F,
U
TS
Tata kelola efek?f untuk keberhasilan operasi jangka
panjang sistem limbah skala komunitas
Pengamatan antara
Mei 2015
IS
F,
U
TS
Dokumen ini adalah perpaduan dari pengamatan dan rekomendasi yang diambil dari fase pertama peneli?an kami. Validitas dan representasi dari pengamatan dan rekomendasi tersebut sudah teruji oleh para pemangku kepen?ngan dalam sektor terkait, termasuk enam Kementerian di Pemerintah Indonesia, pendonor besar, program dan LSM. Untuk lebih jauh mengkonsolidasikan temuan kami
serta menginformasikan kebijakan dan peneli?an kedepan, kami berharap untuk terus mengumpulkan
masukan dan tanggapan tentang apa yang sudah tepat dan apa yang masih kurang dari peneli?an kami
sejauh ini. Jika ada komentar, kri?k maupun saran, silakan menghubungi kami (lihat slide terakhir untuk lebih Lengkapnya).
Please cite as:
Mitchell, C., Ross, K., Abeysuriya, K., Puspowardoyo, P., Wedahuditama, F. 2015, Tata kelola efek*f untuk
keberhasilan operasi jangka panjang sistem limbah skala komunitas: Pengamatan antara [Effec*ve governance for the successful long-‐term opera*on of community scale air limbah systems: Mid-‐term Observa*ons Report].
Prepared by the Ins?tute for Sustainable Futures, University of Technology Sydney, as part of the Australian Development Research Award Scheme.
F,
U
TS
IS
F,
U
TS
Durasi Mei 2013 – Maret 2016
Pendanaan Australian Aid Development Research Awards Scheme Contributors: UTS, ISF, BORDA
Mitra Pemerintah RI BAPPENAS (Partnership Agreement)
Metodologi Riset Lapangan Par?sipa?f Transdisipliner
Mitra peneli>an Mitra Lokal: AKSANSI
Mitra Internasional: BORDA Germany, ODI
Penasihat Ahli: Kathy Eales, Jeff Moeller, Chris Buckley
F,
U
TS
Fokus kami adalah pada tata kelola. Kami telah mengiden?fikasi empat aspek komplementer untuk layanan sanitasi skala komunitas.
Teknologi yang berfungsi: Memas?kan sistem fisik mampu menyediakan layanan Pembiayaan berkelanjutan:
Pemasukan yang cukup untuk menutup biaya operasional jangka pendek dan panjang
Pengelolaan yang efek>f: Administrasi
dan sistem pengambilan keputusan yang setara dan akuntabel
Menjaga permintaan:
Menjaga permintaan masyarakat atas layanan dalam jangka panjang
IS F, U TS
Dasar hukum:
Seper? apa dasar kepemilikan secara
hukum dan secara informal?
Bersama para mitra, kami mengiden?fikasi empat pokok perha?an peneli?an.
Skala distribusi
dan biaya:
Untuk berbagai model penyediaan layanan sanitasi, seper? apa skala
dan distribusi biaya?
Pemantauan
kinerja:
Berapa banyak volume dan bagaimana kualitas
data yang ada tentang kinerja sanitasi skala
komunitas?
Kemitraan pengelolaan:
Apa saja struktur dan kelembagaan yang dapat menjalankan tanggung jawab pengelolaan sistem skala komunitas?
F,
U
TS
Peneli?an kami menggunakan perspek?f siklus hidup sistem dan sistem secara menyeluruh.
Layanan sanitasi memerlukan pengaturan untuk keseluruhan mata rantai layanan untuk menjaga batas aman antara ekskreta manusia, limbah lain dan sumber air mereka. Perspek?f siklus hidup dan sistem menyeluruh adalah esensial untuk
Penciptaan permintaan
Pengaturan untk keseluruhan siklus hidup aset
Konstruksi O & M Alih guna/dekomisi
Antarmuka pengguna
Pengaturan untuk keseluruhan siklus hidup aset
Pengumpulan Pemanfaatan kembali/ pembuangan Pengaturan untuk seluruh siklus hidup buangan (ekskreta) Biosolid Efluen Pengolahan
IS
F,
U
TS
Secara fundamental, hasil pengelolaan limbah adalah pemisahan manusia dari ekskretanya, dan perlindungan lingkungan.
dan semakin sering, untuk menarik manfaat dari nutrien yang dihasilan.
Pendapatan Pupuk Energi Kompos
F,
U
TS
IS
F,
U
TS
Pendekatan metode campuran kami mencakup pengumpulan data
kualita?f dan kuan?ta?f, analisis dan sintesis, yang melibatkan:
• Wawancara semi-‐terstruktur dan diskusi kelompok terfokus dengan: • Berbagai kelompok, termasuk masyarakat,
• LSM lokal, pemimpin desa,
• Staf dan pejabat pemerintah pusat dan daerah,
• Wakil-‐wakil dari program pendanaan sistem air limbah skala
komunitas (Pemerintah RI dan donor), dan
• Kelompok Penasihat Proyek Nasional berbasis di Jakarta
• Penelusuran evalua?f basis-‐basis data utama (AKSANSI dan NAWASIS)
dan basis data lainnya,
• Pengamatan selama kunjungan lapangan studi, dan
F,
U
TS
Pemahaman kami
IS
F,
U
TS
Risiko kontaminasi air minum oleh efluen di Indonesia tampaknya ?nggi.
F,
U
TS
Risiko kontaminasi air minum oleh efluen di Indonesia tampaknya ?nggi.
Jenis sanitasi utama adalah berbasis air.
IS
F,
U
TS
Risiko kontaminasi air minum oleh efluen di Indonesia tampaknya ?nggi
Lebih 50% masyarakat urban dan peri-‐urban Indonesia mengambil air untuk kebutuhan rumah tangga dari air tanah.
(WHO , 2012)
PDAM juga dapat
mengambil air baku dari sungai-‐sungai yang
F,
U
TS
Risiko kontaminasi air minum oleh efluen di Indonesia tampaknya ?nggi.
80% sep*c tank gagal.
IS
F,
U
TS
Risiko kontaminasi air minum oleh efluen di Indonesia tampaknya ?nggi.
Hanya 3% yang
tersambung ke jaringan pembuangan limbah.
F,
U
TS
X
Risiko kontaminasi air minum oleh efluen di Indonesia tampaknya ?nggi.
IS F, U TS
100.000
201913.000
2014Target Indonesia untuk mencapai cakupan sanitasi 100% adalah ambisius, demikian pula target untuk sistem skala komunitas (7.5%).
Untuk mencapai 100,000 sistem skala komunitas yang efek?f sebelum 2019, kita perlu belajar dari sistem-‐sistem terpasang untuk mencapai separasi dan
memungkinkan pemanfaatan ulang.
7.5% penduduk = 20 juta Dengan asumsi 4 orang per KK dan 50 KK per sistem, maka target untuk sistem skala komunitas dapat mencapai 100,000.
400
F,
U
TS
Observasi atas sistem
skala komunitas
IS F, U TS Rangkuman observasi
• Desain program sentral namun bervariasi – ini menentukan apakah
pemantauan dilakukan, tampaknya juga memengaruhi kinerja, dan dalam beberapa kasus, pengaturan keuangan secara ?dak sengaja mungkin
memengaruhi hasil kesehatan dan lingkungan yang baik.
• Hanya sebagian kecil sistem yang dipantau, dan itupun biasanya hanya
pengecekan fungsi sekali pasca konstruksi. Kinerja pengolahan teknis
hanya dipantau untuk sedikit sekali sistem yang ada.
• Tujuan fundamental sanitasi adalah memisahkan manusia dari
ekskretanya. Kita masih belum memantau pemisahan melalui indikator
kesehatan manusia (misalnya kualitas air tanah di mana ia menjadi
sumber air minum utama) atau indikator kesehatan lingkungan.
• Survei pasca konstruksi menengarai bahwa rata-‐rata sistem memiliki 50%
kapasitas sisa – jumlah orang yang terlayani dapat dilipatgandakan tanpa
memasang IPAL baru.
• Sebagian besar KSM memiliki masalah dengan jenis-‐jenis kerja yang
F,
U
TS
[ dalam diagram sistem ini, panah
dibaca sebagai “penyebab”atau “berkontribusi pada”]
IPAL Kontaminasi
IS F, U TS IPAL Kontaminasi
Memasang sistem ?dak selalu menghasilkan separasi.
[ dalam diagram sistem ini, panah dibaca sebagai “penyebab”atau “berkontribusi pada”]
Belum semua KK terhubung
F,
U
TS
IPAL Kontaminasi
Memasang sistem ?dak selalu menghasilkan separasi.
[ dalam diagram sistem ini, panah dibaca sebagai “penyebab”atau “berkontribusi pada”]
Sistem belum tentu cukup efluen
agar berfungsi benar
Efluen belum tentu memenuhi standar untuk bisa dilepas ke sumber air minum Belum
semua KK terhubung
IS F, U TS IPAL Kontaminasi
Memasang sistem ?dak selalu menghasilkan separasi.
[ dalam diagram sistem ini, panah dibaca sebagai “penyebab”atau “berkontribusi pada”]
Sistem belum tentu cukup efluen
agar berfungsi benar
Efluen belum tentu memenuhi standar untuk bisa dilepas ke sumber air minum
Sep*c tank belum tentu sudah diputus dengan benar sebelum disambung ke IPAL Belum semua KK terhubung
F,
U
TS
IPAL Kontaminasi
Memasang sistem ?dak selalu menghasilkan separasi.
[ dalam diagram sistem ini, panah dibaca sebagai “penyebab”atau “berkontribusi pada”]
Sistem belum tentu cukup efluen
agar berfungsi benar
Efluen belum tentu memenuhi standar untuk bisa dilepas ke sumber air minum Pipa bisa bocor O&M belum tentu dilakukan
IS F, U TS IPAL Kontaminasi
Memasang sistem ?dak selalu menghasilkan separasi.
[ dalam diagram sistem ini, panah dibaca sebagai “penyebab”atau “berkontribusi pada”]
Sistem belum tentu cukup efluen
agar berfungsi benar
Efluen belum tentu memenuhi standar untuk bisa dilepas ke sumber air minum Pipa bisa bocor O&M belum tentu dilakukan Sep*c tank belum tentu sudah diputus dengan benar sebelum disambung ke IPAL Belum semua KK terhubung
F,
U
TS
Pertumbuhan pendanaan untuk sistem air limbah eksponensial.
Sampai 2014 sudah lebih dari 13,000 sistem terdanai untuk diinstalasi, sebagian besar oleh SANIMAS DAK SLBM. Data yang ada mengindikasikan bahwa DAK mendanai
sebagian besar instalasi (77%), sementara USRI dan SANIMAS Regular mendanai
jumlah serup (masing-‐masing 10% dan 8%). Ada indikasi bahwa Kemenkes juga dapat
Si st e m t e rd a n a i untuk i n st a la si p e r tahun (# ) " 6 8 13 65 130 107 108 1021 1266 1903 3147 5861 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
SANIMAS (IDB loan) SANIMAS
SANIMAS (Regular) USRI (ADB loan) SANIMAS (DAK SLBM) (Source: PU, ADB, IDB)
IS
F,
U
TS
Dari 13,600 sistem yang terdanai untuk pemasangan, terhadap sekitar 20% direncanakan survei tunggal pasca konstruksi.
Hampir ?dak ada sistem yang dipantau terus menerus dan tampakya hampir 80% sistem ?dak memiliki data pemantauan atas kinerja teknis, keuangan, atau manajemen.
20% memiliki rencana
survei tunggal pasca konstruksi untuk
pengecekan efluen
2% dari sistem yangterdanai memiliki
data efluen untuk peneli?an 50-‐80% dari 2% ini memenuhi standar efluen <1% dipantau secara terus menerus untuk kualitas air.
Kotak ini mewakili 100% sistem yang terdanai untuk pemasangan (n=13,6000)"
F,
U
TS
Kebutuhan untuk memantau efluen diakui, namun sesuatu yang sulit dilaksanakan pada prak?knya karena, misalnya, keterbatasan dana,
ke?dakpas?an tanggung jawab, terbatasnya akses ke laboratorium dan kualitas pengujian laboratorium.
IS F, U TS 6 8 13 65 130 107 108 1021 1266 1903 3147 5861 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Efluen diuji tahun 2011 (Eales et al). Sebagian besar sistem adalah SANIMAS
dan 92% memenuhi standard (n=99).
perkiraan, 50% kesesuaian,
(n=~70) (pers comm).
80% memiliki BOD <100 mg (n=45).
Data yang ada mengindikasikan bahwa kinerja sistem dapat dipengaruhi oleh desain program.
Sistem yang dibangun di bawah program SANIMAS awal memiliki kinerja sangat baik.
Ju m lah s is te m te rd an ai u ntu k in stal as i pe r tah un
Pengujian independen atas berbagai sistem di bawah sumber pendaan berbeda, dari 2011 sampai 2014 menunjukkan kurang
F,
U
TS
Pemantauan menerus tampaknya ?dak dilakukan.
Beberapa program mengharuskan penilaian pasca konstruksi. Biasanya penilaian ini dilakukan dalam satu tahun pasca konstruksi, ke?ka sistem kemungkinan masih
berkinerja baik. Penilaian ini ?dak memantau separasi. Perencanaan untuk pemantauan yang sedang berjalan atas siklus usia aset tampaknya belum
diimplementasi, dan kami belum dapat memas?kan apakah separasi berjalan ini
Audit pasca
konstruksi Pemantauan menerus yang direncanakan
Infrastructure life (years):
1 yr
5 yrs 10 yrs 20 yr
Systems funded by:
DAK SLBM ? APBN PU ✔
ADB USRI ✔
Systems monitored by:
AKSANSI ✔
Systems report in:
IS
F,
U
TS
Pemantauan oleh AKSANSI tampaknya yang paling komprehensif. Belum dikonfirmasi apakah pemeriksaan pasca konstruksi atau
monitoring berjalan sudah dicakup dalam pendanaan DAK.
Komponen pengecekan pasca konstruksi:
Aspek tata kelola Dampak yang disyaratkan
Keberlanjutan
finansial Teknologi yg berfungsi permintaan Menjaga Manajemen yang efek>f Kesehatan manusia Kualitas air
Sistem didanai oleh:
DAK SLBM
(77% dari seluruh sistem)
APBN PU
(11% dari seluruh sistem) ✔ ✔
ADB USRI
(10% dari seluruh sistem) ✔ ✔ ✔
Sistem dipantau oleh:
AKSANSI ✔ ✔ ✔ ✔
Sistem dilaporkan di:
NAWASIS ✔ ✔
?
Memantau kesehatan manusia dan dampak kualitas air dapat menunjukkan separasi, dan tampaknya ?dak terjadi.
F,
U
TS
Survei pasca konstruksi menengarai adanya variasi luas dalam penggunaan aktual sistem air limbah.
Data yang ada menengarai bahwa penggunaan aktual sistem air limbah baru sekitar setengah dari kapasitas desain sistem, menunjukkan adanya peluang besar untuk meningkatkan pengguaan sistem yang ada sampai, maksimal, dua kali lipat dari cakupan yang ada.
MCK++ IPAL Komunal
(n=134, dibersihkan dari 410 ??k data) (n=65, dibersihkan dari 477 ??k data) (n=47, dibersihkan dari 498??k data)
MCK 0-‐50% 51-‐80% >80% % pemanfaatan (pengguna aktual/ pengguna sesuai desain) (USDP Nawasis)
IS
F,
U
TS
Tugas-tugas yang dapat dikelola KSM! Tugas-tugas yang berat bagi KSM! ü Membilas (flushing) sistem"
ü Memeriksa pipa untuk retakan"
ü Merencakanan dan melacak tugas-tugas O+M yang selesai"
ü Mengatasi mampat"
q Memantau efluen"
q Memperbaiki fasilitas (MCK)"
q Menjalankan pemeliharaan biogas" q Menghilangkan bau metana"
q Fasilitas yg tidak digunakan (MCK & SSS terputus)" q Membersihkan lemak bulanan"
q Menguras tinja setiap 2-4 tahun"
"
ü Mencatat aset-aset kelompok"
q Mengelola buku kas & rekening bank" q Menyiapkan laporan keuangan bulanan" q Mengumpulkan iuran pengguna"
q Memprakirakan biaya berulang"
q Merencanakan & menganggarkan pembelanjaan besar, ketidakpastian, keadaan darurat"
q Mencari sumber pemasukan tambahan"
"
ü Menjalankan kampanye hidup sehat" ü Mengingatkan pengguna akan tanggung
jawab & dukungan mereka"
ü Menyelenggarakan pertemuan bulanan pengguna"
ü Membersihkan MCK"
"
q Memberi pendidikan tentang manfaat sistem"
ü Membayar iuran KSM"
ü Mengadakan mekanisme penanganan pengaduan"
ü Menyelenggarakan pertemuan
q Mengupah operator"
q Memastikan legitimasi operator di masyarakat!
Sebagian besar KSM bisa mendapatkan manfaat dari dukungan
Operasi yang baik Pembiayaan berkelanjutan Menjaga permintaan Manajemen yang efek>f
© IS F, U TS Kontaminasi air minum & lingkungan
[ Dalam diagram sistem ini panah dibaca “menyebabkan” atau “berkontribusi pada”
© IS F, U TS Rumah di bawah IPAL tdk terkoneksi Desain program tdk mencakup pompa Cakupan RT ?dak komplit Air limbah ?dak diproses di IPAL Situs yg dipilih
berdasarkan ketersediaan
Desain program dapat ?dak sengaja menghambat capaian kesehatan
Kontaminasi air minum & lingkungan
[ Dalam diagram sistem ini panah dibaca “menyebabkan” atau “berkontribusi pada” contributes to” ]
© IS F, U TS RT miskin tdk dapat tersambung Desain program tdk membiayai sambungan RT
Desain program dapat ?dak sengaja menghambat capaian kesehatan Kontaminasi air minum & lingkungan Rumah di bawah IPAL tdk terkoneksi Desain program tdk mencakup pompa Cakupan RT ?dak komplit Air limbah ?dak diproses di IPAL Situs yg dipilih
berdasarkan ketersediaan
© IS F, U TS
Desain program dapat ?dak sengaja menghambat capaian kesehatan Kapasitas sistem kurang terpakai Sistem ?dak berfungsi benar Kontaminasi air minum & lingkungan Rumah di bawah IPAL ?dak terkoneksi Desain program tdk mencakup pompa Cakupan RT ?dak komplit Air limbah ?dak diproses di IPAL Situs yg dipilih
berdasarkan ketersediaan RT miskin tdk dapat tersambung Desain program ?dak membiayai sambungan RT
[ Dalam diagram sistem ini panah dibaca “menyebabkan” atau “berkontribusi pada” contributes to” ]
© IS F, U TS Desain program memiliki satu CBO untuk instalasi dan satu untuk pasca
konstruksi
CBO kedua
?dak dila?h
Desain program dapat ?dak sengaja menghambat capaian kesehatan Kontaminasi air minum & lingkungan Sistem ?dak berfungsi benar
© IS F, U TS Desain program ?dak mencakup
sosialisasi Permintaan kurang
Kesulitan menagih iuran Tidak dapat menaikkan iuran Dana pemeliharaan kurang
Desain program dapat ?dak sengaja menghambat capaian kesehatan Kontaminasi air minum & lingkungan Sistem ?dak berfungsi benar
[ Dalam diagram sistem ini panah dibaca “menyebabkan” atau “berkontribusi pada” contributes to” ]
Desain program ?dak mencakup sosialisasi yang
© IS F, U TS
Desain program dapat ?dak sengaja menghambat capaian kesehatan Kontaminasi air minum & lingkungan Dana pemeliharaan kurang Kapasitas sistem kurang
terpakai Sistem ?dak berfungsi
benar Cakupan RT ?dak komplit Air limbah ?dak diproses di IPAL
[ Dalam diagram sistem ini panah dibaca “menyebabkan” atau “berkontribusi pada”
Budget limits length of mains pipe
High legal fees use more construc?on
© IS F, U TS
Kekurangan air inum atau pemantauan
kesehatan
Kinerja buruk ?dak terlihat
Desain program dapat ?dak sengaja menghambat capaian kesehatan
Kontaminasi air minum & lingkungan
[ Dalam diagram sistem ini panah dibaca “menyebabkan” atau “berkontribusi pada” contributes to” ]
© IS F, U TS
Desain program dapat ?dak sengaja menghambat capaian kesehatan
Kontaminasi air minum & lingkungan Kekurangan air inum
atau pemantauan kesehatan
Kinerja buruk ?dak terlihat
Desain program ?dak
mencakup
sosialisasi Permintaan kurang
Desain program ?dak mencakup sosialisasi yang memadai Kesulitan menagih iuran Tidak dapat menaikkan iuran Dana pemeliharaan kurang Desain program
memiliki satu CBO untuk instalasi dan satu untuk pasca
konstruksi KSM kedua ?dak dila?h Kapasitas sistem kurang
terpakai Sistem ?dak berfungsi
benar Rumah di bawah IPAL ?dak terkoneksi Desain program tdk mencakup
pompa Cakupan RT ?dak
komplit
Air limbah ?dak diproses
di IPAL Situs yg dipilih
berdasarkan ketersediaan RT miskin tdk dapat tersambung Desain program ?dak membiayai sambungan RT
[ Dalam diagram sistem ini panah dibaca “menyebabkan” atau “berkontribusi pada”
Budget limits length of mains pipe
High legal fees use more construc?on
IS F, U TS
Usulan Rekomendasi
F,
U
TS
Teknologi yang befungsi Pembiayaan
berkelanjutan
Menjaga permintaan Pengelolaan yang efek>f
A
. Tentukan target dan pantau hal yang pen?ngB
. Maksimalkan investasi yang adaC
. Desain program generasi berikutnyaIS F, U TS Sustainable financing Sustaining demand Teknologi yang befungsi
A
. Tentukan target dan pantau hal yang pen?ngF,
U
TS
A. Tentukan target dan pantau hal yang pen?ng
Pergeseran dalam generasi berikutnya pengelolaan air limbah,
contohnya, menuju pengolahan dan perolehan kembali sumber daya.
100% efluen penduduk tertangkap dan diproses dengan baik 100% penduduk memiliki kakus Target kini Apakah efluen tertangkap?
IS F, U TS Contoh rencana pemantauan Audit pasca
konstruksi Pemantauan air dan lingkungan
1 tahun 5 tahun 10 tahun 20 tahun
Sistem didanai oleh:
DAK SLBM ✔ ✔ ✔ ✔ APBN PU ✔ ✔ ✔ ✔
ADB USRI ✔ ✔ ✔ ✔
Sistem dipantau oleh:
AKSANSI ✔ ✔ ✔ ✔
Sistem dilaporkan di:
NAWASIS ✔ ✔ ✔ ✔
A. Tentukan target dan pantau hal yang pen?ng
1. Semua sistem menjalani audit pasca konstruksi
2. Pemantauan mencerminkan situasi lokal, misalnya:
• Di mana air tanah menjadi sumber air minum utama, pantau air tanah
berkala se?ap tahun
© IS F, U TS
Bagaimana menciptakan kondisi untuk pemantauan hal-‐hal yang pen?ng?
Misalnya:
Bagaimana para manajer program dapat memengaruhi pemantauan kinerja?Jangka panjang?
Siapa yang dapat menjalankan pemantauan dan evaluasi kinerja menerus?
Bagaimana program-‐program dapat bertaut dengan pemantauan yang ada
(AKSANSI, NAWASIS, Kemenkes, KemenLH)?
Siapa yang dapat menjalankan evaluasi lintas program atas sistem-‐sistem yang ada?
IS F, U TS Sustaining demand Effec>ve management
Teknologi yang befungsi Pembiayaan
berkelanjutan
B
. Maksimalkaninvestasi yang ada
F,
U
TS
Efek?fitas sistem yang ada dapat di?ngkatkan secara signifikan melalui intervensi-‐intervensi sederhana.
Data yang ada menunjukkan bahwa berinvestasi ke dalam sistem yang ada dapat meningkatkan Kewenangan dalam penagihan tarif dan iuran Mensubsidi sambungan rumah retroak?f Meningkatkan sambungan rumah Peningkatan penagihan iuran Meningkatkan volume air limbah ke dalam bak
pengumpulan Pemeliharaan lebih baik
Keberhasilan operasional
Extend main pipe
© IS F, U TS
Intervensi sederhana berikut dapat didanai dengan bermacam cara
Apa nilai dari senjang op?misasi dan siapa yang dapat membayarnya?
Jumlah inkremental yang dibutuhkan untuk mengop?malkan investasi yang ada Rp 425.000.000 awal diinvestasikan untuk membangun sistem terdesentralisasi
Senjang op?misasi
Bisakah ditu
tup oleh:
• Peme
rintah
• Progr
am donor
• Kenai
kan iuran
F,
U
TS
Teknologi yang
berfungsi berkelanjutan Pembiayaan
Menjaga permintaan Pengelolaan yang efek>f
C
. Desain program generasi berikutnyaIS
F,
U
TS
Gagasan awal untuk memperbaiki program donor dan pemerintah: • mencari cara untuk membiayai/menyambung rumah guna membantu
memas?kan kapasitas desain (dengan demikian juga operasional sistem)
dimanfaatkan dan ?dak ada kelompok warga yang dimarjinalisasi atau dieksklusi
• memformalkan penataan tarif untuk meningkatkanpersetujuan pengguna akan
iuran
• Memformalkan penagihan iuran untuk perbaiki ?ngkat pembayaran
• Memaksimalkan kapasitas KSM dalam pelayanan, misalnya, melibatkan tokoh
lokal untuk meningkatkan pamor di masyarakat selama konstruksi dan operasi, memas?kan serah terima berlangsung baik ke?ka anggota bergan?
• Kemitraan manajemen yang bertanggung jawab dengan pemerintah setempat
untuk memas?kan tanggung jawab operasinoal atas sistem dijalankan dengan baik
© IS F, U TS Project Director:
Dr Cynthia Mitchell FTSE
Professor of Sustainability
cynthia.mitchell@uts.edu.au
+61 2 9514 4953
Skype: cynthia_mitchell
Co-‐Project Managers:
Ms Ka>e Ross Dr Kumi Abeysuriya
Research Principal Senior Research Consultant
ka?e.ross@uts.edu.au kumi.abeysuriya@uts.edu.au
+61 2 9514 4798 +61 2 9514 4881
Skype: ka?e_e_ross Skype: kumi.abeysuriya.isf
Project Team Details
Ins?tute for Sustainable Futures, University of Technology Sydney www.isf.uts.edu.au