BAN-PT
BIMBINGAN TEKNIS
Penyusunan Instrumen Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi
Kopertis Wilayah IV
Jawa Barat
Overview Akreditasi Institusi
Tuntutan akreditasi telah menjadi kesadaran umum, dan menjadi gerakan akuntabilitas masyarakat (public accountability movement). Oleh karena itu wajar, bahkan menjadi tuntutan kualitas, apabila berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta, dalam merekrut pegawai baru sudah mulai mempersyaratkan status akreditasi bagi pelamar lulusan perguruan tinggi.
AMANAT Per-UU
UU No. 12 THN 2012: PT (1)
Pasal 28 (3a dan 4a):
• Gelar akademik dan gelar vokasi
dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh
Menteri apabila dikeluarkan oleh
PT
dan/atau prodi yang tidak terakreditasi
;
• Gelar profesi dinyatakan tidak sah dan
dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan
oleh PT dan/atau prodi yang tidak
terakreditasi;
AMANAT Per-UU
UU No. 12 THN 2012: PT (2)
Pasal 33 (3, 5, 6, dan 7):
• Prodi diselenggarakan atas izin Menteri
setelah memenuhi persyaratan minimum
akreditasi;
• Prodi mendapatkan akreditasi pada saat
memperoleh izin penyelenggaraan;
• Prodi wajib diakreditasi ulang pada saat
jangka waktu akreditasinya berakhir;
• Prodi yang tidak diakreditasi ulang dapat
AMANAT Per-UU
UU No. 12 THN 2012: PT (3)
Pasal 42 (1 dan 2):
• Ijazah diberikan kpd lulusan pendidikan
akademik dan pendidikan vokasi sbg
pengakuan thdp prestasi belajar dan/atau
penyelesaian suatu program studi
terakreditasi yg diselenggarakan oleh PT;
• Ijazah diterbitkan oleh PT yg memuat
prodi dan gelar yg berhak dipakai oleh
lulusan PT.
BORANG AIPT
:
BOBOT MASING-MASING STANDAR
N
O STANDAR BOBOT
I. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian 2,63
II. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu 26,32
III. Mahasiswa dan lulusan 13,16
IV. Sumber daya manusia 18,42
V. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik 7,89
VI. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi 18,42 VII
. Penelitian, pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama 13,12
2.64%
26.30%
13.12%
18.40% 7.90%
18.48%
13.16%
STANDAR 1.
No. ButirNo. Aspek Penilaian Bobot Nilai 1 1,1 Kejelasan, kerealistikan, dan
keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran perguruan tinggi, dan
pemangku kepentingan yang terlibat.
0,88
2,64 2 1,2 Perguruan tinggi menetapkan
tonggak-tonggak capaian (milestones) tujuan sebagai penjabaran atau pelaksanaan renstra, serta mekanisme kontrol
ketercapaiannya
0,44
3 1.3.1 Sosialisasi visi dan misi perguruan tinggi dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan kepada pemangku kepentingan
0,44
4 1.3.2 Visi dan misi perguruan tinggi dijadikan pedoman, panduan, dan rambu-rambu bagi semua pemangku kepentingan internal serta dijadikan acuan
pelaksanaan renstra, keterwujudan visi, keterlaksanaan misi, ketercapaian
tujuan melalui strategi-strategi yang dikembangkan.
0,88
ELEMEN PENILAIAN
Standar 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian
1. Visi dikembangkan berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah yang baik dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
2. Pengembangan visi dan misi perguruan tinggi melalui mekanisme yang akuntabel.
3. Perguruan tinggi menetapkan tonggak-tonggak capaian (milestones) tujuan dalam rencana strategis.
4. Sosialisasi visi dan misi perguruan tinggi dilaksanakan secara berkala kepada pemangku kepentingan.
1.1. Kejelasan, kerealistikan, dan
keterkaitan antara visi, misi, tujuan,
sasaran perguruan tinggi, dan pemangku
kepentingan yang terlibat.
Visi, misi, tujuan dan sasaran yang : Statuta
(1) Sangat jelas. SOTK
(2) Sangat realistik. SK-SK
(3) Saling terkait satu sama lain. Berita Acara Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan, alumni dan masyarakat.
WEB, dll.
1.1 Jelaskan dasar penyusunan dan mekanisme
penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran institusi perguruan tinggi, serta pihak-pihak yang dilibatkan dalam penyusunannya.
1.1 Jelaskan dasar penyusunan dan mekanisme
penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran institusi perguruan tinggi, serta pihak-pihak yang dilibatkan dalam penyusunannya.
Sebutkan dasar-dasar penyusunan VMTS
Jelaskan mekanisme penyusunan VMTS
Sebutkan pihak-pihak yang terlibat, stakeholders internal (……..) dan eksternal (………….)
Pernyataan Visi
Sebutkan Visi PT
Pernyataan Misi
Jelaskan tujuan, sasaran PT dan strategi pencapaiannya (ada IK dan frame waktu pencapaiaan)
Jelaskan keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran, akan lebih baik kalau disertai diagram relasi
Perhatikan kerealistisan VM (akademik, penelitian. PkM, keunggulan, strategi pengembangan ke depan, dll)
Pernyataan Tujuan
1.2 Perguruan tinggi menetapkan tonggak-tonggak capaian (milestones) tujuan sebagai penjabaran atau pelaksanaan renstra, serta mekanisme
kontrol ketercapaiannya.
Dokumen formal berisi:
(1) rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun waktu tertentu
(2) tonggak-tonggak capaian tujuan dalam setiap periode kepemimpinan perguruan tinggi
(3) mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan untuk menjamin
pelaksanaan tahap-tahap pencapaian tujuan.
Statuta
1.2 Pernyataan mengenai tonggak-tonggak capaian
(milestones) tujuan yang dinyatakan dalam
sasaran-sasaran yang merupakan target terukur, dan penjelasan mengenai strategi serta tahapan pencapaiannya.
1.2 Pernyataan mengenai tonggak-tonggak capaian
(milestones) tujuan yang dinyatakan dalam
sasaran-sasaran yang merupakan target terukur, dan penjelasan mengenai strategi serta tahapan pencapaiannya.
rumusan tujuan yang akan dicapai
tonggak-tonggak pencapaian sasaran/target yang terukur
1.3.1 Sosialisasi visi dan misi perguruan tinggi
dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan kepada pemangku kepentingan
Visi dan misi perguruan tinggi
disosialisasikan secara sistematis dan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan, internal maupun eksternal.
Statuta Renstra Dokumen sosialisasi
1.3.1 Uraikan sosialisasi visi, misi, tujuan, dan sasaran PT agar dipahami seluruh pemangku kepentingan (sivitas akademika, tenaga kependidikan, pengguna lulusan, dan masyarakat).
1.3 Sosialisasi visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi
pencapaian dan penggunaannya sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja institusi PT.
1.3.1 Uraikan sosialisasi visi, misi, tujuan, dan sasaran PT agar dipahami seluruh pemangku kepentingan (sivitas akademika, tenaga kependidikan, pengguna lulusan, dan masyarakat).
Sosialisasi dilaksanakan secara sistematik dan berkelanjutan,
Target internal (sivitas akademika dan tenaga kependidikan)
Target eksternal (pengguna lulusan, dan masyarakat)
1.3.2 Visi dan misi perguruan tinggi dijadikan pedoman, panduan, dan rambu-rambu bagi semua pemangku kepentingan internal serta dijadikan acuan pelaksanaan renstra,
keterwujudan visi, keterlaksanaan misi,
ketercapaian tujuan melalui strategi-strategi
yang dikembangkan.
Visi dan misi dipahami dengan baik dan dijadikan acuan penjabaran
renstra pada semua tingkat unit kerja.
Statuta Renstra
Dokumen dan analisis Survey pemahaman, dll.
1.3.2 Visi dan misi perguruan tinggi dijadikan pedoman, panduan, dan rambu-rambu bagi semua pemangku kepentingan internal serta dijadikan acuan pelaksanaan renstra, keterwujudan visi,
keterlaksanaan misi, ketercapaian tujuan melalui strategi-strategi yang dikembangkan.
1.3.2 Jelaskan bahwa visi, misi, tujuan, dan sasaran PT serta strategi pencapaiannya untuk dijadikan sebagai acuan semua unit dalam institusi perguruan tinggi dalam menyusun rencana strategis (renstra) dan/atau rencana kerja unit bersangkutan.
Visi dan misi dipahami dengan baik oleh stakeholders (bagaimana mekanismenya sehingga dikatakan sudah dipahami) survey dan dianalisis
Kelengkapan Dokumen
Standar 1 yang diperlukan :
1.STATUTA, RIP, RENJA/RENSTRA, RENOP 2.Dokumen Penjaminan Mutu
3.Dokumen audit (AMI)
4.Standar dan Matriks Kompetensi Jabatan 5.Pedoman semua proses yang ada dalam
STANDAR 2.
TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN,
SISTEM PENGELOLAAN, DAN
BOBOT PENILAIAN MASING-MASING BUTIR :
No. ButirNo. Aspek Penilaian Bobot Nilai 5 2.1.1 Perguruan tinggi memiliki tata pamong yang
memungkinkan terlaksananya secara konsisten prinsip-prinsip tata pamong, terutama yang terkait dengan
pelaku tata pamong (aktor) dan sistem ketatapamongan yang baik (kelembagaan, instrumen, perangkat
pendukung, kebijakan dan peraturan, serta kode etik) dengan pemenuhan lima pilar: (1) kredibel, (2)
transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, dan (5) adil
1,48
26,30 6 2.1.2 Kelengkapan dan keefektifan struktur organisasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan dan pengembangan perguruan tinggi yang bermutu. Organ dalam struktur organisasi: (1) pimpinan institusi, (2) senat perguruan tinggi/senat akademik, (3) satuan pengawasan, (4) dewan pertimbangan, (5) pelaksana kegiatan akademik, (6) pelaksana administrasi,
pelayanan dan pendukung, (7) pelaksana penjaminan mutu, dan (8) unit perencana dan pengembangan tridarma
1,48
7 2.1.3 Keberadaan lembaga, mutu, SOP, dan efektivitas
pelaksanaan kode etik. 0,74 8 2,2 Kepemimpinan yang efektif tiga karakteristik: (1)
kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan
No. ButirNo. Aspek Penilaian Bobot Nilai 9 2.3.1 Sistem pengelolaan fungsional dan operasional
perguruan tinggi mencakup lima fungsi pengelolaan (planning, organizing, staffing, leading, dan
controlling), yang dilaksanakan secara efektif untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi perguruan tinggi.
0,74
10 2.3.2 Perguruan tinggi memiliki analisis jabatan, deskripsi
tugas, program peningkatan kompetensi manajerial yang menjamin terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit kerja.
0,74
11 2.3.3 Diseminasi hasil kerja perguruan tinggi sebagai
akuntabilitas publik, serta keberkalaannya. 0,74 12 2.3.4 Keberadaan dan keefektifan sistem audit internal,
dilengkapi dengan kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja, serta diseminasi hasilnya.
0,74
13 2.3.5 Keberadaan dan keefektifan sistem audit eksternal,
dilengkapi dengan kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja perguruan tinggi.
0,74
14 2.4.1 Perguruan tinggi menjalankan sistem penjaminan mutu yang didukung dengan adanya bukti-bukti berupa
manual mutu, dan pelaksanaannya. 0,74 15 2.4.2 Implementasi penjaminan mutu. 0,37
BOBOT PENILAIAN MASING-MASING BUTIR :
No. ButirNo. Aspek Penilaian Bobot Nilai 16 2.4.3 Monitoring dan evaluasi hasil penjaminan mutu di
bidang pendidikan, penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat,
sarana prasarana, keuangan, manajemen, serta tindak lanjutnya.
0,37
17 2.4.4 Perguruan tinggi memiliki sistem pembinaan
program studi yang mencakup: (1)
pengembangan program studi, (2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan informasi
0,37
18 2.4.5 Kelengkapan dan aksesibilitas sistem basis data institusi yang mendukung penyusunan evaluasi
diri institusi dan program studi. 0,74 19 2.4.6 Status akreditasi BAN-PT untuk seluruh program
studi dalam perguruan tinggi. (Catatan: Program studi yang dihitung adalah yang sudah memiliki izin operasional lebih dari dua tahun, dan sudah ada sistem akreditasi BAN-PT)
ELEMEN PENILAIAN
Standar 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu
1. Perguruan tinggi memiliki tata pamong yang memungkinkan terlaksananya secara konsisten prinsip-prinsip tata pamong, terutama yang terkait dengan pelaku tata pamong (aktor) dan sistem ketatapamongan yang baik (kelembagaan,
instrumen, perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan, serta kode etik).
2. Struktur organisasi yang lengkap dan efektif sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan dan pengembangan perguruan tinggi yang bermutu.
3. Kelembagaan kode etik.
4. Karakteristik kepemimpinan yang efektif.
5. Partisipasi pemangku kepentingan dalam menyusun rencana strategis.
6. Sosialisasi renstra secara efektif dan intensif.
7. Pelaksanaan renstra dalam bentuk program yang terintegrasi.
2.1.1 Perguruan tinggi memiliki tata pamong yang
memungkinkan terlaksananya secara konsisten prinsip-prinsip tata pamong, terutama yang terkait dengan pelaku tata pamong (aktor) dan sistem ketatapamongan yang baik (kelembagaan, instrumen, perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan, serta
kode etik).
Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal
bahwa sistem tata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi, tercapainya tujuan, berhasilnya
strategi yang digunakan, memenuhi lima pilar : (1) kredibel,
(2) transparan, (3) akuntabel,
(4) bertanggung jawab, (5) adil.
SOTK
Kode Etik
Dokumen Tata Pamong
SK, dll.
2.1.1 Perguruan tinggi memiliki tata pamong yang memungkinkan terlaksananya secara konsisten prinsip-prinsip tata pamong, terutama yang terkait dengan pelaku tata pamong (aktor) dan sistem ketatapamongan yang baik (kelembagaan, instrumen, perangkat pendukung, kebijakan dan peraturan, serta kode etik).
2.1.1 Uraikan secara ringkas sistem tata pamong (sebutkan lembaga yang berperan, perangkat pendukung,
kebijakan dan peraturan/ketentuan termasuk kode etik yang dijadikan pedoman dalam penyelenggaraan
perguruan tinggi, serta prosedur penetapannya) di institusi perguruan tinggi dalam membangun sistem tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil, serta pelaksanaannya.
Pelaksanaan tatapamong yang konsisten
prinsip-prinsip tatapamong dan sistem ketatapamongan yang baik (kelembagaan, instrument, perangkat
pendukung kebijakan dan peraturan, serta kode etik)
Memenuhi pilar: kredibel, transparan, akuntabel,
2.1.2 Kelengkapan dan keefektifan struktur organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan dan pengembangan perguruan tinggi yang bermutu.
Organ dalam struktur organisasi: (1) pimpinan institusi, (2) senat perguruan tinggi/senat akademik, (3) satuan
pengawasan, (4) dewan pertimbangan, (5) pelaksana
kegiatan akademik pelaksana administrasi, pelayanan dan pendukung, (6) pelaksana penjaminan mutu, (7) unit
perencana dan pengembangan tridarma
Kelengkapan dan keefektifan, serta
dokumentasi struktur organisasi yang meliputi delapan organ dan dilengkapi dengan deskripsi tertulis yang jelas
tentang tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab.
SOTK Tupoksi
Dokumen lain SK, dll.
2.1.2 Kelengkapan dan keefektifan struktur organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan penyelenggaraan dan pengembangan perguruan tinggi yang bermutu.
2.1.2 Struktur Organisasi, Koordinasi, dan Cara Kerja Institusi Perguran Tinggi.
Gambarkan struktur organisasi perguruan tinggi serta tugas dan fungsi dari tiap unit yang ada. Sebutkan nama
lembaga, fakultas, jurusan dan laboratorium yang ada.
Buat bagan struktur organisasi
No. Nama Generik Unit Perguruan TinggiNama Unit di Tugas Pokok dan Fungsi
(1) (2) (3) (4)
1 Pimpinan
institusi
2 Senat perguruan
tinggi/senat
5 Pelaksana
kegiatan akademik
6 Pelaksana
administrasi, pelayanan dan pendukung
7 Pelaksana
penjaminan mutu
8 Unit perencana
dan
pengembangan tridarma
2.1.3 Keberadaan lembaga, mutu, SOP, dan efektivitas pelaksanaan kode etik
Pelaksanaan kode etik sangat lengkap,
meliputi:
(1) Lembaga tersendiri,
(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan karya ilmiah), dan non-akademik,
(3) SOP sangat lengkap dan jelas, (4) SOP dilaksanakan secara efektif.
SOP
Standar-standar
Dokumen lain SK, dll.
2.1.3 Keberadaan lembaga, mutu, SOP, dan efektivitas pelaksanaan kode etik.
2.1.3 Kelembagaan Kode Etik
Jelaskan kode etik, lembaga serta prosedur
penyelesaian pelanggaran kode etik sivitas akademika dan tenaga kependidikan di institusi ini beserta
sosialisasinya.
Lembaga tersendiri, tersosialisasi
Mencakup masalah akademik (termasuk Penelitian dan karya ilmiah), dan non-akademik,
SOP yang lengkap dan jelas,
2.2 Karakteristik kepemimpinan yang efektif dalam kepemimpinan operasional,
kepemimpinan organisasi, dan
kepemimpinan publik.
Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki karakteristik:
(1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik
SOTK
2.2 Karakteristik kepemimpinan yang efektif dalam kepemimpinan
2.2 Kepemimpinan
Jelaskan pola dan kinerja kepemimpinan institusi perguruan tinggi, mencakup informasi tentang
kepemimpinan operasional, organisasi, dan publik.
Kepemipinan operasional,
Kepemimpinan organisasi dan
Kempimpinan publik (kerjasama dan kepemimpinan di luar kampus
2.3.1 Sistem pengelolaan fungsional dan
operasional perguruan tinggi mencakup fungsi pengelolaan (planning, organizing, staffing, leading, dan controlling), yang dilaksanakan secara efektif untuk mewujudkan visi dan
melaksanakan misi perguruan tinggi.
Sistem pengelolaan fungsional dan
operasional perguruan tinggi mencakup semua (lima) fungsi pengelolaan yang dilaksanakan secara efektif.
SOTK Tupoksi
Dokumen lain SK, dll.
2.3.1 Jelaskan sistem pengelolaan institusi perguruan tinggi serta dokumen pendukungnya (jelaskan unit / bagian / lembaga yang berperan dalam setiap fungsi
pengelolaan serta proses pengambilan keputusan).
Berikan penjelasan bahwa pengelolaan PT dilaksanakan secara efektif untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi PT
2.3.2 Perguruan tinggi memiliki analisis jabatan, deskripsi tugas, program peningkatan
kompetensi manajerial yang menjamin
terjadinya proses pengelolaan yang efektif dan
efisien di setiap unit kerja.
Perguruan tinggi memiliki :
(1) rancangan dan analisis jabatan, (2) uraian tugas, (3) prosedur kerja, (4) program
peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja,
yang menggambarkan keefektifan dan
efisiensi manajemen operasi di setiap unit kerja.
Analisis Jabatan SOTK
2.3.2 Jelaskan program peningkatan kompetensi manajerial untuk menjamin proses pengelolaan yang efektif dan efisien di setiap unit.
Rancangan dan analisis jabatan,
Uraian Tugas,
Prosedur kerja,
Program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematik untuk mengelola unit kerja, yang
2.3.3 Diseminasi hasil kerja perguruan tinggi sebagai akuntabilitas publik, serta
keberkalaannya.
Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluas-kan hasil kinerjanya secara
berkala kepada semua stakeholders, minimal setiap tahun.
Sertifikat
Dokumen lainnya SK
dll.
2.3.3 Jelaskan diseminasi hasil kerja perguruan tinggi sebagai akuntabilitas publik.
PT menyebarluaskan kasil kerja secara
berkala
kepadasemua stakeholders
(internal dan eksternal)
2.3.4 Keberadaan dan keefektifan sistem audit internal, dilengkapi dengan kriteria dan
instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja, serta
diseminasi hasilnya.
Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian, menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit, dan hasil pengukurannya digunakan serta
didiseminasikan dengan baik.
Standar
2.3.4 Keberadaan dan keefektifan sistem audit internal, dilengkapi
dengan kriteria dan instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit kerja, serta diseminasi
2.3.4 Jelaskan sistem audit internal (lembaga/unit kerja, ruang lingkup tugas, prosedur kerja dsb).
PT memiliki
kriteria
daninstrument penilaian
, Dipakai untuk
mengukur kinerja
setiap unit, hasilnya
digunakan
serta di
diseminasi
kan dengan baik
2.3.5 Keberadaan dan keefektifan sistem audit eksternal, dilengkapi dengan kriteria dan
instrumen penilaian serta menggunakannya untuk mengukur kinerja perguruan tinggi.
Lembaga audit eksternal kredibel dan hasil auditnya digunakan serta didiseminasikan dengan baik.
Standar Dokumen Penjaminan Mutu
SK dll.
2.3.5 Jelaskan sistem audit eksternal (lembaga/unit kerja, ruang lingkup tugas, prosedur kerja dsb).
PT menggunakan lembaga audit eksternal yang kredibel,
memiliki
kriteria
daninstrument penilaian
, digunakan untuk
mengukur kinerja PT
, dan
2.4.1 Perguruan tinggi menjalankan sistem
penjaminan mutu yang didukung dengan
adanya bukti-bukti berupa manual mutu, dan
pelaksanaannya.
Manual Mutu yang lengkap meliputi : (1) Pernyataan Mutu
(2) Kebijakan Mutu (3) Unit Pelaksana (4) Standar Mutu (5) Prosedur Mutu (6) Instruksi Kerja
(7) Pentahapan Sasaran Mutu
dan terintegrasi dalam suatu sistem dokumen.
Standar Dokumen Kebijakan Prosedur
Instruksi Kerja Penjaminan Mutu SK
dll.
2.4 Sistem Penjaminan Mutu
2.4.1 Jelaskan keberadaan manual mutu yang mencakup
informasi tentang kebijakan, pernyataan, unit pelaksana, standar, prosedur, SOP, dan pentahapan sasaran mutu perguruan tinggi.
Pernyataan Mutu,
Kebijakan Mutu,
Unit Pelaksanan,
Standar Mutu,
Prosedur mutu,
Instruksi Kerja,
Pentahapan Sasaran Mutu.
Lengkapi semua poin ini dengan bukti-bukti dan
2.4.2 Implementasi penjaminan mutu.
Penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit kerja yang mencakup siklus perencanaan,
pelaksanaan, analisis dan evaluasi, tindakan
perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk laporan monev dan audit.
Dokumen Prosedur
Implementasi Monev
Tindakan Perbaikan dll.
2.4.2 Jelaskan implementasi penjaminan mutu perguruan tinggi.
Implementasi penjaminan mutu
Sudah berjalan di seluruh unit kerja yang mencakup :
siklus perencanaan,
pelaksanaan,
analisis dan evaluasi,
2.4.3 Monitoring dan evaluasi hasil penjaminan mutu di bidang pendidikan, penelitian,
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, sarana prasarana, keuangan, manajemen,
serta tindak lanjutnya.
Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu di bidang
(1) pendidikan (2) penelitian (3) PkM
(4) sarana prasarana, (5) keuangan,
(6) manajemen
yang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, serta ditindaklanjuti.
Dokumen
2.4.3 Monitoring dan evaluasi hasil penjaminan mutu di bidang pendidikan, penelitian, pelayanan/pengabdian kepada
2.4.3 Jelaskan monitoring dan evaluasi penjaminan mutu perguruan tinggi, serta tindak lanjutnya.
MONEV hasil penjaminan mutu:
Pendidikan,
Penelitian,
PkM,
Sarana-Prasarana,
Keuangan,
Manajemen.
Semua poin ini harus
terdokumentasi
dan
2.4.4 Perguruan tinggi memiliki sistem pembinaan program studi yang mencakup:
(1) pengembangan program studi,
(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam
bentuk pelatihan, dana, dan informasi.
Perguruan tinggi memberikan pembinaan sangat baik dalam:
(1) pengembangan program studi,
(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan informasi.
Dokumen
Pengembangan PS
Pelatihan dll.
2.4.4 Perguruan tinggi memiliki sistem pembinaan program studi yang mencakup: (1) pengembangan program studi, (2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan
2.4.4 Jelaskan peranan institusi dalam pembinaan program studi (pengembangan program studi serta bantuan
penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana dan informasi).
Pembinaan dianggap sangat baik, kalau:
Pengembangan Prodi,
Penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan,
Dana dan
2.4.5 Kelengkapan dan aksesibilitas sistem basis data institusi yang mendukung penyusunan
evaluasi diri institusi dan program studi.
Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standar akreditasi untuk
penyusunan dokumen evaluasi diri institusi maupun program studi, dan dapat diakses dengan mudah.
Dokumen dan Akses Data
base Instrumen Akreditasi
2.4.5 Jelaskan ketersediaan dan pelaksanaan basis data institusi dan program studi untuk mendukung
penyusunan dokumen evaluasi diri.
Basis data dianggap lengkap kalau mencakup:
informasi ttg 7 standar akreditasi utk penyunan dokumen Evaluasi Diri PT dan Prodi,
2.4.6 Status akreditasi BAN-PT untuk seluruh program studi dalam perguruan tinggi.
Skor = (4 x NA + 3 x NB + 2 x NC + NK + NO) / N.
Dokumen Sertifikat
Akreditasi PS
No. AkreditStatus asi
Jumlah Program Studi
Total
Akademik Profesi Vokasi
S-3 S-2 S-1 Sp-2 Sp-1 Pro-fesi D-4 D-3 D-2 D-1
5 Belum Terakre-ditasi
NO=
Jumlah NPS =
2.4.6 Tuliskan jumlah program studi yang ada dan status akreditasi BAN-PT.
Program studi yang dihitung adalah yang sudah memiliki izin operasional lebih dari dua tahun,
Kelengkapan Dokumen
Standar 2 yang diperlukan :
1.STATUTA, RENJA/RENSTRA, RIP, RENOP 2.Dokumen Penjaminan Mutu dan
Dokumen Audit
3.Standar dan Matriks Kompetensi Jabatan 4.Dokumen Sistem Penganggaran Program
Studi
5.Dokumen / SOP yang terkait dengan Tata Pamong
6.Dokumen kajian Proses Pembelajaran melalui umpan balik dari Dosen,
Kendala-kendala yang dihadapi :
Anggota Tim yang kurang cakap
Data menyebar sehingga sulit untuk dikumpulkan
Data Base yang jelek
Sulit mengumpulkan anggota tim
Penulisan yang tidak mengacu pada Standar Penilaian
AIPT HARUS DIPERSIAPKAN SERIUS
Jangan terpaku dengan aturan/ regulasi
Penting untuk bench marking kebutuhan. Harus mulai dan mempersiapkan diri
melangkah lebih dulu persiapan dini (pengalaman Polban 2013 dan 2016)
Berikan penugasan secara khusus.
Jangan “works as usual” extra ordinary
Semua unit dikondisikan, dan rutin melihat
positioning kita dari indikator yang ada.
ber kali-kali simulasi sesuatu yang bagus untuk
POIN PENTING DALAM RAIHAN
AKREDITASI INSTITUSI A di Polban
AIPT A yang diraih Polban melalui
proses panjang dan
by design
Menyiapkan langkah dan strategi ->
Peran & kepedulian Pimpinan sangat
penting.
Menjaga dan mengedepankan
kualitas dalam pendidikannya
adanya Satuan Penjaminan Mutu
(SPM) sebelum ada
regulasi/kewajiban dari Pemerintah.
Budaya menjaga mutu selalu
PEROLEHAN AIPT 2009 & 2013 : MOMEN EVALUASI DIRI Polban
Tahun 2009 & 2013, Polban mengajukan AIPT dan
memperoleh akreditasi “B” AIPT pertama kali di Indonesia, dan bersifat SUKARELA dan DITUNJUK;
Nilai AIPT jadi bahan evaluasi dg memperhatikan catatan
dan saran assessor saat visitasi akreditasi terakhir tahun 2013, dengan langkah sbb:
Pengembangan dan perbaikan standar Pendidikan. Pemenuhan standar pendidikan.
Pengukuran dan pencapaian standar pendidikan.
Menyempurnakan substansi penilaian dan kelengkapan.
administrasi/dokumentasi AIPTTujuh Standar Akreditasi BAN-PT.
Pra pengajuan AIPT 2016 semua prodi di Polban telah
Dokumen:
1. Dokumen pedoman pengelolaan Penelitian
2. Hasil Penelitian (rekapitulasi judul dan laporan penelitian) yang jumlah judulnya ada dalam borang
3. Artikel ilmiah (rekapitulasi judul dan dokumen artikel) yang jumlah judulnya ada dalam borang.
4. Dokumen sitasi publiksi ilmiah
5. Dokumen hak paten/HaKi dan atau karya yang mendapat penghargaan 6. Dokumen pedoman pengelolaan PkM
7. Hasil PkM (rekapituasi judul dan dokumen laporan PkM) yang jumlah judulnya ada dalam borang
8. Dokumen pedukung kegiatan kerjasama instansi dalam negeri 9. Dokumen pendukung kegiatan kerjasama dengan luar negeri 10.Dokumen rancangan, proses dan hasil monitoring kerjasama
11.Dokumen (instrumen dan laporan) pemanfaatan dan keputusan hasil kerjasama
Penetapan Waktu Persiapan AIPT
Penetapan Waktu Persiapan AIPT
Pembentukan Team Work
Pembentukan Team Work
Penghimpunan Data Pendukung Standar Borang AIPT
Penghimpunan Data Pendukung Standar Borang AIPT
Tabulasi, Koreksi, dan Up-dating Data Tabulasi, Koreksi, dan Up-dating Data
Penulisan/Penyajian/Presentasi Data Penulisan/Penyajian/Presentasi Data
Simulasi – Revisi (min 2x) dan Persiapan Visitasi Asesor
Pembelajaran STRATEGI PENYIAPAN AIPT Polban 2016
ESTIMASI WAKTU PERSIAPAN AIPT
1
Penghitungan waktu dalam persiapan AIPT harus
ditentukan sebagai strategi dalam mepersiapkan hal-hal sebagai berikut;
Proses pengumpulan data Proses pengolahan data Simulasi borang akreditasi
Merevisi dan melengkapi borang setelah simulasi Pengiriman borang akreditasi
Penerimaan kunjungan visitasi tim asesor
Waktu yang cukup ideal untuk mempersiapkan aspek
tersebut yaitu + 3- 6 bulan (tentatif), namun bisa
Perlu dibentuk tim: ketua, tim standar
dan satuan tugas unit, dan anggotanya
Ketua bertugas mengkoordinasi tim
tiap-tiap standar
Tim standar bertanggungjawab
sepenuhnya terhadap isian borang dan
ED pada standar tersebut
Satuan tugas unit bertugas melacak
data-data yang belum terdokumentasi
Perlu dibuat tim kecil yang secara
khusus melakukan revisi dan evaluasi
Setiap anggota tim wajib
mengkosongkan kegiatan pada hari
tertentu
PEMBENTUKAN TEAM WORK
Struktur Tim Akreditasi Perguruan Tinggi
Ketua bertugas mengkoordinasi koordinator di tiap-tiap standar ;
Tim standar bertanggungjawab sepenuhnya terhadap isian borang dan ED pada
standar yang dibidanginya ;
Struktur Tim Kecil Akreditasi Perguruan Tinggi
Tugas tim kecil ini secara khusus melakukan revisi dan evaluasi dokumen borang dan ED;
Tugas Ketua borang mengkoordinasi evaluator untuk melakukan evaluasi terhadap masing-masing standar;
KOMITMEN PERSONIL TIM
PERSONIL TIM merupakan bagian strategis
dalam keberhasilan penyiapan AIPT.
Penentuan personil tim perlu memperhatikan
aspek berikut :
Prioritaskan yang memiliki KOMITMEN dan
memiliki SEMANGAT bekerja.
Memiliki KECAKAPAN DAN PENGUASAAN
terhadap borang AIPTAnggota tim yang kurang cakap bisa menghambat proses pengerjaan borang.
Utamakan anggota tim yang dipilih memiliki
Meskipun aspek ini yang paling sulit
karena bisa disebabkan data menyebar,
sehingga sulit untuk dikumpulkan, dan
data base
yang jelek. Maka langkah
yang diperlukan:
Satuan tugas unit bertugas melacak data-data
yang belum terdokumnetasiMelakukan kordinasi dengan unit-unit di PT.
Mengoptimalkan keberadaan Satuan Penjaminan
Mutu dalam menelusuri data-data.
Perlu diantisipasi potensi yang bisa
melunturkan semangat tim dalam
mengumpulkan dataPimpinan PT
harus rutin memantau dan
crosscheck
tim AIPT
PENGHIMPUNAN DATA AIPT
Item Komponen Penilaian Bobot (%) A Mutu evaluasi-diri PT (Penilaian
kualitatif laporan evaluasi-diri institusi)
10
B Mutu data dan informasi pemenuhan
tujuh standar akreditasi perguruan tinggi (Penilaian kualitatif dan kuantitatif
berdasarkan Buku V: Matriks Penilaian Borang)
90
TOTAL 100
PRIORITAS
TABULASI/PENGOLAHAN DATA
4
Mengingat penilaian dalam bentuk dokumen
pada poin ‘B’menjadi nilai paling besar90%, maka bagian penilaian poin ‘B’ harus menjadi prioritas untuk dicari, diolah, dan disimulasikan sebelum masuk pengolahan data penilaian aspek ‘A’.
Banyaknya varian data dalam penilaian AIPT,
maka perlu kerja ekstra dalam mengumpulkan dan mengolahnyaKomitmen dan keuletan
menjadi penting.
BOBOT PENILAIAN DOKUMEN AKREDITASI
Penyajian data harus detail dan
komprehensif, ex: Uraian visi, misi, tujuan
dan sasaran PT harus jelas, realistis, dan
saling terkait satu sama lain;
Tersajinya data yang mudah dipahami oleh
asesor saat visitasiPenulisan harus
mengacu pada standar penilaian;
Jika perlu disediakan data sekunder sebagai
pendukung (penguat) atas data primer
dipenilaian borang.
ADAKAN SIMULASI
Lakukan
Simulasi
sebelum
borang dikirimkan/sebelum
visitasi
Undang Pihak eksternal, baik dari
KENDALA-KENDALA YANG SERING
DIHADAPI DALAM PROSES AIPT
Anggota tim: kapasitas, waktu,
kepedulian
Pengumpulan data yang
menyebar, berada di berbagai
unit/tangan hambat
pengumpulan data
Data base
yang jelek;
Hanya mengejar Target Selesai
bukan yang Terbaik dan
Optimal
Penulisan tidak mengacu
standar penilaian
Kurang detail mengelaborasi
6
PERSIAPAN VISITASI ASESOR• Memahami isi borang secara detailHarus
meluangkan waktu untuk mempelajari isi borang;
• kordinasi dan sharing info dengan tim
AIPTMinimal 1-2 hari sebelum hari ‘H’.
Rektor dan Pimpinan Universitas
• Fokus memahami apa yang menjadi
bagiannya dalam penilaian diborang;
• Perlu dipersiapkan melalui proses sharing
info dengan tim AIPT.
Dekan dan Unit-unit Pendukung
• Bila perlu dilakukan ‘karantina’ terhadap
karyawan dan mahasiswa yang ditunjuk untuk mewakili menjawab pertanyaan asesor kejujuran
• Pelibatan aktif dalam beberapa proses
persiapan. Ex: Proses pemaparan simulasi borang.
Perwakilan Karyawan dan
Mahasiswa
Note:
Kemampuan dan penampilan pimpinan dalam menjawab sangat dibutuhkan pada sesi ini sebagai cara untuk
Penutup
Penyiapan AIPT bagi setiap PT di Indonesia pada
prinsipnya sebagai bentuk akuntabilitas kepada
stakeholder bahwa penyelenggaraan pendidikan di PT teruji kualitasnya secara formal;
Penyiapan AIPT sesungguhnya perlu adanya komitmen
pimpinan dan dukungan dari seluruh sivitas akademika rektor harus siap menyampaikan gambaran makro semua yang disampaikan dan aspek filosofinya
Penyiapan AIPT dibutuhkan kesatuan persepsi dan
I
n
s
t
r
u
m
e
n
BUKU I NASKAH AKADEMIK AKREDITASI IPT
BUKU II STANDAR DAN PROSEDUR AKREDITASI PT
BUKU III BORANG AKREDITASI IPT
BUKU IV PEDOMAN EVALUASI DIRI IPT
BUKU V PEDOMAN PENILAIAN BORANG DAN EVALUASI DIRI IPT
BUKU VI MATRIKS PENILAIAN BORANG DAN EVALUASI DIRI IPT
BUKU VII PEDOMAN ASESMEN LAPANGIPT
DALAM PROSES ASESMEN,
Para
Asesor
:
WAJIB MEMEGANG TEGUH
“Prinsip Utama, Best Practices”
& Kode Etik
ASESMEN :
“Respect peer” dan “Fihak Yg
Diassess”
(tegas tapi hormat, santun,
dan hargai budaya)
Peer bekerja mandiri: on equality
basis tidak boleh ada “exploitasi
kawan”, “junior” dan “senior”
Ingat: Manajemen/Pengelolaan
PT & PS adalah “
otonomi
perguruan
tinggi
”
(UU Sisdiknas , 2003)
Tidak boleh
memaksakan
konsep dan kiblat
Tugas Utama Asesor
Audit, asesmen dan menilai: bahwa yg dianut&diterapkan oleh assessee dilaksanakan secara baik& konsisten;
Ukur setiap elemen (yg sesuai) dari sisi:
(1) Keefektifan/keberhasilan pendekatan, model, upaya
strategi,dll
(2) Adequacy (kecukupan/memadai)
(3) Appropriateness (kewajaran dan kepatutan) (4) Produktifitas (per satuan input atau proses)
(5) Efisiensi (bandingkan proses terhadap input yg
digunakan)
(6) Viability (kemapu tumbuhan/berkembang di masa
depan)
(7) Sustainability (keberlanjutan masa depan)
(8) Akuntabilitas (sikap/perilaku/bukti untuk mau
bertanggungjawab)
1. MENJADIKAN MATRIKS PENILAIAN DAN
FORMAT PENILAIAN SEBAGAI ACUAN
Dalam Matriks dan Format Penilaian
Akreditasi tertera indikator penilaian untuk
harkat dan peringkat dari angka 0 s.d. 4
untuk peringkat sangat kurang (0), kurang
(1), cukup (2), baik (3), dan sangat baik (4).
2. MENGGUNAKAN
BANYAK CATATAN KAKI
Pengisian borang harus disamakan dengan penulisan karya ilmiah sehingga semua data yang diinformasikan disebut sumbernya.
Setiap kali menyampaikan informasi wajib disebut sumbernya agar mudah ditemukan ketika ada pertanyaan atau pengecekan.
3. PERLU ANALISIS YANG MENDALAM
DAN KOMPREHENSIF
Isian borang ada yang berbentuk kuantitatif dan kualitatif. Khusus untuk jawaban berbentuk essay wajib berbentuk uraian yang analitis, kritis, dan komprehensif dengan banyak dukungan data.
4. PERLU BANYAK DATA
Uraian pada borang haruslah banyak data dan detil. Data yang dimaksudkan dapat berupa:
1.Nama orang 2.Nama tempat 3.Istilah
4.Angka-angka (bulan, tahun, jumlah)
Tidak boleh menyebut sesuatu yang bersifat “umum”, misalnya Menyelenggarakan seminar. Kalimat ini tidak jelas. Harus ditulis secara lengkap misalnya:
5. MEMBERIKAN “LINK” PADA SETIAP
JAWABAN ANGKA ATAU ISTILAH
Untuk mempermudah pekerjaan dan meyakinkan Asesor/Auditor, setiap data yang disebut dalam borang wajib diberikan tanda “link”.
Misalnya ada jawaban sbb: Pada tanggal … dosen A (tulis namanya) memperoleh penghargaan tingkat internasional di bidang lomba karya ilmiah dalam bahasa Inggris.
Contoh pada jawaban yang ada angkanya:
Selama tiga tahun terakhir yaitu sejak 2 Januari 2012 sampai dengan 30 Desember 2014 karya ilmiah dosen Program Studi …… yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi sebanyak 32 artikel.
6. MEMBERI URAIAN TAMBAHAN SESUAI
YANG DIKEHENDAKI
PADA SETIAP KOLOM ISIAN
Isian borang sering ada juga yang dalam bentuk pengisian kolom. Dalam hal ini penulis perlu menambahkan uraian sesuai yang dimaksud pada Buku 6 (Matriks).
7. MENYAJIKAN BANYAK FOTO ATAU
GAMBAR
8. SEMUA NOMOR INSTRUMEN
TERJAWAB SECARA BENAR DAN
MELAMPAUI STANDAR.
Sebelum borang akreditasi diserahkan kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) wajib diteliti agar jangan sampai ada nomor instrumen yang terlewatkan. Semua nomor dan urutannya harus terisi secara benar, kecuali memang tidak ada data untuk diisikan.
9. MELAKUKAN SIMULASI PENILAIAN
SEBELUM BORANG DISERAHKAN
KE BAN-PT.
Status akreditasi Institusi dan Program Studi merupakan nyawa Perguruan Tinggi. Oleh karena itu pengurusan akreditasi perlu sangat diseriusi agar mendapatkan hasil yang maksimal.