• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dosen Pengampu : Rini Ernawati,M.Kes 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dosen Pengampu : Rini Ernawati,M.Kes 1"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Dosen Pengampu : Rini Ernawati,M.Kes

(3)

Assamua’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kita sampaikan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala semoga kita dalam menjalankan amanah masing-masing senantiasa mendapat rahmat dan ridhonya, sholawat dan salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Solallahualaihi wassalam.

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur memiliki Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi, Fakultas Sains Tekhnologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora serta Fakultas Pendidikan. Dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran UMKT mempunyai Laboratorium Terpadu untuk menunjang pelaksanaan tridama perguruan tinggi, yang khususnya memfasilitasi pembelajaran keahlian mahasiswa melalui praktikum, penelitian dan pengabdian masyarakat. Laboratorium terpadu Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur senantiasa mengikuti perkembangan issue terkini/up date tentang ilmu pengetahuan yang dipelajari dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran praktikum sebaik mungkin melalui upaya menyiapkan laboran, alat-alat dan bahan serta panduan praktikum sesuai dengan kebutuhan pada setiap kelompok keilmuan.

Pembelajaran praktikum membutuhkan Panduan Praktikum / modul agar praktikum dapat dilakukan dengan tepat, efektif dan efisien. Modul ini secara prinsip berisi tentang acuan baku bagi Dosen dan Mahasiswa dalam melaksanakan praktikum di laboratorium Univeristas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Dengan adanya Panduan Praktikum di Laboratorium Univeristas Muhammadiyah Kalimantan Timur ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan kegiatan praktikum dengan baik dan benar.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Panduan Praktikum / modul di Laboratorium Univeristas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Kepala Laboratorium UMKT

(4)

Puji syukur Penyusun Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan modul ini dengan baik, dengan judul

“Memandikan Bayi Baru Lahir”. Semoga modul ini dapat membantu mahasiswa dalam melakukan praktik pembelajaran di laboratoium, sehingga ketrampilan mahasiswa dapat ditingkatkan

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan materi ini. Oleh karena itu, Penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun agar dalam

Penyusunan makalah berikutnya akan lebih baik.

Besar harapan Penyusun, semoga materi ini dapat bermanfaat bagi semua Pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa khususnya.

Samarinda,... 2019 Penyusun :

(5)

DAFTAR ISI

TIM PENYUSUN KATA PENGANTAR………..…………...2 DAFTAR ISI………...3 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG………...5 B. TUJUAN………...7 II. PEMBAHASAN A. Pengertian………...8 B. Tujuan………...9 C. Ruangan………...11 D. Kontra Indikasi………...13

E. Perlengkapan memandikan dan perawatan tali pusat ………...16

F. Prosedur Pelaksanaan………...19 G. SOP………...25 SOAL……….………...32 JAWABAN………...33 DAFTAR PUSTAKA………...35 4

(6)

A.KEWAJIBAN

1.MAHASISWA WAJIB MENGONTRAK LABORATORIUM DAN MENGISI SILARIUM UNTUK PEMINJAMAN ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN

KETIKA PRAKTIKUM

2.MENGISI SILARIUM DILAKUKAN MAKSIMAL 3 HARI SEBELUM KEGIATAN PRAKTIKUM DIMULAI

3.SETIAP MAHASISWA YANG AKAN PRAKTIK HARUS MEMASUKI LABORATORIUM 15 MENIT SEBELUM PRAKTIK.

4.MAHASISWA SELAMA PRAKTIK HARUS MENGGUNAKAN APD SESUAI DENGAN PER-LABORATORIUM YANG BERLAKU.

5.MAHASISWA WAJIB MENGISI ABSENSI ( DAFTAR HADIR )

6.MAHASISWA MEMPERHATIKAN MATERI SIMULASI / PRAKTEK YANG DIBERIKAN OLEH DOSEN PEMBIMBING

7.MAHASISWA WAJIB MENGISI LOG BOOK PADA SAAT SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN ALAT KETIKA PRAKTIKUM

8.MENJAGA KEAMANAN, KEBERSIHAN DAN KETENANGAN SELAMA DAN SESUDAH PRAKTIK DI LABORATORIUM

9.WAJIB MEMBERSIHKAN DAN MERAPIKAN ALAT KEMBALI SAAT SELESAI PRAKTIKUM.

B.HAK

10.MAHASISWA MELAKUKAN PRAKTIK LABORATORIUM SESUAI JADWAL YANG DITENTUKAN

11.JIKA DILUAR JADWAL MAHASISWA HARUS MELAPOR KEPADA PETUGAS LABORATORIUM 1 HARI SEBELUM PRAKTIK DAN MENGISI

PEMINJAMAN LAB SERTA ALAT.

12.MAHASISWA BERHAK MENDAPATKAN MATERI DARI DOSEN PEMBIMBING

13.MAHASISWA BERHAK MEMINJAM DAN MEMAKAI ALAT LABORATORIUM UNTUK KEPENTINGAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN /

(7)

B.HAK

1.MAHASISWA MELAKUKAN PRAKTIK LABORATORIUM SESUAI JADWAL YANG DITENTUKAN

2.JIKA DILUAR JADWAL MAHASISWA HARUS MELAPOR KEPADA PETUGAS LABORATORIUM 1 HARI SEBELUM PRAKTIK DAN MENGISI PEMINJAMAN LAB SERTA ALAT.

3.MAHASISWA BERHAK MENDAPATKAN MATERI DARI DOSEN PEMBIMBING

4.MAHASISWA BERHAK MEMINJAM DAN MEMAKAI ALAT LABORATORIUM UNTUK KEPENTINGAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN / MAGANG SESUAI KETENTUAN YANG ADA.

C.LARANGAN

1.MENGGUNAKAN SEPATU DIDALAM RUANGAN LABORATORIUM

2.MAKAN, MINUM DAN MEROKOK SELAMA KEGIATAN PRAKTIKUM BERLANGSUNG

3.DUDUK / BERBARING DI LABORATORIUM

4.MEMBUAT KERIBUTAN DAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN

5.MELANGGAR TATA TERTIB LABORATORIUM YANG ADA

(8)

D.SANKSI

1.MAHASISWA/I YANG MELANGGAR KEWAJIBAN DAN LARANGAN DIATAS BERHAK DIKELUARKAN DARI LABORATORIUM OLEH DOSEN PEMBIMBING

2.APABILA ALAT YANG DIGUNAKAN /DIPINJAM RUSAK, PECAH, HILANG MAKA MAHASISWA/I YANG

BERSANGKUTAN HARUS MENGGANTI DENGAN JENIS ALAT DAN JUMLAH YANG SAMA SESUAI BATAS WAKTU YANG DITENTUKAN

3.KETERLAMBATAN DALAM PENGEMBALIAN ALAT YANG DIPINJAM AKAN KENA DENDA SBB: INSTRUMENT ALAT RP.10.000/ ALAT/HARI

(9)

BAGAN ALUR PEMINJAMAN DAN PENGGUNAAN ALAT DI LABORATORIUM MULAI PROSES PELAKSANAAN SELESAI MAHASISWA:MAHASISWA:

Mengajukan peminjaman peralat yang akan digunakan menggunakan silarium

LABORAN:

1.Menyetujui pengajuan peminjaman alat yang diajukan oleh mahasiswa.

2.laboran mengecek kesiapan kelayakan alat kemudian laboran menyerahkan alat kepada

ketua/kelompok mahasiswa. dosen penanggung jawab mengisi berita acara praktikum.

(10)

DOSEN DAN MAHASISWA

1.Dosen dan Mahasiswa menggunakan alat untuk kegiatan praktikum

2.Mahasiswa membersihkan alat yang sudah digunakan daMn AmHenAgSemISbWalAik:ankepada laboran

LABORAN

laboran mengecek gkapan dan kondisi alat yang sudah selesai digunakan

(11)

BAGAN ALUR PENGGUNAAN LABORATORIUM

PROSES

PELAKSAANAN MULAI

SELESAI

KONTRAK DOSEN MATA KULIAH

ketua Prodi/ koordinator mata kuliah/ koor Lab membuat perencanaan penggunaan jadwal praktikum. Laboratorium persemester dan

mengajukan kepada UPT Laboratorium.

Ka. UPT Laboratorium

1.UPT Laboratorium menerima jadwal laboratorium yang telah diajukan serta berkoordinasi dengan Laboran untuk penggunaan laboratorim.

2.UPT laboratorium menyusun jadwal praktik sesuai jenis laboratorium yang dibutuhkan dan jadwal yang telah disusun diserahkan kepada kaprodi/ koor Lab/ koor mata kuliah

(12)

Ka Prodi

ketua Prod menyampaikan jadwal pembelajaran peraktikum Lab kepada masing-masing dosen dan mahasiswa.

Laboran, Dosen dan Mahasiswa

1.Laboran menyusun jadwal praktik disetiap ruang laboratorium sesuai dengan jenis praktikum

2. Laboran memberikan pelayanan untuk pembelajaran praktikum sesuai jadwal

3. Mahasiswa dan dosen melakukan praktikum di laboratorium sesuai jadwal praktik

Laboran

(13)

5

Dahulu bayi yang baru lahir biasanya langsung dimandikan, baik itu oleh bidan maupun dukun beranak. Saat itu memandikan bayi yang baru lahir secara langsung merupakan prosedur dalam bidang kedokteran. Tujuannya karena bayi yang berlumuran darah, lendir, mekonium atau kotoran bayi yang warnanya hitam kental, air ketuban, dan lemak berwarna putih yang kelihatan sangat menjijikkan. Saat ini sudah berubah, sekarang bayi baru lahir baru dimandikan enam jam dari waktu kelahirannya atau setelah suhu tubuhnya stabil.

Bayi yang baru lahir sebaiknya tidak dimandikan walaupun dengan air hangat, karena belum bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Jika bayi dibasahi dengan air maka panas yang ada dalam tubuhnya akan terambil sehingga suhu tubuhnya akan turun drastis. Jika bayi yang baru lahir kehilangan suhu tubuh, darah yang mengalir dalam tubuh yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuhnya akan berkurang. Dengan demikian beberapa organ tubuh akan membiru, misalnya tangan, wajah, kaki dan kulit. Bukan hanya itu, akibat kekurangan oksigen tersebut maka beberapa sel-sel tubuh akan mengalami kerusakan, terutama sel-sel di daerah otak yang sensitif. Bagaimana jika sel-sel disekitar otak mengalami kerusakan, apa yang akan terjadi pada bayi kita kelak?.

(14)

Mandi untuk bayi bukan hanya untuk membersihkan tubuh tetapi mandi merupakan hal yang sangat menyenangkan bayi. Untuk orang tua mandi merupakan alat komunikasi antara orang tua dengan bayi, karena saat mandi orang tua biasanya melakukan sentuhan, usapan dan berbicara langsung walaupun bayi tidak mengerti arti ucapan tersebut.

Memandikan bayi bagi ibu nifas merupakan pekerjaan yang berat dan membingungkan karena kondisi tali pusat bayi yang masih basah, di tambah lagi dengan kondisi ibu setelah proses persalinan yang melelahkan dan bertambah sulit jika ibu bersalin post sesio secara atau post vakum. Namun jika mereka mengetahui pedoman memandikan bayi karena sebelumnya sudah pernah memiliki anak maka hal itu bukanlah pekerjaan yang berat terkadang ibu nifas menyerahkan anaknya pada baby sitter, pembantu atau kepada orang tanya untuk memandikan sang bayi, bahkan terkadang orang tua ditahan tinggal di rumahnya sampai berbulan-bulan agar ada yang memandikan sang buah hati. Padahal jika ada kemauan, memandikan bayi ini bukan merupakan hal yang sulit.

(15)

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM DAN KHUSUS

Tujuan Instruksional Umum (TIU) :

Setelah menyelesaikan perkuliahan 1x 170 menit diharapkan mahasiswa memiliki pemahaman dan ketrampilan tentang cara memandikan bayi.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :

Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu :

a. Menjelaskan pentingnya memandikan bayi

b. Melakukan persiapan memandikan bayi yaitu persiapan alat, ruangan dan pasien dengan benar pada saat melakukan perasat.

(16)

Pengertian Bayi

Menurut Soetjiningsih (1998) menyatakan bahwa masa bayi antara 0-1

tahun. Bayi adalah merupakan mahluk yang masih sangat peka dan halus .

Pengertian Mandi

Suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram,

merendam diri dalam air berdasarkan urutan yang sesuai (Choirunisa, 2011).

Dalam minggu-minggu pertama bayi cukup dimandikan satu kali sehari di pagi

hari. Jika perlu sore hari cukup di bersihkan dari kulit yang basah atau

kering. Usahakan tidak langsung memandikan bayi setelah menyusui, sedang

lapar atau mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah, kedinginan atau kaget.

(17)

Tujuan Memandikan Bayi

Untuk membersihkan tubuh bayi

Memberi kenyamanan pada bayi

Agar bayi lebih segar setelah di

mandikan

Menghindarikan bayi dari alergi akibat keringat

Untuk menjaga kulit bayi tetap lembab

Agar mendekatkan antara bayi dan ibu

(18)

Tujuan Perawatan Tali Pusat

Mempercepat proses penyembuhan tali pusat

Memantau perubahan dan kondisi pad tali pusat

(19)

Ruangan Memandikan Bayi

Sebaiknya, pilihlah tempat yang tertutup atau ruang yang cukup

hangat. Seringkali kamar tidur menjadi pilihan yang cukup baik

sebab merupakan ruangan yang tertutup, tidak ada hembusan

angina dan juga hanya sedikit debu yang berterbangan.

(20)

Menurut Azhari (2007) sebelum memandikan bayi, periksalah

keadaan ruangan. Bayi sebaiknya dimandikan dalam ruangan yang cukup

hangat, kalau perlu tutuplah jendela. Setelah itu siapkan keperluan

mandi serta pakaian bayi. Pada umumnya bayi dimandikan pagi hari,

akan tetapi bila dirasa perlu, tidak ada salahnya memandikan bayi

juga pada sore hari. Untuk memudahkan, sebaiknya semua keperluan

untuk mandi bayi diletakkan di suatu tempat tertentu misalnya di atas

sebuah baki atau dalam sebuah keranjang, anda juga dapat

meletakkannya di atas sebuah baki beroda dan menutupnya dengan

sehelai kain bersih agar tidak kena debu.

(21)

Kontra Indikasi Memandikan Bayi

INDIKASI :

1.

Memandikan bayi satu sekali

sehari

2.

Memandikan bayi jika keringat

berlebih

3.

Memandikan bayi jika BAK

atau BAB mengenai tubuh

bayi

(22)

Kontra Indikasi Memandikan Bayi

Kontra Indikasi :

1.

Jangan memandikan bayi jika sedang

lapar

2.

Jangan memandikan bayi jika

bayi baru selesai menyusui

3.

Jangan memandikan bayi

jika sedang mengantuk

4. Jangan memandikan bayi jika sedang

(23)

Hal- hal yang perlu di

perhatikan dalam memandikan

bayi

1. Pastikan bahwa suhu ruangan tempat memandikan bayi hangat. Jangan memandikan

bayi di dalam ruangan yang bersuhu kurang dari 25 derajat.

2. Hindari memandikan bayi setelah makan karena bisa membuat bayi muntah

3. Suhu air idealnya 38 derajat celcius.

4. Isi air di bak mandi 5-8 cm, jangan lebih dari itu.

5. Letakan alas anti slip di dasar bak mandi agar bayi tidak tergelincir

6. Memandikan bayi sehari sekali

7. Jika tali pusat belum sembuh benar, bayi tidak boleh mandi dengan merendam.

Cukup mandikan dengan menggunakan washlap

.

(24)

Perlengkapan memandikan bayi

5. Bengkok

Memandikan :

Perawatan Tali Pusat :

1. Bak mandi bayi

2. Waskom berisi air hangat (2) 3. Sabun bayi

4. Handuk bayi (1) 5. Waslap (2)

6. Baju dan popok bayi

7. Kain penutup badan bayi 8. Baby oil

9. Minyak telon 10. Bedak bayi 11. Sisir

12. Kapas dalam kom yang diisi air bersih secukupnya

13. Pengalas tempat bayi berbaring 14. Ember kain kotor

15. Skot

16. Handscoon bersih

1. Set instrumen steril : pinset anatomis (2), pinset sirurgis (1), kom kecil (2), kassa steril (6)

2. Korentang

3. Handscoon steril 4. Larutan NaCl

(25)
(26)
(27)

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Membaca ’Basmalah’

2. dan memulai tindakan dengan baik Atur temperatur ruangan dan jaga

3. privasi pasien Pasang handscoon dan celemek Tuangkan air dingin ke dalam bak mandi

bayi, kemudian tambahkan air panas secukupnya sampai mencapai suhu 38

˚C untuk bayi

berumur sampai 2 bulan, lalu berangsur turunkan suhu sampai 27

˚C untuk bayi lebih dari

2 bulan. Masukan air ke dalam bak mandi setinggi kira-kira 7,5 cm dari dasar bak

4. Alat-alat didekatkan untuk lebih mudah perawat bekerja

5. Bersihkan kedua mata bayi dengan kapas yang telah direndam air bersih. Bersihkan mata

bayi dari ujung atas mata langsung ke hidung. Ganti dengan kapas yang berbeda untuk

masing-masing mata

(28)

6.Bersihkan lubang hidung bayi secara perlahan-lahan dengan cotton buds yang

terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air bersih. Gantilah cotton buds untuk setiap lubang hidung. Jangan memasukkan cotton buds terlalu dalam.

7.Bersihkan daun telinga bayi dengan cotton buds, berikanlah sedikit baby oil. (Jangan mencoba untuk memasukkan cotton buds ke dalam lubang telinga, bersihkan bagian luar telinga saja)

kelamin dan pantat bayi dengan k

8. Buka popok bayi, bersihkan alat apas bulat yang sudah dibasahi air. Bersihkan setiap lipatan tubuh bayi dengan baby oil

(29)

9.

Jaga suhu lingkungan sekitar dan jaga suhu tubuh bayi agar tidak kedinginan.

Pertahankan suhu bayi agar tetap stabil (37,50)

10.

Basahkan waslap dan bersihkan muka tanpa sabun

11.

Buka baju bayi, basahi badan kemudian sabuni mulai dari urutan kepala, telinga,

leher, dada, perut, sekitar tali pusat, lengan, ketiak, punggung, kaki dan terakhir

alat kelamin dan bokong bayi (terutama lipatan-lipatan kaki, paha, tangan dan leher

menggunakan sabun bayi)

12.

Mengukur kembali suhu air dalam bak mandi, kemudian selipkan tangan kiri ke bawah

tengkuk bayi, lalu pegang erat-erat ketiaknya. Sanggahlah tengkuk bayi dengan

(30)

13.

Angkat bayi dan masukkan ke dalam bak mandi. Tangan kiri perawat

menyangga kepala dan memegangi ketiak bayi. Tubuh bayi hanya terendam

sebagian dalam air, jangan basahi tali pusat. Gunakan tangan kanan untuk

membersihkan sabun di seluruh tubuh bayi.

14.

Untuk membersihkan bagian belakang tubuh bayi, balikkan badan bayi, sanggah

badan dengan tangan kiri perawat dan pegang erat-erat ketiaknya. Lalu dengan

tangan kanan, bersihkanlah punggungnya.

15.

Setelah mandi selesai, angkat tubuh bayi dari dalam air, lalu bungkuslah

tubuhnya dengan handuk dan keringkan tubuh bayi dengan cara menekan-nekankan

handuk bayi ke tubuhnya

(31)

17. Buka balutan tali pusat dengan pinset bersih 18. Pasang handscoon steril

19. Bersihkan tali pusat dengan kassa dan larutan Nacl dari arah pangkal ke ujung tapi tidak menarik tunggul pusat

20.Mengeringkan tali pusat dengan kassa steril Tutupi tali pusat dengan menggunakan kassa steril yang dibentuk segi tiga, bungkus tali pusat sesuai tekhnik, jangan

terlalu kencang

(32)

22.

Taburkan bedak bayi di dada, perut dan punggungnya agar tubuh bayi wangi

dan segar.

23.

Usapkan lipatan pada kemaluan bayi dengan baby oil

24. Berikan minyak telon agar bayi merasa hangat

25.

Pakaikan popok dan baju bayi, lalu sisir rambut bayi kemudian bedong bayi

dan gunakan selimut untuk mencegah bayi kedinginan

(33)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMURJl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKTTelp. (0541)

748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id

Kode :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MEMANDIKAN BAYI DAN PERAWATAN TALI PUSAT

Revisi :00

(34)

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian 1 2 3 4 5

Kaji suhu tubuh bayi sebelum memandikannnya Kaji kondisi balutan tali pusat

Kaji apakah ada tanda-tanda infeksi Kaji kondisi disekitar tali pusat

Kaji kemampuan ibu dari bayi untuk memandikan dan melakukan perawatan tali pusat 6 Diagnosa Keperawatan :

Fase perencanaan 7 Siapkan alat

a. Memandikan : • Bak mandi bayi

• Waskom berisi air hangat (2) • Sabun bayi

• Handuk bayi (1) • Waslap (2)

• Baju dan popok bayi • Kain penutup badan bayi • Baby oil

• Minyak telon • Bedak bayi • Sisir

• Kapas dalam kom yang diisi air bersih secukupnya • Pengalas tempat bayi berbaring

• Ember kain kotor • SkotHandscoon bersih b. Perawatan Tali Pusat :

• Set instrumen steril : pinset anatomis (2), pinset sirurgis (1), kom kecil (2), kassa steril (6) • Korentang

• Handscoon steril • Larutan NaCl •Bengkok Cuci Tangan

(35)

Fase Orientasi

9 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 10 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada ibu 11 Menanyakan kesiapan ibu sebelum kegiatan dilakukan

12 Mendekatkan alat-alat, bila ibu dan bayi siap dilakukan tindakan

13 Memberikan kesempatan pada ibu/keluarga untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai Fase Kerja

14 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik 15 Atur temperatur ruangan dan jaga privasi pasien

16 Pasang handscoon dan celemek

17 Tuangkan air dingin ke dalam bak mandi bayi, kemudian tambahkan air panas secukupnya sampai mencapai suhu 38℃ untuk bayi berumur sampai 2 bulan, lalu berangsur turunkan suhu sampai 27℃ untuk bayi lebih dari 2 bulan. Masukan air ke dalam bak mandi setinggi kira-kira 7,5 cm dari dasar bak 18 Alat-alat didekatkan untuk lebih mudah perawat bekerja

19 Bersihkan kedua mata bayi dengan kapas yang telah direndam air bersih.

20 Bersihkan mata bayi dari ujung atas mata langsung ke hidung. Ganti dengan kapas yang berbeda untuk masing-masing mataBersihkan lubang hidung bayi secara perlahan-lahan dengan cotton buds yang terlebih dahulu dicelupkan ke dalam air bersih. Gantilah cotton buds untuk setiap lubang hidung. Jangan memasukkan cotton buds terlalu dalam.

21 Bersihkan daun telinga bayi dengan cotton buds, berikanlah sedikit baby oil. (Jangan mencoba untuk memasukkan cotton buds ke dalam lubang telinga, bersihkan bagian luar telinga saja)

22 Buka popok bayi, bersihkan alat kelamin dan pantat bayi dengan kapas bulat yang sudah dibasahi air. 23 Bersihkan setiap lipatan tubuh bayi dengan baby oil

24 Jaga suhu lingkungan sekitar dan jaga suhu tubuh bayi agar tidak kedinginan. Pertahankan suhu bayi agar tetap stabil (37,50)

(36)

25 Basahkan waslap dan bersihkan muka tanpa sabun

26 Buka baju bayi, basahi badan kemudian sabuni mulai dari urutan kepala, telinga, leher, dada, perut, sekitar tali pusat, lengan, ketiak, punggung, kaki dan terakhir alat kelamin dan bokong bayi (terutama lipatan-lipatan kaki, paha, tangan dan leher menggunakan sabun bayi)

27 Mengukur kembali suhu air dalam bak mandi, kemudian selipkan tangan kiri ke bawah tengkuk bayi, lalu pegang erat-erat ketiaknya. Sanggahlah tengkuk bayi dengan

pergelangan tangan perawat, lalu pegang tubuhnya dengan tangan kanan perawat. 28 Angkat bayi dan masukkan ke dalam bak mandi. Tangan kiri perawat menyangga kepala

dan memegangi ketiak bayi. Tubuh bayi hanya terendam sebagian dalam air, jangan basahi tali pusat. Gunakan tangan kanan untuk membersihkan sabun di seluruh tubuh bayi.

29 Untuk membersihkan bagian belakang tubuh bayi, balikkan badan bayi, sanggah badan dengan tangan kiri perawat dan pegang erat-erat ketiaknya. Lalu dengan tangan kanan, 30 bersihkanlah punggungnya.

Setelah mandi selesai, angkat tubuh bayi dari dalam air, lalu bungkuslah tubuhnya dengan 31 handuk dan keringkan tubuh bayi dengan cara menekan-nekankan handuk bayi ke

32 tubuhnya

33 Buka balutan tali pusat dengan pinset bersih Pasang handscoon steril

34 Bersihkan tali pusat dengan kassa dan larutan Nacl dari arah pangkal ke ujung tapi tidak 35 menarik tunggul pusat

Mengeringkan tali pusat dengan kassa steril

36 Tutupi tali pusat dengan menggunakan kassa steril yang dibentuk segi tiga, bungkus tali 37 pusat sesuai tekhnik, jangan terlalu kencang

38 Lepas handscoon

39 Taburkan bedak bayi di dada, perut dan punggungnya agar tubuh bayi wangi dan segar. 40 Usapkan lipatan pada kemaluan bayi dengan baby oil

Berikan minyak telon agar bayi merasa hangat

41 Pakaikan popok dan baju bayi, lalu sisir rambut bayi kemudian bedong bayi dan gunakan selimut untuk mencegah bayi kedinginan

(37)

Fase Terminasi 42 Baca hamdalah

43 Rapikan bayi dan beri posisi yang nyaman

44 Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subyektif dan obyektif)

45 Beri reinforcement positif pada bayi dan ibu 46 Kontrak pertemuan selanjutnya

47 Mengakhiri pertemuan dengan baik, bersama dengan ibu dan keluarga mendoakan agar bayi senantiasa diberikan kesehatan dan menjadi anak yang soleh/solehah

48 Kumpulkan dan bersihkan alat-alat 49 Mencuci tangan

Evaluasi

50 Evaluasi kondisi/respon bayi setelah dimandikan dan diberi perawatan tali pusat 51 Evaluasi diri perawat

(38)

Keterangan : Tidak = 0 Ya = 1 Evaluasi Diri/Penguji ... ... ...

(39)

SOAL

1. Mengapa bayi tidak boleh dimandikan setelah menyusui ?

a. karena dapat menyebabkan bayi akan kaget

b. karena dapat menyebabkan bayi akan demam

c. karena akan menyebabkan bayi muntah

d. karena dapat memperlambat pertumbuhab bayi

e. akan menyusahkan ibu

(40)

2.apa yang dibawah ini termaksud dengan tujuan memandikan

bayi ?

a. mempercepat proses penyembuhan tali pusat

b. mementau perubahan dan kondisi pada tali pusat

c. agar bayi tidak nagis/rewel

d. untuk memberikan rasa nyaman pada bayi

e. agar bayi terhindar dari rasa haus

(41)

3. Yang mana dibawah ini yang bukan menjadi kontra indikasi memandikan bayi ?

a. jangan memandikan bayi saat sedang sehat b. jangan memandikan bayi saat sedang lapar

c. jangan memandikan bayi pada saat mengantuk d. jangan memandikan bayi pada saat sakit

(42)

4. Berapakah suhu air ideal untuk memandikan bayi ? a.45℃ b.38℃ c.40℃ d.22℃ e.semua benar 41

(43)

5.Di bawah ini yang merupakan perlengkapanperawatan tali pusat? a. spuit dan vial

b. bak mandi washlap

c. sabun mandi dan handuk d. betadine dan kapas

(44)

1. c. karena bayi akan muntah

3. a. jangan memandikan bayi pada saat bayi sedang sakit

2. d. untuk memberikan rasa nyaman pada bayi

(45)

4. b. 38 derajat celcius

5. e. set instrument steril dan larutan NaCl

(46)

DAFTARPUSTAKA

1. Burn, C.E., Dunn, A.M., Brady,M.A., Starr N.B., Blosser C.G. (2013).

Pediatric Primary Care. 5th edition. Saunders: Elsevier Inc.

2. Ball, J.W., Bindler, R.C., and Cowen, K.J., (2010). Child Health Nursing. Partnering with children

and families (second edition). New Jersey, Pearson Education Ltd.

3. Hockenberry, M.J. & Wilson,D. (2013). Wong’s Essentials of Pediatric

Nursing. 9th edition. Mosby: Elsevier Inc.

4. Hockenberry, M.J. & Wilson,D. (2014). Wong’s Nursing Care of Infant

and Children. 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.

(47)

5. Marcdante K.J., Kliegman R.M., Jenson H.B., Behrman

R.E. , IDAI (2014) Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial,

Edisi Indonesia 6. Saunders: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.

6. Mott, S.R. et,al, (1990). Nursing Care of Children and

Families. Redwood city : Addiso

7. Wesley. Pillitteri, A., (1999). Maternal & Child Health Nursing : Care of The

Childbearing & Childrearing Family. Third Edition.

Philadelphia

:

J.B. Lippincott. Pott, NL. and Mandleco, BL., (2002). Pediatric Nursing :

Caring for Children and Their Families. United State : Thomson Learning.

(48)

8. Perry,dkk (2015) , Buku saku ketrampilan dan prosedur

. dasar ,

Jakarta : EGC

9. Kemenkes RI ( 2015 ) buku bagan MTBS 2015 , Jakarta : Kemenkes

10. Wong D.L ( 2009 ) , Buku ajar keperawatan pediatrik, Edisi 6 volume 1 .

Jakarta : EGC

Referensi

Dokumen terkait

Sedikitnya jumlah mahasiswa yang mengikuti organisasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, pertama adalah kuota yang terbatas, misalnya pengurus SEMA yang hanya

Dari data diatas juga menunjukan bahwa nilai Return On Investment (ROI) mengalami penurunan pada tahun 2013 dan 2014, hal ini menunjukan bahwa aktiva yang

Kesesuaian personal-organisasi menurut Grobler (2016) dapat dilihat dari berbagai aspek seperti kesesuaian nilai atau value congruence, yaitu kesesuaian antara nilai.. individu

Seni ebleg yang juga sudah bersifat fungsional seperti media untuk tolak bala dalam acara-acara ritual tertentu, persembahan pada Sang Pencipta, dan sekaligus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak kebisingan terhadap tenaga kerja, serta upaya-upaya pengendalian yang telah dilakukan di bagian unit Power Plant

Tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk merancang sistem informasi yang mempercepat proses pencatatan kelahiran Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.. Dalam

Model spasial prediksi penurunan muka tanah dan genangan rob di daerah penelitian dibuat dengan menggunakan data Digital Elevation Model (DEM) dengan operasi

internal atau eksternal hasil wawancara peneliti dengan 20 siswa SMKN X Bandung, bahwa 50% siswa sudah yakin akan kemampuan yang di miliki untuk mencapai karir dimasa depan,