• Tidak ada hasil yang ditemukan

33437456 Bab 3 Fighting Fraud an Overview

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "33437456 Bab 3 Fighting Fraud an Overview"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

MEMERANGI KECURANGAN : SEBUAH GAMBARAN UMUM Setelah mempelajari bab ini anda seharusnya mampu untuk :

1. Memahami pentingnya pencegahan kecurangan

2. memahami pentingnya studi awal pendeteksian kecurangan

3. Membedakan antara pendekatan berbeda terhadap investigasi kecurangan

4. Memilih antara aksi legal berbeda yang dapat diambil ketika kecurangan terjadi

Selama dua tahun lalu, Mark X Corporation telah mengungkap tiga kecurangan utama. Kecurangan pertama melibatkan sebuah divisi manajer yang overstating keuntungan (profit) divisi dengan melaporkan revenue fiktif. Dihadapkan dengan penurunan penjualan dan ketakutan tidak menerima bonus tahunan dan kemungkinan pemecatan, manajer

(2)

mengelembungkan jumlah kontrak pelayanan menjadi overstate revenue sekitar $22 juta. Kecurangan kedua dilakukan oleh manajer departemen pembelian. Tanggung jawabnya adalah membeli seragam untuk pegawai perusahaan, dia memberi penanganan khusus untuk vendor tertentu. Sebagai imbalan membiarkan vendor menentukan harga lebih tinggi dan pelayanan buruk, vendor mengangkat anak perempuan manajer pembelian sebagai pegawai dan dibayar dengan $400.000 untuk pekerjaan yang sebenarnya tidak ada. Sesungguhnya, ketika diselidiki, anak perempuannya bahkan tidak tahu lokasi kantor vendor atau nomor telepon (di mana dia dinyatakan bekerja). Anak perempuan tersebut kemudian menjadi saluran penyuapan terhadap ayahnya, agen pembelian. Sebagai hasil dari skema penyuapan tersebut, Marx-X membeli $11 juta seragam pada harga digelembungkan. Kecurangan ketiga melibatkan dua manajer gudang yang mencuri kira-kira $300.000 inventori.

(3)

Mereka melakukan kecurangan dengan menerbitkan memo kredit kepada konsumen yang seolah mengembalikan produk cacat dan diberi penggantian produk. Sesungguhnya, barang tersebut tidak pernah dikembalikan. Sebaliknya, memo kredit tersebut menyembunyikan pencurian barang ‘nilai tinggi’ dari gudang.

Ketiga kecurangan ini dilaporkan di surat kabar dan menghasilkan rasa malu yang signifikan terhadap manajemen perusahaan dan dewan direktur. Investigasi kecurangan juga merugikan perusahaan dalam jumlah besar. Dan, dalam rapat dewan direktur, pimpinan menyampaikan pernyataan sebagai berikut kepada CEO : “Saya lelah dan sakit karena pemberitaan di surat kabar Jika terdapat satu atau lebih kecurangan profile tinggi dalam perusahaan ini, tiga dari kita akan berhenti dari dewan dan kami juga merekomendasikan anda diganti”.

(4)

Setelah rapat dewan, CEO melakukan rapat dengan CFO, direktur audit internal, konsultasi legal in house, dan direktur keamanan corporate. Dalam rapat tersebut, dia memberitahu mereka bahwa kecuali perusahaan berhasil dalam mengembangkan program penanggulangan kecurangan yang proaktif, maka mereka akan kehilangan pekerjaan. CEO kemudian mereview tiga kecurangan dengan satu kelompok. Kata-kata akhirnya adalah sebagai berikut: ‘Saya tidak peduli berapa banyak yang anda belanjakan, tetapi saya ingin kemungkinan program proaktif yang mengurangi kecurangan. Angkat apapun konsultan yang anda butuhkan, tetapi berikan saya program kecurangan proaktif yang dapat saya laporkan kepada dewan.

Apakah saran yang diberikan konsultan kepada perusahaan ? Barangkali anda akan menyampaikan aktivitas kunci. Keempat aktivitas tersebut adalah sebagai berikut: (1) pencegahan kecurangan, (2) pendeteksian kecurangan awal,

(5)

(3) investigasi kecurangan (\dan (4) aksi legal dan/atau resolusi tindak lanjut. Program kecurangan komprehensif difokuskan kepada keempatnya. Marx X memfokuskan usaha kecurangan kepada dua terakhir: investigasi dan aksi legal. Ini tidak terlalu efektif dan paling mahal dalam memerangi kecurangan.

Dalam buku ini, kami mencakup seluruh aktivitas yang dirasa bermanfaat dalam meminimkan masalah tentang tumbuh ini. Bab 4 membahas pencegahan. Bab 5 dan 6 membahas pendeteksian, bab 7-8 membahas investigasi. Bab 11-15 membahas bermacam-macam bentuk kecurangan dan e-business kecurangan. Bab 16 membahas aktivitas-aktivitas tindak lanjut penting. dalam bab ini, kami menyampaikan gambaran umum tentang program melawan kecurangan komprehensif. anda kemudian akan diarahkan untuk memahami bentuk usaha memerangi kecurangan yang ada.

(6)

Pencegahan Kecurangan

Pencegahan kecurangan adalah cara paling efektif biaya untuk mengurangi kerugian dari kecurangan. Ketika kecurangan telah dilakukan, maka tidak ada pemenang. Pelaku kalah – mereka akan mengalami konsekuensi legal dan hinaan. Mereka harus melakukan pembayaran ganti rugi dan pajak, dan mereka menghadapi pinalti keuangan dan konsekuensi lainnya. Korban kalah – asetnya dicuri dan mereka sekarang harus membayar fee legal, kehilangan waktu, publisitas negatif, dan konsekuensi berlawanan lainnya. Organisasi dan individual yang memasang tindakan pencegahan kecurangan proaktif menemukan bahwa tindakan tersebut menghasilkan deviden besar. Karena investigasi kecurangan mungkin sangat mahal, maka pencegahan adalah hal penting.

Seperti dicatat dalam bab 2, orang-orang melakukan kecurangan karena tiga faktor : (1) tekanan yang dirasakan,

(7)

(2) kesempatan yang dirasakan dan (3) beberapa cara untuk merasionalkan kecurangan sebagai sesuatu yang dapat diterima. Kami kemudian menyampaikan skala yang menunjukkan bahwa faktor-faktor ini berbeda dalam intensitasnya dari contoh ke contoh. Ketika tekanan dan kesempatan yang dirasakan adalah tinggi, maka orang tersebut membutuhkan sedikit rasionalisasi untuk melakukan kecurangan. Ketika tekanan dan kesempatan yang dirasakan adalah rendah, seseorang membutuhkan lebih banyak rasionalisasi. Sayangnya, kadang-kadang tekanan dan/atau kemampuan rasionalisasi sangat tinggi sehingga tidak masalah seberapa keras perusahaan mencegah kecurangan, pencurian masih terjadi. Sesungguhnya kecurangan seringkali tidak mungkin untuk dicegah, khususnya secara efektif biaya. Yang dapat diharapkan perusahaan adalah meminimkan biaya kecurangan.

(8)

Organisasi tertentu mempunyai level kecurangan pegawai secara signifikan lebih tinggi dan lebih rentan terhadap pelaporan keuangan curang. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa hampir seluruh organisasi mempunyai satu tipe kecurangan ataupun tipe lainnya. Hanya organisasi yang secara hati-hati mengkaji resiko kecurangan dan melakukan langkah-langkah proaktif untuk menciptakan bentuk lingkungan yang benar akan mampu mencegah kecurangan.

Pencegahan kecurangan meliputi dua aktivitas fundamental: (1) menciptakan dan mempertahankan budaya kejujuran dan integritas, dan (2) menilai resiko kecurangan dan mengembangkan respon kongkrit untuk meminimkan resiko dan mengeliminasi kesempatan.

(9)

Terdapat beberapa cara untuk menciptakan sebuah budaya : (1) menegaskan bahwa manajemen puncak menjadi model perilaku yang tepat.(2) Mengangkat bentuk pegawai yang benar. (3) mengkomunikasikan pengharapan di seluruh organisasi dan meminta konfirmasi tertulis periodik tentang penerimaan pengharapan tersebut. (4) Menciptakan lingkungan kerja positif. Dan (5) mengembangkan dan mempertahankan kebijakan-kebijakan efektif untuk menghukum pelaku ketika terjadi kecurangan.

Penelitian dalam pengembangan moral secara kuat menunjukkan bahwa kejujuran diperkuat ketika contoh yang benar diberikan – kadang-kadang disebut sebagai ‘nana di puncak’. Manajemen tidak dapat bertindak dalam satu cara dan mengharapkan lainnya dalam organisasi untuk berperilaku secara berbeda. manajemen harus memperkuat aksinya di mana perilaku tidak jujur, dipertanyakan atau tidak etis tidak akan ditoleransi. Elemen kedua adalah mengangkat

(10)

pegawai yang benar. Orang-orang tidak sama-sama jujur atau mereka tidak menggunakan kode etik pribadi yang sama-sama berkembang dengan baik. Sesungguhnya, penelitian menunjukkan bahwa banyak orang-orang, ketika dihadapkan dengan tekanan dan kesempatan signifikan, akan berperilaku secara tidak jujur daripada menghadapi konsekuensi negatif dari perilaku jujur (contohnya kehilangan reputasi atau penghargaan diri, kegagalan untuk memenuhi kuota atau pengharapan, exposure kinerja yang tidak memadai, ketidakmampuan untuk membayar hutang dan sebagainya). Jika sebuah organisasi berhasil dalam mencegah kecurangan, seharusnya mempunyai kebijakan-kebijakan pengangkatan efektif yang membedakan antara individual sangat etis dan tidak terlalu etis, khususnya ketika mereka direkrut untuk posisi resiko tinggi. Prosedur pengangkatan proaktif meliputi sesuatu seperti melakukan investigasi latar belakang tentang pegawai prospektif, melalui pemeriksaan referensi dan

(11)

mempelajari bagaimana untuk menginterpretasikan respon untuk menyelidiki tentang kandidat, dan menguji atribut kejujuran dan lainnya.

Elemen penting ketiga – mengkomunikasikan pengharapan – meliputi (1) mengidentifikasi nilai dan etika yang tepat, (2) pelatihan kesadaran kecurangan yang membantu pegawai memahami problem potensial yang mereka hadapi dan bagaimana memecahkan atau melaporkannya, dan (3) mengkomunikasikan hukuman konsisten kepada pelanggar. Agar kode perilaku efektif, mereka harus ditulis dan dikomunikasikan kepada pegawai, vendor, dan konsumen. Mereka juga harus dikembangkan berdasarkan kebutuhan pegawai dan manajemen mereka sendiri. Meminta pegawai untuk mengkonfirmasi dalam tulisan bahwa mereka memahami pengharapan organisasi akan menciptakan budaya kejujuran. Sesungguhnya, banyak organisasi menemukan bahwa konfirmasi tertulis tahunan

(12)

sangat efektif dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan sebelum mereka menjadi besar. Hukuman terhadap kecurangan harus dikomunikasikan secara jelas oleh manajemen puncak ke seluruh organisasi. Contoh, pernyataan kuat dari tindakan tidak jujur tidak akan ditoleransi dan pelanggar akan dipecat dan dituntut berdasarkan hukum yang berlaku akan membantu mencegah kecurangan.

Elemen keempat dalam menciptakan budaya yang mengendalikan kejujuran melibatkan mengembangkan lingkungan kerja yang positif. Penelitian menunjukkan bahwa kecurangan terjadi tidak terlalu sering ketika pegawai mempunyai rasa memiliki organisasi dibandingkan ketika mereka melakukan disalahgunakan, diancam, atau diabaikan. Faktor-faktor yang berhubungan dengan level kecurangan tinggi karena kurangnya lingkungan kerja positif adalah sebagai berikut:

(13)

1. Manajemen puncak tidak peduli atau perhatian terhadap perilaku yang tepat

2. umpan balik negatif dan kurangnya pengakuan terhadap kinerja kerja

3. ketidakadilan yang dirasakan dalam organisasi 4. manajemen otokratis bukannya partisipatif 5. loyalitas organisasional rendah

6. pengharapan anggaran tidak masuk akal 7. bayaran sangat rendah

8. kesempatan pelatihan dan promosi buruk 9. absenteeism atau turnover tinggi

10. kurangnya tanggung jawab organisasional yang jelas 11. Praktek komunikasi buruk di dalam organisasi.

Elemen penting terakhir adalah kebijakan-kebijakan organisasi untuk menangani kecurangan ketika terjadi. Tidak masalah seberapa baik mengembangkan budaya kejujuran dan integritas dalam organisasi, masih memungkinkan terjadi

(14)

beberapa kecurangan. Bagaimanakah organisasi bereaksi terhadap kecurangan mengirim sinyal kuat yang mempengaruhi tingkat kecurangan terjadi di masa yang akan datang. Sebuah kebijakan efektif untuk menangani kecurangan memastikan bahwa fakta diselidiki secara mendalam, perusahaan dan tindakan konsisten diberikan kepada pelaku, resiko dan kontrol dinilai dan diperbaiki, dan komunikasi dan pelatihan dilakukan secara berkesinambungan.

Menilai Dan Mengurangi Resiko Kecurangan

Tidak ada kecurangan yang dilakukan oleh manajemen puncak demi kepentingan organisasi atau kecurangan yang dilakukan terhadap organisasi akan terjadi tanpa adanya kesempatan, sebagaimana ditunjukkan oleh bab 2. Organisasi dapat mengeliminasi kesempatan dengan (1) secara akurat mengidentifikasi sumber-sumber dan mengukur resiko (2)

(15)

mengimplementasikan kontrol Detektif dan prefentif yang tepat, (3) menciptakan penyebaran pemantauan oleh pegawai, dan (4) memasang pemeriksaan independen, termasuk fungsi-fungsi audit efektif.

Mengidentifikasi sumber-sumber dan mengukur resiko berarti bahwa organisasi membutuhkan sebuah proses di mana mendefinisikan area dengan resiko terbesar dan mengevaluasi dan menguji kontrol yang meminimkan resiko tersebut. Dalam mengidentifikasi resiko, organisasi harus mempertimbangkan karakteristik organisasional, industri dan negara spesifik yang mendorong dan menghalangi kecurangan.

Resiko yang melekat dalam lingkungan organisasi dapat dialamatkan dengan sistem kontrol yang tepat. Ketika resiko telah dinilai, maka organisasi dapat mengidentifikasi proses, kontrol dan prosedur lainnya yang dapat meminimkan resiko. Sistem internal yang tepat meliputi lingkungan kontrol yang

(16)

berkembang dengan baik, sistem akuntansi yang efektif dan prosedur kontrol yang tepat.

Penelitian telah menunjukkan bahwa pegawai dan manajer – bukan auditor – mendeteksi sebagian besar kecurangan. Oleh karena itu, pegawai dan manajer harus diajarkan bagaimana untuk mengawasi dan mengenali kecurangan. Untuk melibatkan pegawai dalam seluruh proses pemantauan penting, sediakan protocol untuk komunikasi. Protocol tersebut menjelaskan detail siapa pegawai yang harus melaporkan kecurigaan kecurangan dan apakah bentuk komunikasi yang harus dilakukan. Protocol tersebut harus rahasia dan menekankan bahwa retribusi tidak akan ditoleransi. Organisasi yang serius terhadap Pencegahan kecurangan harus mempermudah pegawai dan manajer untuk maju dan harus mengganjar (tidak menghukum) untuk melakukan itu.

(17)

Pendeteksian Kecurangan

Misalnya bahwa dalam kecurangan yang dilakukan oleh teller bank, jumlah berikut dapat dicatat

Tabel 68

Ketika tertangkap, teller menyampaikan pernyataan sebagai berikut: ‘Saya tidak dapat percaya saya mampu melakukan itu tanpa orang curiga, khususnya ketika saya mulai mengambil dalam jumlah lebih besar.’

Seperti yang anda lihat, kecurangan dimulai dari jumlah sangat kecil, dengan teller mencuri jumlah yang terus semakin besar kemudian. Ketika dia tidak tertangkap, kepercayaan terhadap skemanya meningkat, dan dia menjadi rakus. Sesungguhnya, anda akan mencatat setelah 23 Juli, terdapat periode dua minggu di mana pencurian berhenti. Alasan mengapa dia melakukan itu ? r datang ke cabang ketika dia bekerja. Anda akan juga melihat bahwa ketika auditor pergi, teller melakukan penggelapan lagi tetapi

(18)

jumlahnya kecil. Ini untuk sementara waktu, dia menguji sistem untuk memastikan bahwa auditor tidak mendeteksi atau menggunakan proses yang akan menunjukkan pencuriannya. Sekali lagi dia percaya bahwa dia tidak akan tertangkap, maka jumlah yang dicari meningkat menjadi ratusan dolar per hari

Walaupun jumlah yang terlibat dalam contoh kita adalah kecil, pola ini terlalu khusus. Sebagian besar kecurangan dimulai dari jumlah kecil, jika tidak terdeteksi akan terus berlanjut pada jumlah lebih besar. Bahkan ketakutan atau ancaman dapat membuat pelaku tidak melanjutkan pencuriannya sesaat, di mana dia kemudian melakukan lagi ketika ancaman sudah berlalu. Karena mereka yang melakukan kecurangan meningkatkan jumlah yang dicuri, dalam sebagian besar kasus, jumlah yang diambil sebelum ditemukan adalah lebih besar daripada sebelumnya. Dalam satu kasus, jumlah tersebut menjadi empat kali lipat setiap

(19)

bulan selama periode kecurangan! Sesungguhnya kecurangan kecil adalah kecurangan besar tetapi tertangkap lebih awal. Dan dalam kasus di mana manajemen puncak atau pemilik melakukan kecurangan, pencegahan sulit dilakukan, sehingga pendeteksian awal penting. perhatikan kecurangan sebagai berikut:

Presiden dari perusahaan jasa New Hampshire secara sengaja melakukan klasifikasi salah pegawai sebagai kontraktor independen bukannya sebagai tenaga kerja sendiri. Klasifikasi salah tersebut memungkinkan dia membayar pajak $211.201 dalam pembayaran pajak untuk periode tiga tahun. Selain itu, dia menyampaikan perusahaan asuransi informasi salah tentang jumlah orang-orang yang benar-benar bekerja, sehingga menghindari $426.463 dalam kompensasi premium pekerja.

(20)

Ketika kecurangan dilakukan oleh pemilik organisasi kecil, yang melakukan akuntansi sendiri, seperti pada kasus ini, maka kecurangan tidak dapat dicegah. Jika pemilik melakukan kecurangan, tidak ada orang lain yang dapat menghentikannya. Tetapi, penekanan dalam situasi ini pada pendeteksian kecurangan.

Karena sebagian besar kecurangan naik secara dramatis seiring waktu, sangat penting bahwa kecurangan, ketika terjadi, dideteksi lebih awal. Pendeteksian melibatkan langkah-langkah dan aksi yang digunakan untuk mengungkap kecurangan. Ini tidak memasukkan investigasi yang dilakukan untuk menentukan motif, seberapa besar, metode penggelapan, atau elemen-elemen pencurian lainnya. Seperti yang akan anda temukan dalam bab selanjutnya, kecurangan berbeda dengan kejahatan lain di mana kejadian kejahatan dapat dikenali secara mudah. Karena kecurangan jarang jelas,

(21)

satu tugas yang paling sulit adalah menentukan apakah ini benar-benar terjadi.

Pendeteksian biasanya dimulai ketika pegawai, manajer atau korban melihat ‘bendera merah’, symptom seperti gangguan dalam trend angka, atau aset hilang yang menunjukkan sesuatu mencurigakan. Sayangnya, bendera merah tidak selalu berarti kecurangan telah terjadi. Terdapat dua cara utama untuk mendeteksi kecurangan : (1) menurut kesempatan dan (2) secara proaktif mencari dan mendorong pengenalian symptom awal. Di masa lalu, sebagian besar kecurangan dideteksi karena kecelakaan. Sayangnya, pada saat pendeteksian kecurangan terjadi, kecurangan sudah terjadi ketika um kerugian cukup besar. Dalam sebagian besar kasus, individual dalam organisasi korban kecurangan curiga bahwa kecurangan terjadi tetapi tidak sampai diangkat karena mereka tidak yakin, tidak ingin secara salah menuduh

(22)

seseorang, tidak tahu bagaimana melaporkan kecurangan, dan ketakutan dijuluki whistleblower (pengadu).

Baru-baru ini, organisasi telah mengimplementasikan sejumlah inisiatif untuk lebih baik dalam mendeteksi kecurangan. Barangkali inisiatif pendeteksian paling umum adalah mengetahui hotline di mana pegawai, rekan kerja, dan orang lain dapat menelepon secara anonim. Beberapa hotline dipertahankan di dalam perusahaan, dan lainnya outsoured kepada organisasi independen. (Asosiasi pemeriksa kecurangan bersertifikat misalnya, memberikan pelayanan hotline berbasis fee). Organisasi yang memasang hotline sekarang mendeteksi banyak kecurangan yang sebelumnya tidak terdeteksi, tetapi juga membayar harga dalam melakukan itu. Tidak mengejutkan, banyak panggilan tidak melibatkan kecurangan. Beberapa adalah olok-olok, beberapa dimotivasi oleh dendam, marah, atau keinginan untuk membahayakan organisasi atau individual; dan beberapa

(23)

bendera merah masuk akal yang disebabkan oleh faktor-faktor selain kecurangan.

Kecuali untuk hotline, organisasi baru-baru ini telah melakukan usaha pendeteksian proaktif serius. Kemajuan dalam teknologi sekarang memungkinkan organisasi menganalisis dan menggali database untuk mencari bendera merah. Bank misalnya, menggunakan software yang mengidentifikasi kecurigaan kiting. Program ini mengarahkan perhatian bank terhadap konsumen yang mempunyai volume transaksi tinggi dalam periode waktu pendek. Perusahaan asuransi menggunakan program ini untuk mengkaji klaim di dalam periode singkat setelah pembelian asuransi. Beberapa program secara sistematis mengidentifikasi bentuk kecurangan yang mungkin terjadi dengan mengkatalogkan bermacam-macam symptom yang dihasilkan kecurangan, dan kemudian membangun query real time ke dalam sistem komputer untuk mencari symptom ini. Penelitian

(24)

pendeteksian kecurangan, sebagian besar teknik pencarian dengan menggunakan komputer, sekarang dilakukan oleh akademisi dan penyelidik lain. Seseorang yang benar-benar serius tertarik dalam memahami dan melawan kecurangan harus mengikuti penelitian ini.

Investigasi Kecurangan

Mark adalah CEO dari McDonald Incorporated, dan istrinya Jane adalah partner dalam perusahaan CPA dari Watkiss dan McCloy. Setelah bekerja keras seharian, mereka bertemu pada restoran lokal untuk makan malam. Mark menyampaikan pada Jane tentang insiden yang terjadi di tempat kerja dan menunjukkan padanya catatan anonim yang dia peroleh : “Kamu lebih baik memperhatikan hubungan antara John Beasley (manajer dari departemen pembelian) dengan Brigadeer Company (supplier) karena sesuatu mencurigakan sedang terjadi’. Mark tidak mempunyai ide

(25)

siapa yang mengirimnya catatan dan tidak yakin tentang apa yang harus dilakukan. dia menyampaikan pada Jane bahwa dia memperhatikan kemungkinan kolusi dan menganggap harus melakukan itu terlebih dahulu. Jane tidak percaya terhadap apa yang dia dengar. ‘Kejadian kebetulan apa’, dia merenung. ‘Sesuatu sangat serupa terjadi pada saya sea’. Dia menjelaskan bagaimana auditor yunior mendekatinya, menyampaikan padanya bahwa dia perhatikan penjualan klien overstate. Auditor menjelaskan bahwa dia telah menemukan beberapa kontrak penjualan tanpa dukungan (biasanya, dokumentasi signifikan dilaporkan dalam kontrak), semua ditandatangani pada akhir periode akuntansi. Dia memperhatikan bahwa klien tersebut secara sengaja menggelembungkan revenue untuk m memperbaiki kinerja keuangan perusahaan.

Kedua situasi tersebut perlu diselidiki. Jika Mark tidak menyelidiki petunjuk anonim, dia mungkin tidak pernah

(26)

mengungkap kemungkinan kecurangan penyuapan dan penggelembungan biaya pembelian untuk perusahaan. Dengan cara yang sama, Jane perlu menindaklanjuti potensial revenue klien.

Setidaknya ada tiga alasan mengapa auditor harus menentukan apakah klien overstate revenue. Pertama, pemegang saham perusahaan akan menghadapi kerugian signifikan. Kedua kegagalan auditor untuk mengungkap overstatement dapat mengarahkan mereka kepada aksi legal (dan konsekuensi menghasilkan kerugian). Terakhir, dan barangkali yang terpenting, sebuah overstatement terhadap revenue mengekspos integritas manajemen kepada keraguan serius bahwa perusahaan menjadi ‘tidak dapat diaudit’.

Kedua situasi tersebut menciptakan ‘predikasi kecurangan’. Predikasi merujuk pada lingkungan yang, bila digunakan secara keseluruhan, akan menghasilkan profesional hati-hati, profesional, percaya sebuah kecurangan

(27)

sudah terjadi, sedang terjadi atau akan terjadi. Investigasi kecurangan harus tidak dilakukan tanpa predikasi. Sebuah dugaan kecurangan terhadap pihak lain tidak perlu, tetapi harus ada dasar yang memadai memperhatikan bahwa kecurangan sedang terjadi. Ketika predikasi muncul, dalam kasus ini, investigasi biasanya dilakukan untuk menentukan apakah kecurangan terjadi ataukah tidak, sebagaimana halnya siapa, mengapa, bagaimana, kapan dan di mana elemen-elemen kecurangan terjadi. Tujuan dari investigasi adalah menemukan kebenaran – menentukan apakah symptom benar-benar menampilkan kecurangan atau apakah mereka menampilkan kesalahan tidak disengaja atau faktor-faktor lain. Investigasi kecurangan adalah sebuah masalah yang kompleks dan sangat sensitif. Jika investigasi awal dilakukan, reputasi individual tidak bersalah bisa tercoreng, pihak-pihak yang salah tidak terdeteksi dan bebas mengulangi aksinya, dan entitas yang dilanggar mungkin

(28)

tidak mempunyai informasi untuk digunakan dalam mencegah dan mendeteksi insiden serupa atau memulihkan kerugian.

Pendekatan Terhadap Investigasi Kecurangan

Investigasi harus dengan persetujuan manajemen. Karena mereka mungkin agak mahal, investigasi harus dilakukan hanya ketika tidak alasan untuk percaya bahwa kecurangan sudah terjadi (ketika predikasi muncul). Pendekatan investigasi berbeda-beda, walaupun sebagian besar penyelidik menggunakan wawancara.

Investigasi kecurangan dapat diklasifikasikan menurut tipe bukti yang dihasilkan atau elemen-elemen kecurangan. Dengan menggunakan pendekatan pertama, bukti dalam kotak di bawah ini menumbuhkan empat klasifikasi bukti

The evidence square halaman 71

Empat tipe bukti yang dikumpulkan dalam investigasi kecurangan adalah sebagai berikut:

(29)

1. Bukti Testimonial, di mana dikumpulkan dari individual. Teknik investigasi khusus yang digunakan untuk mengumpulkan bukti testimoni adalah wawancara, interogasi, dan pengujian kejujuran.

2. Bukti dokumenter, di mana dikumpulkan dari paper, komputer, dan sumber tertulis atau tercetak lainnya. Beberapa ekonomi yang paling umum untuk mengumpulkan bukti ii meliputi pengkajian dokumen, pencarian catatan publik, audit, pencarian komputer, perhitungan kekayaan bersih, dan analisis pernyataan keuangan.

3. Bukti fisik meliputi sidik jari, bekas ban, senjata, kekayaan yang dicuri, identifikasi angka atau tanda dari obyek yang dicuri, dan bukti nampak lain yang dapat dihubungkan dengan aksi. Pengumpulan bukti fisik seringkali melibatkan analisis forensik oleh ahli.

(30)

4. observasi pribadi melibatkan bukti yang dikumpulkan oleh penyelidik itu sendiri, termasuk invigilasi, pengawasan, operasi terbuka, dan lain-lain.

Banyak profesional lain merujuk kepada mengklasifikasikan pendekatan penyelidikan yang tepat didasarkan pada tiga elemen kecurangan, sebagaimana ditunjukkan oleh segitiga pada halaman selanjutnya.

Investigasi pencurian melibatkan usaha untuk menangkap pelaku dalam aksinya dan usaha pengumpulan informasi. Investigasi penyembunyian berfokus kepada pencatatan, dokumen, program komputer dan server, dan tempat lain di mana pelaku mungkin mencoba menyembunyikan kekurangannya. Investigasi konversi melibatkan pencarian cara di mana pelaku telah membelanjakan aset yang dicuri. Sebuah teknik investigasi keempat melibatkan teknik investigative, metode penyelidikan, memperhatikan seluruh pendekatan ketika

(31)

diaplikasikan pada seluruh elemen-elemen ini. demikian, pendekatan untuk mengklasifikasikan teknik penyelidikan disebut dengan segitiga kecurangan plus pendekatan penyelidikan. Dalam bab 7, kami akan membahas metode investigasi yang jatuh dalam masing-masing keempat kategori ini.

Melakukan Investigasi Kecurangan

Untuk sekarang, penting untuk mengetahui bahwa penyelidik kecurangan membutuhkan beberapa cara untuk mengkoordinasi investigasi. Beberapa investigasi sangat besar dan pelaksanaan langkah-langkah investigasi dalam urutan salah atau melakukan secara tidak tepat dapat menghasilkan kegagalan investigasi dan problem lain. Sesungguhnya, sangat penting bahwa anda memahami resiko signifikan yang dihadapi investigasi.

(32)

Anda harus mengingat bahwa investigasi kecurangan adalah pengalaman traumatis bagi setiap orang yang terlibat, termasuk pelaku. Seperti disampaikan sebelumnya, sebagian besar pelaku adalah pelaku pertama kali yang mempunyai reputasi bagus di tempat kerja, dalam masyarakat, keluarga dan gereja. Kadang-kadang, mengakui bahwa mereka diselidiki untuk kecurangan atau melakukan kecurangan lebih menakutkan bagi mereka. Perhatikan berita kematian berikut.

Pelayanan memorial untuk John Nones akan digelar pada hari Kamis, 5 Mei 19xx, pada rumah pemakaman Springer-Wilson. John berusia 35 tahun pada saat kematiannya. Dia meninggalkan ibu, Jane Jones, dan seorang adik, Tom Jones. John hidup g istrinya, Rebecca, dan empat anak dengan usia 9,7,6 dan 4 tahun. Dia juga hidup dengan tiga saudara, seorang adik perempuan dan ayahnya. Dalam lingkungan berbunga, silahkan buat

(33)

kontribusi terhadap Improvement memorial fund for children.

Berita kematian ini terjadi pada orang yang melakukan penggelapan $650.000 uang perusahaan. Selama periode tujuh tahun, dia menggelapkan hampir separuh uang yang diterima dari konsumen, ketika perusahaan akhirnya menentukan bahwa dia mencuri, dia dipanggil dan memintanya untuk bertemu pengacara perusahaan pada pagi berikutnya. John melakukan dua hal setelah menerima panggilan telepon. Pengacaranya diberitahu bahwa dia telah mencuri uang perusahaan selama tujuh tahun dan memintanya mewakili dia dalam pertemuan dengan pengacara perusahaan dalam pagi selanjutnya. Kemudian dua jam selanjutnya dia menjatuhkan diri dari gunung dan melakukan bunuh diri, demonstrasi tragis mengapa investigasi harus dilakukan secara hati-hati.

(34)

Mempertahankan etika tinggi dalam melakukan investigasi juga penting. setidaknya, investigasi kecurangan harus dilakukan sebagai berikut:

1. Mereka harus dilakukan hanya untuk ‘membangun kebenaran terhadap masalah yang dipertanyakan.

2. Individual yang melakukan investigasi harus berpengalaman dan obyektif. Jika individual tersebut tidak bekerja secara hati-hati untuk memilih kata-kata guna menjelaskan insiden atau tidak mempertahankan perspektif netral, obyektivitas mereka segera menjadi kecurigaan di mata manajemen dan pegawai. Investigator harus tidak pernah langsung melompat ke kesimpulan.

3. Beberapa hipotesis investigator tentang apakah seseorang melakukan kecurangan atau tidak harus dilindungi secara tepat ketika membahas kemajuan investigasi d orang lain. Walaupun investigator bagus

(35)

seringkali membentuk opini awal atau kesan, mereka harus secara obyektif menilai setiap bagian informasi didasarkan pada fakta yang diketahui dan bukti harus selalu dirahasiakan dalam investigasi.

4. investigator harus memastikan bahwa mereka yang perlu tahu (contohnya manajemen) diberitahukan aktivitas-aktivitas investigasi dan setuju terhadap teknik dan investigasi yang dilakukan.

5. investigator yang baik harus memastikan bahwa seluruh informasi yang dikumpulkan selama penyelidikan diperkuat secara independen dan ditentukan secara faktual benar. Kegagalan untuk memperkuat bukti adalah kesalahan umum dari investigasi tidak berpengalaman.

6. investigasi harus berhati-hati untuk menghindari teknik penyelidikan yang meragukan. Investigator berpengalaman memastikan bahwa teknik yang

(36)

digunakan secara ilmiah dan legal kuat dan wajar. Kedalaman dan keuletan adalah teknik yang tidak diragukan lagi untuk menghasilkan kesimpulan sukses. 7. investigator harus melaporkan seluruh fakta secara adil

dan obyektif. Komunikasi melalui bentuk investigasi, dari tahap awal sampai laporan akhir, harus dikontrol secara hati-hati untuk menghindari opini dan fakta tak jelas. komunikasi, termasuk laporan penyelidikan, harus tidak hanya memasukkan informasi yang diperoleh untuk menunjukkan kesalahan, tetapi juga memasukkan fakta dan informasi yang mungkin membebaskan dari tuduhan. Kelalaian dan kegagalan untuk mendokumentasikan informasi adalah cacat investigative yang serius, dengan potensial konsekuensi serius.

(37)

Satu keputusan utama dari perusahaan, stakeholder dan lainnya harus ditentukan ketika kecurangan sudah diketahui dan apa tindakan selanjutnya yang harus diambil. mengapa kecurangan terjadi harus selalu ditentukan, dan kontrol atau tindakan lainnya untuk mencegah atau menghalangi kejadian ulang harus diimplementasikan. Pertanyaan yang seringkali menyulitkan dan lebih besar yang harus dialamatkan adalah apakah tindakan legal yang harus dilakukan dengan melihat pada pelakunya.

Sebagian besar organisasi dan korban kecurangan lainnya biasanya membuat satu dari tiga pilihan berikut : (1) tidak melakukan tindakan legal, (2) melakukan pemulihan perdata dan/atau (3) melakukan tindakan pidana terhadap pelaku, di mana kadang-kadang dilakukan untuk mereka oleh agensi-agensi penegak hukum. walaupun kita mengalamatkan hukum perdata dan pidana di bab 1, dan akan berfokus pada aksi legal dalam bab mendatang, tepat menjelaskan secara

(38)

singkat di sini review pro dan kontra masing-masing dari alternatif tersebut.

Penelitian menunjukkan bahwa aksi legal yang dilakukan terhadap pelaku kurang dari setengah kasus. Manajemen seringkali ingin menemukan kecurangan sesegera mungkin. Mereka memahami bahwa melakukan aksi legal adalah hal mahal, memakan waktu, kadang-kadang memalukan, dan seringkali dianggap penggunaan waktu yang tidak produktif. Sayangnya, ketika organisasi tidak melakukan aksi legal, kata-kata serius yang seringkali terjadi adalah ‘tidak ada hal serius yang terjadi jika anda mencuri dari perusahaan’. Pegawai yang menerima pesan ini lebih memungkinkan untuk mencuri daripada pegawai yang memahami bahwa ukuran ‘berbentuk vonis hukuman’ akan dilakukan terhadap aksi tidak benar. Ketika perusahaan Fortune 500 mengubah pendiriannya terhadap kecurangan dari ‘CEO yang diinformasikan ketika seseorang melakukan kecurangan’ kepada ‘CEO

(39)

menginformasikan kapan seseorang yang melakukan kecurangan tidak dituntut’, jumlah kecurangan dalam perusahaan menurun secara signifikan.

Aksi Perdata

Sebagaimana ditunjukkan oleh bab 1, tujuan dari aksi perdata adalah mengembalikan uang atau aset lainnya dari pelaku dan lainnya yang berhubungan dengan kecurangan. Aksi perdata jarang dalam kasus kecurangan pegawai (karena pelaku biasanya sudah menggunakan uang), tetapi lebih umum ketika kecurangan melibatkan organisasi lain. vendor yang menyuap pegawai perusahaan seringkali menjadi target aksi perdata oleh perusahaan korban, khususnya jika kerugian tinggi. Dengan cara yang sama, stakeholder dan kreditor yang menderita kerugian dari kecurangan manajemen hampir selalu menuntut bukan saja pelaku, tetapi biasanya auditor dan lainnya yang berhubungan dengan perusahaan.

(40)

pengacara penuntut biasanya lebih dari sekedar mau untuk mewakili pemegang saham dalam class action, tuntutan hukum dengan fee kontingen.

Aksi Pidana

Aksi pidana hanya dapat dilakukan oleh agensi-agensi perundang-undangan atau penegakan hukum. organisasi yang memutuskan untuk melakukan aksi pidana terhadap pelaku harus bekerja dengan agensi-agensi federal negara bagian atau lokal untuk membuang pegawai mereka atau pelaku lainnya dituntut. Pelaku mungkin diminta untuk masuk e dalam perjanjian restitusi untuk membayar kembali uang yang dicuri untuk periode waktu tertentu. Pinalti pidana yang dilakukan untuk kecurangan menjadi semakin umum. Eksekutif corporate yang melakukan kecurangan seringkali diberi vonis 10 tahun dan diperintahkan untuk membayar denda sama dengan jumlah yang digelapkan. Namun

(41)

demikian jauh lebih sulit melakukan dakwaan pidana daripada mendapatkan keputusan dalam kasus perdata. Sementara hanya jumlah bukti lebih besar (lebih dari 50%) dibutuhkan untuk memenangkan kasus perdata, dakwaan hanya akan sukses jika terdapat bukti ‘di luar keraguan yang masuk akal; bahwa pelaku ‘secara sengaja’ mencuri uang atau aset lain.

Ringkasan

Sebagian besar organisasi menggunakan sebagian besar dari dolar untuk melawan kecurangan dengan menyelidiki kecurangan ketika predikasi muncul. Investigasi hanya satu dari empat aktivitas yang berhubungan dengan kecurangan. Organisasi yang tidak bekerja secara proaktif untuk mencegah kecurangan untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan dapat menjadi target skema kecurangan, dan scam muncul dengan biaya lebih besar. Selain itu, bahkan ketika organisasi berhasil menyelidiki kecurangan, mereka seringkali

(42)

semata-mata memecat pelaku bukannya melakukan aksi legal karena pemecatan adalah ‘jalan keluar mudah’. Sayangnya, organisasi yang hanya memecat atau tidak memberi sanksi pada pelaku juga mengalami lebih banyak kecurangan daripada organisasi yang menegakkan kebijakan penuntutan ketat. Pelaku seringkali pelaku pertama dan mungkin pegawai terhormat, klien, vendor, atau konsumen. jika dihentikan, mereka biasanya tidak memberitahu alasan pemecatan kepada keluarga. Karena mereka tidak menderita penghinaan dari teman, anggota keluarga dan lainnya yang dicintai ketika orang menyadari kejahatan mereka, pelaku seringkali melakukan aktivitas-aktivitas tersebut berulang-ulang ketika kesempatan muncul.

Organisasi harus memutuskan berapa banyak kecurangan yang rela mereka toleransi. Walaupun sulit untuk mendapatkan statistik akurat, peneliti menunjukkan bahwa uang yang digunakan untuk pencegahan proaktif dan p

(43)

pendeteksian dan tindak lanjut legal yang kuat cenderung mengurangi kejadian kecurangan mendatang. satu perusahaan Fortune 500 dengan kira-kira $25 juta kecurangan setiap tahun memutuskan untuk melakukan langkah-langkah proaktif dalam mengurangi kecurangan. Perusahaan bekerja keras pada pencegahan, termasuk membuat video yang ditunjukkan secara periodik untuk melatih pegawai sadar kecurangan (sebagaimana pelatihan kesadaran dalam aktivitas-aktivitas yang tidak diinginkan lainnya, seperti penyalahgunaan obat-obatan, pelanggaran keselamatan dan diskriminasi). Perusahaan juga memberi pegawai kartu yang menentukan siapa yang harus mereka hubungi jika melihat masalah ini. sebuah kode perilaku proaktif dikembangkan, dan setiap pegawai menandatanganinya setiap tahun. Ini juga difokuskan kepada metode pendeteksian, termasuk teknik pencarian komputer dan kecurangan hotline. Terakhir, dikembangkan kebijakan kecurangan komprehensif yang

(44)

menentukan siapa dan bagaimana potensial kecurangan akan diselidiki dan apa aksi yang akan diambil terhadap pelaku kecurangan. Usaha ini memberikan hasil deviden besar, khususnya didasarkan pada efek multiplier yang dibahas dalam bab 1. pada tahun kedua, diketahui kecurangan dalam organisasi kurang dari $1 juta setiap tahun

IT Kunci

Manajemen Otokratis. Manajemen yang dilakukan oleh beberapa orang kunci yang tidak menerima saran atau partisipasi dari pegawai lain.

Kolusi Kecurangan dilakukan oleh dua orang pegawai atau lebih, masing-masing memiliki tanggung jawab yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kecurangan.

Lingkungan kontrol. Aksi, Kebijakan, Dan Prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak keseluruhan,

(45)

direktur, dan pemilik lain tentang kontrol dan pentingnya ini bagi entitas.

Bukti dokumenter. Bukti yang dikumpulkan dari kertas, dokumen, catatan komputer dan sumber-sumber tertulis, cetakan atau elektronik lainnya

Penggelapan. Pencurian atau kecurangan apropriasi uang melalui penipuan; seringkali sering digunakan secara bertukar dengan istilah kecurangan.

Kotak bukti. Kategorisasi prosedur investigasi kecurangan yang memasukkan bukti testimonial, bukti dokumenter, bukti fisik, dan observasi pribadi.

Pemeriksaan independen. Prosedur untuk memverifikasi dan memantau kontrol lain.

Resiko inheren; Sebuah kerentanan bisnis terhadap kecurangan, diasumsikan bahwa kontrol yang tepat tidak dilakukan.

(46)

Struktur kontrol internal. kebijakan dan prosedur khusus yang dirancang untuk memberikan manajemen jaminan yang memadai bahwa tujuan dan sasaran dipercaya penting untuk dipenuhi oleh entitas.

Invigilasi. Menentukan kontrol sementara ketat terhadap aktivitas-aktivitas selama periode observasi, kecurangan benar-benar tidak mungkin dilakukan. ini melibatkan detail pencatatan sebelum, selama dan setelah periode invigilasi dan membandingkan aktivitas yang mencurigakan selama tiga periode untuk mendapatkan bukti tentang apakah kecurangan terjadi.

Kecurangan Suap. Kecurangan yang dilakukan oleh pegawai dan vendor perusahaan atau konsumen. Biasanya melibatkan pegawai membeli barang atau jasa dari vendor pada harga overstate atau memberi konsumen harga di bawah normal, dan pada gilirannya vendor atau konsumen membayar ‘suap’ pegawai dengan (1)

(47)

mentransfer dana dari satu bank kepada lainnya dan (2) mencatat kuitansi saat atau sebelum tanggal neraca dan pembayaran setelah tanggal neraca.

Manajemen partisipatif. Gaya manajemen yang mengharap setiap orang dalam organisasi menggunakan kepemilikan dan pertanggungjawaban terhadap perilaku dan tanggung jawab mereka dan memungkinkan input terhadap keputusan.

Bukti observasi pribadi. Bukti yang dirasakan (dilihat, didengar, dirasakan dan sebagainya) oleh investigator. Bukti fisik. Bukti nampak – termasuk sidik jari, jejak ban,

senjata, kekayaan yang dicuri, angka identifikasi atau tanda obyek yang dicuri dan seterusnya.

Predikasi. Lingkungan yang bila diperhatikan secara keseluruhan akan membuat profesional bijaksana percaya bahwa kecurangan telah terjadi, sedang terjadi atau akan terjadi.

(48)

Bukti testimonial. Bukti yang didasarkan pada teknik query seperti wawancara, interogasi dan pengujian kejujuran.

Kasus Pendek

Kasus 1. anda adalah konsultan untuk Long range Builder, sebuah perusahaan yang melakukan spesialisasi dalam produksi massal kayu penopang. Penopang mereka digunakan dalam membangun rumah di seluruh Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Ketika anda mengimplementasikan program pencegahan kecurangan, anda bermaksud menekankan menciptakan budaya kejujuran dan integritas perusahaan.

1.Apakah elemen-elemen penting yang menjadi faktor

kunci dalam menciptakan budaya etis ?

2.Bagaimanakah anda akan mengimplementasikan

(49)

Kasus 2. Anda adalah ahli kecurangan untuk perusahaan Fortune 500 yang terletak di Miami, Florida. Dalam sebuah pertemuan terbaru dengan komite eksekutif, seorang pimpinan menjelaskan bahwa program pencegahan kecurangan yang mengajarkan manajer dan pegawai bagaimana untuk mendeteksi dan melaporkan kecurangan, menimbulkan biaya perusahaan $150.000 setahun. Dia kemudian menyatakan bahwa ini adalah pemborosan waktu dan uang bagi perusahaan untuk mendidik pegawai dan manajer tentang kecurangan. “Adalah tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan bukan?’ dia bertanya. Presiden meminta anda untuk menjelaskan mengapa manajer dan pegawai harus dididik dalam mendeteksi kecurangan.

1. Apakah yang akan anda sampaikan kepada komite tentang pentingnya pelatihan manajer dan pegawai dalam pendeteksian kecurangan.

(50)

2. Presiden selanjutnya bertanya pada analisa tentang cara efektif untuk melibatkan pegawai dan manajer dalam pencegahan dan pendeteksian kecurangan apakah yang akan anda katakan?

Kasus 3. Anda baru-baru ini mendapatkan MBA, anda sekarang bekerja pada Roosevelt Power Plant. Boss anda, Mr.Jones, baru-baru ini menjelaskan pada anda sebuah kecurangan besar yang baru-baru ini terjadi di perusahaan. dia ingin anda tahu apa aksi yang anda pikir harus dilakukan untuk memastikan bahwa kecurangan sebesar ini tidak terjadi lagi. Setelah menganalisis prosedur perusahaan, nada menampilkan rekomendasi kepada Mr jones. Dia menyampaikan berikut ini ‘Ciptakan budaya kejujuran dan ciptakan lingkungan kerja positif bagi pegawai’. Dia ingin mengetahui bagaimana lingkungan kerja positif dapat mencegah pendeteksian kecurangan. a

(51)

1. Bagaimanakah anda akan menjawab pertanyaan Mr Jones?

2. Mengapa anda menyampaikan padanya tentang lingkungan kerja negatif d kecurangan ?

Kasus 4. Penting untuk mengangkat pegawai yang jujur dan mempunyai kode etika pribadi yang dikembangkan dengan baik. Derek Bok, mantan profesor hukum dan presiden universitas Harvard menyampaikan bahwa kampus dan universitas empiris kewajiban khusus untuk melatih siswa menjadi paham dan menerima tentang isu moral dan etis. Lainnya menyimpulkan bahwa tidak mungkin mengajarkan etika. Apakah yang anda pikirkan ? Dapatkah etika diajarkan? Jika anda setuju bahwa universitas kampus dapat mengajarkan etika, bagaimanakah dimensi etika bisnis diajarkan kepada siswa.

(52)

Kasus 5. Pada 2001, negara Peru masuk ke dalam pergolakan politik ketika presiden, Alberto Fujimori, dituduh melakukan konspirasi dengan pimpinan tentara nasional untuk menerima suap dan mencuri uang dari pemerintah. Sebagai hasilnya, Fujimori membuat negara tersebut menghindari penuntutan dan tuduhan. Fujimori dipilih 10 tahun sebelumnya didasarkan pada janjinya untuk mengurangi inflasi dan memerangi terorisme. Dia juga dipilih untuk kejujuranya. Sesungguhnya, banyak orang mengekspresikan pemikiran ‘Seluruh presiden mencuri dari kita, tetapi dia mencuri paling sedikit’ Apakah yang dapat dilakukan oleh orang-orang Peru untuk menghindari kecurangan yang dilakukan oleh presiden Fujimori.

Kasus Luas

Kasus 6. Peter Jones, akuntan senior, dan Marry Miller, akuntan yunior adalah sama-sama akuntan untuk perusahaan

(53)

XYZ, sebuah perusahaan ukuran sedang. Peter telah bekerja dengan perusahaan selama empat tahun dan bertanggung jawab terhadap departemen pembelian. Mary bekerja pada perusahaan selama tiga tahun, dan tidak pernah meminta liburan atau cuti pada tiga tahun terakhir. Dia bertanggung jawab untuk faktur kas dan pembelian. Dia juga mengumpulkan uang dari register, menghitung dan mencocokan dengan faktur, kuitansi catatan harian, dan menempatkan uang di brankas. Sekali seminggu dia mengambil kertas kerja dari supervisor Susan Lowe, yang memeriksanya. Mary sekarang diberhentikan dari perusahaan. Pada saat pemberhentian, Peter diminta untuk mengambil alih tanggung jawab Mary sementara dicarikan penggantinya. Peter segera menyadari bahwa catatan akuntansi telah dimanipulasi dan dana telah digelapkan. Investigasi menunjukkan bahwa kira-kira $30.000 telah dicuri.

(54)

1. Apakah faktor-faktor yang anda pikir sehingga memungkinkan kecurangan ini terjadi ?

Referensi

Dokumen terkait

Persegi Panjang adalah: bangun datar yang mempunyai sisi berhadapan yang sama panjang, dan memiliki empat buah titik sudut siku-siku.

Berdasarkan latar belakang dan kajian teori dapat disimpulkan bahwa model DLPS (Double Loop Problem Solving) merupakan model pembelajaran yang kegiatannya

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Kualitas

Sadrach terus melakukan perkabaran Injil di Jawa Tengah dan sebagian wilayah Yogyakarta mengingat saat itu Sadrach berupaya membentuk komunitas Kristen Jawa Merdeka

Sedangkan prestasi belajar siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis sedang sama baik dengan siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis rendah, (3)

Pemanenan Air Hujan (Rainwater Harvesting atau RWH) adalah teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan dan menyimpan air hujan dari atap- atap bangunan, permukaan tanah

- Dalam mengerjakan soal-soal evaluasi 4 orang siswa bekerja sama.. Analisis kegiatan penganalisaan dilakukan pada kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dengan

Dari paparan di atas, menurut analisa penulis Suhrawardi adalah filosof yang punya andil besar dalam mensintesakan anatara tasawuf, ilmu pengetahuan dan filsafat yang