• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Pemerintah ( LKj IP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2015 ini dapat diselesaikan dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Pemerintah ( LKj IP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2015 ini dapat diselesaikan dengan"

Copied!
198
0
0

Teks penuh

(1)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2015 ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Semoga nilai yang diperoleh lebih meningkat dari nilai SAKIP Tahun 2014.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2015 dapat terlaksana berkat adanya kerja sama yang baik antara Kepala SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan tim penyusun dan pihak-pihak lain yang terkait.

Tahun 2015 merupakan periode terakhir RPJMD sekaligus tahun terakhir masa jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah masa bhakti 2010 - 2015 yang dijabat oleh Bpk. Bupati H. Fadeli, SH, MM. dan Bpk. Wakil Bupati Drs. H. Amar Syaifudin, MM. Penyajian LKj IP ini adalah sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan Kebijakan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan No. 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lamongan Tahun 2010–2015 dalam rangka

(2)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

ii

mewujudkan kualitas kinerja penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan kemasyarakatan sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 jo Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang dalam implementasinya mengandung konsekuensi terhadap capaian indikator yang menjadi tujuan utama, antara lain tercapainya “Good Governance”, pelaksanaan otonomi daerah dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Lamongan dan sekaligus merupakan rangkaian pelaksanaan evaluasi keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan Visi, Misi dan Tujuan Organisasi Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2015 ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi instansi pemerintah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk meningkatkan kinerja organisasinya sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Progam dan Kebijakan yang telah ditetapkan menuju terwujudnya Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwiibawa ( Good Governance and Clean Government ) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan.

Lamongan, Maret 2016 BUPATI LAMONGAN

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Ikhtisar Eksekutif ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 3

C. Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Lamongan ... 4

D. Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan ... 21

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 34

A. Rencana Stratejik ... 34

1. Visi ... 34

2. Misi ... 35

3. Tujuan ... 36

4. Sasaran dan Indikator Sasaran ... 40

B. Rencana Kinerja Tahun 2015 ... 55

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ... 82

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA ... 83

A.Capaian Kinerja Tahun 2015 ... 1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015... 2. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Realisasi Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014 serta target RPJMD. 3. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2015 dengan Standar Nasional ( SPM ) ... 84 87 112 135 B.Analisa Capaian Kinerja Tahun 2015 ... 144

C.Realisasi Anggaran Tahun 2015 ... 155

Bab IV PENUTUP ... 174

A. Tinjauan Umum ... 174

B.Kesimpulan ... 178 C. Saran ... LAMPIRAN-LAMPIRAN

Review Internal dari Inspektorat Kabupaten Lamongan Matriks Rencana Stratejik ( RS ) Tahun 2015

Indikator Kinerja Utama ( IKU ) Tahun 2013 Pengukuran Kinerja ( PK ) Tahun 2015

Perjanjian Kinerja ( TAPKIN ) Kabupaten Lamongan Tahun 2015

183

(4)
(5)

MEKANISME PENYUSUNAN RENJA

TAHUN ...

---Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN STRATEJIK A. Rencana Stratejik 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan 4. Sasaran 5. Program

6. Kebutuhan Data Kinerja Bab III RENCANA KINERJA TAHUN ...

(6)

INDIKATOR KINERJA UTAMA

1. Nama SKPD :

2. Tugas :

3. Fungsi :

4. Indikator Kinerja Utama (IKU) :

NO URAIAN ALASAN KETERANGAN

1 2 3 4

Lamongan, ...

KEPALA DINAS / BADAN / KANTOR / SETWAN / BAGIAN ...………..

N A M A

---Pangkat

(7)

NIP. PENYUSUN LAKIP UNIT KERJA ... 1. Nama : 2. NIP : 3. Pangkat / Gol : 4. Jabatan : 5. Alamat : - Kantor : - Rumah : 6. Nomor Telp / HP : - Kantor : - Rumah : Lamongan, ... ...……….. ---Pangkat NIP.

(8)

Ikhtisar LKjIP Kab. Lamongan Tahun 2015

iv

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi dan urusan yang menjadi kewenangan daerah. LKj IP ini memiliki 2 ( dua ) fungsi yaitu memberikan informasi kepada publik sebagai bagian dari pertanggungjawaban Penerima Amanat ( Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih ) dan informasi kinerja yang dihasilkan dapat digunakan oleh publik maupun Penerima Amanat untuk memicu perbaikan kinerja pemerintah kedepan.

Laporan Kinerja Instansi Pemeritah ( LKj IP ) Pemerintah Kabupaten Lamongan Tahun 2015 ini menyajikan laporan capaian kenerja ( performance result ) selama Tahun 2015 dan mengacu Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan No. 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lamongan Tahun 2010 - 2015. Tahun 2015 merupakan tahun terakhir RPJMD sekaligus tahun terakhir masa jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah masa bhakti 2010 - 2015 yang dijabat oleh Bpk. Bupati H. Fadeli, SH, MM dan Bpk. Wakil Bupati Drs. H. Amar Syaifudin, MM.

(9)

Ikhtisar LKjIP Kab. Lamongan Tahun 2015

v

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lamongan Tahun 2010 - 2015 telah dijabarkan dalam Peraturan Bupati Lamongan No. 15 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lamongan Tahun 2014 yang terimplementasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2015 sebagai komitmen pelaksanaan kinerja selama Tahun 2015. Sesuai dengan RKPD Kabupaten Lamongan Tahun 2015 tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah merencanakan 4 (empat) Misi, 4 (empat) Tujuan, 45 (empat puluh lima) Sasaran dan 34 (tiga puluh empat) Program, diperoleh capaian kinerja Sasaran dengan prosentase rata-rata sebesar 165,30 % (Sangat Berhasil). Sedangkan dari sisi realisasi anggaran prosentase rata-rata sebesar 92,90 %, dijabarkan kedalam 34 Urusan, meliputi Urusan Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan Hidup, Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perencanaan Pembangunan, Perumahan, Kepemudaan dan Olahraga, Penanaman Modal, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kependudukan dan Catatan Sipil, Ketenagakerjaan, Ketahanan Pangan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Pertanahan, Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Sosial, Kebudayaan, Statistik, Kearsipan, Perpustakaan, Kelautan dan Perikanan, Pertanian, Kehutanan, Energi dan Sumberdaya Mineral, Pariwisata, Industri, Perdagangan serta Ketransmigrasian.

(10)

Ikhtisar LKjIP Kab. Lamongan Tahun 2015

vi

Secara garis besar berdasarkan realisasi capaian kinerja setiap indikator 4 ( empat ) Tujuan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun 2010 – 2015 dapat diketahui bahwa dari 12 ( dua belas ) indikator Tujuan, 11 ( sebelas ) indikator memiliki grafik capaian tren positif mulai tahun 2011 – 2015. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa 4 ( empat ) Tujuan yang ada telah dapat diwujudkan sesuai target, bahkan ada beberapa yang melampaui target. Namun demikian, tetap akan ditingkatkan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Dalam rangka mewujudkan pencapaian Tujuan dan Sasaran tersebut, maka dilaksanakan strategi dan kebijakan dengan didukung APBD Tahun 2015 ( setelah perubahan anggaran ) sebesar Rp 2.589.827.119.679,47, realisasi anggaran belanja dan transfer sebesar Rp 2.406.040.334.082,14 (92,90 %), sedangkan jumlah Penerimaan Pembiayaan Daerah sebesar Rp 187.883.664.218,80 dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah sebesar Rp 26.900.000.000,00 dan Pembiayaan Netto sebesar Rp 160.983.664.218,80 sehingga terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran ( SILPA ) sebesar Rp 191.016.132.084,07.

Dari 45 ( empat puluh lima ) Sasaran Strategis yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2010 – 2015, secara umum masing-masing indikator kinerja Sasaran tersebut telah tercapai kinerjanya sesuai target bahkan melebihi, namun demikian masih terdapat beberapa indikator kinerja Sasaran capaian kinerjanya belum memenuhi target yaitu :

(11)

Ikhtisar LKjIP Kab. Lamongan Tahun 2015

vii

1. Tujuan Dua Sasaran Kesatu, Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan holtikultura, program dan kegiatan dalam mencapai Sasaran tersebut diselenggarakan Dinas Pertanian dan Kehutanan, khususnya pada indikator Peningkatan produksi padi. Tidak tercapainya target Peningkatan produksi padi sebesar 1,10 % tersebut, dapat dijelaskan bahwa produksi tanaman padi tercapai melampaui target namun apabila dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan, hal ini disebabkan adanya pengaruh kemarau panjang pada bulan Juni s.d September 2015 menyebabkan kurang optimalnya percepatan kegiatan tambah tanam di daerah lahan sawah tadah hujan sehingga berdampak pada menurunnya luas panen. Selain itu juga dikarenakan adanya intrusi air asin di wilayah pengairan Bengawan Solo yang menyebabkan daerah Laren, Maduran dan Sekaran tanaman padi tidak mendapatkan distribusi air secara optimal sehingga produktivitasnya yang biasanya tinggi 6,8 s.d 7 Ton/Ha tetap menjadi 6,8 Ton/Ha.

Sedangkan produksi hasil hutan tahun 2015 mengalami penurunan sebesar -96,19 % disebabkan keluarnya Peraturan Menteri Kehutanan No. P 21/Men RHK-II/ 2015 yang menyebutkan bahwa Pemilik pada saat menebang pohon tidak perlu ijin dan bisa membuat surat angkut sendiri, sehingga banyak penebangan pohon yang tidak termonitor.

2. Tujuan Dua Sasaran Kesebelas, Meningkatnya investasi di daerah, program dan

(12)

Ikhtisar LKjIP Kab. Lamongan Tahun 2015

viii

Penanaman Modal dan Perijinan, khususnya pada indikator Kenaikan / penurunan nilai realisasi Penanaman Modal Domestik ( milyar rupiah ). Tidak tercapainya target Kenaikan / penurunan nilai realisasi Penanaman Modal Domestik ( milyar rupiah ) sebesar 5,00 % terealisasi sebesar -28,49 %. Hal tersebut sangat dipengaruhi : a. Situasi perekonomian global seperti di negara Tiongkok, Eropa dan sebagian Asia

yang belum stabil, solusi yang ditempuh yaitu Mengatasi situasi ekonomi global yang belum stabil dengan melakukan pembinaan kepada pengusaha agar usaha yang dilakukan tetap berjalan sambil menunggu ekonomi global stabil.

b. Nilai tukar Rupiah dalam negeri fluktuatif karena sebagian besar bahan baku mereka masih harus diimport, solusi yang ditempuh yaitu Untuk mengatasi kebutuhan bahan baku diarahkan menggunakan bahan baku lokal sehingga tidak harus menunda produksi investasi.

c. Kekurangan prasarana infrastruktur air bersih sehingga beberapa investor menunda kegiatan pembangunan investasinya di Lamongan, solusi yang

ditempuh yaitu Telah dilakukan rapat koordinasi untuk percepatan SPAM

( Sistim Perpipaan Air Minum ).

d. Belum adanya kawasan industri yang siap pakai dan masalah pembebasan lahan terkendala dengan harga tanah yang tinggi sehingga mereka beralih ke wilayah tetangga seperti Jombang, Tuban dan Mojokerto, solusi yang ditempuh yaitu Telah dilakukan rapat koordinasi bersama para investor calon pengelola dan

(13)

Ikhtisar LKjIP Kab. Lamongan Tahun 2015

ix

pengembang kawasan industri guna melakukan percepatan pembangunan kawasan industri siap pakai di Kabupaten Lamongan.

3. Tujuan Keempat Sasaran Kedelapan, Terselenggaranya pelayanan ketrans-migrasian, program dan kegiatan dalam mencapai Sasaran tersebut diselenggarakan oleh Dinas Sosial Nakertrans, khususnya pada indikator Transmigran swakarsa. Tidak tercapainya target Transmigran swakarsa sebesar 25,00 %, dapat dijelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam hal Dinas Sosial Nakertrans pada tahun 2015 tidak menyelenggarakan Transmigrasi Swakarsa akan tetapi menyelenggarakan Transmigrasi Regional dengan jumlah peserta sebanyak 10 KK, berasal dari Kecamatan Sambeng 4 KK, Kecamatan Mantup 1 KK, Kecamatan Turi 3 KK dan Kecamatan Babat 2 KK, yang diberangkatkan ke 2 ( dua ) lokasi yaitu 5 KK diberangkatkan ke Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara dan 5 KK lagi diberangkatkan ke Kecamatan Maligano Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dalam mengatasi beberapa kendala / hambatan yang ada, telah ditempuh langkah-langkah antisipatif sebagai berikut :

1. Meningkatkan sosialisasi penggunaan Agent Hayati dan pembuatan model Refugia kepada petani sebagai tindakan preventif terhadap pengendalian organisme pengganggu tanaman sekaligus untuk mengurangi penggunaan pestisida dan disisi lain meningkatkan penggunaan pupuk organik.

(14)

Ikhtisar LKjIP Kab. Lamongan Tahun 2015

x

2. Peningkatan Intensifikasi Tanaman Pangan dan penerapan teknologi secara optimal sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman.

3. Peningkatan Intensifikasi Tanaman Perkebunan dan optimalisasi lahan.

4. Pengadaan alat mesin pertanian berupa traktor, pompa air, power threser, alat pemanen dan lain-lain.

5. Mengadakan demplot budidaya tanaman yang baik dan benar serta penyebarluasan SL-PTT ke lokasi non SL-PTT dan kelanjutan penerapan teknologi PTT.

6. Melakukan kerjasama dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian terkait dengan serangan hama wereng yang terus menerus selama musim tanam.

Selanjutnya sebagai perwujudan upaya perbaikan dan peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Lamongan agar lebih optimal sekaligus untuk mengimplementasikan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih masa bhakti 2016 – 2020 yang dijabat oleh Bpk. Bupati H. Fadeli, SH, MM. dan Ibu Wakil Bupati Hj. Kartika Hidayati, MM. Untuk kedua kalinya Bpk. H. Fadeli, SH, MM. memimpin kembali Kabupaten Lamongan.

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih masa bhakti 2016 – 2020

adalah “ Terwujudnya Lamongan yang Adil, Merata, Sejahtera, dan Berdaya Saing “, dengan Misi dan Tujuan sebagai berikut :

(15)

Ikhtisar LKjIP Kab. Lamongan Tahun 2015

xi

1. Misi Satu “ Mewujudkan masyarakat Lamongan yang sehat, terdidik, bermoral, dan berdaya saing untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya “, dengan Tujuan Kesatu yaitu : Terwujudnya masyarakat Lamongan yang sehat, terdidik, bermoral, dan berdaya saing untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

2. Misi Dua “ Mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan investasi dan produktivitas sektor-sektor andalan daerah “, dengan

Tujuan Kedua yaitu : Terwujudnya peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui

peningkatan investasi dan produktivitas sektor-sektor andalan daerah.

3. Misi Tiga “ Mewujudkan pembangunan daerah melalui penyediaan sarana dan prasarana dasar ( infrastruktur dan utilitas ) yang memadai guna membuka daerah yang terisolir dan menghubungkan antar kawasan “, dengan Tujuan Ketiga yaitu : Terwujudnya pembangunan daerah melalui penyediaan sarana dan prasarana dasar ( infrastruktur dan utilitas ) yang memadai guna membuka daerah yang terisolir dan menghubungkan antar kawasan.

4. Misi Empat “ Mewujudkan Lamongan yang Good Governance ( Tata kelola pemerintahan yang baik ) “, dengan Tujuan Keempat yaitu : Terwujudnya Lamongan yang Good Governance ( Tata kelola pemerintahan yang baik ).

5. Misi Lima “ Mewujudkan kemampuan dalam pendayagunaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lamongan secara luas dan merata “, dengan Tujuan Kelima yaitu : Terwujudnya

(16)

Ikhtisar LKjIP Kab. Lamongan Tahun 2015

xii

kemampuan Kabupaten Lamongan dalam pendayagunaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan.

6. Misi Enam “ Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang tentram, tertib dan aman guna menunjang efektivitas pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memahami kondisi kearifan dan nilai-nilai budaya lokal “, dengan Tujuan Keenam yaitu : Terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat yang tentram, tertib dan aman guna menunjang efektivitas pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memahami kondisi kearifan dan nilai-nilai budaya lokal.

Dengan memperhatikan Visi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Lamongan Tahun 2005 – 2025 tersebut diatas serta dengan mengacu tahapan dan prioritas pembangunan tahun ketiga ( 2016 – 2020 ), maka tema pembangunan Kabupaten Lamongan Tahun 2016 adalah : “ Menuju Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya

Saing “. Dalam rangka mendukung Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah Terpilih masa bhakti 2016 – 2020, maka dilakukan beberapa perubahan Program Prioritas Pembangunan pada Tahun 2016 sebagai berikut :

1. Pemerataan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan ;

2. Pemerataan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan serta Pemeliharaan Kualitas Lingkungan Hidup ;

(17)

Ikhtisar LKjIP Kab. Lamongan Tahun 2015

xiii

4. Menciptakan Kemandirian Tenaga Kerja & Mendorong Pengembangan Dunia Usaha ; 5. Peningkatan Produktivitas Pertanian dan Pengamanan Ketahanan Pangan ;

6. Peningkatan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan dan Peningkatan Pelayanan Publik ; 7. Peningkatan Kesadaran dan Kerukunan Beragama ;

8. Peningkatan Peran Serta Perempuan Dalam Pembangunan ; 9. Peningkatan Peran Pemuda dan Prestasi Olah Raga ;

(18)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government ) merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legitimate agar penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sejalan dengan itu, dalam rangka pelaksanaan Ketetapan MPR-RI Nomor IX/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan sebagai tindak lanjut ketetapan MPR tersebut maka diterbitkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dan sebagai turunan kedua produk hukum dimaksud, maka diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

(19)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 2

tentang Pemerintahan Daerah jo Pasal 58 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berpedoman pada asas penyelenggaraan negara yang terdiri atas asas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbuka-an, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, efektivitas dan keadilan. Menurut penjelasan Undang-undang tersebut, asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) Kabupaten Lamongan Tahun 2015 disusun berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa ( Good Governance and Clean Government ) di Indonesia sebagaimana telah diamanah-kan dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

(20)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 3

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015 dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam kurun satu tahun anggaran terkait dengan proses pelaksanaan Program dan Kegiatan serta pencapaian indikator-indikator Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan.

Tujuan penyusunan LKjIP Kabupaten Lamongan adalah sebagai sarana bagi Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders ( Presiden, DPR, DPD, DPRD dan Masyarakat ) atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Pemerintah Kabupaten Lamongan. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja, LKjIP diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka : 1. Mendorong Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk dapat melaksanakan tugas

umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Kabupaten Lamongan ; 2. Menjadikan Pemerintah Kabupaten Lamongan yang akuntabel, sehingga dapat

berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan dalam menciptakan wilayah yang tentram, tertib, dan kondusif ;

(21)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 4

3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten Lamongan guna mendorong peningkatan pelayanan kepada masyarakat lebih baik ;

4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Kabupaten Lamongan terhadap Penyelenggaraan Pemerintah Kabupaten Lamongan.

(22)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 5

C. GAMBARAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

1. Keadaan Geografi

Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak pada 6º 51’ 54” sampai dengan 7º 23’ 6” Lintang Selatan dan diantara garis Bujur Timur 122° 4’ 4” sampai 122° 33’12”. Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8 Km² atau + 3.78 % dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur. Dengan panjang garis pantai sepanjang 47 Km, maka wilayah perairan laut Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4 Km2 apabila dihitung 12 mil dari permukaan laut.

Daratan Kabupaten Lamongan dibelah Sungai Bengawan Solo, secara garis besar daratannya dibedakan menjadi 3 ( tiga ) karakteristik yaitu :

1) Bagian Tengah Selatan merupakan dataran rendah, relatif agak subur, membentang dari Kecamatan Kedungpring, Babat, Sukodadi, Pucuk, Lamongan, Deket, Tikung Sugio, Maduran, Sarirejo dan Kembangbahu. 2) Bagian Selatan dan Utara merupakan pegunungan kapur berbatu-batu

dengan kesuburan sedang, yang meliputi Kecamatan Mantup, Sambeng, Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo, Brondong, Paciran, dan Solokuro. 3) Bagian Tengah Utara merupakan daerah Bonorowo yang merupakan

daerah rawan banjir. Kawasan ini meliputi Kecamatan Sekaran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinangun dan Glagah.

(23)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 6

Batas wilayah administratif Kabupaten Lamongan adalah : sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gresik, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.

Kondisi topografi Kabupaten Lamongan dapat ditinjau dari ketinggian wilayah di atas permukaan laut dan kelerengan lahan. Kabupaten Lamongan terdiri dari dataran rendah dan bonorowo dengan tingkat ketinggian 0 – 25 meter seluas 50,17 %, sedangkan ketinggian 25 – 100 meter seluas 45,68 %, selebihnya 4,15 % berketinggian di atas 100 meter di atas permukaan air laut.

Dilihat dari tingkat kemiringan tanahnya, wilayah Kabupaten Lamongan merupakan wilayah yang relatif datar, karena hampir 72,45 % lahannya adalah datar atau dengan tingkat kemiringan 0 – 2 % yang tersebar di Kecamatan Lamongan, Deket, Turi, Sekaran, Tikung, Pucuk, Sukodadi, Babat, Kalitengah, Karanggeneng, Glagah, Karangbinangun, Mantup, Sugio, Kedungpring, sebagian Bluluk, Modo dan Sambeng, sedangkan hanya sebagian kecil dari wilayahnya adalah sangat curam, atau kurang dari 1 % ( 0,16% ) yang mempunyai tingkat kemiringan lahan 40 % lebih.

Kondisi tata guna tanah di Kabupaten Lamongan Tahun 2014 adalah (1) Lahan sawah seluas 87.762 Ha yang terdiri dari lahan sawah teknis 51.364

(24)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 7

Ha dan tadah hujan 36.398 Ha (2) Lahan bukan sawah seluas 55.751 Ha yang terdiri dari tegal 27.788 Ha, ladang / huma 3.080 Ha, perkebunan 2.982 Ha, hutan rakyat 2.645 Ha, padang penggembalaan / padang rumput 335 Ha dan lainnya ( tambak, kolam, empang, hutan ) seluas 18.921 Ha.

2. Kondisi Demografis

Menurut data Lamongan Dalam Angka ( LDA ) Tahun 2015 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Lamongan, jumlah Penduduk Kabupaten Lamongan keadaan Tahun 2014 menurut jenis kelamin sebanyak 1.338.800 jiwa, terdiri dari 677.024 jiwa (50,57 %) laki-laki dan 671.235 jiwa ( 49,43 % ) perempuan.

Untuk mengurangi angka pengangguran, Pemerintah Kabupaten Lamongan menfasilitasi para pencari kerja dengan penyedia lapangan kerja melalui kegiatan Job Market Fair ( JMF ) Tahun 2015.

Dengan kegiatan ini + 1.685 orang pencari kerja tamatan SD / SLTP / SLTA / Diploma I / II / III / S1 dan S2, terdiri dari 883 laki-laki dan 802 perempuan, akan terserap menjadi tenaga kerja.

Tenaga kerja yang dikirim ke Luar Negeri sebanyak 152 orang, ke Malaysia 94 orang, Singapura 3 orang, Hongkong 4 orang, Taiwan 37 orang, Brunei Darussalam 7 orang dan Qatar 7 orang.

(25)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 8

Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Lamongan yang mengikuti Transmigrasi pada tahun 2014 menurut daerah penempatan / tujuan sebanyak 5 KK ( 13 jiwa ) yang ditempatkan di Kecamatan Pulubala Propinsi Gorontalo. 3. Sosial

Lembaga Pendidikan setingkat Taman Kanak-Kanak / RA negeri maupun swasta di Kabupaten Lamongan Tahun 2014 sebanyak 1.170 lembaga, dengan 1.170 gedung sekolah, 2.191 ruang belajar, 2.282 kelas dan jumlah guru sebanyak 4.067 orang serta murid sebanyak 36.907 anak.

Lembaga Pendidikan setingkat SD / MI dan SDLB baik negeri maupun swasta di Kabupaten Lamongan Tahun 2014 sebanyak 1.170 lembaga, dengan 1.170 gedung sekolah, 7.306 ruang belajar, 11.156 kelas dan jumlah murid sebanyak 111.687 siswa. Sedangkan jumlah lembaga dan murid Kejar Paket A Tahun 2014 sebanyak 2 lembaga, dengan jumlah murid 20 laki-laki dan 37 perempuan yang hanya ada di Kec. Sukodadi dan Kec. Sekaran.

Lembaga Pendidikan setingkat SMP / MTs, SMP Terbuka dan SMP LB baik negeri maupun swasta dan di Kabupaten Lamongan Tahun 2014 sebanyak 332 lembaga, dengan 332 gedung sekolah, 2.333 ruang belajar dan 2.329 kelas dan jumlah murid sebanyak 61.526 murid. Sedangkan jumlah lembaga dan murid Kejar Paket B Tahun 2014 sebanyak 36 lembaga, dengan

(26)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 9

jumlah murid 656 laki-laki dan 890 perempuan dan meliputi seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan.

Lembaga Pendidikan tingkat SMU / SMK / MA dan SMA LB baik negeri maupun swasta di Kabupaten Lamongan Tahun 2014 sebanyak

217 lembaga, dengan 217 gedung sekolah, 1.789 ruang belajar, 1.871 kelas

dan jumlah murid sebanyak 51.851 siswa. Sedangkan jumlah lembaga dan murid Kejar Paket C Tahun 2014 sebanyak 18 lembaga, dengan jumlah murid 399 laki-laki dan 161 perempuan yang meliputi 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan.

Perguruan Tinggi Swasta di Kabupaten Lamongan Tahun 2014 sebanyak 13 Perguruan Tinggi, yaitu UNISLA, AKPER, STIKIP PGRI, STIE KH. A. DAHLAN, STIKES MUHAMMADIYAH, Akademi Komunitas Negeri Lamongan di Kecamatan Lamongan, UNISDA di Kecamatan Sukodadi, STIT AL-FALAH di Kecamatan Sekaran, STIT MUHAMMADIYAH Lamongan di Kecamatan Sambeng, STAIM, STAI SUNAN DRAJAD, STIT MUHAMMADIYAH dan STIE MUHAMMADIYAH di Kecamatan Paciran. Jumlah keseluruhan dosen pada 13 Perguruan Tinggi tersebut sebanyak 888 dengan jumlah mahasiswa 12.008 dan rasio dosen dibanding mahasiswa sebesar 1 dibanding 14.

(27)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 10

Sarana Kesehatan di Kabupaten Lamongan Tahun 2014 terdiri dari Rumah Sakit sebanyak 11 unit, Klinik sebanyak 16 unit, Klinik Rawat Inap

sebanyak 38 unit, Puskesmas sebanyak 33 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 109 unit, tempat praktek Dokter sebanyak 173 unit, Apotek sebanyak 75 unit, Laboratorium Medis sebanyak 8 unit. Sedangkan banyaknya Paramedis terdiri dari Dokter Umum sebanyak 209 orang, Dokter

Gigi sebanyak 35 orang, Dokter Spesialis Anak sebanyak 4 orang, Dokter Obgyn sebanyak 9 orang, Analis kesehatan sebanyak 17 orang, Sarjana Kesehatan Masyarakat sebanyak 3 orang, Apoteker sebanyak 1 orang, Asisten Apoteker sebanyak 47 orang, Pengatur gizi sebanyak 46 orang, Bidan sebanyak 409 orang, Perawat sebanyak 288 orang, Sanitarian

sebanyak 27 orang, Fisio therapy sebanyak 10 orang dan Perawat gigi sebanyak 14 orang.

Tempat peribadatan di Kabupaten Lamongan Tahun 2014 terdiri dari Masjid sebanyak 1.842 buah, Musholla sebanyak 1.589 buah, Langgar / Surau sebanyak 3.059 buah, Gereja Protestan sebanyak 10 buah, Gereja Katolik sebanyak 1 buah dan Pura sebanyak 1 buah.

Sarana dan Prasarana Olahraga di Kabupaten Lamongan Tahun 2014 terdiri dari Stadion 1 unit, lapangan sepak bola 313 unit, hall serba guna 9 unit, kolam renang 11 unit, padepokan 7 unit, telaga / waduk 563 unit, tenis

(28)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 11

meja 251 unit, lapangan bola basket 44 unit, lapangan bola voli 407, gedung senam 23 unit, lapangan bulu tangkis 142 unit, lapangan tenis 15

unit, panjat tebing 4 unit, lapangan sepak takraw 46 unit dan lapangan

futsal 21 unit.

4. Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan Peternakan

Luas lahan di Kabupaten Lamongan Tahun 2014 seluas 166.972 Ha terbagi menjadi lahan sawah seluas 87.762 Ha dan lahan non sawah seluas 55.751 Ha dan lahan non pertanian seluas 23.459 Ha, dengan rincian luas panen Padi seluas 156.717 Ha, produksi 1.028.254,25 Ton dengan rata-rata produksi 6,56 Ton/Ha, Jagung dengan luas panen seluas 58.966 Ha, produksi 235.124,83 Ton dengan rata-rata produksi 3,99 Ton/Ha, Ubi kayu dengan luas panen seluas 960 Ha, produksi 14.121,26 Ton, dengan rata-rata produksi 14,71 Ton/Ha, Ubi jalar dengan luas panen seluas 134 Ha produksi 1.037,66 Ton, dengan rata-rata produksi 7,74 Ton/Ha, Kacang tanah dengan luas panen seluas 7.130 Ha, produksi 7.447 Ton, dengan rata-rata produksi 1,04 Ton/Ha,

Kacang hijau dengan luas panen seluas 5.367 Ha, produksi 6.927,67 Ton,

dengan rata-rata produksi 1,29 Ton/Ha, Kedelai dengan luas panen seluas 21.077 Ha, produksi 30.632 Ton, dengan rata-rata produksi 1,45 Ton/Ha, Tebu dengan realisasi luas panen seluas 3.837,98 Ha, produksi 384.533 Ton, dengan rata-rata produksi 100,19 Ton/Ha, Tembakau virginia dengan luas

(29)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 12

areal seluas 3.663 Ha, produksi daun basah 3.619 Ton, dengan rata-rata produksi 987,99 Kg/Ha, Tembakau rakyat dengan luas areal seluas 3.490 Ha, produksi daun kering 3.539 Ton, dengan rata-rata produksi 1.014,04 Kg/Ha,

Kapas dengan luas areal seluas 76,75 Ha, produksi 28,81 Ton, dengan

rata-rata produksi 375,37 Kg/Ha, Kenaf dengan luas areal seluas 732 Ha, produksi daun basah 753,39 Ton, dengan rata-rata produksi 1.029,22 Kg/Ha, Kelapa dengan luas areal 535,36 Ha, produksi 162,97 Ton, dengan rata-rata produksi 192,14 Kg/Ha, Bawang daun dengan luas panen 2 Ha, produksi 8 Ton, dengan rata-rata produksi 4 Ton/Ha, Bawang merah dengan luas panen 67 Ha, produksi 4.610 Ton, dengan rata-rata produksi 62,09 Ton/Ha, Sawi /

petsai dengan luas panen 11 Ha, produksi 2.178 Ton, dengan rata-rata

produksi 198 Ton/Ha, Cabe rawit dengan luas panen 3.553 Ha, produksi 11.922 Ton, dengan rata-rata produksi 3,36 Ton/Ha, Cabe besar dengan luas panen 35 Ha, produksi 840 Ton, dengan rata-rata produksi 24 Ton/Ha, Cabe jamu dengan luas panen 20 Ha, produksi 41,54 Ton, dengan rata-rata produksi

488,30 Kg/Ha, Tomat dengan luas panen 40 Ha, produksi 726 Ton, dengan rata-rata produksi 18,15 Ton/Ha, Kacang panjang dengan luas panen 32 Ha, produksi 4.106 Ton dengan rata-rata produksi 128,31 Ton/Ha, Terong dengan luas panen 46 Ha, produksi 3.328 Ton, dengan rata-rata produksi 72,35 Ton/Ha, Ketimun dengan luas panen 26 Ha, produksi 468 Ton, dengan rata-rata produksi 18 Ton/Ha, Kangkung dengan luas panen 1.645 Ha, produksi

(30)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 13

197.400 Ton, dengan rata-rata produksi 120 Ton/Ha, Jamur dengan luas panen 25 Ha, produksi 300 Ton, dengan rata-rata produksi 12 Ton/Ha, Bayam dengan luas panen 250 Ha, produksi 2.500 Ton, dengan rata-rata produksi 10 Ton/Ha, Labu siam dengan luas panen 1 Ha, produksi 2 Ton, dengan rata-rata produksi 2 Ton/Ha, Semangka dengan luas panen 725 Ha, produksi 99.865 Ton, dengan rata-rata produksi 137,74 Ton/Ha, Melon dengan luas panen 52 Ha, produksi 4.783 Ton, dengan rata-rata produksi 91,98 Ton/Ha, Blewah dengan luas panen 355 Ha, produksi 30.720 Ton, dengan rata-rata

produksi 86,54 Ton/Ha, Blimbing dengan luas panen 21.490 Ha, produksi 409,90 Ton, dengan rata-rata produksi 0,02 Ton/Ha, Jambu biji dengan luas panen 77.123 Ha, produksi 936,20 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Jambu air dengan luas panen 29.086 Ha, produksi 408,40 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Jeruk Siam dengan luas panen 1.758 Ha, produksi 30,30 Ton, dengan rata-rata produksi 0,02 Ton/Ha, Jeruk besar dengan luas panen 12 Ha, produksi 10 Ton, dengan rata-rata produksi 0,83 Ton/Ha, Mangga dengan luas panen 412.183 Ha, produksi 18.297 Ton, dengan rata-rata produksi 0,04 Ton/Ha, Pisang dengan luas panen 1.883.598 Ha, produksi 34.555,40 Ton, dengan rata-rata produksi 0,019 Ton/Ha, Salak dengan luas panen 574 Ha, produksi 2,40 Ton, dengan rata-rata produksi 0,004 Ton/Ha, Sawo dengan luas panen 23.921 Ha, produksi 792,60 Ton, dengan rata-rata produksi 0,03 Ton/Ha, Sirsak dengan luas panen 4.561 Ha,

(31)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 14

produksi 41,30 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Sukun dengan luas panen 13.372 Ha, produksi 379,50 Ton, dengan rata-rata produksi 0,03 Ton/Ha, Melinjo dengan luas panen 1.162 Ha, produksi 18,20 Ton, dengan rata-rata produksi 0,02 Ton/Ha, Nanas dengan luas panen 20 Ha, produksi 0,10 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha, Pepaya dengan luas panen 68.029 Ha, produksi 1.113,60 Ton, dengan rata-rata produksi 0,02 Ton/Ha,

Nangka dengan luas panen 51.260 pohon, produksi 1.550,90 Ton, dengan

rata-rata produksi 0,03 Ton/Ha, Rambutan dengan luas panen 3.450 pohon, produksi 29,60 Ton, dengan rata-rata produksi 0,01 Ton/Ha.

Ikan konsumsi sungai realisasi luas area 855,50 Ha, produksi

1.048.900 Kg, dengan rata-rata produksi 1.226,07 Kg/Ha, ikan konsumsi rawa realisasi luas area 7.087 Ha, produksi 998.800 Kg, dengan rata-rata produksi 140,93 Kg/Ha, ikan konsumsi kolam realisasi luas area 341,95 Ha, produksi 1.572.458 Kg, dengan rata-rata produksi 4.598,45 Kg/Ha, ikan konsumsi

tambak realisasi luas area 1.754,20 Ha, produksi 3.972.588 Kg, dengan

rata-rata produksi 2.264,62 Kg/Ha, ikan konsumsi waduk realisasi luas area 3.068 Ha, produksi 1.024.700 Kg, dengan rata-rata produksi 334 Kg/Ha, ikan

konsumsi sawah tambak realisasi luas area 23.454,73 Ha, produksi

36.799.517 Kg, dengan rata-rata produksi 1.568,96 Kg/Ha, ikan konsumsi

karamba jaring apung realisasi luas area 0,60 Ha, produksi 2.400 Kg, dengan

(32)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 15

pelabuhan Lohgung 326 Ton, Labuhan 1.328 Ton, Brondong/Blimbing 60.379 Ton, Kranji 3.795 Ton dan Weru 5.725 Ton.

Populasi ternak unggas ayam buras 1.946.295 ekor, ayam ras 44.915.845 ekor, itik 172.625 ekor dan itik manila 50.943 ekor, sapi potong 99.015 ekor, sapi perah 21 ekor, kerbau 334 ekor, kuda 67 ekor, kambing 99.855 ekor dan domba 79.472 ekor. Sedangkan produksi ternak dalam bentuk telur, baik ternak besar dan kecil adalah ayam buras 222.450 butir,

ayam ras 1.594.921 Kg, itik 840.333 butir, itik manila 55.692 butir. Dalam

bentuk daging, ayam petelur 13.498.035 Kg, ayam pedaging 7.555.280 Kg,

ayam buras 509.959 Kg, itik 825.279 Kg, itik manila 208.857, sapi 3.345.754

Kg, kambing 519.704 Kg, domba 320.045 Kg, kulit sapi 16.021 lembar dan

kulit kambing 56.053 lembar.

Produksi ternak di Kabupaten Lamongan selama periode tahun 2014 yaitu telur sebanyak 2.713.396 Kg dan daging sebanyak 26.782.913 Kg. 5. Perdagangan dan Industri

Dalam rangka lebih memantapkan penataan dan pengembangan eksistensi bidang Perdagangan dan Industri, Pemerintah Daerah menerapkan strategi pemberdayaan yang mengutamakan memiliki Multiplayer Effect terhadap ekonomi masyarakat. Dalam upaya pengembangan bidang Perdagangan dan Industri masih dijumpai kendala-kendala antara lain

(33)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 16

terbatasnya tingkat kualitas sumber daya manusia, terbatasnya proses introduksi teknologi dan keterbatasan akses modal. Namun demikian pada tahun 2014 ini, semakin banyak saja investor yang berminta menanamkan investasinya di Kabupaten Lamongan, baik investor dalam negeri ( PMDN ) maupun investor luar negeri ( PMA ).

Guna lebih mendorong dan meningkatkan gairah perekonomian daerah serta mendukung pelaksanaan otonomi daerah yang optimal, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah mengambil langkah-langkah terobosan program strategis diantaranya penataan wajah kota, penambahan fasilitas kawasan taman-taman kota, Lamongan Integrated Shore Base ( LIS ), pelabuhan ASDP, pembangunan dok kapal dan peningkatan pengembangan potensi obyek wisata unggulan secara berkesinambungan. Selain itu yang tidak kalah penting adalah kemudahan dalam pengurusan ijin berinvestasi dengan penerapan pelayanan prima kepada setiap calon investor.

Jumlah perusahaan industri besar, sedang dan kecil di Kabupaten Lamongan tahun 2014 terdapat 134 unit, terdiri dari 22 unit kategori besar, dan 112 unit kategori sedang. Sedangkan jumlah perusahaan menurut sub sektor industri sebanyak 134 unit, dengan rincian 15 unit industri makanan, minuman dan tembakau, 62 unit industri tekstil, pakaian jadi dan kulit, 1 unit industri kayu, barang-barang dari kayu, perabot, bambu, rotan, furniture, 12 unit

(34)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 17

industri barang galian non logam kecuali minyak bumi dan batubara, serta 44 unit pengolahan lainnya.

Jumlah tenaga kerja perusahaan industri besar, sedang dan kecil di Kabupaten Lamongan tahun 2014 sebesar 36.744, terdiri dari 3.713 industri besar,2.131 industri sedang, 5.998 industri kecil dan 24.902 industri non formal. Pengurusan Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) selama tahun 2014 sebanyak 1.259 dengan rincian 74 Perseroan Terbatas ( PT ), 17 Koperasi, 213 Commanditair Venotscape ( CV ) dan 955 Perusahaan Otomotif ( PO ). Sedangkan pengurusan Surat Ijin Usaha Perdagangan ( SIUP ) selama tahun 2014 sebanyak 1.272, dengan rincian Pedagang besar sebanyak 3, Pedagang sedang sebanyak 93 dan Pedagang kecil sebanyak 1.176.

Produk-produk unggulan Kabupaten Lamongan dan lokasinya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1.1

Produk Unggulan Kabupaten Lamongan dan Lokasi

NO PRODUK UNGGULAN L O K A S I

1 2 3

1. Tenun ikat / sarung &

pakaian jadi Ds. Parengan, Desa Pringgoboyo, Desa Kanugrahan Kec.Maduran

2. Bordir Ds. Sudangan, Kec. Glagah

3. Aneka tas ( anyaman ) Kec. Lamongan, Ds. Pengaron Kec. Tikung 4. Bordir dan batik tulis Ds. Sendangduwur Kec. Paciran

5. Tikar lipat Kec. Lamongan, Kec. Kembangbahu

6. Wingko Kec. Babat, Kec. Lamongan

NO PRODUK UNGGULAN L O K A S I

1 2 3

7. Songkok / Kopyah Desa Pengangsalan, Kec. Kalitengah

(35)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 18

9. Anyaman / tikar pandan Kec. Mantup, Kec. Sambeng, Kec. Kembangbahu, Kec. Ngimbang, Kec. Modo, Kec. Bluluk

10. Anyaman bambu Ds. Tugu Kec. Mantup, Kec. Kedungpring, Kec. Sukodadi 11. Kapal rakyat Kel. Blimbing Kec. Paciran, Kec. Brondong

12. Pupuk organik, pupuk alam/

jamu/obat tradisional Ds. Banjaranyar Kec. Paciran, Kec. Lamongan 13. Telur asin Ds. Bedahan Kec. Babat, Kec. Lamongan. 14. Kerajinan tempurung kelapa Kec. Lamongan, Ds. Sumargo Kec. Paciran 15. Pengrajin emas Ds. Sendangduwur Kec. Paciran

16. Peralatan rumah tangga Jl. Cokroaminoto Kec. Babat 17. Kompor briket Ds. Sidorejo Kec. Deket

18. Ukiran kayu Jl. Basuki Rakhmat Kec. Lamongan 19. Dompet imitasi Ds. Sugihwaras Kec. Deket

20. Genting, batubata Ds. Kawistolegi Kec. Karanggeneng

Dalam Tahun 2014 di Kabupaten Lamongan, terdapat 110 pasar, 36.803 toko dan pedagang sebanyak 14.704.

Selama Tahun 2014, investasi domestik (Non PMDN / Non PMA) di Kabupaten Lamongan sebesar Rp 195.583.417.000,- dengan rincian investasi industri besar sebesar Rp 134.302.789.000,-, industri sedang sebesar Rp 13.736.845.000,-industri kecil sebesar Rp 18.505.776.000,- industri non formal sebesar Rp 29.038.007.000,-. Nilai investasi Tahun 2014 PMDN dan PMA yaitu sebesar Rp 2.039.549.920.000,- dan 5.404.036.000.000,-, dengan jumlah tenaga kerja terserap sebanyak 52.512 orang.

(36)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 19

6. Perhubungan dan Komunikasi

Panjang jalan Kabupaten adalah sepanjang 346,85 Km yang meliputi jalan negara sepanjang 94,70 Km, jalan provinsi 56,36 Km, dan jalan kabupaten 275,34 Km. Apabila dilihat menurut kelas jalan terdiri dari jalan negara kelas I 94,70 Km, jalan propinsi kelas III A 30,70 Km, kelas III B 25,66 Km dan jalan kabupaten kelas III A 201,09 Km, kelas III B 136,84 Km, kelas III C 8,93 Km. Sedangkan dilihat dari kondisi jalan, kondisi baik untuk jalan Negara 74,27 Km, jalan propinsi 8,04 Km, jalan kabupaten 233,66 Km, kondisi sedang untuk jalan Negara 19,83 Km, jalan propinsi 31,02 Km, jalan kabupaten 89,37 Km dan kondisi rusak jalan Negara 0,60 Km, jalan propinsi 15,30 Km, jalan kabupaten 18,03 Km serta kondisi rusak berat jalan propinsi 2,30 Km dan jalan kabupaten 5,80 Km.

Frekuensi pelayanan pengiriman surat, paket pos dan kartu pos terdiri dari kilat khusus sebanyak 44.166, kilat sebanyak 61.026, dan surat biasa sebanyak 9.592 surat, rata-rata mengalami penurunan signifikan dikarenakan adanya telepon selular yang semakin canggih dengan fitur-fitur teknologi yang tersedia. Sedangkan frekuensi pelayanan penyetoran giro on line, diterima sebanyak 626 dengan total nilai Rp 15.815.691.000,- dan dibayar sebanyak 174 dengan total nilai Rp 2.232.097.000,-. Sedangkan untuk wesel pos, diterima sebanyak 38.652 dengan total nilai Rp 55.332.127.000,- dan dikirim sebanyak 16.576 dengan total nilai Rp 28.207.027.000,-.

(37)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 20

Pelayanan yang telah dilakukan oleh Kantor Pos Cabang Lamongan selama tahun 2014 antara lain EMS sebanyak 652 kali dan paket pos sebanyak 8.025 kali dan kartu pos sebanyak 500 lembar. Untuk Tabanas, nilai ditabung sebesar Rp 21.438.759.000,- dengan jumlah transaksi 4.998 kali sedangkan pengambilan tabungan sebanyak 2.255 kali, nilai yang dibayarkan sebesar Rp

4.002.393.000,-7. Perhotelan dan Pariwisata

Banyaknya hotel menurut kategori hotel di Kabupaten Lamongan tahun 2014 sebanyak 8 buah, dengan jumlah kamar sebanyak 320 kamar dan jumlah tempat tidur sebanyak 58.519 buah. Sedangkan Jumlah tamu yang menginap sebanyak 19.280 orang, terdiri dari domestik sebanyak 19.013 orang dan asing sebanyak 267 orang.

Jumlah pengunjung obyek wisata Makam Sunan Drajad selama Tahun 2014 sebanyak 477.080 orang, Museum Sunan Drajad sebanyak 418.298 orang, Wisata Bahari Lamongan (WBL) sebanyak 665.630 orang, Wisata Mazoola sebanyak 246.639 orang, Waduk Gondang sebanyak 79.910 orang, Makam Sendang Duwur sebanyak 80.547 orang, Brumbun sebanyak 25.231 orang, TPI dan Monumen Van Der Wijk sebanyak 365.133 orang.

(38)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 21

8. Pertumbuhan Ekonomi dan PDRB

Realisasi APBD Pemerintah Kabupaten Lamongan Tahun 2015 sebesar Rp 2.406.040.334.082,14 ( 92,90 % ) terdiri dari Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) sebesar Rp 272.409.285.215,81. Dana Perimbangan sebesar Rp 1.313.958.388.093,00 ( 98,44 % ) dan Pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp 800.465.441.998,00 ( 100,44 % ). Bagi hasil pajak sebesar Rp 71.226.733.459,00 ( 85,38 % ) dan Bagi Hasil Bukan Pajak / SDA sebesar Rp 24.185.889.634,00 ( 73,72 % ).

Pada Tahun 2013 total nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku sebesar Rp 17.610.759,70 mengalami peningkatan dibanding Tahun 2012 sebesar Rp 15.339.105,69. Pada periode yang sama total nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan sebesar Rp 7.588.274,08 sedangkan Tahun 2012 sebesar Rp 7.098.168,75, sehingga diperoleh pertumbuhan ekonomi sebesar 7,13 %. Hal ini tidak lepas dari kerja keras Pemerintah Daerah bersama seluruh lapisan masyarakat dalam membangun perekonomian daerah. Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, menunjukkan bahwa sejauh ini dampak krisis ekonomi global yang melanda perekonomian dunia tidak begitu berpengaruh bagi per-ekonomian di Kabupaten Lamongan. Namun demikian Pemerintah Kabupaten Lamongan tetap mewaspadai dampak krisis tersebut dengan menerapkan berbagai kebijakan berupa pemberian stimulus-stimulus antara lain

(39)

peningkat-LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 22

an pembangunan infrastruktur, pengembangan ekonomi lokal melalui pembina-an dpembina-an fasilitasi permodalpembina-an bagi koperasi dpembina-an UMKM.

Jumlah Koperasi Primer Tahun 2014 sebanyak 1.028 buah, dengan anggota sebanyak 174.734 orang, pengurus sebanyak 4.205 orang, pengawas 2.501 orang, dan jumlah karyawan sebanyak 3.994 orang dengan modal sendiri sebesar Rp 317.679.063.000,-. Jumlah Koperasi Sekunder Tahun 2014 sebanyak 3 buah, dengan anggota sebanyak 1.044 orang, pengurus sebanyak 16 orang, pengawas 9 orang, dan jumlah karyawan sebanyak 15 orang, dengan modal sendiri sebesar Rp 16.758.361.000,-. Jumlah KUD Tahun 2014 sebanyak 29 buah, dengan anggota sebanyak 70.661 orang, pengurus 131 orang, pengawas 77 orang, dan karyawan 2.838 orang, dengan modal sendiri sebesar Rp 19.088.279.000,-. Jumlah KPRI sebanyak 56 buah, dengan anggota sebanyak 12.446 orang, pengurus 282 orang, pengawas 159 orang, dan karyawan 176 orang, dengan modal sendiri sebesar Rp 99.739.875.000,-.

Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kabupaten Lamongan Tahun 2014 Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan sebagai berikut :

(40)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 23

Tabel.1.2

PDRB KABUPATEN LAMONGAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2014

NO LAPANGAN USAHA Atas Dasar HargaBerlaku Atas Dasar HargaKonstan

1. Pertanian 7.070.803,49 3.505.984,39

2. Pertambangan dan Penggalian 37.687,46 11.855,57

3. Industri Pengolahan 912.588,76 423.811,88

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 122.713,31 82.893,47

5. Bangunan / Konstruksi 521.000,45 212.620,22

6. Perdagangan, Hotel dan restoran 6.362.372,90 2.227.706,18

7. Pengangkutan dan komunikasi 354.325,99 134.110,74

8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 614.603,92 302.654,15

9. Jasa-jasa 1.614.663,42 686.637,48

PDRB Lamongan 17.610.759,70 7.588.274,08

Sumber : Lamongan Dalam Angka Tahun 2014 ( BPS Kab. Lamongan )

Sedangkan distribusi Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) Kabupaten Lamongan Tahun 2014 Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan sebagai berikut :

Tabel.1.3

DISTRIBUSI PROSENTASE PDRB KABUPATEN LAMONGAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2014

NO LAPANGAN USAHA Atas Dasar HargaBerlaku Atas Dasar HargaKonstan

1. Pertanian 40,15 46,20

2. Pertambangan dan Penggalian 0,21 0,16

3. Industri Pengolahan 5,18 5,59

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,70 1,09

5. Bangunan / Konstruksi 2,96 2,80

6. Perdagangan, Hotel dan restoran 36,13 29,36

7. Pengangkutan dan komunikasi 2,01 1,77

8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 3,49 3,99

9. Jasa-jasa 9,17 9,05

PDRB Lamongan 100,00 100,00

(41)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 24

D. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN

Pemerintah Kabupaten Lamongan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten di lingkungan Propinsi Jawa Timur yang diundangkan pada tanggal 8 Agustus 1950. Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 ayat (2), bahwa Kepala Daerah wajib menyampaikan Laporan Kinerja instansi Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri untuk Gubernur, dan Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur untuk Bupati / Walikota 1 ( satu ) kali dalam 1 ( satu ) Tahun.

Kabupaten Lamongan berdiri pada tanggal 10 Dzulhijjah Tahun 976 Hijriyah atau jatuh pada Hari Kamis Pahing tanggal 26 Mei 1569 M dan pada tahun 2014 ini usia Kabupaten Lamongan sudah mencapai 446 tahun.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa Pemerintah Kabupaten / Kota berdasarkan kewenangan yang dimiliki merupakan Daerah Otonom yang merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan menjalankan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem

(42)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 25

Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), yang menjalankan kewenangan-nya berupa urusan wajib dan urusan pilihan.

Kewenangan wajib yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten / Kota meliputi perencanaan dan pengendalian pembangunan, perencanaan pemanfaatan dan pengawasan tata ruang, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, penyediaan sarana prasarana umum, penanganan bidang kesehatan, penyelenggaraan pendidikan, penanggulangan masalah sosial, pelayanan bidang ketenagakerjaan, fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah, pengendalian lingkungan hidup pelayanan pertanahan, pelayanan administrasi umum pemerintahan, pelayanan perizinan administrasi penanaman modal, penyelenggaraan pelayanan dasar dan lainnya, serta urusan wajib yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Sedangkan kewenangan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan Daerah dan potensi yang menjadi unggulan di Kabupaten Lamongan.

Penyelenggara Pemerintah Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Daerah yang dibantu oleh seorang Wakil Kepala Daerah. Dalam menyelenggarakan pemerintahan berpedoman pada asas umum penyelenggaraan Negara yang terdiri atas asas kepastian hukum, tertib penyelenggaraan negara, kepentingan

(43)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 26

umum, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, efektifitas dan keadilan.

Tugas Kepala Daerah sebagai Wakil Pemerintah adalah sebagai berikut : 1. Kepala Daerah yang dikarenakan jabatannya berkedudukan juga sebagai

Wakil Pemerintah di Wilayah Kabupaten / Kota.

2. Dalam kedudukannya sebagai Wakil Pemerintah, Kepala Daerah bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia melalui Gubernur.

Sebagaimana ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 63, 65 dan Pasal 66, dalam kedudukannya sebagai Wakil Pemerintah, Kepala Daerah mempunyai tugas sebagai berikut :

a. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD ;

b. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat ;

c. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD ;

(44)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 27

d. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggung-jawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama ;

e. mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ; dan

f. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya Kepala Daerah mempunyai wewenang sebagai berikut ;

a. mengajukan rancangan Perda ;

b. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD ; c. menetapkan Perkada dan keputusan kepala daerah ;

d. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh Daerah dan / atau masyarakat ;

e. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kewajiban Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah :

a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

(45)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 28

c. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.

d. Melaksanakan kehidupan demokrasi.

e. Mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan. f. Menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. g. Memajukan dan mengembangkan daya saing Daerah.

h. Melaksanakan prinsip taat kepemerintahan yang bersih dan baik.

i. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan Daerah j. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di Daerah dan

semua perangkat Daerah.

k.

Menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah di hadapan Rapat Paripurna DPRD.

Bahwa guna membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan fungsi pelayanan dan pemberdayaan masyarakat serta pembangunan di Kabupaten Lamongan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 tentang Pemerintahan Daerah, Wakil Kepala Daerah mempunyai tugas sebagai beriku :

1. Membantu Kepala Daerah dalam :

a. memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

(46)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 29

b. mengoordinasikan kegiatan Perangkat Daerah dan menindaklanjuti

laporan dan / atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan ;

c. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah provinsi bagi wakil gubernur ; dan

d. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah kabupaten / kota, kelurahan, dan / atau Desa bagi wakil bupati / wali kota ;

e. Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh Kepala Daerah, dan

f. Melaksanakan tugas dan wewenang Kepala Daerah apabila Kepala Daerah berhalangan.

Dalam menjalankan tugas dan kewenangan, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah membentuk organisasi perangkat daerah yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan. Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lamongan tersebut dibentuk berdasarkan PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan peraturan perundang-undangan lain yang sinergis, kecuali Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Penanaman Modal dan Perijinan serta didukung oleh PD BPR Bank Daerah, PD Air Minum, PD Pasar serta PD Aneka Usaha Lamongan Jaya, dengan rincian sebagai berikut :

(47)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 30

a. Unsur Staf ( Pembantu Pimpinan ), terdiri dari :

1) Sekretariat Daerah ( PERDA No. 02 / 2008 ), terdiri dari 3 Asisten Sekretaris Daerah dan 11 Bagian

2) Sekretariat DPRD ( PERDA No. 02 / 2008 )

3) Kecamatan ( PERDA No. 08 / 2008 ), sebanyak 27 Kecamatan 4) Kelurahan ( PERDA No. 08 / 2008 ), sebanyak 12 Kelurahan.

b. Unsur Pelaksana ( 15 Dinas Daerah, PERDA No. 03 Tahun 2008 dan PERDA No. 2 Tahun 2013 ), terdiri dari :

1) Dinas PU Bina Marga 2) Dinas PU Pengairan 3) Dinas PU Cipta Karya 4) Dinas Kesehatan

5) Dinas Pertanian Dan Kehutanan

6) Dinas Koperasi, Industri Dan Perdagangan 7) Dinas Sosial,Tenaga Kerja Dan Transmigrasi 8) Dinas Perikanan Dan Kelautan

9) Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan 10) Dinas Perhubungan

11) Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 12) Dinas Pendidikan

(48)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 31

13) Dinas Pemuda Dan Olahraga

14) Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

15) Dinas Pendapatan Daerah ( PERDA No. 2 / 2013 ).

c. Unsur Penunjang ( Lembaga Teknis Daerah ), PERDA No. 04 / 2008, terdiri dari 9 Badan, Inspektorat, 2 RSUD, Satuan Polisi Pamong Praja dan 3 Kantor, sebagai berikut :

1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) 2) Badan Pemberdayaan Masyarakat ( BPM )

3) Badan Kepegawaian Daerah ( BKD ) *

4) Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana 5) Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik

6) Badan Penanaman Modal Dan Perijinan 7) Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah 8) Badan Lingkungan Hidup

9) Badan Pengelolaan Keuangan Dan Asset Daerah ( PERDA No. 3 / 2013 ) 10) Inspektorat *

11) Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) dr. Soegiri * ( Tipe B ) 12) Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD ) Ngimbang * ( Tipe C ) 13) Satuan Polisi Pamong Praja * ( PERDA No. 9 Tahun 2008 ) 14) Kantor Pengolahan Data Elektronik ( PDE )

(49)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 32

15) Kantor Penelitian Dan Pengembangan Daerah

16) Kantor Ketahanan Pangan.

Keterangan : * = ( tidak termasuk hitungan ).

d. Lembaga lain ( PERDA No. 01 Tahun 2011 ), terdiri dari : 1) Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) 2) Badan Narkotika Kabupaten ( BNK )

3) Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten.

Untuk mendukung tugas operasional dan teknis Perangkat Daerah Kabupaten Lamongan telah dibentuk 179 Unit Pelaksana Teknis, terdiri dari 147 Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) dan 32 Unit Pelaksana Teknis Badan ( UPTB ). Sedangkan untuk menunjang penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan di Kabupaten Lamongan terdapat 462 Desa, 12 Kelurahan, 1.431 Dusun dengan 2.277 RW dan 7.227 RT.

Dalam menjalankan tugas dan kewenangan Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan didukung dengan Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) kondisi Tahun 2014 sebanyak 12.057 orang PNS, dan 277 orang tenaga honorer. Rincian Rekapitulasi PNS menurut Tingkat Pendididkan, Golongan Kepangkatan dan Jabatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan sebagaimana tabel sebagai berikut :

(50)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB I - 33

Tabel.1.3

REKAPITULASI PNS MENURUT JABATAN, GOLONGAN KEPANGKATAN DAN TINGKAT PENDIDIDKAN DI LINGKUNGAN PEMKAB. LAMONGAN TAHUN 2014

Sumber : Lamongan Dalam Angka Tahun 2014 ( BPS Kab. Lamongan )

Jumlah tersebut sudah termasuk tenaga pendidik dan tenaga fungsional lainnya. NO JABATAN JUMLAH GOLONGANPANGKAT / JUMLAH PENDIDIKANFORMAL JUMLAH KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8

1 STRUKTURAL 908 GOLONGAN I 131 SD / SETARA 114 Jumlah Tenaga Honorer 277, Laki-laki 184, Perempuan 93 2 FUNGSIONAL 8.463 GOLONGAN II 2.156 S L T P 182 3 S T A F 2.664 GOLONGAN III 4.015 S L T A 2.096 GOLONGAN IV 4.866 D-1 / D-2 / D-3 1.775 D-4 / S-1 6.861 S-2 1.029 JUMLAH TOTAL 12.057 12.057 12.057

(51)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB II - 34

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEJIK

1. V I S I

Visi adalah cara pandang jauh kedepan, kemana dan bagaimana Kabupaten Lamongan harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Konsep Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan 2010-2015 merupakan kelanjutan dan pembaharuan terhadap pembangunan dibawah kepemimpinan sebelumnya untuk mencapai tujuan pembangunan sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tersebut diarahkan untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan Daerah.

Sehubungan dengan hal tersebut maka Visi Kabupaten Lamongan yang ditetapkan dan tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lamongan Tahun 2010 - 2015, adalah :

(52)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB II - 35

“ Terwujudnya Masyarakat Lamongan Yang Sejahtera, Berkeadilan, Beretika dan Berdaya Saing “.

Pemahaman atas pernyataan Visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi yang dinamis antara masyarakat, Pemerintah Kabupaten Lamongan dan seluruh stakeholder’s dalam merealisasikan pembangunan Kabupaten Lamongan.

Dari Visi dimaksud dikandung harapan / suatu semangat untuk mewujud-kan masyarakat Kabupaten Lamongan menjadi masyarakat yang sejahtera, dengan tercukupinya kebutuhan lahiriah dan batiniah yang ditandai dengan meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat, memberi dan menerima secara proporsional dan merata di seluruh wilayah, lapisan dan golongan masyarakat, dapat menghargai dan menghormati sistem nilai yang berlaku dan sekaligus menjadi landasan moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta terwujudnya masyarakat yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif sehingga mampu bersaing secara sehat dengan segala potensi dan permasalahan yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

2. M I S I

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.

(53)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB II - 36

Dengan kata lain Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah agar tujuan organisasi sesuai Visi yang telah ditetapkan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Instansi Pemerintah, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang. Dari gambaran tersebut maka ditetapkan Misi

Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakat serta menjamin ketersediaan sarana dan prasarana dasar ( infrastruktur dan utilitas ).

2. Memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, produktivi- tas sektor-sektor andalan dan pendayagunaan sumber daya alam.

3. Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan Yang Baik ( Good Governance ), Menuju Pemerintahan Yang Bersih ( Clean Goverment ).

4. Memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib dan aman dengan menjunjung tinggi kearifan nilai-nilai budaya lokal dan kesetaraan gender.

3. TUJUAN

Untuk merealisasikan pelaksanaan Misi Pemerintah Kabupaten Lamongan, perlu ditetapkan Tujuan pembangunan daerah ( goal ) yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 ( lima ) tahun ke depan. Tujuan pembangunan daerah ini ditetapkan

(54)

LKjIP Kabupaten Lamongan Tahun 2015

BAB II - 37

untuk memberikan arah terhadap program pembangunan kabupaten secara umum. Disamping itu juga dalam rangka memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan terhadap peran misi serta program yang telah ditetapkan.

Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Pembangunan Kabupaten Lamongan 2010-2015, maka ditetapkan Tujuan dan Sasaran yang merupakan penjabaran makna dari setiap Misi.

Untuk melaksanakan dan mewujudkan Misi Kesatu “ Meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakat, serta menjamin ketersediaan sarana dan prasarana dasar ( infrastruktur dan utilitas ) “, ditetapkan Tujuan Kesatu, yaitu :

1) Meningkatnya kepastian ketersediaan dan kualitas pelayanan dasar masyarakat, dengan indikator Tujuan sebagai berikut :

a. Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) b. Usia / Angka Harapan Hidup.

Untuk menilai keberhasilan pencapaian Tujuan Kesatu ditetapkan target berikut :

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN 2011 2012 TARGET2013 2014 2015

1. Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ) - 69,35 69,62 69,88 70,15 70,42

2. Usia harapan hidup Tahun 68,04 68,11 68,18 68,25 68,32

Tujuan Kesatu ini selanjutnya akan dijabarkan dalam Sasaran-sasaran

yang tergabung dalam 7 ( tujuh ) urusan yaitu Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan, Tata Ruang, Perhubungan dan Lingkungan Hidup.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Jumlah proses yang disubkontrakkan (number of processes subcontracted) 2.. Proses yang

Sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan sektor yang menyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar Kota Banjar di Tahun 2012 yaitu sebesar 34,90 persen dimana sumber

Kepala sekolah bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya menggerakkan para bawahan ke arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah

Berkaitan dengan permasalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan analisis tugas akhir ini adalah untuk mengetahui Proses Diklat Orientasi Kerja (DOK)

Kegiatan ini berbentuk praktik dengan menggunakan alat-alat tertentu, dalam hal ini guru melatih keterampilan siswa dalam penggunaan alat-alat yang telah diberikan kepadanya

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pekon Cipta Mulya Kecamatan Kebun tebu Kabupaten Lampung Barat, mengenai Respon petani terhadap pelaksanaan Program

Dengan kekuasaan yang dimilki oleh presiden maka penafsiran presidenlah yang dianggap sebagai kebenaran karena muatan dalam Undang-Undang Dasar dianggap sakral dengan

PENGE PENGERTIAN K RTIAN KOSAKA OSAKAT TA DAN DIKSI......