• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Referensi Pada Perpustakan Universitas Negeri Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelayanan Referensi Pada Perpustakan Universitas Negeri Medan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI

2.1 Pengertian Koleksi Referensi

Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau koleksi acuan. Disebut koleksi rujukan karena merupakan sebuah buku atau kumpulan buku yang didesain untuk dikonsultasikan atau di acu dari masa ke masa untuk mencari informasi khusus tentang topik, tema, peristiwa, orang,tempat ataupun kata-kata.

Koleksi referensi bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna, baik informasi bersifat ilmiah untuk kepentingan studi dan riset maupun informasi lain yang bersifat non-ilmiah.

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:86)

koleksi referensi/ koleksi rujukan adalah bahan perpustakaan jenis sekunder dan tersier yang biasanya ditempatkan secara khusus bagian rujukan, yang terdiri atas bahan perpustakaan yang diolah sebagai sumber informasi khusus dan tidak untuk di baca keseluruhannya.

sedangkan menurut Yusuf (2005:12),

“koleksi referensi adalah buku- buku yang memuat informasi secara khusus

sehingga dapat menjawab dan meneunjukkan secara langsung pada pembacanya”. Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat di nyatakan bahwa, koleksi referensi merupakan kebutuhan informasi pengguna. Informasi yang merupakan hal-hal yang bersangkutan dengan petunjuk, dan rujukan yang akan memperoleh jawaban dari semua pertanyaan pengguna. Koleksi referensi tidak dapat di pinjam dibawa pulang karena banyak yang memerlukannya.

2.1.1 Ciri-ciri Koleksi Referensi

Menurut Sulistyo-Basuki (2003:437) koleksi referensi memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan buku teks biasa. Adapun ciri-ciri koleksi referensi adalah sebagai berikut:

(2)

menyajikan informasi secara langsung. Namun jenis buku referens lain seperti bibliografi, indeks, dan abstrak tidak menyajikan informasi melainkan merujuk ke sumber lain yang memilikiinformasi yang dibutuhkan pemakai.

b.Buku referensi tidak dimaksudkan untuk dibaca seperti buku biasa. Novel ditulis supaya dibaca sampai lengkap. Tidak demikian halnya dengan buku referens. Sebagai contoh tidak seorang pun akan membaca kamus atau ensiklopedia atau direktori dari halaman pertama sampai hingga halaman terakhir.

c.Buku referensi sering kali terdiri dari entri yang terpotong-potong. Masing-masing entri tidak sama panjangnya.Sebagai contoh, sebuat entri dalam sebuah ensiklopedia mungkin berkaitan dengan entri lain. Entri tentang komodo tidak sama panjangnya dengan entri sejarah indonesia mungkin saja entri menjadi satu karena pengabjadan, misalnya entri indonesia di ikuti dengan entri italia. Namun kedua entri tidak ada kaitannya. Dengan kata lain buku referensi biasanya ditandai dengan pemaparan buku referens yang tidak berkesinambungan.

d.Diperpustakaan buku referensi biasanya tidak dipinjamkan karena buku tersebut diperlukan setiap waktu untuk dikonsultasi. Pustakawan tidak dapat menduga bilamana sebuah buku referensi diperlukan sehingga penggunanya terbatas pada ruang referensi saja.

e.Informasi disusun untuk memudahkan penelusuran secara cepat dan menyeluruh. Susunan ini dapat menurut abjad, judul, subjek, atau kronologis disertai indeks untuk keperluan temu balik informasi.

Walaupun terdapat ciri-ciri buku referensi seperti di atas dalam praktik sehari,hari batas antara buku referensi dengan buku biasa sangatlah berbeda. Keputusan untuk menentukan apakah sebuah buku termasuk buku referensi atau buku yang akan dipinjamkan itu tergantung pada masing-masing perpustakaan.

2.2 Layanan Referensi Perguruan Tinggi

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:83).

Layanan referensi perguruan tinggi adalah kegiatan untuk membantu pengguna (Mahasiswa, dosen) untuk menelusur informasi dalam berbagai subjek.Dengan layanan ini, pengguna dibantu untuk menemukan informasi dengan cepat, menelusur informasidengan lebih spesifik dan dengan pilihansubjek yang lebih luas, dan memanfaatkan sarana penelusuran yang tersedia secara optimal.

(3)

penting untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan oleh pengguna, contohnya bagaimana cara menggunakan katalog (opac)pada perpustakaan untuk menemukan bahan pustaka koleksi referensi yang di inginkan pengguna seperti buku panduan, kamus, ensiklopedia dan koleksi lainnya.

2.3 Jenis Koleksi Referensi

Seorang pustakawan harus menguasai jenis koleksi referensi karena jumlah serta jangkauan buku referensi tersebut sangat luas. Sungguhpun demikian, pengguna perpustakaan umum mengenai buku referensi beserta cakupannya.

Menurut Rusina Sjahrial (2000:109) menjelaskan bahwa:

Koleksi referensi yang digunakan untuk menelusur informasi, antara lain: 1.Kamus

2.Ensiklopedia 3.Sumber Geografi

4.Buku Tahunan dan Almanak 5.Sumber Ilmu Bumi

6.Buku Pedoman 7.Bibliografi

8.Indeks dan Abstrak 9.Atlas

10.Dokumen Pemerintah 11.penerbitan Resmi

Sedangkan Dalam buku ”pedoman pelayanan perpustakaan perguruan tinggi” (2004: 87) penulis meringkas sebagai berikut :

1.Almanak dan Buku Tahunan 2.Direktori

3.Buku Pegangan dan Manual 4.Ensiklopedia

5.Kamus

6.Sumber Geografi 7.Indeks dan Abstrak 8.Telaah

9.Sumber Biografi 10.Bibligrafi 11.Risalah

Sedangkan menurut Yusuf ( 2005:22) jenis koleksi referensi adalah sebagai berikut:

(4)

2.Sumber biografi 3.Peta

4.Sumber Georafi 5.Indek dan Abstrak

6.Buku Pedoman dan Buku Petunjuk 7.Direktory

8.Atlas 9.Almanak 10.Gazetir

11.Buku Tahunan

Dari pendapat para ahli di atas maka dapat dijabarkan bahwa jenis-jenis koleksi referensi adalah sebagai berikut:

A. Kamus

Kamus adalah daftar kata-kata yang disusun secara alfabetis yang disertai dengan arti, lafal, contoh penggunaanya dalam kalimat. Kamus dapat juga digunakan mencari informasi atau mencari suatu arti kata baik dalam satu, dua atau tiga bahasa yang telah diberi awalan, akhiran dan disusun secara sistematis.

Menurut Sjarial-Pamuntjak (2000:440):

Kamus mencakup isi: Arti asal kata, defenisi, cara pengejaan, cara pengucapan,sinonim, antonim, contoh penggunaan. ada kamus satu bahasa, ada kamus dua bahasa. kamus dua bahasa ini memberi terjemahan dari satu kata ke kata lain dalam bahasa lain. Ada pula kamus yang khusus memuat istilah dengan uraian arti dalam bidang-bidang ilmu tertentu.

Sedangkan menurut “buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi” (2004:88):

Kamus adalahbahan rujukan yang berisi daftar kata-kata terpilih dari satu bahasa yang disusun menurut abjad; setiap kata disertai dengan penjelasan, menegenai artinya, cara mengucapkannya, ejaan, cara memakainya, asal katanya, dan keterangan lainnya yang berhubungan dengan kata tersebut. Arti dan keterangan itu mungkin diberikan dalam bahasa yang sama( kamus umum bahasa tertentu) atau mungkin juga dalam bahasa lain (kamus bahasa daerah atau kamus bahsa asing). Kata yang dipilih bisa merupakan kata yang umum atau kata yang berkaitan dengan satu bidang kegiatan atau satu bidang ilmu pengetahuan saja( kamus subjek).

selanjutnya menurut Yusuf (2005:12)

(5)

Dari ke tiga uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kamus adalah daftar kata-kata yang dipilih dari bahasa di ikuti penjelasan menegenai cara ejaan, cara baca, cara menggunakan, dan disusun sesuai dengan abjad.

B. Ensiklopedia

Ensiklopedia merupakan salah satu buku sumber informasi yang banyak dicari dan dipakai oleh orang-orang dari kalangan terpelajar, karena merupakan gudang pengetahuan yang memberikan informasi mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan atau salah satu cabang ilmu pengetahuan.

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:88):

Ensiklopedia adalah bahan rujukan yang berisi uraian mengenai siapa, apa,bilamana, untuk apa, bagaimana, mengapa, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang mungkin mengenai orang, benda,tempat, kejadian,istilah, serta hal dan manusia lainnya dalam bidang ilmu pengetahuan atau dalam kehidupan manusia umumnya. Contoh, ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta:Cipta Adi Bahan Perpustakaan , 1989.

Sedangkan menurut Sjahrial Pamuntjak (2000:112) ialah:

“Ensiklopedi adalah Encyclopedia berasal dari bahasa yunani ”Encyklos”yang berarti umum dan dari atau kata “pedia” yang artinya pendidikan.Yang

berartipelajaran atau petunjuk dalam lingkungan seni dan ilmu pengetahuan”. Selanjutnya menurut yusut (2005:13)

“Ensiklopedia adalah daftar istilah-istilah ilmu pengetahuan dengan tambahan keterangan ringkas tentang arti istilah-istilah tersebut”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ensiklopedia merupakan daftar subjek yang di uraikan tentang berbagai macam bidang ilmu pengetahuan yang disusun secara alfabetis, dan rinci disertai uraiannya dalam bentuk artikel-artikel yang terpisah.

C.Sumber Biografi

(6)

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:38) mendefenisikan:

Sumber biografi adalah koleksi referensi yang memberikan informasi mengenai riwayat hidup orang terkemuka yang dipilih secara umum dan berbagai ilmu pengetahuan, keahlian dan kegiatanyang dipilih secara khusus dalam bidang atau kegiatan tertentu saja. Dilihat dari segi bentuknya sumber biografi dapat berupa biografi individu, biografi kolektif dan autobiografi.

Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000:110):

Biografi memuat riwayat hidup berbagai orang. Ada bersifat umum,ada terbatas pada suatu negara,dan ada yang khusus memuat riwayat hidup dari kelompok orang tertentu seperti pemimpin, pengarang, orang-orang terkenal, atau orang-orang seprofesi. Susunannya biasanya menurut nama orang yang dibahas.

Dari pendapat diatas dapat disimpilkan bahwa sumber biografi adalah koleksi referensi yang memuat uraian informasi mengenai tanggal lahir atau mati seseorang, juga mengenai kualifikasi, kedudukan, kegiatan, alamat juga riwayat hidup dan lain-lain.

D. Buku Tahunan

Buku tahunan merupakan suatu informasi yang memuat keterangan peristiwa-peristiwa dan perkembangan-perkembangan suatu bidang dalam satu tahun dan memuat data statistika.

Menurut M.Yusuf (2005:14):

“Buku tahunan adalahbuku yang memuat peristiwa-peristiwa selama setahun terakhir (yang sudah lewat). Pada umumnya buku tahunan ini berisi masalah statistik dan kejadian-kejadian penting selama setahun yang lewat”.

Sedangkan menurut Sjahrial-Pamuntjak(2000:110):

(7)

Selanjutnya menurut”buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi” (2004:89) “Buku tahunan adalah rujukan yang memuat ringkasan data mengenai negara, orang berprestasi dalam berbagai kegiatan, kejadian penting,dan sebagainya yang terjadi dalam jangka waktu satu dua tahun,juga sering disertai statistik”.

Menurut sulistyo basuki (2003:248) mendefenisikan:

Buku tahunan merupakan rekaman informasi tentang kejadian atau apa yang telah di capai. Baik oleh suatu lembaga atau organisasi tertentu, maupun lebih besar lagi suatu negara tertentu. informasi didalam buku tahunan tersusun secara sistematis mengikuti alur penyajian permasalahan secra keseluruhan, tidak di susun menurut abjad atau urutan entri. Namun buku tahunan yang digunakan sebagai suplemen suatu ensiklopedia susunannya seperti susunan entri ensiklopedi.

Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa buku tahunan merupakaninformasi peristiwa berupa fakta data yang telah terjadi pada setahun sebelumnya, baik yang berbagai macam bidang, kejadian-kejadian, peristiwa penting dalam bentuk statistika.

E.Almanak

Almanak disebut juga sebagai bukti acuan yang berisi informasi yang berisi informasi mengenai hari libur, dan peristiwa penting dalam setahun dimana sistematika penyusunan informasi dibedakan pada kronologisasi penanggalan atau kalender.

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:28):

”Almanak adalah memuat ringkasan data menegenai negara, orang berprestasi dalam berbagai kegiatan, kejadian penting, dan sebagainya yang terjadi dalam jangka waktu satu dua tahun, sering disertai dengan statistik”

Sedangkan menurut Yusuf( 2005:15)

“Almanak adalah suatu publikasi tertentu yang memuat bermacam keterangan

antara lain data statistik, ramalan cuaca, dan berbagai peristiwa penting lainnya disuatu saat dan tempat tertentu, termasuk informasi dalam bidang ilmu pengetahuan dalam jangka waktu tertentu”.

(8)

Almanak adalahjenis referensi yang memuat informasi yang mengenai kejadian yang penting, kegiatan dan perkembangan selama tahun yang berlalu, baik yang bersifat umum maupun terbatas pada satu negara atau pun mengenai suatu badan usaha. Umumnya di lengkapi dengan statistik dan data lain.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa almanak adalah buku tahunan yangmemuat informasi tentang kejadian dan perkembangan berbagai hal yang terjadi dalam jangka waktu yaitu jangka waktu hari, minggu, bulan dan tahunan, juga berisi data statistik

F. Direktori

Direktori yaitu daftar nama orang yang dan atau organisasi dalam bidang tertentu yang disusun secara sistematis. Ada yang disusun secara alfabetis, ada pula yang disusun memuat golongan ilmu pengetahuan. Biasanya disertai juga alamat, organisasi/orang atau bidang tertentu, jumlah staf, jenis kegiatan dan

sebagainya. Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000:110):

“Direktori adalah uraian yang memuat nama, alamat, dan kegiatan badan usaha, organisasi, lembaga atau orang terkemuka dalam suatu profesi. Susunannya menurut abjad nama atau menurut satu bagan klasifikasi”.

Selanjutnya menurut yusuf (2005: 14)

Direktori sering juga disebut dengan buku alamat sebab didalamnya antara lain memuat alamat-alamat seseorang atau badan. buku ini berisi petunjuk bagaimana cara mudah untuk menemukan alamat-alamat seseorang, nomor telepon, dan keterangan lainnya tentang seseorang atau badan yang didaftarnya. Daftar alamat ini di susun berdasarkan urutan abjad nama orang dan badan.

(9)

G.Buku pedoman

Buku pedoman yaitu uraian yang dapat untuk dipergunakan untuk mengerjakan sesuatu. Juga merupakan petunjuk ringkas tetapi menyeluruh dalam suatu bidang. Dalam buku ini petunjuk-petunjuknya diberikan secara mendalam dan dilengkapi dengan gambar-gambar agar mudah digunakan.

Menurut yusuf (2005:14)

Buku pedoman dalam istilah sehari-hari disebut juga sebagai buku pintar ebab dengan membaca buku sejenis ini orang seolah menjadi pintar dan bisa lebih mengetahui akan sesuatu yang masih samar-samar sebelumnnya, serta memperlancar kegiatan yang akan dijalankan. biasanya buku pedoman ini berisi petunjuk praktis dalam melakukan sesuatu.

Menurut syahrial Pamuntjak (2000:111)

“Buku pedoman ialah memuat informasi yang praktis untuk mengerjakan sesuatu, untuk belajar mengenaisesuatu atau memberiinformasi umum dalam bidang tertentu”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa buku pedoman adalah buku petunjuk yang praktis untuk menggunakan sesuatu atau belajar mengenai sesuatu yang memuat informasi umum dalam bidangnya.

H. Bibliografi

Bibliografi merupakan suatu acuan yang berisi daftar buku atau bahan pustaka yang disusun secara sistematis .

Menurut sulistyo basuki (2003:47),

”Bibliografi” berasal dari bahasa yunani kuno/ Greek”biblion” yang berarti buku dan ”grapein” berarti menulis. Kemudian arti ini berkembangan menjadi pengertian menulis tentang buku. Juga dapat di artikan sebagai daftar pustaka yang disusun menurut aturan maupun pola tertentu.

Sedangkan menurut Yusuf (2005:16):

“Bibliografi merupakan daftar buku-buku ( juga termasuk media lainnya) yang ada disuatu tempat. Bibliogarafi disusun berdasarkan urutan abjad nama, pengarang, judul, subjek, atau keterangan lain tentang buku”.

(10)

Bibliografi memberi informasi mengenai penerbitan, baik yang berupa buku maupun majalah. Keterangan yang diberikan adalah nama pengarang, judul, editor, nama penerbit dan tahun penerbit. Ada yang bersifat umum atau nasional dan tidak terbatas pada satu bidang. Ada juga bibliogafi pilihan yang isinya terbatas pada satu bidang.

Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa bibliografi merupakan menulis tentang buku berupa daftar-daftar yang disusun menurut prosedur berdasarkan abjad nama, pengarang, judul, subjek, dan keterangan lainnya.

I. Indeks

Majalah indeks adalah koleksi referensi yang memuat informasi mengenai keterangan majalah, keterangan lokasi yaitu nama pengarang, judul karangan, dan judul majalah yang disusun oleh sistematis.

Menurut sulistyo basuki (2003:189)

Pada umumnya indeks memuat daftar literature yang berupa artikel berupa majalah tulis apa saja yang telah diterbitkan dalam berbagai majalah atau dokumen bentuk lain mengenaisubjek tertentu. Informasi yang diberikan, selain subjek karya tulis sendiri, adalah informasi bibliografi antara lain pengarang, penyunting, judul, sumber, tahun dan sebagainya.

Selanjutnya M. Yusup (2005:50) mendefenisikan:

“Indek adalah daftar istilah yang disusun berdasarkan urutan abjad atau dengan susunan tertentu yang disertai keterangan yang menunjukkan istilah tersebut berada”.

Sedangkan Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000:111)

“Indeks adalah informasi yang memuat tentang karangan majalah. Indeks hanya keterangan lokasi, yaitu nama pengarang, judul karangan dan judul majalah, tahun , nomor, serta halaman, dimana karangan itu terdapat”.

Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa indeks merupakan daftar karya tulis atau artikel yang di muat pada jurnal /majalah ilmiah yang disusun

(11)

J. Abstrak.

Abstrak merupakan uraian singkat yang dipadatkan dari suatu karangan atau artikel yang biasanya bersifat ilmiah. Dengan membaca abstrak, orang sudah mengetahui hal atau isi aslinya meskipun proses penelitiannya tidak tahu.

Menurut Sjahrial pamuntjak (2000:112)mendefenisikan:

“Abstrak memuat uraian atau keterangan tentang judul-judul literatur yang terdaftar. Abstrak memiliki kelengkapan informasi yang diberikan dalam tiap entri yang berupa inti karangan”.

Sedangkan menurut Yusuf (2005:16)

“Abstrak adalah uraian yang dipadatkan dari suatu karangan atau artikel yang biasanya bersifat ilmiah. Ia bisa dikumpulkan dalam satu jilid buku sehingga mudah pemanfaatannya”.

Dari pendapat diatas dapat di simpulkan majalah abstrak adalah uraian

singkat dari suatu karangan yang berisi sari karangan, ringkasan karya tulis dilengkapi dengan data bibliografi sehingga memudahkan sistem temu balik informasinya.

K.Penerbitan pemerintah

Penerbitan pemerintah juga sering disebut dokumentasi pemerintahan yang merupakan karya yang dicetak dan di terbitkan atas biaya dan kewenangan pemerintah atau badan-badan pemerintah, antara lain lembaga atau badan resmi yang bernaung dibawah pemerintah, baik pusat maupun daerah, misalnya sekretariat negara, departemen pemerintahan, termasuk lembaga lain yang bersifat komersial, namun masih dibawah naungan pemerintahan atau negara.

Menurut Sulistyo-Basuki (2003:182)

Dilihat dari segi penggunaannya, penerbitan atau dokumen pemerintahan ini bisa di kelompokkan kedalam kategori berikut:

1.Rekaman administrasi negara atau pemerintahan

2.Dokumen penelitian para ahli termasuk sejumlah data dan statistik yang sangat besar nilainya, sampai pada masalah sains dan bisnis.

(12)

4. Perundang-undangan, peraturan, ketetapan pemerintah yang harus di ketahui oleh tiap warga negara maupun kelompok masyarakat tertentu seperti: pajak, undang-undang lalu lintas, undang -undang perkawinan, undang-undang pendidikan, dan lain-lain.

Menurut Yusuf (2005:53)

ada dua jenis terbitan yang termasuk rujukan terbitan pemerintah yaitu:

1.Grey Literature

Istilah ini yang digunakan untuk jenis bahan pustaka yang sukar didapatkan secara bebas. Jadi ada ada sejumlah terbitan yang hampir tidak mungkin didapatkan di toko-toko buku. Bahkan diperpustakaan tidak mudah ditemukan. Dengan kata lain tidak semua perpustakaan mempunyai koleksi jenis ini. Suatu perpustakaan dapat mengoleksi jenis bahan ini hanya karena mempunyai hubungan khusus dengan produsen bahan pustaka ini.

Jenis bahan pustaka ini adalah sebagai berikut: brosur makalah pertemuan, naskah kerjasama, disertasi, proseding seminar, laporan penelitian, dan berbagai publikasi yang tidak dapat ditemukan dipasaran.

2.Terbitan Pemerintah

terbitan pemerintah merupakan terbitan yang dicetak atas biaya pemerintah atau diterbitkan berdasarkan wewnang dari badan pemerintahan. Terbitan pemerintah biasanya mempunyai ciri resmi dan isinya bersifat memberi penerangan atau uraian. Terbitan pemerintah biasanya komersial maupun tidak komersial sangat beragam. Berkaitan dengan keragaman terbitan jenis ini, maka terdapat beberapa kriteria atau cara penggolongan yang bisa dilakukan. Apabila dipandang dari segi isinya terbitan pemerintah dapat dibagi menjadi tiga kelompok:

1.Catatan mengenai administrasi pemerintah.

2.Dokumen penelitian bagi para ahli, yang mencakup sejumlah statistk dan data yang mengenai ilmu pengetahuan dan bisnis

3.Sumber-sumber informasi populer.

L.Sumber Ilmu Bumi/ Geographical Sources

Sumber informasi ini akan memberikan keterangan tentang kota, pulau, gunung, danau, sungai dan sumber-sumber alam maupun hasil karya manusia yang berkaitan dengan kealaman. Koleksi ini sangat berguna untuk penelitian

sumber daya alam, peperangan, pariwisata, transportasi maupun kepentingan keilmuan yan lain.

(13)

1.Gazeter/gazetteers

Yakni kamus ilmu yang berupa daftar nama tempat yang disusun alfabetis. Disana disajikan informasi tiap-tiap tempat seperti lokasinya, statistik, sejarah maupun kebudayaannya.

Sebelum menggunakan gazeter ini sebaiknya dipahami lebih dahulu halaman-halaman penolongnya, daftar singkatan, cara penyusunan materi serta lembaran tambahan yang sering dimuat dalam apendiks.

2.Buku petunjuk /guidebook

Yakni buku pegangan/handbook untuk perjalanan yang memberikan informasi tentang kota, daerah maupun negara, museum dan lain-lain. Buku ini dipersiapkan untuk kepentingan wisata. Sebab juga dicantumkan nama hotel, stasiun, obyek wisata, tempat pendidikan, bank, dan lain-lain. guidebook ini sering menyajikan informasi secara deskriptif yang tidak ditemukan pada uraian gazeter maupu peta. Sebagian besar disusun dengan memperhatikan faktor perjalanan.

3.Atlas/atlases

Yakni suatu jilidan peta, gambar, lukisan, tabel, dan lain sebagainya dengan atau tanpa penjelasan deskriptif. Terbitan ini berupa terbitan tersendiri atau bisa pulamerupakan bagian dari satu atau beberapa jilid terbitan.

kita juga mendapatkan peta dimuat di ensiklopedia, majalah maupun surat kabar. Kata” atlas” pertama kali dipergunakan oleh Mercator. Atlas juga menunjukan tokohmitos yunani yang digambarkan sebagai orang yang gagah berani dan kuat yang memanggul bola dunia dipundaknya.

Selanjutnya Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000:111)

Sumber ilmu bumi adalah informasi dalam sumber ilmu berupa keterangan menegenai nama tempat, letak, deskripsi, identifikasi, jarak. Sumberienis ini dapat berbentuk atlas yang memuat peta, kamus geografi yang memuat uraian, dan buku wisatawan yang memuat informasi mengenai obyek wisata tempat rekreaksi, hotel restoran dan hal-hal lain yang berguna bagi wisatawan.

(14)

2.3 Tujuan Layanan Referensi

Setiap kegiatan pelayanan diperpustakaan bertujuan untuk membantu para pengguna mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan. Begitu juga dengan pelayanan referensi senantiasa memiliki beberapa tujuan bagi pelaksanaannya.

Pelayanan ini lebih dititikberatkan pada pelayanan individu agar mereka mampu mendayagunakan sumber-sumber rujukan itu. Kemandirian ini sangat penting untuk memperlancar tugas-tugas keperpustakaan. Juga mereka akan lebih menghemat tenaga dan waktu.

Menurut Sutarno (2006:34),

Pelayanan Referensi lebih dititikberatkan pada pelayanan individu agar mereka mampu mendayagunakan sumber-sumber rujukan itu. Kemandirian ini sangat penting untuk memperlancar tugas-tugas keperpustakaan. Juga mereka akan lebih menghemat tenaga dan waktu. Dengan demikian pelayanan ini harus

memiliki tujuan-tujuan seperti berikut:

a.Membimbing pengguna jasa perpustakaan agar memanfaatkan semaksimal mungkin akan koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan. mereka diharapkan mampu mandiri dalam menggunakan sumber tersebut. b.Memilihkan sumber rujukan yang lebih tepat untuk menjawab pertanyaan dalam bidang tertentu.

c.Memberi pengarahan kepada pengguna untuk memperluas wawasan mereka dalam suatu topik, subjek, karena penjelasan suatu masalah diberikan oleh beberapa sumber dengan gaya yang berbeda.

d.Mendayagunakansumber rujukan semaksimal mungkin dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

e.Tercapainya efisiensi tenaga, biaya, dan waktu.

Kegiatan pokok yang dilakukan diperpustakan untuk membantu dan memberikan bimbingan kepada penguna/pengunjung perpustakaan tentang bagaimana menggunakan setiap koleksi referensi.Tugas layanan referensi dapat berjalan dengan baik apabila petugas referensi memperhatikan penggunayang

(15)

2.4 Fungsi Layanan Referensi

Untuk mencapai tujuan utama perpustakaan, layanan referensi harus dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:39) Beberapa fungsi layanan referensi adalah sebagai berikut:

1.Informasi

Memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai/pengunjung pepustakaan.

2.Bimbingan

Memberikan bimbingan kepada pemakai/pengunjung perpustakaan untuk mencari /menemukan bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang tepat sesuai dengan bidang masing-masing, dan bagaimana pula cara menggunakannnya untuk mencari/menemukan informasi yang dikehendaki.

3.Pemilihan/ penilaian

Memberikan petunjuk/pengertian tentang bagaimana cara memilih/menilai bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang bermutu dan berbobot ilmiah agar diperoleh sumber informasi yang berdayaguna maksimal.

2.5 Bimbingan Pengguna Koleksi Referensi

Kegiatan bimbingan penggunaan koleksi referensi merupakan aktifitas memberikan bimbingan atau keterampilan kepada pengguna perpustakaan secara efektif dalam rangka menunjang kegiatan belajar mereka. Beberapa pustakawan menyadari bahwa pengguna perlu akan bimbingan pengguna perlu akan bimbingan penggunaan koleksi referensi. Hal ini dimaksudkan agar koleksi referensi tersebut benar-benar digunakan.

Menurut Sutarno (2006:112):

(16)

pembinaan pengguna pada pelayanan referensi perpustakaan adalah sebagai berikut:

1.Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan,yaitu menuntun, mengarahkan, membimbing dan memberikan penjelasan tentang tata cara menggunakan fasilitas, menelusur sumber informasi, dan menggunakan pedoman perpustakaan yang lain.

2.Memberikan pendidikan pemakai, yakni kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan untuk menjelaskan semua tentang perpustakaan. diantaranya manfaat layanan referensi, tata tertip, layanan, klasifikasi serta partisipasi penggna pada perpustakaan. Semua inidikerjakan dalam rangka memberikan pengetahuan dna keterampilan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan, secara tepat tanpa banyak menghadapi kesulitan.

selanjutnya menurut “ buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi” (2004:95) Bimbingan pengguna adalah kegitan membimbing atau memberikan petunjuk kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efesien. Peserta pendidikan

penggunaadalahsivitasakademika.

ada dua macam ragam bimbingan pengguna yaitu:

1.Orientasi perpustakaan, ialah pemdidikan pengguna untuk memperkenalkan perpustakaan secara umum kepda sivitas akademika. pendidikan ini meliputi kunjungan ke perpustakaan dan peragaan dengan sarana multimedia mengenai fasilitas dan pelayanan perpustakaan.

2.Tutorial perpustakaan, cara ini digunakan agar dapat menggunakan perpustakaan serta sumber informasi yang tersedia di perpustakaan dan di tempat lain, termasuk keterampilan dalam memanfaatkan berbagai media informasi sesuai dengan perkembangan teknologi.

(17)

menurut nomor klasifikasi, abjad pengarang, abjad subyek; kumpulan tabel seperti sumber ilmu (geografi) kemungkinan disusun menurut aturan tersendiri. Sumber ilmu ini kemungkinan disusun menurut istilah, seperti: kota, wilayah dan lain-lain.

2.6Peran Pustakawan

Pustakawan adalah Fasilitator yang memberikan pelayanan/jasa kepada masyarakat sesuai dengan misi yang di emban oleh badan induknya berdasarkan ilmu perpustakaan , dokumentasi dan informasi yang diperoleh melalui pendidikan.

Menurut undang-undang RI No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan pasal ayat8 dinyatakan bahwa,“pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”. Pustakawan memegang peran penting dalam penyelenggaraan

tujuan dan fungsi Perpustakaan. Pustakawan juga merupakan faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya pelayanan kepada pengguna perpustakaan. Apabila seorang pustakawan kurang memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan, maka pelayanan tersebut dikatakan kurang berhasil.

(18)

1. Bahwa terciptanya hubungan yang baik antara petugas dengan pengunjung, suasana tenang, sikap Yang ramah dan suka membantu, tindakan yang efesien dan tepat adalah faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian.

2. Bahwa dipahami oleh petugas akan kedudukannya dalam melayani kebutuhan dan kepentingan pengguna.

3. Bahwa ditaati peraturan-peraturan pelayanan yang telah ditetapkan baik oleh petugas maupun oleh pengunjung.

4. Bahwa dipahami oleh petugas materi apa yang ada di perpustakaan, serta cara-cara dan alat-alat untuk menemukannya.

5. Bahwa di ketahui oleh pustakawan, perpustakaan lain mana yang memiliki koleksi yang berkaitan atau bersamaan dengan koleksi perpustakaan itu sendiri, supaya dapat menunjuk pengunjung kepada perpustakaan itu atau meminjam koleksi yang dicari oleh pengunjung.

Referensi

Dokumen terkait

Sejumlah penelitian psikologi dan pendidikan menggunakan statistika untuk pengujian hipotesis. Berbekal data statistik sampel, pengujian hipotesis tentang

Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif

Penciptaan karya batik tugas akhir ini penulis mengangkat tema ikan Koi dengan teknik batik tulis dan teknik pewarnaan Tye Die , penulis tertarik pada bentuk tubuh

saja, yaitu kenal dengannya. Kalau mereka dimusuhi, maka mungkin anak Saudara akan diasingkan. Kalau sudah diasingkan, maka akan bertambahlah kesukaran-kesukaran yang dihadapi

SENSUALITAS DALAM IKLAN MEDIA CETAK Studi Deskriptif Tentang Sikap Pengurus dan Staf Pusat Studi Wanita UGM Terhadap Penggunaan Model Perempuan dalam Iklan Cetak di Majalah Pria

melalui minat penggunaan SIORTU; (2) bagaimana pengaruh setiap faktor-faktor yang diasumsikan terhadap minat dan penggunaan SIORTU; dan (3) bagaimana keterkaitan

Setelah fungsi diskriminan dapat membedakan wajib pajak menurut kelompok risiko rendah, menengah, dan tinggi, langkah selanjutnya adalah mencari variabel penjelas manakah

• Pembayaran terkait operasional kantor (antara lain: honor terkait operasional kantor, bahan makanan, penambah daya tahan tubuh (hanya diberikan kepada pegawai yang bekerja di