4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1. Profile Perusahaan Columbia Pictures
Columbia Pictures Industries, Inc adalah perusahaan pembuatan dan distribusi film asal Amerika. Columbia Pictures sekarang merupakan bagian dari Columbia TriStar Motion Picture Group, yang dimiliki oleh Sony Pictures Entertainment, anak perusahaan dari konglomerat Jepang Sony. Columbia adalah salah satu studio film terkemuka di dunia, anggota dari Big Six.
Sebelum perusahaan ini dimulai, Cohn-Brandt-Cohn Film Sales adalah studio film yang dikembangkan oleh Harry Cohn. CBC Film Sales didirikan pada tahun 1919 oleh Harry Cohn, Jack Cohn dan Joe Brandt. Bradnt adalah presiden pertama CBC Film Sales dengan tugas menangani penjualan pemasaran dan distribusi dari Hollywood, dibantu Harry Cohn dan Jack Cohn. Beberapa studio-memberi anggaran tinggi.
Pada tahun 1924, Harry Cohn menjabat sebagai presiden. Sejak itu organisasi tersebut dinamakan "Columbia Pictures Industries, Inc.". Organisasi ini bertugas memproduksi film-film dari Hollywood. Salah satu tugasnya adalah bekerja sama dengan Walt Disney Productions dan mendistribusikan film tersebut.
Columbia juga pernah dibeli Coca Cola pada 22 Juni 1982 sebesar 750 juta dollar. Di tahun yang sama, Columbia bersama HBO dan CBS mendirikan Nova
Pictures. Dua tahun kemudian CBS putus hubungan HBO. Akhirnya Nova Pictures mengganti namanya menjadi Tri-Star Pictures.
Di akhir era 1980-an, Tri-Star membuka produksi televisi, ketika HBO mengumumkan akhir kerjasama dengan Columbia Pictures. Pada akhir tahun 1987, Tri-Star Television dibubarkan, dan Coca-Cola mengakhiri kepemilikan Columbia Pictures. Setelah itu didirikan Columbia Pictures Entertainment Inc., yang juga memiliki Tri-Star, Triumph Films, dll.
Pada 1989 grup tersebut resmi dijual dan melakukan pembaharuan pada perusahaan Sony Jepang. Seperti mengganti namanya menjadi Sony Pictures Entertainment pada tahun 1991 dan meluncurkan ulang TriStar Television.
Pada tahun 1994, Columbia Pictures Television dan TriStar Television bergabung sebagai Columbia TriStar Television (CTT). CTT diluncurkan ulang pada tahun 2002 sebagai Sony Pictures Television.
4.1.2. Gambaran Umum Film Fury
Fury merupakan film perang yang berlatar akhir Perang Dunia II, yang disutradarai oleh David Ayer. Film yang dirilis 17 Okotber dan premiere di Amerika dua hari sebelumnya ini dibintangi oleh Brad Pitt, Logan Lerman, Shia LaBeouf, Jon Bernthal, Michael Pena, Jason Isaacs dan Scott Eastwood. Film bergenre War Historical Drama Adventure produksi dari studio Movie Sony Pictures.
Fury menceritakan tentang sebuah pasukan yang dipimpin oleh sersan Don 'Wardaddy' Collier, yang diperankan oleh Brad Pitt. Dramatisasi film ini terletak
pada kisah Norman 'Machine' Ellison (Logan Lerman) yang merupakan prajurit tak berpengalaman yang bahkan kaget mendengar bunyi letupan senapan dan ledakan bom di kejauhan. Mereka ditugaskan untuk masuk ke wilayah musuh dengan bersenjatakan tank baja jenis M4A3E8 Sherman, yang diberi nama Fury.
Film ini tidak hanya menceritakan ketegangan dan kekejaman peperangan, tapi juga persahabatan yang tumbuh di antara orang-orang yang berjuang bersama di tengah ancaman bahaya.
Sutradara : David Ayer
Penulis : David Ayer
Sinematografi : Roman Vasyanov
Produksi : Le Grisbi Productions, QED International, LStar Capital, Crave Films.
Distribusi : Colombia Pictures.
Tanggal rilis : 17 Oktober 2014 (Amerika Serikat)
Durasi : 134 menit.
Negeri : Amerika Serikat, Inggris
Bahasa : Inggris
Budget : $80 juta
4.1.3. Cast Film Fury
Pemeran Peran
Brad Pitt
Berperan sebagai US Army SSGT, Don “Wardaddy” Collier
Logan Lerman
Berperaan sebagai Pvt, Norman “Machine” Ellison
Shia LaBeouf
Berperan sebagai T/5, Boyd “ Bible” Swan
Jhon Benthal
Berperan sebagai PFG. Grady “Coon-Ass” travis
Michael Pena
Berperan sebagai CPL, Trini “ Gordo” Garcia
4.1.4. Sinopsis Film Fury
Ketika perang dunia ke-2 hampir berakhir, Jerman sudah dalam posisi hampir kalah. Untuk lebih memastikan kemenangannya, pada bulan April 1945 pasukan Amerika memasuki wilayah Jerman. Pada invasi Amerika ke Jerman itu, sebuah regu tentara kavaleri (pasukan tank/kendaraan lapis baja) yang dipimpin oleh Sersan Don Collier (dijuluki Wardaddy) ditugaskan untuk membantu pasukan Amerika lain yang terjebak pada satu wilayah Jerman.
Regu Sersan Don Collier mengendarai sebuah tank Amerika berjenis M4A3E8 Sherman yang diberi nama FURY (amarah). Empat anak buah Sersan Don Collier adalah : Kopral Teknisi Boyd Swan (dijuluki Bible karena religius dan hapal banyak ayat-ayat Alkitab, bertugas sebagai penembak meriam), Prajurit Grady Travis (dijuluki Coon-Ass, bertugas sebagai pengisi peluru meriam), Kopral Trini Garcia (dijuluki Gordo, bertugas sebagai pengemudi tank) dan satu anggota baru
sehingga belum memiliki julukan dengan tugas sebagai pembantu pengemudi bernamaPrajurit Norman Ellison.
Fury bersama 4 tank Sherman lain ditugaskan membebaskan satu pasukan Amerika yang terjebak oleh pasukan kavaleri dan pasukan artileri (pasukan meriam) Jerman. Misi itu bisa dibilang mustahil karena untuk melawan sedemikian banyak pasukan kavaleri dan artileri Jerman, idealnya dibutuhkan 10 tank Sherman tapi sayang sekali, tank-tank Sherman lain sudah hancur karena perang-perang sebelumnya. Pada film ini memang diakui bahwa tank-tank Amerika kalah canggih dibanding tank-tank Jerman terutama yang paling ditakuti adalah tank Jerman berjenis Tiger.
Masalah lain pada regu Sersan Don Collier adalah pada salah satu prajurit barunya yaitu Norman Ellison yang menggantikan pembantu pengemudi sebelumnya yang gugur di medan perang. Sebelumnya Norman bukan tentara kavaleri tapi juru ketik dan belum pernah bertempur sama sekalisehingga menggunakan senjata pun tidak bisa. Lebih parah lagi,
Norman lebih religius daripada Boyd “Bible”Swan bahkan terlalu religius sehingga biarpun sudah bisa mengopeasikan senjata tapi tidak tega menembak musuh. Kelemahan Norman itu berakibat fatal. Ketika dalam perjalanan, peleton mereka diserang oleh pasukan Nazi anak-anak atau yang biasa disebut Hitlerjugend. Memang diambang kekalahan perang, Hitler sepertinya sudah hilang akal sehingga memerintahkan wanita dan anak-anak ikut berperang dan bagi yang menolak akan dihukum gantung.
Norman sudah melihat Hitlerjugend itu tapi tidak tega menembak anak-anak itu. Akibatnya fatal, salah satu Hitlerjugend berhasil meledakkan salah satu tank dan menewaskan salah satu awaknya yang merupakan komandan peleton. Dengan tewasnya komandan peleton itu, Sersan Don Collier mengambil alih jabatannya.
Sersan Don Collier tentu saja marah dengan kesalahan Norman itu dan berusaha mendidiknya menjadi tentara sejati tapi sayang, caranya kurang terpuji. Setelah memenangkan sebuah pertempuran, Sersan Don Collier sang Komandan Peleton memerintahkan Norman untuk menembak seorang tawanan tentara Jerman, padahal tentara Jerman itu sudah memohon-mohon untuk tidak dibunuh sambil menunjukkan foto anak dan istrinya.
Walaupun bermaksud baik tapi sikap Sersan Don Collier itu tentu saja tidak terpuji karena seorang ksatria sejati pasti tidak membunuh lawan yang sudah menyerah dan tidak berdaya.
Norman sempat menolak perintah keji Sersan Don Collier itu tapi Sersan Don Collier terus memaksa bahkan memegang tangan Norman sehingga akhirnya menembak tentara Jerman itu.
Setelah memenangkan sebuah pertempuran lagi, peleton Sersan Don Collier berhasil merebut sebuah kota kecil Jerman dan Norman berhasil bercinta seorang seorang warganya yaitu seorang gadis cantik bernama Emma. teman-teman satu regu tentu saja sangat iri dengan Norman karena berhasil mendapatkan gadis secantik Emma sehingga mereka terus membully Norman bahkan mereka juga membully Erma. tidak bertahan lama karena mendadak datang serangan tentara Jerman, walaupun berhasil dihalau tapi beberapa tentara
Amerika tewas dan beberapa warga Jerman sendiri juga terbunuh termasuk Emma.
Peleton Sersan Don Collier akhirnya harus menghadapi tugas utamanya yaitu menghancurkan pasukan kavaleri dan artileri yang membuat pasukan Amerika terjebak. Hal itu tentu saja tidak mudah karena harus menghadapi tank Jerman yang paling ditakuti yaitu Tank Tiger.
Peleton Sersan Don Collier berhasil menang lagi walaupun kemenangan itu harus dibayar mahal karena hampir semua tank Sherman hancur dan tinggal 1 tank bertahan yaitu tank yang ditumpangi regu Sersan Don Collier.
Walaupun peletonnya tinggal 1 tank, Sersan Don Collier dan keempat anak buahnya meneruskan perjalanan untuk bertempur lagi tapi perjalanan itu harus terhenti karena terkena ranjau. Keadaan semakin gawat karena sebelum tank selesai diperbaiki, datang 1 batalyon tentara Jerman yang berjumlah sekitar 300 tentara.
Sebenarnya Sersan Don Collier dan anak buahnya bisa melarikan diri tapi mereka berlima bertekad melawan 300 tentara Jerman itu. Sersan Don Collier yakin walaupun hanya berlima tapi bisa menang karena 300 tentara Jerman itu adalah pasukan infantri (pasukan berjalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan, dilatih dan disiapkan untuk melaksanakan pertempuran jarak dekat) yang tidak dilengkapi senjata anti tank dan juga tidak dikawal oleh tank. Terjadilah pertempuran seru antara 5 tentara kavaleri Amerika melawan 300 tentara infantri Jerman.
Pada awalnya Sersan Don Collier bersama anak buahnya bisa membunuh banyak tentara Jerman karena mereka terlindung di dalam tank tapi masalah mulai datang ketika amunisi habis. Akhirnya satu-persatu tentara kavaleri Amerika itu tewas, Sersan Don Collier akhirnya juga terbunuh, hanya Norman yang bisa bertahan hidup. Sersan Don Collier tewas ditembak sniper yang dulunya adalah tawanannya yang akan dibunuh Sersan Don Collier melalui Norman.
Sedangkan Norman bisa tetap hidup karena diam-diam turun melalui lubang di bagian bawah tank dan bersembunyi di bawah tank. Sebenarnya ada satu tentara muda Jerman yang memergoki Norman di bawah tank tapi seperti dulu Norman mengampuni tawanan yang sudah tak berdaya, tentara muda Jerman itu juga merasa iba pada Norman sehingga tidak memberitahu tentara Jerman lain.
Selamatlah Prajurit Norman Ellison, seorang juru ketik yang telah berubah menjadi tentara kavaleri profesional dan karena cara bertempurnya maka seperti tentara kavaleri lain, Norman mendapat julukan yaitu Machine.
4.2. Analisis Film
Pada penelitian ini peneliti akan mengamati video atau gambar yang merupakan bagian dalam film “Fury”, dengan menggunakan metode analisa semiotika Ferdinand de Saussure untuk menjelaskan tanda dibalik gambar tersebut. Sehingga dapat dinilai seberapa banyak film ini menghadirkan potensi visual yang didalamnya tersirat makna Esprit de Corps.
Bagi Saussure, bahasa terdiri atas sejumlah tanda yang terdapat dalam suatu jarigan sistem dan dapat disusun dalam sejumlah struktur. Setiap tanda
dalam jaringan memiliki dua sisi yang tidak terpisahkan, dimana tanda tentang bunyi-bunyian dan gambar (Sound and Images) disebut signifier atau penanda, dimana makna dari tanda tersebut diinterpretasikan menurut kesepakatan.
Dalam film “Fury”, tanda-tanda berupa bunyi-bunyian dan gambar yang dihadirkan pada film ini, peneliti bagi dalam beberapa bagian penanda (signifier) sound dan images, dimana bunyi-bunyian berupa simbol suara dan percakapan yang terdengar akan peneliti masukan pada kategori sounds, penulis akan mengutip sepenggalan kalimat atau kata penanda (signifier) pada naskah film “Fury”. Sedangkan gambar-gambar yang mengandung makna sebagai penanda akan peneliti masukan dalam kategori images.
Petanda atau signified dalam film “Fury” adalah konsep-konsep dari makna tanda yang diperoleh dari penanda (signifier). Pada petanda (signified) tanda berupa bunyi dan gambar tersebut akan dimaknai atau diinterpretasikan.
Dengan demikian, hasil penelitian berikut akan menjelaskan berbagai potongan gambar yang ada dalam film “Fury” yang mengandung konsep atau makna serta kaitannya dengan Esprit de Corps.
Tabel 4.2.1
Shot Visual
Close Up
Close Up
4.2.1 Dialog/suara/Teks
Boyd : kuharap kau berhenti menyalahkan semua orang, kau tidak membunuh ray jerman yang membunuhnya
Wardaddy : Itu benar, tapi aku tak bisa menyelamatkannya.
Penanda (signifier)
Adengan ini Boyd mencoba memberitahu kepada wardaddy bahwa dia tidak bersalah atas meninggalnya sahabatnya akan tetapi Wardaddy masih menyalahkan dirinya.
Pertanda (signified)
Dalam adegan ini wardaddy sebagai pemimpin mimiliki rasa tanggung jawab atas apa yang terjadi kepada anggotanya. Rasa tanggung jawab tersebut membuat wardaddy merasa bersalah akan tewasnya anggotanya. Dimana sebagai
kesatuan wardaddy dan yang lain harus saling melindungi dan menjaga satu sama lain.
Analisis
Pada adegan ini perasaan bersalah wardaddy telihat dari perkataan “itu benar tapi aku tak bisa menyelamatkannya”. Teks tersebut menggambarkan bahwa Wardaddy memiliki Esprit de Corps yang tinggi. Dimana menurut Mayjen (purn) TNI TB Hasanuddin dalam Tribunnews.com “Bahwa perang adalah kerja bersama yang terorganisir baik. Agar tiap satuan sukses dalam setiap peperangan, maka dibutuhkan L’esprit de corps yang tinggi. L’esprit de corps adalah semangat bekerja sama, untuk saling mengerti tugas masing-masing, saling membantu, saling menjaga, saling melayani, dan saling menolong satu sama lain.1
1
Srihandriatmo Malau, Jiwa Korsa diperkenalkan Napoleon Bonaparte,
Tabel 4.2.2
Shot Visual
Close Up
4.2.2 Dialog/suara/Teks
Norman : Aku menyerah! Aku tidak bisa berada disini lagi. Gordo : Ini memang tidak baik, kau tahu? Inilah yang kita
lakukan
Penanda (signifier)
Dalam adegan ini, Gordo memberikan norman nasihat, setelah norman mengeluh bahwa dia tidak bisa melakukan pekerjan tersebut. Dimana norman tidak ini melakukan yang diprintahakan oleh gordo untuk menembak tentara jerman yang telah terbaring ditanah.
Pertanda (signified)
Dalam adegan ini Ucapan gordo kepada norman merupakan ungkapan dukungan yang diberikan kepada norman agar memahami pekerjaannya sebagai tentara yang sedang berperang, dimana sebagai tentara norman harus mengerti apa yang dilakukan tersebut bukan hanya membunuh tetapi suatu bentuk melindung anggota korps yang lain.
Analisis
Pada adegan ini gordo sebagai sebagai teman memberikan sebuah pengertian kepada norman. Agar norman dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Dimana tugasnya tidak hanya melindungi dirinya saja akan tetapi juga seluruh anggota yang ada. Dalam peperangan anggota tentara berkerja sama untuk
menghadapi musuhnya dimana tentara saling melidungi , menjaga, dan menjalankan tugasnya masing-masing. Sesuai dengan konsep esprit de corps yang dikatakan oleh Mayjen (purn) TNI TB Hasanuddin , sebagai seorang tentara norman harus memahami tugasnya dengan baik dan dapat melindungi anggotanya.2 Tabel 4.2.3 Shot Visual Medium Shot 4.2.3 Dialog/suara/Teks
Wardaddy sedang membimbing dengan paksa norman untuk menembak tentara jerman yang menyamar menjadi tentara amerika.
2
Penanda (signifier)
Dalam adegan ini, norman menolak perintah yang diberikan oleh wardaddy untuk menembak tentara jerman. Tetapi dengan paksa wardaddy membimbing norman menembak tentara jerman.
Pertanda (signified)
Dalam adegan ini apa yang dilakukan oleh wardaddy adalah perintah. Dimana sebagai pemimimpin wardaddy memerintah kan norman untuk melakukan apa yang harus dilakukan norman sebagai tentara. Sebagai pemimpin juga wardaddy mencoba membimbing norman untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Dimana wardaddy mencoba melatih norman untuk tidak takut membunuh musuhnya.
Analisis
Pada adegan ini wardaddy sebagai pemimpin ingin menanamkan rasa Esprit de corps kepada norman, dengan memiliki rasa Esprit de Corps, norman dapat lebih merasa bangga kepada pasukannya dan bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh pasukan, dimana menurut Bernardine R. Wirjana rasa esprit de corps dapat muncul ketika, adanya antusiasme dan rasa kebanggaan segenap para anggota terhadap organisasinya, reputasi yang baik terhadap organisasi lain, persaingan secara sehat dan bermutu, adanya kemauan anggota untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan, dan kesediaan anggota untuk saling menolong.
Tabel 4.2.4
Shot Visual
Medium Close Up
Medium Close Up
Medium Close Up
Medium Close Up
Medium Close Up
4.2.4 Dialog/suara/Teks
Wardaddy : “Kau lihat itu?
Itu seluruh kota terbakar.
Aku mulai ikut perang ini dengan membunuh jerman di afrika kemudian diperancis, Lalu belgia. Sekarang membunuh jerman di jerman.
Perang ini akan berakhir... Segera...
Tetapi sebelum itu, banyak orang yang akan mati.”
Penanda (signifier)
Dalam adegan ini wardaddy melihat norman bersedih karena kehilangan orang yang dicintainya tewas. Kemudian wardaddy memceritakan pengalaman berperangnya melawan pasukan jerman di afrika, perancis, belgia, dan di jerman kepada norman. Wardaddy juga memberitahu kepada norman akan banyak orang yang meninggal karena perang.
Pertanda (signified)
Ucapan Wardaddy merupakan bentuk motivasi yang dia berikan kepada Norman. Hal tersebut diberikan agar norman kembali bersemangat dan tidak terlarut oleh kesedihan yang dia rasakan. Tujuan motivasi itu sendiri adalah untuk menggerakan atau menggungah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya
untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Analisis
Pada adegan ini wardaddy sebagai pemimpin harus bisa memotivasi atau mengobarkan semangat yang besar kepada anggotanya. Demi menciptakan semangat kesatuan, maka tim tersebut harus memiliki Esprit de Corps. Didalam Esprit de Corps terkandung nilai loyalitas, motivasi, merasa ikut memiliki, merasa merasa bertanggung jawab, ingin mengikuti pasang surut perkembangan korps. Dimana motivasi yang diberikan wardaddy kepada norman bentuk dari rasa Esprit de Corps. Seperti yang dikatakan oleh Napoleon Bonaparte, Esprit de Corps untuk mengobarkan semangat kebersamaan dan saling melindungi antar sesama pasukan demi memenangkan pertempuran.
Tabel 4.2.5
Shot Visual
Medium Close Up
4.2.5 Dialog/suara/Teks
Wardaddy : “Ini Rumahku”
Penanda (signifier)
Dalam adegan ini pasukan SS batalion jerman dalam perjalanan menuju tempat pasukan tank “Fury”. seluruh tim ingin melarikan diri karena takut terhadap pasukan jerman. Tetap wardaddy tidak ingin melarikan diri dan ingin mempertahankan persimpangan bersama tanknya.
Pertanda (signified)
Dalam adengan ini tidakan wardaddy adalah bentuk loyalitasnya kepada korps atau pekerjaannya, dimana dia bertanggung jawab akan korps atau negaranya. Dalam ucapannya wardaddy menyebut tank sebagai rumahnya, hal tersebut merupakan bentuk loyalitasnya, dimana selama dalam peperangan wardaddy menghabiskan waktunya didalam tank tersebut.
Analisis
Adegan ini menunjukan sebuah bentuk loyalitas yang ditampilkan oleh wardaddy. Dimana wardaddy mencoba untuk tidak meninggalkan “rumah”, yang menjadi tempat dimana dia menghabiskan waktu dan bila bisa dia meninggal di “rumah”nya. Dan juga wardaddy mencoba untuk berjuang hingga darah penghabisan untuk negaranya dengan melawan pasukan jerman yang datang tersebut sesuai dengan misi yang diberikan kepadanya. Seseorang yang memiliki Esprit de Corps atau jiwa korsa yang tinggi pasti penuh insiatif, motivasi, tetapi tahu akan kedudukan, wewenang dan tugas – tugas. Dimana loyalitas merupakan salah satu yang terkandung didalam rasa Esprit de Corps.
Tabel 4.2.6
Shot Visual
Medium Shot
4.2.6 Dialog/suara/Teks
Norman : “Aku tinggal disini bersamamu”
Penanda (signifier)
Dalam adengan ini norman lebih memilih tetap tinggal bersama wardaddy untuk melawan pasukan jerman yang datang, sedangkan sahabat yang lain ingin melarikan diri karena takut akan jumlah pasukan jerman yang lebih banyak
Pertanda (signified)
Ucapan norman tersebut merupakan bentuk setia kawan atau Solidaritas, dimana norman memilih untuk tetap berada ditank besama wardaddy untuk melawan pasukan jerman yang datang, dimana solidaritas adalah rasa
yang sama. Atau bisa diartikan perasaan atau ungkapan dalam sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama.
Analisis
Lebih memilih untuk tinggal bersama wardaddy merupakan bentuk dari setia kawan dan solidaritas norman. Peneliti melihat bahwa yang dilakukan oleh norman itu merupakan bentuk Esprit de Corps atau jiwa korsa. Esprit de Corps menurut Staplekamps r. Le luit derat dalam tulisan berjudul Cops Geest (de militaire spectator, 1952) mengungkapkan bahwa pengertian Esprit de Corps atau jiwa korsa terdiri dari faktor – faktor : (A) Rasa Hormat: rasa hormat pribadi dan rasa hormat pada organisasi/korps, (B) Setia : setia kepada sumpah, janji dan tradisi kesatuan serta kawan – kawan satu korps, (C) Kesadaran : terutama kesadaran bersama, bangga untuk menjadi anggota korps. Tidak mementingkan diri sendiri dan siap berkorban untuk kepentingan yang lebih besar. 3 sebagai seorang tentara yang memiliki jiwa korsa tidak akan meninggalkan temannya. Seperti yang dikatakan Jendral Pramono Edhie Wibowo dalam okezone.com “Esprit de Corps atau jiwa korsa itu penanamannya tidak salah. Karena seorang militer harus punya Esprit de Corps atau jiwa korsa karena itu rohnya. Seorang prajurit tak boleh meninggalkan kawan seperguruan yang kondisi sulit sekalipun. Kalau tidak punya Esprit de Corps atau jiwa korsa dia tinggal temannya disitu.”4
3
Srihandriatmo Malau, Jiwa Korsa diperkenalkan Napoleon Bonaparte,
http://www.tribunnews.com/nasional/2013/04/06/jiwa-korsa-diperkenalkan-napoleon bonaparte, 3 Agustus 2016, 02.59
4
Susi Fatimah, Jiwa Korsa Itu Roh Militer, http://news.okezone.com/read/2013/04/09/339/788786/jiwa-korsa-itu-roh-militer , 04 Agustus 2016, 00.28
Tabel 4.2.7 Shot Visual Medium Shot Medium Shot 4.2.7 Dialog/suara/Teks
Norman menyelamatkan Boyd dengan menembak tentara jerman yang akan menembak Boyd.
Penanda (signifier)
Terlihat pada Gambar 1, boyd sedang bertarung dengan salah satu tentara jerman sehingga dia tidak mengetahui ada tentara yang ingin menembak dia. Sementara itu pada gambar 2 terlihat Norman menembak tentara jerman yang akan menembak Boyd.
Pertanda (signified)
Dalam adengan ini tidakan norman merupakan bentuk pertolongan atau perlindungan yang diberikan norman untuk boyd, norman mencoba melindungi boyd dari serangan tentara jerman. Di dalam scene ini telihat bentuk perlindungan melalui tindakan norman. dimana menolong sahabat merupakan bentuk kegiatan yang membantu meringankan beban yang dialami oleh sabahat.
Analisis
Pada adengan ini norman mempertaruhkan nyawanya dengan keluar dari tank demi menolong dan melidung boyd yang sudah diincar oleh tentara jerman. Adegan ini menampilkan sikap Esprit de Coprs yang dimiliki oleh norman. Dalam peperangan seorang harus memiliki Esprit de Corps atau jiwa korsa, dimana tentara harus saling melindung, melayani dan saling menolong satu sama lain. Seperti yang dikemukakan oleh Bernardine R. Wirjana rasa esprit de corps dapat muncul ketika, adanya antusiasme dan rasa kebanggaan segenap para anggota terhadap organisasinya, reputasi yang baik terhadap organisasi lain, persaingan
secara sehat dan bermutu, adanya kemauan anggota untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan, dan kesediaan anggota untuk saling menolong.
4.3. Pembahasan
Pada bab ini peneliti akan melakukan pembahasan mengenai bagaimana Esprit de Cops dikontruksikan melalui tanda – tanda yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure, seorang yang ahli dalam bidang linguistik. Semiotika menurut pandangan Ferdinand de Saussure mengacu pada bentuk Signifier (penanda) sebagai bunyi coretan yang bermakna bisa juga sebagai wujud fisik dari tanda (aspe material) yakni apa yang dikatakan apa ditulis atas dibaca. Dan Signified adalah konsep yang direpresentasikan melalui tanda, yakni pikiran atau aspek mental dan bahasa. Tanda-tanda tediri dari Signifier (penanda), signified (petanda), dan referent (rujukan).
Fury merupakan film perang yang berlatar akhir Perang Dunia II, yang disutradarai oleh David Ayer. Film yang dirilis 17 Okotber dan premiere di Amerika dua hari sebelumnya ini dibintangi oleh Brad Pitt, Logan Lerman, Shia LaBeouf, Jon Bernthal, Michael Pena, Jason Isaacs dan Scott Eastwood. Film bergenre War Historical Drama Adventure produksi dari studio Movie Sony Pictures.
Sesuai hasil analisi diatas, maka dapat ditemukan kosep Esprit de Corps dalam film “Fury”.didalam film tersebut tergambar jelas bagaimana para pemain utama menampilkan konsep – kosep Esprit de Corps. Konsep-konsep tersebut bisa diliat sesuai dengan tanda-tanda yang berada ditabel-tabel diatas.
Tanda Esprit de Corps dapat terlihat pada tabel 4.2.4 dimana dalam adengan ini wardaddy sebagai pemimpin harus bisa memotivasi atau mengobarkan semangat yang besar kepada anggotanya. Demi menciptakan semangat kesatuan, maka tim tersebut harus memiliki Esprit de Corps. Didalam Esprit de Corps terkandung nilai loyalitas, motivasi, merasa ikut memiliki, merasa merasa bertanggung jawab, ingin mengikuti pasang surut perkembangan korps. Dimana motivasi yang diberikan wardaddy kepada norman bentuk dari rasa Esprit de Corps.
Tanda selanjutnya ditunjukan pada tabel 4.2.6 dimana dalam adegan ini norman Lebih memilih untuk tinggal bersama wardaddy merupakan bentuk dari setia kawan dan solidaritas norman. Peneliti melihat bahwa yang dilakukan oleh norman itu merupakan bentuk Esprit de Corps atau jiwa korsa. Diman seorang tentara yang memiliki esprit de corps. Tidak akan meninggalkan temannya dalam keadaan apapun. Hal ini sesuai dengan yang dikatan oleh Jendral Pramono Edhie Wibowo dalam okezone.com “Esprit de Corps atau jiwa korsa itu penanamannya tidak salah. Karena seorang militer harus punya Esprit de Corps atau jiwa korsa karena itu rohnya. Seorang prajurit tak boleh meninggalkan kawan seperguruan yang kondisi sulit sekalipun. Kalau tidak punya Esprit de Corps atau jiwa korsa dia tinggal temannya disitu.”5
Tidak hanya pesan Esprit de Corps yang ditampilkan dalam film ini tetapi juga Film ini dikemas dengan peperang yang bisa membuat kita tabjuk dengan spesial efek yang ditampilkan. film ini memiliki pesan moral yang dapat dijadikan
5
Susi Fatimah, Jiwa Korsa Itu Roh Militer, http://news.okezone.com/read/2013/04/09/339/788786/jiwa-korsa-itu-roh-militer , 04 Agustus 2016, 00.28
tuntunan bagi kita semua. Esprit de Corps atau jiwa korsa bisa diaplikasikan pada kehidupan sehari – hari. Esprit de Corps dapat menghilangkan sifat manusia pada saat ini yang lebih memilih hidup secara individualistis dan mementingkan diri sendiri. Pada dasarnya Esprit de Corps sudah dimiliki oleh setiap orang dimana terlihat dari intraksi antar masyarakat.
