• Tidak ada hasil yang ditemukan

KSEI Raih Penghargaan Kustodian Terbaik di Asia Tenggara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KSEI Raih Penghargaan Kustodian Terbaik di Asia Tenggara"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Strategis KSEI

Tahun

2017

Edisi

5

8

6

KSEI Customer Survey 2016:

Indeks Kepuasan Pemakai Jasa

9

Statistik

KSEI Meningkat

SPEK KSEI: Fasilitas Pendaftaran

Efek Secara Elektronik

KSEI Raih Penghargaan

Kustodian Terbaik di Asia Tenggara

01

(2)

Alamat Redaksi:

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Gedung Bursa Efek Indonesia

Tower I Lt. 5

Jl. Jend. Sudirman Kav 52 - 53 Jakarta 12190

• Penerbit:

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) • Penanggungjawab:

Direksi

• Dewan Redaksi:

Unit Pemasaran dan Komunikasi Perusahaan

• Sirkulasi:

Unit Pemasaran dan Komunikasi Perusahaan

Toll Free 0800 -1- 865734 Call Center 021 - 515 2855 Website www.ksei.co.id email helpdesk@ksei.co.id

Memasuki tahun 2017, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah menyusun serangkaian rencana strategis un-tuk diterapkan. Setelah di tahun sebelumnya KSEI berhasil menuntaskan beberapa pengembangan penting seperti im-plementasi Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-INVEST) dan percepatan pembukaan Rekening Efek dari sebelumnya membutuhkan waktu beberapa hari menjadi kurang dari 30 menit. Rencana strategis KSEI di tahun 2017 dipaparkan secara detail pada topik utama.

Atas pencapaian yang diraih KSEI di tahun 2016, KSEI dianugerahi Marquee

Award sebagai Best Central Securities De­ pository in Southeast Asia in 2016 oleh Alpha Southeast Asia. Hal apa saja yang

membuat KSEI berhasil menyabet peng-hargaan tersebut? Simak selengkapnya pada topik pertama KSEI News edisi kali ini.

Berita lain yang diangkat pada edisi pertama di tahun 2017 meliputi hasil pengukuran kepuasan pemakai jasa KSEI di tahun 2016, am-nesti pajak, serta fasilitas pendaftaran Efek secara elektronik (SPEK). Akhir kata, semoga edisi kali ini dapat memperkaya wawasan dan selalu bermanfaat bagi para pembaca.

Selamat Membaca!

R e d a k s i

(3)

elain menjalankan tugas pokok sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berupaya melakukan berbagai inovasi untuk mendukung perkembangan Pasar Modal Indonesia agar semakin maju. Sepanjang tahun 2016, KSEI men-catatkan beberapa pencapai an, yang meliputi penunjukan KSEI sebagai

Single Investor Identification (SID) Ge­ nerator untuk investor Surat Berharga

dan Surat Berharga Negara lainnya yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, inisiatif pengukuh an kerjasama 100 pelaku indus tri pasar modal dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) untuk mempercepat pembukaan reke-ning Efek, hingga implementasi Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu atau S-INVEST, yang merupakan tonggak se-jarah baru di Pasar Modal Indonesia.

Atas pencapaian yang telah di raih sepanjang tahun 2016, khusus nya terkait S-INVEST, KSEI berhasil

mem-KSEI berhasil menyelesaikan berbagai terobosan baru sepanjang tahun

2016, diantaranya peluncuran S-INVEST. Di tahun 2017, KSEI telah

menyusun rencana strategis lain untuk dilaksanakan.

S

Rencana Strategis KSEI

Tahun 2017

peroleh penghargaan Marquee Awards sebagai Best Central Securities Deposi­

tory in South East Asia 2016 oleh Al­ pha Southeast Asia Magazine, sebuah

majalah investasi regional yang dipu-blikasikan secara luas di Asia Pasifik, Eropa dan Amerika.

Sebagai salah satu regulator di pasar modal, KSEI bertugas me-wujudkan inovasi berkelanjutan untuk ke pentingan pelaku pasar. KSEI yang merupakan lembaga non-profit memiliki beberapa pemegang sa-ham yang terdiri dari Self Regulatory

Organization, Perusahaan Efek, Bank

Kustodian dan Biro Administrasi Efek. KSEI berkomitmen mengembangkan industri Pasar Modal Indonesia sesuai fungsinya sebagai Lembaga Penyim-panan dan Penyelesaian.

Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi menyatakan, inovasi yang akan diwujudkan KSEI di tahun 2017 hadir dalam berbagai bentuk. Target utama KSEI tahun ini menu-rut Friderica meliputi penyelesaian

pengembangan sistem utama KSEI, pengembangan electronic proxy untuk pemberian kuasa pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pengem-bangan untuk Post­Trade­Processing (PTP) di S-INVEST, dan pengembangan Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) Next­G.

Salah satu inovasi KSEI di tahun 2017 yaitu pengembangan e­proxy yang merupakan bagian dari rencana besar implementasi e­voting (electron­

ic voting). Friderica menambahkan, “Di

negara-negara lain fasilitas ini sudah ada dan sangat memudahkan investor, khususnya yang berdomisili di kota yang berbeda dengan lokasi penye-lenggaraan RUPS.”

Pengembangan fasilitas e­voting merupakan upaya KSEI untuk mem-berikan kemudahan bag

i

investor. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, luasnya wilayah Indonesia dapat menjadi hambatan bagi investor apabila penyelenggaraan RUPS di-laksanakan di waktu yang bersamaan

(4)

dan lokasi yang berbeda. Terle bih lagi, banyak investor di Indo nesia yang memiliki lebih dari satu saham. Bagi investor asing, kehadiran e­voting dapat mempermudah karena inves-tor ter sebut dapat menggunakan hak suaranya meskipun tidak hadir se ca ra fisik. Untuk mengembangkan e­proxy, KSEI tengah melakukan diskusi aspek legal dan tahapan bisnisnya. Friderica berharap implementasi e­proxy dapat selesai di tahun 2018.

Selain itu, KSEI akan meluncurkan sistem utama The Central Depository

and Book­Entry Settlement System

(C-BEST) generasi terbaru atau C-BEST

Next Generation (C-BEST Next­G) agar

ak tivitas transaksi di pasar modal da-pat terlayani dengan baik. C-BEST

Next­G akan memiliki kapasitas 10 kali

lipat dari sistem yang ada saat ini yang mampu memproses 20.000 transak si per menit.

“Sistem ini sangat berperan pada proses migrasi dari script menjadi scri­

pless di Pasar Modal Indonesia pada

tahun 2000. Dapat dikatakan bahwa sistem C-BEST merupakan jantung utama dari terlaksananya kegiat an penyimpanan dan penyelesaian di pasar modal. Setelah lebih dari 16 tahun beroperasi, sudah saatnya di-lakukan peningkatan pada sistem ini. Hal ini sejalan dengan upaya Bursa untuk meningkatkan frekuensi dan transaksi, serta upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengakomodasi peningkat an jumlah investor lokal,” kata Syafruddin, Direktur KSEI.

Berdasarkan data KSEI, jumlah investor pasar modal meningkat

dras-tis sebesar 101% dari 477.732(per akhir Maret 2016) menjadi 961.170 (per Maret 2017). Friderica menjelaskan, peningkat-an jumlah investor ypeningkat-ang cukup signifikan tersebut karena data investor di pasar modal semakin ter-konsolidasi di KSEI setelah adanya S-INVEST dan pe-nerapan SID untuk investor pemilik Surat Berharga

Ne-gara yang diterbitkan Bank Indonesia. Penambahan jumlah SID tersebut juga merupakan hasil dari kegiatan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan SRO, OJK dan pelaku pasar lainnya.

Yang menarik adalah sejak akhir tahun 2016, jumlah investor domestik semakin bergairah dan meng ungguli dominasi kepemilikan investor asing. Berdasarkan data KSEI per Maret 2017, dari total aset di pasar modal sebesar Rp 3.784,24 triliun, 52% dimiliki oleh investor domestik, sisanya 48% dimi-liki investor asing.

Terkait dengan S-INVEST yang telah diimpelementasikan pada Agustus 2016, KSEI tahun ini akan mengembangkan mekanisme interface tambahan (host to host) yang dapat meningkatkan otomasi penggunaan modul Post­Trade­Processing (PTP) S-INVEST. Pengembangan tersebut sesuai dengan peraturan OJK No.28/ POJK04/2016 tentang Sistem

Pengelolaan Investasi Terpadu, dimana kewajiban penggunaan S-INVEST dibagi menjadi dua tahap, yakni mulai Agustus 2016 untuk kegiatan Transaksi

Unit Kepemilikan Reksa Dana dan Agustus 2017 untuk kegiatan Transaksi Aset Dasar Reksa Dana. Implementasi secara bertahap dilakukan agar selu-ruh pemangku kepentingan yang ter libat dalam transaksi Reksa Dana dapat mempersiapkan segalanya de-ngan baik sehingga pelaksanaannya berjalan dengan lancar.

Pengembangan KSEI lain di tahun 2017 adalah Fasilitas AKSes Next­G. Fasilitas AKSes KSEI adalah sarana yang dapat digunakan investor untuk memantau portofolio investasinya yang tersimpan di KSEI. Friderica me-nyayangkan belum optimalnya

peng-guna Fasilitas AKSes yang masih sekitar 12% dari total investor.

Pengembangan Fasilitas AKSes Next­G merupakan bagian dari upaya KSEI untuk mem-berikan kenya manan dan kemudahan dalam meng-gunakan Fasilitas AKSes. “Fasilitas yang sudah diluncurkan KSEI sejak tahun 2010 tersebut sebenarnya fungsinya sangat bagus, karena investor dapat melihat langsung porto-folio investasi yang tersimpan di KSEI. Hal ini sejalan dengan upaya perlin-dungan investor di pasar modal. Na-mun pada kenyata annya belum banyak investor yang memanfaatkan fasilitas ini. Melihat hal ini, KSEI berupaya me-nambahkan fitur-fitur baru di Fasilitas AKSes, agar investor semakin tertarik menggunakan Fasilitas AKSes,” imbuh Friderica.

Peningkatan jumlah pengguna Fasilitas AKSes menjadi tantangan bagi KSEI di tahun 2017. Kegiatan edukasi dan sosialisasi Fasilitas AKSes secara berkala terus dilakukan KSEI, termasuk di tahun 2017. Tahun ini, KSEI beren-cana untuk bekerjasama baik de ngan Perusahaan Efek dan Universitas di beberapa kota di Indonesia untuk penyelenggaraan ke giatan edukasi maupun sosialisasi Fasilitas AKSes. Dengan adanya pengembangan Fasili-tas AKSes Next­G dan penyelenggaraan program edukasi dan sosialisasi, di-harapkan jumlah investor yang meng-gunakan Fasilitas AKSes KSEI semakin meningkat.l [Redaksi/PKP]

Jajaran Direksi KSEI berupaya untuk mewujudkan rencana strategis tahun 2017. Kiri-Kanan: Friderica Widyasari Dewi (Direktur Utama), Syafruddin (Direktur), dan Supranoto Prajogo (Direktur).

Pengembangan

C-BEST Next-G

sejalan dengan

upaya Bursa untuk

meningkatkan

frekuensi dan

transaksi, serta

upaya OJK untuk

meningkatkan

jumlah investor.”

(5)

encapaian PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sukses mengantar KSEI meraih Marquee Award sebagai

The Best Central Securities Depository in Southeast Asia in 2016 versi Alpha Southeast Asia. Penyerahan penghargaan

dilakukan oleh Siddiq Bazarwala, CEO &

Publisher Alpha Southeast Asia kepada

Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi pada ajang The 10th Best Deal and

Solution Awards 2016 di Putra jaya,

Malaysia, pada tanggal 25 Januari 2017. Dalam sambutan singkat usai menerima penghargaan, Friderica menyatakan bahwa penghargaan yang diraih KSEI tersebut berkat dukungan dan kerjasama yang baik dari Otoritas Jasa Keuangan, Self Regulatory

Organization dan pelaku pasar modal

sehingga program-program pengembangan

KSEI selama tahun 2016 dapat terealisasi dengan baik.  Lebih lanjut Friderica me nambahkan, “Be berapa pe-ngem bangan yang telah d i re a lisasi kan oleh KSEI di tahun 2016 merupa kan tonggak sejarah baru bagi Pasar Modal Indonesia, seperti S-INVEST, serta percepatan pem bukaan rekening investasi dari beberapa hari menjadi kurang dari 30 menit. Hal ini merupakan upaya KSEI untuk turut serta mewujudkan pasar modal yang semakin nyaman dan maju, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Friderica.

Siddiq Bazarwala, CEO & Publisher Alpha Southeast

Asia menyatakan, KSEI layak memperoleh predikat sebagai

Kustodian Sentral terbaik di Asia Tenggara karena KSEI telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan pasar modal di Indonesia selama satu tahun terakhir. “KSEI telah berinvestasi dalam pengembangan teknologi terbaru dengan tujuan memberikan layanan terbaik bagi pemakai jasa dan stakeholder. Melihat pengembangan terbaru saat ini, serta perencanaan matang untuk inisiasi lain, KSEI mampu mempertahankan posisi sebagai Kustodian Sentral yang berdaya saing untuk beberapa tahun mendatang,” ungkap Siddiq.

Sepanjang tahun 2016, beberapa pengem bangan yang direalisasikan KSEI meliputi implementasi S-INVEST, sistem

KSEI meraih penghargaan sebagai Kustodian Sentral terbaik di Asia Tenggara

setelah berhasil menuntaskan beberapa pengembangan infrastruktur pasar

modal sepanjang tahun 2017.

KSEI Raih Penghargaan

Kustodian Sentral Terbaik

di Asia Tenggara

pengelolaan investasi terpadu untuk industri Reksa Dana di Indonesia yang membuat alur bisnis Reksa Dana kini lebih efektif dan efisien. Selain itu, bekerjasama dengan Bank Indonesia, KSEI telah melakukan penerapan Single

Investor Identification (SID) untuk Surat Berharga dan

Surat Berharga Negara yang diterbitkan Bank Indonesia, sehingga data investor yang tercatat di KSEI semakin lengkap dan terkonsolidasi. KSEI juga berhasil melakukan inisiasi untuk mewujudkan kerjasama pelaku pasar modal dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri, Republik Indonesia terkait pemanfaatan data kependudukan untuk percepatan pembukaan Rekening Efek dan layanan jasa pasar modal lainnya.

Friderica berharap dengan diraihnya penghargaan sebagai Kustodian Sentral terbaik di tahun 2016 tersebut dapat semakin memotivasi sumber daya manusia KSEI untuk bekerja lebih giat guna mewujudkan berbagai program yang telah direncanakan. Penerapan sistem utama KSEI generasi baru, C-BEST Next Generation, pemungutan suara saat pelaksaan Rapat Umum Peme gang Saham secara elektronik (e­voting), dan

redesign Fasilitas AKSes adalah rencana strategis yang

diagendakan KSEI di tahun 2017. l [Redaksi/PKP]

P

Friderica Widyasari Dewi, Direktur Utama KSEI (kanan) menerima penghargaan Marquee Award

sebagai Best Central Securities Depository in Southeast Asia 2016 dari Siddiq Bazarwala, CEO & Publisher Alpha Southeast Asia Magazine.

(6)

Sebagai upaya untuk meningkatkan layanan jasanya, KSEI menye­

leng

garakan kegiatan survei kepuasan pemakai jasa (customer

survey) secara berkala.

KSEI Customer Survey 2016:

Indeks Kepuasan Pemakai Jasa

KSEI Meningkat

enyelenggaraan survei kepuas an pemakai jasa PT Kus-todian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan agenda penting Perusahaan yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun. Hal tersebut merupakan upaya KSEI un-tuk memenuhi harapan pemakai jasa, dalam meningkatkan kua litas layanan dan merupakan syarat untuk memenuhi standar implementasi ISO, yaitu Fokus Pelanggan.

Untuk mengukur kepuasan pemakai jasa di tahun 2016, KSEI menyelenggarakan customer survey pada 17 Oktober 2016 - 23 Desember 2016.

Penyelenggaraan customer

survey tahun 2016 meliputi

kegiat an penyebaran kuesioner yang dimulai pada 15 - 20 No-vember 2016, yang dilanjutkan dengan wawancara mendalam (in­depth interview) dari tiap kelompok pemakai jasa yang dimulai pada 1 - 19 Desember 2016, serta kegiat an Focus

Group Discussion (FGD) pada

12 Januari 2017.

Pengukuran kepuasan pemakai jasa yang dilakukan mencakup segi pelayanan pelanggan, jasa informasi dan komunikasi, teknologi, proses transaksi, pelayanan

call center serta

pengemban-gan bisnis dan sistem. Hasil pengukuran dari ruang lingkup tersebut menjadi dasar bagi

pengembangan layanan jasa KSEI di masa mendatang. Ada-pun pemakai jasa KSEI yang dijadikan responden meliputi Perusahaan Efek dan Bank Kustodian (Pemegang Rekening), Emiten dan Biro Administrasi Efek (BAE).

Berdasarkan hasil pengukuran survei kepuasan pemakai jasa tahun 2016, para pemakai jasa KSEI telah puas de-ngan layanan jasa yang disediakan KSEI dede-ngan nilai Indeks Kepuasan Pemakai Jasa (Customer Sa tisfaction Index/CSI) sebesar 81,65%, meningkat 1,39% dari skor tahun sebe-lumnya yakni 80,26%.

Indeks kepuasan pemakai jasa tahun 2016 juga dibeda-kan berdasardibeda-kan kategori kelompok pemakai jasa, yaitu

P

indeks kepuasan Pemegang Rekening, Emiten serta BAE sebagaimana yang ditunju-kan dalam grafik. Hasilnya, berdasarkan Indeks Kepua-san Pemakai Jasa, diperoleh gambaran umum bahwa terdapat kenaikan kepuas-an pada kelompok Peme-gang Rekening dan Emiten. Menurut para pemakai jasa, hal positif yang perlu dipertahankan KSEI adalah proses transaksi yang ce-pat. Selain itu, pemakai jasa menilai baik atas pela yanan pe langgan KSEI.

Disamping itu, dilaku-kan juga pengolahan data dengan menggunakan

SWOT Analysis untuk

me-ngetahui gambaran posisi dimensi layanan jasa KSEI berdasarkan Strengths (Kekuat-an), Weaknesses (Kelemah(Kekuat-an), Opportunities (Peluang) dan

Threats (Ancaman) dari masing-ma sing layanan dan

kelom-pok Pemakai Jasa KSEI.

Berdasarkan hasil pe ngukuran kepuasan pemakai jasa yang telah dilaksanakan, KSEI akan meningkatkan layanan dan produk sesuai dengan masukan yang telah di terima. Seluruh masukan dan saran tersebut akan menjadi dasar perbaikan, peningkatan dan pengembangan layanan jasa serta penyusunan action plan. Kedepannya diharapkan, KSEI dapat semakin memberikan layanan yang terbaik. l

[Redaksi/Abdul Azis]

2011

82

Indeks Kepuasan Pengguna Jasa KSEI Tahun 2016 Dibandingkan Tahun Sebelumnya

Indeks Kepuasan Pengguna Jasa KSEI Per Kelompok Pengguna Jasa Tahun 2011 - 2016 80 78 76 74 86 84 82 80 78 76 74 72 2016 2015 2012 2011 78.76 77.49 76.60 78.41 81.74 76.46 77.40 77.25 78.31 79.88 81.96 80.79 82.56 84.05 83.33 2013 - 2014 PE BK Emiten BAE 2012 2013 - 2015 2016 2014 77.98 Indeks 78.56 78.80 80.26 81.65

(7)

Program tax amnesty yang mulai bergulir sejak tahun lalu telah berakhir

pada bulan Maret tahun ini. Berdasarkan laporan Perusahaan Efek dan

Manajer Investasi, dana tax amnesty yang tercatat di KSEI telah mencapai

Rp 2,2 triliun.

Amnesti Pajak Tingkatkan

Jumlah Investor Lokal

eriode pertama, pada pelaporan 1 Juli - 30 September 2016, maka tarif yang dikenakan ada-lah 2% untuk repatriasi dalam ne geri dan 4% untuk repatriasi luar ne geri. Periode kedua 1 Oktober - 31 De sem-ber 2016, wajib pajak dikena k an tarif 3% untuk repatriasi dalam negeri dan 6% untuk repatriasi luar negeri. Se-dangkan untuk periode ketiga 1 Janu-ari - 31 Maret 2017, tJanu-arif repatriasi dalam negeri sebesar 5% dan repatri-asi luar negeri sebesar 10%.

Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Pe-nyelesaian di Pasar Modal Indonesia, PT Kus-todian Sentral Efek In-donesia (KSEI) berperan sebagai satu-satunya lembaga yang menye-lenggarakan proses penyelesaian trans aksi dan penyimpanan Efek secara wajar, teratur dan efisien, sesuai amanat Undang-Undang Pasar

Modal No.8 Tahun 1995. Peyimpanan dan pencatat an rekening Efek yang dilakukan oleh KSEI juga termasuk rekening Efek yang berisi dana tax

amnesty. Melalui data KSEI bisa

dike-tahui jumlah dana tax amnesty yang masuk ke pasar modal.

Friderica Widyasari Dewi Di-rektur Utama KSEI menyebut kan bahwa jumlah dana repatriasi yang masuk ke pasar modal dan telah dilaporkan Per usahaan Efek dan Manajer In ves tasi ke KSEI berjumlah sebesar Rp 2,2 triliun. “Kami bangga dapat turut berperan dalam program pemerintah yaitu tax amnesty, dimana KSEI mencatatkan jumlah dana

repat-P

riasi yang masuk ke pasar modal. Seperti diketahui, dana repatriasi terlebih dahulu harus masuk ke

bank gateway.

Semen-tara dana yang masuk ke Per usahaan Efek dan ma najer inves tasi sebagai

gateway harus dilaporkan

ke KSEI,” tegasnya. Friderica menam-bahkan pada sistem KSEI dibe rikan tanda khusus pada SID atau Sub Rekening Efek yang dibuka untuk

tax amnesty. Berdasarkan data KSEI,

dana repa triasi yang terdaftar di KSEI berasal dari 29 gateway dengan jumlah

Single Investor Identification (SID)

seba-nyak 185 dan jumlah rekening Efek seba nyak 216. Dana repatriasi pasar modal ma suk ke berbagai instrumen seperti Reksa Dana, saham, kontrak pengelolaan dana (KPD) serta obligasi peme rintah. Selain itu, diharapkan dana re patriasi yang masuk pasar modal bisa langsung masuk ke sektor riil, seperti pada Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), serta DIRE (Dana Investasi Real Estate).

Friderica memperkirakan dana repatriasi yang telah masuk ke pasar modal jauh lebih besar dibandingkan data yang tercatat, karena sudah terbukti dengan nilai transaksi di BEI yang melejit. Selain itu, perkembangan pasar modal di tanah air turut ber-dampak dengan adanya program tax

amnesty, terlihat dari kepemilikan

Efek yang sekarang mulai didominasi investor lokal dengan porsi sebesar 52%. “Ada perpindahan kepemilikan dari yang seolah-olah asing ternyata punya orang Indonesia. Perpindahan dari asing ke lokal terlihat pada September 2016, yang sudah mulai melonjak sejak Agustus,” tambah Friderica.

Pemberlakuan kebijakan tax am­

nesty diharapkan dapat memberikan

beberapa manfaat bagi perekonomi-an Indonesia. Hadirnya tax amnes­

ty ini secara otomatis akan menarik

dana yang terdapat di luar negeri ke Indonesia yang menjadikannya masuk ke dalam pencatatan untuk sumber pajak baru. l [Redaksi/PA]

Dana repatriasi

pasar modal

masuk ke berbagai

instrumen seperti

Reksa Dana,

saham, kontrak

pengelolaan dana

serta obligasi

pemerintah. “

(8)

Sejak Maret 2017, KSEI menambah layanan jasa baru berupa Sistem

Pendaftaran Efek Elektronik (SPEK) untuk pendaftaran Efek melalui

aplikasi elektronik.

SPEK KSEI: Fasilitas Pendaftaran

Efek Secara Elektronik

ebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di Pasar Modal Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berupaya untuk menyediakan layanan jasa ter-baik kepada pemakai jasanya. Layanan jasa yang diberikan KSEI senantiasa dikembangkan sesuai dengan dinami-ka industri pasar modal serta me me-nuhi kebutuhan pemakai jasa KSEI.

Pada awal tahun 2017, KSEI telah berhasil mengembangkan aplikasi SPEK atau e­securities registration un-tuk mendukung aktivitas KSEI dalam mengelola pencatatan Efek. Melalui aplikasi SPEK, Efek yang dicatatkan dalam penitipan kolektif KSEI kini dapat didaftarkan secara elektronik, dimana sebelumnya pendaftaran Efek hanya dapat dilakukan secara manual. Untuk proses awal pendaftaran yang berlaku sebelumnya, calon Emiten harus menyerahkan beberapa doku-men fisik (hardcopy) dan non fisik (softcopy).

Hal tersebut sejalan dengan fungsi KSEI selaku LPP dimana salah satu pe ran KSEI adalah melakukan pendaftaran seluruh tipe Efek yang ditransaksikan di Bursa maupun di luar Bursa. Efek yang didaftarkan dapat bersifat ekuitas, Efek bersifat utang ataupun Reksa Dana (mutual fund). Mengingat Efek yang didaftarkan harus berbentuk non warkat (scripless), maka pelaporan secara elektronik sangat cocok untuk diimplementasikan de-ngan pertimbang an lebih praktis dan efisien.

Alasan lain pengembangan ap-likasi SPEK adalah jumlah Efek yang terdaftar dalam penitipan kolektif KSEI semakin bertambah. Per akhir tahun 2016, jumlah Efek yang terdaftar di

S

KSEI sebanyak 1.501 Efek, mening-kat 12,5 % dari tahun sebelumnya sebesar 1.334 Efek. Jumlah tersebut bahkan melebihi total Efek yang ada di Bursa Efek Indonesia. Oleh sebab itu, KSEI perlu meningkatkan kemampuan dalam pencatatan Efek secara elek-tronik agar kedepannya memudahkan proses pencatatan Efek yang dilaku-kan KSEI.

Dengan diimplementasikannya sistem SPEK, maka diharapkan proses pendaftaran Efek secara keseluruhan di KSEI akan lebih cepat dan mem-permudah calon Emiten dalam pe-nyampaian kelengkapan dokumen yang diperlukan, serta mempermudah pemantauan proses pendaftaran Efek.

Untuk dapat menggunakan aplikasi SPEK, calon Emiten harus memiliki

user name yang dapat dibuat sendiri

saat melakukan registrasi pada SPEK sebelum melakukan pendaftaran. Syarat kedua, calon Emiten wajib me-nyampaikan data dan informasi atau dokumen mengenai profil perusahaan pada SPEK beserta perubahan-per-ubahannya. Untuk proses pendaftaran Efek, calon Emiten dapat melakukan pendaftaran Efek sendiri atau diwakili oleh Pelaksana Emisi (Arranger).

Dalam mengembangkan aplikasi SPEK, KSEI turut memperhatikan sisi

security, integrity, confidentiality dan availability. Agar dapat memudahkan

penggunanya, fitur yang terdapat pada aplikasi SPEK dikembangkan secara

user friendly. Aplikasi SPEK juga

memi-liki kemampuan andal dalam penyim-panan data serta memiliki jaminan keamanan untuk memberikan kenya-manan bagi para Emiten. l

[Redaksi/ Fitriyah]

Aplikasi SPEK

dikembangkan karena

jumlah Efek yang terdaftar

dalam penitipan kolektif

KSEI semakin bertambah.”

(9)

statistik

483.561 487.390 491.141 491.116 782.511 816.811 848.482 875.940 894.116 915.666 932.215 961.170 3.121,00 3.107,66 3.281,72 3.385,32 3.490,52 3.519,39 3.561,10 3.405,44 3.577,56 3.583,75 3.637,54 3.784,24 Apr

2016 Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des 2017Jan Feb Mar

Apr 2016

Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar

2017

Pertumbuhan Aset yang Tercatat di C-BEST

Pertumbuhan Single Investor Identification (SID)

Total Aset C-BEST

per Maret 2017

Rp 3.784,24 Triliun

Growth

21%

(YoY)

Growth

101%

(YoY)

Total SID

per Maret 2017

961.170 SID

(April 2016 - Maret 2017) (April 2016 - Maret 2017)

(10)

Data Sebaran Investor Domestik

7

Investor Papua 0.67% Investor Bali + NTT + NTB 2.35% Investor Sulawesi 2,94% Investor Kalimantan 3.86% Investor Sumatera 12,45%

6

Investor Jawa - DKI

46.77%

Investor DKI Jakarta

30,96%

* Tidak Termasuk Investor DKI Jakarta

5

3

2

1

4

( per 31 Maret 2017 )

Pertumbuhan Total Aset KSEI dan IHSG

( per 31 Maret 2017 ) 3.121,00 3.107,66 3.281,72 3.385,32 3.490,52 3.519,39 3.561,10 3.405,44 3.577,56 3.583,75 3.637,54 3.784,24 Apr 2016

Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan

2017 Feb Mar 42,95% 57,05% 43,15% 56,85% 43,24% 56,76% 42,19% 57,81% 41,55% 58,45% 42,21% 57,79% 42,83% 57,17% 49,51% 50,49% 51,77% 48,23% 52,09% 47,91% 51,86% 48,14% 51,80% 48,20% Apr 2016

Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan

2017 Feb Mar 608.425 613.848 618.067 618.251 623.413 634,564 654.608 665.528 673.871 680.520 689.869 710.758

Pertumbuhan Sub Rekening Efek

( April 2016 - Maret 2017 )

4.838,58 4.796,87 5.016,65

Kepemilikan Lokal Kepemilikan Asing IHSG (poin) Total Aset C-BEST (Rp Triliun)

5.215,99 5.386,08 5.364,80 5.422,54 5,148,91 5.296,71 5.294,10 5.386,69 5.568,11

statistik

(11)

aktivitas

Sosialisasi Fasilitas AKSes

Sebagai upaya untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat mengenai KSEI dan Fasilitas AKSes, sejak awal tahun 2017 KSEI menyele ng -ga ra kan kegiatan sosialisasi dan edukasi Fasilitas AKSes di daerah. Pada 8 11 Februari 2017, KSEI bekerjasama dengan OJK melakukan so siali -sa si di Jawa Tengah (Purwokerto, Banjarnegara, Cilacap dan Purba ling ga), di susul kota Surabaya dan Malang pada 9 - 10 Maret 2017. Rangkai an kegiat an yang dilakukan antara lain edukasi kampus, investor gathering,

media visit dan media luncheon. n

Payment Bank Gathering

KSEI menyelenggarakan kegiatan Payment

Bank Gathering tanggal 16 - 19 Maret 2017

di Sydney - Australia. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjalin hubungan baik antar KSEI dengan Bank Pembayar. n

Workshop Wartawan Pasar

Modal 2017

Sebagai bentuk silaturahmi dan menjalin hubungan yang baik antara tim komuni-kasi SRO dengan wartawan pasar modal, KSEI bersama dengan OJK, BEI dan KPEI kembali menyelenggarakan Workshop Wartawan Pasar Modal 2017 di The

Anvaya Beach Resort, Bali, tanggal 9 - 12

Maret 2017. Kegiatan tersebut diikuti se-banyak 64 (enam puluh empat) wartawan dari media cetak dan elektronik, yang mencakup kegia t an seminar, outbond dan ramah tamah. Penyelenggaraan Workshop Wartawan merupakan wujud apresiasi SRO kepada wartawan yang turut berperan serta dalam melaksanakan edukasi dan penyebaran informasi yang terkait dengan pasar modal Indonesia. n

Sosialisasi Enterprise Risk Management

KSEI menyelenggarakan sosialisasi kepada karyawan KSEI terkait Informasi terkini implementasi Enterprise Risk Management (ERM) dan Sistem Ma na jemen Keamanan Informasi (SMKI) di Hotel Aston - Cirebon pada tang gal 24 - 26 Februari 2017. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan karyawan KSEI terhadap implementasi ERM dan SMKI. Melalui kegiatan ini pula, diharapkan seluruh karyawan KSEI dapat terus menjalankan proses manajemen risiko dan SMKI di Divisi/Unit-nya sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku. n

(12)

AktivitAs

Sosialisasi C-BEST Next Generation

KSEI me ng adakan kegiatan sosialisasi C-BEST Next Generation (C-BEST Next­G) pada 1 Ma ret 2017. Kegiatan pelatihan (hands On) C-BEST Next­G tersebut bertujuan agar pemakai jasa dapat memahami penggunaan C-BEST Next­G dengan melihat langsung tampilannya. Sebanyak 140 Partisipan KSEI terdiri dari Perusahaan Efek dan Bank Kustodian meng hadiri kegiatan tersebut. n

Underwriting Network

KSEI bersama dengan BEI dan KPEI, serta dengan dukungan dari OJK,

menyelengga rakan Underwriting Network pada 10 Maret 2017 di The Anvaya Beach Resort, Bali. Rangkaian acara yang terdiri dari sesi seminar dan networking terse-but dihadiri underwriter, investor insti-tusi, manajer investasi, asuransi, modal ventura, dan dana pensiun. Friderica Widyasari Dewi, Direktur Utama KSEI menjadi moderator pada salah satu sesi seminar dengan tema ‘Alternatif Pembia-ya an Infrastruktur melalui PINA dan KPBU’ dengan pembicara Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjo-negoro. n

Kegiatan CSR KSEI

Penyelenggaraan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkelanjut-an merupakberkelanjut-an upaya KSEI untuk senberkelanjut-antiasa berperberkelanjut-an aktif dalam pemba ngun-an untuk mewujudkngun-an kesejahterangun-an sosial dngun-an peningkatngun-an kualitas hidup masyarakat. KSEI bersama BEI dan KPEI menyelenggarakan kegiatan CSR de ngan memberikan bantuan berupa penyerahan mobil ambulan kepada yayasan dan pihak-pihak yang membutuhkan yang dilaksanakan sejak awal tahun 2016. Penyerahan ambulan telah dilakukan di daerah Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, NTB, Riau, Jawa Tengah dan Jawa Timur. n

Studi Banding ABKI

Asosisasi Bank Kustodian Indonesia (ABKI) dan KSEI kembali bekerjasama meng gelar studi banding dengan tema ”Settlement Cycle T+2 dan Standar

Messaging ISO20022”. Dalam kegiatan yang diselenggarakan selama 2 hari

yaitu 27 - 28 Maret 2017 di Sydney, Australia ini juga dilakukan diskusi de-ngan Australian Custodian Services Association (ACSA) dan Australian Securi­

ties Exchange (ASX) yang membahas beberapa hal, antara lain; implementasi settlement cycle T+2 di Australia, penggunaan Standard Messaging ISO20022

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai sumber dari segala hukum atau sumber tertib hukum Indonesia maka pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu pembukaan UUD 1945, kemudian dijelmakan atau

bahwa dalam rangka mendukung operasional Pelabuhan Perikanan Kedonganan serta melaksanakan ketentuan Pasal 24 ayat (6) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Kurva 4.1 Kurva Perolehan Nilai Persentase Keterampilan Gerak Dasar Lempar dan Tangkap pada Pembelajaran Permainan Bola Tangan dari Setiap

Kemudian dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) antara pemerintah Kabupaten Bantaeng, China Machinery Engineering Corporation

EBIT data effectively reflect a certain level of business risk that captures the firm’s operating leverage, sales revenue variability, and cost predictability. Capital

Ketika instrumen lindung nilai telah kadaluwarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau

Sama seperti belajar yang akan memperkenalkan Anda pada keterampilan baru, begitu juga mengajar.. Mengajar sebenarnya merupakan cara yang bagus

Thus, accounts of health and wellbeing issues within management control systems can on the one hand be said to make employees and their health more visible to management and