• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK Latar Belakang. 1.2 Landasan Gerak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN LANDAK Latar Belakang. 1.2 Landasan Gerak"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 1 Bab I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak Tahun 2013 berisi hasil pengkajian dan pemetaan sanitasi awal yang memotret kondisi sanitasi dari berbagai aspek, tidak terbatas pada aspek teknis semata, juga analisis akar masalah yang sebenarnya terjadi di bidang sanitasi. Selain itu juga Buku Putih Sanitasi merupakan baseline data tentang kondisi sanitasi saat ini (existing) di Kabupaten Landak yang memberikan dasar, atau justifikasi, mengapa diperlukan langkah-langkah perbaikan sanitasi.

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak Tahun 2013 ini merupakan Buku Putih Sanitasi pertama yang disusun berdasarkan data sekunder yang tersedia di masing-masing SKPD terkait. Untuk mendukung data sekunder tersebut, juga dilakukan beberapa survey pendukung seperti : Environmental Health Risk Assesment (EHRA). Untuk data EHRA tidak dapat kami sajikan saat ini karena masih dlm pengolaan data di Jakarta.

Buku Putih Sanitasi yang tersusun dari hasil kajian yang akurat serta lewat analisa yang terstruktur nantinya akan menjadi dasar yang kuat bagi pembahasan mengenai tahap, kebutuhan dan prioritas peningkatan pembangunan serta penanggulangan masalah Sanitasi di Kabupaten Landak. Buku Putih juga merupakan informasi awal yang diperlukan sebagai langkah menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi-nya.

1.2 Landasan Gerak

1.2.1 Pengertian Dasar Sanitasi dan Higiene

Sanitasi dapat dipahami sebagai usaha pembuangan tinja, endapan air limbah (sullage) dan limbah padat dengan cara yang memperhatikan kesehatan untuk membuat lingkungan hidup di rumah dan lingkungan menjadi bersih dan sehat.

Pengertian Sanitasi Menurut World Health Organization (WHO)* :

Defenisi Sanitasi Berdasarkan Kamus besar Bahasa Indonesia adalah : Usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yg baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat sedangkan Sanitasi lingkungan adalah cara menyehatkan lingkungan hidup manusia terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara.

Sementara itu defenisi Sanitasi didalam PPSP adalah : Suatu upaya membuang limbah cair domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik di tingkat rumah tangga maupun di lingkungan perumahan .

“Sanitation generally refers to the provision of facilities and services for the safe disposal of human urine and faeces. Inadequate sanitation is a major cause of disease world-wide and improving sanitation is known to have a significant beneficial impact on health both in households and across communities. The word 'sanitation' also refers to the maintenance of hygienic conditions, through services such as garbage collection and wastewater disposal”.

(2)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 2 Bab I Pengertian Dasar Penanganan Sanitasi di Kabupaten Landak adalah sebagai berikut :

I. Air Limbah Domestik

1. Black water adalah limbah rumah tangga yang bersumber dari WC dan urinoir.

2. Grey water adalah limbah rumah tangga non kakus yaitu buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur (sisa makanan) dan tempat cuci.

Penanganan Air Limbah Rumah Tangga, yaitu : Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga (domestik) dengan sistem :

a. Pengolahan On Site menggunakan sistem septik-tank dengan peresapan ke tanah dalam penanganan limbah rumah tangga.

b. Pengelolaan Off Site adalah pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan secara terpusat.

II. Persampahan

3. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transfer ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Penanganan Persampahan, yaitu : Kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Termasuk didalamnya sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga.

III. Drainase Lingkungan

4. Penanganan Drainase Lingkungan adalah : Memfungsikan Saluran Drainase sebagai Penggelontor Air Kota dan Memutuskan Air Permukaan.

Drainase Lingkungan merupakan : Sistem saluran awal yang melayani kawasan kota tertentu, seperti kompleks perumahan, area pasar, perkantoran, areal industri, dan perkantoran.

Drainase yang dimaksud dalam Buku Putih adalah : Drainase Permukaan (surface

drainage), yaitu sistem drainase yang terletak di permukaan tanah, baik yang terbentuk

secara alamiah maupun buatan, untuk mengalirkan air hujan , buangan air kotor dari pemukiman, pabrik, limbah cair industri maupun limpasan air permukaan.

IV. Prohisan

Meliputi : Promosi Kesehatan, Perubahan Prilaku, Sanitasi di Rumah Tangga ( 5 pilar ), dan Sanitasi Sekolah. Dalam hal Buku Putih Sanitasi, adalah : Segala bentuk Promosi Kesehatan yang berhubungan dengan keadaan Sanitasi di Kab. :Landak

(3)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 3 Bab I V. Komponen Terkait Sanitasi

a. Pengelolaan Air Bersih

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, yang dimaksud dengan air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Penyediaan Air Bersih adalah : Upaya Pemerintah Kabupaten Landak untuk menyediakan Air Bersih bagi masyarakat baik melalui jaringan PDAM maupun non PDAM yang bersumber dari Air Permukaan maupun Sumur Dalam.

b. Air limbah Industri Rumah Tangga

Air Limbah Industri Rumah tangga adalah limbah cair yang dihasilkan oleh fasilitas komersial dan jasa, sama dengan limbah cair rumah tangga, yang sebagian besar bersumber dari WC, kamar mandi, cucian pakaian, dapur (penyiapan makanan), ditambah limbah yang dihasilkan karena fungsi khusus, sesuai dengan industri yang dilakukannya.

c. Limbah Medis

Penanganan Limbah Medis dengan memperhatikan jenis-jenisnya. yaitu limbah cair, limbah infeksius dan limbah non infeksius. Pengelolaan limbah serta kapasitas penanganan nya.

1.2.2 Wilayah Kajian Buku Putih Sanitasi

Pokja Sanitasi Kabupaten Landak menetapkan Wilayah Kajian dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) maupun Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah wilayah Kecamatan/ desa sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW Kab. Landak) dengan wilayah kajian sebagai berikut :

1. Seluruh Desa di Kecamatan Ngabang : sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kab. Landak.

2. Kecamatan Sengah Temila, Desa Senakin sebagai Pusat Pelayanan Lokal (PPL).

3. Kecamatan Mempawah Hulu , Desa Tunang sebagai Pusat Pelayanan Lokal (PPL).

4. Kecamatan Manyuke , Desa Anik sebagai Pusat Pelayanan Lokal (PPL).

5. Kecamatan Mandor , Desa Mandor sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK).

(4)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 4 Bab I 1.2.3 Visi & Misi Kabupaten Landak.

Dalam kaitanya dengan Visi dan Misi Kabupaten Landak seperti yang termuat dalam RPJMD Kabupaten Landak periode 2011-2015, bahwa Visi Kabupaten Landak 2011 - 2015 adalah :

“Masyarakat Kabupaten Landak yang Cerdas dan Berdaya Saing”

Cerdas adalah kemampuan olah-pikir, olah-batin, olah-raga dan olah-rasa masyarakat Kabupaten Landak, sehingga dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki sikap takut akan Tuhan (beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME), sehat, dan sejahtera serta berkebudayaan. Dengan kecerdasan ini masyarakat Kabupaten Landak diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan di daerahnya.

Berdaya Saing adalah keunggulan (advantages) sumber daya manusia Kabupaten Landak dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan budaya. Dengan keunggulan sumber daya manusia yang dimilikinya diharapkan dapat menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.

MISI

Dalam upaya mewujudkan Visi Pembangunan Kabupaten Landak, maka Misi Pembangunan Tahun 2012-2016 adalah sebagai berikut:

(1) Mewujudkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

(2) Mewujudkan pembangunan industri yang berbasis agro dan mineral.

(3) Mewujudkan peningkatan ekonomi rakyat berkelanjutkan melalui pembangunan di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

(4) Mewujudkan pembangunan prasarana wilayah.

(5) Mewujudkan pelestarian lingkungan hidup dan ketahahan budaya. (6) Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik.

Tujuan dan sasaran Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Landak Tahun 2012-2016 adalah sebagai berikut:

1. Misi Pertama yaitu mewujudkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.

(5)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 5 Bab I a. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, berkapasitas, kreatif dan

inovatif guna membangunan Kabupatan Landak yang adil dan sejahtera, dengan sasaran :

(1) Tamatan S1 Jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan sesuai dengan kubutuhan diangkat menjadi tenaga pendidik di Kabupaten Landak.

(2) Para Guru SD dan SMP berkualitas, berkapasitas, kreatif dan inovatif dalam memberikan pendidikan kepada para peserta didik.

(3) Siswa-siswi PAUD, SD, SMP, SMA maupun SMK memiliki sekolah, ruang kelas, perpustakaan dan perlengkapan sekolah lainnya dalam kondisi baik. (4) Kepsek dan Guru SD memiliki perumahan yang layak huni.

(5) Masyarakat yang belum melek hurup yang berada di pedesaan dan terpencil yang memerlukan layanan pendidikan dari Pemerintah Kabupaten Landak. (6) Beasiswa dikhususkan untuk keluarga-keluarga yang tidak mampu dari mulai

SD sampai dengan tahap pendidikan melanjutkan S3.

(7) Kaum muda Kabupaten Landak yang berusia antara 15 tahun sampai usia 45 tahun memiliki mentalitas enterpreniurship untuk berwirausahan, tangguh, penuh percata diri, religius, bermoral, menghargai dan menghormati adat istiadat, seni budaya serta kearifan local.

(8) Masyarakat yang masih buta aksara antara umur 15 tahun ke atas sampai dengan usia 45 tahun, sehingga memiliki daya kritis.

(9) Siswa-siswi dari mulai sekolah dasar sampai tingkat menengah memiliki sikap sportif, tangguh dan percaya diri yang muncul dari dampak kegiatan olah raga yang dilaksanakan.

b. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Landak yang sehat dan sejahtera, dengan sasaran:

(1) Masyarakat Kabupaten Landak yang sehat dan sejahtera, sehingga berkemampuan membangun Kabupaten Landak secara maksimal.

(2) Tenaga-tenaga kesehatan (dokter, bidan, mantri) memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

(3) Tamatan sekolah kedokteran sesuai dengan kebutuhan diangkat menjadi tenaga-tenaga kesehatan di Kabupaten Landak.

(4) Tamatan sekolah kebidanan sesuai dengan kebutuhan diangkat menjadi tenaga medis di Kabupaten Landak.

(5) Ahli-ahli pengobatan tradisional yang telah ikut ambil bagian dalam menyehatkan masyarakat di Kabupaten Landak.

(6) Masyarakat Kabupaten Landak yang masih berada di bawah garis kemiskinan sebanyak 45,50 persen.

(7) Sarana dan prasarana medis Rumah Sakit yang berada di Kota Ngabang, Kota dari Kabupaten Landak, yang standard dan mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

(8) Puskesmas dan Polindes di seluruh Kecamatan di Kabupaten Landak dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.

c. Mewujudkan kualitas pemukiman hidup dan perumahan yang layak huni, asri dan sehat bagi keluarga-keluaraga prasejahtera, dengan saran:

(6)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 6 Bab I (1) Keluarga pra sejahterea di seluruh kecamatan di Kabupaten Landak memiliki

perumahan yang layak huni, asri dan sehat.

(2) Masyarakat Kanupaten Landak memiliki pemukiman yang sehat dan asri.

d. Mewujudkan kepemudaan dan olahraga di Kabupaten Landak yang berkualitas dan memiliki daya saing, dengan sasaran:

(1) Pemuda di Kabupaten Landak yang bermoral, berkualitas, sehat dan memiliki daya saing sehingga dapat ikut serta dalam pembangunan di Kabuaten Landak.

(2) Pemerintah ambil bagian dpembinaan kaum muda dan olah raga di Kabupaten Landak sehingga bermoral, berkualitas dan memiliki daya saing dengan daerah lainnya.

(3) Masyarakat di seluruh Kabupaten Landak ikut aktif membina kepemudaaan dan olahraga.

e. Mewujudkan keluarga sejahtera di Kabupaten Landak yang berkualitas dan memiliki daya saing, dengan sasaran:

(1) Kaum remaja memiliki reproduksi yang sehat yang berguna bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan memiliki daya sain.

(2) Bayi dam anak-anak mendapatkan pelayanan kesehatan, sehingga dapat tumbuh menjadi anak-anak sehat dan cerdas.

(3) Ibu-ibu di kabupaten Landak mendapatkan pelayanan dan ikut pula berperan aktif dalam membina kesehatan keluarga.

(4) Masyarakat berperan aktif dalam pelayanan KB/KR, Posyandu, Penjagahan HIV/AID.

f. Mewujudkan pemberdayaan perempuan, sehingga dapat berkontribusi dalam pembangunan dan berwasan gender, dengan sasaran:

(1) Para Perempuan dapat berkontribusi dan berkesadaran gender.

(2) Masyarakat memberikan ruang badi para perempuan untuk aktif dalam pembangunan.

g. Anak-anak mendapatkan perlindungan yang maksimal dari orangtua dan masyarakat, sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembangan dengan sehat dan baik, dengan sasaran:

(1) Anak-anak mendapatkan perhatian utama guna menciptakan manusia yang bermoral dan berdaya saing

(2) Orangtua memberikan pengawasan dan pendidikan untuk anak-anaknya. (3) Masyarakat mendapatkan memberikan perlindungan terhadap perkembangan

anak-anak di Kabupaten Landak.

h. Mewujudkan transmigrasi lokal bagi masyarakat Landak yang berada di pedalaman dan daerah rawan bencana, sehingga mudah dalam memperoleh informasi, jasa dan pelayanan, dengan sasaran:

(7)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 7 Bab I (1) Penduduk yang berada di wilayah terisolir dan terpencil

(2) Penduduk yang berada di wilayah rawan bencana.

i. Mewujudkan perpustakaan-perpustakaan di Kabupaten Landak yang berkualitas dan memiliki banyak informasi penting yang berguna bagi masyarakat, sehingga dapat mendukung pemerintah dalam mewujudkan manusia di Kabupaten Landak yang cerdas dan berdaya saing, dengan sasaran:

(1) Masyarakat memiliki minat baca dalam menunjang pekerjaannya.

(2) Aparatur dapat mengelola dan menyediakan sumber perpustakaan kabupaten, kecamatan dan desa di Kabupaten Landak secara berkualitas.

(3) Masyarakat yang telah dan yang memiliki minat untuk mendirikan perpustakaan di Kabupaten landak.

2. Misi Kedua yaitu : Mewujudkan Pembangunan Industri yang berbasis Agro dan Mineral. # Tujuan dan Sasaran Misi kedua, yaitu :

a. Mewujudkan peningkatan Pendapatan Daeerah menuju pendapatan daerah yang surplus dan berimbang, dengan sasaran:

1) Kawasan industri di Kecamatan Mandor yang mampu memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan daerah dan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Landak.

2) Industri kecil dan menengah yang mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah.

3) Masyarakat Kabupaten Landak di seluruh kecamatan memberikan perhatian besar terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan, mengurangi pengangguran dan penyerapan tenaga kerja.

b. Mewujudkan pengurangan angka kemiskinan dan angka penggangguran, dengan sasaran:

(1) Masyarakat yang saat ini berada di bawah garis kemiskinan sebesar 45,50 dapat meningkatkan kehidupannya menjadi masyarakat yang sejahtera.

(2) Masyarakat yang saat ini masih menganggur, yang masuk pada kategori usia angka kerja antara 15 tahun- 45 tahun, dapat memperoleh pekerjaan untuk membiayai kehidupannya.

(3) Seluruh Keluarga yang ada di Kabupaten Landak terlihat aktif dalam upaya pengurangan angka kemiskinan.

(4) Lembaga keuangan rakyat (CU dan Koperasi) memberikan kontribusi yang besar dalam penyaluran bantuan atau pinjaman modal usaha dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat di Kabupaten Landak.

c. Membangunan managemen BUMD dan usaha-usaha lain yang sah, yang berdaya-saing dan kompetitif, dengan sasaran:

(1) Para tenaga ahli dalam bidang pengembangan ekonomi dapat memberikan sumbangan pemikiran, membangun managemen BUMD yang baik dan melakukan usaha-usaha yang dapat mendatang investasi di Kabupaten Landak.

(8)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 8 Bab I (2) Kalangan investor yang berminat menanamkan modalnya guna memberikan

kontribusi pada pendapatan daerah, pengurangan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Landak.

d. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan daerah guna mewujudkan kesejehteraan dan pertumbuhan ekonomi melalui koperasi, industri, perdagangan dan UKM, dengan sasaran:

(1) Kelembagaan UKM dan koperasi yang memiliki daya saing, sehat dan menguntungkan, sehingga mampu berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan daerah dan mewujudkan kesejahteraan di Kabupaten Landak. (2) Industri Kecil mampu tumbuh dan berkembang, sehingga ikut berkontribusi

dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Landak.

(3) Kalangan swasta memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan pendapatan daerah dan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat di Kabupaten Landak. (4) Masyarakat di Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec. Sompak, Kec. Banyuke

Hulu, Kec. Meranti, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Air Besar, Kec. Jelimpo, Kec. Sengah Temila, Kec. Mempawah Hulu, dan Kec. Menyuke ikut aktif dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan kesejahteraan masyarakat di seluruh kecamatan.

(10) Bank dan CU memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat yang ingin meningkatkan usahanya sehingga mampu meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan kesejahteraan masyarakat.

(11) DEKRANASDA memberikan krontribusi untuk memasarkan kerajinan-kerajinan dan karya seni masyakat Kabupaten Landak.

e. Menggalakan industri pariwisata guna meningkatkan pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran:

(1) Tempat-tempat wisata di Kec. Air Besar dan beberapa wilayah wisata lainnya menjadi tempat kunjungan wisata, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri, sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

(2) Masterplan Pariwasata beberapa kawasan wisata air terjun di Kec. Air Besar guna pengembangan lokasi wiasata yang berdaya saing, sehingga menjadi daerah kunjungan wisata, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. (3) Kerjasama dengan biro-biro perjalanan untuk meningkatkan kunjungan wisata,

baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

(4) Kalangan swasta yang berminat mengembangkan pariwisata di Kabupaten Landak, baik dalam bidang perhotelan, restoran dan jasa-jasa pariwisata lainnya.

(5) Aparatur pemerintah yang memiliki komitment untuk meningkatkan dan mengembangkan pariwisata, sehingga Kabupaten Landak menjadi daerah kunjungan wisata, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

f. Mewujudkan pengembangan pusat perdagangan, baik pusat pedagangan baru, local maupun tradsional, guna memberikan pelayanan kelancaran arus barang bagi masyarakat, dengan sasaran:

(1) Para perdagang mampu mengelola barang dan jasa dengan professional.

(2) Perusahaan-perusahaan swasta bekerjasama dengan pemerintah untuk menumbuhkan iklim perdagangan di Kabupaten Landak.

(9)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 9 Bab I (3) Masyarakat dapat meningkatkan usahanya dan dapat membuka peluang kerja

baru

g. Mewujudkan peningkatan investasi dalam berbagai bidang di Kabupaten Landak guna membuka peluang kerja, mengurangi angka pengangguran, menurunkan angka kemiskinan dan peningkatan pendapatan daerah, dengan sasaran:

(1) Para Investor dalam dan luar negeri tertarik menamkan modalnya di Kabupaten Landak

(2) Aparatur dapat memberikan pelayanan dan perijinan yang dibutuhkan para investor.

(3) Masyarakat ambil bagian dalam mengamankan usaha-usaha investasi di Kabupaten Landak.

h. Mewujudkan peningkatkan kapasitas energi guna mendukung industri dan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran:

(1) PLN mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, terutama di daerah-daerah yang belum dialiri layanan listrik di Kabupaten Landak

(2) Pertamina mampu memenuhi kebutuhan minyak dan gas bagi masyarakat di Kabupaten Landak

(3) Lembaga-lembaga swasta mampu mengembangkan kelistrikan tenaga surya dan listrik tenaga air di Kabupaten Landak.

(4) Masyarakat Kabupaten Landak secara umum, dan khususnya masyarakat kabupaten Landak yang belum terpenuhi kebutuhan akan energi listrik.

(5) Pembangkit listrik tenaga diesel Unit pelayanan PLTD di Kec. Ngabang, Pahauman, Senakin, Mandor, Kec. Menjalin, Karangan, Darit, Banyuke Hulu, Serimbu, yang mampu mensuplai kebutuhan akan listrik bagi masyarakat. (6) Pembangunan PLTMH Mananggar/ PLTA Pade Kembayung di Kec. Air Besar

yang mampu memberikan suplai listrik bagi masyarakat di Kabupaten Landak dan kabupaten-kabupaten di sekitarnya.

(7) Objek wisata dan daerah-daerah yang belum berlistrik di seluruh wilayah Kab. Landak, sehingga menjadi obyek wisata yang memiliki daya saing dan layak dikunjungi oleh wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

(8) Pembangunan Gardu Distribusi PLTD di Kec. Sengah Temila, Kec. Mempawah Hulu, Kec. Menyuke yang mampu memberikan suplai listrik bagi masyarakat, sehingga kebutuhan akan energi listrik dapat terpenuhi.

i. Mewujudkan pengelolaan sumber daya mineral yang mampu menopang pedapatan asli daerah, dan sekaligus mampu menjaga kelestarian lingkungan dalam setiap pengelolaannya, dengan sasaran:

(1) Para investor yang bergerak dibidang tambang dapat mengelola sumber daya mineral yang ada di Kabupaten Landak

(2) Masyarakat yang mengelola pertambangan rakyat mampu menjaga kelestarian lingkungan

3. Misi Ketiga yaitu : Mewujudkan Peningkatan Ekonomi Rakyat Berkelanjutkan melalui Pembangunan di Bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan.

(10)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 10 Bab I a. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Landak dalam upaya

menurunkan angka kemiskinan, dengan sasaran:

1) Keluarga sejahtera dan Keluarga prasejahtera ikut secara aktif melakukan usaha-usaha peningkatan pendapatan dalam bidang pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, sehingga mampu menjadi Kabupaten Landak sebagai Kabupaten yang sejahtera.

2) Para petani, nelayan dan peternak terlibat aktif mengembangkan usaha-usaha dalam bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan, sehingga tercipta peningkatan pendapatan ekonomi rakyat yang berkelanjutan di Kabupaten Landak.

b. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kabupaten Landak yang masih menganggur, dengan sasaran:

1) Masyarakat Kabupaten Landak berusia 15 tahun ke atas memiliki kesempatan kerja, sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan daerah.

2) Angkatan kerja yang masih menganggur memiliki pekerjaan, sehinga mampu meningkatkan kesejahteraannya.

c. Meningkatkan pertanian, ketersediaan bahan pangan, distribusi, akses, mutu dan keamanan pangan, dan peningkatan iklim usaha bagi sektor-sektor unggulan sebagai faktor penggerak utama perekonomian, dengan sasaran:

(1) Para petani di Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec. Sompak, Kec. Banyuke Hulu, Kec. Meranti, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Air Besar, Kec. Jelimpo, Kec. Sengah Temila, Kec. Mempawah Hulu, dan Kec. Menyuke berupaya meningkatkan produksi pertanian dan ketersediaan pangan, sehingga menjadi daerah surplus dalam bidang pertanian di Kabupatyen Kalimantan Barat.

(2) Kalangan wiraswasta yang bergerak di bidang agro-bisnis dan agro-industry secara aktif ikut mengembangkan dan meningkatkan bidang pertanian di Kabupaten Landak.

d. Meningkatkan usaha perkebunan guna menciptakan kesejahteraan dan mendukung pembangunan industri, dengan sasaran:

(1) Masyarakat Kabupaten Landak secara umum berkontribusi meningkatkan usaha-usaha dalam bidang perkebunan dan mendukung pembangunan industri guna menciptakan Kabupaten Landak sebagai produsen hasil-hasil perkebunan di Kalimantan Barat.

(2) Para Petani yang merupakan mata pencaharian terbesar di Kabupaten Landak terlibat aktif meningkatkan usaha-usaha perkebunan dalam upaya mendukung industri di Kabupaten Landak, sehingga tercipta kesejahteraan dalam masyarakat.

(3) Pelaku agri-bisnis terlibat aktif mengupayakan peningkatan dalam bidang perkebunan, sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat.

(4) Reboisasi dalam bentuk penanaman kembali hutan untuk kawasan-kawasan yang dihuni masyarakat berada di sekitar hutan lindung, masyarakat yang tinggal di DAS dan hulu sungai serta masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir.

(11)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 11 Bab I

e. Meningkatkan usaha peternakan guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan tumbuhnya industri peternakan, dengan sasaran:

(1) Masyarakat Kabupaten Landak ikut ambil bagian secara aktif dalam usaha-usaha peningkatan peternakan dan membangun industri peternakan di Kabupaten Landak dalam Kabupaten Landak sebagai produsen ternak di Kalimantan Barat.

(2) Para peternak sapi, babi dan jenis ternak lainnya di Kabupaten Landak berupaya meningkatkan usahanya, sehingga terwujud masyarakat Kabupaten Landak yang sejahtera.

f. Meningkatkan usaha perikanan guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan tumbuhnya industri perikanan, dengan sasaran:

(1) Nelayan yang bergerak dalam bidang perikanan darat dalam bentuk kolam, keramba dan lainnya secara aktif meningkatkan usaha-usahanya guna mewujudkan Kabupaten Landak yang sebagai produsen ikan darat di kalimantan Barat.

(2) Para pengusaha di bidang perikanan di Kabupaten Landak di Kabupaten Landak berupaya meningkatkan usahanya, sehingga terwujud masyarakat Kabupaten Landak yang sejahtera.

4. Misi Keempat, yaitu : Mewujudkan Pembangunan Prasarana Wilayah. # Tujuan dan Sasaran Keempat, yaitu :

a. Mewujudkan lancarnya arus produksi, barang dan jasa guna menciptakan masyarakat yang sejahtera, dengan sasaran:

(1) Semua desa dan kecamatan di Kabupaten Landak memiliki jalan dan jembatan sehingga arus produksi, barang dan jasa menjadi lancar.

(2) Pembangunan Jaringan jalan yang menghubungkan antar Kabupaten dan Provinsi: Pal 20-Sei. Ambawang, Jl. Meranti-Bentiang, Jl. Serimbu-Muara Ilai, Jl. Serimbu-Entikong untuk membuka akses daerah Kabupaten Landak.

(3) Pembangunan Jarigan rel kereta api Sosok-Ngabang-Sei. Pinyuh berserta sarana dan prasarananya untuk melancarkan arus produksi, barang dan jasa.

b. Mewujudkan terbukanya daerah-daerah terisolir, pedalaman dan tertinggal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan sasaran:

(1) Wilayah di Kabupaten Landak yang masih terisolir dan jauh dari akses informasi serta komunikasi, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraannya. (2) Masyarakat di wilayah Kabupaten Landak yang tinggal di pedalaman dan

masih tertinggal dalam berbagai bidang transportasi, sehingga mampu mengakses berbagai kebutuhan guna meningkatkan kesejahteraaannya.

c. Mewujudkan pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana untuk menunjang sektor pertanian, air bersih dan lainnya, guna memberikan pelayaan kepada para petan dan masyarakat umumnya, dengan sasaran :

(12)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 12 Bab I (1) Kecamatan-kecamatan yang masih memerlukan pembangunan Jaringan

Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya di seluruh Kecamatan di Kabupaten Landak.

(2) Jalan-jalan antar kecamatan dan Kabupaten, dan jalan antara Kabupaten dan Propinsi, yang masih memerlukan pembangunan turap/tulud/brojong.

(3) Daerah-daerah di Kabupaten Landak yang memiliki sungai, danau dan sumber daya air lainnya untuk dapat dikelola dan dikonservasi guna pelayanan air bersih dengan memanfaatkan sumber daya air yang ada di Kabupaten Landak. (4) PDAM memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan air bersih kepada

masyarakat.

(5) Aparatur memiliki prasarana untuk dapat melayani masyarakat dengan efektif dan efisien.

(6) Masyarakat terlibat aktif dalam pembangunan jalan, jembatan dan program pemberdayaan lainnya pada wilayah-wilayah yang terisolir.

(7) Kota-kota di seluruh kecamatan mampu menangani kebersihannya dan memiliki pengolahan sampah (TPS/TPA).

c. Mewujudkan sarana transportasi, baik darat maupun sungai, guna menciptakan kelancaran arus manusia, barang dan jasa serta menunjang wisata alam di Kabupaten Landak, dengan sasaran :

(1) Desa, kota kecamatan dan kota kabupaten dapat terhubungan, baik oleh jalur darat maupun jalur sungai.

(2) Tempat-tempat wisata dapat ditempuh dengan angkutan darat maupun angkutan sungai di Kecamatan Air Besar, Kec. Sebangki, Kec. Kuala Behe, Kec. Sengah Temila, Kec. Menjalin.

(3) Terminal B di Kota Ngabang dan Tipe C di Kecamatan Sengah Temila, Kecamatan Mempawah Hulu, Kecamatan Menyuke; Mandor dan Air Besar mampu melayani masyarakat.

(4) Nama-nama jalan di Kota Ngabang diketahui dengan baik.

d. Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi untuk kegiatan pemerintahan dan masyarakat, guna kemajuan pembagunan di Kabupaten Landak, dengan sasaran :

(1) Aparatur memiliki teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan dalam menunjang pembangunan di Kabupaten Landak.

(2) Radio komunitas menjadi salah satu radio yang dapat menyampaikan program-program pemerintah.

(3) Stasiun radio pemerintah daerah menjadi alat komunikasi yang mampu menjembatani kesenjangan informasi dalam masyarakat.

(4) Media massa dapat bekerjsama dengan pemerintah dalam pemberitaan-pemberitaannya.

5. Misi Kelima, yaitu : Mewujudakan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Ketahahan Budaya.

(13)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 13 Bab I a. Mewujudkan pembangunan Kabupaten Landak yang berwasasan lingkungan

hidup, dengan sasaran:

(1) Pengimplementasian Rencana Tata Ruang Kabupaten (RTRK) Landak sehingga program pembangunan dapat terencana dengan baik.

(2) Areal eks-pertambangan emas di wilayah Mandor dan sekitarnya menjadi kawasan industri (industrial estate) yang ramah lingkungan.

(3) Sebanyak 156 Desa di Kabupaten Landak terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan, sehingga menjadikan Kabupaten Landak yang ramah lingkungan.

(4) Kawasan-kawasan pertambangan rakyat yang terorganisir, sehingga kerusakan lingkungan dapat dikendalikan.

5) Daerah yang berada di wilayah rawan bencana menjadi daerah yang aman dengan melakukan pelestarian lingkungan di wilayah tersebut.

(6) Daerah resapan air dan hutan lindung yang memerlukan penjagaan, sehingga kebutuhan air bersih selalu tersedia di Kabupaten Landak.

(7) Pengelolaan limbah rumah sakit, keluarga, industri dan lainnya dapat terorganisir dengan baik, sehingga terciptanya lingkungan lestari dan limbah dapat bernilai ekonomis.

(8) Kawasan Hutan lindung menjadi kawasan yang terjaga kelestariannya, sehingga berkontribusi terhadap pencegahan kerusakan hutan di Indonesia. (9) Kawasan suaka alam dan cagar budaya yang memerlukan penyelamatan,

sehingga manjadi kawasan yang tetap terjaga kelestariannya.

(10) Kawasan DAS yang memerlukan pengamanan dari kerusakan lingkungan, sehingga menjadi sumber air bagi masyarakat di sekitarnya.

(11) Masyarakat terlibat aktif untuk menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Landak.

(12) Aparatur pemerintah terlibat aktif melakukan kampanye-kampaye yang wawasan lingkungan hidup.

b. Mewujudkan pembangunan Kabupaten Landak berwawasan budaya dan kearifan lokal, dengan sasaran:

1) Rumah panjang, panyugu, tempat-tempat keramat dan sejenisnya dapat terjaga dengan baik, sehingga generasi muda memiliki eksistensi dalam membangun kabupaten Landak ke depan.

2) Masyarakat Adat Kabupaten Landak mampu menjaga budaya dan kearifan lokalnya, sehingga menjadi salah satu landasan dalam pembangunan di Kabupaten Landak.

6. Misi Keenam, yaitu : Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang baik. # Tujuan dan Sasaran Misi Keenam, yaitu :

a. Mewujudkan tata pemerintahan yang demokratis, berkeadilan, jujur, bertanggung jawab, berintegritas dan akuntabel, dengan sasaran :

(1) Aparatur pemerintahan memiliki sikap yang demokratis, berkeadilan, jujur, bertanggungjawab dan berintegritas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

(14)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 14 Bab I (2) Otonomi daerah daerah mampu mensejahterakan masyarakat Kabupaten

Landak.

(3) Steakholder di Kabupaten Landak mendukung usaha-usaha pemerintah dalam membangun kabupaten Landak yang bermoral dan berdaya saing.

(4) Sarana dan prasarana yang mampu menggerakan aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

b. Mewujudkan perencanaan pembangunan yang dapat dilaksanakan dengan baik, guna keberhasilan pembangunan di Kabupaten Landak, dengan sasaran :

(1) Aparatur pemerintah memiliki kapasitas dan intergritas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

(2) Data dan informasi menjadi alat ukur kinerja yang dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pengendalian pembangunan daerah.

(3) Penelitian dan pengembangan yang valid menjadi dasar untuk dalam mengambil kebijakan dalam pembangunan di Kabupaten Landak.

(4) Kawasan strategis cepat tumbuh menjadi target utama pembangunan daerah di Kabupaten Landak.

c. Mewujudkan pelayanan publik, sistem informasi terpadu, dan penjamin mutu yang berkualitas dan efisien, dengan sasaran :

(1) Seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Landak dapat terlayani dengan mudah, cepat dan tepat, sehingga kebutuhan akan Kartu Keluarga, e-KTP, Akta Kelahiran, Akta Perkawinan dan lainnya dapat terpenuhi dengan baik.

(2) Aparatur pemerintah daerah Kabupaten Landak memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, sehingga terwujud pemerintahan yang baik. (3) Masyarakat yang terisolir atau yang karena kondisi (sakit/cacat) tidak dapat

datang ke kantor-kantor Kecamatan mendapatkan pelayanan yang maksimal.

d. Membangun perpolitikan di daerah yang kondusif guna mendukung kinerja pemerintahan daerah, dengan sasaran :

(1) Partai-partai politik yang ada di Kabupaten Landak bersama pemerintah daerah bekerjasama menciptakan kondisi perpolitikan yang kondusif, sehingga mampu mewujudkan pembangunan di Kabupaten Landak.

(2) Aparatur pemerintah daerah Kabupaten Landak terlibat aktif dalam membangun kerjasama dengan berbagai pihak, sehinga tercipta kondisi yang harmonis di Kabupaten Landak.

(3) Masyarakat Kabupaten Landak secara umum memliki kesadaran yang kritis dalam ikut membangun Kabupaten Landak.

(4) Pemeilihan umum kepala daerah dapat terlaksana dengan baik di kabupaten Landak.

e. Mewujudkan penataan ruang yang konfrehensip guna menjamin keterselenggaraannya pembangunan yang selaras di Kabupaten Landak, dengan ssasaran :

(1) Aparatur dengan konsekuen menerapkan tata ruang dalam setiap program kerja yang dilakukan.

(15)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 15 Bab I (2) Para steakholder mematuhi tata ruang yang telah disusun dalam setiap

pemanfaatan kawasan dan sumber daya alam yang ada.

f. Mewujudkan peningkatan kesejehteraan masyarakat guna mengurangi angka penggangguran dan angka kemiskinan di Kabupaten Landak, dengan sasaran : (1) Angka usia kerja memiliki keterampilan untuk membuka lapangan kerja baru

serta memiliki kualitas dan prosuktiviotas dalam bekerja.

(2) Tenaga kerja memiliki perlindungan dan pengembangan dalam melaksanakan kerjanya.

(3) Masyarakat di desa terpencil memiliki jalan yang dapat dilalui guna meningkatkan pendapatannya.

g. Mewujudkan pemberdayaan masyarakat, khususnya yang berada di pedesaan, guna meningkatkan taraf hidup, dengan sasaran :

(1) Aparatur desa memiliki kapasitas mengelola keuangan desa serta kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan desa.

(2) Masyarakat desa berpartisipasi dalam membangun desanya.

(3) Perempuan-perempuan desa aktif dalam keikutsertaan dalam membangun desa.

1.2.4 Kebijakan Penataan Ruang

Adapun tujuan Penataan Ruang Kabupaten Landak adalah untuk : “Mewujudkan Kabupaten landak yg Maju melalui Pengembangan Agrobisnis, Agroindustri & Pertambangan Yang Berwawasan Lingkungan “.

Adapun Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Landak meliputi :

a. Percepatan Pertumbuhan Ekonomi. b. Pengembangan Sektor Unggulan.

c. Penelolaan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan. d. Pengembangan & Pelestarian Kebudayaan Daerah.

1.3 Maksud dan Tujuan

Buku Putih Sanitasi Landak merupakan Dasar dan Acuan dimulainya pekerjaan Sanitasi yang lebih terintegrasi karena Buku Putih Sanitasi merupakan hasil kerja berbagai komponen Dinas atau kelembagaan lain yang terkait dengan Sanitasi. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak inilah yang menyediakan data dasar yang esensial mengenai struktur, situasi dan kebutuhan sanitasi Kabupaten Landak, yang nantinya menjadi panduan kebijakan Pemerintah Kabupaten Landak dalam Manejemen Kegiatan Sanitasi.

1.4 Metodologi

Untuk lebih memahami proses dan kegiatan penyusunan Buku Putih ini secara menyeluruh, akan disajikan beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek metodologi

(16)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 16 Bab I yang digunakan dalam penulisan ini yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.4.1 Penetapan Lingkup Buku Putih

Penetapan lingkup ini sangat penting untuk memastikan pemahaman yang baik tentang pengertian Buku Putih dan memahami tujuan disusunnya buku Putih. Tahap ini merupakan proses konsolidasi awal bagi Pokja untuk menyepakati beberapa hal sebagai berikut :

a. Jenis informasi dan sumbernya b. Cakupan wilayah pemetaan c. Metoda analisis

d. Pembagian tugas dan pelaporan e. Jadwal kerja penyusunan Buku Putih.

1.4.2 Pemetaan Situasi Sanitasi

Pemetaan situasi sanitasi dalam Penyusunan Buku Putih Sanitasi dilakukan dengan melakukan olah data, baik berasal dari data yang telah ada (Data Sekunder) maupun mencari data baru yang lebih up to date dengan melakukan Study dan Kunjungan Lapangan (Data Primer).

a. Pemetaan Situasi Sanitasi berdasarkan Data Sekunder

Pemetaan secara cepat dapat dilakukan melalui pengumpulan dan analisis data sekunder yang dihimpun dari berbagai sumber data seperti SKPD, BPS, PDAM, dokumen-dokumen yang ada di Kabupaten Landak (Dokumen Perencanaan), pemerintah pusat, publikasi media, atau dari lembaga lain.

b. Pemetaan Situasi Sanitasi berdasarkan Data Primer

Untuk mempertajam pemetaan situasi sanitasi di Kabupaten Landak, Pokja perlu memutakhirkan datanya melalui pengumpulan data primer melalui beberapa kajian / studi sbb :

- Studi EHRA (Enviromental Health Risk Assesment )

Study Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Study Penilaian Risiko

Kesehatan Lingkungan, adalah sebuah Survey Partisipatif di tingkat Kabupaten untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku higinitas pada skala rumah tangga. Karena informasi diperoleh secara langsung (primer) dari masyarakat, maka EHRA akan melengkapi dan mempertajam data sekunder yang telah dimiliki Pokja. Metode yang digunakan dalam survey EHRA adalah dengan metode wawancara dan pengamatan langsung berbasis rumah tangga, dimana respondennya adalah perempuan.

(17)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 17 Bab I - Study SSA ( Study Sanitation Supply Assessment )

Study Sanitation Supply Assessment (SSA) atau Studi Penyedia Layanan Sanitasi

dimaksudkan untuk mengetahui partisipasi sektor swasta dan masyarakat dalam penyediaan produk dan layanan sanitasi. Hal ini sangat berguna untuk menyusun strategi pelibatan sektor swasta dan masyarakat pada saat penyusunan perencanaan kegiatan. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah Wawancara dan Kunjungan Lapangan.

- Study Kelembagaan

Pokja Sanitasi melakukan analisis terhadap aspek kelembagaan dan peraturan yang berkaitan dengan bidang sanitasi, dengan melakukan diskusi kelompok terarah yang membahas regulasi yang telah ada dan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang melekat di masing – masing SKPD. Dalam pembahasan tersebut, Pokja dibagi ke dalam beberapa fungsi, di antaranya fungsi perencanaan, implementasi – fisik maupun nonfisik, pengawasan, serta monitoring dan evaluasi. Selain itu perlu dibahas juga keterkaitan kerja antar SKPD dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut.

- Penetapan Area Berisiko Sanitasi

Penetapan Area Berisiko Sanitasi merupakan salah satu keluaran (Rekomendasi) penting dalam Buku Putih. Penetapan area berisiko didasarkan pada : Hasil Survei EHRA, Persepsi SKPD dan Data Sekunder. Peta Area Berisiko menjadi Acuan Dasar dalam Penentuan Lokasi Prioritas Pembangunan Sanitasi.

1.4.3 Konsep dan Finalisasi Buku Putih Sanitasi

Untuk menjamin kualitas Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak, Pokja Sanitasi akan melakukan konsultasi dengan Tim Pengarah dan Pokja Provinsi, agar mendapatkan masukan dan perbaikan sesuai dengan standard yang dipersyaratkan. Draft Buku Putih Sanitasi yang telah dibahas oleh anggota Pokja Sanitasi berdasarkan masukan dari Tim Pengarah dan Pokja Provinsi, untuk selanjutnya akan dilakukan Uji Publik untuk mendapatkan masukan dari SKPD maupun fihak – fihak diluar Pemerintahan.

Hasil dari Uji Publik tersebut akan dijadikan dasar dalam Finalisasi Buku Putih Sanitasi, yang akan dilaksanakan oleh Tim Teknis Pokja Sanitasi Kabupaten Landak.

Adapun Bagan alir penyusunan Buku Putih Sanitasi tergambar disetiap milestonenya sebagai berikut :

(18)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 18 Bab I Gambar 1.1. Bagan alir penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak

Penyusunan Profil Wilayah

Penilaian Profil sanitasi

Pemetaan Sistem Sanitasi Pengumpulan Data Primer

dan Sekunder

Identifikasi Permasalahan

Identifikasi Program dan Kegiatan Pembangunan

Milestone 1

Milestone 2

Milestone 3

Penyiapan Profil Wilayah

Ruang Lingkup Pengumpulan Data Sekunder Internalisasi Penyamaan Persepsi Kesepahaman pentingnya Buku Putih Sanitasi

Penyusunan Rencana Kerja Pokja Sanitasi

(19)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 19 Bab I 1.5 Dasar Hukum dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain

1.5.1 Dasar Hukum

Di dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak, akan berpijak pada Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di tingkat Pusat, Provinsi maupun Daerah. Dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi di Kabupaten Landak didasarkan pada aturan-aturan dan produk hukum yang meliputi :

Undang-Undang

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1966 tentang Hygiene.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antar Pemerintah Pusat dan Daerah.;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. 7. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. 8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

9. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No. 144. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5063).

Finalisasi Buku Putih

Penetapan Prioritas Pengembangan

Sanitasi

Persepsi SKPD

Analisis Data Sekunder

Analisis Studi EHRA

Konsultasi dgn Tim Pengarah

Konsultasi Publik

Milestone 4

Milestone 5

Analisis SWOT

(20)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 20 Bab I 10. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Pemukiman.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1982 tentang Pengaturan Air. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian

Pencemaran Air.

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

7. Peraturan Pemerintah No 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan yang berkeadilan.

Peraturan Presiden Republik Indonesia

1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014.;

Keputusan Presiden Republik Indonesia

1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 123 Tahun 2001 tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.

Peraturan Menteri

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1018/Menkes/Per/V/2011 tentang Strategi Adaptasi Sektor Kesehatan Terhadap Dampak Perubahan Iklim.

Keputusan Menteri

1. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Rumah.

3. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi degan AMDAL.

(21)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 21 Bab I 4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 111 Tahun 2003 tentang Pedoman

Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber Air.

5. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu air Limbah Domestik.

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/Menkes/Per/X/2004 tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air (SPA).

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1428/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Puskesmas.

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1429/Menkes/SK/2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Dilingkungan Sekolah.

10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas.

11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

Peraturan Daerah Kabupaten Landak

1. Peraturan Bupati Kab. Landak Nomor 012 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Kabupaten Landak

2. Peraturan Daerah Kabupaten Landak Nomor 09 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Landak Tahun 2012 s.d 2016 tanggal : 17 Desember 2012.

3. Peraturan Daerah Kabupaten Landak No. 08 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum. Petunjuk Teknis

1. Buku A, Pengenalan Program dan Pembentukan Pokja Sanitasi, Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS), 2010.

2. Buku B, Penilaian dan Pemetaan Situasi Sanitasi Kota, Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS), 2010.

3. Buku C, Penyusunan Dokumen Strategi Sanitasi Kota, Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS), 2010.

(22)

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Landak 2013 Halaman 22 Bab I 4. Buku referensi, Opsi Sistem dan Teknologi Sanitasi, Tim Teknis Pembangunan Sanitasi

(TTPS),2010.

1.5.2 Kaitan Dengan Dokumen Perencanaan Lain

Buku Putih Sanitasi berfungsi sebagai Data Base Sanitasi yang menyediakan data dasar mengenai Profil, Situasi dan Kebutuhan Sanitasi di Kabupaten Landak berbasis Desa/Kelurahan yang disepakati oleh seluruh SKPD dan Stakeholder Kab. Landak. Dalam kaitannya dengan Dokumen Perencanaan lainnya di Kabupaten Landak, Buku Putih Sanitasi ini diposisikan sebagai Dasar Pijakan Perencanaan Strategi Pembangunan Sanitasi Kabupaten Landak yang dituangkan dalam Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) sebagai kelanjutan dari rangkaian Program Percepatan Pembangunan Sanitasi di Kabupaten Landak secara keseluruhan dan berkelanjutan. Juga sebagai masukan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengan Daerah (RPJMD) dan atau RPIJM Kabupaten Landak. Dokumen Buku Putih Sanitasi (BPS) ini akan dilakukan updating dan review minimal sekali setahun dalam lima tahun berikutnya.

Secara ringkas kedudukan Buku Putih Sanisasi dalam kaitannya dengan dasar hukum dan dukumen yang lain seperti digambarkan dalam Tabel 1.1 seperti dibawah ini:

Tabel.1.1 Bagan Dasar Hukum Buku Putih dan Dokumen Perencanaan Lainnya.

Undang-Undang Produk Pusat Undang-Undang Produk Provinsi Undang-Undang Produk Kab/kota Perda: RPJMD, RTRW PerBupati: Buku Putih, SSK SK Bupati: -Tim Pokja, dll

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dengan adanya industri kecil genteng pres tersebut dapat diharapkan pendapatan keluarga yang bergerak di bidang ini serta masyarakat sekitar akan semakin meningkat

Rumah produktif/usaha berbasis rumah, memberikan dampak peningkatan pendapatan dan taraf hidup bagi masyarakat, namun seiring dengan penambahan jumlah anggota

 Kolom (e): Diisi dengan target cakupan jangka menengah (5 tahun) untuk sistem sanitasi yang akan dikembangkan sesuai dengan hasil tahapan pengembangan yang

Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang telah dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. Orang atau keluarga yang mempunyai status

Usahatani juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengorganisasikan sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang menyangkut bidang pertanian

Hal tersebut di atas mendorong Pemerintah Kabupaten Temanggung untuk ikut serta dalam program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP yang merupakan program bersama

Indikator kinerja program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 2020 yaitu Jumlah produksi Tanaman Pangan :a.padi b.tanaman pangan lainnya dengan target sebesar Tanaman Pangan

Sebagai akselerasi untuk mewujudkan kesinambungan pembangunan dengan memperhatikan RPJM Nasional, dan mengacu pada RPJP Kota Yogyakarta dan berdasarkan pada