• Tidak ada hasil yang ditemukan

07.Laporan Praktikum Pengukuran Resistor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "07.Laporan Praktikum Pengukuran Resistor"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Politeknik Negeri Madiun

Mata kuliah : Praktikum Pengukuran Listik

Tema : Praktikum Pengukuran Resistor

Dosen : Budi Triyono, S.T., M.T.

Nama : Farendra Adhi Pratama NIM : 160500189 Kelas : Teklis 1B Tanggal : 4 Oktober 2016

A. Tujuan

1, deded 1. Untuk mengetahui nilai resistor dengan alat ukur (Avometer)

2. Untuk mengetahui nilai resistor dengan cara manual / menghitung 3. Untuk mengetahui nilai error pada resistor 4. Untuk mengetahui nilai toleransi pada resistor 5. Untuk menghitung nilai resistor pada saat di rangkai

B. Dasar Teori

Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik, dengan resistansi tertentu (tahanan) dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm:

V = I x R

I = VR

Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).Karakteristik utama dari resistor adalah

resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk

koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi.Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.

(2)

1. Avometer

2. Project Board 3. Resistor (5 buah)

D. HASIL PRAKTIKUM

1. Pengukuran resistor secara manual - Mengamati gelang warna pada resistor - Mencatat gelang warna pada resistor secara urut - Melihat tabel untuk mengetahui nilai warna dari masing – masing gelang pada resistor

 warna gelang ke 1 dan ke 2 merupakan nilai digit/nilai angka

 jika warna gelang pada resistor berjumlah 4 , maka warna gelang ketiga merupakan faktor pengalinya

 namun jika warna gelang pada resistor berjumlah 5, maka gelang ketiga masih merupakan nilai angka dan gelang ke empat merupakan faktor pengalinya

 warna gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor

2. Pengukuran resistor dengan avometer - Mengatur range selektor pada posisi ohm - Memilih faktor pengali paling besar terlebih dahulu Jika setelah kabel dihubungkan nilai resistor belum terbaca, kita dapat memilih faktor pengali dibawahnya sampai skala dapat terbaca dan menunjuk pada nilai resistor tersebut. - Menghubungkan kabel tes pada kaki – kaki resistor - Mencatat nilai hasil ukur yang tertera pada avometer

3. Pengukuran rangkaian pada resistor

- Project board memiliki 2 alur terminal , terminal atas dan bawah yang memiliki 2 lubang mendatar memiliki terminal yang terhubung seri pada masing-masing barisnya.

Sedangkan terminal ditengah yag memiiki banyak lubang , memiliki terminal yang saling terhubung tiap banjarnya/ secara vertikal

- Mengamati gambar rangkaian yang disediakan

- Menancapkan kaki –kaki resistor pada terminal project board

- Menguhubungkan kabel tes pada ujung kaki terakhir pada rangkaian resistor - Mencatat nilai hasil ukur yang tertera pada avometer

(3)

Tabel Pengukuran Nilai Resistor

Percobaan Warna Toleransi

(%) Nilai Pembacaan Nilai Pengukuran Error (%) 1 2 3 4 5

1 coklat hitam kuning Emas

5 % 104 =10.104 =100.000 Ω Jarum menunjuk 9,5 kalibrasi 10 k 95.000 Ω 5 %

2 coklat hitam merah Emas

5 % 102 =10.102 =1.000 Ω Jarum menunjuk angka 10 kalibrasi x 100 k 1.000 Ω 0 %

3 coklat hitam Jingga Emas

5 % 103 =10.103 =10.000 Jarum menunjuk angka 100 kalibrasi x 100 10.000 Ω 0 %

4 jingga Jingga coklat Emas

5 % 331 =10.101 =330 Jarum menunjuk angka 33 kalibrasi x 10 330 Ω 0 %

5 Hijau Biru coklat Emas

5 % 561 =10.101 =560 Jarum menunjuk angka 5,5 kalibrasi x 100 550 Ω 1,7 %

 Menghitung nilai error

1. 100.000 Ω - 95.000 Ω = 5.000 Ω 5.000 100.000 x 100 % = 5 % 2. 1.000 Ω - 1000 Ω = 0 0% 3. 10.000 Ω - 10.000 Ω = 0

(4)

0 %

4. 330 Ω - 330 Ω = 0 0 %

5. 560 Ω - 550 Ω = 10 Ω

560 x 100 % = 1,7 %10

 Pengukuran Rangkaian Resistor 1. Rangkaian Seri R1 R2 R3 R4 R5 Rs = R1 + R2 + R3 + R4 + R5 = 95.000 + 1.000 + 10.000 + 330 + 550 = 106.880 Ω

Hasil pengukuran dengan avometer = 111, 4 KΩ = 111.400 Ω Nilai Error 111.400 Ω - 106.880 Ω = 4.520 Ω 4.520 106.880 x 100 % = 4,2 % 2. Rangkaian Paralel R1 R2 R3

(5)

R4 R5 1 Rp= 1 R 1+ 1 R 2+ 1 R 3+ 1 R 4

+

1 R 5 ¿ 1 95.000+ 1 1.000+ 1 10.000+ 1 330+ 1 550

=

21,78+1.881+206,91+6.270+3.448,5 2.069.100

=

11.828,192069100 Rp = 2.069 .10011.828,19=¿

174, 9 Ω

Hasil pengukuran dengan avometer = 170, 8 Ω Nilai Error

174,9 Ω - 170,8 Ω = 4,1 Ω 4,1

(6)

3. Rangkaian campuran

R2

R1 R3 R5

R4

Rp1 = 1 R 2+ 1 R 3+ 1 R 4

R

tot

= R

1

+ R

5

+ Rp

=

1.0001 + 1 10.000+ 1 330

= 95.000+ 550 +247,5

=

3.300 .000+330.000+10.000 .0003.300 .000 .000

= 95.847,5 Ω

=

13.630 .000 3.300 .000 .000

Rp

=

3.300 .000 .00013.630 .000

= 242,1 Ω

Hasil pengukuran dengan avometer = 100,3 KΩ = 100.300 Ω Nilai Error 100.300 – 95.792,1 = 4.507,9 4.507,9 95.792,1x 100 =4,7

(7)

4.

R2 R3

R1

R4

R5

Rs = R

2

+ R

3

= 1.000 + 10.000 = 11.000

Rp1 = 1 Rs+ 1 R 4+ 1 R 5

R

tot

= R

1

+ Rp

=

11.0001 + 1 330+ 1 550

=95.000+208,8

=

198+6.660+3.6632.197.800

=95.208,8 Ω

=

2.197 .800 ¿ 10.521 ¿

Rp =

2.197 .80010.521

= 208,8 Ω

Hasil pengukuran dengan avometer = 99,8 KΩ

= 99.800 Ω Nilai Error

(8)

4.591,2 95.208,2x 100 =4,8 5. R2 R5 R1 R3 R4 1 Rp 1= 1 R 2+ 1 R 3 1 Rp 2= 1 Rs+ 1 R 4 ¿ 1 1.000+ 1 10.000= 1 1.459,09+ 1 330 ¿10.000+1.000 10.000 .000 = 330+1459,09 481.499,1 ¿ 11.000 10.000 .000= 1789,09 481.499,1 Rp1=10.000 .000 11.000 Rp= 481.499,1 1789,09 = 909,09 Ω = 269, 1 Ω Rs = Rp1 + R5 Rtot = R1 + Rp2 = 909,09 + 550 = 95.000 + 269, 1 = 1.459,09 Ω = 95.269,1 Ω

(9)

Hasil pengukuran dengan avometer = 99,9 K Ω = 99.900 Ω Nilai Error 99.900 – 95.269,1 = 4.630,9 Ω 4.630,9 95.269,1x 100 =4,8 6. R2 R1 R3 R4 R5 1 Rp 1= 1 R 2+ 1 R 3 1 Rp 2= 1 R 4+ 1 R 5 ¿ 1 1.000+ 1 10.000= 1 330+ 1 550 ¿10.000+1.000 11.000.000 = 550+330 181.500 ¿ 11.000 10.000 .000= 880 181.500 Rp1=11.000.000 11.000 Rp2= 181.500 880 = 909,09 Ω = 206,25 Ω

(10)

Rp 31 = 1 Rp1+ 1 Rp 2

R

tot

= R1 +

Rp3

=

909,091 + 1 206,25

=

95.000 + 168,1

=

206,25+909,09187.499,8

=

95.168,1 Ω

¿ 1.115,34 187.499,8

Rp3=187.499,81.115,34

= 168,1 Ω

Hasil pengukuran dengan avometer = 99,7 K Ω = 99.700 Ω Nilai error 99.700 – 95.168,1 = 4.531,9 Ω 4.531,9 99.700 x 100 =4,5 7. R1 R3 R5 R2 R4

(11)

1 Rp 1= 1 R 1+ 1 R 2

1 Rp 2= 1 R 3+ 1 R 4 ¿ 1 95.000+ 1 1.000= 1 10.000+ 1 330 ¿1.000+95.000 95.000 .000 = 330+10.000 3.300 .000 ¿ 96.000 95.000.000= 10.330 3.300 .000 Rp1=95.000.000 96.000 Rp 2= 3.300 .000 10.330 =989,5 Ω = 319,4 Ω Rtot = Rp1 + Rp2 + R5 = 989,5 + 319,4 + 550 =2006,8 Ω

Hasil pengukuran dengan avometer = 2,019 K Ω = 2.019 Ω Nilai error 2.019 – 2.006,8 = 12,2 Ω 12,2 2.006,8x 100 =0,6

E. KESIMPULAN

(12)

Dari praktikum yang telah dilaksanakan didapat hasil pengukuran dengan cara manual dan dengan Avometer memiliki perbedaan. Perbedaan ini disebabkan pengukuran dengan cara manual memiliki kendala dalam toleransi yang dimiliki oleh pengkodean warna gelang resistor. Sehingga terdapat selisih antara hasil pengukuran dengan cara manual dan dengan Avometer. Kesalahan dalam pengukuruan yang biasanya terjadi adalah alat ukur avometer yang belum dikalibrasi dan sudut pandang pembacaan yang berbeda.

Gambar

Tabel Pengukuran Nilai  Resistor

Referensi

Dokumen terkait

Dengan melihat pada Tabel III kita dapat mengetahui bahwa secara keseluruhan, kinerja keuangan pada perusahaan properti yang masuk ke dalam LQ45 pada tahun 2010 masih dapat

Pada saat melakukan pekerjaan diperoleh nilai rata-rata denyut nadi yang dilakukan secara manual sebesar 73 denyut/menit berdasarkan tabel 2.2 Klasifikasi beban

Pada saat melakukan pekerjaan diperoleh nilai rata-rata denyut nadi yang dilakukan secara manual sebesar 73 denyut/menit berdasarkan tabel 2.2 Klasifikasi beban

karena pengguna aplikasi tidak memiliki akses langsung secara fisik ke dalam tabel pembayaran maka diperlukan suatu antarmuka yang dapat digunakan untuk mencatat dan melihat data

Untuk mengetahui berapa nilai hambatan resistor selain melalui pengukuran Iangsung dengan Ohmmeter juga dapat dilakukan dengan melihat pita warna yang terlihat.

Pengukuran volume minyak pada tanki diesel biasanya dilakukan secara manual yaitu dengan cara melihat ketinggian minyak secara langsung ke tanki penampung yang tertulis