• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT KEPUTUSAN. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Musyawarah Nasional VII SPKEP SPSI,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SURAT KEPUTUSAN. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Musyawarah Nasional VII SPKEP SPSI,"

Copied!
181
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT KEPUTUSAN

No : Kep.01/MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017 T e n t a n g

JADWAL ACARA MUSYAWARAH NASIONAL VII

SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

(MUNAS VII SPKEP SPSI) Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Musyawarah Nasional VII SPKEP SPSI,

Menimbang : a. Bahwa untuk memperlancar jalannya persidangan selama berlangsungnya MUNAS VII SPKEP SPSI diperlukan adanya Jadwal Acara Persidangan untuk menyesuaikan tersedianya waktu dengan materi yang akan dibahas dalam MUNAS VII SPKEP SPSI.

b. Bahwa untuk maksud tersebut, diperlukan adanya keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI, tentang Jadwal Acara MUNAS VII SPKEP SPSI.

Mengingat : 1. UU No. 21 Tahun 2000 Tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munas VI SPKEP SPSI tanggal 26 – 28 Juni 2012.

3. Surat Keputusan Munas VI SPKEP SPSI No. Kep.13/MUNAS VI/SPKEP/VI/2012, tanggal 28 Juni 2012, tentang Komposisi Personalia Pimpinan Pusat SPKEP SPSI Periode Tahun 2012 - 2017.

Memperhatikan : Hasil permusyawaratan dalam MUNAS VII SPKEP SPSI yang membahas Rancangan Jadwal Acara MUNAS VII SPKEP SPSI pada Sidang Paripurna I, tanggal 16 Mei 2017.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN, SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA TENTANG JADWAL ACARA MUNAS VII SPKEP SPSI.

Pertama : Jadwal acara MUNAS VII SPKEP SPSI adalah sebagaimana termaktub dalam lampiran surat keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keputusan ini.

Kedua : Jadwal Acara MUNAS VII SPKEP SPSI, sebagaimana tersebut pada diktum pertama keputusan ini, merupakan pedoman untuk melaksanakan

(2)

permusyawaratan dalam MUNAS VII SPKEP SPSI. Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 16 Mei 2017

(3)

Lampiran surat keputusan Nomor : Kep. 01/MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017 JADWAL ACARA MUSYAWARAH NASIONAL VII SERIKAT PEKERJA KIMIA ENERGI DAN PERTAMBANGAN

SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA ( MUNAS VII SPKEP SPSI )

WAKTU KEGIATAN/MATERI PIC

SELASA, 16 MEI 2017

10.00 – 13.30 Pendaftaran Peserta. Panitia OC

13.30 – 14.00 Pemutaran Nominasi Mars SPKEP SPSI Panitia SC 15.00 – 17.30 Acara Pembukaan MUNAS VII

1. Pembukaan

Diawali dengan Tari Pembukaan 2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya 3. Mengheningkan Cipta

4. Pembacaan Panca Prasetya SPKEP SPSI 5. Laporan Ketua Panitia

6. Sambutan – sambutan

1. Ketua Umum PP SPKEP SPSI. 2. Ketua Umum DPN APINDO 3. Presiden DPP KSPSI

4. Gubernur Propinsi DKI Jakarta

5. Menaker RI (sekaligus membuka acara MUNAS VII SPKEP SPSI)

7. Do’a Penutup MC (Agus Zainudin) Petugas Subiyanto,SH Akhmad Soleh, SH, MH Mustopo R. Abdullah Haryadi Sukamdani Andi Gani Nena Wea S.H. Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, MS Hanif Dakhiri Herman 15.30 – 16.00 --- Coffee Break --- 17.30 – 19.00 --- ISHOMA --- 19.00 – 21.30 Diskusi Panel

Kesiapan SPKEP SPSI menjawab Tantangan Era Revolusi Industri 4.0 dengan mewujudkan SPKEP SPSI berkelas dunia.

Moderator : Chandra Mahlan 1. Indrasari Tjandraningsih 2. R. Abdullah

21.45 – 01.30 SIDANG-SIDANG PARIPURNA Sidang Paripurna I

1. Pembahasan dan Pengesahan Jadwal Acara. 2. Pembahasan dan Pengesahan Rancangan Tata

Tertib MUNAS VII SPKEP SPSI.

3. Pemilihan dan Pengesahan Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI.

Pimpinan Sidang Sementara MUNAS VII SPKEP SPSI

01.30 – 07.00 --- Istirahat --- RABU, 17 MEI 2017

(4)

WAKTU KEGIATAN/MATERI PIC 08.00 – 10.00 Sidang Paripurna II

1. Laporan Pertanggung jawaban PP SPKEP SPSI Masa Bhakti 2012 - 2017.

2. Pandangan Umum atas Laporan Pertanggung-jawaban

Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI

10.00 – 10.30 --- Coffee Break ---

10.30 – 12.00

Lanjutan Sidang Paripurna II

Pandangan Umum atas Laporan Pertanggung-jawaban

Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI

12.00 – 13.30 --- ISHOMA --- 13.30 – 15.00 Lanjutan Sidang Paripurna II

Pandangan Umum atas Laporan Pertanggung-jawaban

3. Penjelasan atas pandangan umum

4. Pengesahan Laporan Pertanggungjawaban dan pernyataan Demisioner

Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI

15.00 – 17.30 Sidang Paripurna III

1. Pembentukan dan Pengesahan Komisi 2. Sidang Komisi – Komisi

a. Komisi A : Penyempurnaan AD – ART b. Komisi B : Program Penguatan SDM,

Advokasi dan Keuangan Organisasi

c. Komisi C : Program Soliditas dan Solidaritas, Administrasi dan Teknologi Informasi, Propaganda yang Positif

d. Komisi D : Rekomendasi

Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI

Pimpinan Komisi

17.30 – 19.00 --- Ishoma ---

19.00 – 23.30 Lanjutan Sidang Komisi Pimpinan Komisi

23.30 – 24.00 Lanjutan Sidang Paripurna III 3. Laporan Hasil Sidang Komisi 4. Pengesahan Hasil Sidang Komisi

Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI

KAMIS, 18 MEI 2017 00.00 – 05.00

Sidang Paripurna IV

1. Pencalonan dan pemilihan Ketua Umum PP SPKEP SPSI Masa Bhakti 2017 – 2022.

2. Pembentukan dan pengesahan Tim Formatur 3. Rapat Tim Formatur

Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI

Ketua Tim Formatur 05.00 – 07.00 --- Istirahat --- 07.00 – 08.00 --- Sarapan Pagi --- 08.00 – 12.00 Lanjutan Sidang Paripurna IV

(5)

WAKTU KEGIATAN/MATERI PIC 1. Laporan hasil Sidang Formatur

2. Pengesahan hasil Sidang Formatur

3. Pembentukan Mahkamah Organisasi SPKEP SPSI

4. Penetapan Pimpinan Mahkamah Organisasi 5. Pengesahan Pembentukan dan Pimpinan

Mahkamah Organisasi

6. Pelantikan Pengurus PP SPKEP SPSI, Anggota Pleno PP SPKEP SPSI, Dewan Pakar SPKEP SPSI dan Mahkamah Organisasi SPKEP SPSI Periode Tahun 2017 – 2022

Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI

12.00 – 13.00

Acara Penutupan

1. Menyanyikan lagu Indonesia Raya 2. Mengheningkan Cipta

3. Mars SPKEP SPSI.

4. Laporan Panitia Penyelenggara

5. Sambutan Ketua Umum PP SPKEP SPSI 2017 – 2022.

6. Sambutan Presiden DPP KSPSI (sekaligus menutup MUNAS VII SPKEP SPSI)

7. Do’a / Penutup.

Panitia OC

13.00 – 14.00 Istirahat dan Makan Siang 14.00 – 15.00 Check Out

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 16 Mei 2017

(6)
(7)

SURAT KEPUTUSAN

No : Kep.02/MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017 T e n t a n g

PERATURAN TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL VII

SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

(MUNAS VII SPKEP SPSI) Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Musyawarah Nasional VII SPKEP SPSI

Menimbang : a. Bahwa untuk menjamin kelancaran dan ketertiban jalannya sidang-sidang dalam MUNAS VII SPKEP SPSI yang berlangsung di Jakarta, pada tanggal 16 - 18 Mei 2017, perlu adanya Peraturan Tata Tertib MUNAS VII SPKEP SPSI.

b. Bahwa untuk maksud tersebut, perlu adanya surat keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI, tentang Peraturan Tata Tertib MUNAS VII SPKEP SPSI.

Mengingat : 1. UU No.21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munas VI SPKEP SPSI Tanggal 26 – 28 Juni 2012.

3. Surat Keputusan Munas VI SPKEP SPSI No. Kep.13/MUNAS VI/SPKEP/VI/2012, tanggal 28 Juni 2012, tentang Komposisi Personalia Pimpinan Pusat SPKEP SPSI Periode Tahun 2012 – 2017.

4. Surat keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI Nomor : Kep. 01/ MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017 tentang jadwal acara MUNAS VII SPKEP SPSI . Memperhatikan : Hasil permusyawaratan sdalam MUNAS VII SPKEP SPSI yang membahas

Rancangan Peraturan Tata Tertib MUNAS VII SPKEP SPSI pada Sidang Paripurna I, pada tanggal 16 Mei 2017.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN, SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA TENTANG PERATURAN TATA TERTIB MUNAS VII SPKEP SPSI.

Pertama : Peraturan tata tertib MUNAS VII SPKEP SPSI secara lengkap dan terperinci adalah sebagaimana termaktub dalam lampiran surat keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keputusan ini.

Kedua : Peraturan tata tertib MUNAS VII SPKEP SPSI sebagaimana diktum pertama keputusan ini merupakan pedoman untuk melaksanakan permusyawaratan dalam MUNAS VII SPKEP SPSI.

(8)

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 16 Mei 2017

(9)

PERATURAN TATA TERTIB MUSYAWARAH NASIONAL VII

SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

(MUNAS VII SPKEP SPSI) BAB I

U M U M Pasal 1

Musyawarah Nasional adalah Musyawarah Nasional VI I Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia, yang selanjutnya dalam Peraturan Tata Tertib ini disebut MUNAS VII SPKEP SPSI.

Pasal 2

MUNAS VII SPKEP SPSI adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi SPKEP SPSI tingkat Nasional.

Pasal 3

MUNAS VII SPKEP SPSI diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat SPKEP SPSI berdasarkan kepada :

1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SPKEP SPSI hasil Munas VI, tanggal 26 - 28 Juni 2012.

2. Surat Keputusan Munas VI SPKEP SPSI No. Kep.13/MUNAS VI/SPKEP/VI/2012, tanggal 28 Juni 2012, tentang Komposisi Personal ia Pimpinan Pusat SPKEP SPSI Periode Tahun 2012 – 2017

Pasal 4 THEMA

HANYA SATU KATA WUJUDKAN SPKEP SPSI BERKELAS DUNIA DENGAN LAKSANAKAN 6 (ENAM) PENGUATAN ORGANISASI UNTUK MEWUJUDKAN KEHIDUPAN PEKERJA YANG ADIL, SEJAHTERA & BERMARTABAT.

Pasal 5 SUB THEMA

1. DENGAN MEREALISASIKAN PENGUATAN SDM ORGANISASI KITA CIPTAKAN KADER SPKEP SPSI DISEMUA TINGKATAN YANG KOMPETEN DAN SETARA SESAMA PELAKU HUBUNGAN INDUSTRIAL.

(10)

2. DENGAN MEREALISASIKAN PENGUATAN ADVOKASI BERKELAS DUNIA UNTUK MENJAMIN KEPASTIAN ANGGOTA SPKEP SPSI MENDAPAT PERLAKUAN YANG ADIL, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT.

3. DENGAN MEREALISASIKAN PENGUATAN KEUANGAN ORGANISASI YANG SEHAT KITA WUJUDKAN KEKUATAN, KEMANDIRIAN DAN PROFESIONALISME ORGANISASI YANG MULTI FUNGSI SEBAGAI BAROMETER SPKEP SPSI BERKELAS DUNIA.

4. DENGAN MEREALISASIKAN PENGUATAN SOLIDITAS DAN SOLIDARITAS BERKELAS DUNIA KITA WUJUDKAN SIKAP RASA SETIA KAWAN DAN SPKEP SPSI YANG BERWIBAWA UNTUK MENCAPAI CITA -CITA PERJUANGAN.

5. DENGAN MEREALISASIKAN PENGUATAN ADMINISTRASI DAN PENGUASAAN TEKNOLOGI INFORMASI KITA WUJUDKAN MANAJEMEN DENGAN TATA KELOLA ORGANISASI YANG BAIK DAN BENAR UNTUK EFEKTIFITAS TUJUAN ORGANISASI SPKEP SPSI.

6. DENGAN MEREALISASIKAN PENGUATAN PROPAGANDA POSITIF DEMI TERCIPTANYA KEBANGGAAN, LOYALITAS DAN MILITANSI KELUARGA BESAR SPKEP SPSI.

BAB II

KEDAULATAN MUNAS VII Pasal 6

Kedaulatan tertinggi organisasi SPKEP SPSI berada ditangan anggota yang diwakili oleh para peserta MUNAS VII SPKEP SPSI dengan berpegang teguh pada prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat dan AD/ART SPKEP SPSI hasil MUNAS VI.

BAB III

TUGAS DAN WEWENANG MUNAS VII Pasal 7

Tugas dan wewenang MUNAS VII SPKEP SPSI:

1. Menilai dan mensahkan laporan pertanggungjawaban pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI masa bhakti 2012 - 2017.

2. Mengubah/menyempurnakan dan menetapkan Anggara n Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SPKEP SPSI (periode 2017-2022)

3. Menyempurnakan dan Menetapkan 6 (enam) Penguatan Organisasi hasil RAKERNAS SPKEP SPSI th 2016 merupakan program prioritas organisasi SPKEP SPSI tahun 2017 - 2022.

4. Membuat dan menetapkan Keputusan-Keputusan dan Garis-Garis Besar Kebijakan Organisasi serta Penghapusan Piutang Iuran Anggota pada Laporan Keuangan PP SPKEP SPSI Periode 2012 -2017.

(11)

5. Memilih Ketua Umum dan Menetapkan Susunan Pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI masa bhakti 2017 - 2022.

6. Membentuk Mahkamah Organisasi SPKEP SPSI masa bhakti 2017 – 2022. 7. Membentuk Komisi Verifikasi jika dipandang perlu.

BAB IV

PESERTA MUNAS VII Pasal 8

P e s e r t a Peserta MUNAS VII SPKEP SPSI, terdiri dari:

1. Pengurus PP SPKEP SPSI masa bhakti 2012 - 2017. 2. Utusan PD SPKEP SPSI dengan membawa surat mandat. 3. Utusan PC SPKEP SPSI dengan membawa surat mandat. 4. Utusan PUK SPKEP SPSI dengan membawa surat mandat.

Pasal 9 Hak suara

Hak suara dalam MUNAS VII SPKEP SPSI diatur dengan ketentuan:

1. Pengurus PP SPKEP SPSI masa bhakti 2012 - 2017, masing-masing mempunyai 1 (satu) hak suara.

2. PD SPKEP SPSI masing-masing mempunyai 2 (dua) hak suara. 3. PC SPKEP SPSI masing-masing mempunyai 2 (dua) hak suara. 4. PUK SPKEP SPSI masing-masing mempunyai 2 (dua) hak suara.

Pasal 10 Hak Peserta Setiap peserta mempunyai hak -hak sebagai berikut: 1. Hak untuk memilih dan dipilih

2. Hak untuk menyampaikan saran dan pendapat. 3. Hak suara sesuai dengan ketentuan pasal 9.

4. Hak-hak lainnya yang ditetapkan dalam MUNAS VI I SPKEP SPSI.

Pasal 11 Kewajiban Peserta Setiap peserta berkewajiban untuk :

1. Mentaati Peraturan Tata Tertib dan ketentuan -ketentuan lainnya yang ditetapkan dalam MUNAS VII SPKEP SPSI.

(12)

2. Memelihara ketertiban dan menjaga kelancaran jalannya persidangan MUNAS VI I SPKEP SPSI.

3. Mengikuti sidang-sidang dalam MUNAS VII SPKEP SPSI.

4. Mengisi daftar hadir setiap kali mengikuti sidang -sidang dalam MUNAS VII SPKEP SPSI.

5. Memakai atribut kepesertaan.

6. Mematuhi kewajiban-kewajiban lainnya yang ditetapkan oleh Panitia.

Pasal 12 Peninjau

1. Peninjau terdiri dari Dewan Pakar, LBHN SPKEP SPSI, Komite Perempuan, Direktur Diklat, Utusan PUK, PC dan PD SPKEP SPSI diluar ketentuan Pasal 9 dan tamu undangan.

2. Peninjau dapat mengikuti sidang -sidang paripurna. 3. Peninjau tidak mempunyai hak suara.

4. Peninjau dapat menya mpaikan saran dan pendapat pada Sidang MUNAS. 5. Unsur perangkat Organisasi di luar pasal 9

BAB V

ALAT KELENGKAPAN MUNAS VII Pasal 13

Alat kelengkapan MUNAS VII SPKEP SPSI terdiri dari : 1. Pimpinan Sidang Sementara

2. Pimpinan Sidang Tetap 3. Pimpinan Komisi

4. Sidang Paripurna 5. Sidang Komisi 6. Sidang Formatur

7. Rapat Pembentukan Mahkamah Organisasi . Pasal 14

Pimpinan Sidang Sementara

1. Pimpinan Sidang Sementara dalam MUNAS VI I SPKEP SPSI adalah Pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI periode 2012 - 2017.

2. Pimpinan Sidang Sementara MUNAS VII SPKEP SPSI berwenang untuk :

a. Memimpin pembahasan dan mensahkan Jadwal Acara, Peraturan Tata tertib MUNAS VII SPKEP SPSI.

b. Memimpin pemilihan dan mensahkan Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI.

(13)

Pasal 15

Pimpinan Sidang MUNAS

1. Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI dipilih dari dan oleh peserta MUNAS VII SPKEP SPSI.

2. Pemilihan Pimpinan Sidang MUNAS V II SPKEP SPSI dipimpin Oleh Pimpinan Sidang Sementara dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat.

3. Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI berjumlah 5 (lima) orang terdiri dari : a. 1 (satu) orang dari peserta unsur PP SPKEP SPSI

b. 4 (empat) orang dari peserta Munas VII SPKEP SPSI, yang terdiri dari 1 (satu) orang unsur PD SPKEP SPSI, 2 (dua) unsur PC SPKEP SPSI dan 1 (satu) orang unsur PUK SPKEP SPSI, dengan Komposisi Pimpinan Sidang sebagai berikut:

- Seorang Ketua merangkap Anggota. - Seorang Sekretaris merangkap Anggota. - 3 (tiga) orang Anggota.

4. Tata cara pemilihan Pimpinan Sidang:

a. Pimpinan Sidang dari unsur Pimpinan Pusat ditunjuk oleh Pengurus PP SPKEP SPSI periode 2012 – 2017.

b. Pimpinan Sidang dari unsur peserta Munas VII diusulkan dan dipilih dari peserta MUNAS yang dipimpin oleh Pimpinan Sidang Sementara.

5. Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI merupakan satu kesatuan yang bersifat kolektif.

Pasal 16

Tugas dan Wewenang Pimpinan Sidang 1. Pimpinan Sidang bertugas:

a. Memimpin dan mengarahkan serta menjaga kelancaran jalannya sidang -sidang paripurna sesuai dengan Jadwal Acara dan Tata Tertib MUNAS VI I SPKEP SPSI.

b. Menampung usul, saran dan pendapat peserta untuk disimpulkan dan selanjutnya ditetapkan menjadi keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI.

c. Memverifikasi dan menetapkan Bakal Calon Ketua Umum menjadi Calon Tetap Ketua Umum sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil MUNAS VII SPKEP SPSI dan Peraturan Tata Tertib MUNAS VII .

d. Memimpin pemilihan Ketua Umum dan Anggota Formatur.

e. Memberikan mandat kepada Tim Formatur untuk menyusun dan menetapkan Personalia Pengurus PP SPKEP SPSI Periode 2017 – 2022.

f. Mengesahkan dan Mengukuhkan serta Melantik Pengurus Pim pinan Pusat SPKEP SPSI periode 2017 – 2022 hasil Sidang Tim Formatur.

g. Memberikan Mandat kepada utusan yang mewakili unsur -unsur untuk membentuk Mahkamah Organisasi SPKEP SPSI.

(14)

h. Mengesahkan dan Mengukuhkan serta Melantik Mahkamah Organisasi SPKEP SPSI periode 2017 – 2022 hasil Rapat Pembentukan Mahkamah Organisasi . i. Membentuk dan Menetapkan Komisi Verifikasi apabila dipandang perlu. j. Membentuk komisi dan menetapkan anggota komisi.

2. Pimpinan Sidang berwenang membatasi serta menghentikan pembicaraan yang tidak ada hubungannya dengan materi yang sedang dibicarakan.

3. Menetapkan keputusan -keputusan hasil MUNAS VII SPKEP SPSI Pasal 17

Komisis – Komisi

1. Dalam MUNAS VII SPKEP SPSI dibentuk komisi-komisi yang ditetapkan sesuai kebutuhan, terdiri dari:

a. Komisi A : Komisi Anggaran Dasar - Anggaran Rumah Tangga

b. Komisi B : Komisi Program Penguatan SDM, Advokasi dan Keuangan Organisasi

c. Komisi C : Komisi Program Penguatan Soliditas dan Solidaritas, Administrasi dan Teknologi Informasi, dan Propaganda Positif.

d. Komisi D : Komisi Rekomendasi

2. Setiap peserta wajib menjadi anggota pada salah satu komisi yang ditetapkan pada ayat (1) diatas.

3. Setiap komisi dipimpin oleh pimpinan komisi yang dipilih dari dan oleh anggota komisi.

4. Pimpinan komisi terdiri dari 2 (dua) orang yang terd iri dari : a. Seorang Ketua merangkap Anggota.

b. Seorang Sekretaris merangkap Juru Bicara dan Anggota.

5. Pemilihan Ketua dan Sekretaris Komisi dilakukan sesaat sebelum dimulainya sidang komisi dengan cara musyawarah mufakat.

6. Masing-masing komisi bertugas untuk me mbahas secara mendalam materi yang telah disiapkan oleh panitia pengarah serta merumuskan kesimpulan hasil rapat komisi sesuai dengan ruang lingkup masing -masing komisi.

7. Hasil kerja komisi dilaporkan dalam sidang paripurna untuk diadakan penyempurnaan dan persetujuan dari anggota komisi lain dan selanjutnya disahkan oleh Pimpinan Sidang menjadi keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI

BAB VI

QUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 18

Quorum

1. Setiap jenis sidang dalam MUNAS V II SPKEP SPSI dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah peserta sidang.

(15)

2. Setiap sidang dalam MUNAS VII SPKEP SPSI dapat dilakukan, apabila dihadiri oleh lebih dari separuh jumlah peserta yang terdaftar.

3. Apabila peserta yang hadir dalam sidang belum memenuhi ketentuan lebih dari separuh dari peserta yang terdaftar, maka sidang ditunda paling lama 15 menit. 4. Setelah ditunda 15 menit, tetapi jumlah peserta yang hadir belum memenuhi

quorum, maka untuk dimulainya persidangan, Pimpinan Sidang dapat meminta persetujuan peserta sidang dan pimpinan sidang dapat mengambil keputusan bahwa sidang dinyatakan sah.

Pasal 19

Tata Cara Persidangan

1. Setiap peserta berhak untuk berbicara, menyampaikan usul, saran dan pendapat 2. Setiap peserta yang akan menggunakan hak bicaranya harus terle bih dahulu

meminta ijin kepada Pimpinan Sidang

3. Pimpinan Sidang berhak mengatur giliran dan lamanya waktu bicara bagi setiap peserta sidang tanpa mengabaikan hak -haknya

4. Pimpinan Sidang berhakmemberi peringatan kepada pembicara apabila isi pembicaraan menyimpang dari pokok permasalahan yang sedang dibicarakan, apabila dipandang perlu, Pimpinan Sidang dapat menghentikan pembicaraan. 5. Dalam hal anggota Pimpinan Sidang bermaksud untuk menggunakan hak

bicaranya sebagai peserta maka terlebih dahulu memberitahukan k epada Pimpinan Sidang yang lain dan kepada peserta sidang.

Pasal 20

Tata Cara Pengambilan Keputusan

1. Keputusan-keputusan yang diambil dalam setiap sidang, dilakukan melalui cara musyawarah untuk mencapai mufakat.

2. Apabila cara musyawarah tidak mencapai muf akat, maka pengambilan keputusan ditempuh dengan cara pemungutan suara secara Langsung, Umum Bebas dan Rahasia.

3. Keputusan melalui pemungutan suara dinyatakan sah apabila memperoleh suara mayoritas (50 % + 1) dari jumlah peserta sidang yang hadir.

4. Setiap keputusan yang dihasilkan dalam persidangan, dibuat Berita Acara lengkap dan ditanda tangani oleh seluruh Pimpinan Sidang.

BAB VII

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PP SPKEP SPSI 2012 – 2017 DAN DEMISIONER

(16)

1. Pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI periode 2012 – 2017 wajib menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban dalam Sidang Paripurna MUNAS V II SPKEP SPSI. 2. Pimpinan Pusat SPKEP SPSI periode tahun 2012 - 2017 dinyatakan Demisioner

setelah laporan pertanggungjawaban dinyatakan diterima oleh peserta MUNAS VII SPKEP SPSI dan disyahkan serta ditetapkan dalam Surat Keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI.

BAB VIII

PERSYARATAN MENJADI KETUA UMUM DAN PENGURUS, TATA CARA PEMILIHAN KETUA UMUM DAN PENYUSUNAN KOMPOSISI

PERSONALIA PENGURUS PP SPKEP SPSI MASA BAKTI 2017 - 2022 Pasal 22

Syarat Calon Ketua Umum dan Pengurus 1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Telah mempunyai pengalaman menjadi pengurus Pimpinan Pusat, atau Pimpinan Daerah, atau Pimpinan Cabang, atau Pimpinan Unit Kerja SPKEP SPSI sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

3. Mempunyai wawasan yang luas tentang Serikat Pekerja. 4. Mempunyai kewibawaan/berdedikasi tinggi.

5. Mempunyai kecakapan untuk mengurus organisasi.

6. Mempunyai kemampuan dan waktu untuk kegiatan organisasi. 7. Sehat Jasmani dan Rohani.

8. Setia kepada Organisasi dan taat kepada AD/ART SPKEP SPSI.

9. Bersedia membuat surat pernyataan untuk siap berorganisasi yang baik dan Benar dengan melaksanakan 6 (enam) penguatan SPKEP SPSI

Pasal 23

Tata Cara Pencalonan dan Pemilihan

1. Dengan berlandaskan pada prinsip demokrasi yang memban gun persatuan dan kesatuan maka proses penjaringan bakal calon ketua umum dilaksanakan secara demokratis dari dan oleh peserta MUNAS VII dengan cara dilakukan pemungutan suara secara tertutup.

2. Setiap peserta MUNAS VII yang mempunyai hak suara sebagaimana d iatur pasal 9 Tata Tertib ini, hanya dapat mengusulkan 1 (satu) nama bakal calon ketua umum PP SPKEP SPSI.

3. Peserta MUNAS VII yang mendapatkan dukungan suara terbanyak urutan 1 (satu) s/d urutan ke 5 (lima) dijadikan bakal calon ketua umum PP SPKEP SPSI. 4. Bakal Calon ketua umum yang telah mendapatkan dukungan sebagaimana pada nomor 3 (tiga) diatas mengisi formulir kesediaan menjadi bakal calon ketua umum yang disediakan oleh panitia.

(17)

5. Pimpinan sidang melakukan verifikasi terhadap para Bakal Calon Ketua Umum sesuai Tatib MUNAS VII dan AD-ART SPKEP SPSI periode 2012 – 2017.

6. Para Bakal Calon Ketua Umum yang telah diverifikasi ditetapkan menjadi Calon Ketua Umum dengan Surat Keputusan MUNAS VII.

7. Calon Tetap Ketua Umum menyampaikan visi, misi dan aksi dalam membangun SPKEP SPSI berkelas dunia.

8. Ketua umum Pimpinan Pusat SPKEP SPSI dipilih dengan cara pemungutan suara secara langsung, umum, bebas dan rahasia dari Calon Tetap Ketua Umum yang telah ditetapkan dalam MUNAS VII SPKEP SPSI.

9. Calon Ketua Umum yang memperoleh suara 50% (lima puluh perseratus) plus 1 (satu) dari peserta MUNAS VII ditetapkan sebagai Ketua Umum PP SPKEP SPSI terpilih (periode 2017-2022).

10. Dalam hal calon ketua umum terjadi hanya satu/tunggal, maka calon ketua umum tersebut secara aklamasi dinyata kan sah sebagai ketua umum PP SPKEP SPSI terpilih (periode 2017-2022)

11. Komposisi Pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI periode 2017 - 2022, ditunjuk dan ditetapkan dalam sidang Tim Formatur dan selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI.

Pasal 24

Struktur dan Komposisi Personalia

PIMPINAN PUSAT SPKEP SPSI Periode 2012 - 2017

Komposisi Personalia Pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI periode tahun 2017 - 2022, ditetapkan oleh Tim Formatur berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar - Anggaran Rumah Tangga hasil MUNAS V II SPKEP SPSI.

BAB IX TIM FORMATUR

Pasal 25 Tim Formatur

1. Tim Formatur MUNAS VII SPKEP SPSI berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri dari : a. 1 (satu) orang Ketua Umum terpilih sebagai Ketua Tim Formatur.

b. 1 (satu) orang dari unsur pengu rus PP SPKEP SPSI Demisioner. c. 2 (dua) orang dari unsur Pimpinan Daerah.

d. 2 (dua) orang dari unsur Pimpinan Cabang. e. 1 (satu) orang dari unsur Pimpinan Unit Kerja.

2. Tata cara Pemilihan Tim Formatur diatur sebagai berikut :

a. Anggota Formatur dari unsur Pimpinan Pusat ditunjuk oleh pengurus Pimpinan Pusat SPKEP SPSI Demisioner.

b. Anggota Formatur dari unsur PD SPKEP SPSI ditunjuk melalui musyawarah antar PD SPKEP SPSI yang hadir, dipimpin oleh pimpinan sidang.

(18)

c. Anggota Formatur dari unsur PC SPKEP SPSI ditunjuk melalui musyawarah antar PC SPKEP SPSI yang hadir, dipimpin oleh pimpinan sidang.

d. Anggota Formatur dari unsur PUK SPKEP SPSI ditunjuk melalui musyawarah antar PUK SPKEP SPSI yang hadir, dipimpin oleh pimpinan sidang.

Pasal 26

Wewenang dan Keputusan Tim Formatur

1. Tim Formatur bertugas dan berwenang untuk menunjuk, menyusun dan menetapkan Komposisi Personalia Pimpinan Pusat SPKEP SPSI masa bhakti 2017 – 2022 secara musyawarah mufakat melalui sidang formatur dengan berpedoman AD-ART hasil MUNAS VII SPKEP SPSI.

2. Menyusun dan menetapkan Dewan Pakar PP SPKEP SPSI periode 2017-2022 3. Hasil sidang Tim Formatur dituangkan dalam Berita Acara dan ditandatangani

oleh seluruh anggota Tim Formatur.

4. Keputusan Tim Formatur dilaporkan dalam Sidang Paripurna MUNAS V II SPKEP SPSI untuk selanjutnya ditetapkan sebagai Keputusan MUNAS VI I SPKEP SPSI yang dinyatakan sah dan tidak dapat diganggu gugat.

BAB X

PEMBENTUKAN MAHKAMAH ORGANISASI SPKEP SPSI Pasal 27

Mahkamah Organisasi

Mahkamah Organisasi adalah badan organisasi khusus yang dibentuk dalam MUNAS VII SPKEP SPSI dengan kewenangan :

1. Memutuskan hukum atas suatu sengketa yang berpotensi terjadinya perpecahan di tubuh organisasi tingkat pusat dan keputusannya bersifat final. 2. Merekomendasikan kepada PP SPKEP SPSI untuk membatalkan peraturan-peraturan organisasi perangkat organisasi dibawahnya yang bertentangan dengan AD-ART dan keputusan-keputusan organisasi tingkat pusat.

Pasal 28

Tata Cara Pembentukan Mahkamah Organisasi

1. Keanggotaan Mahkamah Organisasi berjumlah 7 (tujuh) orang, terdiri dari : a. Unsur PP SPKEP SPSI (periode 2017 - 2022) : 1 (satu) orang.

b. Unsur PD SPKEP SPSI : 2 (dua) orang.

c. Unsur PC SPKEP SPSI : 3 (tiga) orang.

(19)

2. Mahkamah Organisasi bersifat kolektif kol egial dipimpin oleh seorang Ketua merangkap anggota.

3. Masa bakti keanggotaan Mahkamah Oorganisasi sampai terpilihnya anggota Mahkamah Organisasi yang baru pada MUNAS berikutnya.

4. Pembentukan Mahkamah Organisasi dilaksanakan dalam Sidang Paripurna MUNAS VII SPKEP SPSI.

5. Pemilihan Ketua Mahkamah Organisasi dari dan oleh anggota Mahkamah Organisasi dalam rapat anggota mahkamah organisasi pada saat pelaksanaan MUNAS VII SPKEP SPSI.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 29

1. Hal-hal yang berkaitan dengan segala kegiatan MUNAS VII SPKEP SPSI yang belum diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini, akan diatur dan diputuskan dalam Sidang Paripurna MUNAS VII SPKEP SPSI.

2. Peraturan Tata Tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 16 Mei 2017

(20)

SURAT KEPUTUSAN

No : Kep.03/MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017 T e n t a n g

PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL VII

SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

(MUNAS VII SPKEP SPSI) Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Musyawarah Nasional VII SPKEP SPSI

Menimbang : a. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban jalannya sidang – sidang dalam MUNAS VII SPKEP SPSI yang berlangsung di Jakarta, pada tanggal 16 – 18 Mei 2017, perlu adanya Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI. b. Bahwa untuk maksud tersebut, perlu ditetapkan satu Keputusan MUNAS VII

SPKEP SPSI, tentang Pimpinan Sidang MUNAS VI SPKEP SPSI. Mengingat : 1. UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munas VI SPKEP SPSI Tanggal 26 – 28 Juni 2012.

3. Surat Keputusan Munas VI SPKEP SPSI No. Kep.13/MUNAS VI/SPKEP/VI/2012, tanggal 28 Juni 2012, tentang Komposisi Personalia Pimpinan Pusat SPKEP SPSI Periode Tahun 2012 – 2017.

4. Surat Kkeputusan MUNAS VII SPKEP SPSI Nomor : Kep. 01/ MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017 tanggal 16 Mei 2017, tentang Jadwal Acara MUNAS VII SPKEP SPSI

5. Surat Keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI Nomor : Kep. 02/ MUNAS VII/SPKEPSPS/V/2017, Tanggal 16 Mei 2017, tentang Peraturan Tata Tertib MUNAS VII SPKEP SPSI.

Memperhatikan : Hasil permusyawaratan dalam MUNAS VII SPKEP SPSI yang membahas pemilihan Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI pada Sidang Paripurna I, pada tanggal 16 Mei 2017.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN, SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA TENTANG PIMPINAN SIDANG MUNAS VII SPKEP SPSI.

Pertama : Komposisi dan Personalia Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI, terdiri dari:

(21)

2. Agus Subiyanto, SH MH. ( Sekretaris merangkap anggota)

3. Bawit Umar ( Anggota)

4. Suyadi Abas ( Anggota)

5. Muh. Lukman Rahim ( Anggota)

Kedua : Tugas dan wewenang Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI, sebagaimana diatur dalam Peraturan Tata Tertib MUNAS VII SPKEP SPSI.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 16 Mei 2017

(22)

SURAT KEPUTUSAN

No : Kep.04/MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017 T e n t a n g

PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PIMPINAN PUSAT SPKEP SPSI

PERIODE 2012 - 2017 Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Musyawarah Nasional VII SPKEP SPSI

Menimbang : a. Bahwa berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SPKEP SPSI hasil MUNAS VI SPKEP SPSI, tanggal 26 - 28 Juni 2012, Pimpinan Pusat SPKEP SPSI Periode tahun 2012 – 2017 berkewajiban untuk menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Hasil Kerja selama periode masa baktinya dalam sidang MUNAS VII SPKEP SPSI.

b. Bahwa laporan pertanggungjawaban termasuk laporan keuangan pengurus PP SPKEP SPSI hasil MUNAS VI SPKEP SPSI, yang disampaikan dalam MUNAS VII SPKEP SPSI, telah memenuhi seluruh ketentuan organisasi SPKEP SPSI.

Mengingat : 1. UU No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munas VI SPKEP SPSI tanggal 26 – 28 Juni 2012.

3. Surat Keputusan Munas VI SPKEP SPSI No. Kep.13/MUNAS VI/SPKEP/VI/2012, tanggal 28 Juni 2012, tentang Komposisi Personalia Pimpinan Pusat SPKEP SPSI Periode Tahun 2012 – 2017.

4. Surat Kkeputusan MUNAS VII SPKEP SPSI Nomor : Kep. 01/ MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017 tanggal 16 Mei 2017, tentang Jadwal Acara MUNAS VII SPKEP SPSI.

5. Surat Keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI Nomor: Kep. 02/ MUNAS VII/SPKEP/SPSI/V/2017, tanggal 16 Mei 2017, tentang Peraturan Tata Tertib MUNAS VII SPKEP SPSI.

6. Surat Keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI Nomor: Kep. 03/MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017, tanggal 17 Mei 2017, tentang Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI.

Memperhatikan : Tanggapan dan pandangan umum peserta dalam Sidang Paripurna MUNAS VII SPKEP SPSI yang membahas Laporan Pertanggung Jawaban dan Laporan Keuangan PP SPKEP SPSI periode 2012 - 2017.

M E M U T U S K A N

(23)

ENERGI DAN PERTAMBANGAN, SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA TENTANG PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DAN LAPORAN KEUANGAN PP SPKEP SPSI, PERIODE 2012 - 2017.

Pertama : Menerima dan mensahkan Laporan Pertanggung Jawaban PP SPKEP SPSI periode 2012 - 2017.

Kedua : Laporan Pertanggung Jawaban PP SPKEP SPSI periode 2012 – 2017 sebagaimana tersebut pada diktum pertama keputusan ini, secara terperinci adalah sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keputusan ini.

Ketiga : Laporan Pertanggung Jawaban sebagaimana tersebut pada diktum pertama keputusan ini, lebih lanjut dipergunakan sebagai acuan dan pedoman untuk menyusun program kerja PP SPKEP SPSI periode 2017 – 2022.

Keempat : Dengan diterima dan disahkannya Laporan Pertanggung Jawaban, maka pengurus PP SPKEP SPSI periode 2007-2012 dinyatakan Demisioner.

Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 17 Mei 2017

PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL VII

SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

(24)

SURAT KEPUTUSAN

No : Kep. 05/MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017 Tentang

PEMBENTUKAN KOMISI – KOMISI DALAM MUSYAWARAH NASIONAL VII

SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

( MUNAS VII SPKEP SPSI) Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Musyawarah Nasional VII SPKEP SPSI,

Menimbang : a. Bahwa MUNAS VII SPKEP SPSI sebagai pemegang kekuasaan tertinggi organisasi berwenang untuk mengambil keputusan-keputusan organisasi yang strategis dan mendasar untuk kelangsungan hidup organisasi SPKEP SPSI; b. Bahwa agar organisasi mampu menjawab berbagai tantangan dimasa

mendatang dan aspirasi dari seluruh perangkat organisasi dapat dibahas secara mendalam serta proses musyawarah dapat berjalan secara tertib dan lancar sehingga berhasil guna dan berdaya guna demi kelangsungan hidup organisasi, maka MUNAS VII SPKEP SPSI perlu membentuk komisi – komisi yang bertugas : Membahas penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SPKEP SPSI, Mengevaluasi dan menyusun Program Umum Penguatan maupun Pengembangan Organisasi, dan Rekomendasi SPKEP SPSI periode 2017 – 2022;

c. Bahwa untuk maksud tersebut, perlu ditetapkan keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI tentang pembentukan komisi – komisi dalam MUNAS VII SPKEP SPSI. Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munas VI SPKEP SPSI

Tanggal 26 – 28 Juni 2012;

2. Surat Keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI No : Kep. 02/ MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017, Tanggal 16 Mei 2017, tentang Peraturan Tata Tertib MUNAS VII SPKEP SPSI;

3. Surat Keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI No : Kep. 03/MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017, Tanggal 16 Mei 2017, tentang Pimpinan Sidang MUNAS VII SPKEP SPSI.

Memperhatikan : Hasil permusyawaratan dalam MUNAS VII SPKEP SPSI, yang membahas pembentukan komisi-komisi dalam MUNAS VII SPKEP SPSI pada tanggal 17 Mei 2017;

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN, SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN KOMISI-KOMISI DALAM MUNAS VII SPKEP SPSI.

(25)

Pertama : Komisi – Komisi dalam MUNAS VI SPKEP SPSI terdiri dari :

1. Komisi A : Komisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; 2. Komisi B : Komisi Program Penguatan SDM, Advokasi dan

Keuangan Organisasi;

3. Komisi C : Komisi Program Penguatan Soliditas dan Solidaritas, Administrasi dan Teknologi Informasi serta Propaganda Organisasi;

4. Komisi D : Komisi Rekomendasi;

Kedua : Menugaskan kepada masing-masing komisi untuk memilih dan menetapkan pimpinan komisi, membahas secara mendalam materi dan menyimpulkan hasil sidang komisi sesuai dengan Peraturan Tata Tertib MUNAS VII SPKEP SPSI Ketiga : Masing-masing Pimpinan Komisi wajib disampaikan kesimpulan sidang komisi

dalam sidang paripurna MUNAS VII SPKEP SPSI; Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 17 Mei 2017

PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL VII

SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

(26)

SURAT KEPUTUSAN

No : Kep.06/MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017 T e n t a n g

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN

SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA ( SPKEP SPSI) PERIODE TAHUN 2017 – 2022

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Musyawarah Nasional VII SPKEP SPSI

Menimbang : a. Bahwa Musyawarah Nasional SPKEP SPSI sebagai pemegang kekuasaan tertinggi organisasi berwenang untuk mengubah, menyempurnakan dan menetapkan Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (AD - ART SPKEP SPSI).

b. Bahwa dalam rangka SPKEP SPSI sebagai organisasi yang dinamis agar mampu menjawab tantangan zaman maka Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (AD - ART SPKEP SPSI) sebagai pedoman pokok dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan, fungsi dan peran serta kebijakan organisasi SPKEP SPSI hasil MUNAS VI SPKEP SPSI tanggal 26-28 Juni 2012, perlu dirubah dan disempurnakan.

c. Bahwa oleh karenanya, perlu ditetapkan satu keputusan MUNAS VI SPKEP SPSI tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (AD-ART SPKEP SPSI).

Mengingat : 1. UU No.21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hasil Munas VI SPKEP SPSI Tanggal 26 – 28 Juni 2012

3. Surat Keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI Nomor : Kep. 02/ MUNAS VII/SPKEPSPS/VII/2017, Tanggal 16 Mei 2017, tentang Peraturan Tata Tertib MUNAS VII SPKEP SPSI.

4. Surat Keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI Nomor : Kep. 03/ MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017, Tanggal 17 Mei 2017, tentang Pimpinan Sidang MUNAS VI SPKEP SPSI.

5. Surat Keputusan MUNAS VII SPKEP SPSI Nomor : Kep. 05/ MUNAS VII/SPKEP SPSI/V/2017, tanggal 17 Mei 2017, tentang Pembentukan Komisi-Komisi dalam MUNAS VII SPKEP SPSI.

Memperhatikan : Hasil permusyawaratan dalam Sidang Paripurna MUNAS VII SPKEP SPSI yang membahas hasil kerja Komisi A : Komisi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, pada tanggal 17 – 18 Mei 2017.

(27)

M E M U T U S K A N

Menetapkan : KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL VII SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN, SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA TENTANG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA SPKEP SPSI PERIODE 2017 – 2022.

Pertama : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (AD-ART SPKEP SPSI) secara terperinci adalah sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keputusan ini.

Kedua : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (AD - ART SPKEP SPSI) sebagaimana dimaksud dalam diktum pertama keputusan ini merupakan pedoman pokok organisasi, visi, misi, tujuan, fungsi dan peran serta kebijakan organisasi SPKEP SPSI.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 18 Mei 2017

PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL VII

SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

(28)

ANGGARAN DASAR

SERIKAT PEKERJA KIMIA, ENERGI DAN PERTAMBANGAN SERIKAT PEKERJA SELURUH INDONESIA

(SP KEP SPSI) PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Bahwa masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 adalah cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang dapat diwujudkan dengan pembangunan nasional yang didalamnya menuntut peran aktif pekerja dan suasana hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan.

Bahwa peran aktif pekerja dalam pembangunan nasional dapat diwujudkan dengan mencerdaskan kehidupan pekerja indonesia dan kebebasan berserikat serta dihapuskannya segala macam penindasan terhadap kaum pekerja Indonesia.

Bahwa sejalan dengan tujuan pembangunan nasional, maka pembentukan Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia adalah untuk melindungi, membela dan memperjuangkan, hak-hak dan kepentingan pekerja demi terwujudnya kehidupan pekerja Indonesia dan keluarganya yang adil, sejahtera, dan bermartabat.

Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk melaksanakan penguatan sumber daya manusia, advokasi, keuangan, soliditas dan solidaritas, administrasi serta penguasaan teknologi informasi dan propaganda positif demi terwujudnya kesetaraan sesama pelaku hubungan industrial.

Atas dasar cita-cita luhur pekerja Indonesia dengan berpedoman kepada konstitusi negara dan Deklarasi Persatuan Buruh Indonesia, tanggal 20 Pebruari 1973, maka disepakati bersama untuk mengembangkan Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut:

BAB I

NAMA DAN LAMBANG Pasal 1

Nama

Organisasi ini bernama Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia disingkat SP KEP SPSI.

(29)

Pasal 2 Lambang 1. Lambang SP KEP SPSI sebagaimana gambar berikut:

2. Lambang SP KEP SPSI dan maknanya sebagai berikut :

a. Roda bergerigi : Persatuan dan kesatuan kaum pekerja Indonesia

b. Gerigi berjumlah 20 : Hari pekerja Indonesia (Deklarasi FBSI 20 Februari 1973) c. Padi dan Kapas : Kesejahteraan kaum pekerja dan keluarganya

d. Perisai segi lima : Kelima sila dari pancasila sebagai azas organisasi e. Lambang Kimia, Energi

dan Pertambangan

: Keanggotaan meliputi perusahaan industri barang dan jasa di sektor-sektor kimia, energi dan pertambangan, industri penunjang serta industri dan jasa lainnya

f. SP KEP : Nama organisasi

3. Warna lambang SP KEP SPSI sebagai berikut :

a. Roda Bergerigi : Berwarna merah sebagai lambang semangat dan keberanian dalam bertindak untuk menegakkan kebenaran dan keadilan b. Padi dan Kapas : Berwarna kuning putih sebagai lambang perjuangan untuk

kejayaan pekerja

c. Warna Dasar : Hijau muda sebagai lambang berpandangan luas dalam menghadapi masalah

d. SPKEP dan Perisai : Berwarna hitam sebagai lambang persatuan pekerja SPKEP yang kekal

BAB II

BENTUK, IKRAR DAN ATRIBUT Pasal 3

Bentuk SP KEP SPSI berbentuk Federasi.

Pasal 4 Ikrar dan Atribut

(30)

2. SP KEP SPSI mempunyai atribut organisasi berupa : bendera SP KEP SPSI, seragam organisasi, mars dan lagu perjuangan dan kartu tanda anggota.

3. Ikrar Panca Prasetya SP KEP SPSI, atribut organisasi lebih lanjut diatur secara rinci dalam Anggaran Rumah Tangga SP KEP SPSI.

BAB III

AZAS, SIFAT, IDEOLOGI PERJUANGAN DAN HALUAN ORGANISASI SP KEP SPSI Pasal 5

Azas

SP KEP SPSI berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 6 Sifat

SP KEP SPSI bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, profesional dan bertanggungjawab.

Pasal 7 Ideologi Perjuangan

SP KEP SPSI dalam melaksanakan peran dan fungsinya dilandasi ideologi perjuangan sosial ekonomi yang berketuhanan Yang Maha Esa.

BAB IV

PENDIRIAN, STRUKTUR DAN KEDUDUKAN SERTA AFILIASI Pasal 9

Pendirian

1. SP KEP SPSI adalah kelanjutan dari Serikat Buruh Farmasi dan Kimia, Federasi Buruh Seluruh Indonesia (SBFK-FBSI) yang didirikan pada tanggal 20 Februari 1973 dan dikembangkan berdasarkan keputusan Munaslub pada tanggal 20 – 23 Juli 2001 dan terakhir diputuskan berdasarkan keputusan Munas VI tanggal 26 – 28 Juni 2012.

2. SP KEP SPSI didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 10

Struktur dan Kedudukan Struktur dan kedudukan SP KEP SPSI adalah sebagai berikut :

1. Pimpinan Pusat Federasi SP KEP SPSI berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia. 2. Pimpinan Daerah Federasi SP KEP SPSI berkedudukan di ibu kota Propinsi.

(31)

3. Pimpinan Cabang Federasi SP KEP SPSI berkedudukan di Kabupaten/Kota. 4. Pimpinan Unit Kerja SP KEP SPSI berkedudukan di Perusahaan.

5. Perwakilan SP KEP SPSI di Luar Negeri.

Pasal 11 Afiliasi

1. SP KEP SPSI berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.

2. SP KEP SPSI dapat bekerjasama dan atau berafiliasi dengan serikat pekerja internasional sejenis, sepanjang tidak bertentangan dengan garis perjuangan organisasi SP KEP SPSI dan Undang-Undang yang berlaku.

BAB V

VISI DAN MISI ORGANISASI Pasal 12

Visi

Terwujudnya kehidupan pekerja Indonesia dan keluarganya yang adil, sejahtera, dan bermartabat.

Pasal 13 Misi 1. Mencerdaskan kehidupan pekerja Indonesia.

2. Menghapuskan penindasan terhadap kehidupan pekerja Indonesia.

3. Memperjuangkan, melindungi, membela hak-hak dan kepentingan pekerja Indonesia. 4. Mewujudkan soliditas dan solidaritas sesama pekerja.

BAB VI

TUJUAN, FUNGSI dan USAHA Pasal 14

Tujuan SP KEP SPSI bertujuan :

1. Mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur.

2. Melindungi dan membela hak dan kepentingan pekerja.

3. Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya. 4. Menumbuhkembangkan rasa kesetiakawanan dan solidaritas diantara sesama kaum pekerja. 5. Menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.

(32)

6. Berperan aktif dalam membangun solidaritas perjuangan pekerja nasional dan internasional untuk mewujudkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

Pasal 15 Fungsi

1. Sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan pekerja. 2. Lembaga perundingan mewakili pekerja.

3. Pelindung dan pembela hak-hak dan kepentingan pekerja.

4. Wadah pembinaan dan wahana peningkatan pengetahuan pekerja. 5. Wahana peningkatan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.

6. Wakil pekerja dalam memperjuangkan kepemilikan saham di perusahaan. 7. Wakil pekerja dalam lembaga-lembaga ketenagakerjaan.

8. Pendamping atau wakil untuk dan atas nama anggota baik di luar maupun di dalam pengadilan diantaranya namun tidak terbatas pada Pengadilan Hubungan Industrial, Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Niaga dan Mahkamah Konstitusi.

9. Pembina kader-kader bangsa untuk menunjang pembangunan nasional secara professional, disiplin, terampil, produktif dan berwawasan kebangsaan.

10. Mitra yang aktif dalam proses pengambilan keputusan politik ketenagakerjaan serta sebagai kontrol sosial terhadap kebijaksanaan pemerintah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.

Pasal 16 Usaha

Untuk mancapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14, SP KEP SPSI menjalankan berbagai usaha sebagai berikut :

1. Meningkatkan partisipasi dalam pembangunan nasional untuk mengisi kemerdekaan.

2. Mengupayakan perbaikan dan peningkatan mutu peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan sesuai dengan tuntutan jaman.

3. Memperjuangkan perbaikan upah dan pendapatan yang layak sesuai dengan kebutuhan hidup dan kemajuan perekonomian.

4. Memperjuangkan jaminan sosial yang luas sesuai dengan tuntutan kebutuhan.

5. Menjalin kerjasama dengan serikat pekerja-serikat pekerja internasional untuk kemajuan organisasi. 6. Menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah, untuk

kemajuan organisasi.

7. Memperjuangkan peningkatan mutu syarat-syarat, kondisi dan kepastian kerja yang adil dan bertanggung jawab.

8. Menyelenggarakan pendidikan bidang ketenagakerjaan dalam rangka memperluas pengetahuan, ketrampilan dan perilaku, meningkatkan kemampuan tenaga kerja baik dalam berorganisasi maupun dalam kerja.

9. Mewujudkan terbentuk dan berkembangnya koperasi pekerja dan usaha-usaha lain untuk meningkatkan kesejahteraan dan jaminan sosial.

(33)

BAB VII KEANGGOTAAN

Pasal 17 Anggota

1. SP KEP SPSI beranggotakan pekerja di perusahaan industri barang dan jasa sektor-sektor kimia, energi, pertambangan dan industri penunjangnya serta industri barang maupun jasa lainnya. 2. Ruang lingkup, tata cara dan ketentuan keanggotaan diatur dalam anggaran rumah tangga.

Pasal 18 Hak Anggota Anggota mempunyai hak :

1. Memilih dan dipilih.

2. Mengajukan saran-saran dan pendapat demi kemajuan organisasi baik secara lisan maupun tulisan.

3. Mendapatkan pembelaan dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi. 4. Membela dan dibela dalam sidang organisasi.

5. Mendapatkan pembinaan, perlindungan dan pembelaan dari organisasi. 6. Mendapatkan perlakuan yang sama dari organisasi.

7. Mendapatkan peningkatan kehidupan yang sejahtera, adil dan bermartabat.

8. Mengajukan pengaduan atas dugaan pelanggaran kode etik dan AD-ART organisasi yang dilakukan pengurus kepada perangkat organisasi diatasnya.

Pasal 19 Kewajiban Anggota Anggota mempunyai kewajiban :

1. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SP KEP SPSI serta keputusan-keputusan organisasi.

2. Membayar uang pangkal dan uang iuran organisasi sesuai dengan ketentuan.

3. Ikut membina dan memelihara rasa memiliki organisasi dengan jalan turut serta mengembangkan dan meningkatkan kehidupan organisasi.

4. Menghadiri rapat, pertemuan dan sidang organisasi serta kegiatan lain yang diselenggarakan oleh organisasi.

5. Melaksanakan tugas-tugas organisasi dengan penuh tanggung jawab. 6. Membela dan menjunjung tinggi nama baik organisasi.

7. Mematuhi keputusan keputusan hasil rapat organisasi.

8. Mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada perangkat organisasi diatasnya apabila dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial akan menyerahkan kepada/menggunakan jasa pihak lain.

(34)

9. Membuat surat pernyataan melepaskan haknya untuk mendapatkan pembelaan dari organisasi, apabila setelah berkonsultasi dengan perangkat organisasi ternyata tetap berpendirian untuk menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut kepada pihak lain/menggunakan jasa pihak lain.

BAB VIII

KEDAULATAN, MUSYAWARAH dan RAPAT Pasal 20

Kedaulatan

Kedaulatan tertinggi organisasi berada ditangan anggota dan dilakukan sepenuhnya melalui musyawarah menurut jenjang organisasi.

Pasal 21 Musyawarah 1. Musyawarah Nasional (Munas).

2. Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). 3. Musyawarah Daerah (Musda).

4. Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub). 5. Musyawarah Cabang (Muscab).

6. Musyawarah Cabang Luar Biasa (Muscablub). 7. Musyawarah Unit Kerja (Musnik).

8. Musyawarah Unit Kerja Luar Biasa (Musniklub).

Pasal 22 Rapat-Rapat 1. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS).

2. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS). 3. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA). 4. Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB). 5. Rapat Kerja Unit Kerja (RAKERNIK).

BAB IX

TUGAS DAN WEWENANG MUSYAWARAH SERTA SERAH TERIMA JABATAN KEPENGURUSAN Pasal 23

Munas

1. Munas FSP KEP SPSI adalah penjelmaan kedaulatan seluruh anggota SP KEP SPSI dan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat nasional.

(35)

2. Munas dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. 3. Munas diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat. 4. Peserta munas FSP KEP SPSI adalah:

a. Pengurus Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI. b. Utusan Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI. c. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI. d. Utusan Pimpinan Unit Kerja SP KEP SPSI. 5. Tugas dan wewenang munas :

a. Menilai dan mensyahkan laporan pertanggungjawaban pengurus pimpinan pusat serta menyatakan demisioner.

b. Mengubah, menyempurnakan dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SP KEP SPSI.

c. Menyusun dan menetapkan program umum organisasi.

d. Menyusun dan menetapkan keputusan-keputusan dan garis-garis besar kebijakan organisasi. e. Memilih ketua umum dan menetapkan susunan pengurus pimpinan pusat.

f. Membentuk dan menetapkan Mahkamah Organisasi. g. Membentuk komisi verifikasi apabila dipandang perlu.

Pasal 24 Munaslub

1. Munaslub adalah musyawarah nasional luar biasa yang dapat dilaksanakan apabila kondisi organisasi ditingkat nasional dalam keadaan darurat.

2. Munaslub dapat diselenggarakan atas permintaan secara tertulis dari sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah pimpinan daerah dan atau 2/3 (dua pertiga) jumlah Pimpinan Cabang di seluruh Indonesia.

3. Munaslub diselenggarakan oleh pimpinan pusat. 4. Pelaksanaan munaslub diputuskan melalui rapimnas.

5. Peserta, tugas dan wewenang munaslub sama dengan munas.

Pasal 25 Musda

1. Musda FSP KEP SPSI adalah penjelmaan kedaulatan seluruh anggota SP KEP SPSI dan merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi di tingkat daerah/propinsi.

2. Musda dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. 3. Musda diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah. 4. Peserta musda FSP KEP SPSI adalah:

a. Pengurus Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI. b. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI. c. Utusan Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI. d. Utusan Pimpinan Unit Kerja SP KEP SPSI.

(36)

5. Tugas dan wewenang musda:

a. Menilai dan mensyahkan laporan pertanggung jawaban pengurus Pimpinan Daerah.

b. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan organisasi di wilayah kerjanya dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

c. Membuat dan menetapkan skala prioritas program kerja daerah sebagai penjabaran program umum organisasi.

d. Memilih ketua dan menetapkan susunan pengurus Pimpinan Daerah.

Pasal 26 Musdalub

1. Musdalub adalah musyawarah daerah luar biasa yang dapat dilaksanakan apabila kondisi organisasi di tingkat daerah dalam keadaan darurat.

2. Musdalub dilaksanakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Pimpinan Cabang dan atau 2/3 (dua pertiga) Pimpinan Unit Kerja di satu propinsi.

3. Musdalub diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah.

4. Pelaksanaan musdalub diputuskan melalui rapat pengurus Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang.

5. Peserta tugas dan wewenang musdalub sama dengan musda.

Pasal 27 Muscab

1. Muscab FSP KEP SPSI adalah penjelmaan kedaulatan seluruh anggota dan merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi di tingkat kabupten/kota (cabang).

2. Muscab dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. 3. Muscab diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang. 4. Peserta muscab FSP KEP SPSI adalah:

a. Pengurus Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI b. Utusan Pimpinan Unit Kerja SP KEP SPSI c. Utusan Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI 5. Tugas dan wewenang muscab :

a. Menilai dan mensyahkan laporan pertanggung jawaban pengurus Pimpinan Cabang.

b. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan organisasi di wilayah kerjanya dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

c. Membuat dan menetapkan skala prioritas program kerja cabang sebagai penjabaran program kerja daerah.

d. Memilih ketua dan menetapkan susunan pengurus Pimpinan Cabang.

Pasal 28 Muscablub

(37)

1. Muscablub adalah musyawarah cabang luar biasa yang dapat dilaksanakan apabila kondisi organisasi di tingkat cabang dalam keadaan darurat.

2. Muscablub dilaksanakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Pimpinan Unit Kerja.

3. Muscablub diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang.

4. Pelaksanaan muscablub diputuskan melalui rapat pengurus Pimpinan Cabang dan PUK. 5. Peserta, tugas dan wewenang muscablub sama dengan muscab.

Pasal 29 Musnik

1. Musnik adalah penjelmaan kedaulatan seluruh anggota dan merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi di tingkat unit kerja.

2. Musnik dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali.

3. Musnik diselenggarakan oleh Pimpinan Unit Kerja. 4. Peserta Musnik SP KEP SPSI adalah:

a. Pengurus Pimpinan Unit Kerja SP KEP SPSI.

b. Seluruh anggota atau perwakilan dengan surat mandat. c. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI.

5. Tugas dan wewenang Musnik:

a. Menilai dan mensyahkan laporan pertanggungjawaban pengurus unit kerja.

b. Membuat dan menetapkan keputusan-keputusan organisasi di tingkat unit kerja dan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

c. Membuat dan menetapkan skala prioritas program kerja unit sebagai penjabaran program kerja cabang.

d. Memilih ketua dan menetapkan susunan pengurus Pimpinan Unit Kerja.

Pasal 30 Musniklub

1. Musniklub adalah musyawarah unit kerja luar biasa yang dapat dilaksanakan apabila kondisi organisasi ditingkat unit dalam keadaan darurat.

2. Musniklub dilaksanakan atas permintaan sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota, melalui komisariat atau perwakilan anggota yang disampaikan kepada Pimpinan Unit Kerja dan perangkat organisasi diatasnya.

3. Perangkat organisasi diatasnya wajib melakukan verifikasi atas kebenaran permintaan musniklub. 4. Perangkat organisasi diatasnya wajib membuat kesimpulan hasil verifikasi.

5. Peserta, tugas dan wewenang musniklub sama dengan musnik.

Pasal 31

(38)

1. Pada setiap berakhirnya masa bhakti kepengurusan di setiap tingkatan organisasi wajib dilaksanakan serah terima jabatan pengurus dilakukan pada saat musyawarah organisasi di setiap tingkatan.

2. Ruang lingkup serah terima jabatan pengurus diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB X

TUGAS DAN WEWENANG RAPAT Pasal 32

Rapat Pimpinan Nasional

1. Rapimnas adalah forum pengambilan keputusan tingkat nasional dilaksanakan setahun sekali. 2. Rapimnas dipimpin oleh Pimpinan Pusat.

3. Peserta rapimnas adalah:

a. Pengurus Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI. b. Utusan Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI. c. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI.

4. Rapimnas dianggap syah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari pengurus Pimpinan Pusat, Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang.

5. Rapimnas berwenang untuk:

a. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahunan, menyusun program kerja tahun berikutnya dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja organisasi nasional (RAPBON).

b. Menetapkan keputusan-keputusan organisasi yang strategis dan berdampak luas. c. Menetapkan pelaksanaan munaslub.

d. Membahas dan untuk selanjutnya menetapkan keputusan organisasi yang bersifat mengikat dalam bentuk pengukuhan pemecatan atau rehabilitasi nama baik.

6. Keputusan rapimnas dianggap syah apabila disetujui sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari peserta yang hadir.

Pasal 33 Rakernas

1. Rakernas adalah forum konsultasi, informasi dan evaluasi yang memiliki tugas melakukan penyempurnaan program umum organisasi hasil munas.

2. Rakernas dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode kepengurusan. 3. Rakernas dipimpin oleh Pimpinan Pusat.

4. Peserta rakernas adalah:

a. Pengurus Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI b. Utusan Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI c. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI d. Utusan Pimpinan Unit Kerja SP KEP SPSI

(39)

5. Rakernas mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanan program umum organisasi untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat organisasi secara nasional.

Pasal 34 Rakerda

1. Rakerda adalah forum konsultasi, informasi dan evaluasi yang memiliki tugas melakukan penyempurnaan program kerja daerah hasil musda.

2. Rakerda dilaksanakan setahun sekali. 3. Rakerda dipimpin oleh Pimpinan Daerah. 4. Peserta rakerda FSP KEP SPSI adalah:

a. Pengurus Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI b. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI c. Utusan Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI d. Utusan Pimpinan Unit Kerja FSP KEP SPSI

5. Rakerda mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaan program kerja daerah yang sejalan dengan keputusan rakernas untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat organisasi di satu propinsi.

6. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahunan, menyusun program kerja tahun berikutnya dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja organisasi daerah (RAPBOD)

Pasal 35 Rakercab

1. Rakercab adalah forum konsultasi, informasi yang memiliki tugas melakukan penyempurnaan program kerja cabang hasil muscab.

2. Rakercab dilaksanakan setahun sekali. 3. Rakercab dipimpin oleh Pimpinan Cabang. 4. Peserta rakercab FSP KEP SPSI adalah:

a. Pengurus Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI b. Utusan Pimpinan Unit Kerja SP KEP SPSI c. Utusan Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI

5. Rakercab mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaaan program kerja cabang yang sejalan dengan keputusan rakerda untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat organisasi di satu kabupaten/kota.

6. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahunan, menyusun program kerja tahun berikutnya dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja organisasi cabang (RAPBOC).

Pasal 36 Rakernik

(40)

1. Rakernik adalah forum konsultasi, informasi dan evaluasi yang memiliki tugas melakukan penyempurnaan program kerja unit hasil musnik.

2. Rakernik dilaksanakan setahun sekali 3. Rakernik dipimpin oleh Pimpinan Unit Kerja. 4. Peserta rakernik SP KEP SPSI adalah:

a. Pengurus Pimpinan Unit Kerja.

b. Seluruh anggota atau perwakilan dengan surat mandat. c. Utusan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI.

5. Rakernik mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaan program kerja unit yang sejalan dengan keputusan rakercab untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat organisasi di tingkat unit kerja.

6. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja tahunan, menyusun program kerja tahun berikutnya dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja organisasi unit kerja (RAPBOUK)

BAB XI

MAHKAMAH ORGANISASI Pasal 37 Mahkamah Organisasi

1. Mahkamah organisasi adalah badan organisasi khusus yang dibentuk dalam munas FSP KEP SPSI dengan kewenangan:

a. Memutuskan hukum atas suatu sengketa yang berpotensi terjadinya perpecahan di tubuh organisasi tingkat pusat, dan keputusannya bersifat final.

b. Merekomendasikan kepada Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI untuk pembatalan peraturan-peraturan organisasi perangkat dibawah yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan keputusan-keputusan organisasi tingkat pusat.

2. Keanggotaan Mahkamah Organisasi berjumlah 7 (tujuh) orang yang terdiri dari : a. Unsur Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI : 1 (satu) orang

b. Unsur Pimpinan Daerah FSP KEP SPSI : 2 (dua) orang c. Unsur Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI : 3 (tiga) orang d. Unsur Dewan Pakar : 1 (satu) orang

3. Mahkamah organisasi bersifat kolektif kolegial dipimpin oleh seorang ketua merangkap anggota. 4. Masa bakti keanggotaan Mahkamah Organisasi sampai terpilihnya anggota Mahkamah Organisasi

yang baru pada munas berikutnya.

5. Mekanisme penyusunan keanggotaan Mahkamah Organisasi diatur dalam anggaran rumah tangga SP KEP SPSI.

BAB XII

(41)

Pasal 38 Struktur Organisasi

Struktur organisasi SP KEP SPSI secara berjenjang dari atas ditetapkan sebagai berikut:

1. Tingkat pusat dengan wilayah kerja dan kepemimpinan meliputi wilayah Republik Indonesia dipimpin oleh Pimpinan Pusat Federasi SP KEP SPSI.

2. Tingkat daerah dengan wilayah kerja dan kepemimpinan meliputi 1 (satu) propinsi atau yang dipersamakan dengan itu dipimpin oleh Pimpinan Daerah Federasi SP KEP SPSI.

3. Tingkat cabang dengan wilayah kerja dan kepemimpinan meliputi wilayah kab./kota dipimpin oleh Pimpinan Cabang Federasi SP KEP SPSI.

4. Tingkat unit kerja dengan wilayah kerja dan kepemimpinan meliputi satu atau beberapa unit badan usaha yang sama dipimpin oleh Pimpinan Unit Kerja, disingkat PUK SP KEP SPSI.

5. Mengingat wilayah dan demi efektifitas organisasi, maka khusus untuk wilayah DKI Jakarta tidak dibentuk Pimpinan Cabang.

6. Dalam hal terjadi pemekaran daerah, atau atas dasar kebutuhan organisasi didaerah tertentu maka dapat dibentuk Pimpinan Cabang/Pimpinan Daerah Care Taker.

Pasal 39

Susunan Kepengurusan

Kepengurusan organisasi SP KEP SPSI pada masing-masing struktur dan dalam rangka kesetaraan gender pada masing-masing struktur organisasi wajib menempatkan pengurus perempuan secara proporsional dalam kepengurusan ditetapkan sebagai berikut:

1. Pengurus Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI :

a. Pengurus Pimpinan Pusat berjumlah 11 (sebelas) orang b. Susunan Pengurus Pimpinan Pusat terdiri dari:

1) Seorang ketua umum

2) 5 (lima) orang ketua bidang meliputi :

a) Bidang organisasi dan sumber daya manusia b) Bidang perlindungan dan pembelaan.

c) Bidang pemberdayaan perempuan sosial, dan ekonomi . d) Bidang keuangan, administrasi -ti dan propaganda e) Bidang hubungan luar negeri dan antar lembaga 3) Seorang sekretaris umum

4) 3 (tiga) orang sekretaris 5) Seorang bendahara umum

c. Pengurus Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI dipilih dan diangkat dari dan oleh peserta Musyawarah Nasional (MUNAS).

d. Pengurus Pimpinan Pusat diberikan hak mengangkat dan/atau membentuk : - Dewan Pakar.

- Majelis Purna Bakti SP KEP SPSI - Pleno (Perwakilan Daerah)

Referensi

Dokumen terkait

KEDUA : Tata Laksana Hepatitis Akut pada Anak yang Belum Diketahui Penyebabnya di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan

KETIGA : Taman di Perairan di Wilayah Tanjung Palas Timur Provinsi Kalimantan Utara sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA dengan luas keseluruhan 24.581,97 (dua

(7) Tunjangan Hari Raya dan Gaji Ketiga Belas bagi Pimpinan BLUD dan Pegawai Non-Pegawai Aparatur Sipil Negara yang bertugas pada Instansi Daerah yang menerapkan

Pertama : Calon Peserta Didik Baru yang ditetapkan diterima pada Penerimaan Peserta Didik Baru Jalur Prestasi MAN 1 Ngawi Tahun Pelajaran 2022-2023 wajib melaksanakan Daftar Ulang

KEDUA : Target berdasarkan Indikator Kinerja Utama Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Tahun Anggaran 2021 sebagaimana dimaksud diktum KESATU merupakan target

Dewan Pimpinan adalah pelaksana kegiatan PPI India terdiri atas Ketua, Wakil Ketua, Bendahara, dan Sekretaris yang bertugas melaksanakan program kerja dengan masa jabatan

KEDUA : Madrasah Penerima Bantuan Operasional Sekolah sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KESATU wajib menggunakan dan melaporkan penggunaan dana Bantuan Operasional

KEDUA : Dengan dicabutnya Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Nomor … tanggal … tentang … sebagaimana dimaksud dalam