• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan Referensi Pada Perpustakan Universitas Negeri Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelayanan Referensi Pada Perpustakan Universitas Negeri Medan"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR PUSTAKA

Hasugian. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Press.

Sjahrial-Pamuntjak, Rusina.2000.Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan.Jakarta: Universitas Terbuka.

Sutarno NS.2006.Perpustakaan Dan Dasar Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto Departemen Pendidikan RI.2004.Buku Pedoman Perguruan Tinggi.Jakarta: Departemen Pendidikan RI

Soelistyo -Basuki.2003. Pengantar Ilmu Perpustakaan : Universitas Terbuka. Http:// Library.Unimed.ac.id/

Http:// Digilib.Unimed.ac.id/

Yusuf,Yaya.2005.Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Prenada Media Group.

Qalyudi,Syihabuddin.2007.Dasar-dasarIlmuPerpustakaandan

Informasi.Yogyakarta: Jurusan Imu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab.

(3)

BAB III

PELAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Negeri Medan

Perpustakaan Universitas Negeri Medan berdiri seiring dengan berdirinya Institusi induk yaitu IKIP Medan. Pada awalnya merupakan perpustakaan Fakultas FKIP USU. Pada tahun 1959 Perpustakaan dipimpinoleh Ny. Fondoh Hoeres. Pada tahun 1969 perpustakaan baru menempati gedung tersendiri dengan ukuran 800 m2 berlantai dua. Unsur pimpinan berganti pada tahun 1962 dipimpin oleh Ny. Hajani Adnan.Pada tahun 1963 beralih kepada Drs.M.Simatupang dan pada tahun 1965 pimpinan diserahkankepada Drs.J.Tumanggor serta pada tahun 1977 pimpinan perpustakaan dijabat oleh Drs. M. Tambunan.

Sesuai dengan keluarnya PP 30 tahun 1980 maka status perpustakaan menjadi Unit Pelaksana Teknis, dimana Kepala Perpustakaan bertanggung jawab langsung kepada Rektor dengan pembinaan sehari-haridilakukan oleh Pembantu Rektor I.Pada bulan Agustus 1984 Kepala Perpustakaan saat itu, Drs. M.Tambunan, mengikuti tugas belajar ke Amerika Serikat maka perpustakaandipimpin oleh Drs. Belling Siregar. Dan sejak bulan Mei 1986 setelah Drs.M.Tambunan kembali dari tugas belajar kepala UPT Perpustakaan IKIPMedan kembali dipimpinnyaTahun 1987.

UPT Perpustakaan IKIP Medan pindah ke lokasi kampus baru Jl. Willem Iskandar Pasar V Medan Estate, dengan menempati gedung seluas3.000 m2 berlantai tiga. Karena kampus IKIP Medan menempati tiga tempatyaitu kampus lama Jl. Merbau, kampus Jl. Pelajar dan Kampus baru Jl.Willem Iskandar Pasar V maka UPT Perpustakaan mengambil kebijakan,sejak tahun 1990 membuka Perpustakaan di tiap-tiap fakultas yang ada dengansebutan Ruang Baca Fakultas, hal ini dimaksudkan untuk mendekatkan koleksi kepada pemakai perpustakaan terutama bagi pengguna yang masih jauh dari Perpustakaan dikampus baru.

(4)

tahun 1992 kepala perpustakaan mengikuti tugas belajar di Inggris, maka perpustakaan dipimpin oleh Dra. Ratnawati Dora, SIP sampai tahun 1994.Setelah Drs. Belling Siregar, M.lib Selesai tugas belajar UPT Perpustakaan kembali dipimpin sampai tahun 1998.Pada tanggal 14 Juli 1998 kepala UPT Perpustakaan diserahterimakan dari Drs. Belling Siregar, M.Lib Kepada Dra. Ratnawati Dora, SIP hingga sekarang.

Pada September 2013 UPT Perpustakaan Universitas Negeri Medan pindah ke gedung baru Gedung Digital Library Universitas Negeri Medan dengan luas 14.000 m2, 5 lantai dengan fasilitas yang lebih baik. Adapun fasilitas Gedung baru Digital Library Universitas Negeri Medan yaitu; Lantai 1 terdiri dari: Locker Room, Discussiom Room, Book Shop, Ruang Baca,Peminjaman, Pengembalian, Koleksi Pinjam Singkat, Koleksi Referensi,Terbitan Berseri (Jurnal, Majalah, Koran), Informasi, Mushola. Lantai 2 terdiri dari: Ruang Kepala Tata Usaha, Koleksi Standard, Discussion Room. Lantai 3terdiri dari: Ruang Koleksi Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi, LaporanPenelitian), Pelayanan Teknis, Automasi Perpustakaan. Lantai 4 terdiri dari: Ruang Sidang, Ruang Seminar, Ruang Internet. Lantai 5 terdiri dari:Multimedia,(Home Theatre 3D, Audio Visual ), Kubikus.

(5)

3.1.1. Jam Layanan 1. Semua Layanan

senin- kamis : 08.00 - 18.00 WIB

jum’at : 08.00 - 12.00, 13.30 -18.00 WIB Sabtu : 08.00 - 15.00 WIB

2.Ruang Baca Mandiri lt.1

senin- jum’at : 08.00 – 18.00 WIB

sabtu : 08.00 – 15.00 WIB

3.1.2. VISI

Visi Perpustakaan Negeri Medan adalah “Perpustakaan sebagai sumber informasi

yang lengkap bagi kebutuhan sivitasakademika Universitas Negeri Medan”.

3.1.3 MISI

Untuk mewujudkan visi perpustakaan Universitas Negeri Medan menetapkan misi

sebagai berikut:

1.Menyediakan fasilitas pelayanan informasi untuk memenuhi danmendukung

seluruh kebutuhan informasi sivitas akademika UniversitasNegeri Medan dalam

menunjang belajar mengajar

2. Mengelola informasi dengan standar nasional, regional dan internasional

3.Mengembangkan sistem pelayanan perpustakaan berbasis

InformationCommunication and Technology

3.1.4 keanggotaan Syarat menjadi anggota:

1. Anggota biasa, adalah seluruh sivitas akademika Universitas Negeri Medan

(mahasiswa, dosen dan pegawai) dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Memperlihatkan kartu identitas.

b. Menyerahkan foto copy SPP semester terakhir.

c. Pembuatan kartu anggota tidak boleh diwakilkan.

(6)

e. Registrasi anggota dilakukan di counter registrasi anggota (counter/ online,

http:// library.unimed.ac.id/)

2. Anggota luar biasa, yaitu mahasiswa, staf pengajar atau masyarakat lain yang

bukan sivitas akademika UNIMED dengan persyaratan sebagai berikut:

a. Membawa surat keterangan dari fakultas/jurusanya dan identitas diri (

KTP,SIM, atau kartu tanda mahasiswa) yang masih berlaku.

b. Membayar uang keanggotaan sebesar Rp. 10.000,-

c. Kartu perpustakaan ini berlaku untuk 1 (satu) semester.

d. Kartu perpustakaan dapat diperpanjang apabila memenuhi persyaratan

administrasi.

e.Khusus bagi anggota luar fasilitas yang diberikan hanya membaca ditempat dan

(7)

3.1.5 Struktur Organisasi

Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Negeri Medan adalah sebagai

berikut:

(8)

3.2 Personalia

Perpustakaan tidak akan dapat menjalankan kegiatan serta mencapai tujuan tanpa keberadaan sejumlah staf perpustakaan. Oleh karena itu, suatu perpustakaan sangat membutuhkan pustakawan yang dapat menjalankan kegiatan yang dilaksanakan setiap harinya. Perpustakaan Universitas Negeri Medan bagian layanan referensi hanya memiliki satu orang staf.

3.3Peraturan di Ruang Layanan Referensi

Adapun peraturan yang berlaku di ruang layanan referensi antara lain: 1.Tidak mengacak-acak buku di rak.

2.Buku yang sudah diambil dari rak diletakkan di atas meja dengan rapi.

3.Tidak membawa keluar buku dari rak kecuali izin dari petugas yang berwewenang.

4.Tidak mencoret-coret atau mengoyak buku atau pun bahan koleksi lainnya. 5.Bertanya langsung kepada pustakawan apabila memerlukan informasi tentang

bahan koleksi referensi.

3.4.Koleksi Layanan Referensi Pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan

Suatu perpustakaan dikatakan baik jika perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya, perpustakaan bukan hanya sekedar tempat ataupun wadah untuk mengumpulkan atau menyimpan bahana pustaka, melainkan memadai jumlah koleksi serta jenis subjeknya, agar dapat menunjang tujuan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya untuk koleksi referensi jumlah koleksinyaharus memadai, yang dipergunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh pengguna perpustakaan. Sehingga perpustakaan dapat dikatakan sebagai wadah informasi dari segala bidang yang dapat dilayankankepada masyarakat khususnya pengguna perpustakaan.

(9)

atlas, direktori, biografi, ensiklopedia dan peta. Untuk lebih jelasnya mengenai koleksi di ruang layanan referensi dapat kita lihat dalam Tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel 3.1 : Data Koleksi Referensi Perpustakaan Universitas Negeri Medan No Jenis koleksi Jumlah judul Jumlah

Eksamplar

1 kamus 213 456

2 risalah 23 37

3 Dokumen pemerintah 58 231

4 Bibliografi 31 74

5 Atlas 8 45

6 Direktori 42 252

7 Biografi 30 345

8 Ensiklopedia 125 526

9 Peta 27 89

10 jumlah 557 judul 2.055 eksemplar

Sumber :Http//library.unimed.ac.id/

Tabel 3.2 : Tingkat Keterpakaian dan Minat Pengguna Koleksi Referensi Pada Perpustakaan universitas Negeri Medan

No Jenis Koleksi Jumlah Pemakaian

1 Kamus 2361

2 Risalah 423

3 Dokumen pemerintah 235

4 Bibliografi 133

5 Atlas 211

6 Biografi 525

7 Ensiklopedia 391

8 Direktori 312

(10)

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat keterpakaian koleksi layanan referensi pada perpustakaan UNIMED cenderung bervariatif. Minat pengguna koleksi referensi cukup tinggi terhadap pemakai kamus, biografi dan untuk koleksi lainnya kurang diminati pengguna dikarenakan sebagian besar koleksi menggunakan bahasa inggris. jenis koleksi referensi bibliografi paling rendah digunakan oleh pengguna perpustakaan.

3.5 Kinerja Pelayanan Referensi Perpustakaan Universitas Negeri Medan Pelayanan Referensi pada Perpustakaan Negeri Medan berperan aktif di dalam membantu memenuhi kebutuhan pengguna dalam mencari informasi. Pustakawan juga dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik serta wawasan yang luas, memiliki keahlian dan kemampuan di bidang teknologi informasi dan mampu menganalisis kebutuhan setiap pengguna.Hal ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kebutuhan informasi pengguna terhadap layanan referensi dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pengunaan layanan referensi oleh masyarakat pengguna.

Dari pengamatan penulis, Pelayanan referensi pada Perpustakaan Negeri Medan menggunakansistem pelayanan secara terbuka atau secara langsung,pengunjung atau pengguna perpustakaan langsung masuk ke ruangan koleksi referensiuntuk memilih dan mengambil langsung bahan koleksi ke raknya sesuai dengan kebutuhan yang di inginkan oleh pengguna. Sedangkan pustakawan hanya mengawasi dan membantu memberikan informasi atau Bimbingan apabila pengunjung atau pengguna bahan referensi tidak memahami proses pencarian bahan pustaka koleksi referensi.

Pelayanan referensi perpustakaan UNIMED, tidak meminjamkan bahan pustaka dan untuk dibawa pulang, pengguna hanya bisa membaca dan memfotokopi.Kegiatan pengunjung atau pengguna yang datang ke ruangan pelayanan koleksi referensi adalah sebagai berikut:

(11)

3. Apabila ingin memfotokopi koleksi di luar ruangan layanan referensi maka: pengguna meminta izin pada pustakawan dan meninggalkan kartu identitas seperti: KTM, SIM, atau tanda bukti identitas lainnya.

4. Menyerahkan kembali buku yang telah difotokopi kepada pustakawan. 5. Apabila selesai membaca buku, meletakkan buku di meja baca.

Adapun jenis dan prosedur pelayanan referensi pada Perpustakaan Negeri Medan. A. Jenis layanan referensi UNIMED

Pada jasa layanan referensi, pustakawan referensi akan memberikan informasi referensi secara cepat, pelayanan yang termasuk ke dalamnya bagian layanan ini adalah:

1. Layanan informasi: pustakawan referensi memberikan informasi kepada pengunjung , yaitu memberikan jawaban terhadap pertanyaan singkat maupun penelusuran informasi yang luas dan mendetail sesuai dengan kebutuhan pengunjung.

2. Layanan Bimbingan pengguna referensi: pustakawan referensi memberikan bimbingan atau arahan kepada pengguna atau pengunjung cara untuk menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengguna. B. Prosedur pelayanan referensi UNIMED

1. Pustakawan menyapa dan menanyakan indentitas dan kebutuhan pengunjung.

2. Pustakawan menerima pertanyaan pengunjung dan memberikan formulir pertanyaan.

3. Pengunjung mengisi formulir pertanyaan dan menyerahkan formulir kepada pustakawan.

4. Pustakawan Melakukan pencarian pada koleksi referensi dan mencari jawaban pertanyaan dari pengunjung

(12)

6. Apabila pustakawan tidak dapat menjawab pertanyaan tersebut, pustakawan dapat memberikan saran-saran yang memungkinkan jawaban tersebut dapat ditemukan.

Bahan Koleksi referensi Perpustakaan Universitas Negeri Medan merupakan bahan perpustakaan sekunder yaitu sumber rujukan yang menunjukkan keberadaan bahan perpustakaan primer. Sehingga koleksi referensi tidak setiap hari di pergunakan oleh pengguna karena pengguna hanya menggunakan koleksi referensi jika membutuhkan informasi yang terkait dengan koleksi referensi.

3.6. Kendala Pelayanan Referensi Pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan

Kendala yang di hadapi layanan referensi perpustakaan UNIMED adalah:

1. Kurangnya pustakawan pada layanan referensisehingga beberapa pelayanan referensi tidak dapat dilaksanakan.

2. Terbatasnya komputer untuk Penelusuran koleksi referensi

3. Ditempatkannya layanan fotocopy di ruangan referensi sering kali menjadikan pustakawan referensi harus disibukkan dengan pelayanan fotocopy, sehingga shelving tidak dapat dilaksanakan dengan baik sehingga koleksi referensi tidak terkesan rapi.

(13)

BAB IV

KESIMPUlAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulansebagai berikut:

1. Koleksi referensi perpustakaan Universitas Negeri Medan adalah kamus,ensiklopedia, biografi, risalah, peta, bibliografi, dokumen pemerintah, direktori, atlas.

2. Prosedur layanan referensi Perpustakaan Universitas Negeri Medan adalah menerima pertanyaan, mengisi formulir pertanyaan,melakukan pencarian bahan koleksi,pustakawan menyampaikan jawaban.

3. Kendala yang dihadapi oleh layanan referensi Perpustakaan Universitas Negeri Medan adalah personalia kurang, terbatasnya komputer, terbatasnya meja baca.

4. Koleksi referensi yang diminati di Perpustakaan Universitas Negeri Medan adalah kamus, biografi, risalah.

5. Jenis layanan referensi pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan adalah layanan bimbingan pengguna dan layanan informasi.

4.2 Saran

Adapun saran dari penulis agar pengguana koleksi referensi yang ada di Perpustakaan Universitas Negeri Medan dapat di tingkatkan, disarankan akan hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan minat pengguna koleksi referensi hendaknya Perpustakaan Universitas Negeri Medan menambah berbagai jenis koleksi referensi terbaru sesuai dengan pengguna.

(14)

3. Untuk meningkatkan minat dan keterpakaian koleksi referensi sebaiknya perpustakaan Universitas Negeri Medan berupaya untuk melakukan promosi pelayanan referensikepada pengguna.

(15)

BAB II

KAJIAN TEORITIS PELAYANAN REFERENSI

2.1 Pengertian Koleksi Referensi

Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau koleksi acuan. Disebut koleksi rujukan karena merupakan sebuah buku atau kumpulan buku yang didesain untuk dikonsultasikan atau di acu dari masa ke masa untuk mencari informasi khusus tentang topik, tema, peristiwa, orang,tempat ataupun kata-kata.

Koleksi referensi bertujuan untuk memberikan informasi kepada pengguna, baik informasi bersifat ilmiah untuk kepentingan studi dan riset maupun informasi lain yang bersifat non-ilmiah.

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:86)

koleksi referensi/ koleksi rujukan adalah bahan perpustakaan jenis sekunder dan tersier yang biasanya ditempatkan secara khusus bagian rujukan, yang terdiri atas bahan perpustakaan yang diolah sebagai sumber informasi khusus dan tidak untuk di baca keseluruhannya.

sedangkan menurut Yusuf (2005:12),

“koleksi referensi adalah buku- buku yang memuat informasi secara khusus sehingga dapat menjawab dan meneunjukkan secara langsung pada pembacanya”. Dari pendapat yang dikemukakan diatas dapat di nyatakan bahwa, koleksi referensi merupakan kebutuhan informasi pengguna. Informasi yang merupakan hal-hal yang bersangkutan dengan petunjuk, dan rujukan yang akan memperoleh jawaban dari semua pertanyaan pengguna. Koleksi referensi tidak dapat di pinjam dibawa pulang karena banyak yang memerlukannya.

2.1.1 Ciri-ciri Koleksi Referensi

Menurut Sulistyo-Basuki (2003:437) koleksi referensi memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan buku teks biasa. Adapun ciri-ciri koleksi referensi adalah sebagai berikut:

(16)

menyajikan informasi secara langsung. Namun jenis buku referens lain seperti bibliografi, indeks, dan abstrak tidak menyajikan informasi melainkan merujuk ke sumber lain yang memilikiinformasi yang dibutuhkan pemakai.

b.Buku referensi tidak dimaksudkan untuk dibaca seperti buku biasa. Novel ditulis supaya dibaca sampai lengkap. Tidak demikian halnya dengan buku referens. Sebagai contoh tidak seorang pun akan membaca kamus atau ensiklopedia atau direktori dari halaman pertama sampai hingga halaman terakhir.

c.Buku referensi sering kali terdiri dari entri yang terpotong-potong. Masing-masing entri tidak sama panjangnya.Sebagai contoh, sebuat entri dalam sebuah ensiklopedia mungkin berkaitan dengan entri lain. Entri tentang komodo tidak sama panjangnya dengan entri sejarah indonesia mungkin saja entri menjadi satu karena pengabjadan, misalnya entri indonesia di ikuti dengan entri italia. Namun kedua entri tidak ada kaitannya. Dengan kata lain buku referensi biasanya ditandai dengan pemaparan buku referens yang tidak berkesinambungan.

d.Diperpustakaan buku referensi biasanya tidak dipinjamkan karena buku tersebut diperlukan setiap waktu untuk dikonsultasi. Pustakawan tidak dapat menduga bilamana sebuah buku referensi diperlukan sehingga penggunanya terbatas pada ruang referensi saja.

e.Informasi disusun untuk memudahkan penelusuran secara cepat dan menyeluruh. Susunan ini dapat menurut abjad, judul, subjek, atau kronologis disertai indeks untuk keperluan temu balik informasi.

Walaupun terdapat ciri-ciri buku referensi seperti di atas dalam praktik sehari,hari batas antara buku referensi dengan buku biasa sangatlah berbeda. Keputusan untuk menentukan apakah sebuah buku termasuk buku referensi atau buku yang akan dipinjamkan itu tergantung pada masing-masing perpustakaan.

2.2 Layanan Referensi Perguruan Tinggi

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:83).

Layanan referensi perguruan tinggi adalah kegiatan untuk membantu pengguna (Mahasiswa, dosen) untuk menelusur informasi dalam berbagai subjek.Dengan layanan ini, pengguna dibantu untuk menemukan informasi dengan cepat, menelusur informasidengan lebih spesifik dan dengan pilihansubjek yang lebih luas, dan memanfaatkan sarana penelusuran yang tersedia secara optimal.

(17)

penting untuk menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan oleh pengguna, contohnya bagaimana cara menggunakan katalog (opac)pada perpustakaan untuk menemukan bahan pustaka koleksi referensi yang di inginkan pengguna seperti buku panduan, kamus, ensiklopedia dan koleksi lainnya.

2.3 Jenis Koleksi Referensi

Seorang pustakawan harus menguasai jenis koleksi referensi karena jumlah serta jangkauan buku referensi tersebut sangat luas. Sungguhpun demikian, pengguna perpustakaan umum mengenai buku referensi beserta cakupannya.

Menurut Rusina Sjahrial (2000:109) menjelaskan bahwa:

Koleksi referensi yang digunakan untuk menelusur informasi, antara lain: 1.Kamus

2.Ensiklopedia 3.Sumber Geografi

4.Buku Tahunan dan Almanak 5.Sumber Ilmu Bumi

Sedangkan Dalam buku ”pedoman pelayanan perpustakaan perguruan tinggi” (2004: 87) penulis meringkas sebagai berikut :

1.Almanak dan Buku Tahunan 2.Direktori

3.Buku Pegangan dan Manual 4.Ensiklopedia

Sedangkan menurut Yusuf ( 2005:22) jenis koleksi referensi adalah sebagai berikut:

(18)

2.Sumber biografi 3.Peta

4.Sumber Georafi 5.Indek dan Abstrak

6.Buku Pedoman dan Buku Petunjuk 7.Direktory

8.Atlas 9.Almanak 10.Gazetir

11.Buku Tahunan

Dari pendapat para ahli di atas maka dapat dijabarkan bahwa jenis-jenis koleksi referensi adalah sebagai berikut:

A. Kamus

Kamus adalah daftar kata-kata yang disusun secara alfabetis yang disertai dengan arti, lafal, contoh penggunaanya dalam kalimat. Kamus dapat juga digunakan mencari informasi atau mencari suatu arti kata baik dalam satu, dua atau tiga bahasa yang telah diberi awalan, akhiran dan disusun secara sistematis.

Menurut Sjarial-Pamuntjak (2000:440):

Kamus mencakup isi: Arti asal kata, defenisi, cara pengejaan, cara pengucapan,sinonim, antonim, contoh penggunaan. ada kamus satu bahasa, ada kamus dua bahasa. kamus dua bahasa ini memberi terjemahan dari satu kata ke kata lain dalam bahasa lain. Ada pula kamus yang khusus memuat istilah dengan uraian arti dalam bidang-bidang ilmu tertentu. Sedangkan menurut “buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi” (2004:88):

Kamus adalahbahan rujukan yang berisi daftar kata-kata terpilih dari satu bahasa yang disusun menurut abjad; setiap kata disertai dengan penjelasan, menegenai artinya, cara mengucapkannya, ejaan, cara memakainya, asal katanya, dan keterangan lainnya yang berhubungan dengan kata tersebut. Arti dan keterangan itu mungkin diberikan dalam bahasa yang sama( kamus umum bahasa tertentu) atau mungkin juga dalam bahasa lain (kamus bahasa daerah atau kamus bahsa asing). Kata yang dipilih bisa merupakan kata yang umum atau kata yang berkaitan dengan satu bidang kegiatan atau satu bidang ilmu pengetahuan saja( kamus subjek).

selanjutnya menurut Yusuf (2005:12)

(19)

Dari ke tiga uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kamus adalah daftar kata-kata yang dipilih dari bahasa di ikuti penjelasan menegenai cara ejaan, cara baca, cara menggunakan, dan disusun sesuai dengan abjad.

B. Ensiklopedia

Ensiklopedia merupakan salah satu buku sumber informasi yang banyak dicari dan dipakai oleh orang-orang dari kalangan terpelajar, karena merupakan gudang pengetahuan yang memberikan informasi mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan atau salah satu cabang ilmu pengetahuan.

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:88):

Ensiklopedia adalah bahan rujukan yang berisi uraian mengenai siapa, apa,bilamana, untuk apa, bagaimana, mengapa, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang mungkin mengenai orang, benda,tempat, kejadian,istilah, serta hal dan manusia lainnya dalam bidang ilmu pengetahuan atau dalam kehidupan manusia umumnya. Contoh, ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta:Cipta Adi Bahan Perpustakaan , 1989.

Sedangkan menurut Sjahrial Pamuntjak (2000:112) ialah:

“Ensiklopedi adalah Encyclopedia berasal dari bahasa yunani ”Encyklos”yang berarti umum dan dari atau kata “pedia” yang artinya pendidikan.Yang berartipelajaran atau petunjuk dalam lingkungan seni dan ilmu pengetahuan”.

Selanjutnya menurut yusut (2005:13)

“Ensiklopedia adalah daftar istilah-istilah ilmu pengetahuan dengan tambahan keterangan ringkas tentang arti istilah-istilah tersebut”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ensiklopedia merupakan daftar subjek yang di uraikan tentang berbagai macam bidang ilmu pengetahuan yang disusun secara alfabetis, dan rinci disertai uraiannya dalam bentuk artikel-artikel yang terpisah.

C.Sumber Biografi

(20)

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:38) mendefenisikan:

Sumber biografi adalah koleksi referensi yang memberikan informasi mengenai riwayat hidup orang terkemuka yang dipilih secara umum dan berbagai ilmu pengetahuan, keahlian dan kegiatanyang dipilih secara khusus dalam bidang atau kegiatan tertentu saja. Dilihat dari segi bentuknya sumber biografi dapat berupa biografi individu, biografi kolektif dan autobiografi.

Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000:110):

Biografi memuat riwayat hidup berbagai orang. Ada bersifat umum,ada terbatas pada suatu negara,dan ada yang khusus memuat riwayat hidup dari kelompok orang tertentu seperti pemimpin, pengarang, orang-orang terkenal, atau orang-orang seprofesi. Susunannya biasanya menurut nama orang yang dibahas.

Dari pendapat diatas dapat disimpilkan bahwa sumber biografi adalah koleksi referensi yang memuat uraian informasi mengenai tanggal lahir atau mati seseorang, juga mengenai kualifikasi, kedudukan, kegiatan, alamat juga riwayat hidup dan lain-lain.

D. Buku Tahunan

Buku tahunan merupakan suatu informasi yang memuat keterangan peristiwa-peristiwa dan perkembangan-perkembangan suatu bidang dalam satu tahun dan memuat data statistika.

Menurut M.Yusuf (2005:14):

“Buku tahunan adalahbuku yang memuat peristiwa-peristiwa selama setahun terakhir (yang sudah lewat). Pada umumnya buku tahunan ini berisi masalah statistik dan kejadian-kejadian penting selama setahun yang lewat”.

Sedangkan menurut Sjahrial-Pamuntjak(2000:110):

(21)

Selanjutnya menurut”buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi” (2004:89) “Buku tahunan adalah rujukan yang memuat ringkasan data mengenai negara, orang berprestasi dalam berbagai kegiatan, kejadian penting,dan sebagainya yang terjadi dalam jangka waktu satu dua tahun,juga sering disertai statistik”.

Menurut sulistyo basuki (2003:248) mendefenisikan:

Buku tahunan merupakan rekaman informasi tentang kejadian atau apa yang telah di capai. Baik oleh suatu lembaga atau organisasi tertentu, maupun lebih besar lagi suatu negara tertentu. informasi didalam buku tahunan tersusun secara sistematis mengikuti alur penyajian permasalahan secra keseluruhan, tidak di susun menurut abjad atau urutan entri. Namun buku tahunan yang digunakan sebagai suplemen suatu ensiklopedia susunannya seperti susunan entri ensiklopedi.

Dari ketiga pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa buku tahunan merupakaninformasi peristiwa berupa fakta data yang telah terjadi pada setahun sebelumnya, baik yang berbagai macam bidang, kejadian-kejadian, peristiwa penting dalam bentuk statistika.

E.Almanak

Almanak disebut juga sebagai bukti acuan yang berisi informasi yang berisi informasi mengenai hari libur, dan peristiwa penting dalam setahun dimana sistematika penyusunan informasi dibedakan pada kronologisasi penanggalan atau kalender.

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:28):

”Almanak adalah memuat ringkasan data menegenai negara, orang berprestasi dalam berbagai kegiatan, kejadian penting, dan sebagainya yang terjadi dalam jangka waktu satu dua tahun, sering disertai dengan statistik”

Sedangkan menurut Yusuf( 2005:15)

“Almanak adalah suatu publikasi tertentu yang memuat bermacam keterangan antara lain data statistik, ramalan cuaca, dan berbagai peristiwa penting lainnya disuatu saat dan tempat tertentu, termasuk informasi dalam bidang ilmu pengetahuan dalam jangka waktu tertentu”.

(22)

Almanak adalahjenis referensi yang memuat informasi yang mengenai kejadian yang penting, kegiatan dan perkembangan selama tahun yang berlalu, baik yang bersifat umum maupun terbatas pada satu negara atau pun mengenai suatu badan usaha. Umumnya di lengkapi dengan statistik dan data lain.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa almanak adalah buku tahunan yangmemuat informasi tentang kejadian dan perkembangan berbagai hal yang terjadi dalam jangka waktu yaitu jangka waktu hari, minggu, bulan dan tahunan, juga berisi data statistik

F. Direktori

Direktori yaitu daftar nama orang yang dan atau organisasi dalam bidang tertentu yang disusun secara sistematis. Ada yang disusun secara alfabetis, ada pula yang disusun memuat golongan ilmu pengetahuan. Biasanya disertai juga alamat, organisasi/orang atau bidang tertentu, jumlah staf, jenis kegiatan dan sebagainya. Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000:110):

“Direktori adalah uraian yang memuat nama, alamat, dan kegiatan badan usaha, organisasi, lembaga atau orang terkemuka dalam suatu profesi. Susunannya menurut abjad nama atau menurut satu bagan klasifikasi”.

Selanjutnya menurut yusuf (2005: 14)

Direktori sering juga disebut dengan buku alamat sebab didalamnya antara lain memuat alamat-alamat seseorang atau badan. buku ini berisi petunjuk bagaimana cara mudah untuk menemukan alamat-alamat seseorang, nomor telepon, dan keterangan lainnya tentang seseorang atau badan yang didaftarnya. Daftar alamat ini di susun berdasarkan urutan abjad nama orang dan badan.

(23)

G.Buku pedoman

Buku pedoman yaitu uraian yang dapat untuk dipergunakan untuk mengerjakan sesuatu. Juga merupakan petunjuk ringkas tetapi menyeluruh dalam suatu bidang. Dalam buku ini petunjuk-petunjuknya diberikan secara mendalam dan dilengkapi dengan gambar-gambar agar mudah digunakan.

Menurut yusuf (2005:14)

Buku pedoman dalam istilah sehari-hari disebut juga sebagai buku pintar ebab dengan membaca buku sejenis ini orang seolah menjadi pintar dan bisa lebih mengetahui akan sesuatu yang masih samar-samar sebelumnnya, serta memperlancar kegiatan yang akan dijalankan. biasanya buku pedoman ini berisi petunjuk praktis dalam melakukan sesuatu. Menurut syahrial Pamuntjak (2000:111)

“Buku pedoman ialah memuat informasi yang praktis untuk mengerjakan sesuatu, untuk belajar mengenaisesuatu atau memberiinformasi umum dalam bidang tertentu”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa buku pedoman adalah buku petunjuk yang praktis untuk menggunakan sesuatu atau belajar mengenai sesuatu yang memuat informasi umum dalam bidangnya.

H. Bibliografi

Bibliografi merupakan suatu acuan yang berisi daftar buku atau bahan pustaka yang disusun secara sistematis .

Menurut sulistyo basuki (2003:47),

”Bibliografi” berasal dari bahasa yunani kuno/ Greek”biblion” yang berarti buku dan ”grapein” berarti menulis. Kemudian arti ini berkembangan menjadi pengertian menulis tentang buku. Juga dapat di artikan sebagai daftar pustaka yang disusun menurut aturan maupun pola tertentu.

Sedangkan menurut Yusuf (2005:16):

“Bibliografi merupakan daftar buku-buku ( juga termasuk media lainnya) yang ada disuatu tempat. Bibliogarafi disusun berdasarkan urutan abjad nama, pengarang, judul, subjek, atau keterangan lain tentang buku”.

(24)

Bibliografi memberi informasi mengenai penerbitan, baik yang berupa buku maupun majalah. Keterangan yang diberikan adalah nama pengarang, judul, editor, nama penerbit dan tahun penerbit. Ada yang bersifat umum atau nasional dan tidak terbatas pada satu bidang. Ada juga bibliogafi pilihan yang isinya terbatas pada satu bidang.

Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa bibliografi merupakan menulis tentang buku berupa daftar-daftar yang disusun menurut prosedur berdasarkan abjad nama, pengarang, judul, subjek, dan keterangan lainnya.

I. Indeks

Majalah indeks adalah koleksi referensi yang memuat informasi mengenai keterangan majalah, keterangan lokasi yaitu nama pengarang, judul karangan, dan judul majalah yang disusun oleh sistematis.

Menurut sulistyo basuki (2003:189)

Pada umumnya indeks memuat daftar literature yang berupa artikel berupa majalah tulis apa saja yang telah diterbitkan dalam berbagai majalah atau dokumen bentuk lain mengenaisubjek tertentu. Informasi yang diberikan, selain subjek karya tulis sendiri, adalah informasi bibliografi antara lain pengarang, penyunting, judul, sumber, tahun dan sebagainya.

Selanjutnya M. Yusup (2005:50) mendefenisikan:

“Indek adalah daftar istilah yang disusun berdasarkan urutan abjad atau dengan susunan tertentu yang disertai keterangan yang menunjukkan istilah tersebut berada”.

Sedangkan Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000:111)

“Indeks adalah informasi yang memuat tentang karangan majalah. Indeks hanya keterangan lokasi, yaitu nama pengarang, judul karangan dan judul majalah, tahun , nomor, serta halaman, dimana karangan itu terdapat”.

(25)

J. Abstrak.

Abstrak merupakan uraian singkat yang dipadatkan dari suatu karangan atau artikel yang biasanya bersifat ilmiah. Dengan membaca abstrak, orang sudah mengetahui hal atau isi aslinya meskipun proses penelitiannya tidak tahu.

Menurut Sjahrial pamuntjak (2000:112)mendefenisikan:

“Abstrak memuat uraian atau keterangan tentang judul-judul literatur yang terdaftar. Abstrak memiliki kelengkapan informasi yang diberikan dalam tiap entri yang berupa inti karangan”.

Sedangkan menurut Yusuf (2005:16)

“Abstrak adalah uraian yang dipadatkan dari suatu karangan atau artikel yang biasanya bersifat ilmiah. Ia bisa dikumpulkan dalam satu jilid buku sehingga mudah pemanfaatannya”.

Dari pendapat diatas dapat di simpulkan majalah abstrak adalah uraian singkat dari suatu karangan yang berisi sari karangan, ringkasan karya tulis dilengkapi dengan data bibliografi sehingga memudahkan sistem temu balik informasinya.

K.Penerbitan pemerintah

Penerbitan pemerintah juga sering disebut dokumentasi pemerintahan yang merupakan karya yang dicetak dan di terbitkan atas biaya dan kewenangan pemerintah atau badan-badan pemerintah, antara lain lembaga atau badan resmi yang bernaung dibawah pemerintah, baik pusat maupun daerah, misalnya sekretariat negara, departemen pemerintahan, termasuk lembaga lain yang bersifat komersial, namun masih dibawah naungan pemerintahan atau negara.

Menurut Sulistyo-Basuki (2003:182)

Dilihat dari segi penggunaannya, penerbitan atau dokumen pemerintahan ini bisa di kelompokkan kedalam kategori berikut:

1.Rekaman administrasi negara atau pemerintahan

2.Dokumen penelitian para ahli termasuk sejumlah data dan statistik yang sangat besar nilainya, sampai pada masalah sains dan bisnis.

(26)

4. Perundang-undangan, peraturan, ketetapan pemerintah yang harus di ketahui oleh tiap warga negara maupun kelompok masyarakat tertentu seperti: pajak, undang-undang lalu lintas, undang -undang perkawinan, undang-undang pendidikan, dan lain-lain.

Menurut Yusuf (2005:53)

ada dua jenis terbitan yang termasuk rujukan terbitan pemerintah yaitu: 1.Grey Literature

Istilah ini yang digunakan untuk jenis bahan pustaka yang sukar didapatkan secara bebas. Jadi ada ada sejumlah terbitan yang hampir tidak mungkin didapatkan di toko-toko buku. Bahkan diperpustakaan tidak mudah ditemukan. Dengan kata lain tidak semua perpustakaan mempunyai koleksi jenis ini. Suatu perpustakaan dapat mengoleksi jenis bahan ini hanya karena mempunyai hubungan khusus dengan produsen bahan pustaka ini.

Jenis bahan pustaka ini adalah sebagai berikut: brosur makalah pertemuan, naskah kerjasama, disertasi, proseding seminar, laporan penelitian, dan berbagai publikasi yang tidak dapat ditemukan dipasaran.

2.Terbitan Pemerintah

terbitan pemerintah merupakan terbitan yang dicetak atas biaya pemerintah atau diterbitkan berdasarkan wewnang dari badan pemerintahan. Terbitan pemerintah biasanya mempunyai ciri resmi dan isinya bersifat memberi penerangan atau uraian. Terbitan pemerintah biasanya komersial maupun tidak komersial sangat beragam. Berkaitan dengan keragaman terbitan jenis ini, maka terdapat beberapa kriteria atau cara penggolongan yang bisa dilakukan. Apabila dipandang dari segi isinya terbitan pemerintah dapat dibagi menjadi tiga kelompok:

1.Catatan mengenai administrasi pemerintah.

2.Dokumen penelitian bagi para ahli, yang mencakup sejumlah statistk dan data yang mengenai ilmu pengetahuan dan bisnis

3.Sumber-sumber informasi populer. L.Sumber Ilmu Bumi/ Geographical Sources

Sumber informasi ini akan memberikan keterangan tentang kota, pulau, gunung, danau, sungai dan sumber-sumber alam maupun hasil karya manusia yang berkaitan dengan kealaman. Koleksi ini sangat berguna untuk penelitian sumber daya alam, peperangan, pariwisata, transportasi maupun kepentingan keilmuan yan lain.

(27)

1.Gazeter/gazetteers

Yakni kamus ilmu yang berupa daftar nama tempat yang disusun alfabetis. Disana disajikan informasi tiap-tiap tempat seperti lokasinya, statistik, sejarah maupun kebudayaannya.

Sebelum menggunakan gazeter ini sebaiknya dipahami lebih dahulu halaman-halaman penolongnya, daftar singkatan, cara penyusunan materi serta lembaran tambahan yang sering dimuat dalam apendiks.

2.Buku petunjuk /guidebook

Yakni buku pegangan/handbook untuk perjalanan yang memberikan informasi tentang kota, daerah maupun negara, museum dan lain-lain. Buku ini dipersiapkan untuk kepentingan wisata. Sebab juga dicantumkan nama hotel, stasiun, obyek wisata, tempat pendidikan, bank, dan lain-lain. guidebook ini sering menyajikan informasi secara deskriptif yang tidak ditemukan pada uraian gazeter maupu peta. Sebagian besar disusun dengan memperhatikan faktor perjalanan.

3.Atlas/atlases

Yakni suatu jilidan peta, gambar, lukisan, tabel, dan lain sebagainya dengan atau tanpa penjelasan deskriptif. Terbitan ini berupa terbitan tersendiri atau bisa pulamerupakan bagian dari satu atau beberapa jilid terbitan.

kita juga mendapatkan peta dimuat di ensiklopedia, majalah maupun surat kabar. Kata” atlas” pertama kali dipergunakan oleh Mercator. Atlas juga menunjukan tokohmitos yunani yang digambarkan sebagai orang yang gagah berani dan kuat yang memanggul bola dunia dipundaknya.

Selanjutnya Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000:111)

Sumber ilmu bumi adalah informasi dalam sumber ilmu berupa keterangan menegenai nama tempat, letak, deskripsi, identifikasi, jarak. Sumberienis ini dapat berbentuk atlas yang memuat peta, kamus geografi yang memuat uraian, dan buku wisatawan yang memuat informasi mengenai obyek wisata tempat rekreaksi, hotel restoran dan hal-hal lain yang berguna bagi wisatawan.

(28)

2.3 Tujuan Layanan Referensi

Setiap kegiatan pelayanan diperpustakaan bertujuan untuk membantu para pengguna mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan. Begitu juga dengan pelayanan referensi senantiasa memiliki beberapa tujuan bagi pelaksanaannya.

Pelayanan ini lebih dititikberatkan pada pelayanan individu agar mereka mampu mendayagunakan sumber-sumber rujukan itu. Kemandirian ini sangat penting untuk memperlancar tugas-tugas keperpustakaan. Juga mereka akan lebih menghemat tenaga dan waktu.

Menurut Sutarno (2006:34),

Pelayanan Referensi lebih dititikberatkan pada pelayanan individu agar mereka mampu mendayagunakan sumber-sumber rujukan itu. Kemandirian ini sangat penting untuk memperlancar tugas-tugas keperpustakaan. Juga mereka akan lebih menghemat tenaga dan waktu. Dengan demikian pelayanan ini harus memiliki tujuan-tujuan seperti berikut:

a.Membimbing pengguna jasa perpustakaan agar memanfaatkan semaksimal mungkin akan koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan. mereka diharapkan mampu mandiri dalam menggunakan sumber tersebut. b.Memilihkan sumber rujukan yang lebih tepat untuk menjawab pertanyaan dalam bidang tertentu.

c.Memberi pengarahan kepada pengguna untuk memperluas wawasan mereka dalam suatu topik, subjek, karena penjelasan suatu masalah diberikan oleh beberapa sumber dengan gaya yang berbeda.

d.Mendayagunakansumber rujukan semaksimal mungkin dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

e.Tercapainya efisiensi tenaga, biaya, dan waktu.

(29)

2.4 Fungsi Layanan Referensi

Untuk mencapai tujuan utama perpustakaan, layanan referensi harus dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.

Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi (2004:39) Beberapa fungsi layanan referensi adalah sebagai berikut:

1.Informasi

Memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai/pengunjung pepustakaan.

2.Bimbingan

Memberikan bimbingan kepada pemakai/pengunjung perpustakaan untuk mencari /menemukan bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang tepat sesuai dengan bidang masing-masing, dan bagaimana pula cara menggunakannnya untuk mencari/menemukan informasi yang dikehendaki.

3.Pemilihan/ penilaian

Memberikan petunjuk/pengertian tentang bagaimana cara memilih/menilai bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang bermutu dan berbobot ilmiah agar diperoleh sumber informasi yang berdayaguna maksimal.

2.5 Bimbingan Pengguna Koleksi Referensi

Kegiatan bimbingan penggunaan koleksi referensi merupakan aktifitas memberikan bimbingan atau keterampilan kepada pengguna perpustakaan secara efektif dalam rangka menunjang kegiatan belajar mereka. Beberapa pustakawan menyadari bahwa pengguna perlu akan bimbingan pengguna perlu akan bimbingan penggunaan koleksi referensi. Hal ini dimaksudkan agar koleksi referensi tersebut benar-benar digunakan.

Menurut Sutarno (2006:112):

(30)

pembinaan pengguna pada pelayanan referensi perpustakaan adalah sebagai berikut:

1.Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan,yaitu menuntun, mengarahkan, membimbing dan memberikan penjelasan tentang tata cara menggunakan fasilitas, menelusur sumber informasi, dan menggunakan pedoman perpustakaan yang lain.

2.Memberikan pendidikan pemakai, yakni kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan untuk menjelaskan semua tentang perpustakaan. diantaranya manfaat layanan referensi, tata tertip, layanan, klasifikasi serta partisipasi penggna pada perpustakaan. Semua inidikerjakan dalam rangka memberikan pengetahuan dna keterampilan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan, secara tepat tanpa banyak menghadapi kesulitan.

selanjutnya menurut “ buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi” (2004:95) Bimbingan pengguna adalah kegitan membimbing atau memberikan petunjuk kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efesien. Peserta pendidikan penggunaadalahsivitasakademika.

ada dua macam ragam bimbingan pengguna yaitu:

1.Orientasi perpustakaan, ialah pemdidikan pengguna untuk memperkenalkan perpustakaan secara umum kepda sivitas akademika. pendidikan ini meliputi kunjungan ke perpustakaan dan peragaan dengan sarana multimedia mengenai fasilitas dan pelayanan perpustakaan.

2.Tutorial perpustakaan, cara ini digunakan agar dapat menggunakan perpustakaan serta sumber informasi yang tersedia di perpustakaan dan di tempat lain, termasuk keterampilan dalam memanfaatkan berbagai media informasi sesuai dengan perkembangan teknologi.

(31)

menurut nomor klasifikasi, abjad pengarang, abjad subyek; kumpulan tabel seperti sumber ilmu (geografi) kemungkinan disusun menurut aturan tersendiri. Sumber ilmu ini kemungkinan disusun menurut istilah, seperti: kota, wilayah dan lain-lain.

2.6Peran Pustakawan

Pustakawan adalah Fasilitator yang memberikan pelayanan/jasa kepada masyarakat sesuai dengan misi yang di emban oleh badan induknya berdasarkan ilmu perpustakaan , dokumentasi dan informasi yang diperoleh melalui pendidikan.

Menurut undang-undang RI No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan pasal ayat8 dinyatakan bahwa,“pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”. Pustakawan memegang peran penting dalam penyelenggaraan tujuan dan fungsi Perpustakaan. Pustakawan juga merupakan faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya pelayanan kepada pengguna perpustakaan. Apabila seorang pustakawan kurang memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan, maka pelayanan tersebut dikatakan kurang berhasil.

(32)

1. Bahwa terciptanya hubungan yang baik antara petugas dengan pengunjung, suasana tenang, sikap Yang ramah dan suka membantu, tindakan yang efesien dan tepat adalah faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian.

2. Bahwa dipahami oleh petugas akan kedudukannya dalam melayani kebutuhan dan kepentingan pengguna.

3. Bahwa ditaati peraturan-peraturan pelayanan yang telah ditetapkan baik oleh petugas maupun oleh pengunjung.

4. Bahwa dipahami oleh petugas materi apa yang ada di perpustakaan, serta cara-cara dan alat-alat untuk menemukannya.

5. Bahwa di ketahui oleh pustakawan, perpustakaan lain mana yang memiliki koleksi yang berkaitan atau bersamaan dengan koleksi perpustakaan itu sendiri, supaya dapat menunjuk pengunjung kepada perpustakaan itu atau meminjam koleksi yang dicari oleh pengunjung.

(33)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai cita-cita bangsa ini harus lebih dahulu meningkatkan sumber daya manusia. Salah satunya adalah meningkatkan pendidikan,yakni pendidikan informal. Dalam hal ini pemerintah sangat berperan aktif dalam mendirikan sebuah perpustakaan. Yang mana perpustakaan salah satu menunjang pendidikan perguruan tinggi, tidak hanya bidang pendidikan melainkan juga pada instansi-instansi pemerintahandan lembaga-lembaga lainnya.

Perpustakaan merupakan koleksi atau sekumpulan koleksi buku dan bahan lainnya yang di organisasikan dan dipelihara untuk penggunaan/keperluan (membaca,konsultasi, belajar, meneliti), dikelola secara sistematis oleh pustakawan dan staf terlatih lainnya dalam rangka menyediakan layanan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Dalam usaha memenuhi kebutuhan informasi tersebut manusia terus berusaha menciptakan media baru penyedia informasi yang memberikan kepuasan kepada penggunanya. Dewasa ini di berbagai lembaga atau institusi terus berusaha meningkatkan penyediaan informasi yang lengkap danberkualitas, salah satunya dengan mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat informasi untuk mencapai tujuan dan fungsi dari perpustakaan tersebut.

(34)

maupun bahan pustaka yang lain.Dalam memenuhi keperluan dan kepentingan mahasiswa/mahasiswi perpustakaan perguruan tinggi memiliki beberapa layanan pengguna salah satunya ialah layanan koleksi referensi.

Layanan koleksi referensi memiliki peranan sebagai sumber rujukan, tepatnya untuk menjawab pertanyaan dalam bidang tertentu, memberi pengarahan kepada pengguna informasi, untuk memperluas wawasan, pengembangan ilmu pengetahuan serta tercapainya sumber-sumber informasi yang efesien namun guna maksimal. banyak orang beranggapan bahwa koleksi referensi merupakan buku/artikel yang dipakai sebagai sumber materi dari objek pengkajian atau studinya. Ada juga beranggapan koleksi referensi merupakan buku-buku yang harus dibaca di perpustakaan dan tidak boleh dipinjam untuk dibawa pulang. Adapun jenis koleksi referensi meliputi kamus, ensiklopedia, bibliografi, indeks, abstrak, almanak, direktori, buku tahunan, terbitan berkala, terbitan pemerintah dan lainnya. Arti penting pelayanan koleksi referensi bagi pengguna sangat beragam dan bervariasi, tergantung dari kebutuhan informasi masing-masing individu.Layanan koleksi referensi berbeda dengan layanan biasa karena dirancang secara khusus,terdiri dari banyak ragamnya dengan ciri khas yang mana masing-masing yang dapat menarik minat pengguna untuk menggunakan. Layanan ini menyediakan buku-buku yang hanya bisa dibaca dan tidak boleh dipinjam karena pengguna mempunyai kesamaan kebutuhan informasi yang hendak di gunakan oleh pengguna.

Unit layanan referensi merupakan unit rujukan, dimana pustakawan bagian referensi harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang cukup agar mampu menjawab berbagai ragam pertanyaan pengguna sebagai bentuk kegiatan referensi.Hal ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kebutuhan informasi masyarakat sebagai pengguna terhadap layanan referensi dengan tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pengunaan layanan referensi oleh masyarakat pengguna.

(35)

pengunjung memiliki memiliki minat yang cukup bervariatifterhadap koleksi layanan referensi.

Perpustakaan Universitas Negeri Medan, sebagai unit pelayanan teknis, mempunyai tugas menyediakan informasi bagi kebutuhan sivitas akademik. Perpustakaan Universitas Negeri Medan menyajikan berbagai jenis layanan salah satunya adalah pelayanan koleksi referensi. Mengingat arti pentingnya pelayanan koleksi referensi bagi mahasiswa,dosen dan pengguna lainnya dari berbagai fakultas Perpustakaan Universitas Negeri Medan yaitu memperoleh informasi yang mendukung kegiatan studinya. Pengunjung Perpustakaan yangdatang untuk memanfaatkan layanan referensi kurang lebih sebanyak 20 orang per harinya. Hal tersebut dapat menunjukkan koleksi layanan referensi sangat penting bagi pengguna.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menetapkan judul kertas karya ini dengan judul“ Pelayanan Referensi Pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan”

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah:

1.Untuk mengetahui jenis koleksi referensi apa saja yang dimiliki oleh Perpustakaan Universitas Negeri Medan.

2.Untuk mengetahui prosedur pelayanan referensi Perpustakaan yang terdapat di Universitas Negeri Medan.

3.Untuk mengetahui kendala-kendala yang ada di dalam pelayanan referensi pada Universitas Negeri Medan

1.3Ruang Lingkup

(36)

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan ialah pengumpulan datapada penulisan kertas karya ini adalah.

1.Studi Kepustakaan, yaitu membaca dan mempelajari literatur, baik dalam bentuk buku maupun tulisan ilmiah yakni jurnal,makalah yang berhubungan dengan pelayanan referensi.

2.Observasi, penulis melakukan pengamatan langsung kebagianpelayanan referensi pada Perpustakaan Universitas Negeri Medan.

(37)

PELAYANAN REFERENSI PADA PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

KERTAS KARYA

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) dalam bidang Perpustakaan dan

Informasi

OLEH:

PURNAMA BUTARBUTAR 122201021

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN D3

(38)

LEMBAR PERSETUJUAN

JudulKertasKarya

: Pelayanan Referensi Pada Perpustakan

Universitas Negeri Medan

Oleh

: Purnama Butarbutar

NIM

: 122201021

DosenPembimbing : Dra.Zurni Zahara Samosir, M. Si

NIP

:

TandaTangan

: ________________

19560716197903 2 002

Tanggal

: ________________

DosenPembaca

: Dr. Irawaty A. Kahar, M.pd

NIP

: 19511119198601 2 001

TandaTangan

: ________________

(39)

LEMBAR PENGESAHAN

JudulKertas Karya

: Pelayanan Referensi Pada Perpustakaan

Universitas Negeri Medan

Oleh

: Purnama Butarbutar

NIM

: 122201021

PROGRAM STUDI D-III PERPUSTAKAAN

Ketua Jurusan

: Dra. ZaslinaZainuddin, M.Pd

NIP

: 19570407 198603 2 001

Tanda Tangan

:_________________

(40)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran tuhan Yesus Kristus yang mana karena kasih penyertaan dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan sebaik-baiknya.

kertas karya ini berjudul “Pelayanan Referensi Perpustakaan Universitas Negeri Medan”. Penulisankertas karya ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan perkuliahan pada Diploma Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih sangat sederhana dan masih jauh dari kesempurnaan karena disebabkan oleh keterbatasan waktu dan kemampuan penulis dalam penguasaan dan pengalaman. Untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati menerima saran dan kritik daripada pembaca yang sifatnya membangun . Penulis menyadari bahwa kertas ini dapat diselesaikan berkat bantuan, bimbingan dan petunjuk , oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada:

1. Bapak Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dra. Zaslina Zainuddin, M.Pd selaku ketua program D-III Perputakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Zurni zhara samosir, M. Si selaku dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas karya ini.

4. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M. Pd selaku dosen pembaca penulis yang telah membantu penyempurnaan kertas karya ini.

5. Seluruh staf pengajar di Program Studi D3 Perpustakaan yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah.

(41)

7. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ayah tercinta Sori Butarbutar dan Ibu tersayang M.Nurpita br Pasaribu yang menjadi semangatdan inspirasi penulis untuk segera wisuda, dan atas semua kasih sayangnya puji Tuhan dapat menyelesaikan kertas karya ini.

8. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Masrita Butarbutar, Rina juwita Butarbutar, lambok Butarbutar, Evi ramatio butarbutar, Parluhutan Butarbutar, Sartika Butarbutar, Marintan Butarbutar selaku kakak dan abang yang selalu memberikan nasehat dan dukungan dalam proses penyelesaian kertas karya ini.

9. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabatku yaitu Yanti situmorang, Karbina yunita Banurea, Novi Ginting dan teman-teman semua stambuk 2012 IMIP yang selalu menyemangati penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna disebabka keterbatasan pengetahuan , kemampuan, ilmu serta pengalaman penulis dalam hal ini. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis menerima kritik serta saran yang dapat menyempurnakan kertas karya ini.

Akhir kata penulis berharap semoga kertas karya ini membawa manfaat bagi setiap orang yang membacanya. Semoga Tuhan Maha Esa memberkati kita, amin.

Medan, Juli 2015 Penulis

(42)

DAFTAR ISI

2.2 Pengertian Layanan Referensi Perguruan Tinggi ... 7

2.3 Jenis Koleksi Referensi ... 7

2.4 Tujuan Layanan Referensi ... 18

2.5 Fungsi Layanan Referensi ... 19

2.6 Bimbingan Penggunaan Koleksi Referensi ... 19

2.7 Peran Pustakawan ... 21

3.4 Koleksi Referensi Perpustakaan UNIMED ... 28

3.5 Kinerja Pelayanan Referensi ... 30

3.6 Kendala Pelayanan Referensi Perpustakaan UNIMED ... 32

BAB IV KESIMPULAN ... 33

4.1 Kesimpulan ... 33

4.2 Saran ... 33

Gambar

Tabel 3.1 : Data Koleksi  Referensi Perpustakaan Universitas Negeri Medan

Referensi

Dokumen terkait

Perpustakaan umummerupakan tempat atau lokasi yang menghimpun koleksi buku, bahan tercetak serta terekam untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum dapat di artikan

Pemilihan bahan pustaka artinya memilih buku untuk perpustakaan, seleksi buku berarti juga proses menolak atau menerima buku tertentu untuk menjadi koleksi perpustakaan. Bahan

Memberikan bimbingan kepada para pemakai perpustakaan untuk mencari bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang tepat sesuai dengan bidang masing-masing, dan bagaimana

Kalau dari segi koleksi tercetak, koleksi atau buku-buku apa saja yang paling diutamakan untuk dikembangkan di Perpustakaan UNP

sehingga untuk minat membaca rendah, koleksi buku perpustakaan sekolah lengkap memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan koleksi buku perpustakaan sekolah

Perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustakan secara sistematis untuk digunakan

Penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Penggunaan Software SIM- PUS Pada Input Data Koleksi Bahan Pustaka Di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta” ini

1) Perpustakaan harus memfasilitasi berbagai aktifitas seperti: belajar kelompok, penelitian sederhana, dan membaca tenang. 2) Koleksi buku, bahan-bahan penelitian, komputer