• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROBLEM BASED LEARNING MODUL 1 GANGGUAN TUMBUH KEMBANG & MALNUTRISI ENERGI PROTEIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROBLEM BASED LEARNING MODUL 1 GANGGUAN TUMBUH KEMBANG & MALNUTRISI ENERGI PROTEIN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM / BLOK TUMBUH KEMBANG & GERIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

PROBLEM BASED LEARNING

MODUL 1

GANGGUAN TUMBUH KEMBANG &

MALNUTRISI ENERGI PROTEIN

Penulis :

dr. Martira Maddeppungeng, Sp.A(K)

dr. Aidah Juliaty Baso, Sp.A(K)

BUKU PENGANGAN MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2012

(2)

TUGAS UNTUK MAHASISWA

1. Membentuk kelompok diskusi, 10-15 oranq, dan menentakan Ketua dan Sek.retaris. Membaca dan mendalami pengertian skenario, secara mandiri atau dipimpin seorang tutor.

2. Melakukan aktivitas pembelajaran kembali masalah PEM dengan membaca bahan kuliah/diktat, buku ajar, majalah, internet, untuk informasi pelengkap. Aktivitas pembelajaran mencakup bsrbagai aspek a.l : etiologi (primer dan sekunder) , patogenesis dan patofisiologik, klasifikasi, gambaran klinik, diagnostik, kelainan laboratorium esensial, penyakit penyerta/komplikasi, pengobatan dan pencegahan serta penyebab kematian yang mungkin terjadi.

3. Melakukan diskusi kelompok dan curah pendapat secara mandiri (tanpa tutor) mengenai fakta (anamnesis dan hasil pemeriksaan fisik) yang diberikan dalam skenario untuk analisis dan sintesis penyelesaiaan masalah.

4. Berkonsultasi dengan tutor atau nara sumber ahli untuk memperoleh informasi tambahan dan penjelasan pengertian atas hal-hal yang dirasakan belum jelas.

5. Memikirkan pemeriksaan penunjang yang perlu dianjurkan untuk penyelesaian masalah, baik berupa praktikum Patologi, Patologi Anatami, Radiologi, Esai Biokimiawi, dll.

6. Melakukan latihan di Laboratorium Keterampilan Klinik atau presentasi / demonstrasi kasus nyata dalam kelas paripurna.

7. Melakukan penilaian atas pelaksanaan tutorial baik kinerja tutor maupun anggota sekelompok.

PROSES PEMECAHAN MASALAH :

Diskusi kelompok untuk pemecahan masalah terdiri atas beberapa tahap :

1. Klarifikasi masalah dalam skenario dan temukan kata kunci. 2. Identiflkasi masalah dasar yang ada dalam skenaria :

a. Diskusikan fakta yang disebutkan dalam anamnesis :

Identifikasi / inventarisasi beberapa butir masalah yg ada.

Pikirkan pertanyaan tambahan yang perlu untuk memperjelas masalah (sehubungan patogenesis PEM, faktor lingkungan, perjalanan penyakit, penyakit penyerta, dsb)

b. Diskusikan dan kenali masalah utama yang ditemukan dalam pemeriksaan fisik :

Gabungkan gejala-gejala kinik yang berkaitan satu sama lain Mungkin ada beberapa (2—3) masalah / penyakit yang tersendiri

pada kasus skenario namun berkaitan erat.

3. Brain storming untuk analisis dan sintesis fakta dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.

(3)

Tahap .1-4 dilakukan dalam diskusi pertama BERSAMA TUTOR sampai mencapai Diagnosis Kerja.

Selanjutnya berdasarkan Diagnosis Kerja, tiap kelompok melakukan diskusi mandiri TANPA TUTOR untuk Tahap 5—6.

7. Mencari informasi tambahan dari bahan kuliah/diktat dan sumber lainnya dan mendiskusikan untuk, TUJUAN PEMBELAJARAN :

a. Memahami dan menerangkan penyebab kelainan fisik / anatomik yang ditemukan pada pemerikeaan fisik/gambaran klinik.

b. Menyusun pemeriksaan laboratorium klinik / kimiawi bagi skenario yaitu pemeriksaan darah / tinja / urin rutin maupun khusus untuk kepentingan DIAGNOSIS dan PENATATALAKSANAAN (asuhan gizi dan medikamentosa).

c. Menyebutkan pemeriksaan penunjang lain (histologi / PA, radiologi, dll) yang perlu

6. Menguraikan PENATALAKSANAAN penyakit primer (bisa lebih dari satu) mapun komplikasi yang ada

Tahap 7 dilakukan dalam kelompok diskusi BERSAHA TUTOR :

7. Menuliskan dan melaporkan kesimpuIan hasil diskusi (uraian analisis, sintesis dan argumen) kasus skenario.

JADWAL KEGIATAN / PELAKSANAAN TUTORIAL PBL

1. Pertemuan pertama dalam kelas besar, untuk dinamika, menjelaskan tentang cara penyelesaian modul, dan membagi kelompok diskusi.

2. Mahasiswa belajar mandiri atau berkelompok untuk memilih ketua dan penulis kelompok.

3. Pertemuan kedua, kelompok diskusi dipimpin oleh mahasiswa untuk menyelesaikan langkah 1-5, dan didampingi oleh tutor.

4. Mahasiswa belajar mandiri baik secara sendiri-sendiri atau berkelompok untuk mencari informasi baru.

5. Pertemuan ketiga, untuk melaporkan hasil diskusi dan mensintese informasi baru yang ditemukan.

6. Pertemuan terakhir, dilakukan dalam kelas besar dengan bentuk diskusi panel untuk melaporkan hasil diskusi masing-masing kelompok dan menanyakan hal-hal yang belum terjawab pada ahlinya.

JADWAL KEGIATAN PERTEMUAN KE I II III IV V VI VII Pertemuan I Penjelasan Pertemuan Mandiri (Brain Stroming) Tutorial I Pengumpulan Informasi Analisa & sintesa Mandiri Praktikum CSL Kuliah Konsultasi Pertemuan III (Laporan &Diskusi Pertemuan Terakhir (Laporan)

(4)

SISTEM / BLOK TUMBUH KEMBANG GERIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

PROBLEM BASED LEARNING

MODUL 1

GANGGUAN TUMBUH KEMBANG

Penulis :

dr. Martira Maddeppungeng, Sp.A(K)

BUKU PENGANGAN MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2012

(5)

PENDAHULUAN

Modul gangguan pertumbuhan untuk mahasiswa yang mengambil sistem Tumbuh Kembang-Geriatri pada semester ganjil tahun ajaran 2009/2010.

Dengan modul gangguan tumbuh – kembang, mahasiswa dapat lebih memahami pertumbuhan perkembangan anak sejak lahir sampai akhir masa remaja, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan anak dan pentingnya melakukan monitoring pertumbuhan agar dapat terdeteksi secara dini gangguan pertumbuhan anak.

Proses pembelajaran pada PBL meliputi kegiatan seperti pertemuan dengan tutor, belajar mandiri dengan mencari informas / teori baik dari ahli, buku-buku, jurnal diperpustakaan maupun melalui internet, dan membuat serta menyajikan laporan hasil diskusi dari kegiatan PBL ini.

Besar harapan kami kiranya dengan kegiatan PBL ini mahasiswa dapat lebih aktif untuk mencari jawaban dan berusaha memecahkan masalah-masalah yang kemungkinan dapat ditemukan dalam masyarakat.

Makassar, Februari 2012

(6)
(7)

MODUL

GANGGUAN TUMBUH KEMBANG

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)

Setelah selesai mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami pertumbuhan, perkembangan, menilai pertumbuhan perkembangan, status gizi. Imunisasi serta keburuhan dasar anak dan mengetahui keterlambatan/ gangguan perkembangan.

SKENARIO : GANGGUAN TUMBUH KEMBANG

A anak perempuan lahir pada tanggal 17 Desember 2010, dibawa oleh ibunya ke Puskesmas pada tanggal 5 November 2011, karena Adinda tak seperti anak tetangga yang seusia dengannya. Dari anamnesis ibu, si anak lahir ditolong oleh bidan, dengan BB lahir 3200 gram, PB 50 cm, LK 32 cm, tidak segera menangis dan puncak kepalanya bengkak, yang baru menghilang 3 hari kemudian. Pada usia 4 hari si bayi mulai malas menetek dan kulit di seluruh tubuh bayi tampak kuning, dan ia pernah kejang 1x.

Anak ini hanya mendapat ASI sampai usia 3 bulan, karena si ibu sudah harus masuk kerja, mendapat bubur susu mulai usia 4 bulan. Adinda belum bisa duduk walaupun kepalanya sudah tegak pada usia 6 bulan. Anak bisa senyum spontan tetapi belum bisa mengoceh. Kerincingan dan mainan yang dipegangnya selalu jatuh. Sepulang kerja ibu sering mengajak bicara. Adinda mendapat imunisasi dasar lengkap.

Pada pemeriksaan ditemukan seorang anak yang belum bisa duduk, Tidak ditemukan anomali lain. BB saat ini, 7000 gram, 2 bulan lalu berturut-turut 6700 gram, 6900 gram, PB, saat ini 65 cm, 2 bulan lalu 63 cm (TB ayah 160 cm, Ibu 152 cm). LK 40 cm.

(8)

BAHAN BACAAN DAN SUMBER-SUMBER LAIN

1. Tanuwidjaya S. Konsep tumbuh dan kembang. Dalam : Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh IG. Eds. Tumbuh kembang anak dan remaja. Jakarta. Sagung Seto, 2002,1-13.

2. Needlmn RD. Growth and development. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, Eds. Nelson textbook pediatrics 17 th, Philadelphia,WB Saunders 2004:23-65

3. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi dini Tumbuh Kembang Anak di tingkat pelayanan dasar. Depkes RI 2005

4. Tumbuh kembang-pedsos. Dalam : Pusponegoro HD, Hadinegoro SR, Firmanda D, Tridjaja B, Eds.Standar Pelayanan Medis kesehatan anak Edisi1: IDAI; 2004. 367-369.

5. Levine DA. Growth and development. Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, Eds. Nelson textbook pediatrics 5 th, Philadelphia: Saunders 2004;23-65

6. Soedjatmiko. Stimulasi dini untuk bayi dan balita. Dalam : Pulungan AB, Hendarto A, Hegar B, Oswari H. Eds. Continuing Profesional Development Nutrition Growth-development. IDAI Jaya 2006, 27-46.

NO NAMA BAGIAN TLP.KANTOR HP/FLEXI

1. Prof.DR .dr Syarifuddin Rauf,SpA(K) ANAK (0411)584461 0811411109 2. Prof dr.Ny Djauhariah,SpA(K) ANAK (0411)584461 0811666616 3. Dr. Martira Maddeppungeng SpA ANAK (0411)584461 081342903666

4. Dr.Aidah Juliaty A. Baso SpA

(9)

SISTEM BLOK TUMBUH KEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

PROBLEM BASED LEARNING

MODUL 2

MALNUTRISI ENERGI PROTEIN

PENULIS :

dr. Aidah Juliaty Baso, Sp.A(K)

BUKU PENGANGAN MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2012

(10)

PENDAHULUAN

Modul Malnutrisi Energi Protein untuk mahasiswa yang mengambil sistem

Tumbuh Kembang-Geriatri pada semester genap tahun ajaran 2006-2007.

Dengan mempelajari modul MPE ini mahasiswa diharapkan dapat

menjelaskan tentang definisi, etiologi, patogenesis, gambaran klinik,

pemeriksaan laboratorium dan penunjang, diagnostik,komplikasi, penyakit

penyerta, penatalaksanaan, program pencegahan, dan penyakit malnutrisi

umumnya dan PEM khususnya.

Proses pembelajaran pada PBL meliputi kegiatan seperti pertemuan

dengan tutor, belajar mandiri dengan mencari informas / teori baik dari ahli,

buku-buku, jurnal diperpustakaan maupun melalui internet, kegiatan skill lab dan

membuat serta menyajikan laporan hasil diskusi dari kegiatan PBL ini.

Besar harapan kami kiranya dengan kegiatan PBL ini mahasiswa dapat lebih

aktif untuk mencari jawaban dan berusaha memecahkan masalah-masalah yang

kemungkinan dapat ditemukan dalam masyarakat.

Makassar, Februari 2012

(11)

MODUL

MALNUTRISI ENERGI PROTEIN TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU )

Setelah mempelajari modul ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang definisi, etiologi, patogenesis, gambaran klinik, pemeriksaan laboratorium dan penunjang, diagnostik,komplikasi, penyakit penyerta, penatalaksanaan, program pencegahan, dan penyakit malnutrisi umumnya dan PEM khususnya.

SKENARIO 2A

Seorang anak perempuan, umur 6 bulan di bawa ibunya ke Puskesmas dengan sering mencret sejak 1 bulan terakhir. Riwayat pemberian makan ASI diberikan sampai 3 bulan, selanjutnya air tajin sampai sekarang. Riwayat kelahiran :BBL 2900 gram, PB 48 cm.Pemeriksaan fisik didapatkan BB 6 kg, PB 60 cm, Telapak tangan tampak pucat. Ditemukan edema pada tungkai bawah & abdomen. Tampak otore pada telinga kanan & kiri. Hati teraba 2 cm bawah arkis kost Lab : Hb 5 gr/dl

SKENARIO 2B

Seorang anak laki-laki, umur 5 tahun 3 bulan, dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan keluar cacing dari mulut sebanyak 2 ekor, riwayat pemberian makan: anak makan makanan keluarga, 3 x sehari, hanya 3 sendok makan, selera makan berkurang sejak sebulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB 10,5 kg, TB 110 cm. Konjungtiva tampak pucat dan tampak gambaran seperti busa pada mata kanan, tampak iga gambang & wasting

DOSEN PENGAMPUH :

NO NAMA BAGIAN TLP.KANTOR HP/FLEXI

1. Prof. Dr.dr. Syarifuddin Rauf, SpA(K) IKA FK – UH (0411) 584461 0811411109

2. dr. J. S. Lisal, SpA(K) IKA FK – UH 0811418053

3. dr. Ny. Djuahariah A. Madjid, SpA(K) IKA FK – UH 0811446616 4. dr. Martira Maddeppungeng, SpA IKA FK – UH 081342903666 5. dr. Asmaun Nadjamuddin, SpRM Rehabilitasi

Medik

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Jaringan) Desain jaringan yang sesuai dengan hasil diskusi kelompok Kesesuaian dengan permasalah yang diberikan Pemeriksaan koneksi jaringan antar komputer dengan server untuk

Memberikan masalah Dalam kelompok siswa memperhatikan masalah yang diberikan Problem statement (pertanyaan/identifikasi masalah) Mengamati Meminta siswa mencermati masalah

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan, terdapat hubungan antara kinerja tutor dan kualitas kasus pada skenario dengan keefektifan kelompok, dan hubungan

Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas skenario dan peran fasilitator dengan keefektifan diskusi

Dengan variasi pembelajaran yang terdiri dari diskusi kelompok, pemecahan masalah, dan presentasi membuat siswa merasakan suasana belajar yang lebih menyenangkan dan

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar kerja kelompok dan diberitahu untuk melanjutkan diskusi pada pertemuan yang akan