• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Perjalanan Wisata dengan Metode Greedy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perencanaan Perjalanan Wisata dengan Metode Greedy"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanpa disadari, masyarakat Indonesia mulai menunjukkan ketertarikan untuk

melakukan perjalanan wisata, baik di dalam ataupun di luar negeri. Selain itu,

masyarakat Indonesia, juga sudah mulai memanfaatkan beberapa blog ataupun portal

berita sebagai referensi dalam melakukan pemilihan lokasi wisata (Adhikara,2010).

Tidak hanya itu, masyarakat Indonesia juga menggunakan jasa online travel dalam

melakukan pengecekan hingga pemesanan harga. Hal ini membuat pengelola bisnis

travel, mengambil langkah dengan membuka paket wisata perjalanan / spesial-trip.

Agen travel menyediakan layanan tersebut, untuk memberikan pilihan kepada calon

wisatawan, dimana pihak agen travel telah menentukan kapan harus melakukan

keberangkatan, kapan harus sudah tiba di lokasi peninapan, pada rentang waktu

tertentu wisatawan dapat melakukan apa saja, dst. Calon wisatawan hanya perlu

melihat rencana perjalanan yang telah disiapkan oleh agen travel (Pradlatiningtyas,

2015).

Walaupun agen travel, telah menyediakan paket seperti yang telah disebutkan

sebelumnya, bagi beberapa calon wisatawan, harga / cost yang diberikan oleh pihak

agen travel umumnya sudah termasuk biaya jasa, baik berupa biaya jasa pemesanan

transportasi, akomodasi, dan biaya lainnya. Apalagi kesan yang didapat merupakan

kesan yang kaku, karena jadwal sudah ditentukan oleh pihak lain, bahkan tidak dapat

memberikan kepuasan bagi seluruh wisatawan. Lain jika halnya calon wisatawan

mencoba membuat sendiri rencana perjalanan mereka. Calon wisatawan dapat

menggunakan berbagai fasilitas yang terdapat dalam dunia maya. Calon wisatawan

dapat menggunakan mesin pencarian untuk melakukan riset terhadap daerah wisata

yang diingini, selain itu calon wisata dapat menggunakan mesin pencarian untuk

mencari ulasan (review) dari wisatawan lainnya, yang biasanya dituliskan dalam

sebuah website. Sehingga calon wisatawan dapat membuat rencana perjalanan

(2)

Membuat rencana perjalanan sendiri terlihat sederhana, dengan memanfaatkan

kemajuan teknologi web (Adhikara, 2010), calon wisatawan dapat memilih sendiri

informasi apa yang ia inginkan. Akan tetapi, calon wisatawan akan mengalami

kendala apabila ia akan berpergian dalam rentang waktu tertentu dan ingin

mengunjungi beberapa tempat. Hal ini akan sangat mempengaruhi bagaimana calon

wisatawan memilih bagaimana ia dapat sampai ketempat tersebut; dimana ia harus

menginap, apakah di tengah kota, apakah dekat dengan pusat perbelanjaan, atau

memilih tempat menginap yang dekat pusat buah tangan, apakah dekat dengan stasiun

transportasi public; selain itu memilih transportasi apakah yang akan digunakan untuk

mencapai tempat tujuan selanjutnya; pada pukul berapa ia harus sudah keluar dari

hotel agar dapat menuju tempat selanjutnya. Automatic Itinerary Planning merupakan

topik penelitian yang telah mulai diteliti sejak lama. Beberapa penelitian telah

dilakukan dengan menentukan tempat tujuan (Point of Interest) (Chen, 2014). Selain

itu juga dilakukan pendekatan dengan menggunakan Semantic Web dalam proses

pencarian informasi, beberapa penelitian mengenai Itinerary Planning Service

memanfaatkan metode graph dalam menentukan rute yang akan dituju salah satu

metode graph adalah greedy (Robin,1991), dalam hal ini penulis melakukan penelitian

itinerary planning service dengan menggunakan algoritma greedy sebagai metode

untuk memberikan rekomendasi rute perjalanan wisata yang akan dituju, dan

menggunakan tambahan service API (Application Programming Interface) sebagai

memberikan informasi jarak tempuh dan waktu tempuh menuju lokasi tujuan.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam merencanakan sebuah perjalanan wisata, banyak faktor yang dijadikan bahan

pertimbangan. Ada beberapa faktor utama yang dijadikan bahan pertimbangan dalam

merencanakan perjalananan wisata, diantaranya, jalur perjalanan yang dipilih, tempat

penginapan, jarak lokasi penginapan dengan tempat wisata dan stasiun transportasi

umum. Banyaknya faktor pertimbangan menyulitkan proses penyusunan rencana

perjalanan wisata, oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat

(3)

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang telah dirumuskan,

maka diperlukan batasan masalah. Dalam penelitian batasan masalah diuraikan

sebagai berikut :

1. Alat transportasi yang digunakan merupakan pesawat dan kereta api.

2. Pemilihan akomodasi dengan antaralain kriteria, dekat daerah wisata atau

dekat sarana transportasi umum.

3. Rute perencanaan wisata maksimal 3 rute wisata perjalanan dalam satu hari.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem automatic itinerary

planning untuk mempermudah merencanakan perjalanan wisata.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Dapat menjadi salah satu pilihan dalam melakukan perencanaan perjalanan.

2. Menjadi pengetahuan baru bagi penulis dalam bidang information retrieval,

penggunaan Public API.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan bahan-bahan pustaka, berupa berupa

jurnal, proceeding, buku yang berkaitan dengan Public API, perencanaan

perjalanan.

2. Analisis Permasalahan

Pada tahap ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan untuk lebih

memahami mengenai Public API, perencanaan perjalanan, kemudian melakukan

(4)

3. Perancangan

Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat lunak yang dibangun, seperti

perancangan proses dan antarmuka. Proses perancangan dilakukan berdasarkan

hasil analisis studi literatur.

4. Implementasi

Pada tahap ini dilakukan pengkodean perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi

yang ditentukan.

5. Pengujian

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun

dengan menggunakan data yang telah dikumpulkan dan memastikan bahwa

proses yang dilakukan berjalan sesuai dengan harapan.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari lima bagian utama sebagai berikut :

Bab 1 : Pendahuluan

Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2 : Landasan Teori

Pada tahap ini akan dilakukan studi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan

sistem Itenerary Planning Service baik yang berasal dari buku, jurnal, maupun dari

internet.

Bab 3 : Analisis dan Perancangan

Pada tahap ini akan dilakukan analisis sistem automatic itinerary planning dan

perancangan aplikasi mengenai skripsi ini, seperti : menjabarkan pseudocode,

pemodelan aplikasi, penjabaran algoritma dalam Itenerary Planning Service dan

(5)

Bab 4 : Implementasi dan Pengujian

Bab ini berisi pembahasan tentang implementasi sistem Itenerary Planning Service

yang disusun pada Bab 3.

Bab 5 : Kesimpulan dan Saran

Bab ini memuat kesimpulan dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan

Referensi

Dokumen terkait

Bermula pada ketidakberhasilan Taman Nasional untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada di Pulau Kapota, Dinas Pariwisata mulai mendekati Pak Suhairi, yang

Penambahan arang dan abu sekam dengan proporsi yang berbeda tidak dapat memperbaiki sifat fisik tanah liat, tetapi dapat meningkatkan pertumbuhan kacang hijau,

Perkolasi adalah cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Alat yang digunakan untuk perkolasi

Danise dan Robert (2009:107), mengemukakan bahwa strategi investasi yang berdasarkan kepemilikan modal dari dalam perusahaan (modal sendiri) memiliki hubungan

Berdasarkan hasil analisis trend yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa art therapy dapat menurunkan gejala depresi pada emerging adult dengan ketidakpuasan

SKPD PENERIMAAN PEMBIAYAAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN.

Ada dua aspek yang menjadi fokus respons mahasiswa terhadap kegiatan pembelajaran yang diberikan ke mahasiswa, yaitu (1) respons mahasiswa terhadap perangkat pembelajaran dan

Eutiroidisme adalah suatu keadaan hipertrofi pada kelenjar tiroid yang disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada di bawah normal sedangkan kelenjar