• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN COUNCIL OF PALM OIL PRODUCING COUNTRIES (CPOPC) DALAM MENGHADAPI RENEWABLE ENERGY DIRECTIVE (II) Oleh JANUATRI LANGI TIBOYONG SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN COUNCIL OF PALM OIL PRODUCING COUNTRIES (CPOPC) DALAM MENGHADAPI RENEWABLE ENERGY DIRECTIVE (II) Oleh JANUATRI LANGI TIBOYONG SKRIPSI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN COUNCIL OF PALM OIL PRODUCING COUNTRIES (CPOPC) DALAM MENGHADAPI RENEWABLE ENERGY DIRECTIVE (II)

Oleh

JANUATRI LANGI TIBOYONG 372015028

SKRIPSI Diajukan Kepada

Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA 2020

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO

Hikmat dan Pengetahuan di tangan Tuhan, namun Usaha dan Kerja Keras ada di tanganmu

(Januatri Langi Tiboyong)

“Segala sesuatu yang di jumpai tanganmu untuk di kerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tidak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia

orang mati” (Pengkhotbah 9:10)

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, limpahan kasih dan rahmat-Nya sehingga proses penyusunan dan pengerjaan naskah skripsi dengan judul “Peran Council Of Palm Oil Countries (CPOPC) dalam Menghadapi Renewable Energy Directive (RED II)” dapat diselesaikan dari awal hingga akhir. Penulis telah menyelesaikan penyusunan naskah skripsi sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan baik itu dari segi materi maupun penulisannya. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan juga kritik yang membangun dalam menyempurnakan penelitian ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam memberikan bimbingan, kerjasama, masukan dan juga pemahaman bagi penulis sehingga penyelesaian penyusunan skripsi ini dapat terlaksana. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Royke R. Siahainenia, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

2. Christian H.J, de Fretes, S.IP., M.A sebagai Ketua Program Studi Hubungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

3. Triesanto Romulo Simanjuntak, S.IP., M.A selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah memberikan motivasi, kritik dan saran, serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Dr.Ir. Sri Suwartiningsih, M.Si selaku Dosen Pembimbingan kedua yang telah

memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Kedua Orang tua terkasih Rudi Lombongan dan Barbalina, kakak tercinta Freis Abdi Ardi To’tuan dan Fredik Jaya Sambobatu, adik tercinta Irselin Tasik Lino, Mama Tua Ester To’tuan dan Hendri Thomas Kayo yang selalu mendoakan, memotivasi dan mendukung penulis.

6. Seluruh jajaran dosen dan staf jurusan Hubungan Internasional Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberikan pembelajaran selama masa perkuliahan.

7. Sahabat terkasih Ayi, Abri dan Ayu, Oncel, dan Asti yang selalu ada dalam suka maupun duka. Kalian sudah sangat berkontribusi banyak dalam masa perkuliahan dan penyusunan skripsi, maupun selama berkehidupan di Salatiga. Terima kasih Cheuna

8. Terima kasih kepada adik-adik ku El, Ray, Gisel dan Esau di Salatiga yang selalu mengisi hari-hariku selama proses penyelesaian proposal hingga skripsi

(7)

9. Teman-teman seperjuangan dalam mengerjakan proposal hingga skripsi Mega, Aldi, Stanley, Hari, Memeng, Joel, Oliv, Valin, Indra, Kak Epi, Kak Winda, Kak Ranty dan Kak Selly yang saling memberikan dukungan tiap ketemu di perpustakaan, kanfak hingga di jalan raya, Terima kasih untuk setiap ucapan semangat dari kalian.

10. Teman-teman Jurusan Hubungan Internasional angkatan 2015 “FOSAC IR 15” yang telah memberikan semangat, serta waktu yang sangat berharga dan cerita-cerita yang menyenangkan. Semoga kita semua bisa sukses dengan waktu dan jalannya masing-masing.

11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan dukungannya kepada penulis.

Besar harapan penulis, tugas akhir ini mampu memberikan manfaat dan masukan untuk semua pihak yang membutuhkan.

Salatiga, 13 Januari 2020 Penulis,

(8)

ABSTRAK

PERAN COUNCIL OF PALM OIL PRODUCING COUNTRIES (CPOPC) DALAM MENGHADAPI RENEWABLE ENERGY DIRECTIVE (II)

Crude Palm Oil (CPO) merupakan produk perkebunan yang telah menjadi komoditi andalan ekspor negara produsen minyak sawit dunia, khususnya Indonesia, Malaysia dan Kolombia, namun beberapa tahun terakhir terdapat kampanye negatif dari negara-negara Uni Eropa yang mengklaim bahwa minyak sawit merusak lingkungan. Uni Eropa mengeluarkan kebijakan untuk menggunakan energi terbarukan dan pengurangan hingga pada penghapusan minyak sawit di pasar Uni Eropa sebagai bahan biofuel karena di anggap beresiko tinggi menyebabkan deforestasi. Hal ini di tuangkan dalam kebijakan Renewable Energy Directive (RED) I 2009 dan Keberlanjutan RED II di tahun 2019. Sehingga penelitian ini mencoba untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana “Peran Council Of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) dalam menghadapi RED II” yang di bentuk oleh negara produsen minyak sawit (Indonesia, Malaysia dan Kolombia). Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka serta menggunakan teori Liberalisme Institusional. Hasil dari penelitian ini ialah Indonesia, Malaysia dan Kolombia telah melakukan dan menerapkan minyak sawit yang berkelanjutan di masing-masing negaranya dengan pembentukan ISPO, MSPO dan CSPO sebagai langkah awal untuk melawan kampanye negatif terutama dari negara-negara Uni Eropa. Ke-3 negara ini juga membentuk CPOPC sebagai institusi yang mewakili negara produsen minyak sawit, meskipun UE tetap pada pendiriannya untuk meghapuskan minyak sawit sebagai bahan biofuel di Uni Eropa, CPOPC telah melakukan tugasnya sebagai institusi yang mengayomi kepentingan anggotanya berdasarkan aspek ke 4 mengantisipasi adanya hambatan dalam proses perdagangan minyak sawit melalui tindakan diplomasi dan menerapkan program prioritas untuk menunjukan bahwa minyak sawit ramah lingkungan dan layak untuk di gunakan.

(9)

ABSTRACT

THE ROLE OF COUNCIL OF PALM OIL PRODUCING COUNTRIES (CPOPC) IN FACING THE RENEWABLE ENERGY DIRECTIVE (II)

Crude Palm Oil (CPO) is plantation product which has become a mainstay commodity for the world's palm oil producing countries, especially Indonesia, Malaysia and Colombia. However, in recent years there have been negative campaigns from European Union countries which claim that palm oil is damaging to the environment. The European Union issued a policy to use renewable energy and the reduction to the elimination of palm oil in the European Union market as a biofuel material because it is considered a high risk of causing deforestation. This is stated in the Renewable Energy Directive (RED) I policy of 2009 and RED II Sustainability in 2019. So this research tries to find out and explain how " The Role of Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) in facing the RED II" is formed by palm oil producing countries (Indonesia,

Malaysia and Colombia). This research has used qualitative descriptive research with library

study method and also used Liberalism Institutional theory. The results of this research are Indonesia, Malaysia, Colombia have carried out and implemented sustainable palm oil in their respective countries with the establishment of ISPO, MSPO, and CSPO as a first step to counter negative campaigns, especially from European Union countries. These three countries also formed CPOPC as an institution that represents palm oil producing countries, although the EU remains in its stance to abolish palm oil as a biofuel material in the European Union. CPOPC

has done its job as an institution that nurtures the interest of its members based on the 4th aspect

of anticipating obstacles in the palm oil trade process, through diplomacy and implementing priority programs to show that palm oil is environmentally viable and suitable for use.

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ... ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES ... iii

MOTTO ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR TABEL ... xi ABSTRAK ... xii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.4 Manfaat Penulisan ... 5 1.4.1 Manfaat Praktis ... 5 1.4.2 Manfaat Teoritis ... 5

1.5 Konsep yang Digunakan ... 5

1.6 Batasan Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Kerangka Konsep ... 6

2.1.1 Kerjasama Multilateral ... 6

2.1.2 CPOPC... 6

(11)

2.2.1 Teori Liberalisme Institusional ... 7

2.3 Penelitian Terdahulu ... 9

2.4 Kerangka Berfikir ... 10

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 12

3.1 Pendekatan Penelitian ... 12

3.2 Unit Amatan dan Unit Analisa ... 12

3.2.1 Unit Amatan ... 12

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 12

3.4 Teknik Analisis Data ... 13

3.4.1 Reduksi Data... 13

3.4.2 Penyajian Data ... 13

3.4.3 Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi ... 13

BAB IV Gambaran Umum mengenai Peran CPOPC dalam menghadapi Renewable Energy Directive (RED II) ... 14

4.1 Produksi minyak sawit Indonesia, Malaysia dan Kolombia (2009-2015) ... 14

4.2 Isu Lingkungan di Eropa ... 16

4.2.1 Sejarah Kerjasama Lingkungan di Negara-Negara Uni Eropa ... 18

4.2.2 Hadirnya RED sebagai Respon Uni Eropa ... 18

4.2.3 Konsumsi Energi Terbarukan Uni Eropa ... 21

4.3 Tinjauan Konsumsi Biofuel di Uni Eropa ... 22

4.4 Respon Negara-Negara penghasil CPO terhadap hadirnya RED melalui pembentukan Sustainable Palm Oil ... 23

4.4.1 Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) ... 23

4.4.2 Malaysia Sustainable Palm Oil (MSPO) ... 26

4.4.3 Colombia Sustainable Palm Oil (CSPO) dalam RSPO ... 30

4.5 Kepentingan Eropa melalui RED dan Singgungan terhadap Kepentingan Indonesia ... 31

(12)

BAB V Analisis Peran CPOPC dalam Menghadapi Renewable Energy Directive II ... 35

5.1 Strategi CPOPC dalam Menghadapi RED II ... 35

5.1.1 Langkah yang dilakukan CPOPC ... 36

5.1.2 Implementasi SDGs 2030 (Prioritas Program I) dan Peraturan Standar Teknis (Prioritas Program II)... 40

5.2 Respon Indonesia dan Malaysia sebagai Negara Produsen CPO Terbesar di Dunia dalam menghadapi RED II ... 42

BAB VI PENUTUP ... 45

6.1 Kesimpulan ... 45

6.2 Saran ... 46

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar I Produksi Minyak Sawit Dunia ... 2 Gambar II Sawit dan Pesaingnya di Dunia ... 32

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel I Produksi Minyak Sawit (CPO) di Indonesia, Malaysia dan Kolombia tahun 2009-2015 (ton) ... 15

Gambar

Gambar I Produksi Minyak Sawit Dunia .......................................................................................
Tabel I Produksi Minyak Sawit (CPO) di Indonesia, Malaysia dan Kolombia tahun 2009-2015  (ton)  .............................................................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait