• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN 04 KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015 2016 | Yulianti | Jurnal Didaktika Dwija Indria (SOLO) 9127 20624 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN 04 KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015 2016 | Yulianti | Jurnal Didaktika Dwija Indria (SOLO) 9127 20624 1 PB"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

Ely Windiasti 1), Jenny I S Poerwanti 2), Yulianti 3)

PGSD FKIP UNS Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: ely.windiasti72@gmail.com

Abstract: the purpose of the research is to improve the narrative essay writing skills through Picture And Picture methods in the fourth grade students of SD Negeri Pucangan 04 Kartasura Sukoharjo in the academic year 2015/2016. The research was a Claasroom Action Research (CAR) with cycle model. The research was carried out in two cycles. Each cycle consist of planning, action, observation, and reflection. The subjects of this research is 4th grade which have 32 students. The datas collection techniques used observation, interview, test

and documentation. The technique test to the validity of data used Source triangulation and triangulation techniques. The data analysis technique of this research used interactive analysis, it consist of data collection, data reduction, data display, and conclusion. The conclusion of this research is the implementation of Picture And Picture learning method can improve the narrative essay writing skill on the 4th grade students of primary

school of SD Negeri Pucangan 04 Kartasura Sukoharjo in the academic year of 2015/2016.

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi melalui metode Picture and Picture pada siswa kelas IV SD Negeri Pucangan 04 Kartasura Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Simpulan penelitian ini adalah penerapan metode Picture And Picture dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri Pucangan 04 Kartasura Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016.

Kata Kunci: Picture and Picture, Keterampilan Menulis, Karangan Narasi.

Bahasa merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan kepada semua jenjang pendidikan formal berdasarkan Un-dang-Undang No.20 tahun 2003 Tentang Sis-tem Pendidikan Nasional. Bahasa digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi, berbagi pengalaman, dan untuk meningkatkan penge-tahuan.

Dalam kurikulum sekolah, bahasa mencakup empat segi keterampilan yaitu: ke-terampilan menyimak, keke-terampilan berbica-ra, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Menurut Tarigan (2008: 1), setiap keterampilan memiliki hubungan yang erat dengan keterampilan-keterampilan lainnya. Keterampilan tersebut dapat dikuasai melalui praktik dan latihan yang berkelanjutan. Pe-ningkatan keterampilan berbahasa tersebut dilaksanakan secara terpadu pada fokus kete-rampilan tertentu yang dilakukan secara ber-gantian dan berkesinambungan.

Keterampilan menulis merupakan sa-lah satu bentuk keterampilan yang sangat penting bagi siswa. Menulis merupakan akti-vitas berpikir dan berbahasa. Seorang penulis

akan mempergunakan pikirannya dahulu ke-mudian menuangkan gagasannya dalam ben-tuk tulisan. Menurut Rahardi dalam Kusuma-ningsih (2013: 65), menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa melalui tulisan, dengan maksud dan pertim-bangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Menulis dapat diartikan sebagai mengarang. Karangan terdiri dari beberapa jenis, yaitu: karangan eksposisi, karangan ar-gumentasi, karangan deskripsi, dan karangan narasi.

Karangan narasi merupakan karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang terjadi secara kronologis berdasarkan urutan waktu tertentu. Berkaitan dengan hal itu, Ke-raf berpendapat, “ Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan de-ngan sejelas-jelasnya kepada pembaca ten-tang suatu peristiwa yang telah terjadi” (2003: 136). Karangan narasi bertujuan un-tuk memberikan gambaran secara detail ke-pada pembaca mengenai suatu peristiwa.

Berdasarkan observasi dan wawanca-ra dengan guru kelas IV SD Negeri Pucangan

(2)

04 Kartasura Sukoharjo, peneliti menyim-pulkan bahwa siswa kelasIV SD Negeri Pu-cangan 04 Kartasura Sukoharjo keterampilan menulis yang dimiliki siswa masih rendah.

Hasil pretest keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD Negeri Pucangan 04 Kartasura Sukoharjo tahun aja-ran 2015/2016 menunjukkan bahwa 62,5% siswa tidak memenuhi KKM, hanya 37,5% siswa atau sejumlah 12 dari 32 siswa yang

memperoleh nilai ≥70 dengan rerata kelas

se-besar 69,6. Sehingga dapat disimpulkan bah-wa keterampilan menulis karangan narasi pa-da siswa kelas IV SD Negeri Pucangan 04 Kartasura Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016 masih rendah.

Dalam upaya meningkatkan keteram-pilan menulis karangan narasi pada siswa ke-las IV Negeri Pucangan 04 Kartasura Suko-harjo tahun ajaran 2015/2016 tersebut, dipilih suatu metode pembelajaran inovatif yang da-pat membantu siswa dalam menciptakan sua-sana pembelajaran yang kondusif dan dapat meningkatkan keterlibatan siswa aktif siswa dalam pembelajaran sehingga dapat mening-katkan keterampilan menulis karangan nara-si. Salah satu metode pembelajaran yang i-novatif tersebut ialah metode Picture And Picture.

Picture And Picture merupakan suatu

metode pembelajaran yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan men-jadi urutan yang logis (Hamdani, 2010: 89). Metode ini sangat cocok untuk pembelajaran Bahasa, namun dapat diterapkan dalam mata pelajaran yang lain sesuai kreativitas guru. Metode pembelajaran ini lebih menekankan pada gambar sebagai medianya. Gambar me-rupakan faktor utama dalam proses pembe-lajaran sehingga guru harus menyiapkan me-dia gambar yang akan ditampilkan sebelum proses pembelajaran.

Mengenai Picture And Picture An-drzejczak, Trainin, & Poldberg (2005: 3) menduga bahwa: (a) siswa dapat menemukan dampak seni sehingga dapat termotivasi dan tertarik, (b) proses artistik akan berdampak pada kepekaan estetika, dan (c) siswa meng-gunakan seni dalam menulis sebuah tulisan.

Menurut Hosnan (2014: 256), lang-kah-langkah metode pembelajaran Picture

And Picture adalah sebagai berikut: (1), Guru

menyampaikan kompetensi yang ingin dica-pai (2) Guru menyamdica-paikan materi sebagai pengantar, (3) Guru menunjukkan gambar kegiatan berkaitan dengan materi, (4) Guru menunjuk siswa secara bergantian memasang gambar menjadi urutan yang logis, (5) Guru menanyakan dasar pemikiran urutan gambar tersebut, (6) Guru menanamkan konsep ber-dasarkan urutan gambar, dan (7) Simpul-an/rangkuman.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan di SD Ne-geri Pucangan 04 Kartasura Sukoharjo. Sub-jek penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas IV yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan de-ngan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian tindakan ke-las (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari dua perte-muan dan setiap perteperte-muan terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pe-laksanaan tindakan, tahap observasi, dan ta-hap refleksi.

Sumber data pada penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer yaitu guru dan siswa, sedangkan data yang diperoleh dari sumber data primer antara lain ialah hasil wawancara, hasil ob-servasi, dan nilai hasil evaluasi baik pada pratindakan maupun setelah pelaksanaan tin-dakan. Sumber data sekunder yaitu silabus pembelajaran, rencana pelaksanaan pembela-jaran (RPP), video serta foto hasil dokumen-tasi proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik uji validitas data yang digunakan ada-lah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data berupa teknik analisis interaktif.

HASIL PENELITIAN

(3)

me-nulis karangan narasi siswa rendah. Hal ter-sebut dapat dibuktikan dengan hasil tes pra-tindakan yang menunjukkan bahwa 20 siswa (62,5%) tidak memenuhi KKM atau hanya

12 siswa yang mendapatkan nilai ≥70. Ren

-dahnya nilai keterampilan menulis karangan narasi siswa dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:

Tabel 1. Nilai Keterampilan Menulis Ka-rangan Narasi Pratindakan

Interval Frekuensi Persentase (%)

Nilai Rata-Rata Klasikal 69,6 Nilai Terendah 60 ketuntasan klasikal 37,5% atau hanya 12 dari 32 siswa yang memenuhi KKM, sedangkan 20 dari 32 siswa belum mencapai KKM

(≥70). Nilai terendah yang diperoleh siswa

i-alah 60. Kekurangan dari masing-masing siswa dalam menulis karangan narasi terletak pada unsur-unsur yang berbeda, namun lebih banyak ditemukan pada organisasi isi dan mekaniknya. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh pada pratindakan, kemudian dilaksanakan tindakan pada siklus I dengan mene-rapkan metode pembelajaran Picture And Picture.

Pada pelaksanaan siklus I, penerapan metode pembelajaran Picture And Picture

dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi. Hal tersebut dapat dibukti-kan dengan adanya peningkatan nilai kete-rampilan menulis karangan narasi siswa pada siklus I jika dibandingkan dengan pada saat tes pratindakan.

Pada pelasksanaan siklus 1, nilai rera-ta meningkat menjadi 74,28 dengan ketunrera-ta- ketunta-san klasikal sebanyak 65,52%. Dari 32 siswa, 21 siswa sudah memenuhi KKM atau hanya 11 siswa yang masih mendapat nilai di bawah KKM. Secara lebih rinci, hasilnya dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2. Nilai Keterampilan Menulis Ka-rangan Narasi Siklus I

Interval Frekuensi Persentase (%)

Nilai Rata-Rata Klasikal 74,28 Nilai Terendah 60 Nilai Tertinggi 85 Ketuntasan Klasikal 65,62%

Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat di-ketahui bahwa rerata klasikal siklus I sebesar 74,28 dengan jumlah siswa yang memenuhi KKM sebanyak 65,62% atau 21 siswa, se-dangkana siswa yang tidak meme-nuhi KKM sebanyak 34,38% atau 11 siswa.

Pada penelitian ini, indikator keterca-paian kinerja penelitiannya adalah 85% atau 27 siswa mendapatkan nilai yang memenuhi KKM atau ≥70, sedangkan berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I dapat disimpul-kan bahwa indikator ketercapaian kinerja be-lum tercapai. Oleh karena itu, pemberian tin-dakan dilanjutkan pada sisklus II. Hasil pe-laksanaan siklus II dapat dilihat pada tabel 3 berikut:

Tabel 3. Nilai Keterampilan Menulis Ka-rangan Narasi Siklus II

Interval Frekuensi Persentase (%)

Berdasarkan data pada tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan ke-terampilan menulis karangan narasi pada sik-lus II dibandingkan dengan siksik-lus I.

(4)

menjadi 78,18. Hal ini membuktikan bahwa indikator kinerja penelitian telah terpenuhi. Dengan demikian, tindakan yang diberikan selama penelitian dikatakan berhasil.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui adanya peningkatan keteram-pilan menulis karangan narasi setelah meng-gunakan metode pembelajaran Picture And

Picture. Hal ini seperti yang dikemukakan

oleh Andrzejack, Trainin, & Poldberg (2005: 3) bahwa metode pembelajaran Picture And

Picture dapat membuat siswa termotivasi dan

tertarik kerena gambar memiliki dampak seni visual pada siswa. Peningkatan terlihat dari nilai hasil keterampilan menulis karangan na-rasi yang diperoleh siswa pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus I dan siklus II.

Pada siklus I, kemampuan siswa da-lam menulis belum baik terutama dada-lam membuat karangan narasi dengan alur yang jelas. Siswa masih kesulitan dalam menentu-kan ide pokok. Hal ini karena kemampuan siswa dalam menyusun kalimat masih ku-rang, selain itu dalam pembelajaran menulis selama ini kurang adanya bimbingan dari gu-ru mengenai tahapan menulis yang gu-runtut, sehingga siswa belum terbiasa menuangkan gagasannya melalui tulisan sesuai prosedur yang tepat.

Permasalahan yang ditemui pada sik-lus I pertemuan 1 tersebut dapat diatasi de-ngan menggunakan tema yang lebih menarik dan sesuai dengan pengalaman siswa sehing-ga dapat mendorong siswa untuk mengem-bangkan imajinasinya sebagai tahap awal da-lam kegiatan menulis. Dada-lam pembelajaran menulis karangan narasi, langkah yang perta-ma ialah menentukan teperta-ma. Oleh karena itu, ketepatan dalam memilih tema akan mempe-ngaruhi keterampilan menulis karangan na-rasi siswa. Tema yang dipilih ialah yang se-suai dengan pengalaman siswa, sehingga sis-wa mampu mengembangkan ide pokok men-jadi sebuah karangan narasi dengan alur yang jelas. Hal ini sejalan dengan pendapat Pur-wanto (2013: 85), bahwa belajar merupakan perubahan dari latihan atau pengalaman. Pembelajaran yang sesuai dengan pengala-man akan lebih mudah dipahami oleh siswa.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada pertemuan 2. Pada siklus I pertemuan 2, ke-mampuan siswa dalam menulis sudah mulai berkembang namun belum maksimal. Perma-salahan yang terjadi pada pertemuan 2 ialah kesalahan-kesalahan dalam penggunaan hu-ruf kapital dan tanda baca. Guru memperba-iki melalui kegiatan diskusi yang dilaksana-kan pada siklus II pertemuan 1. Diskusi me-rupakan kegiatan saling bertukar pendapat dalam memecahkan masalah. Semi (2008: 10), menjelaskan bahwa diskusi adalah suatu percakapan terarah yang berbentuk pertuka-ran pikipertuka-ran dua opertuka-rang atau lebih secara lisan untuk mendapatkan kesepakatan dalam usaha memecahkan masalah. Dalam kegiatan dis-kusi, siswa diminta untuk menyusun paragraf menjadi sebuah karangan narasi yang logis serta memperbaiki penggunaan huruf kapital dan tanda baca. Melalui kegiatan diskusi, an-tusiasme dan kerja sama siswa meningkat sehingga kekeliruan dalam penggunaan huruf kapital dan tanda baca semakin sedikit. Sete-lah dilakukan tindakan pada siklus II perte-muan 1, kemampuan siswa dalam menentu-kan ide pokok dan mengembangmenentu-kan kalimat menjadi sebuah karangan narasi dengan pe-nggunaan huruf kapital dan tanda baca yang tepat belum maksimal. Siswa hanya mampu membuat karangan secara singkat meski alur yang digambarkan sudah jelas dan pengguna-an tpengguna-anda bacpengguna-anya lebih baik.

Permasalahan tersebut dapat diatasi melalui motivasi yang diberikan oleh guru dengan cara mengajukan pertanyaan meng-gunakan 5 W 1 H. Kegiatan tanya jawab da-pat merangsang siswa untuk berpikir kritis sehingga siswa mampu mengemukakan pen-dapatnya dengan baik. Menurut Hamalik (1993: 68), tanya jawab memiliki kelebihan antara lain: (1) memberikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan pendapatnya, (2) merangsang siswa untuk berpikir kritis, (3) mengembangkan kreativitas belajar siswa. Melalui kegiatan tanya jawab menggunakan 5 W 1 H, siswa dapat menemukan jawaban. Jawaban merupakan jembatan yang diguna-kan siswa untuk mengembangdiguna-kan kalimat menjadi sebuah paragraf dalam menulis kara-ngan narasi.

(5)

siswa semakin baik. Siswa mampu mengem-bangkan ide pokok menjadi beberapa kalimat serta tanda baca dan huruf kapital yang digu-nakan sesuai dengan kaidah penulisan.

Peningkatan keterampilan menulis karangan narasi dapat terlihat dari mening-katnya perolehan nilai rata-rata pratindakan hingga siklus II yang meningkat sebesar 9,58 dan peningkatan ketuntasan klasikal seba-nyak 40%.

Selain terjadi peningkatan pada kete-rampilan menulis karangan narasi siswa, ki-nerja guru dan aktivitas siswa juga mengala-mi peningkatan. Kinerja guru mengalamengala-mi pe-ningkatan sebanyak 1,1 dari siklus I hingga siklus II atau meningkat dari kategori baik menjadi sangat baik.

Meskipun indikator kinerja sudah ter-capai, namun masih ada empat siswa yang belum mencapai KKM. Hal ini dikarenakan keempat siswa tersebut memiliki permasalah-an masing-masing ypermasalah-ang berbeda dalam me-nerima pembelajaran. Tindakan yang dilaku-kan untuk mengatasi maslah ini yaitu guru

memberikan bimbingan sesuai dengan ke-mampuan yang dimiliki masing-masing indi-vidu.

SIMPULAN

Berdasarkan data yang diperoleh pada pratindakan, pelaksanaan siklus I maupun siklus II, dapat disimpulkan bahwa penerap-an metode pembelajarpenerap-an Picture and Picture

dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SD Ne-geri Pucangan 04 Kartasura Sukoharjo tahun ajaran 2015/2016.

Peningkatan keterampilan menulis karangan narasi ditunjukkan dengan mening-katnya persentase ketuntasan dari 37,5% pa-da pratinpa-dakan dengan rata-rata nilai sebesar 69,6 menjadi 65,62% pada siklus I dengan rata-rata nilai 74,28 dan meningkat lagi men-jadi 87,5% dengan rata-rata nilai 79,18 pada siklus II. Hal ini membuktikan bahwa setelah diterapkannya metode Picture And Picture

keterampilan menulis karangan narasi siswa meningkat dengan peningkatan sebesar 50%.

DAFTAR PUSTAKA

Andrzejcak, Trainin, & Poldberg. (2005). Using Image In Writing Process. International

Journal of Education and Art. 6: (12): 1-17. http:www.ijea.org/v6n12.pdf. Diunduh

pada tanggal 12 April 2016.

Hamalik, Oemar. (1993). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Mandar maju.

Hamdani.(2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Keraf, Gorys. (2003). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

Kusumaningsih,D, Wahono,S, Suparmin, Sudiatmi, T, & Riyanto, B. (2013). Terampil

Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi.

Purwanto, Ngalim. (2013). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendididkan. Semi, Atar. (2008). Terampil Berdiskusi dan Berdebat. Bandung: Titian Ilmu.

Gambar

Tabel 3. Nilai Keterampilan Menulis Ka-

Referensi

Dokumen terkait

Ketua, dan Pemilihan Sekretaris Senat Universitas NegeriMalang, pada pasal2 ayat 3 disebutkan bahwa anggota senat UM terdiri itas:.. (a) Rektor dan Wakil Rektor,

Hasil perhitungan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada sektor retribusi izin gangguan (HO) di Pemerintah Kota Palangkaraya diharapkan dapat dijadikan sebagai

(1) Panitia melakukan penyaringan terhadap peserta yang telah memenuhi persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (3) untuk memilih peserta yang

Konsep hukum yang hidup ( living law) dari Eugene Ehrlich sebagai dasar pijakan pengkajian ilmu hukum secara ilmiah tidak hanya sebuah kajian yang berperspektif sosiologis

[r]

Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti akan meneliti mengenai solidaritas pada kelompok dalam mempengaruhi perilaku tawuran antar pelajar. Setelah diamati beberapa daerah

Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pegawai Negeri Sipil Yang Menduduki Jabatan Rangkap (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun.. Bagian

Salah satu objek wisata yang kaya dengan warisan sejarah budaya yaitu Museum Perjuangan TNI Kodam Medan yang terletak di jalan Zainul Arifin No.. Museum ini berfungsi sebagai