PENGARUH PEMANFAATAN INTERNET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMAK YOS SUDARSO BATAM
Masrina Turnip
Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam
Nur Elfi Husda
Dosen Program Studi Sistem Informasi Universitas Putera Batam
ABSTRACT
This thesis aims to find out how to use the internet to students' motivation SMAK Yos Sudarso Batam. Then determine the effect of Internet use on student motivation SMAK Yos Sudarso Batam. This research is a quantitative study, a population of 233 students and used as a sample 147 students. Data analysis method is processed by using SPSS (Statistical Package for Social Sciences). Quality test data using the data validity test and reliability test data. Classical assumption test consisting of a test of norma lity and heteroscedasticity test. While testing the effect of using simple linear regression and t test. Research results are: 1. Variable statement Internet of eight items questionnaire given to respondents, obtained an average score of 526.5, the data is located on the fourth scale range (501.0 to 618.5) with classification scale ranges bermanfaat; 2. Total score of respondents to the variable motivation to learn of the six item questionnaire statement given to respondents, obtained an average score of 527.33, then the data is in the range scale to four (501.0 to 618.5) with the classification range high scale, meaning that the Students' Motivation SMAK Yos Sudarso in Batam city state highly motivated to learn; 3. Variable High positive and significant impact on student learning motivation of SMAK Yos Sudarso Batam.
Keywords: Internet and Motivation Study
I. PENDAHULUAN
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikannya. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Pendidikan merupakan titik tolak terwujudnya generasi muda untuk siap bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa.
Pembelajaran yang bersifat konvensional pada dasarnya siswa dapat belajar monoton deengan materi yang disampaikan guru dan belajar di perpustakaan sekolah, akan tetapi dengan hadirnya teknologi internet dapat memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Siswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya. Pemanfaatan teknologi internet memungkinkan siswa untuk mencari informasi, langsung mengirim email dan mendapatkan hal-hal tertentu. Menyediakan siswa dengan akses ke internet disekolah dapat bermanfaat, tetapi bukan tanpa masalah. Sebelum memungkinkan siswa untuk mengakses internet di kelas, pendidik harus mempertimbangkan baik manfaat dan kerusakan yang di timbulkan.
Menurut Iskandar (2009:1) internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur utama.
dengan harapan memperoleh prestasi yang baik dalam hal ini, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan siswa tekun belajar. Sebaliknya, apabila siswa kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka ia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhaan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya berupa penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi perlu di tegaskan kedua faktor ini disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Motivasi belajar yang melekat pada diri siswa tentu akan berbeda-beda. Saat pembelajaran berlangsung ada sebagian siswa yang benar-benar antusias dengan kegiatan belajar yang di tunjukan dengan perhatian yang diberikan siswa saat proses belajar mengajar, tetapi masih juga ada sebagian siswa tidak mengikuti kegiatan belajar dengan baik bahkan asyik dengan kegiatan lain. Motivasi belajar yang rendah akan mempengaruhi ketercapaian prestasi belajar siswa menjadi rendah pula.
Apabila pemanfaatan internet secara benar dibarengi dengan motivasi belajar pada siswa yang tinggi maka akan didapatkan prestasi belajar yang tinggi. Namun sebaliknya, jika pemanfaatan internet tidak dimanfaatkan dengan benar karena motivasi belajar yang rendah maka prestasi belajar yang dicapai akan rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar pada siswa SMAK Yos Sudarso Batam. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan internet terhadap motivasi belajar pada siswa SMAK Yos Sudarso Batam.
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan referensi atau hasil sebagai pelengkap penelitian atau studi terdahulu khususnya yang berkaitan dengan studi mengenai pemanfaatan internet. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberi rmanfaat terhadap motivasi belajar di sekolah-sekolah yang memiliki jaringan internet.
II. KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Pemanfaatan Internet
Internet merupakan sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorongan. Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dan sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi langsung (email, chat), diskusi (usenet, news, email, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (word wide web, gopher), remote login, lalu lintas file (telnet, FTP), dan aneka layanan lainnya.
Menurut Riyanto (2011:223) mengungkapkan fungsi pembelajaran internet di dalam kelas ada tiga, adalah sebagai berikut:
1. Suplemen
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Meskipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
2. Komplemen
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektroni diprogramkan untuk menjadi materi pengayaan atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
3. Substitusi
Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari peserta didik. Ada tiga alternatif kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih peserta didik, yaitu:
a. Sepenuhnya secara tatap muka
b. Sebagian secara tatap muka dan sebagian secara internet c. Sepenuhnya melalui internet.
B. Motivasi Belajar
Menurut Uno (2006:3) motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu bertindak atau berbuat.
H1
mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu kegiatan atau tidakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Adanya pandangan perspektif kognitif, yaitu suatu pandangan mengenai minat yang menekankan pada ide-ide dari motivasi internal untuk mencapai sesuatu. Pandangan perspektif kognitif ini menjelaskan pentingnya penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring untuk menentukan suatu tujuan.
Menurut Badeni (2013:77) mendefinisikan motivasi adalah merupakan kemauan untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhannya. Secara umum dapat diartikan bahwa motivasi merupakan suatu proses yang menghasilkan suatu intensitas, arah/tujuan, dan ketekunan individual dalam mencapai tujuan. Berdasarkan definisi tersebut terdapat tiga elemen motivasi yaitu intensitas tujuan/arah,dan ketekunan.
Kerangka pemikiran sebagai alur pemikiran penulis di dalam penulisan ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
III.MTODE PENELITIAN Teknik Penyampelan
Penelitian dilakukan di Sekolah SMAK Yos Sudarso Batam, untuk mengetahu profil responden, peneliti akan memberikan informasi tentang keadaan responden yang dijadikan obyek penelitian. Responden penelitian ini adalah Siswa Siswi kelas XI SMAK Yos Sudarso Batam. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis menyebarkan kuesioner kepada 155 responden, dimana jumlah sampel kuesioner tersebut dihasilkan dari hasil rumus perhitungan jumlah sampel pada bab sebelumnya.
Karakteristik populasi pada penulisan ini adalah seluruh siswa pada tahun ajaran 2014/2015 khususnya kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 233 siswa di sekolah SMAK Yos Sudarso Batam.
Responden
Dari seluruh kuesioner yang dibagikan, tingkat pengembalian kuesioner sebesar 96,77%. Jumlah sampel yang digunakan 147, oleh karena itu peneliti melakukan seleksi. Setelah dilakukan penyeleksian kuesioner maka ditemukan jawaban yang tidak lengkap atau tidak memenuhi kriteria sebanyak 3 kuesioner, sehingga lembar jawaban responden yang dapat diolah sebanyak 147 lembar kuesioner. Profil responden dalam penelitian ini dikategorikan dalam 3 (tiga) kelompok karekteristik responden, yaitu berdasarkan Jenis Kelamin, Kelas dan Usia.
Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Presentase (%)
1 15 Tahun 5 3,4
2 16 Tahun 70 47,6
3 17 Tahun 41 27,9
4 18 Tahun 24 16,3
5 19 Tahun 7 4,8
Jumlah 147 100,0 %
Sumber: Hasil Penelitian, 2015
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, distribusi kelompok usia dari 147 responden adalah: 1. Jumlah responden usia 15 tahun sebanyak 5 responden atau 3,4%
Gambar 4.3 Berdasarkan Usia
Operasional Variabel
Menurut Sugiyono (2009:58) variabel merupakan suatu atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. Jadi yang bertindak sebagai operasional variabel di dalam penulisan ini adalah pemanfaatan internet (X) dan motivasi belajar (Y) pada sekolah SMAK Yos Sudarso Batam.
Menurut Sugiyono (2009:59) variabel dependen sering disebut dengan variabel output, criteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen di dalam penulisan ini adalah motivasi belajar.
Menurut Sugiyono (2009:59) variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen.
Variable independen merupakan variabel yang menjadi sebuah perubahan atau timbulnya variabel dependent. Adapun yang menjadi variabel independent dalam penulisan ini adalah pemanfaatan internet.
Series1, 15 Tahun, 3.40%
Series1, 16 Tahun, 47.62%
Series1, 17 Tahun, 27.89%
Series1, 18 Tahun, 16.33%
Series1, 19 Tahun, 4.76%
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mendapatkan data atau informasi responden, peneliti menggunakan kuesioner. Setelah data terkumpul diolah menggunakan program Microsoft excel 2010 dan program statistik yang dikenal dengan Statistical Package for the Social Science (SPSS) release 20. Selanjutnya untuk mengetahui gambaran masing – masing variabel digunakan analisis deskriptif.
Untuk mendapatkan data atau informasi tersebut peneliti menggunakan angket / kuesioner sebagai pengumpulan data, setelah data terkumpul kemudian diolah atau disusun berdasarkan masing – masing variabel.
Uji Pengaruh
Pengujian untuk membuktikan valid atau tidaknya item-item kuisioner dapat dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi Pearson Product Moment dan Rank Spearman. Koefisien korelasi tersebut adalah angka yang menyatakan hubungan antara skor pertanyaan dengan skor total (item-total correlation).
∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
Keterangan:
rhitung = Koefisien korelasi
∑ Xi = Jumlah skor item
∑ Yi = Jumlah skor total N = Jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus :
t
hitung=
√ √Keterangan:
t = Nilai thitung
r = Koefisien korelasi hasil rhitung n = Jumlah responden
Distribusi (Tabel r) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan :
1. Jika rhitung > rtabel berarti valid 2. Jika rhitung > rtabel berarti tidak valid
Jika instrument itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :
antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah
antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid)
Untuk penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian untuk memberikan uraian mengenai gejala, fenomena atau fakta yang diteliti dengan mendiskripsikan tentang nilai variabel mandiri tanpa bermaksud menghubungkan membandingkan. Penelitian ini berusaha mendiskripsikan variabel berdasarkan indikator dari variabel penelitian.
Karakteristik populasi pada penulisan ini adalah seluruh siswa pada tahun ajaran 2014/2015 khususnya kelas XI dengan jumlah siswa sebanyak 233 siswa di sekolah SMAK Yos Sudarso Batam. Teknik penarikan sampel yang digunakan di dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan rumus Slovin:
n = 147,23 di bulatkan menjadi 147
Berdasarkan perhitungan sesuai dengan rumus di atas, maka didapatkan sample 147,23 siswa yang dibulatkan menjadi 147 siswa yang berasal dari populasi sebesar 233 siswa dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar sebesar 5%.
Deskriptif Variabel Internet (X)
Penelitian pada variabel bebas (X) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan delapan pernyataan yang merepresentasikan indikator-indikator untuk variabel ini. Hasil tanggapan responden terhadap variabel indepeden (X)ditampilkan dalam tabel berikut ini.
1 = Konstanta
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
E2 = Kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang dapat
ditolerir
Tabel 2 Deskriptif Internet
No Pernyataan Skor Jumlah Skor pernyataan
Internet (X) 1 2 3 4 5 Total %
1 Dengan adanya internet siswa semakin
sering dan rajin belajar 3 11 46 72 15 147 526 12,5
2
Siswa dapat bertanya kepada guru
tentang informasi yang kurang jelas
atau kurang dimengerti dengan
memanfaatkan internet yaitu lewat
email atau media social
1 6 57 66 17 147 533 12,7
3
Siswa dapat belajar dimana saja dan
kapan saja dengan memanfaatkan
internet
Siswa dapat memanfaatkan internet
sebagai sumber referensi untuk semua
matapelajaran
1 13 49 68 16 147 526 12,5
6
Dengan memanfaatkan internet siswa
memiliki kesempatan untuk belajar
setiap saat
2 9 56 65 15 147 523 12,4
7
Siswa dapat memanfaatkan internet
sebagai media penyimpanan materi
yang aman
2 7 60 69 9 147 517 12,3
8
Penyajian materi belajar dapat
disempurnakan dengan menambah
gambar atau pendukung lainnya yang
berkaitan dengan materi
1 11 47 74 14 147 530 12,6
Total 13 81 415 543 124 4212
Persentase (%) 71.63%
Rata-rata variabel 526,5
Sumber: Data primer yang diolah 2015
Berdasarkan tabel diatas, bahwa untuk 147 responden yang menjawab kuesioner, dapat jelaskan beberapa hal berikut ini:
3. Skor rata-rata variabel internet sebesar 526,5 atau dengan persentase 71,63% berada pada rentang skala keempat (501,0 - 618,5) dengan kategori Bermamfaat pada tabel 3.4.
Deskriptif Variabel Motivasi Belajar(Y)
Penelitian pada variabel terikat (Y) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan enam item pernyataan yang merepresentasikan indikator-indikator untuk variabel ini. Hasil tanggapan responden terhadap variabel dependen (Y)ditampilkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 3 Deskriptif Motivasi Belajar
No Pernyataan Skor Jum
Adanya perasaan butuh belajar
dapat mendorong siswa semakin
giat belajar
Adanya penghargaan bagi siswa
yang berprestasi dalam belajar
memberikan motivasi bagi siswa
untuk lebih giat belajar
Dengan adanya kegiatan menarik
saat belajar dapat memotivasi
belajar siswa
1 9 60 58 19 147 526 16,6
Total 13 50 320 404 95 3164
Persentase (%) 71.75%
Rata-rata variabel 527,33
Uji Validitas Internet
Pengujian ini berdasarkan tingkat validitas dengan menggunakan program SPSS versi 21 dengan signifikan α = 5%. Jika hasil korelasi yang didapat dari setiap instrumen bernilai > 0,05 untuk probabilitas (p) atau nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (r hitung > r tabel), maka data dalam penelitian ini dinyatakan valid (sahih), dan begitu juga sebaliknya, jika nilai r hitung lebih kecil atau sama dengan nilai r tabel (r hitung < r tabel), maka data dalam penelitian ini dinyatakan tidak valid (tidak sahih). Berdasarkan uji reliabilitas, instrument-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliable dan valid.
Tabel 4 Hasil Uji Validitas Data Internet
Item r-hitung r-tabel Keterangan Item r-hitung r-tabel Keterangan
X1.1 0,733 0,1609 Valid X1.5 0,686 0,1609 Valid
X1.2 0,370 0,1609 Valid X1.6 0,665 0,1609 Valid
X1.3 0,711 0,1609 Valid X1.7 0,653 0,1609 Valid
X1.4 0,676 0,1609 Valid X1.8 0,670 0,1609 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah 2015
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, uji validitas untuk item pernyataan variabel independen (X), d i p e r o l e h bahwa seluruh butir pernyataan kuesioner yang diuji menunjukkan hasil yang valid (sah), jadi tidak ada item-item pernyataan kuesioner yang dihapus atau dihilangkan. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis reliabilitas.
Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar (Y)
T a b e l 5 H a s i l U j i V a l i d i t a s D a t a M o t i v a s i B e l a j a r
Item r-hitung r-tabel Keterangan
Y1.1 0,504 0,1609 Valid
Y1.2 0,608 0,1609 Valid
Y1.3 0,648 0,1609 Valid
Y1.4 0,699 0,1609 Valid
Y1.5 0,652 0,1609 Valid
Y1.6 0,567 0,1609 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, uji validitas untuk item pernyataan variabel dependen (Y), diperoleh bahwa keseluruhan item dari enam item pernyataan kuesioner yang diuji menunjukkan hasil yang valid (sah) jadi tidak ada item-item pernyataan kuesioner yang dihapus atau dihilangkan. Dengan demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis reliabilitas.
Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian. tabel 4.9. dibawah ini memperlihatkan bahwa semua item pernyataan untuk vari abel internet dan variabel motivasi belajar adalah reliabel, karena memiliki nilai crocbach’s alpha diatas 0,60. Nilai cronbach’s alpha untuk variabel i n t e r n e t ( X ) sebesar 0,881, dan untuk variabel motivasi belajar sebesar 0,837, seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Data Penelitian
Variabel Cronbach’s
Alpha
Keterangan
I n t e r n e t (X)
0,881 Reliabel
Motivasi Belajar
(Y) 0.837 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah (2015)
belajar = 0,866, dua nilai variabel tersebut lebih besar dari 0,60. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa instrumen variabel Internet(X) dan variabel Motivasi belajar (Y) memiliki data yang konsisten (reliable), maka data dapat dilanjutkan ketahap uji berikutnya.
Uji Normalitas Data
Uji normalitas ini dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel Internet (X) dan Motivasi belajar (Y) mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang berdistribusi normal.
Gambar 4.4 Distribusi Normal
Grafik normal pola menunjukkan penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen dan dependent yang digunakan dalam pengujian mempunyai sebaran yang normal, sehingga dapat dilakukan pengujian lebih lanjut karena asumsi kenormalan data telah terpenuhi.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi linier yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 4.7 Uji Heteroskedastisitas
Uji R dan R Square
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana model yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya. Nilai ini berupa besaran proporsi dari keragaman Y yang diterangkan oleh model regresi untuk mengukur variabel X terhadap variabel Y.
Tabel 7 Hasil Uji R dan R Square Model Summaryb
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .888a .789 .787 1.6702
a. Predictors: (Constant), Internet
b. Dependent Variable: Motivasi Belajar Sumber: hasil penelitian, 2015
Persamaan Regresi Linier Sederhana
Uji regresi linier sederhana ditujukan untuk memperkirakan variabel dependen (Y) berdasarkan variabel independen (X) seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 8 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,341 ,836 2,800 ,006
Internet
,669 ,029 ,888 23,267 ,000
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar Sumber: Hasil Penelitian, 2015
Dari bentuk persamaan hasil perhitungan berdasarkan tabel diatas adalah:
a. Konstan (a) = 2,341
Nilai konstanta positif menunjukkan pengaruh positif variabel independen (X), jika variabel independen naik atau berubah dalam satu satuan maka variabel dependen (Y) juga akan berubah atau terpengaruh. Jika nilai variabel independen adalah 0 (nol), maka nilai variabel independen sebesar 2,341.
b. Koefisien X = 0,669
Nilai ini merupakan nilai koefisien regresi variabel X terhadap variabel Y. Jika variabel X mengalami kenaikan satu satuan, maka variabel Y juga akan mengalami perubahan yang dalam penelitian ini peningkatan sebesar 0,669.
Hasil Uji t (parsial)
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Hipotesis dalam pengujian ini sebagai berikut:
a. Jika t hitung > t tabel dan nilai Signifikan < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, jadi variabel independen (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).
b. Jika t hitung < t tabel dan nilai Signifikan > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak, jadi variabel independen (X) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).
Tabel 9 Hasil Uji t Parsial Coefficientsa
Model T Sig.
1 (Constant) 2,800 ,006
Internet 23,267 ,000
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar
Berdasarkan tabel 4.13 diatas, bahwa Nilai t hitung variable X adalah 23,267. Untuk nilai t tabel dengan sample 147 responden dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%) adalah df= n-k-1, adalah 1,976, maka t hitung > t tabel dengan nilai signifikan adalah 0,000 < 0,05, maka berdasarkan perhitungan H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variable Internet (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel Motivasi belajar (Y).
Persepsi Motivasi Belajar Menurut Siswa
Dari tabel 4.6, hasil penelitian menunjukkan jumlah skor jawaban responden untuk variabel Motivasi belajar (Y) dari enam item pernyataan kuesioner yang diberikan kepada responden, diperoleh skor rata-rata 527,33, maka data tersebut berada pada rentang skala ke empat (501,0 - 618,5) dengan klasifikasi rentang skala tinggi, artinya bahwa Motivasi Belajar SiswaSMAK Yos Sudarso di kota Batam keadaan termotivasi tinggi untuk belajar.
Pengaruh Internet Terhadap Motivasi Belajar
penyelesaian masalah dan kendala dalam belajar, maupun untuk mencari informasi untuk menambah wawasan Siswa.
V. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, peneliti menuliskan beberapa kesimpulan dari penelitian ini, yaitu:
1. Internet dipersepsikan bermanfaat oleh Siswa-Siswi SMAK Yos Sudarso di kota Batam. Kesimpulan ini diperoleh dari perhitungan skor rata-rata dari data-data variabel internet yang berada pada interval keempat dengan kriteria bermanfaat.
2. Motivasi belajar dipersepsikan tinggi oleh Siswa-Siswi SMAK Yos Sudarso di kota Batam. Kesimpulan ini diperoleh dari perhitungan skor rata-rata dari data-data variabel motivasi belajar yang berada pada interval keempat dengan kriteria tinggi.
3. Internet berpengaruh positif dan signifikan terhadap Motivasi belajar Siswa SMAK Yos Sudarso di kota Batam.
Saran
Penelitian ini sudah dilakukan peneliti dengan terencana dan segala upaya yang dimiliki peneliti agar mendapatkan hasil yang maksimal, namun peneliti menyadari masih banyak keterbatasan yang dimiliki peneliti. Untuk perbaikan penelitian di masa depan yang lebih baik dan untuk perbaikan perusahaan objek penelitian ini, berikut ini ada beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai panduan untuk perbaikan perusahaan ke depan dan untuk penelitian selanjutnya, sebagai berikut:
1. Pemanfaatan internet masih banyak kelemahan dari segi budaya dan infrastruktur, untuk itu perlu siswa, guru dan orang tua siswa mendapatkan pengetahuan dan informasi tentang manfaat internet dalam proses belajar mengajar.
2. Untuk peneliti yang menggunakan penelitian ini sebagai referensi, sebaiknya perlu mempertimbangkan lokasi yang lebih luas dan jumlah sampel yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Badeni, 2013, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Penerbit Alfabeta, Bandung Iskandar, 2009, Panduan Lengkap Internet, Penerbit Andi, Palembang
Jogiyanto, 2009, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Penerbit BPFE Yogyakarta
Lasidi, 2012, Mengoptimalkan Motivasi Belajar Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Penyelesaian Masalah Akibat Adanya Keberagaman Budaya Melalui Contextual Teaching And Learning Kelas XII TKR-3 SMKN 3 Surabaya, Jurnal Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Volume 2, Nomor 2, Halaman 1 - 12
Nazir Moh, 2009, Metode Penelitian, Penerbit Gahli, Indonesia
Rianto, 2011, Teknologi Informasi Pendidikan, Penerbit Gava Media, Yogyakarta
Risdianto, 2012, Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Melalui Media Animasi Berbasis Macromedia Flash terhadap Minat Belajar dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa di SMA Plus Negeri 7 kota Bengkulu, Jurnal Exacta, Volume 10, Nomor 1, Halaman 1 - 10
Sekaran Uma, 2006, Metode Penelitian Untuk Bisnis, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Setiawan, 2011, Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif dan Motovasi Belajar terhadap Prestasi Siswa SMA, Jurnal Proyeksi, Volume 6, Nomor 2, Halaman 34 - 49
Siagian, 2014, Pengaruh Minat dan Kebniasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika, Jurnal Formatif, Volume 2, Nomor 2, Halaman 122 - 131
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D), Penerbit Alfabeta Bandung
Suprianto, 2014, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Desain Web di SMK Negeri 1 Surabaya, Jurnal Pendidikan Vokasi, Volume 2, Nomor 2, Halaman 99 – 106
Torang Syamsir, 2012, Metode Riset Struktur dan Perilaku Organisasi, Penerbit Alfabeta, Bandung
Uno Hamzah, 2006, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Penerbit, PT. Bumi Aksara, Jakarta
Winarno, 2013, Penerapan Sistem E-Learning pada Komunitas Pendidikan Sekolah Rumah (Home Schooling), Jurnal Ultima, Volume 4, Nomor 1, Halaman 45 - 51