• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALGORITMA HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET) STUDI KASUS PT. ARSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALGORITMA HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET) STUDI KASUS PT. ARSEN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALGORITMA

HTB (HIERARCHICAL TOKEN BUCKET)

STUDI KASUS PT. ARSEN

Oleh :

Salvian Kumara 1501166030

Dedi Satiyadi 1501166440

Caesario Putra Prastya 1501166863

Dosen Pembimbing : Rudi Tjiptadi, Dipl. Ing.

ABSTRAK

Bandwidth adalah lebar saluran data yang dilewati secara bersama-sama oleh data-data yang di transfer pada suatu jaringan internet. Bandwidth merupakan unsur vital dalam sebuah jaringan komputer. Namun seringkali pembagian bandwidth pada suatu jaringan komputer tidak terbagi secara efektif, membuat para pengguna akan mengalami kesulitan dalam mengakses internet. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menjamin kelancaran internet dan maksimalnya penggunaan bandwidth dalam dengan menerapkan perbedaan pembagian bandwidth antar client / manajemen bandwidth, karena kebutuhan setiap client tidaklah sama. Absolute bandwidth management merupakan aplikasi management bandwidth berbasis web yang dapat melakukan simulasi dan evaluasi terhadap kinerja aplikasi manajemen bandwidth berdasarkan IP address, subnet, dan nomor port. Absolute bandwidth dibuat dengan tujuan agar aplikasi manajemen bandwidth dapat digunakan dengan mudah oleh user dengan user interface yang sederhana, sehingga dapat mengelola suatu jaringan dengan maksimal. Metodologi yang digunakan dalam penyusunan aplikasi manajemen bandwidth adalah dengan menggunakan metode NDLC atau Network Developement Life Cycle. Metode tersebut terbagi atas tahapan-tahapan yaitu Analisis, Desain, Simulasi atau prototyping, implementasi, monitoring,dan management. Absolute bandwidth dirancang berbasis web yang berguna untuk mempermudah dalam mengakses dan melakukan pengaturan bandwidth. Aplikasi ini manggunakan PC router yang digunakan sebagai server yang dirancang untuk berkerja sebagai bridge sehingga jika ingin diimplementasi tidak akan mengganggu topologi jaringan yang sudah ada.

(2)

ABSTRACT

Bandwidth is the width of the channel data is passed jointly by the data that is transferred to an Internet network. Bandwidth is a vital element in a computer network. But often the distribution of bandwidth in a computer network is not shared effectively, making the user will have difficulty in accessing the internet. One effort that can be done to ensure the smooth running and maximum Internet bandwidth usage by applying a difference in the distribution of bandwidth between client / bandwidth management, because the needs of each client are not the same. Absolute bandwidth management is a web-based bandwidth management application that can perform the simulation and evaluation of application performance management bandwidth based on IP address, subnet, and port number. Absolute bandwidth is made in order to bandwidth management application can be used easily by the user with a simple user interface, so it can manage a network with a maximum. The methodology used in the preparation of bandwidth management application is using NDLC or Network Developement Life Cycle. The method is divided into stages, namely Analysis, Design, simulation or prototyping, implementation, monitoring, and management. Absolute bandwidth useful web-based designed to facilitate the access and bandwidth settings. This application manggunakan PC router is used as a server that is designed to work as a bridge so if you want to be implemented will not interfere with the existing network topology.

Keywords: Bandwidth, HTB, Bandwidth Management, Bridge.

PENDAHULUAN

Semakin berkembangnya teknologi informasi sekarang ini mengakibatkan kebutuhan akan informasi semakin meningkat, maka diperlukan koneksi internet yang cepat dan stabil. Bandwidth internet sangatlah mahal, sehingga harus secara bijak dalam menggunakan bandwidth yang tersedia dengan sebaik mungkin. Jika tidak diatur, kemungkinan besar bandwidth akan digunakan oleh beberapa orang saja. Quality of Service (QoS) memegang peranan yang sangat penting dalam memfasilitasi proses manajemen bandwidth dalam suatu jaringan. Manajemen

bandwidth merupakan pengaturan bandwidth atau prioritas antrian terhadap

pengguna berbagai aplikasi dalam jaringan.

Karena bandwidth merupakan salah satu unsur yang sangat vital pada sebuah jaringan maka sangat diperlukan adanya pengaturan yang baik agar pengguna dapat mengakses dengan cepat. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menjamin kelancaran internet dan maksimalnya penggunaan bandwidth dalam jaringan yang dapat diterapkan pada router/gateway internet adalah dengan menerapkan perbedaan

(3)

pembagian bandwitdh yang berbeda pada jam-jam tertentu. Dengan memanfaatkan berbagai teknik khususnya dalam manajemen bandwidth pada router/gateway internet.

Adapun masalah yang dihadapi oleh perusahaan mengenai jaringannya adalah sebagai berikut : Pembagian bandwidth harus dilakukan secara manual, tidak terdapat fitur monitoring dan report jaringan pada aplikasi manajemen bandwidth, aplikasi manajemen bandwidth tidak user friendly.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Membuat aplikasi manajemen bandwidth dengan user interface yang mudah digunakan untuk mengelola suatu jaringan dengan maksimal, melakukan analisis terhadap mekanisme pembagian bandwidth pada ISP Arsen Kusuma. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Pengaturan dan pembagian bandwidth menjadi lebih mudah dan maksimal,bandwidth dapat dialokasian dengan maksimal berdasarkan network

address, IP address, dan nomor port, pemakaian bandwidth dapat di control secara realtime, untuk mengurangi pemgguna bandwidth illegal.

METODOLOGI

Pada bab ini menjelaskan metode yang akan diterapkan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan adalah metode Network Development Life Cycle (NDLC), yaitu Analysis, Design, Simulation Prototype, Implementation, Monitoring, dan

Management. Metode ini digunakan untuk menganalisis dan merancang bandwidth management pada PT Arsen.

(4)

Sistem yang Sedang Berjalan

Sebagai salah satu ISP yang menyediakan internet di Indonesia, Arsen berupaya untuk menjaga dan terus meningkatkan kualitas layanannya, yaitu dengan menambah bandwidth dan dengan menambahkan beberapa peralatan jaringan untuk meningkatkan kinerja baik di kantor ISP maupun di lokasi pelanggan.

Selain hardware, perusahan ISP ini selalu memperbarui aplikasi

yang di pakai. Untuk mengelola jaringan yang telah ada, telah di sediakan orang – orang yang ahli pada bidang tersebut, yang selalu siap untuk menjaga ke stabilan jaringan. Namun dalam penambahan bandwidth tanpa di manajemen yang baik akan menyebabkan penggunaan bandwidth yang tidak optimal, sehingga perlu manajemen bandwidth yang up to date.

Sejak 2008 – sekarang PT. Arsen telah memiliki lebih dari 500 client, membuat ISP ini terus mengembangkan kualitas jaringan yang dimiliki demi terpenuhinya kenyamanan dan kepuasan pelanggan. Topologi jaringan oleh

ISP tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:

(5)

Gambar diatas merupakan salah satu gambar jaringan PT. Arsen yang berada di Depok. Pada gambar tersebut terlihat PT. Arsen menggunakan teknologi radio (nirkabel) sebgai mediatornya. Agar tujuan ini dapat tercapai dengan mudah, dibangunlah menara-menara di provider sebagai pemancar

signal dan pada pelanggan sebagai penangkap signal.

Pada setiap menara terdapat sebuah device yang disebut access-point.

Access point berfungsi untuk mengirimkan paket data dari sisi client ke provider dan begitu jua sebaliknya secara nirkabel. Access-point bekerja

dengan memancarkan gelombang radio yang telah diatur pada frekwensi tertentu.

Pada access-point terdapat sebuah modem yang berfungsi untuk

memodulasi dan mendemodulasi data. Karena gelombang radio

menggunakan sinyal analog, paket data yang berbentuk digital akan diubah menjadi analog terlebih dahulu. Modem inilah yang berperan mengubah sinyal-sinyal tersebut.

Jika modem pada sisi pelanggan memodulasi data digital menjadi analog, maka pada sisi provider, modem mendemodulasi data analog yang diterima menjadi data digital agar selanjutnya dapat diproses. Access-point terhubung dengan router menggunakan kabel serial.

Permasalahan

Berdasarkan hasil analisis system yang berjalan terlihat beberapa kelemahan dalam system bandwidth manajemen yang di gunakan ISP Arsen, yaitu :

1. Aplikasi manajemen bandwidth yang digunakan tidak dapat bekerja

dengan baik pada traffic yang besar

Pada suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang ISP (Internet Service Provider) tentu memiliki traffic yang besar dalam jaringannya, tapi dengan aplikasi manajemen bandwidth yang sekarang digunakan oleh PT. Arsen software tersebut tidak dapat mengimbangi kinerja dari traffic yang ada, sering kali perangkat

hardware yang digunakan mengalami overheat dan hank pada software tersebut. Oleh sebab itu PT. Arsen membutuhkan suatu

(6)

aplikasi manajemen bandwidth untuk memaksimalkan kinerja dan memberikan service terbaik untuk pelanggannya.

2. Aplikasi manajemen bandwidth yang digunakan hanya dapat bekerja

pada OS tertentu.

Aplikasi manajemen bandwidth biasanya hanya dapat berjalan

pada tertentu, hanya dapat berjalan pada OS Windows saja, atau aplikasi tersebut hanya dapat berjalan pada linux dan mobile saja.

User akan merasa sulit apabila aplikasi tersebut hanya dapat berpaku

pada satu OS, user menginginkan pengaturan dapat diakses melalui semua platform, salah satu yang sangat diminati saat ini yaitu aplikasi yang dapat di akses dengan mobile

3. Tidak ada aplikasi manajemen bandwidth yang memiliki fitur network

monitoring & bandwidth report.

Network monitoring sangat di perlukan untuk control kerja network, dengan adanya network monitoring admin dapat melihat IP

yang connect maupun IP yang disconnect dengan network. Untuk saat ini aplikasi manajemen bandwidth tidak satupun yang memiliki

network monitoring, dengan begitu admin harus menggunakan

aplikasi lain untuk memonitoring jaringannya seperti mrtg , kegiatan tersebut sangat menghambat kinerja dari network admin.

4. Aplikasi manajemen bandwidth tidak dapat membagi bandwidth yang

tersedia secara otomatis.

Aplikasi manajemen bandwidth yang digunakan belum ada yang mampu membagi bandwidth sama besar sesuai dengan jumlah IP yang tersedia secara otomatis. Aplikasi yang ada saat ini yaitu admin harus input besar bandwidth yang diinginkan ke satu persatu kepada IP yang dituju. Seringkali perusahaan ISP hanya membagi

bandwidth perlantai perusahaan, dikarenakan apabila suatu ISP

membagi bandwidth ke semua komputer client perusahaan, itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama, untuk itu fitur tersebut sangat diperlukan oleh admin.

(7)

5. Aplikasi yang digunakan tidak user friendly.

User interface yang ada pada aplikasi saat ini tidak user friendly, karena banyaknya fitur yang terdapat pada aplikasi winbox

tersebut dan penempatan fitur-fitur yang dilakukan tidak terorganisir dengan baik. Oleh karena banyaknya fitur yang terdapat pada aplikasi

winbox, maka end user akan merasa bingung dalam mengoperasikan

aplikasi winbox.

Pemecahan Masalaah

Dari beberapa kendala yang dan kekurangan yang telah di jelaskan sebelumnya menunjukan adanya keterbatasan terhadap aplikasi manajemen

bandwidth yang di gunakan ISP PT. Arsen sehingga kinerja jaringan menjadi

tidak optimal. Sehingga di butuhkan solusi untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan pelanggan pada ISP ini.

Solusi yang diusulkan dalam memecahkan permasalahan tersebut adalah dengan membuat suatu aplikasi manajemen bandwidth baru yang memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Aplikasi akan dirancang dengan perangkat PC router

Pada suatu jaringan yang besar dan memiliki traffic yang besar tentu dalam penggunaan hardware harus di dukung dengan perangkat yang dapat mendukung dengan baik, apalagi PT. Arsen sebagai suatu ISP (Internet Service Provider) tentu client akan terus bertambah, seiring dengan itu tentu traffic akan bertambah besar. Dengan penggunaan PC Router ini kita dapat terus upgrade sesuai dengan kebutuhan dengan minimum cost.

2. Aplikasi Berbasis Web.

Aktifitas pengaturan aplikasi akan dilakukan menggunakan user

interface. Rancan gan interfa ce yang digunakan pada aplikasi ini

dibuat berbasiskan web. Penggunaan Web dipilih karena

pertimbangan kemudahannya seperti lebih ringan dan mampu beradaptasi dengan berbagai sistem operasi. User interface secara

(8)

ang telah memiliki web browser. Interface berbasis web tersebut akan dirancang sederhana tanpa desain yang khusus. Dengan tampilan yang sederhana diharapkan penggunaannya akan lebih mudah dimengerti.

3. Aplikasi memiliki monitoring jaringan & bandwidth report.

Aplikasi yang akan dirancang akan memiliki fitur monitoring jaringan yang akan membantu admin dalam memonitoring jaringan yang sedang berjalan. Dengan adanya fitur monitoring jaringan, admin tidak perlu lagi menginstal aplikasi monitoring jaringan karena aplikasi yang akan dirancang memiliki fitur tersebut. Selain itu aplikasi yang kita rancang akan memuat report pemakaian bandwidth, dengan begitu client akan mampu mengukur penggunaan bandwidth yang di pakai.

4. Aplikasi dapat membagi bandwidth secara otomatis sesuai dengan

banyaknya IP.

Pada software manajemen bandwidth yang ada saat ini proses menginput bandwidth hanya dapat dilakukan secara manual, oleh karena itu aplikasi yang akan dibuat ini akan memiliki fitur pembagian bandwidh secara otomatis sehingga admin tidak perlu menginput bandwidth yang akan dibagi secara manual jika ingin membagi bandwidth secara merata.

5. Aplikasi yang user friendly.

Aplikasi akan dibuat menjadi user friendly sehingga semua

admin baik yang pemula maupun yang profesional dapat menggunakan aplikasi ini. Karena suatu aplikasi sebaiknya dibuat

secara user friendly agar dapat digunakan dengan mudah oleh

(9)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang spesifikasi sistem pada perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan untuk perancangan aplikasi manajemen

bandwidth pada PT. Arsen.

Perangkat keras

Perangkat keras yang akan digunakan untuk menjalankan aplikasi manajemen

bandwidth adalah :

1.PC Router

PC yang digunakan adalah PC rakitan yang dijadikan server dan dijalankan dengan sistem operasi linux

2.Switch

Perangkat switch yang digunakan pada jaringan ini adalah switch D-Link D1024D.

3.Access Point

Perangkat acces point yang digunakan dalam jaringan ini adalah TP-LINK Wireless-N Access Point [TL-WA801ND]

Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pengoperasian aplikasi manajemen

bandwidth adalah:

a) Sistem Operasi

1)Ubuntu versi 14.04LTS

Sistem operasi yang digunakan server untuk menjalankan aplikasi manajemen bandwidth yang sudah di buat dan yang digunakan pada PT. Arsen sebagai sistem operasi server.

2)Windows 7 atau windown 8

Sistem operasi yang digunakan untuk komputer client dalam aplikasi manajemen bandwidth, karena merupakan sistem operasi yang umum digunakan.

(10)

b) Web browser

Web browser yang digunakan untuk menjalankan aplikasi management bandwidth adalah web browser standar yang ada pada setiap sistem operasi,

seperti google chrome, internet explorer, mozila firefox, maupun safari. c) Web server Apache

Web server yang digunakan untuk menampilkan aplikasi manajemen

bandwidth adalah web server apache. d) PHP versi > 5.4

Software PHP berguna untuk mengubah dari perintah TC pada linux, menjadi

bahasa HTML

Aplikasi Manajemen Bandwidth

Dalam menjalankan aplikasi manajeman bandwidth ini kita perlu melakukan beberapa prosedur untuk mambuat aplikasi manajemen bandwidth ini. Salah satu prosedur yang wajib di lakukan adalah proses routing komunikasi antar perangkat sehingga perangkat satu dengan yang lain dapat saling terhubung dan dapat menjalankan aplikasi manajemen bandwidth ini dengan baik.

Selain proses routing yang sudah dijelaskan diatas, kita juga perlu beberapa

konfigurasi untuk menjalankan perintah TC yang dimana di dalamnya terdapat

algoritma HTB untuk pengaturan bandwidth yang akan dibuat, setelah pengatura dilakukan kemudian data tersebut dimasukan dalam sistem karnel linux dan data konfigurasi yang sudah di buat disimpan dalam bentuk file.

(11)

Gambar Rancangan mekanisme kerja aplikasi manajemen bandwidth.

Sebelum mengoprasikan aplikasi manajemen bandwidth ini kita perlu mengetahui topologi letak manajemen bandwidth ini dapat beroprasi dengan baik.

Gambar 4.2. Topologi Manajemen Bandwidth

Aplikasi akan dirancang bekerja secara transparan terhadap end-user sebagai

bridge. Bridge bekerja berdasarkan OSI layer ke-2 yang mengakibatkan tidak perlu

adanya perubahan pada layer atas. Komputer yang terdapat aplikasi manajemen

bandwidth ini hanya perlu dihubungkan dengan jaringan dan tidak akan menggangu

(12)

Topologi Jaringan

Bandwidth manajemen yang ditempatkan diantara router dan switch pelanggan

digunakan untuk mengatur bandwidth berdasarkan host IP-address. Misalnya

administrator jaringan hendak mengkonfigurasi setiap host yang berada pada

Jaringan 1 yang sebelumnya telah dialokasikan bandwidth sebesar 2,5 Mbps. Jaringan 1 menggunakan alamat IP private kelas B yang telah di-subnetting menjadi

network 192.168.10.0/24 dimana alamat IP 192.168.10.0 dan 192.168.10.255 telah

di-reserve sebagai network address dan broadcast address, dan alamat IP 192.168.10.1 telah ditentukan untuk dijadikan sebagai alamat IP gateway, maka total maksimal host dalam Jaringan A adalah 253 host(256 - 3 host). Selain dap at mengatur per host IP address, bandwidth manajemen yang ditempatkan sebagai

bridge antara router dan switch ini juga dapat digunakan untuk mengatur alokasi bandwidth dari range IP host tertentu atau per- subnet network. Administrator

(13)

Software Testing

Dalam merancang sebuah software diperlukan adanya software testing, dimana

software testing di perlukan untuk memastikan apakah software dapat berjalan

dengan baik dan bekerja sesuai dengan aturan yang akan ditetapkan sesuai dengan rencana. Selain itu software testing harus mampu menjelaskan cara mengoprasikan aplikasi tersebut dan dapat memberikan informasi tentang fitur–fitur yang terdapat pada aplikasi yang sudah di rancang. Dengan begitu

user akan mampu menggunakan aplikasi manajemen bandwidth dengan baik.

1.

Gambar Alamat web Absolute Bandwidth

Buka web browser Mozilla Firefox, dan isikan alamat url IP PC router atau

limiter dan nama folder. Contoh pada alamat IP diatas yaitu “192.168.10.1/bwmg”. IP limiter 192.168.10.1, dan “bwmg adalah nama

folder dari aplikasi. ”Lalu klik search dan mulai untuk memasuki halaman absolute bandwidth management.

2.

Gambar Halaman login

(14)

Sebelum memasuki aplikasi manajemen bandwidth kita halaman web pertama yang di lihat adalah halaman login. Pada kolom username diisi dengan “admin”, dan kolom password diisi dengan “admin” juga. Setelah itu tekan tombol Login. Pada menu login terdapat validasi data username dan password admin yang telah terdaftar.

3.

Gambar Halaman home

Pada halaman web home dari absolute manajemen bandwidth yang dapat di lihat dari gambar diatas menggambarkan halaman Home di saat standby, dimana pada halaman home dapat terlihat beberapa fitur yang dimiliki oleh manajemen bandwidth dimana pada sisi kiri atas terdapat “resource usage” yang terdiri dari CPU atau processor usage dan RAM atau

memory usage yang di sajikan dalam bentuk data realtime. Selain itu pada

sisi kanan atas terdapat traffic “bandwidth usage” yang berbentuk graphic

real time. Di sisi kiri bawah terdapat table “bandwidth usage” yang telah

diatur pada manajemen bandwidth tersebut. Data tabel bandwidth usage yang di tampilkan merupakan data top 10 pemakaian bandwidth usage terbesar,

dan data tabel diurutkan dengan cara sorting yang membentuk antrian dari

pemakaian bandwidth terbesar. Disisi lain terdapat tabel traffic shaping dari setiap IP, dimana traffic shaping tersebut merupakan pembagian bandwidth berdasarkan portnya. Selain itu pada halaman home juga terdapat buton

(15)

“Manage” yang terhubung dengan halaman manage bandwidth, dimana halaman manage bandwidth di gunakan untuk mengatur bandwidth per IP sesuai dengan besaran bandwidth yang diinginkan. Disamping “manage”

buton terdapat juga “setup” buton, yaitu halaman untuk melakukan routing

antar eth dengan otomatis, dan memberikan bandwith keseluruhan kepada suatu jaringan yang akan di manage.

4.

Gambar 4.9 Halaman setup

(16)

Pada halaman setup seperti pada gambar diatas terdapat pilihan pada

socket ethrnet berapa interface yang connect dengan internet maupun connect

dengan client. Pada halaman setup juga dapat mengatur available bandwidth yang akan di-manage. Diakhir dari pengaturan dalam halaman setup anda perlu meng klik tombol “Save” untuk menyimpan penganturan konfigurasi.

Setup ini merupakan sistem pengaturan awal yang harus dilakukan, apabila

belum mengaturan Ethernet ini maka semua client tidak dapat mengakses internet seperti gambar diatas.

5.

Gambar Halaman manage / Bandwidth rules

Setelah mengklik tombol manage pada halaman home, maka akan masuk pada halaman manage bandwidth usage seperti pada gambar diatas. Dalam halaman manajemen bandwidth usage terdapat tabel bandwidth rules yang terdiri dari kolom IP, download, upload, dan action. Kolom action berguna untuk aktifitas dalam edit dan delete pada pengaturan bandwidth yang sudah diatur, dan pada kolom action tersebut juga terdapat menu report untuk menampilkan report yang dapat di tampilkan dalam bentuk grafik yang ditampulkan dalam jangka waktu per 1 bulan. Dan pada bagian atas terdapat tombol “Add Rule” untuk menambah jumlah client yang akan di-manage, di

(17)

sebelah tombol add rule terdapat tombol “Traffic Shaping” yang digunakan untuk mengatur besaran bandwidth yang digunakan pada setiap port.

6.

Gambar Menu add rule

Ketika kita meng-klik tombol “Add Rule” maka akan muncul halaman seperti pada gambar diatas dimana terdapat IP client, download limit, dan upload

limit. Lalu pada halaman add rule juga terdapat tombol cancel untuk keluar

dari halaman tersebut dan tombol Save untuk menyimpan konfigurasi yang sudah dilakukan.

7.

(18)

Ketika kita meng-klik tombol “Traffic Shaping” maka akan muncul halaman seperti pada gambar diatas. Pada menu traffic shaping terdapat kolom presentase bandwidth berdasarkan nomor port. Pada aplikasi manajemen

bandwidth hanya terdapat 4 port, yaitu Port HTTP, HTTPS, POP3/SMPTP,

dan FTP. Port HTTP digunakan untuk browsing yang biasa digunakan pada umumnya, sedangkan HTTPS digunakan untuk secure browsing yang dilengkapi oleh fitur keamanan. POP3 digunakan untuk email, dan FTP digunakan untuk download atau upload file. Pada halaman trafic shaping juga terdapat tombol cancel untuk keluar dari halaman dan tombol save untuk menyimpan konfigurasi yang sudah dibuat.

8.

Gambar Menu edit rule

Ketika kita meng-klik tombol “Edit” yang terletak pada kolom action kita dapat merubah IP client yang dituju dan dapat pula merubah download dan

(19)

9.

Gambar Sebelum deleted rule

Gambar Setelah deleted rule

Ketika kita meng-klik tombol “Deleted” yang terletak pada kolom action, kita akan menghapus data bandwidth usage yang sudah di save baik di sistem maupun yang berada pada tabel bandwidth usage. Seperti dapat dilihat pada gambar Terdapat 5 IP didalamnya. Setelah melakukan proses penghapusan terlihat pada gambar IP yang telah dihapus dan berkurang menjadi 4 IP.

(20)

10.

Gambar Halam graphic

Gambar Menu pilihan bulan report

Menu lain pada kolom action adalah “Report” yaitu merupakan report dalam bentuk grafik dari pemakaian setiap IP seperti gambar diatas. Report tersebut disajikan dalam jangka waktu per satu bulan, serta dapat dipilih bulan apa yang akan ditampilkan dengan pilihan seperti gambar sebelum report di sajikan.

(21)

Evaluasi

Gambar Hasil speed test sebelum manajemen bandwidth

Gambar Uji coba limit 5 Mbps.

(22)

Gambar Uji download dengan manajemen bandwidth 10mbit

Gambar diatas menunjukan bahwa aplikasi manajemen bandwidth telah berhasil membatasi bandwidth untuk download dengan baik. Terlihat pada gambar diatas dengan di setting sebesar 5 mbit/s maka hasi real yang di dapat sebesar 583 KB/s = 4,7 mbit/s, dan pada gambar Yang telah di setting sebesar 10mbit/s hasil real yang di dapat sebesar 1.113 KB/s = 8,9 mbit/s. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan aplikasi manajemen bandwidth dapat bekerja dengan baik.

Evaluasi User.

Pengelolaan Lama Pengelolaan Baru

1. Aplikasi manajemen bandwidth

hanya dapat beroprasi pada sitem operasi tertentu.

2. Manajemen bandwidth hanya

dapat menbagi bandwidth

berdasarkan IP / host-based.

3. Admin hasus menggunakan

aplikasi lain untuk memonitoring dan mengambil report suatu jaringan.

4. Hardware sebagai perangkat

tempat manajemen bandwidth

berada sering mengalami

1. Aplikasi manajemen bandwidth

web-based, agar mempermudah

admin dalam mengakses

aplikasi tersebut.

2. Manajemen bandwidth dapat

melakukan pembagian

bandwidth tidak hanya secara host-based, tetapi dapat juga membagi secara subnet-based.

3. Pada aplikasi manajemen ini

sudah memiliki aplikasi

monitoring dan report suatu jaringan.

4. Aplikasi ini install pada

perangkat PC router yang

(23)

overheat yang di karenakan

besarnya traffic yang

melewatinya. Apabila iging

mengupgrade harus 1 perangkat penuh.

5. kesulitan dalam mengoprasikan

aplikasi manajemen bandwidth, karena terlalu banyaknya fiture yang dimiliki aplikasi manajemen bandwidth tersebut.

dalam menghadapi traffic yang besar. Sedangkan apabila perlu mengupgrade maka dapat di

upgrade salah satu

komponennya saja.

5. Admin akan lebih mudah

dalam memahami fitur aplikasi aplikasi manajemen ini, karena apliksi ini memiliki tampilan yang mudah dimengerti dan terfokus.

Simpulan

Setelah melakukan analisis dan perancangan aplikasi manajemen bandwidth dengan menggunakan algoritma H T B ( Hierarchica l Token Bucket) dengan studi kasus pada PT. Arsen maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Aplikasi manajemen bandwidth dirancang berbasis web, yang berguna agar

lebih ringan dalam penggunaannya dan mampu beradaptasi dengan berbagai sistem operasi.

2. Aplikasi memiliki fitur tambahan berupa traffic monitoring, dan traffic

report yang ditampilkan dalam bentuk 1 bulan pemakaian bandwidth.

3. Aplikasi dapat membagi bandwidth berdasarkan host (IP address), subnet

(network address), dan nomor port.

4. Aplikasi memiliki fitur traffic shaping yang mebatasi penggunaan

bandwidth pada saat mengakses internet dalam layer aplikasi.

5. Aplikasi menggunakan perangkat router PC, dimana PC sebagai tempat

aplikasi berada yang bekerja seperti bridge sehingga dalam penggunaannya tidak mengganggu topologi yang sudah ada.

(24)

Saran

Dari hasil analisis dan perancangan aplikasi manajemen bandwidth yang berstudi

kasus pada PT. Arsen, dapat diusulkan beberapa saran guna meningkatkan dan

mengoptimalisasi aplikasi manajemen bandwidth yang telah di buat.

1. Dapat menambahkan fitur-fitur lain seperti firewall agar keamanan data

dalam penggunaan bandwidth dapat terjaga dengan baik dan mampu mengoptimalkan kinerja Absolute bandwidth.

2. Dapat menambahkan fitur notification untuk penggunaan bandwidth diluar

batas normal, dan fitur blok website untuk ke stabilan penggunaan bandwidth.

REFERENSI

Lammle, Todd. (2011). CCNA Cisco Certified Network Associate Study Guide. Seventh Edition. Sybex : Indiana

Tanenbaum, Andrew S. (2010). Computer Network. Fifth Edition. Watherall: Prentice Hall

Balan, Doru G., Alin Potorac. (2009). Extended Linux HTB Queuing Discipline

Implementations.

Forouzan, BehrouzA. , Coombs, Catherine, Fegan, Chung, S. (2001). Data

Communicationsand Networking. 2th edition. McGraw-Hill. Singapore

Wahana Komp uter. (2007). Menginstalasi Perangkat Jaringan Komputer. Edisi kedua. Elex M edia Komp utindo. Jakarta.

Forouzan, BehrouzA. , Fegan, Chung, S. (2007). Data Communicationsand

Networking. 4th edition. McGraw-Hill. Singapore

Irfan, Mochamad., Periyadi, S.T. (2010). Penerapan Bandwidth Management

menggunakan metode HTB (Hierachical Token Bucket) di PT. Neuronworks.

Stallings, William. (2003). Computer Organization & Architectur. Sixth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall

Stallings, William. (2000). Data and Computer Communications. Sixth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall

Stallings, William. (2007). Data and Computer Communications. Eighth Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall

(25)

RIWAYAT PENULIS

Salvian Kumara lahir di kota Jakarta pada 17 Juli 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2015.

Dedi Satiadi lahir di kota Mempawah pada 05 Desember 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2015.

Caesario Putra Prastya lahir di kota Jakarta pada 14 Juli 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2015.

Gambar

Gambar Rancangan mekanisme kerja aplikasi manajemen bandwidth.
Gambar Halaman home
Gambar 4.9 Halaman setup
Gambar Halaman manage / Bandwidth rules
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rancang Sistem Informasi (SI) Menggunakan Metode Prototype. Dalam tahap ini merupakan tahap untuk melakukan perancangan Sistem Informasi terhadap apa yang akan

Kekurang,an nutrien pada ayam periode G3 minggu diantaranya disebabkan oleh rendalnya konsumsi ransum dari ayam ysng diberi t€pung daun pisang (Gambar 2). Sifat tepung

Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian dilapangan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung dengan mendatangi informan yang berada dilokasi yang

Proses Metanogenesis Berbahan Baku Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit ”, berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik

lingkungannya maka free body diagramnya hanya menunjukkan 2 gaya saja yang bekerja pada. ujungnya Yaitu

Hasil penelitian distribusi LOS pasien stroke berdasarkan faktor risiko DM tipe 2 didapatkan jumlah pasien stroke paling banyak adalah pasien stroke tanpa DM tipe 2 dan

Solusi optimal dari output Integer Linier Programming diatas merupakan penjadwalan perawat yang lebih baik untuk diterapkan pada ruang rawat inap penyakit