• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISTRIBUSI SPASIAL SUHU PERMUKAAN DAN KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA SEMARANG PUJI WALUYO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DISTRIBUSI SPASIAL SUHU PERMUKAAN DAN KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA SEMARANG PUJI WALUYO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DISTRIBUSI SPASIAL SUHU PERMUKAAN

DAN KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU

DI KOTA SEMARANG

PUJI WALUYO

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

(2)

DISTRIBUSI SPASIAL SUHU PERMUKAAN

DAN KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU

DI KOTA SEMARANG

PUJI WALUYO

SKRIPSI

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada Fakultas Kehutanan Istitut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

(3)

SUMMARY

PUJI WALUYO (E34104054). The Spatial Distribution of Surface Thermal and

Green Space Capacity in Semarang. Under Supervision of LILIK BUDI

PRASETYO and ENDES N. DAHLAN.

Semarang is one of cities that become center of public activity which is always developing in many aspects such as settlement, , roads, industries and other infrastructures. Unfortunately, The development seems to ignore environmental sustainability, in which large of green open space are converted into other land uses. The conversion will lead micro climate changes resulted in Urban Heat Island and green house effect. Those phenomenon can be observed by utilizing Geographic Information System and remote sensing. The objectives of the research are as follows : (1) land cover type identification and surface thermal of spatial distribution, , (2) the relationship between surface thermal with Green Space capacity, open land and built areas. (3) the relationship between surface thermal with Normalized Difference Vegetation Index (NDVI), through interpretation and landsat Imaginery 7 ETM.

The research area situated at in Semarang City and data used were Landsat Imaginery 7ETM path/row 120/065 acquiring on April 2001 and June 2006. Landsat imagery were analyzed using an Arc View 3.2 and ERDAS Imagine 8.5 software. Surface temperature were estimated using band 6. Those analysis were aimed to identify relationship between surface thermal with Green Space, the open land, built area and NDVI.

Semarang city with 38.721.70 Ha are dominated by land cover, such as built area 27.52% on year 2001 and 35,58% in 2006. The biggest land cover changes happened on built area and with advancing is 8.06%. Thermal Surface distribution were found ranges from <20 oC - ≥34 oC. The area which have

thermal surface value of ≥34oC was expanded from 16.80 % in 2001 to 25.68%

in 2006. However, green space capacity areal are still covering 30%, inline with proportion based on UU. No.26 on 2007 about areal governance.

The relationship between surface thermal with Green Space and other land uses were identified. It showed that surface temperature of open space area is lower than other landuses such as bare land and settlement. Moreover, It analysis result showed that surface temperature will infllence by NDVI, in which the surface temperature will increase by the lowering NDVI and vice versa.

Keywords : Semarang city, landcover, thermal surface, green space, NDVI (Normalized Difference Vegetation Index)

(4)

RINGKASAN

PUJI WALUYO (E34104054). Distribusi Spasial Suhu Permukaan dan Kecukupan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang. Dibimbing oleh LILIK BUDI PRASETYO dan ENDES N. DAHLAN.

Kota Semarang merupakan pusat aktivitas manusia yang selalu mengalami perkembangan dari berbagai segi, salah satunya segi fisik dengan ditandai pembangunan infrastruktur kota berupa pembangunan gedung, pemukiman, jalan dan industri. Dalam pembangunan kota, kenyataan yang dilihat selalu mengesampingkan kelestarian lingkungan yang baik dengan terjadinya alih fungsi lahan seperti lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi lahan pemukiman atau industri. Perubahan lahan tersebut akan mengancam keberadaan RTH (green space) dan menyebabkan perubahan iklim mikro yaitu suhu udara semakin meningkat dan terjadi fenomena alam seperti Urban Heat

Island (UHI) dan green house effect. Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG)

merupakan salah satu sistem yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui (1) tipe penutupan lahan, distribusi spasial suhu permukaan, kecukupan RTH, dan perubahan luasannya, (2) hubungan antara suhu permukaan dengan RTH, lahan terbuka dan area terbangun, dan (3) hubungan antara suhu permukaan dengan Normalized Difference

Vegetation Index (NDVI), melalui interpretasi dan analisis citra Landsat 7 ETM.

Penelitian ini dilakukan dengan pemilihan lokasi Kota Semarang dan pengolahan data citra satelit Landsat 7ETM path/row 120/065 acquiring bulan April 2001 dan bulan Juni 2006. Pengolahan data citra satelit Landsat 7ETM dengan menggunakan software ArcView 3.2 dan ERDAS Imagine 8.5 yang meliputi image restoration, subset image,

image classification, dan estimasi nilai suhu permukaan pada band 6 dengan

pembangunan model. Analisis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara suhu permukaan dengan RTH, lahan terbuka, area terbangun dan NDVI.

Kota Semarang dengan luas 38.721,70 Ha didominasi oleh penutupan lahan berupa area terbangun 27,52% tahun 2001 dan 35,58% tahun 2006. Perubahan penutupan lahan terbesar terjadi pada area terbangun dengan peningkatan luas wilayah sebesar 8,06%. Distribusi spasial suhu permukaan dengan nilai selang <20 oC - ≥34 oC. Nilai

suhu permukaan tertinggi yaitu ≥34oC mendominasi dengan luas distribusi paling besar,

tahun 2001 seluas 16,80% menjadi 25,68% pada tahun 2006. RTH di Kota Semarang tahun 2001 seluas 55,18% dari luas wilayah kota terjadi penurunan menjadi 45,81% tahun 2006. Luas RTH yang ada masih memenuhi proporsi sebesar 30% berdasarkan UU. No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Hubungan antara suhu permukaan dengan RTH, lahan terbuka dan area terbangun diketahui untuk nilai suhu permukaan pada RTH lebih rendah dibandingkan dengan suhu permukaan pada lahan terbuka dan area terbangun masing-masing sebesar 31oC – 34oC, dan ≥34oC. Sedangkan hubungan antara suhu permukaan dengan NDVI

berdasarkan hasil korelasi regresi linear sederhana menunjukkan hubungan berkebalikan, yaitu kenaikan suhu permukaan disertai penurunan NDVI atau sebaliknya.

Kata kunci : Kota Semarang, penutupan lahan, suhu permukaan, Ruang Terbuka Hijau, NDVI (Normalized Difference Vegetation Index)

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Distribusi Spasial

Suhu Permukaan dan Kecukupan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang”

adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, 24 Februari 2009 Puji Waluyo

(6)

Judul Skripsi : Distribusi Spasial Suhu Permukaan dan Kecukupan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang

Nama : Puji Waluyo

NIM : E 34104054

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Ketua,

Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc. NIP. 131760841

Anggota,

Dr. Ir. Endes N. Dahlan, MS. NIP. 130875594

Tanggal Lulus :

Mengetahui, Dekan Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Hendrayanto, M. Agr NIP. 131578788

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian serta dapat menyusun skripsi tersebut dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Nabi Muhammmad SAW beserta para keluarga, sahabat serta para pengikut beliau yang senantiasa menjaga sunah beliau hingga akhir zaman.

Skripsi ini berjudul “Distribusi Spasial Suhu Permukaan dan

Kecukupan Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang” diharapkan memberi

manfaat bagi banyak pihak dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada program studi Konservasi Sumberdaya Hutan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar menjadi lebih baik. Semoga penyusunan skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis sendiri namun juga bagi para pembaca.

Bogor, 24 Februari 2009 Puji Waluyo

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan serta bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak dan Ibu tercinta, Mas Jatmiko dan keluarga, Mbak Pipin dan keluarga, Mas Bhakti dan keluarga, yang senantiasa memberikan do’a, kasih sayang, dukungan, perhatian, kesabaran dan pengorbanannya, semoga Allah SWT membalas dengan surga-Nya.

2. Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, MSc dan Dr. Ir. Endes N. Dahlan, MS selaku dosen pembimbing atas segala pengarahan, bimbingan, nasihat, kesabaran, serta perhatian yang begitu berarti bagi penulis sampai skripsi ini diselesaikan, semoga Allah SWT membalasnya dengan yang lebih baik.

3. Prof.Dr.Ir. I Ketut Nuridja Pandit, MS. selaku dosen penguji dari Departemen Hasil Hutan dan Dr.Ir. Leti Sundawati, M.Sc.F.Trop. selaku dosen penguji dari Departemen Manajemen Hutan atas koreksi, saran, nasehat, untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Ir. Sambas Basuni, MS. sebagai Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata beserta seluruh dosen, staf pengajar dan KPAP di DKSHE serta seluruh dosen dan staf di Fakultas Kehutanan dan di IPB, atas ilmu dan amal baktinya

5. Keluarga besar Asrama Sylvasari IPB pada umumnya, khususnya angkatan 41 : Sulfan, Inama, Fahmi, Dwi, Ajid, Husein, Embang, Aan, Febia, Yogi, Heru, Edo, Budiyanto, Rio, Adi, Patria, Tomi, Arief, Hendri, Sahab, Ardhi atas perjuangan, persahabatan, kekeluargaan dan warna-warni kehidupan.

6. Keluarga besar KSHE’41 atas persahabatan dan kerjasamanya dan rekan-rekan seperjuangan penelitian (Sukma, Nira, Ajid, Puteri, Afin, Katheryn, Rini, Ariyanto, dan LILIK’ers lainnya), PKLP (Husein, Febia, Sulfan, Lala, dan Puteri), serta yang ada di NK dan IC camp, tetap semangat dan jangan lupakan kenangan yang telah kita ukir bersama.

7. Seluruh mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB, khususnya Rimbawan angkatan 41 baik Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Teknologi Hasil Hutan, Manajemen Hutan, serta Silvikultur, serta mahasiswa IPB atas persahabatan dan kerjasamanya.

8. PPLH IPB Divisi Eko-Manajemen, Mas Tri Permadi, dan Mas Syarif Indra atas kerja sama, pengalaman, ilmu, tawa, canda, nasihat dan motivasi yang telah diberikan.

9. Keluarga besar Laboratorium Analisis Lingkungan dan Pemodelan Spasial DKSHE atas perjuangan dan kerjasamanya, khusus Mas Nanang dan Mas Bhilal atas ilmu dan nasehatnya.

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Puji Waluyo, lahir di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 14 Desember 1985 dan merupakan anak ke-empat dari keluarga pasangan Udiroso dan Sutrimah.

Pendidikan penulis berawal dari TK. Pertiwi Jambu dan selesai pada tahun 1992, kemudian melanjutkan ke SD. Negeri Jambu I dan lulus pada tahun 1998. Penulis melanjutkan ke SLTP Negeri I Jambu dan lulus tahun 2001, dan melanjutkan ke SMU Negeri I Ambarawa lulus tahun 2004. Pada tahun yang sama, penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di program studi Konservasi Sumberdaya Hutan, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan yakni sebagai staf Departemen Kewirausahaan DKM Ibaadurrahmaan tahun 2006, anggota Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan (HIMAKOVA) tahun 2005-2007 pada Kelompok Pemerhati Flora dan Herpetofauna, pengurus Asrama Mahasiswa IPB Sylvasari pada Departemen Hubungan Masyarakat tahun 2006, Departemen Rumah Tangga tahun 2007, dan menjadi Ketua Asrama Mahasiswa IPB Sylvasari tahun 2008. Kegiatan praktek yang pernah diikuti penulis adalah Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) di Baturaden-Cilacap dan KPH Ngawi pada tahun 2007. Penulis juga pernah mengikuti Studi Konservasi Lingkungan (SURILI) tahun 2007 di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Makasar, Sulawesi Selatan. Pada bulan Februari–April 2008 penulis mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapang Profesi (PKLP) di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur.

Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul “Distribusi Spasial Suhu Permukaan dan Kecukupan

Ruang Terbuka Hijau di Kota Semarang” dibimbing oleh Dr. Ir. Lilik Budi

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL ... ... iv DAFTAR GAMBAR ... v DAFTAR LAMPIRAN... vi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan ... 2 1.3 Manfaat ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Suhu Permukaan ... 4

2.2 Ruang Terbuka Hijau (RTH) ... 6

2.2.1 Pengertian Ruang Terbuka Hijau ... 6

2.2.2 Paradigma pembangunan Ruang Terbuka Hijau ... 7

2.2.3 Komponen Ruang Terbuka Hijau ... 8

2.2.4 Fungsi Ruang Terbuka Hijau ... 9

2.2.5 Prinsip penataan Ruang Terbuka Hijau ... 9

2.2.6 Dasar hukum Ruang Terbuka Hijau ... 10

2.3 Penginderaan Jauh ... 12

2.3.1 Pengertian penginderaan jauh ... 12

2.3.2 Proses penginderaan jauh ... 13

2.3.3 Aplikasi penginderaan jauh satelit Landsat TM (Thematic Mapper) ... 14

2.3.4 Analisis digital data Landsat 7 ETM ... 15

2.3.5 Uji ketelitian ... 16

2.4 Sistem Informasi Geografi (SIG) ... 17

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Geografi (SIG) ... 17

2.4.2 Komponen Sistem Informasi Geografi (SIG) ... 18

2.4.3 Cara kerja Sistem Informasi Geografi (SIG) ... 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat ... 20

3.2 Alat dan Bahan ... 20

3.3 Survey Lapangan ... 20

3.4 Pengolahan Citra Satelit Landsat ... 21

3.4.1 Perbaikan citra (Image Restoration) ... 21

3.4.2 Pemotongan citra (Subset Image) ... 22

3.4.3 Klasifikasi citra (Image Classification) ... 22

3.4.4 Pengolahan citra Landsat band 6 untuk estimasi suhu permukaan ... 23

3.5 Korelasi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dengan Suhu Permukaan ... 24

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani terhadap adopsi inovasi Katam Terpadu di Kabupaten Gunung Kidul dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sosial

Langkah  yang  menetapkan  jenis  bantuan  yang  akan  dilaksanakan  untuk  membimbing  anak.  Langkah  prognosis  ini  ditetapkan  berdasarkan  kesimpulan  dalam 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Kesehatan Kota Manado, Puskesmas Tuminting, Puskesmas Paniki Bawah dan Puskesmas Wenang belum sesuai dengan pedoman pengelolaan

 Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai pengertian umum dalam manajemen produksi , memahami ruang lingkup manajemen produksi, proses produksi, system produksi hingga

Sehingga, berdasarkan hasil angket tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik kelas XI MIA 2 dan XI MIA 3 di SMA Negeri 7 Kota Jambi belum sepenuhnya namun ada juga yang

Peran sosial ekonomi dalam bidang kesehatan adalah salah satu upaya untuk membuat perilaku masyarakat itu kondusif untuk kesehatan yang artinya sisioekonomidpapat mendorong

tim penyusun menjadi persiapan pertama dalam penyusunan RKJM/RKT atau disebut juga Rencana Strategis (Renstra) di SMK Negeri 1 Magelang. Penyusunan Renstra di SMK

Selain itu, juga dapat dilakukan dengan membiasakan penggunaan batik pada lingkungan keluarga karena batik juga merupakan salah satu budaya warisan bangsa yang harus dilestarikan..