• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 1981 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 1981 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 1981

TENTANG PERUBAHAN PERTAMA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 1979 TENTANG DINAS PETERNAKAN DAERAH

PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

MENIMBANG : Bahwa untuk mengatur lebih Ianjut ketentuan dalam pasal 11 dan 15 serta penyempurnaan redaksi dan bahan susunan organisasi dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 5 Tahun 1979 Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Tahun 1980 Seri C tanggal 7 Mei 1980 Nomor 5, perlu menetapkan Sub Bagian dan Seksi dalam Dinas Peternakan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dan penyempurnaan redaksi dan bagan susunan organisasi dalam Peraturan Daerah tersebut, dengan Peraturan Daerah sebagai perubahan pertama.

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah ;

2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Mengadakan perubahan dalam Undang-undang 1950 Nomor 2 dari hal pembentukan Propinsi Jawa Timur.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan penyerahan sebagian dari urusan Pemerintah Pusat dalam lapangan Kehewanan kepada Propinsi Jawa Timur ;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1952 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan sebagian dari urusan Pemerintah Pusat dalam lapangan Kehewanan kepada Propinsi-Propinsi di Jawa dan Sumatera dan kepada Daerah Istimewa Yogyakarta ;

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1977 tentang Tunjangan Jabatan Strukturil ;

(2)

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah ;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah ;

8. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 1980 tentang Petunjuk Pelaksanaan mengenai Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Peternakan ;

9. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 5 Tahun 1979 tentang Dinas Peternakan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur

MEMPERHATIKAN : Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 30 Nopember 1983 Nomor 050/11510/SJ tentang Nomenklatur Sektor/Sub Sek-tor yang digunakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Pembangunan) tahun anggaran 1984/1985 ;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 1979 TENTANG DINAS PETERNAKAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR.

Pasal I

Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 5 Tahun 1979 tentang Dinas Peternakan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Tahun 1980 Seri C tanggal 7 Mei 1980 Nomor 5/C, selanjutnya disebut Peraturan Daerah, diubah sebagai berikut :

A. Pasal 11 Peraturan Daerah diubah sehingga harus dibaca sebagai berikut :

Pasal 11

(1) Bagian Tata Usaha terdiri dari 5 (lima) Sub Bagian yaitu : a. Sub Bagian Umum ;

b. Sub Bagian Kepegawaian ; c. Sub Bagian Keuangan ; d. Sub Bagian Perlengkapan ;

(3)

(2) Pada Sub Dinas masing-masing dibentuk Seksi-seksi, yaitu : a. Sub Dinas Bina Program, terdiri dari :

1. Seksi Data ;

2. Seksi Perumusan dan Pengendalian ; 3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan ;

b. Sub Dinas Produksi, terdiri dari : 1. Seksi Pembibitan ;

2. Seksi Makanan Ternak ;

3. Seksi Pengolahan Hasil Temak ; c. Sub Dinas Usaha Tani, terdiri dari :

1. Seksi Izin Perusahaan ; 2. Seksi Informasi Pasar ; 3. Seksi Permodalan ;

d. Sub Dinas Kesehatan Hewan, terdiri dari : 1. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan ;

2. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan ; 3. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner ;

e. Sub Dinas Penyuluhan, terdiri dari : 1. Seksi Latihan Ketrampilan ; 2. Seksi Sarana Informasi; 3. Seksi Tata Penyuluhan ;

B. Bagan Susunan Organisasi Dinas Peternakan Daerah dimaksud dalam pasal 12 Peraturan Daerah diubah menjadi Bagan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini. C. Di atas tulisan "Pasal 14" dan di bawah tulisan "TATA KERJA"

ditambah tulisan "Bagian Pertama".

D. Pasal 15 diubah menjadi 6 (enam) Bagian dan 12 (dua belas) pasal, sehingga dibaca sebagai berikut :

Bagian Kedua Bagian Tata Usaha

Pasal 15 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas :

a. melaksanakan urusan tata usaha Dinas Peternakan Daerah ; b. melaksanakan urusan rumah tangga Dinas Peternakan Daerah ;

(4)

c. menyelenggarakan urusan tata usaha umum, tata usaha Pimpinan, tata usaha keuangan dan tata usaha perbekalan materiil ;

d. melaksanakan urusan keamanan terhadap personil, materiil finansiil, dan informasi ;

e. mengadakan hubungan dengan lembaga resmi dan masyarakat dalam rangka tukar-menukar pemberian informasi ;

f. melaksanakan tugas-tugas protokoler dan perjalanan dinas ;

g. melaksanakan tugas-tugas di bidang organisasi, tatalaksana dan aktifitas peningkatan aparatur pemerintahan ;

h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Peternakan Daerah.

Pasal 16

Sub-sub Bagian Dalam Bagian Tata Usaha mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Sub Bagian Umum,

a. menyelenggarakan tata usaha umum dan tata usaha Pimpinan Dinas Peternakan Daerah;

b. menyelenggarakan kearsipan baik arsip dinamis maupun arsip statis ;

c. menyelenggarakan urusan rumah tangga Dinas Peternakan Daerah ;

d. menyelenggarakan upacara-upacara, pertemuan dan rapat-rapat Dinas Peternakan Daerah ;

e. menyelenggarakan penerimaan tamu dan pengaturan tamu-tamu Dinas Peternakan Daerah ;

f. menyelenggarakan pengurusan perjalanan Dinas ;

g. menyelenggarakan urusan keamanan kantor dan informasi kedinasan ;

h. mengawasi dan membina penyelenggaraan kafetaria untuk para pegawai;

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha ;

2. Sub Bagian Kepegawaian,

a. menyelenggarakan pengelolaan tata usaha kepegawaian yang meliputi pengumpulan data kepegawaian, buku induk pegawai, mutasi, pengangkatan, kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, pembinaan karier dan pensiun pegawai ;

b. menyelenggarakan perencanaan kebutuhan pegawai;

c. menyelenggarakan penyaringan dalam rangka pengadaan pegawai sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku ; d. mengurusi kesejahteraan pegawai misalnya pengadaan fasilitas

perumahan, kesehatan, pemberian tanda jasa dan lain-lain . e. menyelenggarakan atau membantu pelaksanaan penataran

(5)

f. menyelenggarakan usaha peningkatan disiplin pegawai;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha ;

3. Sub Bagian Keuangan,

a. menyiapkan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Dinas Petemakan Daerah ;

b. menghimpun bahan-bahan untuk keperluan penyusunan Anggaran ;

c. menyelenggarakan pertanggung jawaban realisasi Anggaran Dinas Petemakan Daerah ;

d. menyelenggarakan perhitungan Anggaran Dinas Petemakan Daerah ;

e. melakukan pengawasan verifikasi tata usaha keuangan Dinas Petemakan Daerah ;

f. menyelenggarakan tuntutan ganti rugi ;

g. mengurus dan menyelesaikan keuangan perjalanan dinas, dan pemindahan para pegawai Dinas Petemakan Daerah ;

h. menyelenggarakan penggajian, suplisi dan hak-hak keuangan lainnya dari Pegawai Dinas Petemakan Daerah ;

i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha ;

4. Sub Bagian Perlengkapan,

a. merencanakan dan menyelenggarakan pengadaan/pembelian barang-barang keperluan Dinas Petemakan Daerah ;

b. menyelenggarakan tata usaha penyimpanan dan distribusi barang-barang Dinas Petemakan Daerah ;

c. mengurus kendaraan dan alat-alat pengangkutan Dinas Petemakan Daerah ;

d. mengurus perbaikan kantor dan bangunan lainnya pada Dinas Petemakan Daerah ;

e. mengurus dan menyelenggarakan administrasi inventarisasi peralatan dan perbekalan Dinas Petemakan Daerah ;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha ;

5. Sub Bagian Efisiensi dan Tatalaksana,

a. menghimpun dan menyusun dokumentasi Peraturan Perundangan-undangan ;

b. memberikan pelayanan hukum dalam lingkungan Dinas Petemakan Daerah ;

c. menghimpun, mengatur dan mensistimatisasikan data/informasi di bidang tatalaksana ;

(6)

d. melaksanakan peningkatan dan penyempurnaan organisasi tatakerja, sistim dan cara kerja serta menyelenggarakan tugas-tugas peningkatan hasil guna (efisiensi) aparatur Pemerintahan, terutama penyelenggaraan teknik dan pelayanan di bidang petemakan ;

e. membantu dan menyelenggarakan penyempurnaan administrasi Dinas Peternakan Daerah ;

f. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan di bidang pelaksanaan organisasi, administrasi umum perkantoran, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan dan administrasi perbekalan ;

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha.

Bagian Ketiga Sub Dinas Bina Program

Pasal 17 Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas :

a. melaksanakan study dan survey serta pengumpulan dan pengolahan data ;

b. menyusun program dan proyek dari Dinas Peternakan Daerah ; c. mengadakan evaluasi dan laporan tentang pelaksanaan program

dan proyek di bidang peternakan ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Peternakan Daerah.

Pasal 18

Seksi-seksi dalam Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Seksi Data,

a. mengumpulkan, mengolah, menganalisa data dan informasi di bidang peternakan yang meliputi produksi daging telor, susu dan pemotongan semua jenis ternak ;

b. menyelenggarakan ruang data (operation room) yang berisi penyajian data dan informasi serta memelihara statistik Dinas Peternakan Daerah ;

c. mernberikan pelayanan data/informasi termasuk hasil-hasil perumusan dan evaluasi data dan informasi Dinas Peternakan Daerah untuk penyusunan program kerja, perumusan atau kepentingan lain bagi Pimpinan ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Program ;

(7)

2. Seksi Perumusan dan Pengendalian,

a. melaksanakan pengamatan dan penelitian kegiatan teknik dan sarana kerja di bidang peternakan ;

b. menyusun komponen program dan proyek di bidang peternakan ;

c. menyusun rencana program dan proyek pembangunan di bidang peternakan dan petunjuk teknis pelaksanaannya ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Program ;

3. Seksi Evaluasi dan Pelaporan,

a. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program dan proyek di bidang petemakan ;

b. memonitor pelaksanaan program dan proyek ;

c. melakukan dokumentasi dan peragaan pelaksanaan program dan proyek pembangunan di bidang petemakan ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Bina Program.

Bagian Keempat Sub Dinas Produksi

Pasal 19 Sub Dinas Produksi mempunyai tugas :

a. melaksanakan pembinaan dalam usaha peningkatan produksi ternak, terutama dalam peningkatan mutu bibit ternak ;

b. melaksanakan pembinaan dan pengembangan dalam rangka peningkatan mutu makanan ternak ;

c. melaksanakan pembinaan dalam usaha pehingkatan pengolahan hasil ternak ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Peternakan Daerah.

Pasal 20

Seksi-seksi dalam Sub Dinas Produksi mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Seksi Pembibitan,

a. melaksanakan pemulia biakan ternak dan menyiapkan bibit ternak ;

b. mengadakan pencatatan prestasi, reproduksi, penyebaran dan mutasi ternak ;

c. mengadakan pembinaan teknik petemakan dan teknik pengembangan pioduksi ternak ;

(8)

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Produksi;

2. Seksi Makanan Ternak,

a. mengadakan bimbingan dalam hal penyediaan rumput dan hijauan makanan ternak ;

b. mengadakan bimbingan dalam hal penyediaan makanan penguat;

c. mengadakan bimbingan tentang pemanfaatan hasil ikutan dan limbah pertanian untuk makanan ternak ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Produksi;

3. Seksi Pengolahan Hasil Ternak,

a. melaksanakan identiflkasi dan analisa bahan baku, menyiapkan pedoman pelaksanaan pengajian dan pemberian bimbingan kepada tenaga penguji bahan baku ;

b. melaksanakan pengembangan usaha pengolahan hasil ternak ; c. mengadakan bimbingan dan petunjuk dalam usaha

peningkatan mutu hasil olahan ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Produksi.

Bagian Kelima Sub Dinas Usaha Tani

Pasal 21 Sub Dinas Usaha Tani mempunyai tugas :

a. melaksanakan pemberian/pelayanan serta pengendalian perijinan dan bimbingan pengembangan perusahaan peternakan ;

b. mengadakan bimbingan serta promosi dalam pengembangan dan perluasan pasar hasil peternakan ;

c. melaksanakan pembinaan dalam bidang permodalan dan pengembangan/peningkatan usaha-usaha peternakan ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Peternakan Daerah.

Pasal 22

Seksi-seksi dalam Sub Dinas Usaha Tani mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Seksi ijin Perusahaan,

a. merumuskan, menyiapkan dan menyajikan data serta melaksanakan dokumentasi perijinan di bidang usaha peternakan ;

(9)

b. merumuskan persyaratan, prosedur pemberian ijin serta mengevaluasi permohonan ijin dan menyiapkan rekomendasi pemberian ijin usaha di bidang peternakan ;

c. memberikan pelayanan perijinan serta menganalisa dan mengevaluasi perkembangan pelaksanaan ijin usaha peternakan dan merumuskan saran penyempurnaannya ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Usaha Tani;

2. Seksi Informasi Pasar.

a. memonitor tentang jenis, volume dan harga hasil peternakan ; b. menganalisa dan mengevaluasi data sebagai bahan untuk

mengadakan bimbingan tata niaga ternak dan hasil temak ; c. memberikan rekomendasi perbaikan sistim pemasaran ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Usaha Tani ;

3. Seksi Permodalan,

a. mengembangkan sumber daya untuk menunjang dan mendorong pengembangan permodalan ;

b. mengembangkan usaha peternakan rakyat dengan jalan intensifikasi melalui Program Panca Usaha dengan menggunakan sarana perkreditan ;

c. melakukan analisa kebutuhan modal dan sumber dana pengembangan usaha peningkatan produksi peternakan serta menyusun pola pengadaannya ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Usaha Tani.

Bagian Keenam Sub Dinas Kesehatan Hewan

Pasal 23

Sub Dinas Kesehatan Hewan mempunyai tugas :

a. mengadakan pembinaan teknologi dalam pengamatan penyakit hewan ;

b. memberikan bimbingan dalam penanggulangan penyakit ternak ; c. mengadakan pengawasan terhadap pemberantasan penyakit

hewan serta pengaruhnya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Peternakan Daerah.

(10)

Pasal 24

Seksi-seksi dalam Sub Dinas Kesehatan Hewan mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan,

a. melaksanakan pengamatan situasi dan jenis penyakit hewan ; b. menganalisa dan mengevaluasi data penyakit hewan, sebagai

bahan untuk menyusun petunjuk/bimbingan penanggulangannya ;

c. mengadakan petunjuk-petunjuk tentang penyebaran informasi penyakit hewan ;

d. menyelenggarakan pembinaan laboratorium tentang pengamatan penyakit dan peningkatan kesehatan hewan ; e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub

Dinas Kesehatan Hewan.

2. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan,

a. memberikan bimbingan dalam kegiatan pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan, penyakit zoonosa serta gangguan lainnya ;

b. menyiapkan rencana keperluan serta program pengadaan sarana dalam penanggulangan usaha penyakit hewan dan penyakit reproduksi ;

c. mengadakan evaluasi dan pelaporan tentang pelaksanaan penanggulangan dan pemberantasan penyakit hewan ;

d. melaksanakan pengaturan dan pengawasan lalu lintas hewan serta bahan asal hewan;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Kesehatan Hewan ;

3. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner,

a. melaksanakan bimbingan pengawasan dan pengkajian kesehatan makanan asal hewan ;

b. melaksanakan bimbingan dalam penyediaan, perijinan, pengujian dan pengawasan obat-obatan dan sarana lainnya pemberantasan penyakit hewan ;

c. melaksanakan pengawasan serta bimbingan dalam sanitasi lingkungan ;

d. melaksanakan bimbingan dan pengawasan dalam perlindungan kesehatan hewan serta pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat/lingkungan ;

e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Kesehatan Hewan.

(11)

Bagian Ketujuh Sub Dinas Penyuluhan

Pasal 25 Sub Dinas Penyuluhan mempunyai tugas :

a. melaksanakan Iatihan4atihan ketrampilan dan kursus-kursus bagi pegawai Dinas Peternakan Daerah, para petani peternak, peternak dan pengusaha peternakan ;

b. melaksanakan kegiatan penyuluhan lapangan ;

c. merencanakan dan mencukupi keperluan sarana penyuluhan ; d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

Peternakan Daerah.

Pasal 26

Seksi-seksi dalam Sub Dinas Penyuluhan, mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Seksi Latihan Ketrampilan,

a. merencanakan, mengelola dan mengevaluasi latihan pegawai Dinas Peternakan dan kursus/pendidikan teknik bagi para peternak, petari ternak dan pengusaha peternakan ;

b. menyelenggarakan pendidikan rendah teknik peternakan bagi calon Pegawai/Petugas Dinas;

c. mengevaluasi serta menyusun laporan dari hasil-hasil kegiatan latihan pegawai/kursus-kursus yang telah dilaksanakan ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyuluhan ;

2. Seksi Sarana Informasi,

a. melaksanakan pengadaan dan pengawasan teknis sarana penyuluhan peternakan ;

b. membina dan membimbing unit-unit Penyuluhan Peternakan ; c. mengadakan evaluasi dan laporan mengenai sarana

penyuluhan peternakan ;

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyuluhan ;

3. Seksi Tata Penyuluhan ;

a. menyusun dan menyebarkan materj penyuluhan ;

b. menyusun tata kerja dan methoda penyebarluasan materi penyuluhan ;

c. mengkoordinir unit-unit penyuluhan peternakan dalam siaran pedesaan, temu karya/temu wicara dan pameran-pameran pembangunan peternakan ;

(12)

d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub Dinas Penyuluhan.

E. Kata " Pasal 16 " diubah menjadi " Pasal 27 ". Pasal II

(1) Peraturan Daerah ini berlaku sejak tanggal diundangkan ;

(2) Peraturan Daerah ini diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

Surabaya, 9 Nopembe 1981 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

Ketua, ttd.

BELEGOH SOEMARTO

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

ttd.

SOENANDAR PRIJOSOEDARMO

Disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 9 Januari 1982 Nomor 524.35-030.

DIREKTORAT JENDERAL PEMERINTAHAN UMUM DAN OTONOMI DAERAH

DIREKTUR PEMBINAAN PEMERINTAHAN DAERAH ttd.

Drs. H. SOEMARNO

Diundangkah dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Tahun 1982 Seri C tanggal 11 Januari 1982 Nomor 3/C.

A.n. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I

JAWA TIMUR

Sekretaris Wilayah/Daerah ttd.

(13)

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TMUR

NOMOR : 27 TAHUN 1981 TANGGAL : 9 NOPEMBER 1981 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PETERNAKAN DAERAH

(14)
(15)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 1981

TENTANG PERUBAHAN PERTAMA

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 1979 TENTANG DINAS PETERNAKAN DAERAH

PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR I. PENJELASAN UMUM

Sebagai penyempurnaan lebih lanjut Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 5 Tahun 1979 tentang Dinas Peternakan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dan untuk meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas Dinas Peternakan Daerah, dipandang perlu mengatur lebih lanjut Sub Bagian dan Seksi pada Dinas Peternakan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dan penyempurnaan redaksional serta bagan Susunan Organisasi yang pelaksanaannya dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal I dan II : Cukup jelas.

Referensi

Dokumen terkait

 Mahasiswaberpengalaman berdiskusi tentang asal tradisi sejarah Mahasiswa mampu:  Menjelaskan sejarah perubahan sosial di nusantara  Menjelaskan asal tradisi sejarah

Disparitas harga telur ayam antar wilayah berdasarkan data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN, 2015) pada bulan November 2015 cukup tinggi jika dibandingkan dengan

Apakah terdapat perbedaan sifat fisik dan disolusi tablet parasetamol yang dibuat dengan bahan penghancur pati pisang kepok pregelatinasi dan Explotab2.

Hasil yang diperoleh tersebut di atas menunjukkan bahwa kemampuan bioreaktor hibrid bermedia pelepah sawit dalam mendegradasi senyawa organik yang terdapat pada limbah cair

Pemberian segenap diri kepada Allah dan kepada saudara, yang hari demi hari menimba semangat dari Injil, seperti dilakukan oleh kedua bruder Feliks, itulah motivasi kokoh-kuat

(1) Kepada siapapun dilarang untuk melakukan usaha penangkapan dan pengangkutan ikan di Jawa Timur, dengan menggunakan alat tangkap, alat pengangkut ikan

bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya serta upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang Pekerjaan Umum Cipta

21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun