• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Antiinfsi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Gigi Kelinci (Oryctogalus Cuniculus) (Penelitian In Vivo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Antiinfsi Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.) Terhadap Gigi Kelinci (Oryctogalus Cuniculus) (Penelitian In Vivo)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

kelinci, gigi insisivus sentralis atas dan bawah sebanyak 4 buah dilakukan perforasi pulpa, lalu bahan coba diaplikasikan sebanyak 20 mikroliter ke masing masing

kavitas gigi, lalu ditumpat RM-GIC. Pada hari ke-1, 3, dan 7 kelinci didekapitasi kemudian gigi kelinci diekstraksi, setelah itu dilakukan persiapan HE dan sel-sel inflamasi dilihat dengan perbesaran 400x.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji statistik Kruskal-Wallis Test terdapat perbedaan respons inflamasi yang signifikan pada kelompok ekstrak

kulit manggis 10% (P=0,047) antara hari ke-1, 3, dan 7. Sebaliknya pada ekstrak kulit manggis 5% tidak ada perbedaan respons inflamasi yang signifikan (P=0,061). Selain itu berdasarkan hasil uji Mann Whitney Test tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara ekstrak kulit manggis 5% (P=0,062) dan 10% (P=0,373) terhadap biodentin. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit manggis 10% memiliki efek antiinflamasi

yang lebih baik dibandingkan ekstrak manggis 5%.

Kata kunci : ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.), inflamasi pulpa, kaping pulpa

Daftar rujukan : 54 (1994-2016)

Referensi

Dokumen terkait

 Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil.. Otak tengah berfungsi dalam

Pada angiogenesis (gambar 1), makrofag menginduksi terbentuknya pembuluh darah baru dengan cara mensekresikan tumor necrosis factor-alfa (TNF- α), vascular endothelial

Eksistensi Seni Patung Tradisional Di Dsa Singapadu Kaler, Gianyar, Bali Seni Murni FSRD FUNDAMENTAL 40,000,000 DIPA.. I Dewa Putu

Dari beberapa hal yang harus diketahui oleh peserta program pendidikan profesi dokter, maka jika dihubungkan dengan kondisi lingkungan dan fasilitas di RS PKU

dapat diketahui bahwa faktor yang paling mempengaruhi responden untuk tidak memilih alat kontrasepsi KB IUD adalah budaya atau rasa takut yaitu 10 orang (83,3%) sedangkan faktor

Distribusi bahan kering tanaman seperti akar, batang, daun, malai dan bobot biji antara empat genotipe terbaik sorgum dan 16 genotipe sorgum “biasa” dapat dilihat pada Gb 1

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3, yaitu perlakuan media tanam yang tepat dijumpai pada media ampas tebu (M 2 ) yang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Faktor-faktor risiko osteoporosis pada wanita di Dusun Pandowan II Galur Kulon Progo