ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA
PT.SARANA BITUNG UTAMA
Krystle Stephanie Pingkan
1; Idi Setyo Utomo
2Jurusan Manajemen, School Of Business And Management, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480
krystlepingkan@yahoo.com
Abstract
North Celebes is one of the provinces in Indonesia which are keen to build. It can be seen from the start construction of high-rise bildings, shopping centers, tourist spot restoration and other infrastructure improvements, including roads. This leads to increase demand of asphalt. The purpose of this study was determine the condition of the strengths and weaknesses (internal), opportunities and threaths (external) to the company, and to formulate strategies that can be applied to the management of PT. Sarana Bitung Utama in increasing product sales. The method used is descriptive method, as well as data collection with filling of questionnaires and interview with the company. From the data collected and analyzed using EFE matrix, IFE matrix, CPM matrix athe the input stage, SWOT matrix, IE matrix and Grand Strategy matrix at matching stage. Then use QSPM matrix at the decision stage. From the result of the study then concluded that the most appropriate strategy to be applied to the companu is market penetration. (KSP)
Keywords: Business Strategy, bulk asphalt
Abstrak
Sulawesi Utara adalah salah satu provinsi di Indonesia yang sedang giat membangun. Dapat dilihat dari mulai dibangunnya gedung-gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, pemugaran tempat pariwisata dan perbaikan infrastruktur lainnya termasuk jalan raya. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan aspal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal, peluang dan ancaman (eksternal) pada perusahaan, dan unutk merumuskan strategi baru yang dapat diterapkan untuk manajemen dalam meningkatkan penjualan produk pada PT. Sarana Bitung Utama. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, serta pengumpulan data dengan pengajuan kuisioner dan wawancara dengan pihak perusahaan. Dari data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan matriks EFE, matriks IFE, matriks CPM pada tahap masukan, matriks SWOT, matriks IE dan matriks strategi besar (grand strategy matrix) pada tahap pencocokan (matching stage). Kemudian menggunakan matriks QSPM pada tahap keputusan (decicion stage). Dari hasil penelitian kemudian disimpulkan bahwa strategi yang paling tepat untuk diterapkan pada perusahaan adalah penetrasi pasar. (KSP)
Kata Kunci: Strategi bisnis, Aspal curah PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang saat ini sedang berkembang. Berdasarkan data resmi dari BPS (Badan Pusat Statistik), Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen dibanding tahun 2012, dimana semua sector ekonomi mengalami pertumbuhan. Termasuk sektor konstruksi mengambil bagian peningkatan sebesar 6,75 persen. Menurut bappenas untuk data tahun 2011 Indonesia berada di peringkat 82 sebagai negara dengan infrastruktur terbaik didunia. Tidak hanya di Ibukota negara saja, tetapi juga diprovinsi-provinsi lain juga mulai menunjukkan perkembangan pembangunannya. Salah satu dari provinsi Indonesia yang sedang berkembang juga
adalah Sulawesi Utara. Antusian masyarakat Sulawesi Utara untuk membangun daerahnya sangat terlihat beberapa tahun terakhir ini. Dapat dilihat dari mulai dibangunnya gedung-gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, pemugaran tempat pariwisata, dan perbaikan infrastruktur lainnya khususnya perbaikan jalan raya.
Semakin banyak tempat beraktivitas di Sulawesi Utara semakin banyak juga harus dibangun jalan-jalan raya. Untuk menghubungkan tempat yang satu dengan yang lain. Selain itu juga, mempermudah transportasi umum dan pribadi untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Perbaikan infrastruktur jalan raya sangat penting untuk melancarkan kegiatan ekonomi. Salah satu bahan penting yang digunakan dalam perbaikan jalan adalah aspal.
Pada tahun 1996 didirikan PT Sarana Bitung Utama sebagai perusahan pendistribusi aspal curah pertama di Sulawesi Utara. Sebelumnya aspal yang digunakan untuk pembangunan di Sulawesi Utara menggunakan aspal drum yang dikirim langsung dari Surabaya dan Cilacap. Butuh biaya lebih besar untuk membangun infrastruktur di Sulawesi Utara, salah satu penyebabnya adalah keterbatasan distribusi aspal ke daerah tersebut.
Hampir 8 tahun PT Sarana Bitung Utama menjadi perusahaan monopoli pendistribusi aspal curah, sampai pada akhirnya pada tahun 2004 hadir dua pesaing baru yang menjangkau daerah Sulawesi Utara dengan harga relatif lebih murah. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Bumi Sarana Utama dari Kalla Group dan PT Maesa Nugraha milik pengusaha lokal. Hal ini tentunya membuat banyak perubahan pada PT Sarana Bitung Utama. Mulai dari margin penjualan, jumlah pelanggan yang tentunya berkurang dan pengaruh pada penetapan harga dari PT Sarana Bitung Utama. Namun dengan demikian, PT Sarana Bitung Utama harus tetap bisa menempatkan posisinya di tempat yang paling strategis untuk tetap dapat bersaing di pasar. Dengan ini PT Sarana Bitung Utamaharus memilika Strategi yang efektif dan efisien untuk memenangkan persaingan dalam bisnis ini sehingga dapat mempertahankan kelanjutan perusahaan.
Faktor internal dan eksternal perusahaan merupakan factor-faktor penting dalam penentuan strategi yang tepat. Factor internal meliputi sumberdaya manusia, kemampuan keuangan perusahaan, susunan organisasi, serta kebijakan dan peraturan perusahaan. Sedangkan factor eksternal meliputi pesaing usaha sejenis, pasar (keinginan konsumen), pemasok, lingkungan sekitar perusahaan, serta kondisi ekonomi dan politik.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasikan kondisi kekuatan dan kelemahan PT Sarana Bitung Utama. 2. Untuk mengidentifikasikan kondisi peluang dan ancaman pada PT Sarana bitung Utama. 3. Untuk memberi rekomendasi strategi pada PT. Sarana Bitung Utama.
Manfaat bagi PT. Sarana Bitung Utama:
• Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat yang berhubungan dengan strategi bisnis dalam menghadapi persaingan bisnis.
Manfaat bagi masyarakat umum:
• Dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai strategi bisnis. Manfaat bagi penulis:
• Dapat lebih banyak pengertian dan gambaran yang real dan detail tentang suatu strategi bisnis yang dapat digunakan dalam suatu perusahaan dan bisa mejadi pedoman saat membangun bisnis sebagai praktek ilmu kewirausahaan.
METODE PENELITIAN Tahap Input (Input Stage)
Hasil Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factors Evaluation-EFE)
No Faktor-faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Skor
Peluang
1 Proyek dari pemerintah setiap tahun selalu meningkat 0.180 4 0.72
2 Banyak bermunculan kontraktor-kontraktor baru 0.154 4 0.616
3 Rencana pembangunan TAC yang baru 0.164 4 0.656
4 Ketersedian stok aspal yang selalu terjaga 0.102 3 0.306
5 Pemasok selalu menyediakan aspal sesuai kebutuhan 0.096 3 0.288
Ancaman
1 Terdapat 2 Kompetitor di wilayah Bolmong dan Gorontalo 0.069 2 0.138
2 Pesaing selalu melakukan perubahan harga 0.075 2 0.15
3
Proyek dari pemerintah yang menggunakan konstruksi rigid
pavement 0.053 3 0.159
4 Pesaing sementara melakukan pembangunan TAC baru 0.059 3 0.177 5 Terdapat supplier Aspal drum dari luar daerah SULUT 0.048 3 0.144
Total 1 3.354
Hasil Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factors Evaluation-IFE)
No Faktor-faktor Internal Utama Bobot Peringkat Skor
Kekuatan
1 Brand perusahaan yang cukup kuat 0.174 3 0.522
2 Mempunyai capital modal yang kuat 0.140 4 0.56
3 Memiliki tempat daya tamping aspal yang besar 0.133 4 0.532
4 Mempunyai system manajemen yang baik. 0.103 3 0.309
5 Mempunyai strategi bisnis dengan pemasok dan customer 0.115 3 0.345
Kelemahan
1 Letak TAC tidak kompetitif 0.066 1 0.066
2
Adanya lokasi pemasaran pesaing di bilayah Bolmong dan
Gorontalo 0.066 2 0.132
3 Belum memiliki tempat permanen untuk TAC 0.071 2 0.142
4 Hanya bergerak dalam satu bidang usaha 0.066 2 0.132
5 Jumlah unit kendaraan yang terbatas 0.066 1 0.066
Total 1 2.806
Hasil Matriks CPM (Competitive Profile Matrix-CPM)
Faktor Penentu keberhasilan
dalam CPM Bobot
PT. Sarana Bitung Utama PT. Bumi Sarana Utama PT. Maesa Nugraha Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor
CP1.Kualitas produk 0.189 4 0.756 4 0.756 4 0.756
CP2.Daya saing harga 0.132 3 0.396 4 0.528 4 0.528
Tahap Pencocokan (Matching Stage) Matriks SWOT PT. Sarana Bitung Utama
Kekuatan (S)
1. Brand perusahaan yang cukup kuat 2. Mempunyai capital
modal yang kuat 3. Memiliki tempat daya
tampung aspal yang besar
4. Memiliki system manajemen yang baik 5. Mempunyai strategi
bisnis dengan pemasok dan customer
Kelemahan (W)
1. Letak TAC tidak kompetitif 2. Adanya lokasi pemasaran pesaing di wilayah Bolaang Mongondou dan Gorontalo 3. Belum memiliki tempat permanen untuk TAC 4. Hanya bergerak
dalam satu bidang usaha
5. Jumlah unit kendaraan yang terbatas Peluang (O)
1. Proyek dari pemerintah setiap tahun meningkat 2. Banyak bermunculan
kontraktor baru 3. Rencana pembangunan
TAC yang baru 4. Ketersediaan stok aspal
yang selalu terjaga 5. Pemasok selalu
menyediakan aspal sesuai kebutuhan
Strategi SO:
1. Brand perusahaan yang cukup kuat yang memiliki jaringan distribusi aspal di berbagai daerah akan mampu menjangkau proyek-proyek dari pemerintah yang selalu meningkat disetiap tahunnya.
2. Dengan modal capital yang kuat akan mampu menjaga ketersediaan stok aspal.
3. Mempunyai strategi bisnis dengan pemasok dan customer
membuat kebutuhan stok aspal PT Sarana Bitung Utama selalu
Strategi WO:
1. Letak TAC yang selama ini tidak kompetitif namun tetap banyak permintaan, kemudian tercetus ide rencana pembangunan TAC yang baru di daerah bolaang mongondou yang terhitung jauh dari TAC Bitung.
2. Meskipun ada pesaing didaerah
pendistribusian aspal curah, namun jumlah kontraktor baru juga terus bertambah. (W1-W3-O3) (W2-O2) Pengembangan Pasar CP4.Distribusi penjualan 0.098 4 0.392 3 0.294 3 0.294 CP5.Sistem persediaan 0.107 4 0.428 4 0.428 3 0.428 CP6.Layanan konsumen 0.092 4 0.368 3 0.276 3 0.276
CP7.Pengiriman tepat waktu 0.076 3 0.228 3 0.228 3 0.228
CP8.Pemilihan lokasi usaha 0.069 3 0.207 4 0.276 4 0.276
CP9.Pengalaman
manajemen 0.068 4 0.272 4 0.272 3 0.204
CP10.Struktur organisasi 0.069 4 0.276 3 0.207 3 0.207
S K O R B O B O T T O T A L E F E terpenuhi. (S1-O1-S2-O4) (O5-S5) Penetrasi Pasar Ancaman (T) 1. Terdapat 2 kompetitor diwilayah Bolmong dan Gorontalo 2. Pesaing selalu melakukan perubahan harga
3. Proyek dari pemerintah yang menggunakan konstruksi rigid pavement 4. Pesaing sementara melakukan pembangunan TAC baru 5. Terdapat supplier Aspal drum dari luar daerah SULUT
Strategi ST:
1. Meskipun terdapat 2 kompetitor di wilayah pendistribusian aspal, tapi PT Sarana Bitung Utama tetap memiliki persediaan aspal yang lebih banyak dan tidak takut kehabisan aspal ketika permintaan pelanggan meningkat. 2. Perubahan harga oleh
pesaing sering kali tidak mempengaruhi permintaan aspal dari pelanggan karena menjaga hubungan baik dengan perusahaan. (S3 – T1) (S5-T2 ) Penetrasi pasar Strategi WT:
1. Dengan melihat jumlah permintaan distribusi aspal di daerah bolaang
mongondou yang cukup besar dan pada dasarnya perusahaan belum meiliki TAC permanen, sebaiknya perusahaan mendirikan TAC permanen di daerah bolaang mongondou dan tetap bsa menjangkau Gorontalo dengan jarak yang semakin dekat sehingga para pelanggan tidak perlu membeli aspal drum dari daerah lain karena biaya pengiriman lebih murah.
(T4-W3)
Pengembangan Produk
Matriks IE
SKOR BOBOT TOTAL IFE
Kuat Sedang Lemah
3,0 – 4,0 2,0 -2,99 1,0 – 1,99 4,0 3,0 (2,8) 2,0 1,0 Tinggi 3,0-4,0 3,0 Sedang 2,0-2,99 2,0 Rendah Redah 1,0-1,99 1,0 I Posisi PT. Sarana (3,35) Bitung Utama II III IV V VI VII VIII IX
Matriks Strategi Besar
Tahap Keputusan (Decision Stage)
STRATEGI-STRATEGI ALTERNATIF Faktor-Faktor Kunci Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar Pengembangan Produk
Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
Peluang-Peluang
Proyek dari pemerintah setiap tahun selalu meningkat 0.180 4 0.724 3 0.543 2 0.362 Banyak bermunculan kontraktor-kontraktor baru 0.154 4 0.616 2 0.308 3 0.462
Rencana pembangunan TAC yang baru 0.164 2 0.328 4 0.656 3 0.492
Ketersedian stok aspal yang selalu terjaga 0.102 - - - - - -
Pemasok selalu menyediakan aspal sesuai kebutuhan 0.096 - - - - - - Ancaman-Ancaman
Terdapat 2 Kompetitor di wilayah Bolmong dan
Gorontalo 0.069 4 0.276 2 0.138 3 0.207
Pesaing selalu melakukan perubahan harga 0.075 4 0.3 2 0.15 3 0.225
Proyek dari pemerintah yang menggunakan konstruksi
rigid pavement 0.053 3 0.159 4 0.212 2 0.106
Pesaing sementara melakukan pembangunan TAC baru 0.059 4 0.236 3 0.177 2 0.118 Terdapat supplier Aspal drum dari luar daerah SULUT 0.048 3 0.144 2 0.096 4 0.192
Jumlah 1
Kekuatan-Kekuatan
Brand perusahaan yang cukup kuat 0.174 - - - - - -
Mempunyai capital modal yang kuat 0.140 2 0.28 3 0.42 1 0.14
Memiliki tempat daya tampung aspal yang besar 0.133 4 0.532 3 0.399 1 0.133 Mempunyai system manajemen yang baik.
0.103 4 0.412 2 0.206 1 0.103
Mempunyai strategi bisnis dengan pemasok dan
customer 0.115 4 0.46 2 0.23 1 0.115
Kelemahan-Kelemahan
Setelah melalui proses perhitungan Matriks QSPM diatas, hasilnya diketahui bahwa strategi penetrasi pasar memiliki total nilai daya Tarik yang bapling besar yaitu 4.863, diikuti dengan strategi pengembangan pasar sebesar 4.063 dan terakhir strategi pengembangan produk yang bernilai daya tarik sebesar 2.853. Dengan demikian dipilih Strategi Penetrasi Pasar yang disarankan untuk diterapkan di PT. Sarana Bitung Utama.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari tahapan tersebut berdasarkan pengolahan data dan analisa strategi, diambil keputusan bahwa strategi yang paling cocok diterapkan untuk PT. Sarana Bitung Utama adalah strategi penetrasi pasar.
• Mempetimbangkan untuk penambahan tenaga penjualan di wilayah yang dikuasai oleh pesaing.
• Pelatihan untuk tenaga penjualan agar semakin banyak pengetahuan dalam bidang pemasaran dan kinerja lebih efektif bagi perusahaan.
• Membina hubungan baik dengan pelanggan maupun pemasok.
• Memberikan reward bagi pelanggan yang memenuhi target penjualan tertentu.
• Melakukan riset pasar sehingga mendapatkan informasi yang akurat mengenai peluang dan ancaman sehingga bisa memperbaiki kelemahan dan memanfaatkan kekuatan dengan maksimal.
• Kemudian, mengingat salah satu kelemahan PT. Sarana Bitung Utama adalah belum mempunyai tempat permanen untuk TAC (Terminal Aspal Curah), disarankan segera melaksanakan rencana untuk membangun TAC yang baru di wilayah Bola’ang Mongondou. Tujuannya adalah agar PT. Sarana Bitung Utama memiliki tempat permanen untuk TAC. Hal ini dikarenakan harga sewa tempat pada PT. Pelindo yang cukup mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Aliantro, Hendra. (2011). Analisis Proses Bisnis dan Penerapan Manajemen Strategis Pada PT Optik Xyz. Jurnal Penerapan Manajemen Strategis, diakses 11 Mei 2014 dari
www.library.binus.ac.id.
Auzair. Sofiah Md Auzair. (2011). THE EFFECT OF BUSINESS STRATEGY AND EXTERNAL ENVIRONMENT ON MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS: A STUDY OF MALAYSIAN HOTELS. International Journal of Business and Social Science 2(13),
Badan Pusat Statistik. (2013). EKONOMI INDONESIA TRIWULAN III-2013. No. 76/11/Th. XVI, 6 November 2013.
Baye, Michael R. (2010) Managerial Economics and Business Strategy. 7th Edition Cannon, William D. Perreault & E. Jerome McCarthy. (2008). Pemasaran Dasar 1.
Jakarta : Salemba Empat.
Chatab, Nevizond. (2007). Diagnostic Management. ( Cetakan Pertama). Jakarta : PT. Adanya lokasi pemasaran pesaing di bilayah Bolmong
dan Gorontalo 0.066 3 0.198 4 0.264 2 0.132
Belum memiliki tempat permanen untuk TAC 0.071 - - - - - -
Hanya bergerak dalam satu bidang usaha 0.066 - - - - - -
Jumlah unit kendaraan yang terbatas 0.066 - - - - - -
Serambi Ilmu Semesta.
David, Fred R.. (2011). Manajemen Strategis Konsep. (Edisi 12). Jakarta : Salemba Empat.
David, Meredith E, David, Forest R, David, Fred R. (2009). The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Applied To A Retail Computer Store. The Coastal Business Journal, diakses 16 Mei 2014 dari http://strategyclub.com/CBJ%20Article.pdf
Han, Jing. (2009). The Business Strategy of Mcdonald’s . International Journal of Business and Management. 3(11), 72 – 74
Hunger , J. David & Thomas L. Wheelen. (2005). Managemen Strategis. (Edisi 3). Yogyakarta: Andi.
Kotler, Philip.,& Armstrong Gary. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12 Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip.,& Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13. Jakarta: Erlangga. Kuncoro, Engkos Achmad. (2010). Analisis Perumusan Strategi pada PT. Samudra
Nusantara Logistindo. Binus Business Review, 1(01), 169-184.
Pearce II A.J.,& Robinson Jr R.B. (2008). Manajemen Strategis-Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta:Salemba Empat.
Robbins, Stephen P. and Coulter, Mary.(2009). Management 10th Edition .New Jersey : Pearson. Sampurno. (2010). Manajemen Stratejik: Menciptakan Keunggulan Bersaing Yang
Berkelanjutan. (Cetakan Kedua). Yogyakarta : Gadja Mada University Press. Sekaran U., (2009). Research Methods For Business, 4th Edition. Book 1:
Salemba Empat
Solihin, Ismail. (2012). Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga.
Wibowo, prof. Dr, S.E., M.Phil. (2006). Manajemen Perubahan (jilid-2). Jakarta: Rajagrafindo.
RIWAYAT HIDUP
Krystle Stephanie Pingkan , Lahir di kota Tomohon pada tanggal 4 november 1987. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ekonomi (Manajemen Entrepreneur) pada tahun periode 2009-2015.