iii
ABSTRAK
Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) merupakan masalah kesehatan
nasional yang ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia yang sebagian besar
terjadi pada kelompok umur balita sampai dengan umur sekitar 15 tahun. Salah
satu penyebab tingginya angka kesakitan DBD adalah kondisi lingkungan dan
perumahan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Angka kesakitan DBD di
Labuhanbatu masih tinggi yaitu 77,38 per 100.000 penduduk dengan angka
kematian sebesar 1,7%.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara sanitasi lingkungan rumah tinggal dengan kejadian Demam Berdarah
Dengue (DBD) di Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu tahun 2016.Penelitian ini merupakan penelitian survai analitik dengan rancangan case
control. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Rantau Utara pada bulanJanuari sampai Mei 2016. Pupolasi dalam penelitian ini terdiri dari populasi kasus
dan kontrol sebanyak 60 orang, sampel sebanyak 50 orang, diambil secara Simple
Random Sampling.Data diperoleh melalui wawancara dan observasi dengan
menggunakan kuesioner, dianalisis dengan menggunakan uji
Chi-Square padaα
=5%.
Berdasarakan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan
yang bermakna antara kejadian DBD dengan umur, pendidikan, pekerjaan, tempat
penampungan air untuk keperluan sehari-hari, tempat penampungan air bukan
untuk keperluan sehari-hari, kasa pada ventilasi, kerapatan dinding,
langit-langit/plafon, pencahayaan, kelembaban, pengelolaan sampah dan pembuangan
air limbah.
Disarankan kepada pemerintah dan masyarakat agar melakukan upaya
maksimal untuk mencegah dan mengendalikan kejadian DBD melalui penyehatan
lingkungan terutama lingkungan perumahan yang dapat menjadi tempat
perkembangbiakan vektor.
Kata Kunci : Demam Berdarah
Dengue (DBD), Sanitasi Lingkungan Rumahiv
ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a national health pr oblem that is found in all provinces in Indonesia, mostly attacking the younger age up to the age of about 15 years. One of the causes of the high number of DHF cases is environmental and housing conditions that does not meet health requirements. Number of DHF cases in Labuhanbatu is still a quite high at 77.38 per 100,000 people, with a mortality rate of 1.7%.
The aim of this research was to determine whether there is a relationship between environmental sanitation of homes with an incidence (outbreak) of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) in Rantau Utara Sub-District, Labuhanbatu District, 2016.
This research is an analytical survey with case control design conducted in Rantau Utara Sub- Distrct on January to May, 2016. Pupolation in this research consists of case and control populations with a total number of 60 people, and total minimum sample of 50 people, were taken by simple random sampling. Data were obtained through interviews and observations with the use of questionnaires were analyzed using Chi-Squa
re test at α=5%.
Based on the results of research was concluded that there is a significant relationship between the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever with age, education, occupation, open top water storage for daily use, open top water storage (stagnant) not for daily use, gauze-equipped ventilation, wall gaps, ceiling, lighting, humidity, waste treatment and the disposal of wastewater.
It's suggested that the government and the public to make the best efforts to prevent and control the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever through environmental sanitation especially in residential neighborhood that can be a breeding sites of dengue vector.
Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Environmental Sanitation of
House