• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DATA 3.1 Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III DATA 3.1 Waduk Gajah Mungkur Wonogiri"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB III

DATA

3.1 Waduk Gajah Mungkur Wonogiri

Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km di selatan Kota Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Mulai dibangun pada akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7 kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen. Selain untuk memasok air minum Kota Wonogiri juga menghasilkan listrik dari PLTA sebesar 12,4 MegaWatt. Untuk membangun waduk ini pemerintah memindahkan penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi bedol desa ke Sitiung, wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Gambar 1.1 (Wikimedia Commons)

Bendungan Serbaguna Waduk Gajah Mungkur

Waduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat rekreasi yang sangat indah. Di sini tersedia kapal boat untuk mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing. Selain itu dapat pula menikmati olah raga

(2)

9 layang gantung (Gantole). Terdapat juga taman rekreasi "Sendang" yang terletak 6 km arah selatan Kota Wonogiri. Pada musim kemarau, debit air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk kelihatan. Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung.1

Taman rekreasi Waduk Gajah Mungkur dibuat setelah pembangunan Waduk Gajah Mungkur Selesai. Adalah merupakan suatu kebanggaan bahwa taman rekreasi Waduk Gajah Mungkur menjadi satu-satunya taman rekreasi bagi rakyat Wonogiri maupun rakyat diluar Kabupaten Wonogiri.

Di kawasan objek wisata ini juga dikembangkan Agrowisata berupa pembudidayaan berbagai jenis ikan tawar. Selain itu juga diadakan event pariwisata Gebyar Gajah Mungkur yang dilaksanankan setiap Hari Raya Idul Fitri selama dua minggu di objek wisata/ Taman Rekreasi Waduk Gajah Mungkur.

3.2 Grafis Lingkungan 3.2.1 Grafis Lingkungan

Beberapa definisi tentang Grafis lingkungan adalah :

 Segala macam bentuk grafis yang dapat dijumpai di lingkungan sekitar yang dapat diakses oleh publik.

 Perencanaan dan perancangan dari tanda grafis dua atau tiga dimensi yang terdapat dalam suatu ruang atau lingkungan.

 Suatu bidang yang erat kaitannya dengan berbagai disiplin ilmu, diantaranya: arsitektur, desain interior, lanskap, dan desain industri.2        1 http://id.wikipedia.org/wiki/Waduk_Gajah_Mungkur 2 http://v-mundi.blogspot.com/2011/03/sekilas-tentang-desain-grafis.html 

(3)

10 Salah satu bentuk grafis lingkungan yaitu berupa sistem penandaan. Dan kesemuanya itu berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat /wisatawan /pengunjung lainya sehingga mereka mendapatkan kemudahan dalam menemukan suatu lokasi tujuan.

3.2.1 Sign

Sign system atau sering juga disebut sebagai sistem penandaan. Dalam

perancangan ini, penulis lebih menekankan tentang sistem penandaan dimana sebagai tujuan dalam perancangan ini. Untuk memulai pembahasan tentang sistem penandaan, maka kita uraikan dulu tentang

sign atau tanda.

Sign sebagai kata benda memiliki arti yang cukup luas karena memiliki

arti yang berbeda-beda tergantung ruang lingkupnya. Beberapa arti sign antara lain :

 Sebuah tampilan publikatas sebuah pesan.

 Sebuah persepsi yang mengidentifikasikan sesuatu sebagai sebuah petunjuk yang terlihat bahwa sesuatu telah terjadi.

 Tingkah laku atau gerakan sebagai bagian bahasa isyarat.3

Secara umum, sign berarti segala macam bentuk komunikasi yang mengandung sebuah pesan. Sebuah signage adalah sign secara kolektif. Sebuah sign tidak terbatas pada kata-kata umum juga termasuk gambar, gerakan, bau, rasa, tekstur dan suara, atau dengan kata lain segala macam cara bagaimana sebuah informasi dapat disampaikan atau diekspresikan oleh makhluk hidup.

Sign atau signage menurut Oxford Advance Learner Dictionary of Current English adalah sebuah kata atau kata-kata, desain dan lain-lain

pada sebuah papan atau lempengan untuk memberikan peringatan atau untuk mengarahkan seseorang menuju sesuatu. Menurut Lawrence K. Frank, arti sign adalah pesan atau informasi yang muncul secara

       3

(4)

11 berturut-turut atau teratur dalam hubungannya dengan tanda-tanda yang penting dan menimbulkan respon pada manusia.4

Menurut pengertian-pengertian di atas, sebuah sign selalu berkaitan dengan pesan atau informasi yang ingin disampaikan ke orang lain, dan menimbulkan respon pada manusia. Media untuk penyampaian pesan tersebut sangat bervariasi. Walaupun biasanya sebuah sign bisa tertera pada lempengan atau papan seperti yang dijabarkan oleh Oxford

Advance Learner Dictionary of Current English.

Dengan kata lain, didapat dua pengertian sign, yaitu pengertian sign secara umum yang melingkupi semua indera manusia sebagai sarana untuk mengidentifikasinya, dan pengertian sign secara lebih khusus yang dilihat dari cara manusia mengenali sign tersebut, yaitu hanya dengan cara visual.

Sign memiliki beberapa fungsi penting bagi manusia. Secara ringkas

menurut SEGD (US Society of Environmental Graphic Designer ) fungsi sign adalah :

 Sebagai alat untuk membatu manusia dengan cara mengarahkan, mengidentifikasi ruang atau struktur dan member informasi manusia dalam melakukan kegiatan dalam suatu ruang.

 Memperkuat kualitas lingkungan secara visual.  Melindungi kepentingan umum.

Sebuah sign juga memiliki fungsi sebagai alat untuk memperkuat kualitas lingkungan secara visual, yang berarti disamping mengarahkan dan memberi informasi, sebuah sign juga dapat membuat manusia lebih merasakan ruang di sekitarnya dan memberi ciri tersendiri agar ruang atau lingkungan tersebut mudah diingat oleh manusia, dengan begitu orang tersebut akan lebih mudah saat ia ingin kembali ke tempat tersebut.

       4

(5)

12 3.2.3 Elemen-elemen Signage dan Prinsip Dasar Desainnya

Signage sebagai elemen yang memiliki fungsi utama sebagai alat

komunikasi antar manusia dalam suatu lingkungan mengandung beberapa elemen penting. Elemen-elemen ini akan membentuk image atau fisik keseluruhan dari sign yang juga berperan dalam keberhasilan penyampaian informasi yang ingin ditujukan oleh sign tersebut.

Elemen-elemen tersebut adalah :

1. Typography ( Teks )

Typography (Tipografi) merupakan suatu ilmu dalam memilih dan

menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama.

Typography menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian

luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf

(typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur lain bukan susun

huruf pada pada halaman cetak.

Perkembangan tipografi saat ini sudah mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sbb :

 Roman

Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan

(6)

13 ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.  Egyptian

Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.

 Sans Serif

Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

 Script

Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab.

 Miscellaneous

Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.5 Beberapa contoh karya-karya Typography :

Gambar 1.2 (Typography by Dencii) John Lennon        5 http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi

(7)

14 Gambar 1.3

(Typography by stacy benson) Self Portrait

1. Warna

Elemen warna sangat berperan penting terhadap keberhasilan dan kemudahan sebuah sign dapat disadari keberadaanya atau tidak. Warna dapat diterapkan pada setiap elemen sign yang lain, seperti pada teks, simbol, dan background dari sign tersebut. Penggunaan warna pada setiap sign harus dipertimbangkan dalam pemilihan dan penggunaanya agar dapat berfungsi secara efektif.

Salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam penggunaan warna untuk teks, simbol, dan background dari suatu sign adalah kadar kekontrasan yang cukup dari tiap-tiap elemen. Penggunaan warna yang kontras adalah salah satu cara yang sederhana dan sangat efektif dalam pengaplikasian terhadap sign. Penggunaan kontras dalam menentukan pemilihan warna juga berkaitan dengan cacat visual yang diderita orang-orang tertentu. Ini dilakukan agar bagian-bagian paling penting dalam sign tersebut tetap dapat terlihat dengan mudah dan menarik perhatian, sehingga berpengaruh terhadap legibilitas sign.6

       6

Craig M Berger, Wayfinding designing and implementing graphic navigational

(8)

15 Contoh penggunaan warna pada sistem penandaan.

Gambar 1.4

(Landor Associates' new wayfinding systems) Great Ormond Street Hospital

2. Simbol

Simbol merupakan salah satu elemen grafis yang sering digunakan pada sebuah sign. Simbol biasa mempresentasikan sesuatu dan merupakan cara yang sederhana untuk mengkomunikasikan sesuatu yang terhalang oleh bahasa yang berbeda.

Simbol juga sangat berguna untuk orang-orang buta huruf yang tidak akan memahami informasi yang disampaikan melalui teks. Disamping itu sebuah simbol dapat didesain sedemikian rupa agar memiliki nilai estetika tersendiri dan dapat digunakan untuk memberi sebuah ciri atau kepribadian pada sign-sign di tempat sign tersebut berada.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat simbol antara lain :  Jangan terlalu banyak simbol dalam sebuah sign.

 Simbol yang familiar atau universal lebih mudah dimengerti dan diingat.

(9)

16 Beberapa contoh simbol.

Gambar 1.5 (Ettema301's Blog)

50_litterdisposal dan 683px-Road_Works 3. Panah ( Arrow )

Panah ( Arrow ) sebagai elemen sign juga memegang peranan penting dalam keberhasilan penyampaian pesan dari sebuah sign. Panah berfungsi untuk menunjukkan arah/ orientasi, yang biasa disertai dengan teks untuk memperjelas maksud dari tanda, seperti tempat apa yang sedang diarahkan oleh gambar panah tersebut.

Panah sebagai salah satu jenis simbol yang bersifat universal karena hampir digunakan diseluruh dunia, cara penggunaanya juga harus dipertimbangkan dalam sign agar sign tersebut dapat berkomunikasi secara efektif. Selain itu hal lain yang dapat mempengaruhi keefektifan sebuah tanda panah sebagai informasi arah adalah konsistensi ritme dari panah-panah yang ada dalam sebuah sign yang sama pentingnya dengan penempatan tanda panah pada sign.

Adanya hiraki yang beraturan dari susunan tanda panah pada signage yang ada di sebuah lingkungan membuat para pengunjung lebih terbiasa melihat dan mengenal susunan tanda panah tersebut sehingga mempengaruhi legibilitas dari sign tersebut.

Kebanyakan desainer menggunakan sistem yang disarankan John Follis dalam Architectural Signing and Graphic yaitu arah yang menunjukan lurus kedepan ditempatkan paling atas dalam sebuah sign, diikuti oleh arah ke kiri, lalu arah ke kanan.

(10)

17 Contoh penggunaan panah pada sign.

Gambar 1.6

(Representing Kennedy Space Center) Delaware North Parks Services Inc. 4. Pencahayaan

Pencahayaan pada signage adalah hal yang penting untuk menjaga visibilitas dan legibilitas sign, terutama apabila daerah di sekitar sign cukup gelap sehingga sign tidak akan terlihat tanpa cahaya. Cahaya yang sesuai dan tidak berlebihan juga dapat membuat penampilan sign lebih menarik. Pencahayaan yang digunakan dapat berasal dari lampu

spot light, downlight, dan lain-lain.

Contoh penggunaan cahaya pada signage.

Gambar 1.7 (Café Gourmet Gallery)

Caroline Springs 3.2.4 Kategori Signage

Berdasarkan jenis isi atau informasi yang disampaikan, signage secara umum dapat dikategorikan menjadi :

 Pemberi Orientasi ( Orientational Sign )

Sign jenis ini berfungsi untuk memberi tahu kedudukan atau posisi

(11)

18 untuk menuju tempat yang ia inginkan dari tempat ia berada saat itu. Contohnya adalah peta “you are here”.

 Pemberi Informasi ( Informational Sign )

Sign yang berisi informasi mengenai segala sesuatu dilingkungan

tempat sign itu berada, sperti keterangan rute bus, jam buka suatu tempat, jadwal film, dan lain-lain.

 Pemberi Identitas ( Identificational Sign )

Sign ini berfungsi mengenalkan identitas suatu tempat atau ruang

di suatu kawasan, agar masyarakat dapat membedakan tempat tersebut dengan tempat-tempat yang lainya, juga menunjukan secara langsung kepemilikan, seperti sign bergambarkan alat makan untuk melambangkan restoran. Identificational Sign yang dibuat menyatu dengan bangunan disebut juga Architectural

Signage.

 Penunjuk Arah ( Directional Sign )

Alat atau tanda untuk memberi arah atau navigasi kepada pengunjung secara eksplisit, untuk pengguna jalan atau kendaraan. Bias dikenal dengan nama Traffic Control Sign. Contohnya adalah rambu lalu lintas dan sign berbentuk panah yang mengarahkan orang ke suatu tempat.

 Pemberi Peringatan ( Statutory regulatory Sign )

Sign ini merupakan alat untuk memberitahukan peraturan-peraturan

mengenai kegiatan yang boleh atau tidak boleh dilakukan di daerah tersebut, biasa diberikan oleh pihak yang berwenang di kawasan itu. Contohnya adalah tanda dilarang masuk dan dilarang merokok. Seringkali digunakan untuk menjaga keselamatan penggunanya dan hak pemiliknya.

(12)

19  Pemberi Dekorasi ( Ornamental Sign )

Signage ini berfungsi untuk memperindah atau meningkatkan

penampilan suatu bangunan baik secara umum atau khusus. Contohnya adalah bendera, spanduk, plakat, dan lain-lain.7

Kategori-kategori diatas yang dengan sendirinya juga menjadi fungsi

sign sebagai elemen yang berfungsi untuk mempermudah manusia

dalam bernavigasi, juga menujukkan bahwa signage berperan dalam menciptakan dekorasi dan estetika pada lingkungan sekitarnya.

3.3 Logo

3.3.1 Sejarah Singkat Logo

Pada zaman Kekaisaran Romawi (27 SM-476), diciptakan identitas nasional pertama SPQR (Senatus Populusque Romanus) atau Senat dan rakyat Roma. Diterapkan pada koin , literatur politik, legal sejarah, pada monumen dan lain-lain.

Sejak abad ke-13, sebagai identifikasi kepemilikan, Kerajaan Inggris selalu membubuhkan lambang kerajaan ke berbagai benda, dari bangunan dan benda-benda inventaris sampai ke atas roti.

Di abad ke-14 para seniman mulai mencantumkan simbol pada karya-karyanya termasuk pada bangunan. Stonemason mark adalah simbol yang dibuat oleh tukang bangunan pada dinding gereja, kastil, jembatan dan lain-lain, untuk menginformasikan bahwa bangunan itu adalah hasil karyanya.

Sejak berkembangnya dunia percetakan di Eropa sekitar tahun 1439, muncul printer’s mark / typographer’s mark untuk melindungi hasil cetak dari pembajakan. Simbol-simbol itu lama kelamaan berkembang menjadi suatu karya seni tersendiri.

Bass & Co Brewery mendaftarkan mereknya pada tahun 1875 di Inggris dan menjadi trademark pertama di dunia. Bentuk segitiga merah pada logo ini sangat mudah dikenali dan diingat, bahkan       

7

(13)

20 dilukiskan oleh Edouard Manet dalam salah satu karyanya tahun 1882;

‘Bar at the Folies Bergere’. Logo itu juga ada pada 40 lukisan Picasso

di periode Kubisme-nya sekitar tahun 1914.

Gambar 1.8

(barclayperkins.blogspot.com) Bass & Co Brewery

Di Amerika, tahun 1885 Frank Mason Robinson mendesain logo Coca-Cola. Robinson juga yang mencetuskan nama Coca-Coca-Cola. Jenis huruf yang digunakan adalah Spencerian Script yang merupakan huruf tulis dominan di Amerika pada masa itu.

Gambar 1.9 (i952.photobucket.com)

Coca-Cola-Logo

Pada awal abad 19, Project & Gamble (P&G), merupakan salah satu perusahaan pelopor yang menyadari manfaat penggunaan trademark secara konsisten dan tidak hanya itu, P&G juga pelopor pembangunan laboratorium penelitian internal untuk menciptakan produk-produk baru dan melakukan market research untuk mengetahui kebutuhan pelanggan.

(14)

21 Gambar 1.10

(upload.wikimedia.org) Procter & Gamble logo.

Istilah Corporate Identity (CI) pertama kali dipopulerkan oleh J. Gordon Lippincott, seorang insinyur sipil. Pada tahun 1943, ia bersama Walter P. Margulies membangun perusahaan konsultan desain bernama Lippincott and Margulies, Inc., sekarang menjadi Lippincott. Paul Rand (1914-1996), salah seorang pelopor Swiss style, terkenal dengan logo beserta sistem identitasnya, desain cover, layout, majalah dan poster.

Picture mark pada logo Nike pada awalnya adalah hasil karya seorang

pelajar desain grafis yang bekerja di kantor Phil Knight, pendiri Nike. Pelajar tersebut bernama Carolyn Davidson, ia hanya dibayar 35 dolar untuk desain tersebut. Di kemudian hari Nike menjadi raksasa di dunia manufaktur sepatu dan perlengkapan olahraga.

Gambar 1.11 (counterkicks.com) Carolyn Davidson nike swoosh logo

(15)

22 Tahun 1980 negara pertama yang memiliki sistem identitas adalah Kanada. Sejak tahun 1969 pemerintahnya telah memikirkan perlunya sebuah identitas lebih dari sekedar lambang dan bendera Negara. Dengan segera Negara-negara lain mengikuti langkah Kanada.

Di tahun 2000-an ditandai dengan makin maraknya produksi personal dan bertukar informasi dengan leluasa. Gelombang Web 2.0, menulis di blog atau website pribadi, membuat film indie, music indie, dan menshare-kannya ke seluruh dunia. Dipermudah oleh mobile

technology yang canggih. Semakin banyak kreasi-kreasi desain buatan

pribadi termasuk logo yang kreatif dan keluar dari batasan-batasan konvensional.

3.3.2 Pengertian dan Fungsi Logo

Logo adalah elemen gambar / simbol pada identitas visual. Berasal dari bahasa Yunani logos, yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi.

Fungsi logo adalah :

1. Identitas diri. Untuk membedakannya dengan identitas milik orang lain

2. Tanda kepemilikan. Untuk membedakan miliknya dengan milik orang lain

3. Tanda jaminan kualitas.

4. Mencegah peniruan / pembajakan. 5. Meningkatkan citra pengguna logo.

6. Memberikan rasa aman dan nyaman bagi konsumen. 3.3.3 Tahapan Membuat Logo

Pada dasarnya, dalam mendesain apapun, sangat disarankan menggunakan tahapan-tahapan kerja yang benar supaya menghasilkan karya dengan kualitas yang optimal. Hal ini sangat ditekankan terutama kepada para pelajar desain maupun desainer pemula. Tahapan kerja yang ditampilkan disini hanya merupakan pola umum yang dijadikan pijakan, yaitu :

(16)

23 1. Riset dan Analisa

Yang pertama kali dilakukan adalah mencari fakta-fakta tentang entitas, termasuk pesaingnya. Contohnya apabila entitas adalah berupa perusahaan, maka yang diriset pertama kali adalah sektor industry, visi, misi, struktur perusahaan, analisa pasar, target group, keunggulan dan kelemahan (analisa S.W.O.T) dan lain-lain. Kemudian menanyakan alasan dan tujuan pembuatan logo. Bila entitas berupa perusahaan, contoh pertanyaannya; apakah ini untuk logo group atau anak perusahaan, apakah perusahaan hasil merger atau akuisisi dan lain-lain. Lalu mengadakan wawancara khusus untuk mendapatkan personality dari brand tersebut.

Dikumpulkan dalam bentuk keyword / kata-kata kunci. Keseluruhan hasil riset dan analisa ini dirangkum dalam dalam creative brief yang akan digunakan untuk tahap berikutnya.

2. Thumbnails

Berdasarkan creative brief, kita membuat thumbnails yang merupakan visual brainstorming atau cara pengembangan ide lewat visual, berupa sketsa-sketsa kasar pensil atau bolpen yang dilakukan secara manual. Sangat tidak dianjurkan menggunakan komputer dalam tahap ini. 3. Olah Digital

Tahap berikutnya baru kita gunakan komputer. Beberapa thumbnails yang berpotensi dipilih, lalu dipindahkan ke computer. Entah dengan men-scan-nya lalu diedit, atau digambar ulang menggunakan drawing software.

4. Review

Setelah terkumpul alternative desain yang sudah diedit dan dirapikan, ditahap ini desainer jangan terlalu berharap dalam pengajuan pertama ini langsung akan terpilih satu kandidat logo. Besar kemungkinan ada revisi kedua, ketiga, dan seterusnya. Bila beberapa logo telah terpilih, akan disempitkan lagi hingga hanya tinggal satu logo andalan. Itu semua melalui proses bolak-balik evaluasi dalam pemilihan logo. Logo

(17)

24 itu selanjutnya di-finishing agar lebih ‘matang’ dan layak dipublikasikan.

Jangan lupa untuk meriset logo-logo wisata lain untuk menantisipasi kemiripan bentuk. Hal ini bahkan sebaiknya dilakukan sejak tahap awal mendesain. Logo yang mirip dengan logo lain walaupun tidak disengaja akan mempertaruhkan reputasi dari pengguna logo dan desainernya sendiri.

5. Sistem Identitas

Dalam tahap ini desainer menentukan atribut lainnya seperti logo turunan, sistem warna, tipografi, sistem penerapan logo pada berbagai media, dan lain-lain. Semua itu dirangkum dalam pedoman sistem identitas.

3.3.4 Elemen Estesis Pembentuk Logo 1. Garis

Pengertian garis menurut Leksikon Grafika adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Sedangkan Lillian Gareth mendefinisikan garis sebagai sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut dengan garis. Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa mempergunakan pensil, pena, kuas dan lain-lain. Bagi senirupa garis memiliki fungsi yang fundamental, sehingga diibaratkan jantungnya senirupa. Suasana yang tercipta dari sebuah garis terjadi karena proses stimulasi dari bentuk-bentuk sederhana yang sering kita lihat di sekitar kita, yang terwakili dari bentuk garis tersebut. Sebagai contoh adalah bila kita melihat garis berbentuk 'S', atau yang sering disebut 'line of beauty' maka kita akan merasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Perasaan ini terjadi karena ingatan kita mengasosiasikannya dengan bentuk-bentuk yang dominan dengan bentuk lengkung seperti penari atau gerak

(18)

25 ombak di laut. Beberapa jenis garis beserta asosiasi yang ditimbulkannya :

• Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.

• Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.

• Diagonal : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika. • Lengkung S : Keanggunan, gerakan, pertumbuhan.

• Zig-zag : Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.

Lebih jauh lagi, garis sesuai fungsinya yang khas, yang mampu membentuk simbol yang memiliki pengertian khusus, sangat menunjang penggunaannya sebagai elemen simbol. Penggunaan garis sebegai elemen simbol, pertama kali diperkenalkan oleh Otto Neurath (1882-1945) seorang pengajar dan ilmuwan sosial, yang menamakan simbol tersebut sebagai Isotype.

Kemudian bahasa Isotype ini berkembang dan menjadi salah satu bahasa gambar yang mampu mewakili berbagai bentuk komunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya bentuk-bentuk simbol ini banyak dipergunakan dalam perancangan logo dalam upayanya agar mudah diingat dan mempunyai daya komunikasi yang baik.

2. Bentuk

Pengertian bentuk menurut Leksikon Grafika adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat diuraikan bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, biasa berupa segi empat, segi tiga, bundar, elip dsb. Pada proses perancangan logo, bentuk menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding elemen-elemen lainnya, mengingat bentuk-bentuk geometris biasa merupakan simbol yang membawa nilai emosional tertentu.

Hal tersebut biasa dipahami, karena pada bentuk atau rupa mempunyai muatan kesan yang kasat mata. Seperti yang diungkapkan Plato, bahwa rupa atau bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak dirintangi oleh

(19)

26 perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata. Namun teori Plato tersebut tidaklah mesti berlaku semestinya. Ada aspek lain yang mengakibatkan bahasa bentuk tidak selalu efektif. Seperti penerapan bentuk-bentuk internasional dengan target sasaran tradisional atau sebaliknya.

Berikut beberapa contoh bentuk dan asosiasi yang ditimbulkannya berdasarkan buku Handbook of Design & Devices tulisan Clarence P. Hornung :

 Segitiga, merupakan lambang dari konsep Trinitas.

Sebuah konsep religius yang mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam. Selain itu segitiga merupakan perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu dan anak. Dalam dunia metafisika segitiga merupakan lambang dari raga, pikiran dan jiwa. Sedangkan pada kebudayaan Mesir, segitiga digunakan sebagai simbol feminitas dan dalam huruf Hieroglyps segitiga menggambarkan bulan.

 Yin Yang.

Merupakan bentuk yang termasuk dalam jenis Monad, yakni bentuk yang terdiri dari figure geometris bulat yang terbagi oleh dua bentuk bersinggungan dengan masing-masing titik pusat yang berhadapan. Di China bentuk seperti ini disebut Yin Yang, di Jepang disebut Futatsu Tomoe sedangkan orang Korea menyebutnya Tah Gook. Yin Yang merupakan gambaran dua prinsip alam, Yang melambangkan kecerahan, Yin melambangkan kegelapan, Yang melambangkan nirwana Yin melambangkan

(20)

27 dunia, Yang sebagai matahari Ð Yin sebagai bulan, Yang memiliki posisi aktif, maskulin Ð Yin pasif, feminin. Kesemuanya itu melambangkan prinsip dasar kehidupan, yakni keseimbangan. 3. Warna

Sebagai bagian dari elemen logo, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu.

Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda.

Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda.

Berikut potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang :

a) Hitam , sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).

(21)

28 b) Putih , sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya,

kesulitan dsb.

c) Abu-abu , merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik.

d) Merah , bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup).

e) Kuning , dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu.

f) Biru , sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.

g) Hijau , mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru.

Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi :

1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb.

2. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.

3. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna.

Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau Process Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System, Schopenhauer/Goethe Weighted Color System, Substractive Color System serta Additive Color/RGB Color System, yang tidak penulis jabarkan semuanya.

(22)

29 4. Tipography

Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita.

5. Gestalt

Gestalt adalah sebuah teori psikologi yang mengatakan bahwa

seseorang akan mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai satu kesatuan yang utuh. Dikembangkan oleh Max Wertheimer (1880-1943) bersama rekan-rekannya, teori ini dapat menjelaskan kecenderungan persepsi yang terbentuk di benak seseorang. Prinsip-prinsip dalam gestalt yang banyak diterapkan dalam logo antara lain

Similarity, Closure, Figure Ground dan Impossible Figure.

3.3.5 Menghargai Logo

Selayaknya wajah manusia, logo mempunyai tempat terhormat. Namun pada prakteknya seringkali kita melakukan tindakan-tindakan yang kurang menghargai logo.

Beberapa tindakan yang paling sering dilakukan adalah :

Menarik Logo secara tidak proporsional, yaitu memperbesar atau memperkecil ukuran logo dengan menarik kesamping kiri / kanan maupun ke atas / bawah sehingga rasio ukuran panjang-lebar logo berubah.

Hal lainnya adalah : memiringkan logo, merubah warna logo, merubah jenis huruf logo, menambahkan efek lain seperti bayangan, atau efek tiga dimensi (3D).8

       8

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta . Gramedia Jakarta.  

Gambar

Gambar 1.11  (counterkicks.com)  Carolyn Davidson nike swoosh logo

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Gambar 2.3 menjelaskan bahwa penelitian ini dimulai dengan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sebelum diterapkan metode PBI, penelitian ini melakukan

Dari segi sistem pemungutan Wajib Pajak masih terdapat permasalahan kepatuhan Wajib Pajak dikarenakan peranan self assessment system yang dilakukan oleh

Sumber Ascobat Gani: Penguatan Kapasitas Sektor Kesehatan di Pusat dan Daerah (dalam rangka reduksi stunting), 2020..

Hama ini merupakan salah satu hama yang sering menyerang tanaman mentimun. Oteng-oteng sering merusak daun pada tanaman.. Hama ini menyerang beberapa tanaman yang

Tercacat sebanyak 31.678 jiwa atau jika dipresentase maka 81,64% masyarakat memiliki tetapi belum ruang terbuka hijau yang dapat menampung aktivitas ruang

jika menggunakan POP3 server maka apabila kita hendak membaca email maka email pada server di download sehingga email hanya akan ada pada mesin yang mendownload email

[r]

Hasil Analisis ragam terhadap 11 galur kacang hijau dan varietas Perkutut yang diuji menunjukkan keragaman sifat yang cukup besar terutama pada variabel pengamatan tinggi tanaman,