• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP A. TEMUAN PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP A. TEMUAN PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

141 BAB V

PENUTUP

A. TEMUAN PENELITIAN

“Just Export” merupakan group chat LINE Messenger yang berisikan kumpulan siswa-siswi satu kelas VIII 2 Negeri 5 Yogyakarta. Pada periode Juli – November 2014 telah dilaksanakan penelitian tentang norma komunikasi kelompok temana sebaya remaja dalam group chat LINE “Just Export”. Peneliti mencoba mengamati norma komunikasi kelompok yang muncul dan berlaku dalam “Just Export” pada riset kali ini. Pengamatan norma dilakukan melalui observasi langsung akumulasi interaksi dan komunikasi anggota-anggota kelompok yang terjadi dalam group chat. Selain itu, norma juga diamati melalui pernyataan-pernyataan kesepakatan dan penjelasan norma yang didapatkan dari siswa-siswi kelas VIII 2 SMP Negeri 5 Yogyakarta yang terpilih menjadi informan ketika focus group discussion dilangsungkan oleh peneliti.

Dari penelitian yang telah dilaksanakan dan analisis yang yang dilakukan, peneliti menemukan sembilan jenis pokok simpulan yang berkaitan dengan norma komunikasi kelompok online “Just Export”. Pokok-pokok simpulan yang berkaitan dengan norma group chat tersebut satu diantaranya merupakan penggambaran perilaku interaksi setiap anggota yang tepilih menjadi informan penelitian. Kemudian, delapan pokok simpulan penelitian merupakan penjabaran dari norma yang berlaku dalam group chat “Just Export” saat ini. Penjelasan mengenai sembilan temuan pokok penelitian norma komunikasi kelompok teman sebaya remaja dalam group chat LINE Messenger adalah sebagai berikut:

(2)

142

1. Anggota Aktif Group Chat “Just Export”

Setiap anggota kelompok yang terpilih sebagai informan karena telah memenuhi beberapa alasan, memiliki perilaku interaksi yang berbeda dalam group chat “Just Export”. Tiap-tiap anggota kelompok memiliki karakteristik isi dan cara penyampain pesan yang berbeda-beda. Berikut adalah anggota aktif yang terpilih sebagai informan beserta aktivitas interaksi keseharian yang paling sering dilakukan dalam “Just Export”:

a. Ammalya Darayatulhusna

Ia memberikan informasi yang perlu diketahui mengenai pelajaran atau info lainnya dari sekolah di dalam “Just Export”. Ammalya adalah remaja yang juga dapat mengikuti canda gurau bersama anggota lain dan menanggapi topik pembicaraan umum lain.

b. Betanindya Prananingrum

Terkadang Beta mengirimkan pesan yang berbau Korea baik K-Pop (Korean Pop)1 dan drama Korea. Beta adalah satu remaja yang sering menanggapi candaan topik seks. Beta berpura-pura memiliki kembaran dalam group chat tersebut. Kembaran pura-pura Beta sering dijadikan bahan gurauan oleh teman-temannya.

c. Annisa Dwi Setyani

Ia sangat sering mengeluhkan anggota kelompok lain yang mengirimkan pesan bertubi-tubi tanpa makna yang menyebabkan handphone-nya beroperasi dengan lambat. Annisa juga menjadi bahan gurauan teman-temannya dengan menyebutnya mempunyai kedekatan dengan teman sekelasnya Rizal. Annisa sangat sering juga ikut membagikan dan mendiskusikan mata pelajaran tertentu dan tugas yang diberikan guru.

d. Cita Amalia Husna

Ia adalah anggota kelompok yang sangat sering menjadi pengirim pesan pertama dalam group chat dan menyapa di pagi hari. Pesan-pesan dalam bentuk gambar sering dikirimnya ke dalam group chat. Cita juga sering

1 K-Pop (Korean Pop) atau musik pop Korea adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea

(3)

143

mengirimkan gambar dan informasi yang berkaitan dengan budaya Korea populer karena ia menggemari artis-artisnya.

e. Dhivana Anarchia Ria Lay

Terkadang ia juga menanyakan tentang tugas individu maupun kelompok yang diberikan oleh guru pada teman-teman dalam “Just Export”. Berbeda dengan Cita dan Beta, Dhivana adalah gadis yang menggemari kebudayaan Jepang. Oleh karena itu, terkadang Arsya menggunakan bahasa Jepang di dalam group chat

f. Hasna Hanansari

Hasna sering membuat gurauan tentang salah satu teman perempuan di kelasnya yang bernama Shafa. Dia termasuk anggota yang sering bertanya mengenai pekerjaan rumah di dalam group chat. Ia sangat suka membicarakan tentang keluarga imajiner dalam kelas mereka.

g. Natasha Aurel Setyahadi

Aurel biasanya memulai dan menanggapi pembicaraan mengenai topik yang umum, ringan dan candaan teman-temannya. Pesan yang berbau kebudayaan Jepang sering dikirimkannya ke dalam “Just Export”. Ia juga suka memberikan informasi dan menanggapi topik pekerjaan rumah.

h. Pradipta Guntur Putra

Pradipta sangat sering bercanda dengan teman-temannya. Ia dapat mengikuti interaksi yang berupada gurauan dalam kelompok. Topik percakapan ulangan dan mata pelajaran tertentu diikuti dan ditanggepinya. i. Salsabila Aulia Ramadhani

Topik pembicaraan mengenai kepentingan bersama teman sekelas dan tugas-tugas dari sekolah atau guru banyak, dikatakam, ditanyakan dan ditanggapi oleh Salsa. Dia sangat jarang menanggapi pesan-pesan yang berisi hal tidak terlalu penting bagi dirinya.

(4)

144

2. Norma Topik Percakapan “Just Export”

Terdapat norma topik percakapan yang berlaku di dalam “Just Export”. Analisis norma topik percakapan kelompok online dibantu dengan menggunakan kategori topik melalui pesan milik Kiesler, Zubrow, Moses, dan Geller (2000). Sebelum menyimpulkan norma topik percakapan, peneliti menemukan empat kategori topik percakapan. Pertama, topik sociopersonal merupakan topik mengenai perilaku hubungan sosial setiap personal dalam kelompok. Salah satu potongan percakapan yang termasuk dalam kategori sociopersonal adalah topik mengenai keluarga imajiner Lalapo dan pesan-pesan spam yang dikirim dengan tujuan untuk menyapa dan atau meramaikan suasana group chat. Kedua, kategori topik pelajaran di sekolah. Remaja-remaja ini saling memberikan penjelasan mengenai suatu tema atau bab mata pelajaran tertentu yang kurang dipahami oleh teman-teman lainnya.

Ketiga, kategori topik pekerjaan rumah. Setiap anggota kelompok juga saling mengingatkan tugas atau pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Mereka juga saling bertukar informasi dan ringkasan materi mata pelajaran tertentu yang juga dijadikan pekerjaan rumah oleh guru mereka. Keempat, topik pengetahuan seks. Para remaja terkadang membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan seks. Biasanya seks dibicarakan dalam konteks bercanda.

Kemudian, norma topik percakapan terbagi menjadi dua jenis. Norma topik percakapan yang boleh dan pantas dilakukan, serta norma topik percakapan yang tidak boleh dan kurang pantas diperbincangkan dalam “Just Export”. Topik yang boleh dibicarakan dan didiskusikan dalam group chat tersebut antara lain topik pembicaraan mengenai diskusi mata pelajaran tertentu, informasi yang disampaikan oleh guru, pekerjaan rumah atau tugas, serta percakapan mengenai hubungan sosial dalam kelompok. Sedangkan norma topik percakapan yang tidak boleh dan kurang pantas dilakukan di dalam group chat menurut kelompok antara lain pengetahuan seks secara terbuka dan berlebihan, serta pengiriman pesan-pesan spam.

Terdapat relasi norma topik percakapan yang tidak boleh dan tidak pantas diperbincangkan dalam group chat dengan norma topik percakapan yang tidak

(5)

145

boleh dan tidak pantas dibicarakan dalam komunikasi kelompok secara tatap muka sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari para remaja ini tidak boleh membicarakan seks di luar batas dengan tujuan untuk sebuah candaan. Norma larangan topik seks secara gamblang dalam kelompok online nampak seperti kelanjutan dari norma yang berlaku dalam kelompok tatap muka

3. Norma Permohonan dalam “Just Export”

Salah satu norma pada kategori permohonan yang berlaku di dalam “Just Export” adalah meminta tolong dengan penyampaian dan isi pesan yang baik, seperti dengan menyertakan kata “tolong” atau dengan bertanya “bisa atau tidak” melakukan sesuatu. Bagi kelompok ini meminta bantuan secara halus merupakan hal yang penting. Jika teman lain tidak dapat memberikan bantuan, sebaiknya menerima bahwa dia tidak dapat membantu dan tidak memaksa.

Norma permohanan bantuan dalam kelompok group chat online mereka sama dengan norma ketika meminta pertolongan secara face-to-face di dalam ruang kelas mereka. Mereka saling meminta bantuan dengan menggunakan “tolong” atau “please”. Mereka akan malas untuk menanggapi dan memberikan bantuan jika cara menyampaikan permintaan yang digunakan dan isi pesan yang disampaikan seperti menyuruh dan memaksa. Namun terkadang walaupun tidak menggunakan kata “tolong” atau “please” mereka akan tetap saling membantu karena kedekatan dan kekompakan di dalam kelas VIII 2 SMP Negeri 5 Yogyakarta.

4. Norma Bergurau dalam Group Chat Online

Penelitian ini menemukan norma bergurau di dalam “Just Export” yang berbeda dengan yang lain. Terdapat beberapa norma gurauan di dalam kelompok ini. Pertama, bergurau yang mengejek fisik tubuh teman boleh dilakukan. Bagi anggota-anggota “Just Export” mengejek fisik tubuh merupakan hal yang biasa. Kedua, mengirimkan foto teman perempuan sekelas mereka yang bernama Shafa dan mengejeknya dalam group chat sebagai sebuah gurauan boleh dilakukan. Mereka berani membuat foto Shafa sebagai bahan gurauan karena Shafa tidak bergabung di dalam group chat tersebut. Mayoritas remaja ini tidak menyukai

(6)

146

Shafa dengan alasan mereka masing-masing. Maka membicarakan dan bergurau mengenai dirinya bukan merupakan suatu masalah.

Terdapat sedikit perbedaan antara norma bergurau yang terdapat dalam “Just Export” dan dengan bergurau di dalam kelas VIII 2 SMP Negeri 5 Yogyakarta. Ketika di sekolah, mereka tidak segan untuk saling mengejek fisik tubuh badan teman satu sama lainnya. Mereka tidak marah dan tersinggung ketika diberikan sindiran tentang fisik mereka. Gurauan tersebut malah menjadikan suasana lebih hangat dan dekat di dalam kelompok satu kelas. Siswa-siswi “Export” ini juga terkadang menyindir teman sekelas mereka Shafa. Perbedaannya adalah mereka tidak tega untuk mengatakan hal-hal kasar yang gamblang secara langsung kepada Shafa.

5. Norma Perilaku Menghina dalam Kelompok Online

Selama penelitian berlangsung, peneliti menemukan dua bentuk perilaku yang tidak menyenangkan (uninhibited behavior). Pertama, swearing yang diartikan sebagai ucapan sumpah, kutukan, atau umpatan terhadap suatu hal ditemukan dalam “Just Export”. Umpatan “bajigur” pernah dikatakan oleh Bagus ketika Hasna mengirimkan foto Shafa ke dalam group chat. Anggot lain, Farrel juga pernah mengumpat dengan mengatakan “anjing”, “asu”, dan “segawon” ketika menjadi bahan candaan teman-temannya.

Kedua, impolite statements atau pernyataan yang tidak sopan juga ditemukan peneliti dalam “Just Export”. Bagus dan Arif pernah memberikan pendapat menjjijikkan terhadap foto teman perempuan sekelasnya. Sedangkan Pradipta menyebutkan lafaz “astaghfirullah” seperti telah melakukan dosa setelah melihat foto tersebut. Padahal sebenarnya tidak ada yang menjijikkan dan salah pada foto Shafa tersebut

Dari kedua bentuk perilaku yang menyakitkan yang ditemukan selama penelitian berlangsung, peneliti dapat menganalisis dan memberikan simpulan norma perilaku tidak menyenangkan dalam komunikasi kelompok online “Just Export”. Norma kategori unhibited behavior yang berlaku dalam “Just Export” adalah merupakan hal yang biasa jika mengumpat dan mengucapkan kata atau

(7)

147

kalimat yang tidak sopan ketika menanggapi kehadiran foto Shafa dalam group chat. Tanggapan semacam ini seakan menjadi sebuah hiburan di dalam kelompok online mereka. Mereka juga boleh mengumpat ketika merasa malu dan atau kesal karena digoda oleh teman lain atau karena permasalahan lain yang tidak ada kaitannya dengan kelompok mereka.

Di balik itu, mereka juga memiliki pedoman umpatan yang boleh disampaikan di dalam group chat. Ketika Farrel mengungkapkan kekesalannya dengan mengucapkan kata “anjing”, “asu”, dan “segawon”, beberapa teman lain seperti Fakhrizal dan Hasna kemudian meminta Farrel agar tidak mengumpat lagi. Jika umpatan itu hanya diucapkan sekali. Para anggota ini akan mengerti dan membiarkannya. Namun, jika umpatan diucapkan berkali-kali dan diulangi, maka beberapa dari mereka akan mengingatkan untuk menghentikan umpatan tersebut.

Norma perilaku menghina atau tidak menyenangkan yang berlaku di dalam group chat memiliki kesamaan dengan norma perilaku tidak menyenangkan di dalam ruang kelas mereka. Ketika mereka sedang berkumpul, belajar, dan bercakap-cakap dalam ruang kelas, mereka sering mengeluarkan kata-kata umpatan dan ejekan. Namun itu diucapakan hanya sebagai sebuah ungakapan kekesalan. Mereka tidak memiliki niat untuk menyakiti atau mengancam seseorang. Umpatan dan ejekan tersebut tidak bermakna sebagai sebuah permusuhan diantara anggota kelas VIII 2 SMP Negeri 5 Yogyakarta.

6. Norma Pengungkapan Kedekatan dalam “Just Export”

Norma ungakapan kedekatan personal yang berlaku di dalam kelompok mereka adalah anggota-anggota “Just Export” boleh, benar, dan pantas mengungkapkan rasa sayang dan rindu sebagai sahabat di dalam group chat. Ungkapan perasaan dekat dan rasa rindu misalnya boleh ditunjukkan dengan langsung mengatakan bahwa ia sedang merasakan rindu dan dengan ejekan sebagai candaan dan tanda hubungan yang dekat.

Norma pengungkapan kedekatan personal yang berlaku dalam group chat memiliki kesamaan dengan norma pengungkapan kedekatan personal yang terdapat dalam kelompok face-to-face seperti yang terjadi di kelas VIII 2 SMP

(8)

148

Negeri 5 Yogyakarta. Mereka tidak segan untuk mengungkapan kedekatan di group chat dan di dalam kelas. Namun terdapat sedikir perbedaan. Mereka hanya bisa mengungkapan kedekatan dan keintiman melalui kata-kata di dalam group chat “Just Export”. Sedangkan setiap hari di sekolah, mereka memperlihatkan kedekatan dan kekompokan mereka dengan bersentuhan secara fisik, baik berpegangan tangan dan berpelukkan.

7. Norma Pengungkapan Perasaan dalam Kelompok Online

“Just Export” memiliki pedoman perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan di dalam group chat. Salah satunya adalah pengungkapan perasaan di dalam group online mereka. Norma pengungkapan perasaan yang berlaku di dalam “Just Export” yang dapat diamati selama penelitian berlangsung adalah para anggota boleh mengungkapan perasaan apa saja yang mereka rasakan di dalam group chat. Perasaan yang boleh diungkapkan adalah perasaan bahagia seperti yang tampak pada transkrip Ungkapan Rasa Bahagia dan perasaan kekesalan seperti yang tampak pada transkrip Ungkapan Kekesalan.

Norma penungkapan perasaan dalam group chat ini memiliki kesamaan dengan norma pengungkapan perasaaan dalam kelompok secara bertatap muka. Di dalam ruang kelas, mereka bebas mengekspresikan perasaan yang mereka rasakan. Bahkan ungkapan perasaan itu tidak hanya disampaikan melalui kata-kata namun juga raut wajah dan gerak-gerik mereka.

8. Norma Keanggotaan Kelompok Online

Terdapat temuan norma baru yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu norma keanggota kelompok online. Norma keanggotaan kelompok online tidak terdapat dalam salah satu kategori norma milik Kiesler, Zubrow, Moses, dan Geller (2000). Maka, peneliti tidak menggunakan kategori-kategori milik Kiesler, Zubrow, Moses, dan Geller (2000). Norma kali ini terpisah dengan norma yang telah ditemukan sebelumnya.

Norma keanggota kelompok “Just Export” adalah dilarang atau tidak diperbolehkan masuknya akun milik orang lain di luar kelas VIII 2 SMP Negeri 5 Yogyakarta ke dalam “Just Export” tanpa persetujuan kelompok. Mereka berpendapat bahwa tidak ada alasan untuk diperbolehkannya bergabung dengan

(9)

149

group chat kelas mereka. Mereka melakukan larangan masuknya akun luar kelas kelompok “Just Export” karena mereka juga menyatakan bahwa mereka tidak pernah “menyusup” ke dalam group chat kelas lainnya.

Norma komunikasi kelompok yang berkaitan dengan keanggotan yang berlaku di dalam group online adalah “perpanjangan tangan” dari norma yang berlaku sehari-hari. Mereka tidak akan terima jika terdapat anggota kelas lain yang ikut bergabung dalam percakapan kelompok mereka secara tiba-tiba tanpa ijin. Terlebih orang yang bergabung dalam obrolan kelompok secara tatap muka adalah orang asing yang tidak dikenal. Kemudian, hal yang sama juga diterapkan dalam komunikasi kelompok dalam group chat “Just Export”. “Just Export” adalah group chat eksklusif yang hanya boleh diikuti oleh siswa-siswi SMP Negeri 5 Yogyakarta dan boleh juga dimasuki oleh orang lain asalkan telah dikenal dan setujui oleh mayoritas anggota kelompok.

9. Norma Penggunaan Fitur Kick Group Chat LINE Messenger

“Just Export” memiliki dua jenis norma penggunaan fitur kick group chat LINE Messenger. Pertama, para anggota boleh menggunakan fitur kick sebagai sanksi atas kesalahan yang anggota lain lakukan. Bentuk sanksi dikeluarkannya dari group ialah satu kesatuan sistem norma yang terdapat di dalam kelompok percakapan online “Just Export”. Mereka harus menaati kesepakatan kelompok akan perilaku yang baik, pantas dan boleh dilakukan di dalam kelompok. Jika mereka tidak memenuhi harapan berperilaku baik menurut sudut pandang kelompok, maka fitur kick yang ada dalam pesan instan LINE akan digunakan untuk menghukum anggota yang melanggar.

Kedua, norma penggunaannya adalah tidak boleh mengeluarkan atau melakukan kick terhadap anggota lain dari ruang percakapan kelompok tanpa alasan yang tepat dan jelas menurut kelompok. Alasan yang jelas dan tepat yang bisa membuat dikeluarkan dari group chat antara lain karena mengirimkan pesan spam dan pesan seks yang vulgar, masuknya akun milik seseorang yang bukan merupakan anggota kelompok kelas VIII 2 Negeri 5 Yogyakarta tanpa seijin para anggota, dan menggunakan LINE Dictionary untuk gurauan yang berlebihan.

(10)

150

Norma penggunaan fitur kick dalam group chat ini berbeda dengan norma yang berlaku dalam norma komunikasi kelompok dengan bertatap muka. Fitur kick hanya tersedia dalam komunikasi kelompok yang termediasi melalui group chat LINE Messenger, sedangkan komunikasi kelompok di dunia nyata tanpa memanfaatkan media tidak ada istilah kick. Mereka hanya akan memberikan teguran dan larangan secara lisan jika terdapat anggota kelas yang melanggar norma kelompok. Para remaja tidak akan tega mengeluarkan atau mengusir secara fisik teman satu kelompok mereka sendiri dari percakapan dan atau ruang kelas dimana mereka berada.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian berjudul Norma-norma Group Chat Remaja (Studi Etnografi Norma-Norma Komunikasi Kelompok Teman Sebaya dalam Group Chat LINE “Just Export”) hanya melibatkan satu kelompok online remaja yang menggunakan satu media online. Peneliti menentukan data primer diperoleh dari percakapan online mereka. Maka, peneliti menggunakan etnografi virtual dengan observasi partisipan untuk mendapatkan data primer dalam group chat “Just Export”. Namun interaksi peneliti sangat terbatas di dalam group chat untuk mencegah terjadinya perubahan interaksi para remaja. Peneliti beberapa kali menyempatkan bertemu dan berkenalan dengan siswa-siswi kelas VIII 2 SMP Negeri 5 Yogyakarta. Peneliti pun mengadakan satu kali focus group discussion dengan beberapa siswa-siswi yang terpilih sebagai informan untuk mendapatkan data sekunder.

C. SARAN

Peneliti menyarankan kepada peneliti lain yang ingin melaksanakan riset selanjutnya agar mencoba lebih banyak interaksi di dalam group chat yang dijadikan obyek penelitian. Peneliti juga perlu untuk memperbanyak obseervasi dan interaksi dengan kelompok secara tatap muka. Obeservasi dan interaksi dengan kelompok secara tatap muka bertujuan untuk mendapatkan hasil data penelitian yang komprehensif tentang norma kelompok online dan norma

(11)

151

kelompok offline-kehidupan sehari-hari- yang berlaku di dalam sebuah kelompok yang menggunakan new media sebagai media komunikasi.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu Laporan ini sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan Pratek Kerja Industri (PRAKERIN) tanpa membuat kesalahan besar , serta agar

Uskup mempunyai kepenuhan sakramen tahbisan, maka ia menjadi “pengurus rahmat imamat tertinggi”, terutama dalam Ekaristi… Gereja Kristus sungguh hadir dalam jemaat beriman

Secara garis besar, siswa-siswi SMA N 2 Klaten menerima dengan baik mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL. Selama mengajar dilapangan maupun.. 22 dikelas, praktikan

Fotocopy Kartu BPMKS Gold atau Platinum rangkap 2 (dua) yang disahkan Kepala Kelurahan, disertai dengan menunjukkan Kartu Gold atau Platinum yang asli;.. Seluruh berkas

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pigmen antosianin ekstrak daun jati muda menunjukkan warna merah stabil pada pH 3.. Namun, senyawa yang

Berdasarkan informasi dari salah satu tetangga kebetulan merupakan orang tua kampung peneliti memperoleh keterangan mengenai tradisi perkawinan dan adat- istiadat di

Metode geokronologi Pb-210 juga dapat diterapkan pada studi paleoseismik dengan melakukan dating pada organic – rich sediment yang dapat mengukur umur peristiwa

Dapat disimpulkan bahwa peranan pemerintah Kabupaten/Kota dalam pembiayaan pendidikan dasar di kabupaten/kota di Provinsi Riau di era otonomi daerah mengalami