang mengikuti TPQ dan siswa yang tidak mengikuti TPQ, bahwa TPQ mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Dengan pendidikan TPQ ini akan menanamkan anak-anak sejak kecil tentang kepribadian dan bertindak sebagai pengendali perilaku sebagai tanda peningkatan pengetahuan yang mampu memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan prestasi belajar anak.

26 Sukamto, “Pengaruh Keaktifan Belajar di TPQ Nurul Quran Terhadap prestasi belajar

PAI siswa Sekolah Dasar Negeri Kalipancur 1 Kecamatan Blado Batang”, skripsi Sarjana

(13)

Bagi siswa yang mengikuti pendidikan di TPQ akan menambah pengalaman belajar pendidikan Al Qur’an ditandai dengan dapat membaca dan menulis dengan baik dan benar. Dengan belajar di TPQ akan menambah prestasi belajar anak khususnya dalam mata pelajaran PAI.

Anak yang telah mengikuti pendidikan di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) dengan yang tidak TPQ pasti mempunyai perbedaan. Hal ini akan mempengaruhi bekal pendidikan terutama dalam hal prestasi belajar ketika mereka memasuki sekolah formal. Maka dengan melihat hal diatas, penulis ingin mengetahui sejauh mana tingkat perbedaan prestasi belajar PAI yang telah mengikuti pendidikan di TPQ dengan yang tidak mengikuti pendidikan di TPQ.

3. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.27

Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah suatu dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah, dia akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya, dan akan ditolak jika salah satu palsu, penolakan dan penerimaan hipotesis tergantung kepada hasil penyelidikan yang berupa

fakta-fakta yang dikumpulkan.28

27 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rinaka

Cipta, 2006) hlm.71

(14)

Hipotesis merupakan kesimpulan awal sehingga untuk mewujudkan kesimpulan akhir masih diperlukan adanya pengujian melalui penelitian.

Berdasarkan uraian pada pendahuluan maka penulis menetapkan hipotesis sebagai berikut: “Terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang mengikuti TPQ dan siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP Negeri 1 Kedungwuni kabupaten Pekalongan.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah teknik-teknik spesifik dalam penelitian. Sebagian menganggap bahwa metode penelitian terdiri dari berbagai teknik penelitian, dan sebagian lagi menyamakan metode penelitian dengan teknik penelitian. Tetapi yang jelas metode atau teknik penelitian harus sesuai

dengan kerangka teoritis yang kita asumsikan.29

1. Desain Penelitian a. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena lebih menekankan pada analisa terhadap data-data numerikal (angka) yang di

olah dengan metode statistika.30 Dimana angka-angka statistik itu

29 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004),

hlm., 146

(15)

mencerminkan suatu kegiatan dalam bidang tertentu dan mencerminkan

kegiatan penelitian yang bersifat agresif.31

b. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan di tempat terjadinya gejala-gejala yang diselidiki yaitu untuk menganalisis permasalahan yang muncul dalam lokasi penelitian yaitu di SMP Negeri 1 Kedungwuni kabupaten Pekalongan.

2. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang akan diteliti yang didefinisikan dengan jelas, dengan karakteristik dan

kuantitas tertentu.32 Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian

ini adalah siswa SMP N 1 Kedungwuni kelas VII yang berjumlah 253 siswa dan terdiri dari 7 kelas.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki populasi. Dengan kata lain, sampel merupakan himpunan bagian dari

populasi.33 Menurut Suharsimi Arikunto, apabila jumlah subjeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

31 Anas Sudjana, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000),

hlm. 11

32 Salafudin, Statistika terapan untuk penelitian sosial, (Pekalongan: STAIN Press, 2010)

hlm. 11

(16)

merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subjeknya besar,

dapat diambil antar 10-15% atau 20-25% atau lebih.34

Jumlah populasi siswa SMP Negeri 1 Kedungwuni adalah 253 siswa. Sampel yang diambil 25% dari jumlah populasi. 25% dari 253 yaitu 63,25 dan dibulatkan menjadi 64. Untuk sampel siswa yang mengikuti TPQ penulis mengambil 32 siswa, sedangkan sampel untuk siswa yang tidak mengikuti TPQ penulis mengambil 32 siswa. Sampel yang diambil adalah siswa kelas VII tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 7 kelas.

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive random sampling atau sampel bertujuan. Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan ini cukup baik karena sesuai dengan

pertimbangan peneliti sendiri sehingga dapat mewakili populasi.35

3. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian.36 Dalam penelitian ini terdapat

dua variabel, yaitu: a. Variabel Dependent

Variabel dependent yaitu suatu variabel yang dipengaruhi. Variabel yang di maksud disini adalah prestasi belajar. prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan ragam indikator nilai

34 Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 134 35 Ibid., hlm. 140

(17)

Ulangan Harian dan UTS semester 1 pada mata pelajaran Agama Islam.

Nilai Ulangan Harian dan UTS digunakan sebagai acuan peneliti karena hanya pada bab 1-3 saja sudah mewakili penelitian ini yaitu tentang Al-qur’an, keimanan, dan fiqh.

b. Variabel Independent

Variabel Independent adalah variabel yang variasinya

mempengaruhi variabel lain, atau dengan kata lain variabel bebas adalah variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin

diketahui.37 Variabel yang dimaksud disini adalah TPQ (Taman

Pendidikan Qur’an).

Yang termasuk variabel independent adalah:

1. Prestasi belajar dalam bidang studi PAI bagi siswa kelas VII yang mengikuti TPQ.

2. Prestasi belajar dalam bidang studi PAI bagi siswa kelas VII yang tidak mengikuti TPQ.

Dari kedua variabel di atas, kemudian akan di akumulasikan dalam sebuah analisis agar memberikan jawaban pada rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian, analisis yang dilaksanakan dalam penelitian itu akan menghasilkan kesimpulan sebagai akhir dari bahasan penelitian skripsi ini.

37 Saifudin Azwar, Op. Cit., hlm. 62

(18)

4. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang

diselidiki.38 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui

pengamatan di sekolah, mengenai siswa yang mengikuti TPQ dan siswa yang tidak mengikuti TPQ di SMP Negeri 1 Kedungwuni. b. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab antara nara sumber dan peneliti

untuk memperoleh jawaban yang diharapkan.39 Metode ini digunakan

untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan prestasi belajar dan latar belakang pendidikan siswa. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas VII, dan siswa SMP Negeri 1 Kedungwuni.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kumpulan data-data verbal yang berbentuk

tulisan dalam arti luas artefak, foto dan lain-lain.40 Dokumentasi

digunakan sebagai pelengkap data atau informasi yang berasal dari arsip dan catatan atau data lain yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian.

38 Chalid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara,

2008), hlm. 76.

39 Sutrisno Hadi, Op. Cit., hlm. 73.

40 Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia

(19)

5. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Dalam menganalisis data yang terkumpul maka penulis menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis data komparasional test. Test t digunakan untuk menguji kebenaran atau

ketidakbenaran suatu hipotesis. Rumus test t sebagai berikut:41

1) Mencari mean

Mencari mean Variabel x: Mx =

x Nx

Mencari mean Variabel y: My =

y Ny

2) Mencari standar deviasi Variabel x SDx = X2 NX Variabel y SDy = Y2 NY 3) Mencari standar error

Variabel x

SEMX =

SDx Nx−1

41 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

(20)

Variabel y

SEMy =

SDy Ny−1

4) Mencari standar error perbedaan Mx dengan My

SEMx-my = SE2MX + SE2My

5) Mencari t0

to =

M1− M2 SEM 1−M 2

6) Mencari degres of freedomnya.

df atau db = (Nx + Ny) - 2

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima bab yang terdiri dari pendahuluan, landasan teori, hasil penelitian, analisis data, dan penutup. Masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Berisi pendahuluan yang meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Dan Sistematika Penulisan.

BAB II berisi tentang Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an. Sub bab pertama berisi tentang: Prestasi belajar, meliputi: Pengertian belajar, Dasar belajar, Tujuan belajar, Pengertian prestasi belajar, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar, dan pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI), meliputi: Pengertian Pendidikan

(21)

Agama Islam (PAI), Ruang lingkup bahan pelajaran PAI, dan fungsi dan tujuan PAI. Sedangkan sub bab kedua berisi tentang: Taman Pendidikan Al-Qur’an, meliputi: pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), dasar keberadaan TPQ, kurikulum TPQ, Tujuan pendidikan dan pengajaran TPQ, dan Program pengajaran TPQ.

BAB III Hasil Penelitiani Prestasi Belajar PAI Antara Siswa Yang Mengikuti TPQ Dan Siswa Yang Tidak Mengikuti TPQ Di SMP Negeri 1 Kedungwuni, berisi gambaran umum SMP Negeri 1 Kedungwuni yang terdiri dari tinjauan umum yang meliputi Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 1 Kedungwuni, letak geografis SMP Negeri 1 Kedungwuni, Visi dan Misi SMP Negeri 1 Kedungwuni, Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Kedungwuni, keadaan guru, karyawan, dan peserta didik SMP Negeri 1 Kedungwuni, dan Sarana Dan Prasarana SMP Negeri 1 Kedungwuni, dan tinjauan khusus yang meliputi: data prestasi belajar siswa yang mengikuti TPQ dan data prestasi belajar siswa yang tidak mengikuti TPQ.

BAB IV berisi Komparasi Prestasi Belajar PAI Antara Siswa Yang Mengikuti TPQ dengan Siswa Yang Tidak Mengikuti TPQ yang meliputi: Analisis Prestasi Belajar PAI Siswa Yang Mengikuti TPQ, Analisis Prestasi Belajar PAI Siswa Yang Tidak Mengikuti TPQ, dan Analisis Perbandingan Prestasi Belajar PAI Antara Siswa Yang Mengikuti TPQ Dengan Siswa Yang Tidak Mengikuti TPQ.

Referensi

Dokumen terkait

PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) DI DESA KEYONGAN, KECAMATAN NOGOSARI, KABUPATEN BOYOLALI. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Membuat Sebuah

Demikian pengumuman ini kami sampaikan sebagai bahan untuk diketahui, atas perhatiannya diucapkan banyak terima kasih. Tanggal, 1

Jumlah peserta yang telah mendaftar dan mengunduh sampai dengan tanggal 26 April 2012 pukul 10.00 WIB sebanyak 36 (tiga puluh enam) peserta.. Penjelasan dilakukan dengan cara

[r]

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih informasi serta dijadikan literatur tentang kajian Aktivitas Komunikasi Siswa Tunadaksa di SLB-ABC & Autis

Dan malam itupun seperti biasanya diisi obrolan santai dan diskusi kecil seputar desa dan kegiatan Muhammadiyah, wabil khusus progres gerakan wakaf recehan yang

63.000.000,00 APBD awal: akhir: Januari Desember Honorarium Pengelola Keuangan Sanggau (Kab.) Sanggau (Kab.). 3 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke