• Tidak ada hasil yang ditemukan

Surat Perjanjian Kerjasama.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Surat Perjanjian Kerjasama.docx"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Perjanjian Kerjasama Pemborongan Yang bertanda tangan di bawah ini*):

1. Nama : [...] Jabatan : [...] Alamat : [...]

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT [...] berkedudukan di [...]

selanjutnya disebut juga PIHAK PERTAMA. 2. Nama : [...]

Jabatan : [...] Alamat : [...]

Dalam hal ini bertindak sebagai Direktur Utama dari dan selaku untuk dan atas nama PT

[...] berkedudukan di [...] selanjutnya disebut juga PIHAK KEDUA.

Dengan ini menyatakan telah bersepakat untuk membuat surat perjanjian pemborongan pemasangan instalasi listrik dan air conditioning pada proyek pembangunan PIHAK PERTAMA yaitu [...] dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

PASAL 1 LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK KEDUA menyetujui untuk melakukan pemasangan instalasi listrik dan air conditioning pada proyek PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA menyetujui menerima pemasangan instalasi listrik dan air conditioning pada proyeknya, dengan kondisi-kondisi sebagai berikut

. [...] [...] [...] [...] [...]

(2)

PASAL 2

HARGA

1. Jumlah harga borongan untuk pekerjaan tersebut dalam PASAL-I adalah tetap dengan perincian sebagai berikut.

Instalasi pekerjaan listrik RM. [...] Instalasi RM. [...]

————————– Total harga borongan RM [...]

2. Dalam jumlah harga borongan ini meliputi: biaya pemandangan, overhead, PPN dan MPO, profit; yang telah menjadi kewajiban PIHAK KEDUA sehingga instalasi listrik dan air conditioning berjalan dengan baik sesuai dengan spesifikasi dan gambar konsultan PIHAK PERTAMA.

PASAL 3

PENGECUALIAN PEKERJAAN PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk melaksanakan:

1. Semua pekerjaan sipil yang menyangkut dan/atau berhubungan dengan pemasangan peralatan utama dan/atau alat bantu air conditioning dan listrik seperti: a. Pembuatan pondasi dari unit-unit AC maupun panel-panel listrik; b. Trenches untuk pipa-pipa dan kabel-kabel; c. Pembuatan lubang-lubang beserta rangka-rangka kayu untuk diffuser, return air grille, pipa supply water, ducting, untuk fresh air, AHU, door louvre, tempat-tempat peletakan unit-unit air conditioning dan lain sebagainnya.

2. Penyediaan supply listrik yang cukup dengan spesifikasi volt. Frekuensi phase : [...] untuk instalasi tetap.

3. Penyediaan air bersih untuk sistem air conditioning.

4. Penyelidikan supply listrik untuk penggunaan alat-alat listrik pada masa pelaksanaan maksimum [...] watt tiap alat dengan spesifikasi volt. Frekuensi phase……

(3)

PASAL 4

PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Dalam pelaksanaan pekerjaan, PIHAK KEDUA diwajibkan untuk mengajukan gambar kerja detail (shop drawing) kepada PIHAK PERTAMA untuk pengesahannya sebelum dilaksanakan.

2. PIHAK KEDUA diwajibkan mengajukan shop drawing dalam [...] rangkap kepada PIHAK PERTAMA, [...] rangkap akan dikembalikan kepada PIHAK KEDUA setelah pengesahannya.

3. PIHAK KEDUA berjanji untuk melaksanakan pekerjaan dengan rasa tanggung jawab dan menjamin kelancaran pekerjaan maupun hasil pelaksanaan pekerjaan tersebut.

4. PIHAK KEDUA menyanggupi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan kemajuan pekerjaan main conctractor civil dengan perkiraan [...] bulan sejak penandatanganan surat perjanjian, kecuali terjadi kelambatan dari structure and finishing.

5. Di tempat pekerjaan yang harus selalu ada wakil PIHAK KEDUA yang tidak dapat diganti tanpa persetujuan dari PIHAK PERTAMA, ditunjuk sebagai pelaksana dan berstatus project manager yang mempunyai wewenang mewakili PIHAK KEDUA.

6. Dalam pekerjaan di lapangan PIHAK KEDUA harus tunduk pada pimpinan proyek serta tata tertib proyek dan selalu menjaga kebersihan di lapangan.

7. Selama belum dilaksanakan serah terima, maka semua risiko terhadap keselamatan kerja dan keamanan terhadap peralatan yang belum terpasang, maupun yang sudah terpasang adalah tanggung jawab sepenuhnya dari PIHAK KEDUA

PASAL 5

PEKERJAAN TMBAHAN ATAU PENGURANGAN

1. Apabila terjadi perubahan-perubahan yang merupakan penambahan atau pengurangan pekerjaan maka PIHAK KEDUA akan melaksanakannya sesudah mendapat instruksi atau izin tertulis dari PIHAK PERTAMA. 2. Harga dan biaya instalasi dari perubahan-perubahan tersebut pada ayat 1 di atas, diatur sebagai berikut. a. Perubahan yang menyebabkan penambahan pemakaian material, harganya akan disesuaikan menurut harga yang diajukan oleh PIHAK KEDUA pada saat terjadinya perubahan dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA. b. Perubahan yang menyebabkan pengurangan pemakaian material atau hanya menyangkut biaya instalasi saja, maka harganya akan disesuaikan secara proporsional berdasarkan harga yang telah disetujui secara tertulis dalam surat perjanjian ini.

3. Perhitungan dari pekerjaan tambahan atau pengurangan ioni yang telah disetujui secara tertulis oleh kedua belah pihak akan diperhitungkan langsung ke dalam tahap angsuran pembayaran bersangkutan.

(4)

PEMBAYARAN

1. a. Pembayaran dilakukan secara angsuran yang disesuaikan menurut prestasi kerja terpasang di lapangan yang dibagi dalam [...] tahap, dengan perincian terlampir.

b. Setiap pembayaran yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dipotong sebesar 5 % sebagai retention yang akan dikembalikan kepada PIHAK KEDUA 6 (enam) bulan setelah serah terima keseluruhan.

2. a. Bila tenaga listrik dan/atau air belum tersedia dan /atau pekerjaan sipil terhenti/macet, 2 (dua) bulan kemudian PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran 95% dari nilai terpasang dan barang-barang yang telah diorder.

b. Sedang retention akan dibayar 4 (empat) bulan kemudian sejak pembayaran 95% telah lunas. PASAL 7

DENDA DAN SANKSI

1. Apabila penyerahan pekerjaan untuk pertama kali tidak dilakukan tepat pada waktunya sebagaimana yang telah ditentukan dalam PASAL 4 surat perjanjian ini maka PIHAK KEDUA dikenakan denda sebesar 1 permil (1 promil) dari harga borongan, untuk setiap hari keterlambatan. Denda dikenakan khusus karena keterlambatan yang bukan disebabkan karena force majeure dan/atau hambatan oleh main contractor civil.

2. Apabila PIHAK PERTAMA menunda pelaksanaan pembayaran yang sudah menjadi hak PIHAK KEDUA, seperti diatur oleh PASAL 7 ayat 3 maka PIHAK PERTAMA akan dibebankan denda sebesar 1/1000 (satu per seribu) setiap hari, dari harga angsuran tanpa potongan apa pun yang tertahan.

PASAL 8

MAINTENANCE AND SERVICE

1. Jangka waktu garansi ditentukan selama 1 (satu) tahun sejak penyerahan pertama pekerjaan tersebut. 2. Selama masa garansi para operator yang diperlukan akan disediakan oleh PIHAK PERTAMA dengan pengawasan dari PIHAK KEDUA.

3. Selama masa garansi bila terjadi kerusakan–kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan pemasangan maka PIHAK KEDUA akan mengganti dan/atau memperbaiki atas biaya PIHAK KEDUA.

4. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab bila kerusakan terjadi karena kesalahan cara menjalankannya (kekhilafan operasi) oleh operator PIHAK PERTAMA, kecuali kerusakan yang 5 disebabkan oleh kesalahan supervisi atau instruksi yang diberikan oleh supevisor PIHAK KEDUA maka kerusakan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

5. Selama masa garansi, barang-barang yang aus ataupun tidak dapat terpakai lagi karena masa penggunaannya habis, menjadi beban PIHAK PERTAMA untuk menggantinya.

(5)

PASAL 9

FORCE MAJEURE DAN KENAIKAN HARGA

1. Di dalam suatu kelambatan atau kegagalan memenuhi kewajiban yang tercantum dalam perjanjian ini oleh salah satu pihak yang disebabkan oleh karena tindakan atau dapat ditimbulkan atau diakibatkan oleh kejadian di luar kemampuan para pihak seperti: pemogokan, embargo, huru-hara, pertempuran, peperangan, kebakaran, peledakan, sabotase, badai, banjir, gempa bumi dan semua kelambatan atau kegagalan karenanya tidak boleh dianggap sebagai kesalahan dari pihak yang mengalami kelambatan itu, dilindungi atau tidak akan mengalami tuntutan atas kerugian yang diderita oleh pihak lain.

2. Apabila di dalam pelaksanaan perjanjian ini terjadi perubahan dalam peraturan moneter pemerintah yang mengakibatkan kenaikan harga material dan biaya pekerja yang menyolok sehingga menimbulkan kerugian bagi PIHAK KEDUA maka PIHAK KEDUA dapat mengajukan pertimbangan kebijaksanaan kepada PIHAK PERTAMA dengan ketentuan bahwa keputusan mengenai kebijaksanaan tersebut ada di tangan PIHAK PERTAMA

sepenuhnya.

PASAL 10 PERSELISIHAN

Jikalau ada perselisihan antara kedua belah pihak yang tidak dapat diputuskan oleh kedua belah pihak maka perselisihan ini akan diputuskan dalam tingkat yang tertinggi oleh suatu badan pemisah yang terdiri dari 3 orang, yaitu masing-masing pihak mengangkat seorang dan kedua orang ini mengangkat seorang lagi jika dari satu pihak telah ditunjuk ahli pemisahnya, dalam waktu yang telah ditetapkan atau kalau ahli-ahli pemisah yang telah diangkat itu tidak memperoleh persetujuan perihal pengangkatan ahli pemisah yang ketiga maka salah satu pihak dapat meminta kepada ketua pengadilan negeri [...] supaya ahli pemisah dan /atau ahli pemisah yang ketiga diangkat olehnya. Badan pemisah ini harus memberi keputusan dalam waktu satu bulan, dihitung dari haru pengangkatan ahli pemisah yang ketiga setelah diberikan kesempatan kepada masing-masing pihak untuk mengajukan pembelaannya dan jalannya perkara tidak terikat oleh aturan /undang-undang atau suatu hukum sipil, akan tetapi mereka bebas dalam memutuskan perselisihan itu dan juga tentang ongkos-ongkos yang ditanggung oleh masing-masing pihak. Keputusan pada pemisah tersebut yang akan dianggap sebagai keputusan dari hakim yang tertinggi dan merupakan keputusan yang mengikat (binded advies) terhadap keputusan mana 6 tidak dapat lagi dilakukan naik banding dan/atau kasasi dan harus dilaksanakan oleh masing-masing yang berkepentingan.

PASAL 11 LAIN-LAIN

Di dalam segala hal yang tidak atau tidak cukup diatur dalam perjanjian ini, akan diatur serta ditetapkan atas persetujuan kedua belah pihak.

(6)

Demikianlah surat perjanjian pemborongan ini dibuat dalam rangkap 4 (empat) dan 2 (dua) diantaranya bermaterai Rp 6000,00 (enam ribu rupiah) yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yan sama dan berlaku sejak ditamdatangani bersama. Dan sebagai domisili tetap adalah di kantor panitera Pengadilan Negeri [...].

Dibuat : [...] Tanggal : [...]

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA [...] [...]

SAKSI-SAKSI: 1.

Referensi

Dokumen terkait

SementaraMasyarakat(BLSM),TambahanalokasiberasdariprogramBer untuk Masyarakat tvtistin GASffN, Tambahan nilai bantuan dan jumlr cakupan siswa penerima Bantuan Siswa Miskin

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes yang berupa tes hasil belajar seni budaya dan instrumen non tes yang berupa angket persepsi

rumusan penelitian ini adalah “adakah hubungan tingkat kemampuan a ktivitas dasar sehari- hari dengan tingkat depresi pada lansia di Panti Wredha Budhi Dharma

Disampaikan pada Seminar Statistik Penelitian. Tanggal 9

Salah seorang tokoh yang dapat dianggap sebagai pelopor lahirnya Ilmu Pengetahuan Alam di samping Galileo Galilei adalah Francis Bacon (1560 – 1626) yang ajarannya dalam

Jepang sangat menyukai budaya Indonesia, masyarakat Jepang banyak bertandang ke Indonesia dari untuk hanya sekedar menikmati keanekaragaman budaya Indonesia sampai untuk tinggal

Ada beberapa cara yang dilakukan oleh pemerintah di antaranya adalah: (a) pelatihan penumbuhan, untuk yang tidak tahu sama sekali cara pembuatan batik; (b)

Secara kuantitatif dilakukan melalui penimbangan bobot badan dan pengukuran ukuran tubuh, sedangkan secara kualitatif penilaian dilakukan terhadap tampilan umum,