• Tidak ada hasil yang ditemukan

Neng Tine, Hernawan. Keyword: think pair and share, classification of living things, learning outcomes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Neng Tine, Hernawan. Keyword: think pair and share, classification of living things, learning outcomes"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Trial Implementation of Cooperative Learning Model Types Think Pair and Share on Concept Classification of Living Things in the Junior High School

Seventh Grade 8 City Tasikmalaya Neng Tine, Hernawan

ABSTRACT

In the education is measured not only the student's ability, but the quality of its teachers was a key factor in order to realize the quality of education quality. many teachers or lecturers who deliver material to students with enough explanations. so should the interaction between students and faculty. with the presence of the teacher or teachers should be required to have an idea, capability and suitable teaching methods to improve student learning outcomes. In this case the learning process should be directed to reveal how a method or model of learning that can be used by teachers to improve teacher. the chosen model of cooperative learning, cooperative learning model due to an educator will be more easily and effectively manage classroom and students. Learning model presented here is a model of cooperative type think pair and share. learning objective that students better understand and understand the material presented by the teacher.

(2)

Uji Coba Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair And Share pada Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup di Kelas VII SMP Negeri 8

Kota Tasikmalaya

Neng Tine, Hernawan

ABSTRAK

Dalam pendidikan yang di ukur tidak hanya kemampuan siswa saja, tetapi kualitas pengajar nya pun menjadi faktor utama agar dapat terwujudnya mutu pendidikan yang berkualitas. saat ini banyak guru atau pengajar yang menyampaikan materi kepada siswa cukup dengan penjelasan saja. jadi seharusnya adanya interaksi antara siswa dengan pengajar. dengan adanya hal tersebut maka guru atau pengajar dituntut untuk mempunyai ide, kemampuan dan metode mengajar yang cocok untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam hal ini sebaiknya proses pembelajaran diarahkan untuk mengungkapkan bagaimana suatu metode atau model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan kualitas guru itu sendiri. maka dipilihlah model pembelajaran kooperatif, karena dengan model pembelajaran kooperatif seorang pendidik akan lebih mudah dan efektif dalam mengelola kelas dan siswa. Model pembelajaran yang dibahas disini adalah model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share tujuannya agar siswa lebih memahami dan mengerti mengenai materi yang disampaikan oleh guru.

Keyword: think pair and share, Klasifikasi Makhluk Hidup, hasil belajar Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pendidikan yang diukur tidak hanya kemampuan siswanya saja tetapi, kualiatas pengajarnya pun menjadi faktor utama agar dapat terwujudnya mutu pendidikan yang berkualiatas. Saat ini banyak guru atau pengajar yang menyampaikan materi kepada siswa cukup dengan penjelasan saja, banyak guru yang tidak menyadari apakah materi tersebut dipahami oleh siswanya atau tidak. Jadi seharusnya ada interaksi yang baik antara pengajar dengan siswanya. Dengan adanya hal tersebut seorang pengajar atau guru dituntut untuk mempunyai ide-ide, skill, dan metode mengajar yang cocok untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi pendiddikan Biologi kelas VII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya, mereka berpendapat bahwa pemahaman siswa pada konsep Klasifikasi Makhluk Hidup sangat rendah hal ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa pada tahun ajaran 2011/2012 adalah 72,00 sedangkan KKM yang harus dicapai adalah 75,00 padahal guru telah menerangkan materi dengan baik walaupun masih

(3)

menggunakan metode ceramah dan melakukan diskusi kelompok, hanya saja ketika proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat kurang termotivasi dan memperhatikan materi yang disampaikan guru, gurunya pun tidak terlalu mengontrol sejauh mana kemampuan penguasaan konsep siswa, pemahaman, dan penguasaan materi yang disampaikan.

Bertolak dari hal-hal di atas maka dipilihlah model pembelajaran kooperatif (cooperative learning), karena dengan model pembelajaran kooperatif seorang pendidik akan lebih mudah dan efektif dalam mengelola kelas dan siswa akan lebih mudah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Model pembelajaran kooperatif yang akan dibahas di sini adalah model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share. Tujuan diterapkanya model pembelajaran ini, siswa diharapkan lebih memahami dan mengerti mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share merupakan model pembelajaran di mana siswa lebih aktif dalam melakukan proses pembelajaran, dengan model pembelajaran ini siswa dilatih untuk berpikir dan saling bertukar pendapat mengenai materi yang diajarkan baik dengan teman sebangku ataupun dengan teman sekelas, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. apakah model pembelajaran yang digunakan sesuai dengan konsep yang akan diajarkan?;

2. mengapa hasil belajar Biologi kurang memuaskan?;

3. apakah kemampuan guru dalam menggunakan metode berpengaruh terhadap hasil belajar siswa?;

4. apakah model pembelajaran think pair and share dapat meningkatkan hasil belajar siswa?; dan

5. apakah motivasi dan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa?

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas, maka penelitian ini perlu dibatasi hanya pada hal-hal di antaranya sebagai berikut:

1. penelitian dilakukan di kelas VII semester 2 SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2012/2013.

2. model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share.

3. materi yang di bahas dalam penelitian ini adalah konsep Klasifikasi Makhluk Hidup.

4. pengukuran hasil belajar diambil dari tes tulis dengan bentuk soal pilihan ganda yang diukur dari ranah kognitif dan dibatasi hanya pada jenjang mengingat (C1), mengerti (C2), dan memakai (C3).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dirumuskan masalah sebagai berikut, “apakah model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Klasifikasi Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya?”.

(4)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecocokan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share pada proses pembelajaran konsep Klasifikasi Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya

D. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai hasil kajian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan memberikan kemudahan dalam mempelajari suatu konsep, sehingga belajar yang aktif dan efektif dapat tercapai, dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kegunaan Praktis

a. Peneliti diharapkan memperoleh tambahan wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam mengaplikasikan pengetahuan yang didapat selama proses penelitian ini.

b. Memberikan motivasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar, serta menjadikan siswa lebih aktif dan cepat tanggap dalam memahami suatu konsep pembelajaran.

c. Dapat dijadikan pembelajaran dalam menentukan langkah-langkah mengajar sehingga dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar Biologi, serta untuk perbaikan dan pembelajaran guru itu sendiri.

d. Dapat dijadikan bahan informasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan serta memberikan penjelasan mengenai model

pembelajaran yang bervariasi terhadap hasil belajar siswa. E. Pembahasan

1. Model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share

Model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share menurut (Slavin, 2005:257)

Metode sederhana tapi sangat bermanfaat dikembangkan oleh Frank Lyman dari University of Maryland. Ketika guru menyampaikan pelajaran kepada kelas, siswa duduk berpasangan dengan timnya masing-masing. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa diminta untuk memikirkan sebuah jawaban dari mereka sendiri, lalu berpasangan dengan pasanganya untuk mencapai sebuah kesepakatan terhadap jawaban. Akhirnya, guru meminta siswa untuk berbagi jawaban yang telah mereka sepakati dengan seluruh kelas.

Model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share bertujuan untuk melatih daya tangkap dan pemahaman siswa terhadap suatu materi, think pair and share seperti namanya “thinking” pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran atau materi untuk dipikirkan oleh siswa. Guru memberi kesempatan kepada mereka memikirkan jawabanya. Selanjutnya “pairing” pada tahap ini guru meminta siswa untuk berpasang-pasangan. Beri kesempatan pada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi. Diharapkan diskusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya dengan pasanganya. Hasil diskusi ditiap-tiap pasangan

(5)

hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini dikenal dengan “sharing” dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengonstruksian pengetahuan. siswa dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya.

a. kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share adalah; 1) memberikan waktu kepada siswa untuk merefleksikan isi materi

pelajaran;

2) siswa akan terlatih dalam menerapkan suatu konsep karena bertukar pendapat untuk memecahkan suatu masalah;

3) memberikan waktu kepada siswa untuk melatih mengeluarkan pendapat sebelum berbagi dengan kelompok kecil atau kelas secara keseluruhan; dan

4) Menumbuhkan sikap tenggang rasa, mau mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain.

b. kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share adalah: 1) masih ada siswa yang belum memahami mengenai langkah-langkah model

pembelajaran kooperatif tipe think pair and share sehingga guru harus mengulang untuk menjelaskan langkah-langkahnya;

2) model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share memerlukan persiapan-persiapan yang cukup rumit jika dibandingkan dengan model pembelajaran secara langsung; dan

3) waktu yang digunakan terbatas sedangkan jumlah kelompok yang terbentuknya banyak.

2. Kecocokan

Untuk mengetahui cocok atau tidaknya model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share diterapkan pada proses pembelajaran konsep Klasifikasi Makhluk Hidup, maka dilakukan pengujian hipotesis terhadap data yang diperoleh selama penelitian (data hasil pretest dan hasil posttest). Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis melalui uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data diambil dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah uji chi kuadrat. Berdasarkan uji normalitas terhadap data (pretest), diperoleh nilai = 2,85 dan = 7,81 (

), sedangkan terhadap data (posttest), diperoleh nilai = 3,69 dan = 7,81 ( ). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada kedua data telah diambil dari populasi-populasi yang berdistribusi normal. Pengujian prasyarat analisis kemudian dilanjutkan pada uji homogenitas dengan menggunakan uji . Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua varians data homogen atau tidak. Berdasarkan uji homogenitas, diperoleh 1,04 dan

1,73 sehingga . Hal tersebut menandakan bahwa kedua varians homogen. Karena kedua data tersebut berdistribusi normal dan

(6)

variansnya homogen, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t.

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah nilai pretest sama atau berbeda dengan nilai posttest dan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa pada konsep Klasifikasi Makhluk Hidup telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan atau belum. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut diperoleh nilai -12,4 dan nilai 2,03 ( ). Hasil ini menandakan bahwa nilai pretest tidak sama dengan nilai posttest. Perhitungan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan uji t deskriptif dan diperoleh nilai 3,18 dan 1,70 ( ) yang artinya bahwa nilai posttest siswa kelas VII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya pada konsep Klasifikasi Makhluk Hidup telah mencapai KKM.

Analisa hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya, sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share memiliki rata-rata skor posttes yaitu, 33,09 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai pretest yaitu, 24,39. Hasil belajar siswa pada konsep Klasifikasi Makhluk Hidup rata-rata nilai medianya lebih besar dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditentukan yaitu, 31,5. Ini berarti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share cocok diterapkan pada proses pembelajaran konsep Klasifikasi Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya.

Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, maka penulis berkesimpulan bahwa “model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share cocok diterapkan untuk menjelaskan konsep Klasifikasi Makhluk Hidup di kelas VII SMP Negeri 8 Kota Tasikmalaya”.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. sebaiknya proses belajar mengajar di kelas menggunakan model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak bosan dan tidak hanya berpusat pada guru saja, tetapi kemampuan siswa dapat tersalurkan dan siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran;

2. guru harus memilih model dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan tingkat kesukaran materi dan perkembangan siswa agar materi yang disampaikan kepada siswa menjadi efektif dan mudah ditangkapoleh siswa itu sendiri;

3. setelah bisa melihat model pembelajaran yang cocok, guru juga harus terampil dalam memilih media pembelajaran yang sesuai dengan model yang digunakan agar terdapat kesinambungan antara model dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran;

4. persiapan yang matang dari guru terutama dalam penguasaan materi, penggunaan model, waktu, dan media pembelajaran sehingga proses

(7)

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang sesuai dengan harapan;

5. pada penelitian ini, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share terbatas hanya pada konsep Klasifikasi Makhluk Hidup saja, untuk peneliti selanjutnya penulis menyarankan untuk mencoba menerapkan model tersebut pada konsep yang lain.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dahar, Ratna Willis. 1989. Teori-Teori Belajar. Bandung : Erlangga.

Fika, Mei. ( 2012). Model pembelajaran kooperatif tipe think pair and share. [online]. Tersedia : http://ayo-kita-belajar.blogspot.com/2012/05/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html. [12 desember 2012].

Hernawan, Edi. (2012). Pengantar Statistika Parametrik. Tasikmalaya: Tidak Diterbitkan.

Isjoni. 2007. Cooperative Learning : Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:Alfabeta.

Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning : Teori, Riset, dan Praktik. Bandung : Penerbit Nusa Media.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning : Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Wasis dan Sugeng Yuli Irianto. (2008). Ilmu pengetahuan alam.jakarta: Pusat perbukuan departemen pendidikan nasional.

Widianingsih, Dedeh. 2011. Evaluasi Pembelajaran Matematika (Modul 4). Tasikmalaya: Tidak diterbitkan.

Widodo, Rachmad. (2009). Model pembelajaran think pair and share frank

lyman 1985.[online]. Tersedia: http

://wyw1d.wordpress.com/2009/11/06/model-pembelajaran-think-pair-and-share-frank-lyman-1985/. [12 desember 2012].

(8)

Yamin, Martinis. (2008). Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: Gaung Persada Press

Riwayat Penulis

Neng Tine Herlina adalah mahasiswi Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya angkatan 2009 yang saat ini sedang melaksanan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Lulus Tahun 2013)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kekuatan argument dari kandidat presiden Amerika tahun 2012, Barrack Obama dan Mitt Romney, pada debat kepresidenan.

Sahabat MQ/ Selepas rembuk nasional -Nasional Summit/ Menko Kesra pagi ini mengadakan rapat koordinator sebagai sebuah langkah selanjutnya// Menko Kesra- Agung Laksono

Static address translation creates a permanent, one-to-one mapping between an address on an internal network (a higher security level interface) and a perimeter or external

Beberapa metode manipulasi gutta-percha menggunakan panas atau pelarut akan menghasilkan sedikit shrinkage (1-2%). Sifat shrinkage ini tidak diharapkan ada

Walaupun bentuk negara Indonesia telah berubah dari negara Kesatuan RI menjadi negara serikat RIS dan Konstitusi RIS telah disusun di negeri Belanda jauh

Untuk menduduki peperiksaan kategori yang lebih tinggi, calon-calon mestilah memegang perakuan kekompetenan terkini sekurang- kurangnya 1 tahun dengan sekurang-kurangnya 1

Hakim Mahkamah A gung telah keliru dalam memutus perkara Nomor 456 K /T UN/2015, dimana pertimbangan hakim karena sebenarnya Hakim Peradilan T ata Usaha Negara telah

 Menyampaikan kisah singkat tentang peristiwa penting dan sikap terpuji Nabi Sahabat-sahabat Nabi Muhammad saw secara individu maupun perwakilan kelompok.  Menyampaikan hasil