• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 1. Sistematika Penyusunan KBK berdasarkan SKDI (2006)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 1. Sistematika Penyusunan KBK berdasarkan SKDI (2006)"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

1 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

I.

PENDAHULUAN

Kurikulum pendidikan dokter di Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan sejak tahun 2006, sesuai dengan SK Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi di pendidikan tinggi. Menurut SK tersebut kompetensi adalah “seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.” Elemen-elemen kompetensi terdiri dari : Landasan kepribadian; Penguasaan ilmu dan keterampilan; Kemampuan berkarya; Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai ; Pemahaman kaidah berkehidupan masyarakat sesuai dengan keahlian dalam berkarya. Berdasarkan definisi tersebut, kompetensi adalah penggabungan dari pengetahuan, keterampilan serta perilaku professional yang merupakan hasil akhir dari proses pendidikan dokter.

Selanjutnya, merupakan tantangan bagi setiap institusi pendidikan dokter untuk dapat menciptakan suatu sistem pendidikan atau kurikulum yang mampu menghasilkan lulusan sesuai dengan kompetensinya. Penyusunan kurikulum pendidikan dokter dianjurkan untuk mengacu pada sederet kompetensi dokter yang terdapat dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Standar kompetensi tersebut haruslah terkandung dalam 80% kurikulum total dan sekitar 20% kurikulum dapat dikembangkan oleh masing-masing fakultas kedokteran atau sebagai muatan lokal (KKI, 2006).

Sebagai realisasi dari pencanangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Fakultas Kedokteran Unjani telah melakukan pembaharuan kurikulum sejak tahun ajaran 2007/2008. Pimpinan Fakultas Kedokteran Unjani membentuk Medical Education Unit (MEU), suatu badan yang bertugas menyusun kurikulum yang mengacu pada KIPDI III dengan pengesahan dalam Surat Keputusan Rektor No. Skep/82/UNJANI/VI/2005 tanggal 27 Juni 2005. Selanjutnya, MEU yang beranggotakan dosen FK Unjani melakukan penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang direalisasikan pada TA 2007/2008.

Dalam proses penyusunan kurikulum tersebut, MEU Fakultas Kedokteran UNJANI pada bulan Februari 2006 membentuk Tim Kurikulum yang terdiri atas Tim A dan Tim B di bawah koordinasi Ketua MEU yang sekaligus bertindak sebagai Ketua Komisi Pengembangan Kurikulum. Tim A kurikulum bertugas menentukan lama studi, batasan semester (minggu efektif per semester), tema tahun/blok/urutan blok, lama masing-masing blok, strategi pembelajaran dan metode penilaiannya, penentuan

(2)

2 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

muatan lokal sebagai area pendukung, serta sistem evaluasi. Adapun tugas Tim B Kurikulum, yaitu menjabarkan kurikulum sampai ke tingkat meso (penjabaran ke blok) meliputi area kompetensi, kompetensi inti, komponen kompetensi, merumuskan learning outcome dan level of achievement, bagian/departemen yang berperan (utama – pendukung), serta merancang TOPIC TREE (list of clinical picture/disease, list of skills lab, dan praktikum). Langkah selanjutnya adalah membentuk Tim Blok untuk menyusun kurikulum sampai di tingkat mikro termasuk materi pembelajaran, study guide mahasiswa dan dosen, modul, skenario, prasarana dan sarana (kepustakaan, ruangan, peralatan, dll) serta metode evaluasi. Pembentukan tim blok akan melibatkan bagian-bagian yang terlibat dalam blok tersebut, baik sebagai penyusun ataupun sebagai nara sumber.

Dokumen buku kurikulum FK Unjani merupakan produk akhir dari perancangan KBK di FK Unjani yang disusun berdasarkan sistematika pengembangan kurikulum dalam buku SKDI (2006).

Berdasarkan skema diatas, pengembangan KBK digambarkan dengan arah anak panah ke arah bawah, artinya kompetensi dokter yang merupakan hasil akhir pendidikan yang harus dapat dirumuskan menjadi tujuan pembelajaran sesuai dengan level pendidikan yang dirancang dalam kurikulum.

Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi tersebut sesuai dengan pendekatan ‘outcome based curriculum’ yang dikemukakan oleh Harden dan Dent (2005) berupa ‘planning backwards’ atau perencanaan yang dimulai dari penentuan tujuan akhir, dan meliputi tiga tahap, yaitu: Defining outcome, yang diaplikasikan dengan penjabaran tujuh area kompetensi yang didefinisikan dalam kompetensi inti dan kemudian dirumuskan menjadi tujuan pembelajaran secara umum maupun khusus yang berkesinambungan; Developing criteria yakni menentukan kriteria

(3)

3 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

pencapaian kompetensi, strategi pembelajaran serta sistem penilaian dan evaluasinya; Levelling yaitu mengklasifikasikan tujuan pembelajaran sesuai dengan level atau fase pendidikan.

II.

DASAR HUKUM

Dasar hukum dalam penyusunan kurikulum berbasis kompetensi Program Studi Pendidikan Dokter FK Unjani:

1. Undang-undang No 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301).

3. Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.

4. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembar Negara Nomor 4586).

5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara Nomor 5063).

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembar Negara Nomor 3637).

7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaraan Negara Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3859).

8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaraan Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496). 9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan

11. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen).

12. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen Kesehatan.

13. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

14. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi;

(4)

4 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

III.

VISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN

3.1. Visi Program studi

Menghasilkan lulusan dokter yang beretika dan terampil khususnya dalam bidang

kedaruratan medik dan kedokteran kerja serta berwawasan lingkungan di tingkat Nasional pada tahun 2025.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Prodi Pendidikan Dokter FK Unjani menyelenggarakan manajemen pendidikan dan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berdasarkan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas dalam pasal 35 dengan menggunakan Standar Pendidikan Nasional (SPN) dan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).

Dalam menghasilkan lulusan yang beretika, KBK FK Unjani merealisasikannya dalam Modul Profesionalisme Bioetika Humaniora dan Legal yang disusun berdasarkan area kompetensi Profesionalitas yang luhur.

Realisasi dalam menghasilkan lulusan yang terampil, sesuai dengan SKDI, Program Studi Pendidikan Dokter berupaya memenuhi sarana dan prasarana seluruh lahan praktek klinis dalam tahap sarjana dan profesi termasuk bidang penelitian. Kekhususan/muatan lokal bidang kedaruratan medik didukung dengan adanya blok kedaruratan medik dalam tahap sarjana dan stase/rotasi klinik kedaruratan medik dalam tahap profesi. Muatan lokal bidang kedokteran kerja direalisasikan dengan adanya blok kedokteran kerja yang bekerjasama dengan Balai Hiperkes (Higine Perusahaan dan Kesehatan Kerja) dalam tahap sarjana serta pemenuhan personil Spesialis Kedokteran Okupasi.

Dalam menghasilkan lulusan yang berwawasan lingkungan, Prodi Pendidikan Dokter FK Unjani bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dalam melaksanakan kurikulum berbasis kedokteran komunitas yakni modul Pembelajaran Berbasis Komunitas.

3.2. Misi Program studi

1. Mengembangkan kurikulum yang berbasis kompetensi dengan keunggulan di bidang Kedaruratan Medik dan Kedokteran kerja untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat.

2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang inovatif di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran dan kesehatan masyarakat.

3. Menerapkan sistem pengelolaan program studi berbasis penjaminan mutu terpadu.

4. Mewujudkan kerjasama dan Kemitraan dengan berbagai instansi di dalam dan luar negeri untuk peningkatan mutu secara berkesinambungan.

(5)

5 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4 3.3. Tujuan program studi

1. Menghasilkan lulusan dokter yang profesional, mandiri, beretika, berjiwa kebangsaan, berbudi luhur, serta mampu bersaing di tingkat Nasional.

2. Menghasilkan dokter yang unggul di bidang kedaruratan medik dan kedokteran kerja sebagai program unggulan

3. Menghasilkan lulusan dokter yang memiliki kemampuan dalam membuat karya inovatif melalui penelitian dan pengabdian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat guna mendukung upaya peningkatan kualitas kesejahteraan kehidupan masyarakat.

4. Mampu memberikan pelayanan yang memuaskan dan memberikan kontribusi kesejahteraan bagi masyarakat.

5. Mewujudkan program studi unggul dengan melakukan upaya peningkatan mutu penyelenggaraan proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara berkesinambungan

6. Mewujudkan program studi yang mampu menjalin kerjasama dengan berbagai instansi untuk peningkatan mutu pendidikan, manajemen dan pendapatan.

3.4. Kesesuaian KBK 2014/2015 PSPD FK Unjani dengan Visi Program Studi Beretika

Profesionalitas yang luhur, termasuk didalamnya etika merupakan pondasi utama dalam kompetensi dokter sesuai dengan SKDI, 2012. Hal ini dituangkan dalam kurikulum modul eksternal yakni Profesionalisme, Bioetika, Humaniora dan Legal (PBHL). Kurikulum PBHL disusun dengan pendekatan kurikulum spiral yang diberikan secara berkesinambungan sejak tahap awal hingga akhir tahap pendidikan. Dalam tahap profesi, unsur etika dibahas secara terintegrasi pada stase klinik. Hubungan etika dan hukum kedokteran dibahas dalam stase Forensik. Selain itu, pendidikan perilaku profesional telah dimulai sejak tahap awal pendidikan yakni melalui pengenalan dan dasar teori serta pengetahuan aplikatif tentang perilaku profesional. Selanjutnya, dalam pembelajaran, perilaku mahasiswa dinilai oleh observer (tutor/instruktur) dalam sebuah borang penilaian, yang kemudian diolah sebagai nilai harian. Pelanggaran aturan akademik memiliki konsekuensi tersendiri, hal tersebut dapat menjadi sarana pembentukan perilaku profesional.

Terampil

Lulusan dokter yang terampil yakni memiliki kemampuan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Hal ini dicapai dengan penyusunan Kurikulum secara sistematis baik level makro-meso dan mikro berdasarkan SKDI, metode pembelajaran yang disesuaikan dengan pencapaian kompetensi yang diharapkan, serta metode penilaian yang mampu menggambarkan ketercapaian kompetensi mahasiswa.

(6)

6 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4 Kekhususan dalam bidang kedaruratan medik

Dalam KBK PSPD FK Unjani tahap akademik memiliki blok khusus yakni Blok kedaruratan medik yang berdurasi 6 minggu. Dalam blok tersebut cakupan materi yang dipelajari adalah kedaruratan trauma sesuai dengan konsep ATLS, kedaruratan non trauma dan manajemen bencana. Narasumber dalam blok tersebut merupakan dosen FK Unjani yang juga instruktur ATLS, serta mengikuti pelatihan dalam manajemen bencana baik dalam maupun luar negeri. Pada tahap profesi terdapat stase kedaruratan medik yang bertempat di IGD RS dengan tenaga pembimbing klinik khusus serta pembimbing lapangan yakni dokter jaga IGD terlatih. Selain itu, dalam stase kedaruratan medik diadakan kerjasama dengan Institute Research for Community Development (IRCD) dalam materi manajemen pengelolaan bencana.

Kekhususan dalam bidang kedokteran kerja

Dalam bidang kedokteran kerja, KBK PSPD FK Unjani juga memiliki blok khusus yakni Blok Kedokteran kerja yang berdurasi 6 minggu. Materi blok tersebut disusun berdasarkan materi dalam Hiperkes yakni pengetahuan mengenai konsep kedokteran kerja, analisis kasus penyakit akibat kerja dan penyakit hubungan kerja. Untuk itu, FK Unjani juga memiliki staf dosen khusus dalam bidang kedokteran kerja. Dalam tahap profesi bidang kedokteran kerja dibahas secara terintegrasi pada stase Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Berwawasan lingkungan

Lulusan dokter yang berwawasan lingkungan digambarkan dalam kurikulum melalui adanya program modul eksternal Pembelajaran Berbasis Komunitas yang penyusunannya sesuai dengan konsep Community Based Education yakni mahasiswa sejak tahap awal pendidikan telah dipaparkan dengan setting masyarakat dan keluarga. Masing-masing mahasiswa akan memiliki keluarga binaan dengan karakteristik tertentu (misalnya pendampingan 1000 hari kelahiran) yang bertujuan untuk mendampingi keluarga binaan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang ideal.

(7)

7 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4 BAB II

PROFIL LULUSAN DAN KOMPETENSI LULUSAN

Lulusan PSPD Fakultas Kedokteran Unjani yang diharapkan adalah seorang dokter yang profesional, memiliki etika profesi, berjiwa kejuangan, berbudi luhur, mandiri, dan berbudaya yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Di samping itu, lulusan PSKU FK Unjani juga dipersiapkan untuk dapat menempuh pendidikan lanjut guna memperdalam keilmuan dibidang kesehatan dan kedokteran, yang nantinya dapat berperan sebagai profesional yang khusus mengaplikasikan ilmu ke (spesialisasi), maupun akademisi. Profil dari Lulusan Pendidikan Dokter Universitas Jenderal Achmad Yani adalah:

1. Penyedia Pelayanan Kesehatan dan Perawatan (Care Provider) 2. Pengambil Keputusan (Decision-maker)

3. Komunikator yang baik (Communicator) 4. Pemimpin Masyarakat (Community leader) 5. Pengelola Manajemen (Manager)

6. Pengembangan penelitian ilmu kedokteran (Researcher)

Dengan dikuasainya standar kompetensi oleh seorang yang berprofesi dokter, maka yang bersangkutan akan mampu:

1. Mengerjakan tugas atau pekerjaan profesinya

2. Mengorganisasikan tugasnya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan

3. Segera tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan apabila terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula

4. Menggunakan kemampuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah di bidang profesinya

5. Melaksanakan tugas dengan kondisi berbeda.. KOMPETENSI LULUSAN

Kompetensi utama lulusan Prodi Pendidikan Dokter FK Unjani berpedoman pada STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA dari Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2012, ditunjang dengan kompetensi unggulan, kompetensi pendukung serta kompetensi lainnya. KOMPETENSI UTAMA

A. Area Kompetensi

Kompetensi dibangun dengan pondasi yang terdiri dari profesionalitas yang luhur, mawas diri dan pengembangan diri, serta komunikasi efektif, dan ditunjang oleh pilar berupa pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan klinis, dan pengelolaan masalah kesehatan. Oleh karena itu area kompetensi disusun dengan urutan sebagai berikut:

1) Profesionalitas yang Luhur

(8)

8 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4 3) Komunikasi Efektif

4) Pengelolaan Informasi

5) Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran 6) Keterampilan Klinis

7) Pengelolaan Masalah Kesehatan

B. Komponen Kompetensi

Area Profesionalitas yang Luhur

1. Berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa 2. Bermoral, beretika dan disiplin

3. Sadar dan taat hukum 4. Berwawasan sosial budaya 5. Berperilaku profesional

Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri 1. Menerapkan mawas diri

2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat 3. Mengembangkan pengetahuan

Area Komunikasi Efektif

1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga 2. Berkomunikasi dengan mitra kerja

(9)

9 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4 Area Pengelolaan Informasi

1. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan

2. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada profesional kesehatan, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan

Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran

1. Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan / Kedokteran Komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif. Area Keterampilan Klinis

2. Melakukan prosedur diagnosis

3. Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif Area Pengelolaan Masalah Kesehatan

1. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat 2. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan pada

individu, keluarga dan masyarakat

3. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat

4. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan

5. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan dalam penyelesaian masalah kesehatan

6. Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatan spesifik yang merupakan prioritas daerah masing-masing di Indonesia

KOMPETENSI UNGGULAN

Sesuai dengan visi dan misinya, PSPD FK Unjani memiliki keunggulan dalam bidang kedaruratan medik dan kedokteran kerja.

a. Kurikulum kedaruratan medik disusun dalam tahap akademik yakni Blok Kedaruratan Medik serta tahap profesi yakni rotasi klinik kedaruratan medik selama 4 minggu. Cakupan ilmu kedaruratan medik yang dipelajari yakni sesuai dengan konsep ATLS, ACLS serta Manajemen Bencana. Dalam pelaksanaaanya Prodi Pendidikan Dokter FK Unjani memiliki tenaga pengajar yang juga merupakan instruktur tetap

(10)

10 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

dalam ATLS dan ACLS, dantenaga pengajar yang merupakan anggota militer dalam penanggulangan bencana di Indonesia.

b. Kurikulumkedokteran kerja dituangkan dalamblok khusus yang mempelajari bidang kedokteran kerja yang bekerjasama dengan Balai Hiperkes serta memiliki staf dosen dengan kualifikasi yang sesuai. Dalam blok tersebut mahasiswa menyelenggarakan pembelajaran secara langsung untuk mengidentifikasi masalah dalam penyakit akibat kerja/ penyakit hubungan kerja baik berdasarkan kasus / problem based maupun kunjungan lapangan. Pada tahap profesi, saat ini sedang dalam tahap pengembangan kurikulum bidang kedokteran kerja yang pelaksanaannya terintegrasi dalam stase Ilmu Kesehatan Masyarakat.

KOMPETENSI PENDUKUNG

Sebagai pendukung kompetensi unggulan, Prodi Pendidikan dokter memiliki kompetensi pendukung yakni Manajemen Bencana dan Manajemen Pengelolaan Kesehatan Kerja.

a. Kompetensi Manajemen bencana disusun sebagai pendukung Blok Kedaruratan Medik, yakni dalam semester 6 tahap akademik. Selanjutnya kompetensi ini dicapai dalam stase kepaniteraan Kedaruratan Medik dengan kerjasama dengan institusi khusus penanggulangan bencana.

b. Kompetensi Manajamen kedokteran kerja disusun sebagai pendukung Blok Kedokteran Kerja dalam semester 7 tahap akademik. Pencapaian kompetensi ini ditunjang dari integrasi ilmu klinis, kesehatan masyarakat dan kedokteran kerja.

KOMPETENSI LAINNYA

Dalam menyusun kurikulum, Prodi Pendidikan Dokter juga mendasarkan kurikulumnya dengan kompetensi lain sesuai dengan kemajuan ilmu kedokteran yakni Evidence Based Medicine dan Kedokteran Keluarga.

a. Evidence Based Medicine dituangkan dalam kurikulum Modul Riset Kedokteran yakni metode journal reading atau critical appraisal dari jurnal yang berkaitan dengan Blok dalam tahap akademik. Kegiatan journal reading juga dilakukan dalam tahap profesi

b. Kedokteran keluarga, merupakan blok khusus di semester 7, mengedepankan manajemen pelayanan dokter keluarga/ dokter pelayanan primer dengan mengintegrasikan pengetahuan klinis dan ilmu kedokteran keluarga.

(11)

11 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI

PROFIL / PERAN

LULUSAN KETERANGAN

Penyedia Pelayanan Kesehatan dan Perawatan

(Care Provider)

Dokter mampu memperlakukan pasien secara holistic baik secara individual maupun sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat memberikan layanan yang bermutu, komprehensif, berkesinambungan dan mempertimbangkan keunikan pribadi pasien.

Pengambil Keputusan (Decision-maker)

Dokter memilih teknologi yang akan diterapkan dengan mempertimbangkan etika dan cost effective dalam meningkatkan asuhan pasien.

Komunikator yang baik (Communicator)

Dokter mampu mempromosikan gaya hidup sehat dengan penjelasan yang efektif sehingga memberdayakan individu atau kelompok dalam meningkatkan taraf kesehatan

Pemimpin Masyarakat

(Community leader) Dokter mampu memperoleh kepercayaan masyarakat, dapat mencapai kesepakatan tentang kesehatan individu dan masyarakat serta mengambil inisiatif untuk melakukan kegiatan atas nama masyarakat. Pengelola Manajemen

(Manager)

Dokter mampu bekerja secara harmonis dengan individu dan organisasi baik di dalam lingkungan kesehatan maupun di luar lingkungan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan individu maupun masyarakat.

Pengembangan penelitian ilmu kedokteran

(Researcher)

Dokter mampu mengembangkan ilmu pengetahuan bidang kesehatan sesuai dengan pendekatan Evidence Based Medicine (EBM) melalui penelitian dalam bidang Ilmu Kesehatan dan Kedokteran

(12)

12 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

KAITAN PROFIL LULUSAN DENGAN KOMPETENSI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI

PROFIL / PERAN LULUSAN

Kompetensi yang Seharusnya Dimiliki

KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI PENDUKUNG

(UNGGULAN) KOMPETENSI LAINNYA (1) (2) (3) (4) Penyedia Pelayanan Kesehatan dan Perawatan (Care Provider)

1. Profesionalitas yang luhur 2. Mawas diri dan

pengembangan diri 3. Komunikasi efektif 4. Pengelolaan informasi 5. Landasan Ilmiah Ilmu

Kedokteran

6. Keterampilan Klinis 7. Pengelolaan Masalah

Kesehatan

1. Pengelolaan kedaruratan medis 2. Manajemen pengelolaan bencana

3. Kedokteran kerja 1. Manajemen pelayanan kesehatan 2. Kedokteran keluarga

Pengambil Keputusan (Decision-maker)

1. Profesionalitas yang luhur 2. Mawas diri dan

pengembangan diri 3. Komunikasi efektif 4. Pengelolaan informasi 5. Landasan Ilmiah Ilmu

Kedokteran

6. Keterampilan Klinis 7. Pengelolaan Masalah

Kesehatan

1. Pengambilan keputusan cepat dan tepat dalam kasus kedaruratan medik

1. Critical thinking

2. Evidence Based Medicine

Komunikator yang baik (Communicator)

1. Profesionalitas yang luhur 2. Mawas diri dan

pengembangan diri

1. Sistem Komando Bencana 1. Manajemen pelayanan kesehatan 2. Kedokteran keluarga

(13)

13 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

PROFIL / PERAN LULUSAN

Kompetensi yang Seharusnya Dimiliki KOMPETENSI UTAMA

KOMPETENSI PENDUKUNG

(UNGGULAN) KOMPETENSI LAINNYA

(1) (2) (3) (4)

3. Komunikasi efektif 4. Pengelolaan informasi 5. Landasan Ilmiah Ilmu

Kedokteran 6. Keterampilan Klinis 7. Pengelolaan Masalah Kesehatan Pemimpin Masyarakat (Community leader)

1. Profesionalitas yang luhur 2. Mawas diri dan

pengembangan diri 3. Komunikasi efektif 4. Pengelolaan informasi 5. Landasan Ilmiah Ilmu

Kedokteran

6. Keterampilan Klinis 7. Pengelolaan Masalah

Kesehatan

1. Masyarakat siaga bencana / safe community

1. Manajemen pelayanan kesehatan 2. Kedokteran keluarga

Pengelola Manajemen (Manager)

1. Profesionalitas yang luhur 2. Mawas diri dan

pengembangan diri 3. Komunikasi efektif 4. Pengelolaan informasi 5. Landasan Ilmiah Ilmu

Kedokteran

6. Keterampilan Klinis 7. Pengelolaan Masalah

Kesehatan

1. Kedokteran kerja

1. Manajemen pelayanan kesehatan 2. Evaluasi diri / self assessment

(14)

14 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

PROFIL / PERAN LULUSAN

Kompetensi yang Seharusnya Dimiliki KOMPETENSI UTAMA

KOMPETENSI PENDUKUNG

(UNGGULAN) KOMPETENSI LAINNYA

(1) (2) (3) (4)

Pengembangan penelitian ilmu

kedokteran (Researcher)

1. Profesionalitas yang luhur 2. Mawas diri dan

pengembangan diri 3. Komunikasi efektif 4. Pengelolaan informasi 5. Landasan Ilmiah Ilmu

Kedokteran

6. Keterampilan Klinis 7. Pengelolaan Masalah

Kesehatan

1. Pengembangan Metode Ilmiah 2. Pengembangan Riset

(15)

15 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

KAITAN KOMPETENSI DAN ELEMEN KOMPETENSI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI

Keterangan: (a) landasan kepribadian; (b) penguasaan ilmu dan keterampilan; (c)

kemampuan berkarya; (d) sikap dan perilaku dalam berkarya menurut keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; (e) pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai pilihan keahlian dalam berkarya.

KELOMPOK

KOMPETENSI RUMUSAN KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI

a b c d e

(1) (2) (3)

UTAMA

1 Profesionalitas yang luhur

2 Mawas diri dan Pengembangan diri 3 Komunikasi efektif

4 Pengelolaan Informasi 5 Landasan ilmiah Kedokteran 6 Keterampilan Klinis

7 Pengelolaan Masalah Kesehatan MUATAN LOKAL 8 Kedokteran kerja

9 Kedaruratan Medik dan

(16)

16 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4 III. BAHAN KAJIAN

Penjabaran kompetensi terhadap kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter secara makro merupakan uraian pemetaan kompetensi dalam bahan kajian pada setiap fase pendidikan.

Fase I Pondasi Kompetensi dan Dasar Ilmu Kedokteran Area

Kompetensi

1) Profesionalitas yang Luhur

2) Mawas Diri dan Pengembangan Diri 3) Komunikasi Efektif

4) Pengelolaan Informasi

5) Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Fase IIA Sistem Terintegrasi

Area

Kompetensi

1) Profesionalitas yang Luhur

2) Mawas Diri dan Pengembangan Diri 3) Komunikasi Efektif

4) Pengelolaan Informasi

5) Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran 6) Keterampilan Klinis

7) Pengelolaan Masalah Kesehatan Fase II B Sistem Terintegrasi dan Muatan Lokal Area

Kompetensi

1) Profesionalitas yang Luhur

2) Mawas Diri dan Pengembangan Diri 3) Komunikasi Efektif

4) Pengelolaan Informasi

5) Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran 6) Keterampilan Klinis

7) Pengelolaan Masalah Kesehatan Kompetensi

Penunjang

1. Kedaruratan Medik 2. Kedokteran Kerja Fase III Rotasi Klinik

Area

Kompetensi

1) Profesionalitas yang Luhur

2) Mawas Diri dan Pengembangan Diri 3) Komunikasi Efektif

4) Pengelolaan Informasi

5) Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran 6) Keterampilan Klinis

(17)

17 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

Gambar 1. Pemetaan area kompetensi terhadap fase tahunan pendidikan

Kurikulum Blok

Susunan KBK TA 2014/2015 terdiri dari: Kurikulum Blok, yakni susunan kurikulum yang tersusun secara sistematik, berdasarkan SKDI dan muatan lokal FK Unjani dituangkan dalam bentuk blok. Blok adalah satuan kurikulum dalam kurun waktu tertentu, dengan tujuan spesifik. Dalam blok, terdapat modul internal yang merupakan uraian dari tema dalam blok tersebut. Penyusunan blok menggunakan pendekatan system-based yaitu pengenalan kasus klinis dengan mengaplikasikan ilmu kedokteran dasar berdasarkan sistem organ.Selain Kurikulum Blok, terdapat Kurikulum Modul Eksternal, yakni Susunan kurikulum yang memiliki tema spesifik dan disusun dengan pendekatan spiral / berkesinambungan sejak tahap awal hingga tahap akhir pendidikan tahap sarjana. Secara operasional kurikulum modul tersebut berjalan bersamaan dengan kurikulum inti (blok).

Kurikulum Blok :

• Tahap I. Pondasi Kompetensi Dokter dan Dasar Ilmu Kedokteran, yang terdiri dari Blok Keterampilan Belajar dan dasar Profesionalisme; Blok Komunikasi dan Kesehatan Masyarakat; serta Blok Biomedik 1-4.

• Tahap II (Sistem Terintegrasi – Muatan Lokal – Karya Tulis Ilmiah)

o Tahap IIA. Sistem terintegrasi (Semester 3-5), terdiri dari blok sistem terintegrasi berdasarkan sistem tubuh.

o Tahap IIB. Sistem terintegrasi dan Muatan Lokal

Tahun 1

Tahun 2

Tahun 3

Tahun 4 - 5

Area 1

Area 2

Area 3

Area 4

Area 5

Area 6

Area 7

(18)

18 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

o Tahap IIC. Muatan Lokal dan Karya Tulis Ilmiah

Kurikulum Modul Eksternal

• Modul Profesionalisme, Bioetik Humaniora dan Legal berisi materi pembelajaran berdasarkan area Kompensi Profesionalitas yang luhur yang dipelajari secara berkesinambungan (spiral kurikulum) pada tahap sarjana.

• Modul Riset Kedokteran berisi materi pengantar pencapaian kompetensi mahasiswa dalam melakukan penelitian dan mengaplikasikan Evidence Based Medicine dipelajari secara berkesinambungan (spiral kurikulum) pada tahap sarjana.

• Modul pembelajaran Berbasis Komunitas memfasilitasi mahasiswa dalam melakukan pembelajaran dalam komunitas yakni keluarga sasaran yang juga diperkenalkan sejak dini pada tahap awal pendidikan hingga tahap akhir tahap sarjana.

Tugas khusus

Tugas khusus dalam Kurikulum Program Studi Pendidikan Dokter direalisasikan dalam penyusunan karya ilmiah atau skripsi yang dilakukan pada tahap akhir akademik. Mahasiswa melakukan penyusunan skripsi sejak semester 6 dan diselesaikan pada semester 7.

Kepaniteraan

Tahap kepaniteraan dilakukan pada tahap III, atau semester 8. Kepaniteraan atau Rotasi Klinik merupakan tahap pembelajaran kepaniteraan yang diselenggarakan selama 4 semester dengan 14 Rotasi Bagian Klinik, termasuk Bagian Kedaruratan Medik. Dalam tahap kepaniteraan sistem pembelajaran yang digunakan menggunakan pendekatan clinical based, yakni melakukan pembelajaran dengan pasien dan setting klinik seperti rumah sakit dan puskesmas.

(19)

19 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

KAITAN BAHAN KAJIAN DAN KOMPETENSI LULUSAN

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

NO RUMUSAN KOMPETENSI

BAHAN KAJIAN

LANDASAN

KOMPETENSI BIOMEDIK SISTEM TERINTEGRASI MUATAN LOKAL KTI

DEPARTEMENTAL BASED

BLOK

1 BLOK 2 BLOK 3 BLOK 4 BLOK 5 BLOK 6 BLOK 7 BLOK 8 BLOK 9 BLOK 10 BLOK 11 BLOK 12 BLOK 13 BLOK 14 BLOK 15 BLOK 16 BLOK 17 BLOK 18 BLOK 19 BLOK 20

Kompetensi Utama

1 Profesionalitas yang Luhur V v v V v V v v v v v v v v v v V

2 Mawas Diri&Pengembangan Diri v V V v v v v v V V V v v v v v v v v v v V 3 Komunikasi Efektif V v v V V V V v v v v v v v v v v V

4 Pengelolaan Informasi v V v v V V V V v v v v v v v v v v V

5 Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran v v v V V V V v v v v v v v v v v V 6 Keterampilan Klinis v v V V V V v v v v v v v v v V

7

Pengelolaan Masalah Kesehatan

v V V V V v v v v v v v v v V

Kompetensi Pendukung (Muatan Lokal)

8

Kedaruratan Medik dan

Manajemen Bencana v V

(20)

20 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

IV. MESO KURIKULUM

Pemetaan meso kurikulum terdiri dari uraian gambaran umum Blok yang dapat memfasilitasi pencapaian kompetensi utama, muatan lokal dan pendukung. Blok 1. Keterampilan Belajar dan Dasar Profesionalisme

Blo k 2. Das ar Kes eha tan Mas yar akat dan Ko mu nika si Gambaran umum Blok

Blok 2 komunikasi efektif diberikan dalam waktu 4 minggu. Materi blok 2, yaitu prinsip dasar komunikasi, bahasa sebagai sarana komunikasi ilmiah, keterampilan interaksi interpersonal, komunikasi efektif dan empati [dalam hubungan: dokter dengan pasien-keluarga, dokter dengan masyarakat, dokter dengan dokter, dokter dengan petugas kesehatan lain. Modul dasar Kesehatan masyarakat berisi dasar promosi kesehatan dan manajemen kesehatan.

Metode pembelajaran terdiri dari kuliah dan diskusi kelompok dengan pemicu nonklinik atau masalah kesehatan yang Gambaran umum

Blok

Blok 1 keterampilan belajar secara garis besar berisi modul Keterampilan Belajar dan Dasar Profesionalisme, Bioetika dan Humaniora. Blok 1 diselesaikan dalam waktu 6 mingu. Materi meliputi kuliah pengantar teori belajar, pengenalan metode pembelajaran dan kompetensi pendidikan dokter, filsafat ilmu, berpikir kritis (critical thinking - deep learning, reasoning skills), metode/strategi belajar (speed reading, tehnik penelusuran informasi). Dalam Modul dasar Profesionalisme diberikan teori dasar profesionelisme dan etika kedokteran. Metode pengajaran berupa kuliah, diskusi kelompok, dan belajar mandiri. Metode Penilaian MCQ, dan observasi perilaku dengan daftar tilik.

Area Kompetensi Profesionalitas yang luhur, Mawas Diri, Penelusuran Informasi Tujuan

pembelajaran

Mahasiswa mampu mengaplikasikan teknologi informasi sebagai sumber belajar serta dapat mengembangkan diri, berpikir kritis dalam menempuh pembelajaran.

Hubungan dengan Blok lain

Secara keseluruhan blok ini menjadi dasar dalam menempuh blok dan program dalam kurikulum selanjutnya.

Disiplin ilmu yang terlibat

(21)

21 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

bersifat umum dan belajar mandiri.

Penilaian dilakukan dengan ujian tertulis (MCQ untuk seluruh materi blok, esai untuk berkomunikasi dengan pasien) dan observasi perilaku dengan daftar tilik

Area Kompetensi Profesionalitas yang luhur, Mawas diri, Komunikasi Efektif Tujuan

pembelajaran

- Dapat menjelaskan tentang definisi, ruang lingkup, fungsi, tipe dan model, unsur-unsur komunikasi, serta hal-hal tentang komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran Dasar

- Memahami dasar kesehatan masyarakat yang

berhubungan dengan pelayanan kesehatan Hubungan dengan

Blok lain

Blok komunikasi merupakan dasar dalam menjalani blok selanjutnya.

Blok 3. Biomedik 1 Gambaran umum Blok

Blok Biomedik I mencakup pengetahuan dasar dari cabang-cabang ilmu Anatomi, Histologi dan Biologi Sel, Fisiologi, Biokimia dan Biologi Molekuler. Materi yang terangkum dalam ilmu-ilmu tersebut dibagi menjadi 5 modul, yaitu Modul Struktur dan Fungsi Seluler dan Molekuler, Modul Struktur dan Fungsi Jaringan, Modul Metabolisme, Modul Dasar Genetika Medik, Modul Imunobiologi I.

Metode pengajaran yang digunakan adalah diskusi kelompok, tutorial, kuliah, belajar mandiri. Metode penilaian berupa MCQ, seminar dan observasi perilaku dengan daftar tilik.

Tujuan

pembelajaran

Dapat menerapkan konsep dasar manusia sebagai makhluk biologis yang tersusun mulai dari molekuler, seluler, jaringan, dan organ yang didukung oleh proses biokimia dan biofisika hubungan antar sel yang integratif dan koordinatif sebagai landasan pemecahan masalah kesehatan yang mutakhir Hubungan dengan

Blok lain

Materi yang tercantum dalam Anatomi, Histologi, Biokimia dan Fisiologi yang belum dibahas dalam Blok ini, akan dibahas secara terintegrasi dalam Blok Biomedik 2 dan Blok sistem tubuh pada semester berikutnya

(22)

22 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

Tahun Ajaran I. Semester 2 Blok 4. Biomedik II

Gambaran umum Blok Pada Blok Biomedik II diberikan materi-materi yang menjadi dasar sistem organ. Materi yang diberikan mencakup pengetahuan dasar ilmu Anatomi, Histologi dan Biologi Sel, Biokimia dan Biologi Molekuler, serta Fisiologi. Materi yang terangkum dalam ilmu-ilmu tersebut dibagi menjadi 6 modul, yaitu : Dasar Sistem Sirkulasi, Dasar Sistem Saraf, Dasar Sistem Endokrin, Dasar Sistem Hematologi, Dasar

Sistem Pencernaan, dan Dasar Sistem

Dermatomuskuloskeletal. Metode pembelajaran pada Blok Biomedik Dasar II berupa kuliah, Lab. Activity, diskusi kelompok, tutorial, keterampilan medik, seminar, belajar mandiri. Evaluasi ranah kognitif melalui ujian tertulis dalam bentuk MCQ, dan ujian Lab. Activity dengan OSPE. Evaluasi ranah kognitif dalam bentuk MCQ dilaksanakan pada akhir Blok, sementara OSPE dilakukan setelah selesai Lab Activity.

Tujuan pembelajaran Dapat menerapkan konsep dasar manusia sebagai makhluk biologis yang tersusun mulai dari molekuler, seluler, jaringan, dan organ yang didukung oleh proses biokimia dan biofisika hubungan antar sel yang integratif dan koordinatif sebagai landasan pemecahan masalah kesehatan yang mutakhir

Hubungan dengan Blok lain

Materi yang tercantum dalam Anatomi, Histologi, Biokimia dan Fisiologi yang belum dibahas dalam Blok ini, Selanjutnya akan diperdalam dan dikaitkan dengan materi klinik, pada Blok Sistem.

Disiplin ilmu pokok yang terlibat

Anatomi, Fisiologi, Histologi, Biokimia, Biologi Molekuler.

(23)

23 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

Blok 5. Biomedik III

Gambaran umum

Blok

Blok Biomedik III mencakup pengetahuan dasar sistem respirasi, sistem indera, sistem urogenital dan sistem reproduksi. Di sistem-sistem tersebut akan dipelajari aspek Anatomi, Histologi, Biologi Molekuler dan Seluler, Biokimia, dan Fisiologi. Materi yang terangkum dalam bidang-bidang ilmu tersebut dibagi menjadi 4 modul, yaitu modul dasar sistem respirasi, modul dasar sistem indera, modul dasar sistem urogenital dan modul dasar sistem reproduksi. Ke-empat modul tersebut diselesaikan dalam waktu 4 minggu.

Hubungan dengan Blok lain

Sebagai dasar Blok sistem Disiplin ilmu pokok

yang terlibat

Anatomi, Fisiologi, Biokimia, Histologi

Blok 6. Biomedik IV Gambaran umum Blok

Blok 6 biomedik IV diselesaikan dalam waktu 8 minggu. Blok biomedik IV berisi tentang konsep-konsep dasar patofisiologi berdasarkan mikrobiologi, parasitologi, imunobiologi, patologi anatomi, patologi klinik, dan farmakologi. Pada blok 6 akan diberikan pengantar tentang

sistem-sistem tubuh manusia, sehingga akan

memudahkan mahasiswa untuk mengikuti blok-blok selanjutnya.

Metode pembelajaran yang digunakan berupa kuliah, belajar mandiri, diskusi kelompok, praktikum, totorial, keterampilan medik (berupa pemeriksaan fisik dasar 2, prosedur klinis dasar, dan keterampilan penggunaan instrumentasi medis), dan PKL. Metode penilaian yang digunakan adalah MCQ, OSCE, seminar hasil PKL, dan observasi dengan daftar tilik (check list).

Tujuan

pembelajaran

Dapat menjelaskan dan mendiskusikan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar imunobiologi, patologi anatomi, patologi klinik, karakteristik agen-agen penyebab infeksi, dasar-dasar terapi dan berbagai instrumentasi medis.

(24)

24 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

Hubungan dengan Blok lain

Materi dalam blok ini merupakan dasar untuk mengikuti pembelajaran pada tahap sistem yang terintegrasi (tahap 2B)

Disiplin ilmu

pokok yang

terlibat

Histologi, Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Mikrobiologi, Parasitologi, Fisiologi.

Tahun Ajaran II. Semester 3

Blok 7. Sistem Dermatomuskuloskeletal Gambaran umum

Blok

Blok ini mencakup Sistem Dermatologi dan

Muskuloskeletal. Modul yang diberikan adalah Dasar Dermatologi; Kelainan dermatologi; dan Fisiologi serta kelainan sistem muskuloskeletal yang diselesaikan dalam waktu 6 minggu. Metode pengajaran yang diberikan berupa tutorial, kuliah, diskusi kelompok, belajar mandiri, PKL keterampilan medik (tramed) berupa pemeriksaan dermatologi dan muskuloskeletal; penanganan trauma pada muskuloskeletal. Metode Penilaian MCQ, OSCE, seminar dan observasi perilaku dengan daftar tilik.

Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan blok ini mahasiswa diharapkan mampu menangani kasus pada sistem dermatologi dan muskuloskeletal sebagai dokter dalam pelayanan strata pertama meliputi epidemiologi, patofisiologi, diagnosis, terapi dan prognosisnya.

Disiplin ilmu yang terlibat

Ilmu Penyakit Kulit; Ilmu Bedah; Anatomi; Patologi Anatomi; Mikrobiologi; Farmakologi.

Blok 8. Sistem Endokrin & Metabolisme Gambaran umum

Blok

Blok ini membahas dua hal, yakni Sistem Endokrin beserta kelainannya dan Sistem Metabolisme tubuh yang berkaitan dengan masalah gizi dan pertumbuhan yang diselesaikan dalam waktu 4 minggu. Metode pengajaran yang diberikan berupa tutorial, kuliah, diskusi kelompok, belajar mandiri keterampilan medik (tramed) yang berhubungan dengan pemeriksaan sistem endokrin serta penentuan status gizi

(25)

25 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

dan antropometri, dan PKL yang diselenggarakan di posyandu. Metode Penilaian MCQ, OSCE, seminar hasil PKL dan observasi perilaku dengan daftar tilik.

Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan Blok Sistem Endokrin dan metabolisme, mahasiswa diharapkan mampu menentukan dan menangani permasalahan yang timbul dalam sistem endokrin serta mendiagnosis gangguan metabolisme dalam tubuh, kelainan pertumbuhan dan status gizi sesuai dengan peran dokter di pelayanan strata pertama,

Disiplin ilmu yang terlibat

Ilmu Penyakit Dalam; Ilmu Kesehatan Anak; Gizi Klinik; Farmakologi; Anatomi; Histologi; Fisiologi; Patologi Klinik; Patologi Anatomi.

Blok 9. Sistem Pencernaan Gambaran umum Blok

Blok ini terdiri dari konsep –konsep dasar dan klinis sistem pencernaan yang mencakup dasar sistem pencernaan serta penyakit dan kelainan pada sistem pencernaan sesuai kompetensi dokter Indonesia. Metode pengajaran yang diberikan berupa tutorial, kuliah, diskusi kelompok, belajar mandiri, PKL; keterampilan medik (tramed) berupa anamnesis dan pemeriksaan sistem pencernaan; prosedur diagnosis dan teurapeutik sesuai kompetensi dokter umum. Metode penilaian yang digunakan adalah MCQ, OSCE, seminar dan observasi perilaku dengan daftar tilik.

Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan Blok Sistem Pencernaan, mahasiswa akan mampu menangani pasien dengan penyakit dan kelainan pada sistem pencernaan yang sering ditemukan di masyarakat sebagai dokter umum, meliputi, epidemiologi, patofisiologi, diagnosis, terapi dan prognosisnya

Disiplin ilmu yang terlibat

Ilmu Penyakit Dalam; Ilmu Kesehatan Anak; Farmakologi; Radiologi; Patologi Klinik; Patologi Anatomi.

(26)

26 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

Tahun Ajaran II. Semester 4 Blok 10. Sistem Sirkulasi

Gambaran umum Blok

Blok Sirkulasi mencakup pengetahuan dasar sistem kardiovaskular dan limfe yang terintegrasi dengan pengetahuan dan keterampilan klinis dengan mengacu pada standar kompetensi Dokter Indonesia, Materi blok kardiovaskular dibagi kedalam modul cardiovascular disorder, cardiovascular diseases dan Cardiovascular emergencies yang diselesaikan dalam waktu 6 minggu. Metode pengajaran yang diberikan berupa tutorial, kuliah, diskusi kelompok, belajar mandiri, PKL; keterampilan medik (tramed) berupa anamnesis dan pemeriksaan sistem kardivaskular dan sistem limfe; prosedur diagnosis dan teurapeutik sesuai kompetensi dokter umum. Metode penilaian yang digunakan adalah MCQ, OSCE, seminar dan observasi perilaku dengan daftar tilik.

Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan blok kardiovaskular mahasiswa dapat mendiagnosis gangguan dan penyakit sistem kardiovaskular, menangani dengan tepat sesuai dengan kompetensi serta melakukan tindakan preventif serta promotif di masyarakat Disiplin ilmu

yang terlibat

Ilmu Penyakit Dalam; Ilmu Kesehatan Anak; Ilmu Bedah; Farmakologi; Radiologi; Anatomi; Fisiologi; Histologi; Patologi Klinik; Patologi Anatomi.

Blok 11. Sistem Pendengaran & Penglihatan Gambaran

umum Blok

Blok ini terdiri dari dua sistem yakni Pendengaran (THT) dan Penglihatan. Gambaran materi sistem Pendengaran terdiri dari fisiologi pendengaran, kelainan telinga, hidung dan sinus paranasalis, faring, laring dan trakhea. Sedangkan pada sistem Penglihatan terdiri dari fisiologi penglihatan, gangguan refraksi; kelainan segmen anterior dan posterior mata; glaukoma dan katarak. Metode pengajaran yang diberikan berupa tutorial, kuliah, diskusi kelompok, belajar mandiri, PKL; keterampilan medik (tramed) berupa anamnesis dan pemeriksaan sistem pendengaran dan penglihatan; prosedur diagnosis dan teurapeutik untuk dokter umum. Metode

(27)

27 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

penilaian yang digunakan adalah MCQ, OSCE, seminar dan observasi perilaku dengan daftar tilik.

Tujuan

pembelajaran

Mahasiswa mampu melakukan anamnesis, diagnosis, penanganan dan memahami sistem rujukan pada kasus kelainan sistem pendengaran dan penglihatan sesuai dengan peran dokter pada pelayanan strata pertama di masyarakat. Disiplin ilmu

yang terlibat

Ilmu Penyakit Mata; THT; Ilmu Kesehatan Anak; Ilmu Penyakit Dalam; Ilmu Bedah; Anatomi; Farmakologi; Patologi Anatomi; Radiologi.

Blok 12. Sistem Respirasi Gambaran

umum Blok

Blok Respirasi mencakup konsep fisiologis dasar sistem respirasi yang diaplikasikan dalam patologi kelainan sistem respirasi. Gambaran materi pada blok ini adalah anatomi dan fisiologi sistem pernafasan; kelainan kongenital, infeksi dan tumor pada sistem pernafasan yang diselesaikan dalam waktu 8 minggu. Metode pengajaran yang diberikan berupa tutorial, kuliah, diskusi kelompok, belajar mandiri, PKL; keterampilan medik (tramed) berupa anamnesis dan pemeriksaan sistem respirasi; prosedur diagnosis dan teurapeutik sesuai kompetensi dokter umum. Metode penilaian yang digunakan adalah MCQ, OSCE, seminar dan observasi perilaku dengan daftar tilik.

Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan blok ini mahasiswa dapat mendiagnosis, dan menangani serta memahami sistem rujukan pada kelainan sistem respirasi sesuai dengan kompetensi dokter umum pada pelayanan strata pertama. Disiplin ilmu

yang terlibat

Ilmu Penyakit Dalam; Ilmu Kesehatan Anak; Ilmu Bedah; Patologi Klinik; Patologi Anatomi

(28)

28 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

Tahun Ajaran III. Semester 5 Blok 13. Sistem Saraf & Perilaku

Gambaran umum Blok

Blok ini mencakup patologi sistem saraf dan gangguan perilaku (neurobehaviour) yang berhubungan dengan gangguan saraf. Materi yang diberikan adalah dasar sistem saraf; kelainan sistem saraf; kelainan perilaku (sesuai dengan daftar penyakit pada lampiran 2 SKDI) yang diselesaikan dalam waktu 6 minggu. Metode pengajaran yang diberikan berupa tutorial, kuliah, diskusi kelompok, keterampilan medik (tramed) yang berhubungan dengan pemeriksaan sistem saraf dan perilaku serta belajar mandiri. Metode Penilaian MCQ, ujian praktikum dan observasi perilaku dengan daftar tilik.

Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan Blok Sistem Saraf dan perilaku, mahasiswa diharapkan mampu menangani pasien dengan panyakit dan kelainan pada sistem saraf dan kelainan perilaku yang sering ditemukan di masyarakat sebagai dokter umum, meliputi, epidemiologi, patofisiologi, diagnosis, terapi dan prognosisnya.

Disiplin ilmu yang terlibat

Ilmu Penyakit Saraf; Ilmu Kesehatan Jiwa; Radiologi; Ilmu Penyakit Dalam

Blok 14. Sistem Hematologi dan Imunologi Gambaran

umum Blok

Blok ini mencakup konsep hematologi dan imunologi klinik yang dituangkan dalam gambaran materi fisiolosi sistem imunologi; kelainan sistem hematopoesis; hemato-onkologi dan hemato-imunologi yang diselesaikan dalam waktu 4 minggu. Metode pengajaran yang diberikan berupa tutorial, kuliah, diskusi kelompok, belajar mandiri, PKL; keterampilan medik (tramed) berupa anamnesis dan pemeriksaan yang berhubungan dengan sistem hematologi; prosedur diagnosis dan teurapeutik sesuai kompetensi dokter umum. Metode penilaian yang digunakan adalah MCQ, OSCE, seminar dan observasi perilaku dengan daftar tilik. Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan blok ini mahasiswa dapat mendiagnosis, dan menangani serta memahami sistem

(29)

29 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

rujukan pada kelainan sistem hematologi sesuai dengan kompetensi dokter umum pada pelayanan strata pertama. Disiplin ilmu

yang terlibat

Ilmu Penyakit Dalam; Ilmu Kesehatan Anak; Patologi Klinik; Histologi; Patologi Anatomi; Farmakologi.

Blok 15. Sistem Reproduksi Gambaran umum Blok

Blok reproduksi mencakup konsep safe motherhood yang dituangkan dalam materi obstetri fisiologi, obstetri patologi, obstetri sosial, ginekologi dan keluarga berencana sesuai kompetensi yang harus dikuasai dokter pada pelayanan strata pertama. Metode pengajaran yang diberikan berupa tutorial, kuliah, diskusi kelompok, belajar mandiri, keterampilan medik (tramed) berupa pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan fisiologis, prosedur klinis dalam pemeriksaan obstetri, KB dan ginekologi sesuai dengan daftar keterampilan pada lampiran 3 SKDI. Metode Penilaian MCQ, ujian praktikum dan observasi perilaku dengan daftar tilik.

Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan Blok Sistem Reproduksi mahasiswa diharapkan mampu menangani kasus obstetri dan ginekologi secara individual maupun komunitas sebagai dokter umum pada pelayanan strata pertama dan memahami prosedur rujukan dalam kasus tertentu.

Disiplin ilmu yang terlibat

Obstetri dan Ginekologi; Ilmu Kesehatan Anak; Ilmu Bedah; Ilmu Kesehatan Jiwa; Kesehatan Masyarakat; Radiologi; Patologi Klinik; Patologi Anatomi.

Tahun Ajaran III. Semester 6

Blok 16. Sistem Ekskresi & Urogenital Gambaran

umum Blok

Blok Ekskresi dan Urogenital mancakup dasar Sistem Ekskresi ginjal dan Urogenital yang diaplikasikan dalam korelasi klinis kelainan pada sistem tersebut sesuai standar kompetensi dokter. Gambaran materi pada blok ini adalah fisiologi ginjal, kelainan bawaan dan dapatan ginjal, gagal ginjal; kelainan sistem urogenital yang diselesaikan dalam

(30)

30 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

waktu 6 minggu. Metode pengajaran yang diberikan berupa tutorial, kuliah, diskusi kelompok, belajar mandiri, PKL; keterampilan medik (tramed) berupa anamnesis dan pemeriksaan ginjal dan urologi; prosedur diagnosis dan teurapeutik sesuai kompetensi dokter umum. Metode penilaian yang digunakan adalah MCQ, OSCE, seminar dan observasi perilaku dengan daftar tilik.

Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan blok ini mahasiswa dapat mendiagnosis, dan menangani serta memahami sistem rujukan pada kelainan sistem ginjal dan urogenital sesuai dengan kompetensi dokter umum pada pelayanan strata pertama.

Disiplin ilmu yang terlibat

Ilmu Penyakit Dalam; Ilmu Kesehatan Anak; Ilmu Bedah; Fisiologi; Farmakologi; Patologi Klinik; Patologi Anatomi; Mikrobiologi.

Blok 17. Penyakit Infeksi Tropis Gambaran

umum Blok

Blok ini mencakup penyakit infeksi tropis yang sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Gambaran materi pada blok ini adalah konsep infeksi; penyakit tropis dan epidemiologinya yang diselesaikan dalam waktu 6 minggu. Metode pengajaran yang diberikan berupa tutorial, kuliah, diskusi kelompok, belajar mandiri, PKL; keterampilan medik (tramed). Metode penilaian yang digunakan adalah MCQ, OSCE, seminar dan observasi perilaku dengan daftar tilik. Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan blok ini mahasiswa dapat mendiagnosis, dan menangani serta memahami sistem rujukan pada penyakit infeksi dan penyakit tropis pada pelayanan strata pertama.

Disiplin ilmu yang terlibat

Ilmu Penyakit Dalam; Ilmu Kesehatan Anak; Patologi Klinik; Histologi; Patologi Anatomi

Blok 18. Kedaruratan Medik Gambaran

umum Blok

Blok Kedaruratan Medik merupakan muatan lokal FK UNJANI untuk menghasilkan dokter yang memiliki kemampuan lebih

(31)

31 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

dalam mengelola kasus kedaruratan. Blok ini mempelajari Basic Life Support; Advanced Life Support; serta manajemen pengelolaan bencana. Metode pembelajaran yang digunakan adalah kuliah, tutorial, keterampilan medik yang berlanjut hingga dua blok berikutnya berupa pelatihan pengelolaan kasus kedaruratan dengan simulasi kasus dan manikin. Metode penilaian yang digunakan adalah MCQ, OSCE dan observasi perilaku dengan daftar tilik.

Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan blok ini mahasiswa diharapkan mampu mengelola kasus kegawatdaruratan medik sesuai dengan prosedur dan kompetensi yang dimiliki.

Disiplin ilmu yang terlibat

Ilmu Bedah; Ilmu Penyakit Dalam; Anestesi; Ilmu Penyakit Dalam; Neurologi; Obgyn; Ilmu Kesehatan Anak; Ilmu Kesehatan Jiwa.

Tahun Ajaran III. Semester 7

Kekhususan FK-UNJANI dan Penulisan Karya Ilmiah.

Mahasiswa telah menyusun Karya Tulis Ilmiah sejak awal semester 7. Blok 19. Kedokteran Keluarga

Gambaran umum Blok

Blok kedokteran keluarga merupakan cara FK UNJANI untuk mengikuti perkembangan pendidikan kedokteran berkelanjutan yang saat ini mengarah pada dokter keluarga. Blok ini diberikan menjelang akhir pendekatan sistem, diharapkan dalam pembelajarannya mahasiswa dapat mengintegrasikan ilmu kedokteran yang telah dipelajari sebelumnya. Mahasiswa diperkenalkan konsep dokter keluarga serta aplikasinya ke masyarakat dengan pembelajaran luar kelas (PLK) yang memiliki porsi lebih banyak diandingkan blok lainnya. Metode pembelajaran yang digunakan adalah kuliah, diskusi kelompok, tutorial, keterampilan medik dan PLK. Pembelajaran keterampilan medik adalah pengulangan keterampilan yang banyak digunakan dalam praktek seperti integrasi pemeriksaan fisik dan prosedur diagnostik pada anak dan dewasa. Metode penilaian yang digunakan adalah MCQ, OSCE, seminar hasil PLK serta observasi perilaku dengan daftar tilik.

(32)

32 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan blok Kedokteran Keluarga

diharapkan mahasiswa mampu mengintegrasikan

pengetahuan, keterampilan dan perilaku profesional dalam mempersiapkan diri sebagai dokter keluarga dengan kemampuan sesuai dengan kompetensi.

Disiplin ilmu yang terlibat

Ilmu Kesehatan Masyarakat; Ilmu Penyakit Dalam; Ilmu Kesehatan Anak; Obgyn.

Blok 20. Kedokteran Kerja Gambaran

umum Blok

Blok Kedokteran Kerja juga merupakan muatan lokal FK UNJANI sebagai pilihan karier yang akan dijalani setelah menjadi dokter. Isi dari blok ini berupa pengenalan kesehatan lingkungan kerja dan masyarakat di lingkungan sekitar industri. Metode Pembelajaran yang digunakan adalah kuliah; diskusi kelompok; tutorial; dan PLK. Keterampilan medik masih mengenai Kedaruratan Medik (lanjutan dari blok sebelumnya). Metode penilaian khusus pada blok ini adalah MCQ dan seminar PLK.

Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan Blok ini, mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu kedokteran pada masyarakat di lingkungan kerja dan sekitar industri dengan menjunjung tinggi keselamatan masyarakat.

Disiplin ilmu yang terlibat

Ilmu Kesehatan Masyarakat; Ilmu Penyakit Dalam

Blok 21. Elektif Gambaran umum

Setiap mahasiswa diberikan kesempatan untuk memilih blok / mata kuliah seacar mandiri. Blok pilihan tersebut terdiri dari fitifarmaka; Biologi Molekuler dan Managemen Bencana. (Materi Blok elektof masih dapat berubah, sedang dalam tahap perancangan). Blok Elektif ini silaksanakan dalam waktu 2 minggu.

(33)

33 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

Tugas Karya Ilmiah Gambaran umum

Setiap mahasiswa diberikan tugas untuk menyusun karya ilmiah (disusun sejak awal semester). Karya ilmiah tersebut akan dipresentasikan pada seminar di akhir blok dan berperan sebagai nilai akhir Blok. Mahasiswa diberikan pembimbingan dosen dalam menyusun karya ilmiah.

Tujuan

pembelajaran

Setelah menyelesaikan blok ini mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu kedokteran yang telah dipelajari ke dalam karya ilmiah yang dapat di pertanggung jawabkan sesuai dengan kompetensi dokter Indonesia. Disiplin ilmu

yang terlibat

Seluruh staf dosen FK UNJANI yang berperan sebagai pembimbing karya tulis ilmiah.

Kurikulum Modul Eksternal

Kurikulum Modul ekternal merupakan rangkaian materi yang disusun secara bertahap, berkesinambungan sejak tahap awal sampai tahap akhir tahap sarjana. Penyusunan kurikulum tersebut dilakukan dengan pendekatan spiral kurikulum.

Modul Profesionalisme, Bioetika Humaniora dan Medikolegal (PBHM) Kompetensi

Area Kompetensi yang menjadi dasar pengembangan kurikulum modul PBHL adalah area Profesionalitas yang luhur.

Tujuan Umum

Mahasiswa memiliki dasar ilmu dalam melakukan praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan prinsip ke-Tuhan-an, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya.

Gambaran umum

Dilaksanakan dalam 7 semester dengan bobot 1 SKS/ semester.

Metode pembelajaran berupa kuliah pakar, diskusi kasus dengan permasalahan etik yang berhubungan dengan blok, seminar kasus hingga simulasi sidang perkara yang disusun sesuai dengan tahap pendidikan.

Metode penilaian formatif berupa penilaian proses pembelajaran dan sumatif berupa MCQ dan refleksi kasus.

Program Tema

Tahun I PBHM 1 -2

(34)

34 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

Tahun II PBHM 3-4

Aplikasi teori Profesionalisme , Bioetik , Humaniora dan Dasar – dasar Hukum Kesehatan

Tahun III PBHM 5-6

Aplikasi teori Profesionalisme Bioetik , Humaniora , Hukum Kesehatan dan Dasar – dasar Medikolegal

Tahun IV PBHM 7

Aplikasi teori Profesionalisme , Bioetik , Humaniora Hukum Kesehatan dan Medikolegal

Program Metode Pembelajaran Metode

Penilaian Tahun I

PBHM 1 -2

Kuliah, diskusi kelompok MCQ

Tahun II PBHM 3-4

Kuliah, diskusi kelompok, seminar kasus MCQ Tahun III

PBHM 5-6

Kuliah, diskusi kelompok, seminar kasus, video-based learning

MCQ, lembar refleksi Tahun IV

PBHM 7

Kuliah, diskusi kelompok, seminar kasus, simulasi sidang perkara

MCQ, lembar refleksi

Modul Riset Kedokteran Kompetensi

Area Kompetensi Utama yang menjadi dasar pengembangan kurikulum modul Riset Kedokteran adalah area Mawas diri dan Pengembangan diri; Area Pengelolaan Informasi. Selain itu, modul Riset Kedokteran juga disusun berdasarkan kompetensi pendukung yakni Evidence Based Medicine.

Tujuan Umum

Mahasiswa memiliki kesiapan dalam melakukan penyusunan karya ilmiah. Mahasiswa dapat mengaplikasikan kemampuan pencarian literatur yang sahih

sesuai konsep Evidence Based Medicine. Gambaran umum

Mahasiswa diharapkan mendapatkan dasar yang cukup dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah di akhir tahap pendidikan.

Progam berjalan selama 6 semester (6 sks) dengan metode pembelajaran berupa kuliah, diskusi kelompok dan journal reading dengan critical appraisal sesuai dengan tema penelitian dan blok.

(35)

35 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

Program Tema

Risdok 1-2

Dasar Metode Ilmiah Penelitian Deskriptif Risdok 3-4 Penelitian Cross-sectional Penelitian Case-Control Risdok 5-6 Penelitian Cohort Penelitian Eksperimental

Modul Pembelajaran Berbasis Komunitas (PBK) Kompetensi

Area kompetensi utama yang menjadi dasar penyusunan kurikulum Modul PBK adalah area Profesionalitas yang luhur dan Pengelolaan Masalah Kesehatan. Tujuan

- Mahasiswa mampu mengenal dan menganalisis masalah kesehatan yang ada di masyarakat sedini mungkin ditinjau dari aspek biopsikososiokultural.

- Mahasiswa mampu mengembangkan sikap profesionalisme dalam pendampingan masyarakat dalam pelayanan kesehatan

Gambaran umum

Mahasiswa memiliki keluarga sasaran dengan karakteristik tertentu, melakukan kunjungan rumah 1 kali per bulan yang bertujuan mendampingi keluarga sasaran untuk menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat, seperti bersalin di tenaga kesehatan, memeriksakan bayi dan balita secara rutin di posyandu, dsb. Dilaksanakan dalam 7 semester dengan bobot 1 SKS/ semester.

Program Tema

Tahun I PBK 1 -2

Pendampingan keluarga dalam kesehatan ibu hamil, ibu nifas dan neonatus Tahun II

PBK 3-4

Pendampingan keluarga dalam kesehatan ibu menyusui dan bayi Tahun III

PBK 5-6

Pendampingan keluarga dalam kesehatan anak usia 1-2 tahun Tahun IV

PBK 7

(36)

36 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4

Program Metode Pembelajaran Metode Penilaian

Tahun I PBK 1 -2

Kuliah, FGD, kunjungan rumah, kelas ibu pintar

Log book, lembar refleksi

Tahun II PBK 3-4

Kuliah, FGD, kunjungan rumah, seminar kasus

Log book, lembar refleksi, laporan kasus Tahun III

PBK 5-6

Kuliah, FGD, kunjungan rumah, lomba baduta sehat.

Log book, lembar refleksi

Tahun IV PBK 7

Kuliah, diskusi kelompok, seminar kasus, kunjungan rumah.

Log book, lembar refleksi

BEBAN STUDI Tahap sarjana

Beban studi dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi di Fakultas Kedokteran Unjani pada tahap sarjana kedokteran didasarkan pada blok. Setiap satu semester terdapat tiga blok dengan lama blok 4 minggu, 6 minggu, dan 8 minggu. Setiap blok akan diakhiri dengan ujian blok. Dengan demikian, waktu efektif untuk proses belajar mengajar (terjadwal) dalam 1 semester, yaitu 18 minggu.

Beban studi yang terdapat dalam KBK 2014/2015 untuk tahap sarjana adalah 150 SKS dengan rincian:

- Matrikulasi : 2 SKS

- Beban SKS kurikulum blok, dengan rincian: Blok 4 minggu (4 SKS); 6 minggu (6 SKS) dan 8 minggu (8 SKS). Total : 18 SKS Blok Kurikulum inti/ semester

- Beban SKS modul eksternal yakni 1 SKS/ modul, sehingga terdapat 3 SKS per semester. Dalam semester 7, hanya terdapat 2 modul eksternal.

- Blok elektif pada semester 7 : 2 SKS - Skripsi : 6 SKS

(37)

37 | B u k u K u r i k u l u m P S P D F K U n j a n i 2 0 1 4 KBK TA 2014/2014: Se m Kode MK/Blok/

Modul Nama Mata Kuliah/ Modul/ Blok Bobot sks

-1 -2 -3 -4

FK 1130 Matrikulasi 2

I PD 1121 Blok 1 Keterampilan Belajar 6

I PD 1122 Blok 2 Komunikasi Efektif 4

I PD 1123 Blok 3 Biomedik 1 8

I PD 1124 PBHL-1 Modul Profesionalisme Bioetik Humaniora & Legal-1 1

I PD 1125 Modul

RK-1 Riset Kedokteran-1 1

I PD 1126 Modul

PBK-1 Pembelajaran Berbasis Komunitas-1 1

II PD 1221 Blok 4 Biomedik Dasar 2 6

II PD 1222 Blok 5 Biomedik Dasar 3 4

II PD 1223 Blok 6 Biomedik Dasar 4 8

II PD 1224 Modul

PBHL-2 Profesionalisme Bioetik Humaniora & Legal-2 1

II PD 1225 Modul

RK-2 Riset Kedokteran-2 1

II PD 1226 Modul

PBK-2 Pembelajaran Berbasis Komunitas-2 1

III PD 2121 Blok 7 Sistem Dermatomuskuloskeletal 6

III PD 2122 Blok 8 Sistem Endokrin dan Metabolisme 4

III PD 2123 Blok 9 Sistem Pencernaan 8

III PD 2124 PBHL-3 Modul Profesionalisme Bioetik Humaniora & Legal-3 1 III PD 2125 Modul

RK-3 Riset Kedokteran-3 1

III PD 2126 PBK-3 Modul Pembelajaran Berbasis Komunitas-3 1

IV PD 2221 Blok 10 Sistem Sirkulasi 6

IV PD 2222 Blok 11 Sistem Pendengaran dan Penglihatan 4

IV PD 2223 Blok 12 Sistem Respirasi 8

IV PD 2224 PBHL-4 Modul Profesionalisme Bioetik Humaniora & Legal-4 1

IV PD 2225 Modul

RK-4 Riset Kedokteran-4 1

IV PD 2226 PBK-4 Modul Pembelajaran Berbasis Komunitas-4 1

V PD 3121 Blok 13 Sistem Saraf dan Perilaku 6

V PD 3122 Blok 14 Sistem Hematologi dan Imunologi Klinik 4

Gambar

Gambar 1. Sistematika Penyusunan KBK berdasarkan SKDI (2006)
Gambar 1. Pemetaan area kompetensi terhadap fase tahunan pendidikan
Tabel	3.	Beban	Studi	Rotasi	klinik	pada	tahap	Profesi	Dokter
Tabel 1. Persentase nilai kognitif pada Blok

Referensi

Dokumen terkait

³7XQJNX WUDGLVLRQDO EDWX´ PDVLK GLSDNDL VHFDUD OXDV GLSH rdesaan Indonesia, namun disain yang seadanya ini amat memboroskan kayu di alam. Cara pengumpul kayu bakar

Meskipun masalah keamanan ini sangat penting dalam dunia cyberspace, tetapi ada saja yang tidak memperhatikan atau kurang perhatian terhadap sistem keamanan

Sintak model pembelajaran tipe Make A Match yang paparkan ahli di atas ada beberapa tahap, yaitu: guru menyampaikan materi atau siswa mempelajarinya di rumah, guru membagi siswa

Dalam hal penjualan kembali Unit Penyertaan REKSA DANA SYARIAH BNP PARIBAS PESONA SYARIAH dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir

Anava Kadar β-Karoten Crackers Daun Pepaya Subtitusi Pati Aren Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat Derajat Bebas (db) Kuadrat tengah KT F Sig.. Analisis dan Uji Duncan Tekstur Crackers

Namun, bukannya memasok prefiks alamat sendiri, router juga dapat menunjukkan bahwa host harus menggunakan mekanisme stateful untuk mengkonfigurasi alamat dan /

Dalam menerapkan dari rancangan yang telah dijelaskan sebelumnya dibutuhkan beberapa perangkat keras untuk menyajikan aplikasi

Konsistensi rasa keripik kentang Cumelly memiliki persentase keluhan pelanggan terbesar kedua yaitu 67% karena UKM Cumelly belum memiliki SOP (Standard Operating