• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Persegi Panjang dan Persegi Melalui Pembelajaran Snowball Throwing Siswa Kelas VII-E SMPN 1 Ngunut Semester Genap Tahun Pelajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB II Q

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Materi Persegi Panjang dan Persegi Melalui Pembelajaran Snowball Throwing Siswa Kelas VII-E SMPN 1 Ngunut Semester Genap Tahun Pelajaran 2011 2012 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB II Q"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan di paparkan tentang Hakekat Matematika, Belajar (meliputi: pengertian belajar, ciri-ciri belajar, prinsip-rinsip belajar, tujuan belajar, dan prestasi belajar), Pembelajaran, Pembelajaran Snowball Throwing, Materi Persegi Panjang dan Persegi.

A. Hakekat Matematika

Kata Matematika pasti sudah tidak asing lagi bagi kita, matematika merupakan ratu dari ilmu pengetahuan dimana materi matematika diperlukan di semua jurusan sehingga sudah dipelajari sejak di TK, SD, SMP, SMA, dan bahkan perkuliahan. Akan tetapi banyak yang tidak tahu apa pengertian matematika, apa istilah matematika dari berbagai negara, ruang lingkupnya dan masih banyak lagi. Istilah mathematics (Inggris), mathematic (Jerman), mathematique (Perancis), matematica (Itali), matematiceski (Rusia), atau

mathematice wiskunde (Belanda) berasal dari perkataan latin mathematioca,

yang berarti “relating to learning”. Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (Knowledge, science).11 Pengertian dari matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan

(2)

antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai bilangan.12

Matematika merupakan pola terpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian logika, pengetahuan struktur yang terorganisasi memuat: sifat, teori, dibuat secara deduktif berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan, aksioma sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya. Ini berarti bahwa belajar matematika pada hakikatnya adalah belajar konsep, struktur konsep dan mencari hubungan antar konsep dan strukturnya.13 Namun demikian, matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari pola dari struktur, perubahan, dan ruang. Ada pandangan lain bahwa matematika ialah ilmu dasar yang mendasari ilmu pengetahuan lain.14 Jadi dapat disimpulkan bahwa Matematika adalah kreatifitas yang memerlukan imajinasi, intuisi, dan penemuan.

B. Belajar

Istilah belajar sudah barang tentu tidak asing bagi pendengaran kita. Istilah belajar sering digunakan oleh orang-orang dimanapun, kapanpun dia berada. Kata belajar tidak hanya digunakan pada pendidikan formal yang diselenggarakan di sekolah. Namun, istilah belajar sering digunakan dalam

12Departemen Pendidikan Dan Kurikulum, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Departemen Nasional Balai Pustaka, 2002) hal. 566.

13 Subarinah, Inovasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta : Depdiknas, 2006), hal 1.

(3)

keseharian kita yang tujuannya adalah mencari informasi, pengetahuan, keterangan baru yang belum diketahui.

Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.15

1. Pengertian Belajar

Cukup banyak definisi mengenai belajar yang dikemukakan oleh para ahli yang dapat kita temukan meskipun ada perbedaan-perbedaan di dalam merumuskan pengertian belajar dari beberapa ahli, akan tetapi secara prinsipnya kita menemukan kesamaan-kesamaan arti belajar. Secara sederhana Anthony Robbins (dalam Trianto), mendefinisikan belajar sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah di pahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru.16

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman. Sardiman A.M mengemukakan bahwa belajar sebagai rangkaian kegiatan jiwa-raga, psikofisik menuju keperkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.17

Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan

15Baharudin, Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, (Jogyakarta : Ar-Ruzz, 2010), hal. 11

16. Trianto, Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progesif : Konsep, Landasan, Dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010), hal.15

(4)

tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar.18

2. Ciri-ciri belajar

Dari sejumlah pengertian belajar di atas, dapat kita temukan beberapa ciri umum kegiatan belajar sebagai berikut:

a. Belajar menunjukkan suatu aktifitas pada diri seseorang yang disadari atau disengaja. Aktifitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan sesuatu kegiatan tertentu, baik aspek-aspek jasmaniah maupun aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya. Suatu kegiatan belajar dikatakan baik, bilamana intensitas keaktifan jasmaniah maupun mental seseorang semakin tinggi.19

b. Perubahan positif dan aktif dalam arti baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses kematangan, tetapi karena usaha siswa itu sendiri.20 3. Prinsip-prinsip belajar

Pertama, prinsip belajar adalah perubahan tingkah laku.21 Kedua, belajar adalah proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.22 Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.23

18Asep, Jihad, Abdul Haris Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta : Multi Pressindo, 2008), hal.2

19 Aunuurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2009), hal.36. 20Asep, Jihad, Abdul Haris Evaluasi Pembelajaran, . . . . ., hal.6

21 Agus Suprijono, PAIKEM Teori dan Aplikasinya PAIKEM, (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2009), hal. 3

22 Agus Supriyono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasinya PAIKEM, (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2009), hal. 4

(5)

4. Tujuan Belajar

Secara umum tujuan belajar adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap/mental nilai-nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan hasil belajar.24hasil belajar yang ,maksimal akan menghasilkan prestasi yang baik pula. Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.25

5. Prestasi belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu “ prestasi” dan “belajar”. Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun secara kelompok. WJS. Poerwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Sedangkan menurut Mas’ud Khasan Abdul Qohar prestasi adalah apa yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.26

Prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar.27 Prestasi belajar adalah hasil dari berbagai upaya yang tercermin dari partisipasi belajar yang dilakukan siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang diajar oleh guru.28

24 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, ( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 28.

25 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Raja Grafindo Persada), hal. 63

26 Djamarah Syaiful Bahri, PrestasiBelajar dan Kompetensi Guru, (Surabaya: Usaha Nasional, 1994), hal 19-20.

(6)

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian prestasi belajar yaitu yang berasal dari dalam orang yang belajar (faktor internal) dan ada pula yang berasal dari luar orang yang belajar (faktor eksternal).

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa29 adalah: a. Faktor internal

1) Aspek fisiologis: Jasmani/ fisik  Faktor kesehatan

Kesehatan seseoramh sangat berpengaruh terhadap belajarnya. Sehat berarti dalam keadaan baik badan beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit.

 Cacat tubuh

Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Cacat itu bisa berupa buta, tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain-lain.

2) Aspek psikologi  Intelegensi

Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dibandingkan dengan siswa dengan kemampuan rendah. Sedangkan siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar jika ia belajar dengan baik, artinya belajar dengan menerapkan metode belajar yang efisien.

 Perhatian

Perhatian adalah pemusatan energi psikis tertuju kepada satu objek. Perhatian juga dapat diartikan banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktifitas yang sedang dilakukan.30 Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang

(7)

dipelajarinya. Rasa perhatian yang kurang mengakibatkan kebosanan dalam belajar.

 Minat

Minat pada dasarnya adalah sikap ketaatan pada kegiatan belajar, baik lewat jadwal belajar maupun inisiatif spontan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajarinya tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya.

 Bakat

Bakat dalah kemampuan. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.

 Motivasi

Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran karena motivasi mendorong timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku.31

b. Faktor eksternal 1) Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga yang berupa cara orang tua mendidik, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.

2) Faktor sekolah

Yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, disiplin sekolah, keadaan gedunghubungan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa.

3) Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstren yang cukup berpengaruh terhadap belajar siswa, pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa setiap harinya di dalam masyarakat.

(8)

C. Pembelajaran

Pembelajaran merupakan bagian atau elemen yang memiliki peran yang sangat dominan untuk mewujudkan kualitas baik proses maupun lulusan pendidikan. Pembelajaran pada hakikatnya adalah usaha sadar dari seseorang guru untuk mengajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.32 Pembelajaran merupakan proses aktif peserta didik yang mengembangkan potensi dirinya.33 Pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan guru dalam melaksanakan atau mengemas proses pembelajaran. Pembelajaran yang aktif bisa dibangun oleh seorang guru yang gembira, tekun, dan setia pada tugasnya, bertanggung jawab, motivator yang bijak, berpikir positif, terbuka pada ide baru, dan saran dari siswa atau orang tuanya/masyarakat, tiap hari energinya untuk siswa untuk hasil belajar kreatif, selalu membimbing, seorang pendengar yang baik, memahami kebutuhan siswa secara individual, dan mengikuti perkembangan pengetahuan.34

D. Pembelajaran Snowball Trowing

Pembelajaran dengan model Snowball Throwing merupakan salah satu modifikasi dari teknik bertanya yang menitik beratkan pada kemampuan merumuskan pertanyaan yang dikemas dalam sebuah permainan yang menarik yaitu saling melemparkan bola salju (Snowball Throwing) yang berisi pertanyaan

32 Trianto, Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progesif : Konsep, Landasan, Dan

(9)

kepada sesama teman.35 Model pembelajaran Snowball Throwing adalah model pembelajaran yang melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Model pembelajaran snowball throwing ini model pembelajaran yang menggali potensi kepemimpinan siswa dalam kelompok dan keterampilan membuat-menjawab pertanyaan yang dipadukan melalui suatu permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju. Lemparan pertanyaan tidak menggunakan tongkat seperti model pembelajaran Talking Stik akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilempar-lemparkan kepada siswa lain. Siswa yang mendapat bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaannya.36

Adapun kelebihan dalam model pembelajaran Snowball Throwing ini antara lain:37

1) melatih kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan,

2) siswa lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena siswa mendapat penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta

35 Diyan Tunggal Safitri, metode pembelajaran snowball throwing untuk meningkatkan

hasil belajar matematika, http://web.sdikotablitar.:metode-pembelajaran-snowball-throwing-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-matematika-&catid=1:latest-news&Itemid=50, diakses 26 October 2011 04:19.

36 Kokom Kumalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung :

Refika Aditama, 2010), hal.67

(10)

mengerahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai materi yang didiskusikan dalam kelompok,

3) dapat membangkitkan keberanian siswa dalam mengemukakan pertanyaan kepada teman lain maupun guru,

4) melatih siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan baik,

5) merangsang siswa mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut,

6) dapat mengurangi rasa takut siswa dalam bertanya kepada teman maupun guru,

7) siswa akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan suatu masalah,

8) siswa akan memahami makna tanggung jawab,

9) siswa akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya.

Sedangkan kelemahan dalam model pembelajaran Snowball Throwing

adalah Terciptanya suasana kelas yang kurang kondusif dan Adanya siswa yang bergantung pada siswa lain.38

Adapun langkah-langkah pembelajaran Snowball Throwing antara lain: 39 1. Guru menyampaikan pengantar materi yang akan disajikan.

2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

38Diyan Tunggal Safitri, Metode Pembelajaran Snowball Throwing Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika, dalam alamat,

h ttp://web.sdikotablitar.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=77:metode-

pembelajaran-snowball-throwing-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-matematika-&catid=1:latest-news&Itemid=50, diakses 26 October 2011 04:19.

(11)

3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. 4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk

menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

5. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.

6. Setelah siswa dapat satu bola atau satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

7. Evaluasi. 8. Penutup.

E. Materi Persegi Panjang dan Persegi

Persegi panjang dan persegi termasuk salah satu bentuk bangun datar, yaitu benda-benda yang mempunyai panjang dan lebar.40 Persegi panjang dan persegi juga merupakan bangun datar yang paling banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya papan tulis, bingkai foto, ubin dan lain sebagainya. 1. Pengertian Persegi Panjang dan Persegi

a) Persegi Panjang

(12)

Persegi panjang adalah bangun datar segi empat yang memiliki dua pasang sisi sejajar dan memiliki empat sudut siku-siku. Contoh benda yang berbentuk persegi panjang misalnya meja.

Sebuah persegi panjang memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a. Sisi yang berhadapan dari suatu persegi panjang adalah sama besar. b. Diagonal-diagonalnya sama panjang dan berpotongan membagi dua sama

besar.

c. Keempat sudut persegi panjang sama besar dan merupakan sudut siku-siku

b) Persegi

Persegi adalah bangun datar segi empat yang memiliki empat sisi sama panjang dan empat sudut siku-siku. Contoh benda yang berbentuk persegi adalah papan catur, sapu tangan.

Sebuah persegi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: a. Semua sisi persegi adalah sama panjang

b. Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.

(13)

2. Keliling dan Luas Persegi Panjang

a) Keliling suatu bangun datar adalah jumlah semua panjang sisi. Pengertian Persegi Panjang sisinya.

Garis BC disebut panjang (p) dan BA disebut lebar (l),

sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa keliling persegi panjang adalah :

b) Luas persegi panjang adalah luas daerah yang dibatasi oleh sisi-sisinya. Luas persegi panjang dengan panjang p dan lebar l adalah:

Contoh :

Hitunglah keliling dan luas persegi panjang yang berukuran panjang 12 cm dan lebar 8 cm !

K = 2(

p+l

)

atau

K= 2

p

+2

l

L =

p × l

A

B

D

(14)

Penyelesaian: Panjang (p) = 12 cm, Lebar (l) = 8 cm. Keliling = 2 ( p + l )

= 2 (12 + 8) = 2 × 20 = 40 cm

Luas = p × l = 12 × 8 = 96 cm

3. Keliling dan Luas Persegi

a) Keliling persegi dengan panjang sisi s adalah:

b) Luas persegi dengan panjang sisi s adalah:

Contoh :

Jika diketahui keliling suatu persegi 48 cm, tentukan luasnya:

Penyelesaian :

K = 4

s

(15)

Keliling (K) = 48 cm K = 4 × s 48 = 4s

Referensi

Dokumen terkait

Sub Kompetensi : Menyimpan dan menemukan kembali arsip dan dokumen dengan sistem pokok masalah atau subjek.. Alokasi waktu :

 gaya tarik bintang akan membentuk lidah api berpijar yang sangat besar, menjulur dari matahari dan merentang ke arah bintang besar tersebut..  Pada lidah

penempatan pegawai kantor berdasarkan kwalifikasi masing-masing sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya dalam suatu jabatan atau pekerjaan.. pelatihan bagian

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi,evaluasi teknis, evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran

Selain penggunaan bahasa yang bersifat formal, dalam penulisan unsur-unsurnya surat juga harus mematuhi kaidah penulisan bahasa yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan..

[r]

Aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur Jalan Kayoon No... ABDILLAH

kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan pada dimensi pelayanan keperawatan (pendidikan tentang nutrisi, aktifitas, tanda dan gejala dan program terapi) pada