• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prevalensi Pasien Kutil Kelamin di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD.Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2010-Desember 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prevalensi Pasien Kutil Kelamin di SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD.Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2010-Desember 2012"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

36

DAFTAR PUSTAKA

1.Yanofsky VR, Patel RV, Goldenberg G.Gentital warts. A comprehensive review. J Clin Aesthet Dematol. 2012 ; 5 (6) : 25 -36.

2.Lin C, Lau JT, Ho KM, dkk. Incidence of genital warts among the Hongkong general adult population. BMC infectious disease 2010 ;10:1-6

3.Hariri S, Dunne E, Saraiya M, dkk. Human papilomavirus. VPD surveillance manual. 2011;5: 1-11

4.Patel H, Wagner M, Singhal, dkk. Systematic review of the incidence and prevalence of genital warts. BMC infectious disease. 2013;13:1-14

5.Sterling JC. Human papilomaviruses (HPV). Dalam Burns T, Breathnach S, Cox neil, editor. Rook’s Textbook of Dermatology. Edisi ke-8.Willey Blackwell ; 2010.h.33.37-47.

6.Wiley DJ, Douglas J, Beutner K,dkk. External genital warts : diagnosis, treatment, and prevention. Clinical Infectious Disease..2002;35:210-24.

7.Murtiastutik D. Kutil kelamin. Barakbah J, Lumintang H, Martodiharjo S, editor. Buku ajar infeksi menular seksual. Edisi ke-1. Penerbit Airlangga University Press :2008.h.165-80

8.Carter JF, Soper DE. Strategies for managing external genital warts. Women’s Health in primary care.1998 ; 1:320-26

9.Ozgul N, Tuncer M, Abaciouglu M, dkk. Estimating prevalence of genital warts in Turkey: survey among ketem-afliliated gynecologist across turkey. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention 2011 ;12:2397-440

10. Zubier F. Kutil kelamin.Dalam : Daili SF, Makes WIB, Zubier F, dkk,editor.Penyakit menular seksual.Edisi ke- 2. Jakarta: fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;2003.H125-30

11. Winer RL, Koutsky LA. Genital human papillomavirus infection.Dalam : Holmes KK< Sparling FP, Stamm WE,dkk, editor. Sexually Transmitted Disease. Edisi ke-4. Amerika : MC Graw Hill ;2008.h 490-502

12. Hidayati AN, Ervianti E, Lumintang H. Human papilomavirus (HPV) tipe 16 pada lesi genital wanita penderita kutil kelamin.Berkala Ilmu Keshatan Kulit dan Kelamin.2009;21;25-30

13. Aldiano R,Herrada A,Yolanda F,dkk. Pasien kutil kelamin dipoliklinik divisi infeksi menular seksual departemen/UPF ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS.DR.Hasan Sadikin Bandung periode tahun 2007-2011. Dalam: Julianto I, Mawardi P, editor. Buku Kumpulan Makalah Lengkap I PIT XII PERDOSKI; 2012 Juni 21-23; Solo; 2012. h. 248-54

14. Aswar A. Karakteristik pasien kutil kelamin di RSUP Haji Adam Malik Medan perioden 2008-2011. Karya Tulis Ilmiah. Fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan.2012

15. Frieden WF, Jaffe HW, Stephen JW. Genital warts. Center for Disease Control and Prevention (CDC). MMWR.2010;59: 70-4

16. Handisurya A, Schellenbacherr C, kinbauer R. Disease cause by human papillomaviruses (HPV). JDDG .2009;7:453-66.

(2)

37

17. Androphy EJ, Lowy DR. Warts. Dalam : Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI,dkk,editor. Fitzpatick’s Dermatology in General Medicine.Edisi ke-7.Amerika : MC Graw Hill:2008.h.1914-23

18. Chuang TY, Perry HO, Kurland LT,dkk. Condyloma acuminatum in Rochester,Minn,1950-1978. Arch dermatol.1984;120:469-75

19. Centre for disease Control. Condyloma acuminatum : United States, 1966-1981.MMWR Morb Mortal Wkly Rep 1983;32:306-08

20. Fleisher AB, Parrish CA, Glen R, dkk. Condyloma acuminate(genital warts)patients demographics and treating physician. Journal of sexual transmitted disease 2001:28(11):365-7

21. Koutsky L. Epidemiology of Genital Human Papillomavirus infection.Am J Med.1997;102:3-8

22. Shendre Mc, Rajnarayan R,Tiwari. Role of occupation as a risk factor for sexually transmitted disease : a case control study. Indian journal of occupational an environmental medicine 2005 ;9:35-7

23. Murugesh SB, Sugareddy , Raghhunath S. Pattern of sexually transmitted diseases at Davangere.Indian J sex Transm Dis.2004;25:9-12

24. Wahyuli Hn, Barakbah J. Penderita kutil kelamin di divisi penyakit menular seksual unit rawat jalan ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSU Dr. Soetomo Surabaya periode 2002-2005. Berkala ilmu penyakit kulit dan kelamin.2006;18:185-9

25. James WD, Berger TG, Elston DM.Genital warts (external genital warts , EGW). Dalam: James WD, Berger TG, Elston DM, editor. Andrew’s Diseases of The Skin Clinical Dermatology. Edisike-11. Saunders Elsevier; 2011. h. 401-05

26. Munksgraad B. Human papillomavirus infection. American Journal of Transplantation 2004;4:95-100.

27. Ghaemmaghammi F, Nazari Z, Merhad N. Female genital warts. Asian Pacific J Cancer Prev ;8 :339-47.

28. Tariq A, Ross JDC. Viral sexually transmitted infections : current management strategies. Journal of clinical pharmacy and theurapeutics 1999;24:409-14.

29. Grm HS, Bergant M, Banks L. Human papillomavirus infection, cancer & therapy. Indian J Med Res.2009;130(3):277–85.

30. Hsueh PR. Human papillomavirus, genital warts,and vaccines. J Microbiol Immunol Infect. 2009;42(2):101–06.

31. Liata E, Stenger M, Bernstein K, Guerry S, dkk. Prevalence of genital warts among sexually transmitted disease clinic patients- sexually transmitted disease surveillance network, united states, Januari 2010 to Desember 2011. Sexually transmitted diseases.2014 ;41:89-93

32. Apprilianingrum F. Faktor resiko kondiloma akuminata pada pekerja seks komersial di Semarang.Tesis S2.2006;1-154

33. Baseman JG, Koutsky LA. The epidemiology of human papillomavirus infections. Journal of clinical virology.2005:2:16-24

34. Soori T, Hallaji Z, Neejad EN. Genial warts in 250 Iranian patients and their high risk sexual behaviors.Arc Iran Med.2013;16 : 518-20

(3)

38

35. Park YR, Koh CJ, Cho BK.Clinical survey of condyloma acuminatum abstrak.Korean J dermatol.1978;16(3)

Referensi

Dokumen terkait

Alih lahan sawah – industri merupakan pembukaan industri baru berupa industri tekstil (di Desa Brujul) dan industri Otomotif (di Desa Sroyo), yang berada di dekat

Penulisan ini menggunakan program Macromedia Flash MX, merupakan suatu program animasi professional yang mudah digunakan dan sangat berdaya guna untuk membuat animasi dari

Pada penulisan Ilmiah ini penulis membahas pembuatan Aplikasi Multimedia Tentang Iklan Layanan Masyarakat Dengan Tema âBahaya Merokokâ Menggunakan Macromedia Flash MX sebagai

[r]

Pengolahan data ini dapat disimpan sehingga dapat digunakan untuk pengecekkan jika terdapat kesalahan, dan juga dapat dicetak sebagai laporan jika sewaktu-waktu diperlukan.

[r]

Hasil yang didapat adalah nilai persediaan menurun tiap bulannya secara stabil dengan nilai persediaan untuk akhir tahun pada saat melakukan perhitungan inventory

Analisis kejadian cuaca ekstrim dilakukan dengan meligat kondisi atmosfer yang diwakili oleh faktor-faktor meteorologi antara lain, faktor meteorologi pada skala global (Suhu