• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

14 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

3.1.1 Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Desember 2012. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahap pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

a. Tahap persiapan, meliputi pengajuan judul skripsi, permohonan pembimbing, pembuatan proposal, perijinan penelitian, survei sekolah yang bersangkutan, dan konsultasi instrument penelitian.

b. Tahap penelitian, yaitu semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat penelitian yaitu meliputi uji instrument penelitian, dan pengambilan data yang disesuaikan dengan alokasi waktu penyampaian materi IPS kenampakan alam dan keragaman sosial budaya di Kabupaten Grobogan.

c. Tahap penyelesaian, meliputi pengolahan data dan penyusunan laporan yang dilakukan dari bulan Oktober-Desember 2012. Pengolahan data dianalisis secara deskriptif kualitatif. 3.1.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa dan guru kelas IV SD Negeri 2 Jono tahun pelajaran 2012/2013. Siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV dengan subyek yang diteliti meliputi keaktifan siswa dalam kerja kelompok, keaktifan siswa pada proses pembelajaran di kelas, dan prestasi siswa dari aspek kognitif melalui capaian ketuntasan belajar.

3.2 Variabel yang Diselidiki

Variabel adalah sesuatu yang menjadi dasar obyek pengamatan sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua variabel, yaitu: (1) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode mengajar yang digunakan saat penelitian ini berlangsung yaitu STAD, (2) Variabel

(2)

terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar IPS materi kenampakan alam dan keragaman sosial budaya di Kabupaten Grobogan.

3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur dan langkah-langkah yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Kasihani Kasboelah (2001: 63-65) yaitu berupa model spiral. Perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana tindakan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Kegiatan ini disebut dengan satu siklus kegiatan pemecahan masalah (Suharsimi Arikunto et al, 2007: 117).

Pemaparan tentang hal-hal yang dilakukan dalam tiap-tiap langkah tersebut yaitu sebagai berikut :

3.3.1 Tahap Persiapan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah: Observasi untuk mendapatkan gambaran awal mengenai keadaan belajar mengajar khususnya mata pelajaran IPS di SD N 2 Jono dan mengidentifikasi permasalan dalam pelaksanaan pembelajaran.

3.3.2 Tahap Perencanaan (Planning) Kegiatan yang dilakukan meliputi :

a. Menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media pembelajaran, dan LKS yang digunakan dalam proses belajar mengajar.

b. Menyusun serangkaian kegiatan yang berupa pelaksanaan tindakan yang berupa penggunaan metode pembelajaran STAD.

c. Menyusun instrumen penelitian meliputi lembar observasi dan soal tes kognitif. 3.3.3 Tahap Pelaksanaan atau Tindakan (Acting)

Tindakan dilakukan peneliti untuk memperbaiki masalah. Kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain :

a. Menyelenggarakan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa (pretest).

b. Guru membagi siswa dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang berbeda tingkat kemampuan , jenis kelamin, dan latar belakang etniknya.

c. Guru menyampaikan pelajaran, siswa bekerja dalam tim utuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran, kemudian semua siswa mengerjakan kuis

(3)

mengenai materi secara sendiri-sendiri, dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan saling bantu.

d. Guru melakukan kegiatan pemantauan proses pembelajaran melalui observasi. e. Menyelenggarakan evaluasi untuk mengukur prestasi belajar siswa.

f. Melakukan modifikasi berupa perbaikan atau penyempurnaan alternatif tindakan apabila proses dan prestasi belajar masih kurang memuaskan.

3.3.4 Tahap Observasi dan Evaluasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses observasi adalah pengumpulan data, sumber data, Critical friend dalam penelitian, dan analisis data. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam observasi adalah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan pengamatan baik oleh guru maupun peneliti sendiri. b. Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar observasi.

c. Mendiskusikan dengan guru maupun dosen (sebagai critical friend) terhadap hasil pengamatan setelah proses pembelajaran selesai.

d. Membuat kesimpulan hasil pengamatan.

Sedangkan langkah-langkah evaluasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Menyiapkan alat-alat evaluasi, b) Melaksanakan evaluasi setelah proses pembelajaran selesai, c) Melaksanakan analisis hasil evaluasi, dan d) Kriteria keberhasilan tindakan.

3.3.5 Tahap Refleksi (Reflecting)

Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas dan guru. Langkah-langkah dalam kegiatan analisis dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Menganalisis tanggapan siswa pada lembar angket.

b. Mencocokkan pengamatan oleh guru pada lembar mentoring. Apabila hasil pengamatan ternyata siswa mengikuti pelajaran dengan antusias yaitu siswa aktif dan bersemangat, perhatian siswa tertuju pada pelajaran, siswa merespon dan terjadi komunikasi multi arah maka model kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan menarik dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan daya serap yang tinggi.

Berdasarkan hasil refleksi peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan.

(4)

Dari data hasil refleksi, baik keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan tindakan maka peneliti dengan guru mengadakan diskusi untuk mengambil kesepakatan menentukan tindakan perbaikan berikutnya (siklus 2) dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan ada tindak lanjut dari guru yang bersangkutan untuk melakukan perbaikan serta mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Prosedur penelitian tindakan kelas secara skematis dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian Permasalahan Perencanaan tindakan I Pelaksanaan tindakan I Observasi I Refleksi I Belum terselesaikan Perencanaan tindakan II Pelaksanaan tindakan II Observasi II Refleksi II Terselesaikan Tidak terselesaikan SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS SELANJUTNYA

(5)

3.4 Data dan Cara Pengumpulannya 3.4.1 Data Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data informasi tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek kualitatif berupa data hasil observasi, wawancara, kajian dokumen atau arsip dengan berpedoman pada lembar pengamatan dan pemberian angket yang menggambarkan proses pembelajaran di kelas. Aspek kuantitatif yang dimaksud adalah hasil penilaian belajar dari materi pokok kenampakan alam dan keragaman sosial budaya di Kabupaten Grobogan berupa nilai (skor) yang diperoleh siswa dari penilaian kemampuan berupa aspek kognitif melalui tes awal, tes kognitif siklus I dan siklus II.

3.4.2 Cara Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data utama yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Lembar observasi mengajar guru untuk mengetahui penggunaan metode dan media pembelajaran.

b. Lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa dalam hal kerjasama kelompok dan frekuensi bertanya. siswa bertanya

c. Tes siklus I dan siklus II untuk mengetahui hasil belajar siswa. 3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini digolongkan menjadi dua yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penilaian.

3.5.1 Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran meliputi silabus dan RPP. 3.5.2 Instrumen Penilaian Kognitif

Instrumen penelitian kognitif meliputi : realibilitas tes, daya Pembeda (DP) Soal, dan Tingkat Kesukaran (TK) Suatu Item.

3.6 Analisis Data

Analisa dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai sejak awal sampai berakhirnya pengumpulan data. Goetz dan le Comte menjelaskan tentang analisis data kualitatif peran proses kognitif atau “berteori” mengenai kategori abstrak dan hubungannya.

(6)

Hal ini penting karena akan membantu peneliti dalam mengembangkan penjelasan dari kejadian atau situasi yang berlangsung di dalam kelas yang diteliti. Data-data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Teknik analisis kualitatif mengacu pada model analisis Miles dan Huberman (1995: 16-19) yang dilakukan dalam tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui ringkasan atau uraian singkat dan penggolongan data ke dalam pola yang lebih luas. Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan penyusunan informasi secara sistematik dari hasil reduksi data dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada masing-masing siklus. Penarikan kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data terkumpul disajikan secara sistematik dan perlu diberi makna. Selanjutnya untuk mempermudah verifikasi dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang ada, diidentifikasi secara khusus pada tiap-tiap siklus pembelajaran.

Adapun model analisis data yang digunakan adalah interaksi model dapat dilihat dalam gambar di bawah ini:

Pengumpulan Data

Sajian Data Reduksi Data

simpulan dan Verifikasi

Gambar 3.2. Skema Analisis Data (Miles dan Huberman, 1995: 20) 3.7 Pemeriksaan Validitas Data

Data yang telah berhasil diperoleh, dikumpulkan, dan dicatat dalam pelaksanaan tindakan harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Cara pengumpulan data dengan beragam tekniknya harus benar-benar sesuai dan tepat untuk menggali data yang diperlukan bagi penelitiannya. Teknik yang diperlukan untuk memeriksa validitas data yang digunakan

(7)

dalam penelitian ini adalah triangulasi yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu, yaitu observasi. Menurut Lexy J. Moleong dalam Sarwiji Suwandi (2008: 69), triangulasi dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang yang melakukan pengawasan atau observan. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi metode. Teknik triangulasi metode dilakukan dengan mengumpulkan data tetap dengan mengumpulkan data yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, kajian dokumen atau arsip, angket, dan tes prestasi.

Adapun skema dari pemeriksaan validitas data yang digunakan dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

Data

Wawancara/ Arsip

Observasi

Tes/ Angket

Sumber Data

Gambar 3.3. Skema Pemeriksaan Validitas data (Lexy J. Moleong, 1995: 179)

Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai sejak awal sampai berakhirnya pengumpulan data. Data-data dari hasil penelitian di lapangan diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Goetz dan le Comte menjelaskan tentang analisis data kualitatif peran proses kognitif atau “berteori” mengenai kategori abstrak dan hubungannya. Hal ini penting karena akan membantu peneliti dalam mengembangkan penjelasan dari kejadian atau situasi yang berlangsung di dalam kelas yang diteliti. Teknik analisis kualitatif mengacu pada model analisis Miles dan Huberman yang dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: (1) reduksi data; (2) display/ penyajian data; dan (3) mengambil kesimpulan lalu diverifikasi (Iskandar, 2008:222).

(8)

Reduksi data meliputi penyeleksian data melalui ringkasan atau uraian singkat dan penggolongan data ke dalam pola yang lebih luas. Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang merupakan panyusunan informasi secara sistmatik dari hasil reduksi data dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan observasi dan refleksi pada masing-masing siklus. Penarikan simpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data terkumpul disajikan secara sistematis dan perlu diberi makna. Untuk menjaga kevalidan data dalam penelitian digunakan teknik triagulasi, yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu, yaitu observasi. Selanjutnya untuk mempermudah verifikasi dan analisis, data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang ada diidentifikasi secara khusus pada tiap-tiap siklus pembelajaran.

3.8 Indikator Kinerja

Tolok ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak perbaikan melalui PTK. Indikator tanda keberhasilan secara klasikal 80% mendapat nilai tuntas sesuai KKM.

Gambar

Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian Permasalahan Perencanaan tindakan I  Pelaksanaan tindakan I Observasi I Refleksi I Belum terselesaikan Perencanaan tindakan II  Pelaksanaan tindakan II Observasi II Refleksi II Terselesaikan Tidak terselesaikan SIKLUS
Gambar 3.2. Skema Analisis Data (Miles dan Huberman, 1995: 20)  3.7 Pemeriksaan Validitas Data
Gambar 3.3. Skema Pemeriksaan Validitas data (Lexy J. Moleong, 1995: 179)

Referensi

Dokumen terkait

Simple Pay 0% untuk 3, 6 & 12 bulan Minimum transaksi Rp.1.000.000,- Berlaku di seluruh outlet ORISKIN Berlaku untuk PermataKartuKredit Berlaku hingga 31 Mei 2018 Moira Beauty

Pada Tabel 3.12, ditinjau dari aspek akuntabilitas keuangan, dapat dijelaskan bahwa pencapaian target sasaran Program/Kegiatan KPU dengan indikator Persentase KPU Kota

Komunikasi melekat pada diri manusia, sehingga we can not communicate. Keberadaan komunikasi, karena begitu melekatnya pada diri manusia sering tanpa

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

disampaikan guru, dan diskusi, siswa dapat mempraktikkan gerak spesifik menahan (menggunakan kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar) pada permainan sepak bola

Verifikator PPK melakukan pengecekan dan penilaian terhadap keabsahan peserta Jamkesmas yang telah dilegalisasi oleh PT Askes dalam bentuk Surat Keabsahan Peserta (SKP). Peserta

Ada 15 jenis tumbuhan mangrove di HLAK dan kelompok monyet ekor panjang hanya memanfaatkan satu pohon Rhizophora apiculata untuk tidur, dengan ketinggian 16 m

Semen Gresik (Persero) Tbk memiliki nilai EVA yang lebih baik dibandingkan dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa.Dari hasil perhitungan dan analisis data yang