• Tidak ada hasil yang ditemukan

Demi masa. Sesungquhnya manusia itu berada dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Demi masa. Sesungquhnya manusia itu berada dalam"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

D e m i m a s a . S e s u n g q u h n y a m a n u s i a i t u b e r a d a d a l a m k e r u q i a n , k e c u a l i o r a n g - o r a n g y a n q b e r i m a n d a n m e l a - k u k a n amal s a l e h dan n a s i h a t - m e n a s i h a t i s u p a y a ( m e n j a - l a n k a n ) k e b e n a r a n d a n n a s i h a t - m e n a s i h a t i s u p a y a s a b a r ( t a b a h menqhadapi k e s u l i t a n ) " Q . S . A1 A s h r : 1

-

3 . l i n t u k yang t i d a k p e r n a h berhenti mendoakan, Bapak, Mamah,

(2)

ANALISlS FUNGSI

-

FUNGSI DAM SALURAN PEMASARAN

KOFAODITAS MELON DI KABUPATEN NGAWI PROPlMSI JAWA TlMUR

J U R U S A N ILMU- ILMU SOSlAL EKONOMl PERTANIAN FAKULTAS PERTANlAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1 S 9 2

(3)

PERNYATAAN

DENGAN I N I SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSS INS BENAR-BENAR H A S I L K A R Y A S A Y A S E N D I R I Y A N G B E L U M P E R N A H D I A J U K A N SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, September 1992

(4)

ANALISIS FUNGSI-FUNGSI DAN SALURAN PEMASARAN

KOMODITAS MELON DI KABUPATEN NGAWI PROPINSI JAWA TIMUR

Oleh

INGE RETNOWATI A 25.0740

Skripsi

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada

Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

JUrUSan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor 1992

(5)

Judul Skripsi : ANALISIS FUNGSI-FUNGSI DAN SALURAN PEMASARAN KOMODITAS MELON DI KABUPATEN NGAWI PROPINSI JAWA TIMUR

Nama ~ a h a s i s w a : INGE RETNOWATI

Nomor Pokok : A 25.0740

Program Studi : AGRIBISNIS

Menyetujui, Dosen Pembimbing

C_C

2Ll,

Ir. H. MA'MUN SARMA MS. MEc. NIP. 131 473 953

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 27 Februari 1 9 7 0 di J a k a r t a . P e n u l i s a d a l a h anak ketiga d a r i e m p a t bersaudara, dari ayah Ir. Hirman Sukarso dan Ibu Suwarti.

Penulis mulai masuk Sekolah Dasar pada tahun 1976 di SD Tarakanita I11 Jakarta, dan dilanjutkan pada tahun 1979

k e SD Indriyasana VII Surabaya hingga selesai pada tahun

1982. Pada tahun 1982 penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat menengah pertama di SMP Negeri 6 Surabaya. Pada tahun 1985 penulis mengikuti pendidikan menengah atas di SMA Negeri 5 Surabaya, hingga selesai pada tahun 1988.

P a d a t a h u n 1 9 8 8 p e n u l i s diterima d i I n s t i t u t Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Pada tahun 1989 penulis diterima di Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian IPB pada Program Studi Agribisnis.

(7)

RINGKASAN

INGE RETNOWAT~. Analisis Fungsi-Fungsi dan Saluran Pema- saran Komoditas Melon Di Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur (di bawah bimbingan Ma'mun Sarma).

Indonesia memiliki potensi produksi dan potensi pasar yang baik bagi pengembangan komoditas buah-buahan. Poten- si produksi dan potensi pasar tersebut perlu dikelola dengan sistem agribisnis yang baik.

Salah satu permasalahan agribisnis buah-buahan di Indonesia, adalah dalam subsistem pemasaran. Ha1 ini menyangkut sifat komoditas buah yang musiman, bulky, serta mudah terserang hama dan penyakit. Masalah lain adalah fungsi-fungsi pemasaran yang kurang berjalan baik, salu- ran pemasaran yang tidak efisien, posisi petani yang lemah, dan posisi pedagang antardaerah yang kuat yang dapat menekan kondisi petani.

Melon (Cucumis melo, L) merupakan salah satu komodi- tas buah-buahan yang relatif baru dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pengembangan komoditas ini dari sisi produksi, memerlukan penanganan yang baik dari sisi pemasarannya. Dalam ha1 ini, fungsi-fungsi dan saluran pemasaran yang terjadi perlu diperhatikan pelaksanaan dan efisiensinya.

Tujuan praktek lapang ini adalah mengetahui keadaan umum usahatani melon, mengetahui fungsi-fungsi pemasaran dalam sistem tataniaga komoditas melon; menganalisis

(8)

yang terjadi; serta menganalisis efisiensi saluran pemasa- ran komoditas melon pada saluran tataniaga tersebut. Praktek lapang ini merupakan studi kasus terhadap para petani melon di Kecamatan Walikukun dan Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi yang merupakan daerah pusat produksi melon. Praktek lapang dilakukan di dua lokasi, yakni di daerah pusat produksi melon di Kabupaten Ngawi dan di daerah pusat konsumsi di DKI Jakarta. Responden dipilih dari petani penanam melon sebanyak 41 orang, peda- gang pengumpul sebanyak enam orang dan pedagang antar- daerah sebanyak lima orang. Dalam analisis ini, efisiensi pemasaran diukur melalui perbandingan antar saluran pema- saran, berdasarkan besarnya kontribusi marjin pemasaran yang dihubungkan dengan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga tataniaga yang terlibat. Praktek lapang dilakukan pada bulan Mei-Juni 1992.

Hasil praktek lapang menunjukkan bahwa di daerah pusat produksi melon di Ngawi, rata-rata luas lahan melon yang diolah adalah 0.43 hektar. Petani yang berlahan melon lebih luas menggunakan modal kerja per hektar yang lebih besar dan mengusahakan tanaman melon ini dengan intensitas tanam yang lebih tinggi, dibandingkan petani yang mengusahakan melon pada lahan yang lebih sempit. Teknik budidaya yang dilakukan para petani ini cukup baik, dan kualitas buah yang dihasilkan pun cukup baik.

(9)

Tingkat resiko yang dapat dialami petani melon cukup tinggi, yakni sebesar 20%. Oleh karena itu para petani tetap mengandalkan tanaman padi sebagai tanaman utama. Tanaman melon diusahakannya hanya sebagai usahatani sam- pingan. Hal ini ditunjukkan pula oleh besarnya proporsi luas lahan melon dibandingkan luas keseluruhan lahan yang diolahnya (termasuk tanaman lain) yakni hanya 20-25%.

Hasil analisis usahatani menunjukkan bahwa tingkat penerimaan bersih yang dapat diperoleh petani melon ini mencapai RP 4.7 juta, lebih besar dibanding biaya yang harus dikeluarkannya, sebesar Rp 4.2 juta.

Di daerah pusat produksi melon di Ngawi, 71.43% petani memasarkan buah melonnya ke saluran pemasaran yang dikembangkan oleh PT Moena Farms. Pemilihan saluran yang ditempuh petani adalah berdasarkan beberapa hal, yakni faktor waktu, pengetahuan mengenai jaringan pemasaran melon, besarnya volume produksi, tingkat harga, serta keterjaminan pasar dan cara pembayaran.

Hasil analisis terhadap saluran pemasaran yang terja- di, menunjukkan bahwa terdapat dua saluran pemasaran utama yang ditempuh petani melon di Ngawi, yakni saluran yang dilalui oleh PT Moena Farms, dan saluran yang dilalui oleh pedagang pengumpul dan Usaha Dagang Hasta.

Hasil analisis marjin pemasaran menunjukkan bahwa farmer's share yang dapat diperoleh petani melalui salu-

(10)

Sedangkan saluran lain yakni yang dilalui oleh pedagang pengumpul dan Usaha Dagang Hasta, memberikan farmer's share sebesar 35.90%.

Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi pemasaran, PT Moena Farms melakukan fungsi pemasaran yang lebih beik dibanding lembaga tataniaga lain. Dalam fungsi pertukaran, perusa- haan ini dapat memberikan jaminan pasar dan pembayaran kepada petani produsen, serta jaminan kontinyuitas jumlah dan kualitas pengadaan kepada pedagang pengecer yang belum dapat dilakukan oleh usaha dagang lain. Dalam fungsi fisik, perusahaan memberikan penanganan pengangkutan dan pengemasan yang lebih baik.

Hasil analisis efisiensi pemasaran menunjukkan bahwa saluran pemasaran yang dilalui oleh PT MOena Farms lebih efisien dibandingkan saluran pemasaran lain, berdasarkan kontribusi marjin yang terjadi dan fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukannya.

Beberapa saran berhasil dirumuskan untuk meningkatkan efisiensi pemasaran komoditas melon.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka mewujudkan penyajian nilai BMN pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat yang akuntabel sesuai dengan nilai wajarnya, serta dalam rangka mewujudkan

Ruang-ruang luar berfungsi sebagai simpul-simpul yang mengikat bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya, baik bangunan baru maupun bangunan lama. Penempatan ruang luar yang sangat

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, perlu membentuk Peraturan

Pada akhirnya yang menentukan kesan, karakter dan image seperti apa yang akan ditampilkan adalah sifat dari bisnis yang dijalankan oleh perusahaan (company profile

Dari variabel tersebut diketahui bahwa ada ketidakpastian dalam kontrak hal ini akan berpengaruh terhadap biaya pekerjaan dimana, semakin tinggi faktor

Dehidrasi, yaitu penghilangan dari air yang mengikat pada suhu (150-650)°C. Adanya perpindahan materi diantara butiran yang disebut proses difusi 2. Adanya sumber energi yang

Telah dibuktikan bahwa nikotin dapat mengganggu perhatian dan kemampuan, tetapi hal iniakan berkurang apabila mereka diberi nikotin atau rokok, faktor jenis kelamin

Sementara Sudibyakto (2007) menyatakan bahwa pengelolaan pulau-pulau kecil di Indonesia menjadi sangat penting manakala dampak perubahan iklim berupa kenaikan muka air laut