• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Akhir Modul 3 Ppg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Akhir Modul 3 Ppg"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR MODUL 3 TUGAS AKHIR MODUL 3

MAKALAH MAKALAH

PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN DALAM INGATAN

PENGORGANISASIAN INFORMASI/PENGETAHUAN DALAM INGATAN

MANUSIA

MANUSIA

Oleh

Oleh

Liberty I. H. Kian, S. Pd

Liberty I. H. Kian, S. Pd

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN GELOMBANG II PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN GELOMBANG II

PROGRAM SERTIFIKASI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM SERTIFIKASI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

UNIVERSITAS HAMZANWADI UNIVERSITAS HAMZANWADI LOMBOK TIMUR LOMBOK TIMUR

2019

2019

(2)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

 A.

 A. Latar BeLatar Belakanglakang

Ingatan dan berpikir termasuk salah satu faktor yang erat hubungannya dengan Ingatan dan berpikir termasuk salah satu faktor yang erat hubungannya dengan proses belajar. Jika proses belajar berjalan dengan baik maka hasil belajar juga akan proses belajar. Jika proses belajar berjalan dengan baik maka hasil belajar juga akan baik. Mengingat adalah salah satu perbuatan menyimpan hal-hal yang sudah pernah baik. Mengingat adalah salah satu perbuatan menyimpan hal-hal yang sudah pernah diketahui untuk dikeluarkan dan pada saat lain digunakan kembali. Mengingat sering diketahui untuk dikeluarkan dan pada saat lain digunakan kembali. Mengingat sering diasosiakan dengan aktivitas mental dalam memperoleh pengetahuan dan memecahkan diasosiakan dengan aktivitas mental dalam memperoleh pengetahuan dan memecahkan masalah. Ingatan atau memori adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak masalah. Ingatan atau memori adalah sebuah fungsi dari kognisi yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi.

dalam pengambilan informasi.

Kemampuan mengingat peserta didik erat kaitannya dengan kegiatan belajar karena Kemampuan mengingat peserta didik erat kaitannya dengan kegiatan belajar karena saat belajar peserta didik menggunakan kemampuan mengingat untuk memahami saat belajar peserta didik menggunakan kemampuan mengingat untuk memahami pengetahuan dan memecahkan masalah yang dihadapinya.

pengetahuan dan memecahkan masalah yang dihadapinya.

Pengolahan informasi yang terjadi di dalam sistem koordinasi disimpan dalam Pengolahan informasi yang terjadi di dalam sistem koordinasi disimpan dalam memori berupa sebuah pengalaman belajar. Informasi terus memasuki pikiran melalui memori berupa sebuah pengalaman belajar. Informasi terus memasuki pikiran melalui panca indera kita, sebagian ada yang di simpan dalam ingatan kita dalam waktu yang panca indera kita, sebagian ada yang di simpan dalam ingatan kita dalam waktu yang singkat dan kemudian dilupakan. Pentingnya pengorganisasian informasi dalam ingatan singkat dan kemudian dilupakan. Pentingnya pengorganisasian informasi dalam ingatan manusia agar mempermudah kegiatan belajar dan tetap konsisten dalam sistem manusia agar mempermudah kegiatan belajar dan tetap konsisten dalam sistem penyelesaian masalah tiap individu. Tanpa adanya pengolahan informasi dari penyelesaian masalah tiap individu. Tanpa adanya pengolahan informasi dari pengalaman yang ada maka sulit bagi setiap orang untuk melaksanakan kegiatan pengalaman yang ada maka sulit bagi setiap orang untuk melaksanakan kegiatan belajar.

belajar.

Dalam makalah ini penulis akan menjabarkan tentang pentingnya pengorganisasian Dalam makalah ini penulis akan menjabarkan tentang pentingnya pengorganisasian informasi atau pengetahuan dalam ingatan manusia.

informasi atau pengetahuan dalam ingatan manusia. B.

B. Rumusan Rumusan MasalahMasalah  Adapun

 Adapun rumusan marumusan masalah dasalah dalam makalah lam makalah ini adalini adalah:ah:

1. Bagaimana pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia? 1. Bagaimana pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia?

2. Bagaimana hubungan antara belajar terhadap pentingnya pengorganisasian 2. Bagaimana hubungan antara belajar terhadap pentingnya pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia?

informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia? C. Tujuan

C. Tujuan  Adapun

 Adapun tujuan pentujuan penulisan maulisan makalah ini adkalah ini adalah untualah untuk mengetak mengetahui dan hui dan memahami memahami tentang:tentang: 1. Pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia

1. Pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia

2. Hubungan antara belajar terhadap pentingnya pengorganisasian informasi/ 2. Hubungan antara belajar terhadap pentingnya pengorganisasian informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia manusia

(3)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN

 A. Pemroses

 A. Pemrosesan Inforan Informasi dalam Mmasi dalam Memoriemori  Ada

 Ada tiga tiga proses proses pengolapengolahan han informasi informasi yang yang dilakukan dilakukan di di dalam dalam memori memori yaitu,yaitu, encoding 

encoding ,, storage dan retreival storage dan retreival . Encoding merupakan proses yang bertujuan untuk. Encoding merupakan proses yang bertujuan untuk mengubah informasi menjadi bentuk yang dapat diproses dan digunakan oleh otak. mengubah informasi menjadi bentuk yang dapat diproses dan digunakan oleh otak. Tahap ini melibatkan alat indera untuk mempersepsi stimulus yang masuk. Dalam Tahap ini melibatkan alat indera untuk mempersepsi stimulus yang masuk. Dalam proses ini dibutuhkan perhatian. Seseorang bisa memasukkan pengalamannya baik proses ini dibutuhkan perhatian. Seseorang bisa memasukkan pengalamannya baik secara sengaja atau tidak sengaja. Pengalaman yang sengaja misalnya ilmu secara sengaja atau tidak sengaja. Pengalaman yang sengaja misalnya ilmu pengetahuan, sedangkan pengalaman yang tidak disengaja misalnya pengalaman pengetahuan, sedangkan pengalaman yang tidak disengaja misalnya pengalaman yang terjadi sehari-hari.

yang terjadi sehari-hari. Storage

Storage, yaitu menyimpan pengalaman yang telah dipersepsikan, sehingga, yaitu menyimpan pengalaman yang telah dipersepsikan, sehingga suatu saat dapat ditimbulkan kembali. Pengalaman yang sudah dipersepsikan tadi suatu saat dapat ditimbulkan kembali. Pengalaman yang sudah dipersepsikan tadi akan meninggalkan jejak dimemori sebagai

akan meninggalkan jejak dimemori sebagai memory tracesmemory traces yang disimpan dalamyang disimpan dalam ingatan.

ingatan. Memory tracesMemory traces bisa hilang ataupun rusak karena proses lupa. Sehinggabisa hilang ataupun rusak karena proses lupa. Sehingga memory traces

memory traces tidak sepenuhnya bisa bertahan dalam ingatan.tidak sepenuhnya bisa bertahan dalam ingatan. Retrieval 

Retrieval   yaitu menimbulkan kembali pengalaman yang sudah disimpan dalam  yaitu menimbulkan kembali pengalaman yang sudah disimpan dalam memori sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini bisa memori sehingga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini bisa dilakukan dengan mengingat kembali (

dilakukan dengan mengingat kembali ( recall recall ) atau mengenal kembali () atau mengenal kembali ( recognizerecognize).). Mengenal kembali menunjukkan hasil yang lebih baik daripada mengingat kembali. Mengenal kembali menunjukkan hasil yang lebih baik daripada mengingat kembali. Mengingat kembali menuntut seseorang untuk bekerja dua kali, yaitu membangkitkan Mengingat kembali menuntut seseorang untuk bekerja dua kali, yaitu membangkitkan kembali informasi yang mungkin sesuai, atau mengenalinya sebagai informasi yang kembali informasi yang mungkin sesuai, atau mengenalinya sebagai informasi yang sebelumnya sudah disimpan. Sedangkan mengenal kembali, informasi yang akan sebelumnya sudah disimpan. Sedangkan mengenal kembali, informasi yang akan dipanggil akan langsung dikenali melalui penelusuran isyarat terhadap pilihan item dipanggil akan langsung dikenali melalui penelusuran isyarat terhadap pilihan item yang disajikan.

yang disajikan.

B. Tingkat Pemrosesan Informasi B. Tingkat Pemrosesan Informasi

Informasi akan lebih cepat terlupakan jika diproses pada tingkat yang dangkal, tapi Informasi akan lebih cepat terlupakan jika diproses pada tingkat yang dangkal, tapi akan lebih lama diingat jika diproses pada tingkat yang lebih dalam.

akan lebih lama diingat jika diproses pada tingkat yang lebih dalam. 1. Tingkat Pemrosesan Informasi Dangkal

1. Tingkat Pemrosesan Informasi Dangkal

Dalam pemrosesan informasi tingkat dangkal, informasi yang diterima didasarkan Dalam pemrosesan informasi tingkat dangkal, informasi yang diterima didasarkan pada kualitas tampilan fisik sesuatu hal. Infromasi hanya disimpan pada ingatan pada kualitas tampilan fisik sesuatu hal. Infromasi hanya disimpan pada ingatan  jangka pen

(4)

2. Tingkat pemrosesan Informasi

2. Tingkat pemrosesan Informasi MendalamMendalam

Dalam Pemrosesan informasi tingkat yang lebih dalam, informasi yang diterima Dalam Pemrosesan informasi tingkat yang lebih dalam, informasi yang diterima didasarkan pada pemahaman terhadap arti dari sebuah kata dan makna dari kata didasarkan pada pemahaman terhadap arti dari sebuah kata dan makna dari kata yang diucapkan. Informasi pada tingkat ini akan disimpan pada ingatan jangka yang diucapkan. Informasi pada tingkat ini akan disimpan pada ingatan jangka panjang. Tingkat pemprosesan informasi mendalam juga membantu proses

panjang. Tingkat pemprosesan informasi mendalam juga membantu proses recall recall ..

C.

C. Faktor yang mempengaruhi IngatanFaktor yang mempengaruhi Ingatan

Faktor yang mempengaruhi ingatan : Faktor yang mempengaruhi ingatan : 1.

1. Mood Mood dan dan emosiemosi  Ada tiga h

 Ada tiga hal dimana al dimana mood dan mood dan emosi dapemosi dapat memat mempengaruhi inpengaruhi ingatan, agatan, antara laintara lain:n: a.

a. Manusia akan mengingat Manusia akan mengingat stimulus yang menyenangkan lebi stimulus yang menyenangkan lebi akurat dariakurat dari stimulus lain.

stimulus lain. b. Proses

b. Proses recallrecall akan lebih akurat jika mood seseorang cocok dengan moodakan lebih akurat jika mood seseorang cocok dengan mood alamiah sesuatu hal.

alamiah sesuatu hal. c. Proses

c. Proses recallrecall akan lebih mudah jika mood selama prosesakan lebih mudah jika mood selama proses encodingencoding cocokcocok dengan mood selama

dengan mood selama retrieval retrieval .. 2. Atens

2. Atens  Atensi

 Atensi merupakan merupakan sebuah sebuah konsentrasi konsentrasi dari dari aktifitas aktifitas mental. mental. Ketika Ketika inderaindera menerima stimulus, tidak semua akan dipertahankan. Stimulus yang dipilih akan menerima stimulus, tidak semua akan dipertahankan. Stimulus yang dipilih akan diproses lebih detil. Stimulus yang tidak mendapat perhatian akan dibuang dan diproses lebih detil. Stimulus yang tidak mendapat perhatian akan dibuang dan tidak akan di proses.

tidak akan di proses. 3.

3. Kesamaan Kesamaan SemantikSemantik  Arti

 Arti dari dari kata-kata kata-kata akan akan mempenmempengaruhi garuhi jumlah jumlah kata kata yang yang akan akan tersimpan tersimpan padapada short term memory. Selain itu ada juga

short term memory. Selain itu ada juga  proactiv proactive e interfereninterferencece bahwa orang akanbahwa orang akan kesulitan belajar hal yang baru karena hal yang lama akan mengganggu hal yang kesulitan belajar hal yang baru karena hal yang lama akan mengganggu hal yang baru dipelajari.

baru dipelajari. 4.

4. Prinsip Prinsip pengkodean pengkodean spesifikspesifik Bahwa

Bahwa recallrecall akan lebih baik jika konten dalamakan lebih baik jika konten dalam retrievalretrieval sama dengan kontensama dengan konten encoding.

encoding. 5. Umur 5. Umur

Umur dapat mempengaruhi ingatan seseorang. Anak-anak tidak dapat mengingat Umur dapat mempengaruhi ingatan seseorang. Anak-anak tidak dapat mengingat peristiwa sebelum umur 2 atau 3 tahun. Orang yang lebi tua akan lebih baik peristiwa sebelum umur 2 atau 3 tahun. Orang yang lebi tua akan lebih baik dalam mengingat ketika mereka memiliki kemampuan verbal yang tinggi dan dalam mengingat ketika mereka memiliki kemampuan verbal yang tinggi dan

(5)

berpendidikan tinggi. Orang yang lebih tua juga akan lebih akurat dalam berpendidikan tinggi. Orang yang lebih tua juga akan lebih akurat dalam mengingat dibanding orang yang lebih muda.

mengingat dibanding orang yang lebih muda. 6. Metamemory

6. Metamemory Metamemory

Metamemory akan membantu seseorang untuk menggunakan strategi yangakan membantu seseorang untuk menggunakan strategi yang efektif untuk dipakai karena tidak semua strategi mengingat itu sama.

efektif untuk dipakai karena tidak semua strategi mengingat itu sama.

D.

D. Pengorganisasian Informasi/ PenPengorganisasian Informasi/ Pengetahuan getahuan dalam dalam Ingatan Ingatan ManusiaManusia

Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa pengolahan individu dari lingkungan. Hal yang demikian juga dapat dikatakan bahwa pengolahan informasi dapat dikatakan sebagai bentuk respon individu terhadap informasi yang di informasi dapat dikatakan sebagai bentuk respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh lingkungan di sekitarnya.

berikan oleh lingkungan di sekitarnya.

Pengetahuan yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh seseorang, Pengetahuan yang lebih umum dan abstrak yang diperoleh lebih dulu oleh seseorang, akan dapat memudahkan perolehan pengetahuan baru yang lebih rinci. Gagasannya akan dapat memudahkan perolehan pengetahuan baru yang lebih rinci. Gagasannya mengenai cara mengurutkan materi pelajaran dari umum ke khusus, dari keseluruhan ke mengenai cara mengurutkan materi pelajaran dari umum ke khusus, dari keseluruhan ke rinci yang sering disebut sebagai

rinci yang sering disebut sebagai subsumptive sequencesubsumptive sequence menjadikan belajar lebihmenjadikan belajar lebih bermakna bagi siswa.

bermakna bagi siswa.

Kita dapat mencatat bahwa karakteristik penting dari proses belajar manusia dan Kita dapat mencatat bahwa karakteristik penting dari proses belajar manusia dan pengorganisasian memori. Pendekatan kognitif untuk belajar memberikan peran penting pengorganisasian memori. Pendekatan kognitif untuk belajar memberikan peran penting untuk proses organisasi dan menekankan peran aktif dari peserta didik. Pelajar aktif untuk proses organisasi dan menekankan peran aktif dari peserta didik. Pelajar aktif dipandang sebagai pengolahan informasi yang akan dipelajari, bukan hanya pasif dipandang sebagai pengolahan informasi yang akan dipelajari, bukan hanya pasif mendaftarkan informasi. Pendekatan organisasi untuk belajar dan memori mendaftarkan informasi. Pendekatan organisasi untuk belajar dan memori mengasumsikan bahwa kita mencoba untuk mengorganisir informasi ke dalam beberapa mengasumsikan bahwa kita mencoba untuk mengorganisir informasi ke dalam beberapa pola yang bermakna, dan merancang strategi, rencana dan merumuskan hipotesis pola yang bermakna, dan merancang strategi, rencana dan merumuskan hipotesis tentang informasi yang dikodekan dan

tentang informasi yang dikodekan dan stroredstrored dalam memori. Informasi yang disimpandalam memori. Informasi yang disimpan dalam memori jangka panjang diasumsikan sangat terorganisir untuk memanfaatkan dalam memori jangka panjang diasumsikan sangat terorganisir untuk memanfaatkan kapasitas penyimpanan yang tersedia dan membantu dalam pencarian dan kapasitas penyimpanan yang tersedia dan membantu dalam pencarian dan pengambilan informasi. Akibatnya, informasi yang masuk biasanya hati-hati mengatur pengambilan informasi. Akibatnya, informasi yang masuk biasanya hati-hati mengatur kembali sehingga informasi baru yang terintegrasi dan dibuat kompatibel dengan kembali sehingga informasi baru yang terintegrasi dan dibuat kompatibel dengan organisasi yang ada di memori jangka panjang.

organisasi yang ada di memori jangka panjang.

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan alam, ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan alam,

(6)

benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Ketika individu belajar, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Ketika individu belajar, berlangsung proses mengingat, untuk menyimpan informasi ke dalam

berlangsung proses mengingat, untuk menyimpan informasi ke dalam long-term memorylong-term memory (materi memory atau ingatan) dan strategi umum pemecahan masalah (materi (materi memory atau ingatan) dan strategi umum pemecahan masalah (materi kreativitas).

kreativitas).

Pengetahuan yang diproses dan dimaknai dalam memori kerja disimpan dalam memori Pengetahuan yang diproses dan dimaknai dalam memori kerja disimpan dalam memori  jangka panjan

 jangka panjang dalam g dalam bentuk skema-skema teratur secara hirarkis. Tahap pemahamabentuk skema-skema teratur secara hirarkis. Tahap pemahamann dalam pemrosesan informasi dalam memori kerja berfokus pada bagaimana dalam pemrosesan informasi dalam memori kerja berfokus pada bagaimana pengetahuan baru dimodifikasi. Pemahaman berkenaan dan dipengaruhi oleh pengetahuan baru dimodifikasi. Pemahaman berkenaan dan dipengaruhi oleh interpretasi terhadap stimulus. Faktor stimulus adalah karakteristik dari elemen-elemen interpretasi terhadap stimulus. Faktor stimulus adalah karakteristik dari elemen-elemen desain pesan seperti ukuran, ilustrasi, teks, animasi, narasi, warna, musik, serta video. desain pesan seperti ukuran, ilustrasi, teks, animasi, narasi, warna, musik, serta video. Studi tentang bagaimana informasi diidentifikasi, diproses, dimaknai, dan ditransfer Studi tentang bagaimana informasi diidentifikasi, diproses, dimaknai, dan ditransfer dalam dan dari memori kerja untuk disimpan dalam memori jangka panjang dalam dan dari memori kerja untuk disimpan dalam memori jangka panjang mengisyaratkan bahwa pendesainan pesan merupakan salah satu topik utama dalam mengisyaratkan bahwa pendesainan pesan merupakan salah satu topik utama dalam pendesainan multimedia instruksional. Dalam konteks ini, desain pesan multimedia pendesainan multimedia instruksional. Dalam konteks ini, desain pesan multimedia berkenaan dengan penyeleksian, pengorganisasian, pengintegrasian elemen-elemen berkenaan dengan penyeleksian, pengorganisasian, pengintegrasian elemen-elemen pesan untuk menyampaikan sesuatu informasi.

pesan untuk menyampaikan sesuatu informasi.  Antara

 Antara belajar belajar dan dan pengolahpengolahan an informasi informasi adalah adalah dua dua aspek aspek yang yang saling saling melengkapmelengkapi.i.  Asumsi

 Asumsi yang yang mendasamendasari ri teori teori ini ini adalah adalah bahwa bahwa pembelajarapembelajaran n merupakamerupakan n faktor faktor yangyang sangat penting dalam perkembangan. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran sangat penting dalam perkembangan. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses belajar yang rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses belajar yang dijalankan oleh individu tersebut (peserta didik).

dijalankan oleh individu tersebut (peserta didik).

Penerapan teori pengolahan informasi dalam belajar berasumsi bahwa memori manusia Penerapan teori pengolahan informasi dalam belajar berasumsi bahwa memori manusia itu suatu sistem yang aktif, yang mampu menyeleksi, mengorganisasi dan mengubah itu suatu sistem yang aktif, yang mampu menyeleksi, mengorganisasi dan mengubah menjadi suatu sandi-sandi informasi dan keterampilanbagi penyimpananya untuk di menjadi suatu sandi-sandi informasi dan keterampilanbagi penyimpananya untuk di pelajari. Dalam hal ini individu diartikan sebagai suatu objek yang memiliki kemampuan pelajari. Dalam hal ini individu diartikan sebagai suatu objek yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan suatu penyleksian, pengorganisasian danpengubahan terhadap untuk menghasilkan suatu penyleksian, pengorganisasian danpengubahan terhadap informasi yang di dapat menjadi suatu sandi-sandi yang berguna untuk memudahkan informasi yang di dapat menjadi suatu sandi-sandi yang berguna untuk memudahkan individu dalam proses belajar yang akan dijalani dirinya.

(7)

Mengenai hal di atas, para ahli kognitif juga berasumsi bahwa belajar yang berhasil Mengenai hal di atas, para ahli kognitif juga berasumsi bahwa belajar yang berhasil sangat bergantung pada tindakan belajar daripada hal-hal yang ada di lingkungannya. sangat bergantung pada tindakan belajar daripada hal-hal yang ada di lingkungannya. Ini menunjukan bahwa dalam proses belajar ini tindakan dari peserta didik adalah hal Ini menunjukan bahwa dalam proses belajar ini tindakan dari peserta didik adalah hal utama yang mempengaruhi terhadap hasil belajar yang akan di capai dari peserta didik, utama yang mempengaruhi terhadap hasil belajar yang akan di capai dari peserta didik, dalam hal ini menyangkut aspek perubahan perilaku seperti: aspek kognitif, afektif, dan dalam hal ini menyangkut aspek perubahan perilaku seperti: aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

psikomotorik.

Komponen belajar menurut teori pengolahan informasi seperti yang telah dijelaskan Komponen belajar menurut teori pengolahan informasi seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan di atas, bahwa komponen belajar adalah perhatian yang ditujukan pada pembahasan di atas, bahwa komponen belajar adalah perhatian yang ditujukan pada stimulus, pengkodean stimulus, dan penyimpanan dan mendapatkan kembali pada stimulus, pengkodean stimulus, dan penyimpanan dan mendapatkan kembali (retrival). Atas dasar komponen dasar tersebut, selanjutnya hal yang esensial dari (retrival). Atas dasar komponen dasar tersebut, selanjutnya hal yang esensial dari pembelajaran adalah

pembelajaran adalah

a. Membimbing untuk menerima stimulus a. Membimbing untuk menerima stimulus b. Memperlancar pengkodean

b. Memperlancar pengkodean

c. Memperlancar penyimpanan dan retrival c. Memperlancar penyimpanan dan retrival

(8)

BAB III BAB III KESIMPULAN KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah dijabarkan maka dapat disimpulkan: Dari pembahasan yang telah dijabarkan maka dapat disimpulkan:

1. Penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu 1. Penggolahan informasi dapat dikatakan sebagai bagaimana respon individu

terhadap informasi yang diberikan oleh lingkungan di sekitarnya. terhadap informasi yang diberikan oleh lingkungan di sekitarnya. 2.

2. Tahap pemahaman Tahap pemahaman dalam pemrosesan dalam pemrosesan informasi dalam informasi dalam memori kerja berfokus memori kerja berfokus padapada bagaimana pengetahuan baru dimodifikasi.

bagaimana pengetahuan baru dimodifikasi. 3.

3. Dalam pembelajaran terjadi Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan proses penerimaan informasi, untuk kemudian informasi, untuk kemudian diolahdiolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar.

sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. 4.

4. Dengan adanya Dengan adanya pengorganisasian informasi atau pengorganisasian informasi atau pengetahuan akan pengetahuan akan memudahkanmemudahkan individu untuk menjalani proses pembelajaran secara maksimal.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu elemen penunjang pariwisata yang harus ada adalah Warung atau rumah makan. Kondisi rumah makan di pasar perbatasan Indonesia-Papua New Guinea Skouw Jayapura

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada 97 orang pasien skizofenia di Puskesmas Sepatan dan Puskesmas Kedaung Barat Kabupaten Tangerang

Dari hasil penelitian ini diharapkan penggunaan limbah pasir terak tanur tinggi dapat bekerja seperti jika limbah ini dijadikan sebagai bahan tambah pada beton segar yaitu

Kabupaten Boyolali dilewati jalan Nasinonal Solo - Semarang dan terletak pada segitiga kota besar (Solo-Semarang-Yogyakarta) menjamin kelancaran akses transportasi. Selain

Upaya yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) pada hibah penelitian tersebut selain membantuk pemerintah dalam penyebarluaskan ilmu pengetahuan dan

tentang energi pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kalibagor tahun ajaran 2016/2017, dibuktikan dengan persentase ketuntasan tes siswa mencapai 58,33% pada siklus I,

Rumusan masalah pada penelitian ini antara lain bagaimana potensi UMKM Tahu dan Tempe Bapak Marzuki di Desa Pekalongan untuk meningkatkan pendapatan dalam

Suatu ion kompleks yang disusun dari ion Co 3+ dengan ligan terdiri dari 2 molekul NH3 dan empat ion S2O3 2– maka rumus ion kompleks tersebut adalah …. 5