• Tidak ada hasil yang ditemukan

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMANDU JALAN PENGGUNA ANGKUTAN KOTA BOGOR BERBASIS WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMANDU JALAN PENGGUNA ANGKUTAN KOTA BOGOR BERBASIS WEB"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

INF-47

SISTEM INFORMASI PEMANDU JALAN PENGGUNA ANGKUTAN KOTA

BOGOR BERBASIS WEB

Aswar Hanif

AMIK BSI Jakarta aswar.awf@bsi.ac.id

ABSTRAK — Permasalahan bagi pengguna

Angkutan Kota (Angkot), untuk mencapai tujuan dari tempat asal, adalah Menggunakan trayek yang mana? Turun dimana? Dan Pindah ke trayek yang mana? Ketersediaan informasi mengenai Angkot, dilengkapi dengan sebuah Pemandu Jalan, dapat memberikan solusi. Menggunakan data mengenai trayek-trayek angkot Kota Bogor, dan observasi di jalan-jalan yang dilalui oleh tiap trayek, sebuah algoritma untuk sebuah Pemandu Jalan dibuat dan diintegrasikan ke dalam sebuah situs web. Evaluasi keakuratan yang dihasilkan oleh sistem, cukup memuaskan. Tapi dalam evaluasi kecepatan, waktu respon sistem tidak konsisten dan sering mengambil waktu lama. Masalah ini kemungkinan disebabkan oleh rendahnya spesifikasi perangkat keras web server.

Kata Kunci: Angkot, bogor, pemandu jalan.

ABSTRACT — The problem for public

transportations (Angkot) users, to reach a destination from a place of origin, are which route should be used? Where to get off? And which route should be used next? The availability of information on Angkots, equipped with a Route Guide, could provide a solution. Using data on the routes of Bogor city’s Angkot, and observations on roads traversed by each route, an algorithm for a Route Guide was created and integrated into a website. The accuracy evaluation, was quite satisfactory. But in the speed evaluation, the system response time was inconsistent, and quite often, was too long. This though might be just due to the low hardware specifications of the web server.

Keywords: Angkot, bogor, route guide.

PENDAHULUAN

Memiliki sarana transportasi umum yang bisa memenuhi kebutuhan penduduk maupun pendatang merupakan syarat sebuah kota. Salah satu sarana transportasi umum yang sudah tak

asing lagi, adalah Angkutan Kota atau biasa disebut “Angkot”. Setiap angkot akan ‘berputar-putar’ mengantar penumpang melewati berbagai tempat tujuan sesuai dengan trayeknya. Dan setiap kota biasanya memiliki cukup banyak trayek bagi armada angkutan kota-nya, agar sebisa mungkin menjangkau tempat-tempat yang biasa menjadi asal dan tujuan bagi para pengguna jasa transportasi ini. Banyaknya jumlah trayek angkutan dalam satu kota, bisa dilihat sebagai sesuatu yang akan memudahkan dalam bepergian menjangkau semua sisi kota. Bagi penduduk atau yang telah sering melakukan perjalanan dalam kota yang bersangkutan, keadaannya memang begitu. Tapi, bagi yang jarang atau bahkan tidak pernah menggunakan angkutan kota yang bersangkutan, tentu akan sangat berbeda. Untuk mencapai tujuan dari tempat asal, hampir selalu pengguna angkutan kota harus berpindah dari satu trayek ke trayek yang lain. Menggunakan trayek yang mana? Turun dimana? Dan Pindah ke trayek yang mana? Adalah pertanyaan-pertanyaan yang kerap menjadi masalah bagi para pengguna angkutan kota baru.

Bogor merupakan kotamadya dengan wilayah yang cukup luas dan memiliki armada angkutan kota dengan jumlah trayek yang tidak sedikit. Sarana yang menyediakan informasi mengenai Angkutan Kota Bogor dan tempat-tempat tujuan di Kota Bogor memang telah ada, tetapi yang bisa memberikan solusi bagi masalah pengguna angkutan kota Bogor sangatlah sedikit, bila tidak bisa dibilang tidak ada. Hal ini tentu menyulitkan bagi pendatang yang ingin merencanakan perjalanan menggunakan angkutan kota dalam Kota Bogor.

Sehubungan dengan keadaan di atas, keberadaan sebuah situs web yang menyediakan informasi mengenai Angkutan Kota Bogor, dengan sebuah Pemandu Jalan, bisa memberikan solusi bagi permasalahan pengguna Angkutan Kota Bogor

(2)

INF-48

BAHAN DAN METODE

Untuk memperoleh bahan penelitian ini dibutuhkan data-data dan literatur-literatur disertai dengan penganalisaan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Untuk itu pengambilan data dalam penulisan ini adalah:

1. Studi Lapangan

a. Mendapatkan data dan informasi resmi mengenai trayek-trayek Angkutan Kota Bogor, yang diperoleh dari pihak DLLAJ Kota Bogor.

b. Melakukan observasi langsung di jalan-jalan yang dilalui setiap trayek untuk mencatat perbedaan-perbedaan antara data resmi yang dikeluarkan oleh DLLAJ dengan keadaan sebenarnya. Keakuratan data ini sangat vital, karena akan dimasukkan ke dalam database yang menjadi acuan bagi program Pemandu Jalan.

2. Studi Pustaka

Mempelajari, meneliti, dan mengumpulkan informasi dari referensi-referensi yang menunjang, baik untuk konten situs web maupun teori-teori yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem informasi secara keseluruhan.

3. Evaluasi

a. Mengambil sampel dari keseluruhan kemungkinan masukkan, dengan metode simple random sampling.

b. Menganalisa hasil keluaran dengan evaluasi keakuratan dan kecepatan waktu respon.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Angkutan Kota Bogor

Menurut Surat Keputusan Walikota Bogor Nomor. 551.23.45-107 Tahun 2003 Tanggal 2 Juni 2003 tentang penetapan jaringan dan alokasi kendaraan angkutan kota di wilayah Kota Bogor, terdapat 3268 angkutan kota yang dibagi menjadi 20 trayek, yang kini beroperasi di seluruh Kota Bogor. Jaringan trayek angkutan kota yang dikendalikan oleh Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor ini menghubungkan hampir semua wilayah Kota Bogor. Masing-masing trayek dengan kode dan jurusannya beroperasi dengan rute yang telah ditentukan, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan transportasi Kota Bogor. Berikut trayek-trayek yang ada:

1. Kode trayek 01 (Cipinang Gading – Cipaku - Terminal Merdeka)

2. Kode trayek 01A (Baranang Siang – Tajur – Ciawi)

3. Kode trayek 02 (Sukasari – Terminal Bubulak)

4. Kode trayek 03 (Baranang Siang – Terminal Bubulak)

5. Kode trayek 04 (Rancamaya – Cipaku – Ramayana)

6. Kode trayek 05 (Cimahpar – Pangrango – Ramayana)

7. Kode trayek 06 (Ciheuleut – Jl. Bangka – Ramayana)

8. Kode trayek 07 (Wr. Jambu – Jl. Ir. H. Juanda – Merdeka)

9. Kode trayek 07A (Pasar Anyar – Pondok Rumput)

10. Kode trayek 08 (Warung Jambu – Jl. Ir. H. Juanda – Ramayana)

11. Kode trayek 09 (Warung Jambu – Pajajaran – Sukasari)

12. Kode trayek 10 (Bantar Kemang – Sukasari – Merdeka)

13. Kode trayek 11 (Pajajaran Indah – Pasar Bogor)

14. Kode trayek 12 (Cimanggu – MA Salmun – Pasar Anyar)

15. Kode trayek 13 (Bantar Kemang – Jl. Bangka – Ramayana)

16. Kode trayek 14 Sukasari – Cibalagung – Pasir Kuda

17. Kode trayek 15 (Merdeka – Bubulak – Sindang Barang Jero)

18. Kode trayek 16 (Pasar Anyar – Salabenda) 19. Kode trayek 17 POMAD - Tanah Baru – Bina

Marga

Permasalahan Yang Ditemukan

Untuk mencapai tujuan dengan menggunakan angkutan kota, seringnya pengguna angkutan kota harus berpindah trayek di tengah perjalanan. Keadaan ini yang bisa menjadi masalah bagi mereka yang jarang, atau tidak pernah menggunakan angkutan kota di Bogor. Bahkan pada jalan yang dilewati lebih dari satu trayek, untuk menentukan trayek pertama yang harus digunakan sekalipun, bisa saja salah.

Kombinasi trayek yang bisa digunakan oleh pengguna angkutan kota pun cukup banyak. Tempat yang menyediakan data mengenai setiap trayek dan jalan-jalan apa saja yang dilewatinya memang ada, tapi untuk memperoleh informasi mengenai kombinasi trayek yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan, seringnya pengguna angkutan kota tetap harus bertanya. Hal ini tentu menjadi tidak mungkin bila perencanaan perjalanan dilakukan di tempat di mana tidak ada seorangpun yang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai angkutan kota di Bogor.

(3)

INF-49 Jadi bisa disimpulkan bahwa permasalahan utama

yang dihadapi oleh pengguna angkutan kota dalam usaha mencapai tujuan dari sebuah tempat asal adalah sebagai berikut:

Harus menggunakan trayek yang mana?

Bila pada jalan asal dilewati lebih dari satu trayek, belum tentu semuanya bisa mengantarkan ke tempat tujuan.

Turun di mana? Bila memang tujuan dapat

dicapai dengan menggunakan satu trayek, tentu tidak terlalu sulit untuk menentukan tempat untuk turun. Lain halnya bila harus pindah ke trayek yang lain. Turun di tempat yang tepat menjadi sebuah keharusan.

Pindah ke trayek yang mana? Setelah

pengguna angkutan kota turun di tempat yang tepat, pengetahuan mengenai trayek mana yang selanjutnya bisa digunakan juga tidak kalah penting.

Dengan keadaan seperti yang dijelaskan di atas, keberadaan sarana yang menyediakan informasi mengenai angkutan kota, jalan-jalan yang dilewati, serta sekaligus bisa memberikan kemungkinan-kemungkinan kombinasi trayek dengan asal dan tujuan yang dikehendaki pengguna jalan tanpa harus bergantung pada siapapun untuk ditanya, dan bisa diakses secara luas serta tersedia selalu, diharapkan dapat menjadi solusi alternatif yang membantu

Alternatif Solusi

Dari data-data mengenai trayek angkutan Kota Bogor, ditemukan sebuah algoritma sederhana yang dapat digunakan sebagai solusi dari permasalahan pengguna angkutan kota.

Dengan mencari semua kemungkinan tujuan yang bisa dicapai dari tempat asal menggunakan trayek-trayek yang ada, maka dapat dipastikan bahwa tempat tujuan akan ada di satu atau lebih, dari kemungkinan yang ditemukan. Tentu saja selama tempat tujuan dilewati oleh salah satu trayek yang ada. Setelah tujuan ditemukan, maka jalur yang digunakan untuk mencapai tempat tujuan ini, merupakan solusinya.

Meskipun sederhana, algoritma ini membutuhkan penganalisaan data yang banyak dan berulang-ulang.

Algoritma ini akan dapat menemukan trayek-trayek apa saja yang harus digunakan untuk mencapai sebuah tempat tujuan dari sebuah tempat asal. Baik tempat asal maupun tempat tujuan merupakan nama jalan. Jadi, pengguna Angkutan Kota Bogor dapat mengetahui trayek-trayek apa saja yang dapat

digunakan untuk mencapai Jalan Tujuan dari Jalan Asal. Algoritma sederhana yang digunakan program untuk dapat menemukan solusi yang disebutkan di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Agar lebih sederhana dan mudah dipahami, maka pada penjelasan ini dimisalkan bahwa setiap jalan selalu dilalui oleh 2 atau 3 Trayek/Angkot, dan setiap Trayek/Angkot selalu melalui 3 atau 4 jalan. Keterangan:

Menggambarkan Jalan

Menggambarkan Trayek / Angkot

Tahap-tahap Pencarian Solusi :

1) Mencari Trayek/Angkot apa saja yang melewati jalan asal.

Jalan Asal

Gambar 1. Tahap 1 Pencarian Solusi 2) Dari masing-masing Trayek/Angkot yang

ditemukan, selain jalan asal, dicari jalan apa saja yang dilewati oleh Trayek/Angkot yang bersangkutan.

Jalan Asal

Gambar 2. Tahap 2 Pencarian Solusi Mengapa “selain jalan asal”? Karena tanpa mengecualikan jalan asal, proses pencarian akan melakukan looping-looping yang tidak perlu (Gambar 3). Meski kelak tidak mempengaruhi hasil pencarian, tapi dapat memperlambat kerja program.

(4)

INF-50

Jalan Asal

Gambar 3. Looping-looping yang tidak perlu 3) Dari semua jalan yang ditemukan, selain

Trayek/Angkot yang digunakan sebelumnya, kembali dicari Trayek/Angkot apa saja yang melalui masing-masing jalan yang bersangkutan.

Jalan Asal

Gambar 4. Tahap 3 Pencarian Solusi

Mengapa “selain Trayek/Angkot yang digunakan sebelumnya”? Karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hal ini dapat menyebabkan proses pencarian melakukan looping yang tidak perlu. 4) Kemudian, dari masing-masing Trayek/Angkot

yang ditemukan, selain Jalan asal dan jalan yang digunakan sebagai tempat pindah Trayek/Angkot, dicari jalan apa saja yang dilewati Trayek/Angkot yang bersangkutan. 5) Dari keseluruhan proses, telah ditemukan

sejumlah jalan yang bisa dijangkau dari jalan asal menggunakan Angkot. Di antara senua jalan ini, di cari jalan yang merupakan jalan tujuan. 6) Dengan ditemukannya jalan tujuan, maka

ditemukan pula jalur yang harus dilalui. Keadaan ini dimisalkan dalam Gambar 6.

Jalan Asal

Gambar 5. Tahap 4 Pencarian Solusi

01 Jalan Asal Jalan Tujuan 02 Jalan A

(5)

INF-51 7) Solusi ditemukan. Lihat ilustrasi di gambar 7.

Penjelasan mengenai algoritma untuk menemukan solusi di atas, merupakan gambaran yang sangat disederhanakan dari keadaan sebenarnya. Karena itu perlu diketahui beberapa poin penting berikut: Jalan-jalan dan Trayek-trayek yang ditemukan bukanlah merupakan nilai yang unique. Sangatlah mungkin bahwa ada jalan atau trayek yang ditemukan lebih dari satu kali, karena program akan mencari semua kemungkinan jalur (kombinasi trayek) yang ada.

Jalur yang ditemukan tidak selalu menggunakan kombinasi 2 trayek. Mungkin saja dapat langsung

dicapai menggunakan satu trayek. Bahkan program yang sebenarnya juga akan mencari kemungkinan menggunakan kombinasi 3 trayek.

Pada keadaan sebenarnya, tidak setiap jalan selalu dilalui oleh 2 atau 3 Trayek/Angkot, dan setiap Trayek/Angkot selalu melalui 3 atau 4 jalan. Sehingga jumlah jalur yang ditemukan bisa mencapai ratusan, bahkan ribuan.

Algoritma yang dijabarkan di atas akan digunakan oleh program Pemandu Jalan, yang akan menjadi fitur utama pada Sistem Informasi Pemandu Jalan Pengguna Angkutan Kota Bogor.

Jalan Asal Jalan Tujuan 02 01 Jalan A

Asal Trayek pertamayang digunakan

Tempat turun untuk berpindah

trayek

Trayek kedua

yang digunakan Tujuan Menggunakan

Trayek yang mana? Turun di mana?

Pindah ke trayek yang mana? Permasalahan :

Solusi :

Menggunakan

Trayek 01 Turun di Jalan A Pindah ke trayek 02

Gambar 7. Permasalahan dan Solusi

Profil Situs Web

Dibangun sebuah situs web yang terdiri 31 halaman web, yaitu:

 Halaman Index

 20 Halaman Profil

 3 Halaman Peta Bogor

 Halaman Wisata

 Halaman Restoran

 Halaman Penginapan

 Halaman Pusat Dagang

 Halaman Sarana Umum

 Halaman Solusi dan Halaman solusi selengkapnya

Sebagian besar halaman-halaman pada situs hanya menjelaskan mengenai profil trayek dan nama-nama jalan di mana tempat-tempat tujuan di Kota Bogor berada. Ini diperlukan karena Program Pemandu Jalan membutuhkan input nama jalan asal dan jalan tujuan.

Program Pemandu Jalan

Program Pemandu Jalan adalah fitur utama pada Sistem. Karena itu, program ini terdapat pada header setiap halaman web, yang dimaksudkan untuk mempermudah user dalam menggunakannya. Dibuat dengan bahasa pemrograman VBScript, program ini akan mencari rute berdasarkan jalan asal dan jalan tujuan yang dimasukkan oleh user menggunakan pilihan dalam sebuah Drop down list (Combo box).

Data-data untuk database ini diambil dari informasi trayek-trayek yang telah didapatkan, dengan pengaturan sebagai berikut:

(6)

INF-52

Semua jalan yang dilewati oleh setiap trayek, dimasukkan ke dalam kolom jalan. Dengan begitu, maka dalam kolom angkot akan terisi berulang kali dengan nama trayek yang sama hingga semua jalan yang dilewati oleh trayek yang bersangkutan telah dimasukkan semua ke dalam kolom jalan. Begitu pula dengan kolom jalan, karena pasti ada jalan yang dilewati lebih dari satu angkot, maka pasti ada nama jalan yang diulang. Untuk lebih jelasnya, lihat contoh pada Gambar 8.

Struktur Database

Program Pemandu Jalan menggunakan sebuah database sebagai acuan dalam proses pencarian kemungkinan-kemungkinan kombinasi trayek angkutan kota yang diinginkan. Software database yang digunakan adalah Microsoft Access.

Nama File : trayek.mdb Nama Tabel : angkot Tabel 1. Perancangan Basis Data

Field Type Size Keterangan Angkot Text 255 Nomor dan

Jurusan Angkutan Kota Jalan Text 255 Nama jalan

yang dilewati Angkutan Kota yang

bersangkutan

Gambar 9. Contoh Database

Tabel Angkot dalam database trayek tidak memiliki field yang unique, karena memang tidak dibutuhkan oleh program. Tetapi sesungguhnya, tak ada record yang sama.

Menggunakan Program Pemandu Jalan

Untuk memasukkan jalan asal dan jalan tujuan, gunakan pilihan jalan yang disediakan. User hanya bisa memasukkan jalan yang ada dalam pilihan, bila nama jalan yang ingin diinput tidak ada dalam pilihan, maka nama jalan itu tidak ada dalam database.

Gambar 10. Pilihan Input Program Pemandu Jalan Pemandu Jalan tidak akan memulai pencarian bila salah satu dari input yang dibutuhkan belum dipilih. Setelah memasukkan input nama jalan asal dan jalan tujuan, klik tombol cari, maka pencarian akan dimulai.

Membaca Hasil Pencarian

Pengerjaan program oleh server cukup memakan waktu. Setelah program selesai, maka halaman akan berpindah ke halaman solusi. Jumlah maksimal solusi yang ditampilkan adalah 3 jalur, kecuali bila untuk jalur yang hanya menggunakan satu trayek, maka akan ditampilkan semua. Jalur akan

(7)

INF-53 ditampilkan dalam tabel seperti contoh pada

gambar 12.

Kolom sebelah kiri baris pertama menunjukkan trayek angkutan kota yang harus kita gunakan terlebih dahulu, kolom sebelah kanan baris pertama menunjukkan di jalan mana kita harus turun karena telah sampai tujuan, atau karena harus pindah ke trayek angkutan kota yang tertulis pada kolom sebelah kiri baris kedua. Kolom sebelah kanan baris kedua menunjukkan nama jalan di mana kita harus turun lagi, baik dikarenakan telah sampai di tujuan maupun harus pindah trayek angkutan kota lain seperti sebelumnya. Demikian seterusnya hingga tabel solusi berakhir.

Nama jalan yang terletak di akhir tabel adalah nama jalan tujuan. Tabel solusi akan terdiri dari maksimal 3 baris. Hal ini dikarenakan Program Pemandu Jalan memang hanya akan mencari hingga kombinasi 3 Trayek, dan memang hampir semua asal dan tujuan dapat dijangkau dengan 3 kali pindah jurusan angkutan kota.

Hasil yang ditampilkan pada halaman solusi adalah hasil yang telah disortir. Untuk melihat semua kemungkinan yang ditemukan oleh program, klik pada tulisan ‘xxxx kemungkinan rute angkot’, dengan ‘xxxx’ sebagai sebuah nilai bilangan integer.

Evaluasi

Evaluasi dibagi dalam dua penilaian, yaitu Kecepatan waktu respon Pemandu Jalan memberikan hasil dan apakah hasil yang ditampilkan adalah hasil yang akurat.

Untuk percobaan ini, PC yang digunakan untuk mensimulasi web server memiliki spesifikasi sebagai berikut :

 Prosessor AMD Athlon 1000 Mhz

 256 MB SDRAM

Dipilih 5 lokasi asal, untuk kemudian bagi masing-masing lokasi asal dipilih secara acak 5 lokasi tujuannya. Hasil percobaan yang dilakukan ditunjukkan pada laporan dibawah ini.

Tabel 2. Evaluasi 1 Asal Ir. H. Juanda

Tujuan Waktu Jml. KRA Ket. Cilendek 1:11.936 340 Akurat R Kan An 1:12.133 19 Akurat Sindang Barang Jero 1:11.653 541 Akurat Mekah 1:12.383 1053 Akurat Tajur 1:11.736 512 Akurat

Tabel 3. Evaluasi 2 Asal Lawang Seketeng

Tujuan Waktu Jml. KRA Ket. Cincau 10.813 108 Akurat Pulo 10.287 38 Akurat Ir. H. Juanda 10.620 715 Akurat Sancang 10.412 53 Akurat Kapt. Muslihat 10.596 881 Akurat

Tabel 4. Evaluasi 3 Asal Masjid

Tujuan Waktu Jml. KRA Ket. Pondok Rumput 35.843 67 Akurat Padi 35.967 7 Akurat Dewi Sartika 35.129 1217 Akurat Kumbang 35.986 253 Akurat Kemang 35.966 179 Akurat Tabel 5. Evaluasi 4 Asal Sawojajar

Tujuan Waktu Jml. KRA Ket. Lodaya 1 4.513 11 Akurat Pasir Kuda 4.260 10 Akurat Jalak Harupat 4.490 115 Akurat Salak 4.680 71 Akurat Heulang 4.329 13 Akurat Tabel 6. Evaluasi 5 Asal Sukasari

Tujuan Waktu Jml. KRA Ket. Dadali 6.969 65 Akurat Soleh Iskandar 6.747 48 Akurat Otto Iskandar Dinata 6.816 353 Akurat Pandu Raya 6.738 4 Akurat Veteran 6.720 410 Akurat Analisa evaluasi:

1. Kecepatan Waktu Respon

Faktor terbesar yang mempengaruhi waktu pencarian adalah jalan asal. Setiap jalan asal memiliki waktu pencarian yang cenderung sama. Ini bisa disebabkan oleh jumlah angkutan kota yang melewati jalan asal dan jumlah jalan yang dilewati oleh masing-masing angkutan kota yang melewati

(8)

INF-54

jalan asal. Jalan tujuan, maupun jumlah kemungkinan yang ditemukan, hampir tidak berpengaruh. Harus dipertimbangkan kemungkinan bahwa faktor yang mungkin juga mempengaruhi kecepatan adalah spesifikasi komputer yang digunakan sebagai web server.

2. Keakuratan Hasil Pencarian

Dibandingkan dengan keadaan sebenarnya, hasil yang dikeluarkan Pemandu Jalan cukup akurat. Meskipun hasil keluaran dari sampel seluruhnya akurat, bukan berarti seluruh keluaran akan selalu akurat. Kesulitan yang mungkin akan ditemukan pengguna adalah menentukan tempat turun yang tepat di sepanjang jalan di mana pengguna harus berpindah jurusan angkutan kota, atau telah tiba di jalan tujuan

KESIMPULAN

Pemandu Jalan menampilkan informasi kemungkinan rute dari jalan asal ke jalan tujuan, dengan kombinasi hingga maksimal 3 trayek angkutan kota.

1. Dalam evaluasi keakuratan hasil yang diberikan oleh sistem cukup memuaskan. Kemungkinan rute yang dihasilkan bisa dijadikan alternatif solusi bagi pengguna angkutan Kota Bogor, dalam merencanakan perjalanan

2. Dalam evaluasi kecepatan, waktu respon yang diberikan oleh sistem tidak seperti yang diharapkan. Waktu respon sistem tidak konsisten dan sering memakan waktu yang terlalu lama.

Untuk pengembangan lebih lanjut, algoritma Pemandu Jalan bisa diterapkan pada server dengan spesifikasi lebih tinggi untuk mencoba mendapatkan waktu respon yang lebih konsisten

dan lebih cepat. Dan untuk memperluas kegunaan, Pemandu Jalan dapat diintegrasikan ke dalam situs mobile atau dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman untuk telepon seluler.

UCAPAN TERIMA KASIH

Kepada Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor untuk data trayek angkutan Kota Bogor.

REFERENSI

CV Pratama Indospasial. (n.d.). Peta Wisata Kota Bogor. Bogor: CV Pratama Indospasial. Levine, A. (2000, June). Writing HTML. Retrieved

from Maricopa Center for Learning and Instruction (MCLI):

http://www.mcli.dist.maricopa.edu Smith, R. (2003, August 13).

ASP-Database-Fundamentals. Retrieved from AspFree: http://www.aspfree.com

Tosin, R dan Indra Eka Putra. (2000). Microsoft Access 2000. Jakarta: Dinastindo.

Tosin, R dan Catur Meiwanto. (2001). Kursus Kilat 24 Jurus Microsoft FrontPage 2002. Jakarta: Dinastindo.

w3schools. (1999-2017). Learn ASP. Retrieved from w3schools.com:

http://www.w3schools.com

Yahya, K. (2001). Aplikasi Web Database Dengan ASP. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Gambar

Gambar 1. Tahap 1 Pencarian Solusi  2)  Dari  masing-masing  Trayek/Angkot  yang
Gambar 3. Looping-looping yang tidak perlu  3)  Dari  semua  jalan  yang  ditemukan,  selain
Gambar 7. Permasalahan dan Solusi  Profil Situs Web
Gambar 9. Contoh Database

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa gambaran secara umum self efficacy bidang akademik pada siswa kelas XI di SMAN 14 Bekasi, yaitu berada pada level

Dalam pembuatan film kartun Mengapa Ulat Menjadi Kupu-Kupu ini, background atau latar dibuat dengan menggunakan gambar manual yang kemudian di scan, menggunakan

Adanya Kampung Majapahit tersebut juga berdampingan dengan adanya industrialisasi kebudayaan dalam bentuk pariwisata, oleh karena itu di bangun Kampung Majapahit

Kampanye menurut pendapat Rogers dan Storey (dalam Ruslan,2007:23) adalah sebagai serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganisasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak

a) Kepala fungsi gudang berwenang mengajukan permintaan pembelian dengan surat permintaan pembelian yang ditujukan kepada fungsi pembelian. b) Kepala fungsi pembelian

 berikutnya, maka maka entitas entitas memperlakukan memperlakukan keseluruhan keseluruhan kontrak kontrak dari dari instrument instrument campuran (kombinasi) tersebut

Dengan perkembangan sistem informasi telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas dan tepat waktu dan Perkembangan

Gangguan perkembangan juga merupakan dampak negatif lain yang terjadi akibat hospitalisasi, semakin sering anak menjalani hospitalisasi akan semakin beresiko tinggi mengalami