• Tidak ada hasil yang ditemukan

RICE HANDAYANI NIM A1/111164

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RICE HANDAYANI NIM A1/111164"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KELERENG PADA KELOMPOK B PAUD

RAUDHATUK HASANAH KABUPATEN KEPAHIANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru Dalam

Jabatan PAUD FKIP Universitas Bengkulu

OLEH :

RICE HANDAYANI

NIM A1/111164

PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM

JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2014

(2)

Artikel ilmiah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL KELERENG PADA KELOMPOK B PAUD

RAUDHATUL HASANAH KABUPATEN KEPAHIANG RICE HANDAYANI

Jalan Lintas Pagar Alam Desa Taba Air Pauh Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu

ABSTRACT

The purpose of this research is to improve the social skills of children through the game of marbles in group B Paudintelligence of children Social Emotional Early Childhood Raudhatul Hasanah group B. This type of research is Classroom Action Research (CAR). Techniques of data collection is done by observation and documentation then the data were analyzed by percentage. The results of this study demonstrate through a game-marbles Social Emotional intelligence can improve children proved in cycle 1 and cycle 2. Research results proved by the results of observations made have achieved 87,5% success indicators. This shows that through GAMES marbles a way that can be used to enhance Social Emotional intelligence early childhood optimally.

Keywords: Emotional Social Intelligence, a game marbles

Pendahuluan

Pendidikan anak usia dini bukan lagi wacana. Sejak hadirnya UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PERMEN nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan PP nomor 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah, tergambar jelas bahwa Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

(3)

Pada masa anak-anak, bermain merupakan landasan bagi perkembangan mereka karena bermain merupakan bagian dari perkembangan sekaligus energy perkembangan itu sendiri (Boorn, et al. 1990) dalam (Musfiroh, 2008 : 7). Disamping itu, dengan bermain membantu anak untuk mengenal dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungannya (sujiono, 2007 : 23).

Pada Anak Usia Dini (PAUD) Raudhatul Hasanah masih banyak terdapat anak yang belum bisa mengontrol kemampuan sosial emosionalnya dengan benar. Salah satu kegiatan yang dapat membantu meningkatkan kemampuan sosial emosional adalah permainan kelereng. Jika anak sudah dapat mengusai permainan kelereng maka anak sudah memiliki sosial emosional yang bagus. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak Melalui Permainan Tradisional kelereng Pada Kelompok B Paud RAUDHATUL HASANAH Kabupaten Kepahiang”. Adapun yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah Apakah permainan tradisional kelereng dapat Meningkatkan Kemampuan Sosial Emosional Anak pada Kelompok B Paud Raudhatul Hasanah Kabupaten Kepahiang?. Tujuan dari penelitian ini adalah yaitu untuk Meningkatkan Sosial Emosional Anak Melalui Permainan Tradisional kelereng Pada Kelompok B Paud RAUDHATUL HASANAH Kabupaten Kepahiang.

Syamsuddin (1995 : 105) mengungkapkan bahwa “sosialisasi adalah proses belajar untuk menjadi makhluk sosial”, sedangkan menurut Loree (1970 : 86) “sosialisasi merupakan suatu proses dimana individu (terutama) anak melatih

(4)

kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan (kelompoknya) serta belajar bergaul dengan bertingkah laku, seperti orang lain di dalam lingkungan sosialnya

Goleman (1995 : 411) menyatakan bahwa “ emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta serangkaian kecendrungan untuk bertindak. Jenis-jenis emosi menurut Stewart at all (1985) yaitu : Perasaan senang, marah, takut, dan sedih.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan pengertian kemampuan sosial emosional yaitu: suatu proses dimana individu (terutama) anak melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial yang muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu prilaku.

Danandjaja 1987 Permainan Tradisional adalah salah satu genre atau bentuk yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan dan diwarisi turun temurun serta banyak mempunyai variasi.

Permainan tradisional memiliki peraturan yang sangat sederhana dan mudah dimengerti. Peraturan dalam permainan tradisional disusun berdasarkan kesepakatan dari para pemain sehingga tidak ada aturan baku dalam permainan tradisional. Peraturan dikembangkan sesuai dengan keinginan dan penyesuaian terhadap peserta. Peraturan yang berasal dari masukan – masukan peserta dirundingkan bersama – sama sehingga tidak ada yang merasa keberatan dengan peraturan permainan, peserta

(5)

akan merasa mudah dan senang dalam melakukan permainan tradisional tersebut. (dikadjus.blogspot.com/p/artikel-permainan tradisional).

Dewi Wulan Aryani 2011 dalam buku aku tahu permainan Indonesia mengatakan kelereng adalah permainan yang sangat terkenal di Indonesia. Kelereng atau guli memiliki nama latin yaitu neker (jawa), gundu (betawi), kaleci (sunda), ekar (Palembang), dan kleker (banjar). Mainan berbentuk bulat ini terbuat dari kaca atau tanah liat dengan beragam ukuran. Kelereng dapat dimainkan dalam permainan anak atau dikoleksi karena warnanya yang indah dan bermacam-macam. Pada permainan anak, umumnya kelereng ditembakkan dengan cara tekar atau dijentikkan dengan jari telunjuk.

Adapun langkah-langkah permainan kelereng Persiapan 3-5 anak, lima butir kelereng untuk masing-masing anak, tanah berpasir untuk tempat bermain. Cara bermain gambar segitiga kecil di tanah. Semua anak menaruh sebutir kelereng di dalam segitiga, lalu semua anak berdiri kira-kira satu meter dari segitiga, di belakang sebuah garis, secara bergantian lemparkan sebutir kelereng lainnya ke arah lingkaran, anak yang kelerengnya paling jauh dari segitiga boleh main lebih dulu, dia harus memakai kelereng yang ada diluar segitiga sebagai penyerang untuk memukul kelereng di dalam keluar. Pemenang adalah anak yang mengumpulkan kelereng terbanyak.

(6)

Metode penelitian

Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas menurut teori Suharsimi Arikunto (2009: 16) yaitu terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu : 1. Perencanaan, 2. Pelaksanaan, 3. Pengamatan, dan 4. Refleksi.

Hasil

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan dibantu dengan teman sejawat diperoleh hasil sebagai berikut:

Aspek yang Diamati

Kriteria Penilaian Siklus I Siklus II

F % F %

Kesabaran Sangat Baik 3 30% 7 70%

Baik 4 40% 3 30%

Cukup 3 30% - -

Kurang - - - -

Ketelitian Sangat Baik - - 6 60%

Baik 5 50% 3 30%

Cukup 5 50% 1 10%

Kurang - - - -

Bersosialisasi Sangat Baik 2 20% 6 60%

Baik 4 40% 2 20%

Cukup 4 40% 2 20%

Kurang - - - -

Keterampilan Sangat Baik 2 20% 5 50%

Baik 3 30% 3 30%

Cukup 5 50% 2 20%

Kurang - - - -

Berdasarkan tabel perbandingan kemampuan sosial emosional anak melalui permainan tradisional kelereng antara siklus I dan siklus II sudah sangat baik, untuk

(7)

kesabaran dari 30% naik menjadi 70%, untuk bersosialisasi dari 30% meningkat menjadi 100% dan untuk keterampilan dari 60% menjadi 80%.

Pembahasan

Hasil Penelitian tentang social emosional anak melalui permainan tradisional kelereng pada siklus I sebesar 42.5% dan siklus II meningkat sebesar 87.5%. jadi ada peningkatan nilai persentase kemampuan social emosional anak setelah ditingkatkan dengan kegiatan permainan kelereng. Ini sesuai dengan pendapat Loree (1970 : 86) “sosialisasi merupakan suatu proses dimana individu (terutama) anak melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan (kelompoknya) serta belajar bergaul dengan bertingkah laku, seperti orang lain di dalam lingkungan sosialnya.

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh, dari permainan kelereng yaitu permainan ini sangat baik untuk dapat meningkatkan kemampuan social emosional anak. Karena permainan kelereng itu termasuk permainan tradisional yang mampu menarik minat anak untuk bermain, ini sesuai dengan pendapat James Danandjaja 1987 Permainan Tradisional adalah salah satu genre atau bentuk yang berupa permainan anak-anak, yang beredar secara lisan dan diwarisi turun temurun serta banyak mempunyai variasi. Permainan tradisional memiliki peraturan yang sangat sederhana dan mudah dimengerti. Peraturan dalam permainan tradisional disusun berdasarkan kesepakatan dari para pemain sehingga tidak ada aturan baku dalam permainan tradisional. Peraturan dikembangkan sesuai dengan keinginan dan

(8)

penyesuaian terhadap peserta. Peraturan yang berasal dari masukan – masukan peserta dirundingkan bersama – sama sehingga tidak ada yang merasa keberatan dengan peraturan permainan, peserta akan merasa mudah dan senang dalam melakukan permainan tradisional tersebut. (dikadjus.blogspot.com/p/artikel-permainan tradisional).

Melalui permainan kelereng dapat meningkatkan kemampuan social emosional anak usia dini. Dalam penelitian ini setiap anak mengalami peningkatan dalam hal kesabaran, ketelitian, dan bersosialisasi dari siklus I dan siklus II kemampuan permainan kelereng meningkat dan mencapai ketuntasan pembelajaran. Bermain dengan media kelereng memberikan makna bagi proses belajar terutama mengenai sosial emosional anak, bagaimana mereka bisa mengontrol emosi dan cara bersosialisasi dengan temannya. Manfaat dari permainan kelereng, melatih kesabaran, melatih ketelitian, mengasah keterampilan sosial, melatih anak mengendalikan emosi.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan permainan kelereng dapat meningkatkan ketelitian, kesabaran, bersosialisasi dan keterampilan anak Paud Raudhatul Hasanah Kabupaten Kepahiang, hal ini terlihat adanya peningkatan mutu kearah yang baik pada saat kegiatan permainan kelereng dilakukan.

Daftar pustaka

(9)

Aryani Wulan Dewi. (2011). Aku Tahu Permainan Asli Indonesia. Jakarta: Kompmdik Nusantara

Dikadjus. (2010). Artikel Permainan Tradisional. (Dikadjus.blogspot.co./p/Artikel-permainan-Tradisional). Diunduh 19 September 2014

Sujiono, Yuliani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks Goleman, D. (1995). Emotional Intellegence. Jakarta: Gramedia

Loree, M. R. (1970). Psychology Of Education. New York: The Ronald Press Syamsudin, A. (2000). Psikologi Pendidikan (Edisi Revisi). Bandung: Rosda Karya

Referensi

Dokumen terkait

Melihat dari jumlah permintaan potensial tersebut, bila seluruh pesaing memasuki pasar yang sama, yaitu Mall Palembang Icon, maka jumlah permintaan potensial

Gambar 2.4 menjelaskan bahwa W1, W2 dan W3 adalah fungsi kesejahteraan sosial atau kurva indeferen sosial dari peta kesejahteraan petani pekebun yang bersifat padat. Seluruh titik

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk memberikan izin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Untuk melakukan perhitungan nilai entropy dan information gain tertinggi dari setiap parameter, sistem akan menghitung berapa banyak jumlah “Ya” dan “Tidak” dari setiap

Penelitian ini bertujuan untuk menguji seberapa besar peran sosial media sebagai inovasi pelayanan terhadap kinerja perusahaan pada Usaha Mikro di Yogyakarta.. Metode pengambilan

- Selanjutnya pada hari Senin tanggal 6 Mei 2013 dilaksanakan pertemuan kelompok Mujahidin Indonesia Barat (MIB), diantaranya Terdakwa BUDI SUPRIYANTORO alias

Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini dapat diterima dengan baik oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah Pemerintah Kota Medan dan menjadi salah satu rujukan

Peduli Ibu Hamil dan Anak Sehat (GELIAT) Universitas Airlangga, United Children’s Fund (UNICEF) melakukan kunjungan ke Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNAIR.. Pada