” Perencanaan Design Jet Ski Amphibi
Untuk Kebutuhan Militer
”Diusulkan Oleh:
Amin Martha Dinata
(4211 106 004)
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
Latar Belakang
Perumusan Masalah.
Batasan Masalah.
Tujuan.
Manfaat.
Sistematika Penulisan.
Meningkatnya kebutuhan maritim angkatan laut
untuk menjaga wilayah kelautan indonesia sangat
berkembang pesat. Dengan didukung alat transportasi
yang canggih dan modern, merupakan salah satu tindakan
peningkatan
kekuatan
militer.
Sehingga
dapat
meningkatkan kinerja angkatan laut dalam menjaga
wilayah kelautan indonesia. Perkembangan tersebut
diikuti pula dengan banyaknya modifikasi dari kapal –
kapal yang sudah ada yang bertujuan untuk
mengoptimalkan hasil kerja dari kapal tersebut. Salah satu
contoh modifikasi dalam hai ini adalah jet ski amphibi.
Penggunaan Jet Ski adalah
▪
Kepentingan Komersial
Kendaraan ini pada umumnya sudah digunakan sebagai
permainan air yang biasanya digunakan di tempat pariwisata. Jet
Ski ini juga digunakan sebagai angkutan penumpang dan ferry
terutama pada daerah antar pulau yang jaraknya dekat.
▪
Kepentingan Militer
Jet Ski juga telah digunakan dalam berbagai operasi militer
sebagai kapal yang beroperasi di sungai – sungai atau perairan
sempit yang tidak bisa dijangkau oleh kapal.
▪
Kepentingan SAR
Karena kelebihannya, penggunaan Jet Ski sebagai kendaraan
SAR juga sangat efektif. Biasanya digunakan pada saat emergency
seperti penyelamatan saat kecelakaan di laut. Karena bentuk body
dari jet ski yang dapat melalui jalanan sempit sehingga proses
penyelamatan dapat diatasi.
Keuntungan jet ski amphibi ini diantaranya adalah
memiliki olah gerak kapal yang sangat baik pada kecepatan
tinggi, mempunyai akselerasi yang baik saat digunakan
untuk kondisi patroli cepat dan sangat memungkinkan untuk
dioperasikan di perairan dangkal dan lain lain serta dapat
beroperasi di darat dengan menggunakan roda yang
terdapat pada sisi – sisi badan jet ski.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas ada beberapa
permasalahan yang harus diselesaikan, permasalahannya
antara lain :
1.
Bagaimana bentuk lambung dari jet ski amphibi tersebut.
2.Bagaimana perencanaan sistem propulsi untuk jet ski
Dalam skripsi ini dilakukan beberapa batasan masalah agar
pembahasan yang dilakukan dapat terfokus pada tujuannya
sekaligus untuk membatasi permasalahan agar tidak terlalu
meluas, pembatasan masalah ini antara lain :
1.
Jenis perencanaan bentuk lambung yang dibahas adalah
perencanaan dengan menggunakan software.
2.
Perencanaan yang digunakan hanya pada design hull.
3.
Perencanaan data yang digunakan di analisa dari sofware
Berdasarkan perumusan masalah yang diambil tujuan dalam
menyelesaikan skripsi ini adalah :
1.
Mengetahui bentuk lambung dari jet ski amphibi tersebut.
2.Mengetahui perencanaan sistem propulsi untuk jet ski
Manfaat yang dapat diperoleh dari skripsi ini antara lain:
1.
Dapat Mengetahui bentuk lambung kapal modifikasi
amphibi.
2.
Dapat digunakan sebagai literature dalam perencanaan
design jet ski amphibi.
3.
Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan
wawasan bagi mahasiswa pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.
4.
Dengan adanya literatur ini diharapkan nantinya dapat
meningkatkan pertahanan negara untuk kebutuhan militer
dan meningkatkan proses penyelamatan di laut maupun
didarat khususnya dalam bentuk transportasi laut.
1.
Halaman Muka
2.Lembar Pengesahan
3.Abstrak
4.Kata Pengantar
5.Daftar Isi
6.Daftar Tabel
7.Lampiran
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang penulisan, perumusan, pembatasan masalah dan tujuan dari skripsi ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas mengenai teori – teori yang berhubungan.
BAB III METODOLOGI
Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam mengerjakan skripsi.
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas pengolahan data, analisa data, serta menyelesaikan permasalahan dan hasil-hasilyang didapat.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Langkah – langkah metode yang digunakan dalam skripsi ini
adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data Hasil Survey
a. Data perbandingan Jet Ski.
Pada hal ini merupakan pembanding kapal jet ski pada umumnya misal
dari fungi dari jet ski tersebut karena pada skripsi ini dimana jet ski
amphibi mempunyai roda yang terdapat pada sisi-sisi badan jet ski
sehingga yang dilakukan pada suvey/study literatur selanjutnya.
b. Data perbandingan ukuran dimensi jet ski yang sudah ada.
Untuk mempermudah dalam pembuatan model badan jet ski
digunakan perbandingan ukuran dimensi jet ski yang sudah ada.
2. Pembuatan Model Analisa
Dari hasil survey didapatkan data dan informasi tentang gambar secara
langsung (output Sofware maxsurf). Disini dilakukan pengamatan
tentang bentuk lambung jet ski.
3. Alur Penelitian
Metodologi yang dilakukan pada percobaan ini berdasarkan pada flow
Data Ukuran Jet Ski
Data yang digunakan ini adalah perencanaan awal design lambung
jet ski. Sehingga didapat data – data ukuran jet ski yang digunakan
sebagai analisa perhitungan dan perencanaan sistem propulsi
water jet yaitu sebagai berikut :
LOA
: 3,2 m
B
: 1,6 m
H
: 1,4 m
H’
: 0,5 m
T
: 0,35 m
Tahanan kapal dapat dianalisa dengan menggunakan metode savitsky planning dengan menggunakan software maxsurf, dan hasilnya adalah sebagai berikut :
Dimana, pada kecepatan 17 knots tahanan yang dihasilkan sebesar 0,89 kN dan power yang digunakan sebesar 15,64 kW. Sedangkan pada kecepatan maximum 45 knots tahanan yang dihasilkan sebesar 2,7 kN dan power yang digunakan sebesar 124,97 kW.
Dari perhitungan yang dilakukan sebelumnya dapat menentukan dalam pemilihan engine yang akan digunakan di jetski amphibi tersebut. Parameter yang digunakan dalam pemilihan engine jetski amphibi adalah daya yang digunakan pada kecepatan maksimum. Dimana, daya yang digunaakan sebesar 96,16 kW.
Dari grafik diatas dimana grafik tersebut diperoleh dari project guide engine menunjukkan output daya maximum pada engine tersebut sebesar 118 kW. Berdasarkan project guide engine spesifikasi dapat diperoleh yaitu :
Type : K1300GT Merk : BMW Max Output : 180 kW Max torque : 135 Nm Capacity : 1293 cc
Setelah melakukan langakah dalam pemilihan engine yang digunakan oleh jetski amphibi tersebut. Karakteristik dari engine ini bisa ditentukan dalam unjuk kerja (performance) engine yang diketahui dari grafik performance dari project guide engine tersebut dengan ratio gear 1,1. Adapun kemampuan dari engine adalah sebagai berikut :
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa putaran dan power yang digunakan berbanding lurus. Dimana powr yang digunakan semakin tinggi maka nilai putaran yang digunakan juga semakin tinggi. Misal pada power yang digunakan sebesar 63 kW maka putaran yang digunakan adalah sebesar 5000 RPM.
Dalam pemilihan waterjet ini parameter yang digunakan yaitu mengetahui nilai SHP dan RPM yang sesuai dengan project guide waterjet. Dari hasil perhitungan diketahui nilai SHP = 93,28 kW dan putaran waterjet = 760 RPM. Dari project guide waterjet terdapat grafik untuk menentukan jenis model dari waterjet yang akan digunakan sesuai dengan perhitungan yang sudah terdapat.
Berdasarkan grafik project guide waterjet diatas diperoleh jenis model waterjet yaitu : Type : HM422
Merk : Hamiltonjet
Berdasarkan grafik project guide waterjet diatas diperoleh jenis model waterjet yaitu :
Type : HM422 Merk : Hamiltonjet
Setelah menentukan type dari waterjet yang akan digunakan. Pengujian dari waterjet diperhitungkan untuk mengetahui karakteristik dari waterjet. Adapun kemampuan dari waterjet type HM422 adalah sebagai berikut :
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa daya yang digunakan dalam BHP berbanding lurus dengan putaran yang digunakan pada karakteristik waterjet type HM422. Dimana, semakin besar daya yang digunakan semakin besar pula nilai putaran yang digunakan. Misalnya pada daya BHP (kW) = 30,32 dengan nilai putaran (RPM) = 500 dan Pada daya BHP (kW) = 126,14 dengan nilai putaran (RPM) = 800.
Untuk menentukan titik operasi putaran motor dimana power yang digunakan oleh engine dan waterjet menghasilkan kecepatan service kapal yang direncanakan. Dimana, dalam hal ini parameter yang digunakan yaitu karakteristik engine dan karakteristik waterjet untuk menentukan matching
point.
Dari grafik diatas menunjukkan bahwa antara engine dan waterjet dan pengoperasiannya mencapai titik maksimum dengan kecepatan yang direncanakan pada jetski amphibi. Pada titik matching point diatas menunjukkan pada titik (92% , 92%) yaitu sebesar 7000 RPM dan 98 kW.
0 20 40 60 80 100 120 0 20 40 60 80 100 120 P ow er (% ) RPM (%) Matching Point (92%, 92%) Engine Waterjet
Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan hasil analisa data yang telah dilakukan, maka dapat dihasilkan kesimpulan sebagai berikut :
•Jetski amphibi dirancang dengan menggunakan main engine dan waterjet dengan spesifikasi :
•Bentuk dari perencanaan jetski amphibi ini dapat disesuaikan untuk jetski tersebut karena bentuk dari lambungnya yang efisien untuk perencanaan kapal jetski amphibi ini dengan terdapatnya roda pada kedua sisi.
•Pada lambung jetski amphibi yang direncanakan memiliki nilai tahanan yang dihasilkan sebesar 2,7 kN dan power yang digunakan sebesar 124,97 kW sesuai dari output software yang mendukung.
Saran
Dalam perencanaan jetski amphibi ini perlu dilaksanakan analisa –
analisa atau beberapa macam pengujian yang bertujuan agar hasil
dari perencanaan jet ski amphibi tersebut lebih akurat dan
mendapatkan nilai yang lebih sempurna dalam sebuah
perencanaan ini. Diantara lain sebagai berikut :
Analisa tentang getaran mengenai kebisingan yang ditimbulkan
dari sistem propulsi waterjet.
Pengujian dengan model jetski yang seperti direncanakan supaya
mendapatkan nilai yang akurat tentang pengaruh interaksi antara
penggunaan sistem waterjet dan hull dengan lingkungan sekitar.
Analisa dalam penggunaan dua sistem yang direncanakan yaitu
Adji, S.W. Water Jet Propulsion System. Surabaya
Hadi, P.W. (2010), Pengembangan Kapal Patroli Cepat 15 Meter dengan Menggunakan Penggerak Water Jet, Skripsi, Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, ITS, Surabaya.
Shah, Muhammad. (2004), Analisa “Gas Turbine-Water Jet Matching” Kapal Tipe Jet Foil, Tesis, Program Studi Teknologi Kelautan, Bidang Keahlian dan Sistem Pengendalian Kelautan, ITS, Surabaya.
Insel, M and Molland, A.F. (1991), An Investigation Into the Resistance Components of High Speed Displacement
Catamaran, The Royal Institution of Naval Architects, London, England.
Dubrofsky, VA, Lyakhovitsky, AG, (2001), Multi-Hull Ships, Backbone Publishing Company, USA
Musyafa, Nida, (2011), Study Perancangan Sistem Propulsi Waterjet Pada Kapal Penumpang 200 Pax Tipe Wave
Piercing Catamaran, Tugas Akhir, Surabaya.
Harvald Sv. Aa. (1992), Tahanan dan Propulsi Kapal, Terjemahan Indonesia oleh : Sutomo Jusuf., Airlangga University Press, Surabaya.
Sularso dan Tahara, Haruo, (2002), Pompa Dan Kompressor, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Hartono, Rachmad, (2010), Study Perancangan Sistem Propulsi Waterjet Pada Kapal Patroli Cepat 40 TNI AL, Tugas Akhir, STTAL, Surabaya.
Fox, Robert W. & McDonald Alan T., (1997), Introduction to Fluid Mechanics, John Wiley & Sons, Inc.
Busi, Utomo, (2004), Study Perancangan Sistem Propulsi Waterjet Fpb – 60 Untuk Kapal Patroli Cepat TNI AL, Tugas Akhir, STTAL, Surabaya.