KERTAS KERJA KONSOLIDASI
Kertas kerja konsolidasi adalah kertas kerja laporan keuangan gabungan entitas induk dan anak (jika entitas anak lebih dari satu) berdasarkan prosedur penyusunan yang disyaratkan. Laporan laba rugi, laba ditahan, dan neraca, serta arus kas konsolidasi disusun dalam satu kertas kerja, sedangkan kertas kerja laporan arus kas konsolidasi disusun berdasarkan laporan laba rugi, laba ditahan, dan neraca konsolidasi.
Kertas kerja yang menghasilkan laporan laba rugi, laba ditahan, dan neraca konsolidasi dibentuk dengan menyajikan kolom laporan keuangan induk, kolom laporan keuangan anak, kolom eliminasi, dan kolom laporan konsolidasi. Kolom eliminasi dibagi dua, yakni kolom debet dan kolom kredit. Kolom debet dimaksudkan untuk mengeliminasi setiap akuin antarperusahaan yang bersaldo kredit, karena dalam akuntansi pengeliminasian atau penghapusan suatu akun dilakukan dengan membalik posisi akun. Apabila akun yang antarperusahaan yang ingin dielminasi bersaldo kredit, maka jumlah yang dieliminasi ditempatkan pada kolom deebet eliminasi. Kolom laporan konsolidasi pada kertas kerja ditempatkan terakhir karena merupakan output kertas kerja konsolidasi. Kolom laporan konsolidasi merupakan hasil penggabungan akun-akun kolomk entitas induk dan anak dikurangi kolom eliminasi
PROSEDUR KERTAS KERJA KONSOLIDASI
KERTAS KERJA PADA TANGGAL AKUISISI
Kewajiban penyusunan laporan keuangan konsolidasi muncul sejak terjadinya hubungan induk-anak. Pada tanggal akuisisi, hanya neraca konsolidasi yang dapat disajikan. Laba rugi entitas induk dan anak hanya dapat dikonsolidasikan berdasarkan pengumuman laba rugi entitas anak pada periode setelah hubungan induk anak, karena hak entitas enduk atas laba dan dividen entitas anak didasarkan pada masa kepemilikan entitas induk. Neraca Konsolidasi PT Insentika PT Andaika Kas Piutang Usaha Rp. 1.200.000 1.000.000 Rp. 750.000 1.250.000
Perssediaan Bangunan Tanah
Invenstasi dala saham PT Andaika Total aktiva Utang usaha Utang bank Modal saham Agio saham Laba ditahan Total passiva/kewajiban 2.000.000 4.200.000 6.000.000 5.600.000 Rp.20.000.000 2.000.000 4.000.000 10.000.000 2.000.000 2.000.000 Rp.20.000.000 1.500.000 3.500.000 2.000.000 Rp. 9.000.000 Rp. 500.000 2.000.000 5.000.000 500.000 1.000.000 Rp. 9.000.000
Kertas kerja neraca konsolidasi PT Insentika dan Entitas Anak per 1/1/2012
aktiva PT Insentika PT Andaika Eliminasi Neraca konsolidasi Debet Kredit Kas Piutang Usaha Perssediaan Bangunan Tanah
Invenstasi dalam saham PT Andaika Goodwill Total aktiva Utang Pajak Utang usaha Utang bank Modal saham Agio saham Laba ditahan Kepentingan nonpengendali Total passiva/kewajiban 1.200.000 1.000.000 2.000.000 4.200.000 6.000.000 5.600.000 20.000.000 2.000.000 4.000.000 10.000.000 2.000.000 2.000.000 Rp.20.000.000 . 750.000 1.250.000 1.500.000 3.500.000 2.000.000 9.000.000 . 500.000 2.000.000 5.000.000 500.000 1.000.000 Rp. 9.000.000 500.000 800.000 200.000 5.000.000 500.000 1.000.000 Rp. 8000.000 500.000 350.000 5.600.000 150.000 1.400.000 Rp. 8.000.000 1.950.000 1.750.000 3.150.000 8.200.000 8.000.000 - 200.000 24.050.000 150.000 2.500.000 6.000.000 10.000.000 2.000.000 2.000.000 1.400.000 Rp.24.050.000
Penyusunan kertas kerja konsolidasi akan lebih akurat jika dilakukan eliminasi atas setiap akun antarperusahaan terlebih dahulu. Akun antarperusahaan dalam kasus tersebut berasal dari satu transaksi antar perusahaan, yakni investasi PT Intiseka an kekayaan pemegang saham PT Andaika senesar 80%. Akun investasi dalam pembukuan PT Intiseka dieliminasi dengan menempatkannya pada bagian kredit kolom eliminasi, sedangkan akun kekayaan pemegang saham PT Andaika dieliminasi dengan menempatkannya pada kolom eliminasi bagian debet. Nilai wajar pada entitas anak pada
tanggal akuisisi harus diperhitungkan dalam laporan konsolidasi. Karena itu, selisih investasi yang undervalue dan aset tidak berwujud (goodwill dan lainnya) harus ditambahkan pada aset konsolidasi, sedangkan selisih investasi akibat overvalue harus mengurangi aset atau menambah utang konsolidasi agar laporan konsolidasi menggambarkan nilai wajar. Selisih investasi pada tanggal akuisisi yang disebabkan oleh penilaian ndervalue atas tanah dan bangunan serta aset tidak berwujud goodwill didebetkan untuk menambah nilai aset pada laporan konsolidasi, sedangkan selisih yang
overvalue dikreditkan untuk mengurangi nilai aset atau menambah utang konsolidasi.
Jurnal eliminasi pada kertas kerja konsolidasi.
Modal saham Rp. 5.000.000.000 Agio saham 500.000.000 Laba ditahan 1.000.000.000 Bangunan 500.000.000 Tanah 800.000.000 Goodwill 200.000.000 Piutang usaha Rp. 500.000.000 Persediaan 350.000.000 Utang pajak 150.000.000 Investasi 5.600.000.000 Kepentingan nonpengendali 1.400.000.000
Kepentingan nonpengendali pada tanggal akuisisi sesuai denngan PSAK 22 revisi 20120 didasarkan pada nilai wajar menurut hasil penilaian independen. Sementara itu, goodwill juga dialokasikan pada kepentingan nonpengendali. Jumlah kepentingan nonpengendali dalam kasus kombinasi bisnis PT Insentika dan PT Andaika adalah 1,4 milyar yaitu 20% dari total nilai wajar PT Andaika atau 1,36 milyar (20%x6,8 milyar) dan 20% dari goodwill yang dialokasikan pada kepentingan nonpengendali atau 40 juta (20%x200.juta)
KERTAS KERJA – LABA-RUGI, LABA DITAHAN, NERACA KONSOLIDASI
TAHUN AKUISISI
Hubungan induk dan anak setelah tanggal akuisisi memberikan hak kepada entitas induk atas laba entitas anak. Salah satu komponen laba rugi entitas induk setelah tanggal akuisisi adalah pendapatan investasi atas entitas anak.
Misalkan pada tahun 2012 PT Andaika mengumumkan laba dalam laporan keuangan sebesar 200 juta dan dividen sebesar 100 juuta yang disajikan sperti pada tabel yang ada. Atas pengumuman laporan keuangan tersebut, PT Insentika menyesuaikan nilai investasinya karena laba entitas anak menunjukan perkembangan investasi induk. Diketahui bahwa pendapatan investasi PT Insentika atas saham PT Andaika tahun 2012 adalah 390 juta, yaitu sebagai berikut :
Laba investasi (80% x 200 juta) 160.000.000
Amortisasi/Impairmen selisih investasi
- overvalue persediaan 280.000.000
- undervalue bangunan ( 40.000.000)
- Goodwill (80% x 12,5 juta) ( 10.000.000)
Total pendapatan investasi 390.000.000
Ada beberapa akun atarperusahaan yang harus dieliminasi dalam kertas kerja konsolidasi, yaitu :
1. Perndapatan dari entitas anak (induk) dan laba yang dibagi (anak)
Pendapatan investasi sebesar 390 juta yang tercatat dalam pembukan entitas induk merupakan pendapatan yang berasal dari entitas anak, sehingga harus dieliminasi. Lawan dari pendapatan dari entitas anak adalah laba yang dibagi oleh entitas anak (dividen yang diumumkan entitas anak). Entitas anak mengumumkan dividen sebesar 100 juta sehingga hak entitas induk terhadap dividen tersebut adalah 80 juta. Jurnal eliminasinya adalah :
Pendapatan 390.000.000
Dividen 80.000.000
Investasi 310.000.000
Pengkreditan investasi sebesar 310 juta menunjukkan eliminasi kenaikan nilai investasi selama tahun berjalan karena pendapatan investasi lebih besar dari dividen yang diumumkan entitas anak tahun 2012. Apabila dalam tahun 2012 PT Andaika tidak mengumumkan dividen, maka dalam penyusunan jurnal eliminasi pendapatan investasi dieliminasi dengan mengkredit investasi dalam saham sebesar 390 juta.
2. Alokasi laba kepentingan nonpengendali
Kertas kerja harus mengungkpkan laba kepentingan nonpengendali sebagai berikut:
Laba kepentingan non pengendali 97,5 juta
Dividen 80 juta
Kepentingan nonpengendali 310 juta
3. Saldo awal investasi dengan kekayaan entitas anak
Setelah eliminasi pendapatan yang mengurangi investasi, masih terdapat salo investasi dalam laporan keuangan entitas induk (PT Insentika) sebesar 5.910.000.000 – 310.000.000 = 5.600.000.000, dimana jumlah itu merupakan nilai investasi awal (1/1/2012). Sedangkan nilai investasi yang telah dieliminasi sebelumnya sebesar 310 juta adalah kenaikan investasi selama tahun berjalan. Jadi, eliminasi pendapatan investasi akan menyisakan nilai investasi saldo awal tahun. Dalam kasus ini saldo awal juga merupakan tanggal akuisisi. Akun investasi entitas induk salam saham entitas anak merupakan akun yang terkait dengan kekayaan pemegang saham entitas anak yang terdiri dari modal saham, akun agio saham, dan akun laba ditahan. Nilai investasi awal harus dieliminasi dengan kekayaan entitas anak awal tahun, atau pada waktu yang sama dengan tanggal investasi agar terdapat kestaraan. Kekayaan pemegang saham entitas anak pada awal tahun adalah 6,5 milyar yang terdiri dari model saham 5 milyar, agio saham 500 juta, dan laba ditahan 1 januari 1 milyar. Jurnal eliminasinya adalah sebagai berikut :
Modal saham 5.000.000.000
Agio saham 500.000.000
Laba ditahan 1 januari 1.000.000.000
Selisih investasi 500.000.000
Investasi dalam saham 5.600.000.000
Kepentingan nonpengendali 1.400.000.000
Selisih investasi dan nilai buku kekayaan entitas anak pada awal tahun sebesar 500 juta disajikan agar nilai investasi seimbang dengan nilai kekayaan yang dieliminasi. Selisih investasi sebesar 500 juta dalam jurnal tersebut dapat langsung dialokasikan ke akun-akun yang menyebabkan selisih bersangkutan dngan jurnal sebagai berikut :
Modal saham 5.000.000.000
Laba ditahan 1 januari 1.000.000.000
Bangunan 500.000.000
Tanah 800.000.000
Goodwill 200.000.000
Investasi dalam saham 5.600.000.000
Kepentingan nonpengendali 1.400.000.000
Piutang usaha 500.000.000
Persediaan 350.000.000
Utang pajak 150.000.000
4. Amortisasi dan impairmaent selisih investasi
Telah diasajikan sebelumnya bahwa persediaan yang menyebabkan overvalue sebesar 350 juta telah dijual oleh PT Andaika, sehingga selisih tersebut harus diamortisasi. Dalam perhitungan pendapatan investasi entitas induk, amortisasi overvalue akan menambah pendapatan investasi. Karena kertas kerja konsolidasi dimaksudkan untuk mengetahui laba konsolidasi, dalam sudut pandang kertas kerja konsolidasi amortisasi overvalue yang mengurangi beban, yang pada akhirnya menambah laba konsolidasi. Amortisasi overvalu persediaan diperlakukan sebagai pengurang HPP karena persediaan merupakan komponen HPP. Selisih investasi yang disebabkan oleh undervalue bangunan juga harus diamortisasi karena aset tersebut akan menjadi nol sesuai dengan umurnya. Amortisasi undervalue bangunan adalah 50 juta pertahun. Penurunan nilai goodwill sebesar 12,5 juta pada tahun berjalan diperlakukan sebagai kenaikan beban operai. Jurnal yang diperlukan adalah sebagai berikut : Persediaan 350.000.000 Beban operasi 62.500.000 HPP 350.000.000 Bangunan 50.000.000 Goodwill 12.500.000
5. Utang piutang sehubungan dengan dividen yang diumumkan entitas anak
Dividen yang diumumkan ntitas anak sebesar 100 juta belum dibayar sehingga menimbulkan utang dividen dalam laporan keuangan entitas anak. Entitas induk
berhak atas 80% dividen entitas anak sesuai dengan persentasi kepemilikan saham entitas anak, sehingga dalam laporan keuangan entitas induk terdapat piutang dividen sebesar 80 juta. Utang piutang dividen ini merupakan akun antarperusahaan sehingga harus dieliminasi dengan jurnal sebagai berikut :
Utang dividen 80 juta
Pitang dividen 80 juta
LABA RUGI
Setelah entitas anak mengumumkan laba, maka laba bersih entitas induk adalah laba individu ditambah dengan pendapatan investasi
Laba bersih = laba individu + pendapatan investasi
Laba individu PT Insentika tahun 2012 adalah 510 juta dan pendapatan investasi sebesar 390 juta sehingga laba bersih menjadi 900 juta. Bagi PT Insentika laba bersih ini merupakan laba gabungan atau laba konsolidasi.
laba bersih induk = Laba konsolidasi
laba konsolidasi yang dihasilkan dari kertas kerja apabila komponen pendapatan investasi hanya berasal dari laba entitas anak (tidak ada amortisasi selisih investasi) pada dasarnya merupakan :
Laba konsolidasi = laba induk + Laba anak – laba kepentingan nonpengendali
Apabila pendapatan investasi dipengaruhi oleh amortisasi selisih investasi, maka laba konsolidasi dihitung sebagai berikut :
Laba induk
Amortisasi selisih investasi
Laba kepentingan nonpengendali
Laba konsolidasi
Laba konsolidasi sebesar 900 juta dihasilkan sbagai berikut :
Laba individu entitas anak 510.000.000
Amortisassi/impairmen selisih investasi
- persediaan 350.000.000
- bangunan (50.000.000)
- goodwill (12.500.000) 287.500.000
Laba entitas anak 200.000.000
Laba kepentingan nonpengendali (97.500.000)
KERTAS KERJA KONSOLIDASI SETELAH TAHUN AKUISISI
Kertas kerja konsolidasi disusun dengan eliminasi akun antar perusahaan :
1. Pendapatan dari entitas anak dan laba dibagi entitas anak.
Pendapatan investasi sebesar 130 juta dieliminasi pada dividen entitas anak yang menjadi hak entitas induk sebesar 80 juta. Kemudian, kenaikan investasi selama tahun berjalan sebesar 50 juta dikreditkan.
Pendapatan dari entitas anak 130 juta
Dividen 80 juta
Investasi dalam saham 50 juta
2. Laba kepentingan nonpengendali
Laba entitas anak tahun berjalan adalah 400 juta, sehingga laba kepentingan nonpengendali harus dialokasikan sebesar 20% x 400 juta = 800 juta dan disesuaikan dengan perubahan nilai wajar serta goodwill bagian kepentingan nonpengendali.
3. Eliminasi saldo awal
Pengkreditan kenaikan investasi sebesar 50 juta pada jurnal eliminasi mengembalikan posisi investasi ke nilai awal tahun, yaitu 5,91 milyar. Jumlah ini harus dieliminasi dengan saldo awal kekayaan pemegang saham entitas anak. Posisi nilai wajar dan goodwill per 1 januari merupakan saldo awal yang terbawa dari posisi per 31 desember.
KERTAS KERJA KONSOLIDASI – DISKON PEMBELIAN
Diskon pembelian disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai keuntungan. Dalam kasus kombinasi bisnis PT Insentika dan PT Andaika, karena nilai wajar total ekuitas entitas yang diakuisisi adalah 6,8 milyar berarti harga akuisisi yang wajar tas 80% ekuitas adalah 5,44 millyar (80%x6,8 milliar) sementara nilai wajar kepentingan nonpengendali 1,36 millyar ()20%x6,8 millyar). Misalkan berdasarkan negosiasi, harga akuisisi distujui 5,42 millyar yang menunjukkan adanya diskon pembelian sebesar 20 juta (5,44 millyar – 5,42 millyar). Keuntungan ini menjadi bagian pendapatan investasi
PT Insentika tahun 2012 atau tahun akuisisi. Pendapatan ivestasi PT Insentika pada tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Laba entitas anak (80% x 200 juta) ` 160.000.000
Amortisasi selisih investasi
- overvalue persediaan (80% x 350 juta) 280.000.000
- undervalue bangunan (80% x 50 juta) (40.000.000)
Keuntungan diskon pembelian 20.000.000
Total pendapatan investasi 420.000.000
Investasi awal 5.420.000.000
Dividen (80.000.000)
Nilai investasi 31/12/2012 5.760.000.000
ARUS KAS KONSOLIDASI
Prosedur penyusunan laporan keuangan konsolidasi tidak menemukan maslah eliminasi akun antarperusahaan lagi, karena arus kas diturunkan dari neaca, laporan laba ditahan, dan laporan laba rugi konsolidasi yang telah mengeliminasi setiap akun antarperusahaan. Berikut akan disajikan prosedur penyajian laporan arus kas konsolidasi dari aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan.
1. Aktivitas operasi
Arus kas dari Aktivitas operasi terkait dengan aktivitas utama entitas yang dapat ditelusuri dari laporan laba rugi. Aktivitas utama setiap entitas usaha adalah menghasilkan laba operasi atau laba usaha. Penelusuran akitivitas operasi secara langsung ini disebut metode langsung sedangkan penelusuran arus kas dari hasil aktivitas (laba rugi usaha) disebut metode tidak langsung.
Metode langsung
Arus kas pada tahun berjalan berasal ditentukan dari penerimaan dan pengeluaran kas atau terkait dengan aktivitas utama.
a. Arus kas masuk dalam tahun berjalan berasal dari aktifitas penjualan selama tahun berjalan yang telah diterima secara tunai dan penagihan atas piutang usaha awal tahun. Penjualan yang belum dilunasi akan menimbulkan saldo akun piutang usaha di neraca akhir tahun. Saldo piutang awal sebesar 2,1
milyar pada akhir tahun bertambah 2,7 milyar menunjukkan adanya penjualan tahun berjalan yang belum dilunasi. Jadi, arus kas masuk dari penjualan tahun berjalan adaah sebagai berikut :
Arus kas masuk – operasi
Penjualan 4.100.000.000
Piutang per 31 desember 2012 2.000.000.000
Piutang usaha per 31 desember 2013 (2.700.000.000)
Penerimaan tahun berjalan 3.400.000.000
b. Arus kas keluar slama tahun berjalan berkaitan dengan aktivita pembelian barang dagang (dalam perhitungan HPP) dan beban operasi
Laporan laba rugi menunjukkan HPP sebear 1,7 milliar. Persdiaan dalam
neraca per 31 desember 2012 dan 31 deember 2013 masing-masing sebesar 3.650.000.000 dan 4.500.000.000. kenaikan persediaan sebesar 850juta itu menunjukan adanya aktivitas pembelian barang dagang sebesar 2.550.000.000 (1.700.000.000+850.000.000). aktifitas pembelian ini tidak dilakukan secara tunai karena terjadi kenaikan saldo utang usaha pada neraca per 31/12/2013 dibanding neraca per 31/12/2012 sebesar 1 milyar. Jadi, arus kas keluar untuk pembayaran pembelian barang dagang adalah 1.550.000.000
Beban operasi tahun 2013 sebesar 937,5 juta terdiri dari beban
penurunan nilai goodwill 37,5 juta serta beban penyusunan bangunan dan peralatan 400 juta (berdasarkan penurunan nilai buku bangunan dan peralatan dari tahun 2012). Beban penurunan nilai goodwill dan beban penyusutan merupakan beban nonkas sehingga tidak dilibatkan dalam perhitungan arus kas.
Arus kas masuk dan keluar dari aktivitas operasi dengan metode langsunh adalah :
Arus akas aktivitas operasi – metode langsung
Penerimaan dari penjualan 3.400.000.000
Pengeluaran kas untuk pembelian (1.550.000.000)
Pengeluaran kas untuk beban operasi ( 820.000.000)
Metode Tidak Langsung
Apabila seluruh aktivitas operasi entitas dilakukan per kas atau secara tunai, maka laba menunjukkan kelebihan kas masuk dan rugi menunjukkan bahwa kas keluar lebih besar dari kas masuk. Karena tidak seluruh aktivitas operasi dilakukan per kas, saldo utang, dan piutang yang terkait dengan operasi (aset dan utang lancar) menjadi acuan penerimaan dan pengeluaran kas. Laba yang diumumkan oleh perusahaan merupakan laba bersih yang selain dari aktifitas utama, tetapi juga dari pos-pos nonoperasi. Untuk mendapatkan arus kas aktiitas operasi, pos-pos nonoperasi harus dikeluarkan dengan melakukan koreksi pada laba.
Laba bersih konsolidasi merupakan gabungan ;aba/rugi entitas induk dan anak dikurang laba kepentingan nonpengendali. Pengurangan laba kepentingan nonpengendali tidak menunjukkan arus kas keluar sehingga dalam perhitungan arus ks konsolidasi, laba konsolidasi harus dikoreki terhadap laba kepentingan nonpengendali. Arus kas operasi berdasarkan perhitungan tidak langsung addlah sebagai berikut :
Laba bersih periode 2103 1.430.000.000
Laba kepentingan nonpengendali 32.500.000
Penurunan nilai goodwill 37.500.000
Beban penyusutan 400.000.000
Kenaikan piutang dari tahun lalu (700.000.000)
Kenaikan persediaan (850.000.000)
Kenaikan utang usaha 1.000.000.000
Pelunasan uang dividen (20.000.000)
Pelunasan utang pajak (300.000.000)
Arus kas aktifitas operasi 1.030.000.000
2. Aktivitas investasi
Pada dasarnya Aktivitas investasi berasal dari pembelian dan penjualan aset tetap perusahaan. Arus kas investasi PT Insentika dan perusahaan anak pada tahun 2013 semata-mata disebabkan oleh penjualan tanah seharga 800 juta. penjualan tanah pada harga yang sama dengan nilai buku menunjukkan penerimaan kas sebesar 800 juta. 3. Aktivitas pembiayaan
Arus kas masuk aktifitas pembiayaan berasal dari pinjaman pada pihak eksternal dan/atau penjualan saham, sedangkan arus kas keluar berasal dari pembayaran utang
jangka panjang dan pembayaran dividen. Dividen yang diumumkan pada tahun 2013 adalah 500 juta. selain itu, dividen untuk kepentingan nonpengendali sebesar 20 juta juga merupakan aktifitas pembiayaan. Karena tidak ada penembahan atau pengurangan utang jangka panjang selama tahun berjalan, aktifitas pembiayaan selama tahun 2013 menyebabkan arus kas keluar sebesar 520 juta.