• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT.SINAR NIAGA SEJAHTERA REGIONAL JATENG 2 JOGJAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT.SINAR NIAGA SEJAHTERA REGIONAL JATENG 2 JOGJAKARTA PUBLIKASI ILMIAH"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN

PT.SINAR NIAGA SEJAHTERA REGIONAL JATENG 2 JOGJAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi

Oleh:

F 100 120 019

RIYANA TRI ASTUTI ISTIQOMAH

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

(2)

E{LAMAN

PERSEIUJUA]I{

EUBUNGAN ANTAR{ DISIPLIN KERJA DENGAN PRODU(TIVITAS KERJA PADA KARYAWAN

TT.SINAR NIAGA

SE'AETf,f{

NiGTONAL JATENG 2 JOGJA(ARTA

PUBLIXAST

ILMIAE

RryANA IRT ASIUTI

ISITOOMIII

Telah dip€ritsa

dd

disdujui untuk diuji oleh :

(3)

IIALAMAN PENGESAEAN

HTJBUNCAN ANTAR{ DISIPLTN Kf,RJA Df,NGAN PRODTIKIIVITAS KERJA P:\DA

(ARYAWAN

}T-STNAR NIAGA SE.IAETf,R{ REGTONAL JATN,N(] 2 .IOCJAKANTA

OLEE I

BIYANA.IB]!$IIISIIAO

Fr00120019

Telih dipenrh!trkan di depan DeMn Penguji Fahlias Psikologi

(Jniveniras MuhaEnadiyah Sur.karta

Pada

hfi

scnin,

tlrggll

1AgNtus2016

dan

dinyrt

l€.lelrh

f,eoenuhi

syrrrl

(ansgola tr Dgric&:Bsqguji)

Drs. Nlohanmrd Amir. M.Si

Achmrd Daityrnro, s,Psi.,M.si (A.ggota I Desrn Penguji)

Taufi k

Xaturi,

M.Si.,Ph.D

2. 3,

l.

#ffi

)F

Nlt(

79'

(4)

D.ngan

ini

saya

nenydd(d

b&hwa

dalm

iaskah publikasi

ini

tidok

terdapar karya tEng pman diajulq,

utut

bdp€rclen gehr kesrjan@ di suatu

perguM

tinggi

du

sepanjde p6cetah@. eya

jlga

ridat &rd.par karya atau

pendapal

,!ng

pehat ditulis at u dilerbitkm

oa.g

lant, k€cu,li

s@s

lertdn

dircu

d.ld

Eskah da. disebutlsn dalm daftlr puslalG.

Apabila telak leibukti ada

ketidakh€m

dalm

pdrrratu

$ya

diaras,

maka akan sar€ pertanssmsjartbtm sependnva.

\\

(5)

1

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN

PT.SINAR NIAGA SEJAHTERA REGIONAL JATENG 2 JOGJAKARTA

Riyana Tri Astuti Istiqomah

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

riyanatriastutiistiqomah@yahoo.co.id

Mohammad Amir

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Produktivitas kerja karyawan sangatlah penting karena digunakan sebagai alat ukur keberhasilan menjalankan usaha pada suatu perusahaan. Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja pada karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan, 2) Untuk mengetahui sumbangan efektif disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pada karyawan, 3) Untuk mengetahui tingkat produktivitas kerja pada karyawan, 4) Untuk mengetahui tingkat disiplin kerja pada karyawan. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh karyawan saleman PT.Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta yang berjumlah 42 orang yang dipergunakan sebagai sampel, maka dalam penelitian ini disebut study populasi. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala disiplin kerja dan dokumentasi produktivitas kerja. Metode analisis data menggunakan teknik statistic non-parametric kendall’s-tau. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,538 dengan (p) = 0,000 (p<0,01) artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara displin kerja dengan produktivitas kerja. Sumbangan efektif dari kedua variabel ditunjukkan oleh koefisien determinan (r²) = 0,289 yang menunjukkan bahwa displin kerja mempengaruhi produktivitas kerja sebesar 28,9% sedangkan 71,1%, sisanya dipengaruhi variabel lainnya. Variabel disiplin kerja mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 96,43 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 75 yang artinya displin kerja pada karyawan tergolong tinggi. Variabel produktivitas kerja mempunyai rerata empirik (RE) Sebesar 2,38 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 3 yang artinya produktivitas kerja pada karyawan tergolong rendah.

(6)

2 ABSTRACT

The employee's productivity is important because it is used as a measurement of success running the business in a company. Labor discipline is one of the factors that can affect work productivity of employees. This study aims to: 1) Determine the relationship between the discipline of work with labor productivity in employees, 2) To determine the effective contribution of labor discipline on work productivity in employees, 3) To determine the level of labor productivity in employees, 4) To determine the level of work discipline on employees. This study uses the entire employee population saleman Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta totaling 42 people were used as samples, so in this study is called a population study. Data collection tool used is the scale of work discipline and documentation productivity. Methods of data analysis using non-parametric statistical techniques kendall's-tau. Based on the calculation, the value of the correlation coefficient (r) of 0.538 with a (p) = 0.000 (p <0.01) means there is a significant positive relationship between the discipline of working with labor productivity. The effective contribution of these two variables is shown by the determinant coefficient (r²) = 0.289 which shows that the discipline of work affects work productivity by 28.9% and 71.1%, the rest is influenced by other variables. Variable work discipline has the empirical mean (RE) of 96.43 and the mean hypothetical (RH) of 75 which means that the discipline of work on employees is high. Variable labor productivity has the empirical mean (RE) A sum of 2.38 and the mean hypothetical (RH) of 3, which means the employees work productivity is low.

Keywords: work discipline. work productivity

1. PENDAHULUAN

Didalam dunia usaha, setiap perusahaan selalu berupaya untuk mendapatkan karyawan yang memberikan prestasi kerja dalam bentuk produktivitas kerja setinggi mungkin untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Produktivitas kerja karyawan didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan oleh seorang karyawan didalam meningkatkan kemampuan kerjanya secara professional melalui berbagai kegiatan yang berkesinambungan (Farida, 2009).

Menurut Sumbodo (dalam Jannatin dan Hadi, 2012), bagi suatu perusahaan, produktivitas kerja karyawan sangatlah penting karena digunakan sebagai alat ukur keberhasilan menjalankan usaha. Michael Porter menyatakan

(7)

3

bahwa produktivitas digunakan sebagai alat penentu tingkat daya saing baik pada level individu, perusahaan, industri maupun negara.

Di Indonesia, tingkat produktivitas kerja karyawan tergolong masih rendah. Produktivitas kerja yang rendah ini juga menjadi permasalahan di banyak usaha sektor industri di Indonesia. Berdasarkan data dari ILO (International

Labour Organization) tahun 2009 (dalam Jannatin dan Hadi, 2012), tingkat

produktivitas kerja dunia usaha di Indonesia berada di posisi 83 dari 124 negara, yang berarti produktivitas kerja Indonesia rendah.

Jannatin dan Hadi (2012), menjelaskan bahwa kualitas SDM Indonesia di kalahkan oleh Malaysia. Hal ini terbukti dari tingkat produktivitas dunia usaha Indonesia berada di peringkat 58, jauh di bawah negara tetangga di Asia Tenggara seperti Thailand yang berada di peringkat 27 maupun Malaysia pada posisi 18.

Ukuran produktivitas pada setiap perusahaan berbeda-beda tergantung pada konsep yang di terapkan. Seperti halnya pada PT. Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta untuk karyawan salesman, produktivitas kerja diukur atau dilihat berdasarkan target omset perbulan yang di tetapkan oleh perusahaan. Apabila karyawan tidak dapat memenuhi target omset yang di tetapkan maka produktivitas kerjanya rendah dan sebaliknya apabila karyawan dapat memenuhi target omset yang di tetapkan maka produktivitas kerjanya tinggi.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada hari selasa tanggal 14 Juni 2016 pukul ± 08.25 WIB kepada seluruh karyawan salesman depo klaten mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerjanya yaitu kurangnya koordinasi pada waktu pengiriman barang, informasi rute kunjungan yang kurang jelas, tidak dapat mengatur time management dengan baik, dan disiplin waktu dimana keterlambatan saat berangkat kerja. Dari fenomena awal tersebut, maka salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja pada karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta yaitu disiplin.

Menurut Anoraga (2009), faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, yaitu : pekerjaan yang menarik, upah yang baik, keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan, lingkungan atau suasana kerja yang baik, promosi dan perkembangan diri pekerja sejalan dengan

(8)

4

perkembangan perusahaan, merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi, pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan pribadi, kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja dan disiplin kerja yang keras.

Menurut Nitisemito (1996), disiplin kerja itu sebagai sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan perusahaan atau instansi baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

Bilamana kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien (Dunggio, 2013). Seorang karyawan yang memiliki disiplin yang baik, maka akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Melalui disiplin kerja pula, seorang pimpinan harus dapat memberikan penjelasan mengenai peraturan-peraturan perusahaan agar karyawan taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Karyawan yang selalu taat dan patuh pada tata tertib maka akan tercipta disiplin kerja yang keras yang dapat meningkatkan produktivitas kerja pada seorang karyawan.

Menurut pernyataan Sinungan (2003), “disiplin mendorong produktivitas atau disiplin merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitas“. Anoraga (2004) juga mengatakan agar produktivitas kerja pegawai dapat terlaksana sesuai dengan harapan organisasi, maka tiada lain kuncinya adalah disiplin. Disiplin harus ditegakkan baik kepada individu maupun kelompok dan kepada seluruh mereka yang terlibat di dalam organisasi.

Hal ini sependapat dengan Dewi dan Aeni (2012) yang mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sikap kedisiplinan kerja karyawan agar produktivitas kerja dari masing-masing karyawan tersebut dapat ditingkatkan, yang mana pada gilirannya produktivitas kerja karyawan secara keseluruhan akan meningkat pula.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengetahui hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta. Hal ini penting di lakukan agar perusahaan dapat menciptakan disiplin kerja yang tinggi guna meningkatkan produktivitas kerja pada karyawan, karena produktivitas kerja karyawan

(9)

5

merupakan alat ukur keberhasilan usaha pada suatu perusahaan. Untuk itulah penelitian ini dilakukan. Maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta?“. Berdasarkan rumusan masalah tersebut penulis ingin memahami lebih lanjut melalui penelitian mengenai “Hubungan antara Disiplin Kerja dengan Produktivitas Kerja pada Karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta .”

2. METODE

Jenis penelitian ini yaitu menggunakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan saleman PT.Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta yang berjumlah 42 orang, maka penelitian ini disebut dengan study populasi.

Alat pengumpulan data menggunakan skala disiplin kerja dan dokumentasi produktivitas kerja. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi dari

(10)

6 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Tabel 1. Blueprint Disiplin Kerja Setelah Uji Validitas

ASPEK

Jumlah aitem valid

Favorable Unfavorable

Aspek pemahaman

terhadap peraturan 4

4

Aspek kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan

3 3

Aspek ketepatan waktu dalam pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan 6 6 Aspek keteraturan proses dalam menjalankan tugas 2 2 JUMLAH 15 15

Hasil analisis skala disiplin kerja menunjukkan ada 30 aitem yang valid

Tabel 2. Hasil Reliabilitas Skala Disiplin Kerja VARIABEL Nilai Koefisien

Reliabilitas

Jumlah Aitem Valid

Disiplin Kerja alpha (α) = 0,918 30

Hasil analisis skala disiplin kerja menunjukkan bahwa terdapat 30 aitem yang valid.

(11)

7 3.2 Uji Asumsi

Tabel 3. Uji Normalitas

Variab el Nilai

Kolmogorov-Smirnov

Z Signifikansi

Produktivitas Kerja 1,807 0,003

Hasil analisis data menunjukkan variabel tergantung yaitu variabel produktivitas kerja memiliki sebaran data tidak normal atau tidak dapat mewakili subjek dalam populasi tersebut.

Tabel 4. Uji Linieritas Nilai

F Signifikansi

Linier 1,273 0,295

Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel bebas (disiplin kerja) dengan variabel tergantung (produktivitas kerja kerja) memenuhi sebaran data linier.

3.3 Uji Hipotesis

Tabel 5. Uji Hipotesis

Variab el Nilai Kendall’s tau_b Correlation Signifikansi Produktivitas Kerja 0,538 0,000 Disiplin Kerja 0,538 0,000

(12)

8

Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja. Semakin tinggi disiplin kerja maka akan semakin tinggi pula produktivitas kerja; demikian sebaliknya semakin rendah disiplin kerja maka akan semakin rendah pula produktivitas kerja.

3.4 Kategorisasi

Tabel 6. Kategorisasi Produktivitas Kerja Skor Interval Kategori Rerata

Empirik Rerata Hipotetik F Prosentase 1,2 ≤ x< 1,92 Sangat Rendah 20 48% 1,92 ≤ x< 2,64 Rendah 2,38 6 14% 2,64 ≤ x< 3,36 Sedang 3 5 12% 3,36 ≤ x< 4,08 Tinggi 2 5% 4,08 ≤ x< 4,8 Sangat Tinggi 9 21% JUMLAH 42 100%

Berdasarkan kategori produktivitas kerja diketahui bahwa terdapat 20 orang subjek berprosentase 48% termasuk dalam kategori sangat rendah, 6 orang subjek berprosentase 14% termasuk dalam kategori rendah, 5 orang subjek berprosentase 12% termasuk dalam kategori sedang, 2 orang subjek berprosentase 5% termasuk dalam kategori tinggi dan 9 orang subjek berprosentase 21% termasuk dalam kategori sangat tinggi. Dari jumlah dan prosentase terbanyak menempati kategori sangat rendah yang berarti bahwa subjek memiliki produktivitas kerja yang sangat rendah.

(13)

9

Tabel 7. Kategorisasi Skala Disiplin Kerja Skor Interval Kategori Rerata

Empirik Rerata Hipotetik F Prosentase 30 ≤ x< 48 Sangat Rendah 48 ≤ x< 66 Rendah 66 ≤ x < 84 Sedang 75 84 ≤ x < 102 Tinggi 96,43 30 71% 102 ≤ x < 120 Sangat Tinggi 12 29% JUMLAH 42 100%

Berdasarkan kategori disiplin kerja diketahui bahwa terdapat 30 orang subjek berprosentase 71% termasuk dalam kategori tinggi, dan 12 orang subjek berprosentase 29% termasuk dalam kategori sangat tinggi. Dari jumlah dan prosentase terbanyak menempati kategori tinggi yang berarti bahwa subjek memiliki disiplin kerja yang tinggi.

4. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis product moment dari Kendall’s tau_b dengan menggunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows diperoleh hasil koefisien korelasi rxy = 0,538 dengan sig. = 0,000; (p < 0,01). Hasil ini menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara variabel disiplin kerja dengan produktivitas kerja. Artinya semakin tinggi disiplin kerja maka semakin tinggi pula produktivitas kerja, maka sebaliknya jika semakin rendah disiplin kerja maka semakin rendah pula produktivitas kerja.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Anoraga (2009), bahwa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, salah satunya yaitu disiplin kerja yang keras.

Menurut pernyataan Sinungan (2003), “disiplin mendorong produktivitas atau disiplin merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitas“. Anoraga

(14)

10

(2004) juga mengatakan agar produktivitas kerja pegawai dapat terlaksana sesuai dengan harapan organisasi, maka tiada lain kuncinya adalah disiplin. Disiplin harus ditegakkan baik kepada individu maupun kelompok dan kepada seluruh mereka yang terlibat di dalam organisasi.

Hal ini sependapat dengan Dewi dan Aeni (2012) yang mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan suatu sikap kedisiplinan kerja karyawan agar produktivitas kerja dari masing-masing karyawan tersebut dapat ditingkatkan, yang mana pada gilirannya produktivitas kerja karyawan secara keseluruhan akan meningkat pula.

Penelitian serupa yang dilakukan oleh Asbakhul‘ulum (2010), di ketahui bahwa hasil korelasi antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja karyawan menunjukan nilai hitung r 0.846 dan nilai tabel r adalah 0.000. Artinya semakin tinggi tingkat disiplin kerja maka semakin tinggi pula produktivitas kerja karyawan dan sebaliknya jika semakin rendah disiplin kerja maka semakin rendah pula produktivitas kerja karyawan.

Penelitian lain oleh Trianto dan Toto (2010) memperkuat pernyataan bahwa disiplin kerja baik secara parsial maupun secara bersama-sama berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan.

Faslah (2013) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa untuk menciptakan produktivitas kerja karyawan tidak mudah, banyak faktor mempengaruhinya diantaranya disiplin kerja karyawan pada perusahaan.

Sumbangan efektifitas disiplin kerja terhadap produktivitas kerja sebesar 28,9 %, hal tersebut ditunjukkan oleh koefisien determinasi (r²) atau nilai R

Squared sebesar 0,289. Hal ini berarti masih terdapat 71,1 % faktor lain yang

mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Menurut Anoraga (2009), faktor lain selain disiplin kerja yang mempengaruhi produktivitas kerja, yaitu pekerjaan yang menarik, upah yang baik, keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan, penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan, lingkungan atau suasana kerja yang baik, promosi dan perkembangan diri pekerja sejalan dengan perkembangan perusahaan, merasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi, pengertian dan

(15)

11

simpati atas persoalan-persoalan pribadi, dan kesetiaan pimpinan pada diri si pekerja.

Hasil analisis menyebutkan bahwa variabel disiplin kerja mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 96,43 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 75 yang berarti disiplin kerja termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil kategori skala disiplin kerja diketahui dari 42 karyawan di PT. Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta ini, terdapat 30 orang subjek berprosentase 71% termasuk dalam kategori tinggi, dan 12 orang subjek berprosentase 29% termasuk dalam kategori sangat tinggi. Dari jumlah dan prosentase terbanyak menempati kategori tinggi yang berarti bahwa subjek memiliki disiplin kerja yang tinggi.

Variabel produktivitas kerja mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 2,38 dan rerata hipotetik sebesar 3 yang berarti produktivitas kerja termasuk dalam kategori rendah. Berdasarkan hasil kategori produktivitas kerja diketahui dari 42 karyawan di PT. Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta ini terdapat 20 orang subjek berprosentase 48% termasuk dalam kategori sangat rendah, 6 orang subjek berprosentase 14% termasuk dalam kategori rendah, 5 orang subjek berprosentase 12% termasuk dalam kategori sedang, 2 orang subjek berprosentase 5% termasuk dalam kategori tinggi dan 9 orang subjek berprosentase 21% termasuk dalam kategori sangat tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah dan prosentase terbanyak menempati kategori sangat rendah yaitu 20 orang subjek berprosentase 48%. Sedangkan berdasarkan hasil perbandingan antara rerata empirik (RE), rerata hipotetik (RH) dan jumlah prosentase terbanyak, maka produktivitas kerja termasuk dalam kategori rendah, yang berarti bahwa subjek memiliki produktivitas kerja yang rendah.

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta. Hal ini berarti disiplin kerja dapat dijadikan prediktor untuk memprediksi produktivitas kerja namun ada keterbatasan pada penelitian ini yaitu sebaran data yang diketahui tidak normal. Hal ini di karenakan, kemungkinan didominasi karyawan salesman yang kurang memiliki kesungguhan, semangat dan tanggung jawab yang besar

(16)

12

terhadap pekerjaannya sehingga produktivitas kerjanya rendah. Selain itu, sebagian besar juga merupakan karyawan yang memiliki kesungguhan, semangat dan tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya sehingga produktivitas kerjanya tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil dokumentasi produktivitas kerja yang didapat dari perusahaan diketahui bahwa tingkat produktivitas kerja karyawan mempunyai nilai yang relatif terpaut jauh yaitu kebanyakan karyawan mendapatkan skor 1 dan skor 5, sedangkan skor 2-4 hanya di peroleh beberapa karyawan saja. Dalam proses penelitian ini tidak terlepas dari kesulitan dan kendala yang terjadi, sehingga penelitian ini memiliki kelemahan yaitu dari ke enam tempat penyebaran skala, peneliti hanya menyebarkan pada satu tempat saja sehingga lima tempat lainnya peneliti tidak mengetahui kondisi subjek dengan pasti saat pengisian skala sehingga dimungkinkan terjadinya pengisian yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: (1) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja; (2) Sumbangan Efektif antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja pada karyawan sebesar 28,9% ditunjukkan oleh koefisien determinan (r²) = 0,289; (3) Tingkat produktivitas kerja pada karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta tergolong rendah; (4) Tingkat disiplin kerja pada karyawan PT.Sinar Niaga Sejahtera Regional Jateng 2 Jogjakarta tergolong tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh selama penelitian, maka penulis memberikan sumbangan saran yang diharapkan dapat bermanfaat, yaitu: (1) Bagi perusahaan, disarankan agar pimpinan mampu mempertahankan disiplin kerja yang sudah tergolong tinggi dengan memberikan reward kepada karyawan, bisa berupa tambahan bonus gaji atau mendapatkan bingkisan berupa produk perusahaan. Karena produktivitas kerja karyawan tergolong rendah, maka pimpinan harus lebih mengawasi kinerja karyawan. Apakah ada hal-hal atau faktor lain selain disiplin kerja yang membuat

(17)

13

produktivitas kerja karyawan rendah. Selain itu, pimpinan bisa membangkitkan semangat kerja karyawan dengan mengajak diskusi bersama, mengadakan family gathering atau bisa dengan mengadakan kegiatan outbond bersama di hari libur; (2) Bagi karyawan, agar mampu mempertahankan disiplin kerja yang sudah baik dan terus meningkatkan produktivitas kerjannya dengan tidak mudah puas dengan hanya mencapai target saja tapi terus berusaha melampaui target yang sudah di tentukan oleh perusahaan; (3) Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan tema yang sama agar dapat memperbaiki kelemahan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu salah satunya didapatkan hasil sebaran data yang tidak normal. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat lebih menyempurnakan dan menyesuaikan alat ukur yang di gunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, P. (2004). Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta. Anoraga, P. (2009). Psikologi kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Asbakhul‘ulum, M. (2010). Hubungan Disiplin Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan Di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Blitar. Skripsi

Tidak Dipublikasikan Fakultas Psikologi Universitas Islam NegeriMaulana

Malik Ibrahim Malang.

Dewi, P. I., & Aeni, N. (2012). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Pegawai Pada Rutan Klas 1 Di Bandar Lampung. Jurnal Organisasi dan

Manajemen, 2(2), 85-95.

Dunggio, M. (2013). Semangat dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Jasa Raharja (PERSERO) Cabang Sulawesi Utara.

Jurnal EMBA, 1, 523-533.

Farida, I. (2009). Budaya Organisasi Dan Produktivitas Kerja. Jurnal Tapis,

5(10), 103-120.

Faslah, R. (2013). Pengaruh Motivasi Kerja, Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada Karyawan PT. Kabelindo Murni, Tbk. Jurnal

(18)

14

Jannatin, M., & Hadi, C. (2012). Pengaruh Kualitas Kehidupan Kerja (Quality of Work Life). Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi,1(02), 144-148. Nitisemito, A. (1996). Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya

Manusia). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sinungan, M. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Trianto, A., & Toto, S. (2010). Effect Of Compensation, Discipline, And Work

Motivation On Employee Productivity Of PT Kukdong International.

Gambar

Tabel 1. Blueprint Disiplin Kerja Setelah Uji Validitas
Tabel 3. Uji Normalitas
Tabel 6. Kategorisasi Produktivitas Kerja  Skor Interval  Kategori  Rerata
Tabel 7. Kategorisasi Skala Disiplin Kerja  Skor Interval  Kategori  Rerata

Referensi

Dokumen terkait

Selain perbaikan yang mungkin dapat dilakukan pada faktor manusia, seharusnya dilakukan juga berbagai perbaikan pada sarana dan prasarana penunjang sehingga menghindarkan

Namun demikian, karena di dalam kelas inklusif di samping terdapat anak normal juga terdapat anak luar biasa yang mengalami kelainan/penyimpangan (baik fisik, intelektual,

Sistem dua jalur atau double track system adalah suatu ketentuan yang memberikan alternatif kepada hakim dalam menentukan sanksi mana yang tepat dijatuhkan kepada

tempat tinggal, asalkan buku yang dibawa sesuai dengan tema yang telah ditentukan sekolah.. Saat ini, di beberapa desa di Kecamatan Wates, sudah ada perpustakaan

Jika Kamu belum memiliki produk atau modal untuk stok barang, Kamu dapat menjalankan.

Hubungan kadar nitrat dalam air hujan terhadap kadar nitrat dalam air sumur (a) dan hubungan antara kadar sulfat dalam air hujan dan air sumur (b) pada daerah yang

Ada banyak aspek yang dapat meningkatkan rasa percaya diri seorang atlet. Yang paling sering ditemui adalah keberhasilan atau prestasi yang di raih sebelumnya. Dalam

Untuk membuat mudah bagi customer untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan organisasi civil adventure team sedangkan tujuan website ini sendiri sebagai media promosi dan