• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN AUTENTIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK DARI PHET INTERACTIVE SIMULATION.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENILAIAN AUTENTIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK DARI PHET INTERACTIVE SIMULATION."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PHET INTERACTIVE SIMULATION

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Teknik Elektro

oleh

Rizal Muhammad Ramdhan E.0451.1102385

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS

SIMULASI ELEKTRIK DARI

PHET

INTERACTIVE SIMULATION

oleh

Rizal Muhammad Ramdhan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Rizal Muhammad Ramdhan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

RIZAL MUHAMMAD RAMDHAN E.0451.1102385

PENILAIAN AUTENTIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK DARI

PHET INTERACTIVE SIMULATION

Disetujui dan disyahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

Dr. Jaja Kustija, M.Sc. NIP. 19591231 198503 1 022

Pembimbing II,

Wawan Purnama, S.Pd, M.Si. NIP. 19671026 199403 1 004

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro,

(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENILAIAN

AUTENTIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK DARI PHET INTERACTIVE

SIMULATION” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak

sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari

ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain

terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015

Yang membuat pernyataan,

Rizal Muhammad Ramdhan

(5)

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, karena

atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis telah dapat menyelesaikan

skripsi kependidikan ini dengan sebaik-baiknya. Dan tidak lupa pula, shalawat

serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi

wa salam beserta keluarga dan para sahabat Beliau.

Makalah skripsi kependidikan ini merupakan suatu bentuk pemaparan

secara tertulis terhadap kegiatan-kegiatan penelitian yang telah dilakukan penulis

di SMK Negeri 4 Bandung di Jl. Kliningan No. 6 Bandung. Adapun

tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan penulis sebagai bentuk prosedur penelitian,

mulai dari tahap awal (persiapan), tahap pelaksanaan dan tahap akhir, semuanya

dirangkum dalam skripsi kependidikan ini.

Tujuan penulisan skripsi kependidikan ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Departemen Pendidikan Teknik

Elektro (DPTE) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), serta sebagai sarana

untuk berbagi cerita dan pengalaman guna mengembangkan pengetahuan kita

semua berkaitan dengan penerapan penilaian dan model pembelajaran

menyenangkan dengan pendekatan ilmiah yang diimplementasikan dalam

kurikulum 2013.

Seperti peribahasa “tak ada gading yang tak retak”, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak agar

penulisan skripsi kependidikan ini kedepannya dapat lebih baik lagi.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah skripsi kependidikan ini dapat

bermanfaat dan menjadi sumber informasi yang menarik bagi kita semua. Semoga

Allah SWT meridai para pencari ilmu yang tidak pernah lelah mencari ilmu

pengetahuan dengan cara membaca dan bertukar informasi. Amin.

Bandung, Agustus 2015

(6)

materil, serta do’a dari berbagai pihak, maka skripsi kependidikan ini tidak akan

dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

setulusnya kepada semua pihak yang telah bersedia untuk meluangkan waktu dan

pikirannya kepada penulis dalam proses pengerjaan skripsi ini, yaitu kepada :

1. Kedua orang tua, Ibu dan Ayah tercinta yang tanpa henti memberikan nasehat

yang baik serta do’a yang berkah, dan dorongan moril maupun materil yang

tiada henti.

2. Yth. Ibu Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.Si., selaku Ketua Departemen Pendidikan

Teknik Elektro, FPTK Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Yth. Ibu Ir. Arjuni Budi P, MT., selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik

Elektro.

4. Yth. Bapak Dr. Jaja Kustija, M.Sc., selaku dosen pembimbing I yang telah

banyak memberikan masukan dan arahan, serta nasehat yang positif terkait

dengan penulisan makalah dan prosedur penelitian skripsi ini.

5. Yth. Bapak Wawan Purnama, S.Pd, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang

telah banyak memberikan masukan dan arahan, serta nasehat yang positif

terkait dengan penulisan makalah dan prosedur penelitian skripsi ini.

6. Yth. Bapak Drs. Iwa Wiswara Syamsu, M. MPd, selaku kepala SMK Negeri

4 Bandung yang telah menerima dengan baik dan memberikan kesempatan

kepada penulis untuk dapat melakukan penelitian.

7. Yth. Ibu Hj. Dra Putri Elfia, selaku ketua jurusan Teknik Instalasi Tenaga

Listrik yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di kelas

TITL.

8. Yth. Ibu Leni Suherti Melani S.Pd., selaku guru mata pelajaran Dasar

Pengukuran Listrik di SMK Negeri 4 Bandung yang telah banyak memberi

bantuan.

9. Kepada seluruh staf pengajar/guru dan bidang kerja di SMK Negeri 4

(7)

wawancara berkaitan dengan proses penelitian.

11. Kepada saudari Destiana Virgiani, yang tidak lelah memberi motivasi dan

dukungan selama menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada keluarga besar Pramuka SMPN 1 Banjaran yang merupakan keluarga

kedua bagi penulis.

13. Kepada Pramudita, rekan-rekan PTE-B, rekan-rekan konsentrasi listrik

tenaga, rekan-rekan BOEMI, rekan-rekan HME, rekan-rekan KKN 2014, dan

rekan-rekan PPL 2015 yang selalu membantu dan menyemangati untuk

menyelesaikan skripsi ini.

14. Serta teman – teman DPTE dan lainnya yang sama-sama berjuang dan saling

memberikan motivasi dan dukungan.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan-kebaikan dan bantuan yang telah

diberikan kepada penulis. Amin.

Bandung, Agustus 2015

Penulis

(8)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI Inkuiri Berbasis Simulasi Elektrik dari PhET Interactive Simulation” merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode eksperimen dengan bentuk desain Pre-Experimental Design dengan One Group Pretest – Posttest Design yang diterapkan pada peserta didik kelas X jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 4 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah kecenderungan hasil belajar siswa terhadap penerapan pelaksanaan penilaian autentik dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis simulasi elektrik pada mata pelajaran Dasar Pengukuran Listrik ditinjau dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk mengetahui evaluasi siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, dilakukan serangkaian observasi dan melakukan test pada setiap pertemuan agar dapat diketahui perkembangan setiap pertemuannya. Hasil penelitian ditinjau dari aspek kognitif menunjukkan bahwa hasil dari pretest menunjukkan rata-rata hasil 51,2, untuk posttest-1 74,07, posttest-2 79,66, posttest-3 78,43 dan hasil rata-rata keseluruhan posttest adalah 77,39 sehingga didapat N-gain sebesar 0,502. Pada aspek afektif, rata-rata nilainya pada pertemuan pertama adalah 3,4, pertemuan kedua 3,35, dan pertemuan ketiga 3,8. Kemudian hasil penilaian psikomotor menunjukkan hasil pada pertemuan pertama, 2,34, pertemuan kedua 2,89, dan pertemuan ketiga 3,44. Berdasarkan data-data tersebut sudah menunjukkan perbaikan pada semua ranah dibuktikan dengan nilai yang sudah melebihi KKM (2,67/66-70), maka dapat disimpulkan bahwa penelitian penerapan pelaksanaan penilaian autentik dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis simulasi elektrik dikategorikan baik dan berhasil.

Kata Kunci : Penilaian autentik, pembelajaran inkuiri, simulasi elektrik, PhET

(9)
(10)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ...i

ABSTRAK ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMAKASIH ...iv

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...ix

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR LAMPIRAN ...xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Rumusan Masalah Penelitian ...2

C. Tujuan Penelitian...2

D. Manfaat Penelitian...3

E. Struktur Organisasi Skripsi ...4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...5

A. Tinjauan Hasil Belajar...5

1. Aspek Kognitif ...6

2. Aspek Afektif ...8

3. Aspek Psikomotor ...9

B. Penilaian Autentik ...10

1. Pengertian Penilaian Autentik ...10

2. Pengumpulan Informasi Melalui Penilaian Autentik ...12

3. Fungsi Penilaian ...13

4. Jenis Penilaian Autentik ...14

C. Model Pembelajaran Inkuiri ...15

(11)

2. Tahapan Kegiatan Model Pembelajaran Inkuiri...16

D. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran Elektro ...20

1. Pemanfaatan Perangkat Lunak Simulasi Visual...20

2. Mengenal PhET Interactive Simulation ...21

E. Hasil Penelitian yang Relevan...24

F. Rangkaian Seri Arus Bolak-balik...26

1. Rangkaian Seri R dan L ...26

2. Rangkaian Seri R dan C ...27

3. Rangkaian Seri R, L dan C ...27

4. Rangkaian Paralel R dan L ...29

5. Rangkaian Paralel R dan C...30

6. Rangkaian Paralel R, L dan C ...31

BAB III METODE PENELITIAN ...33

A. Desain Penelitian ...33

B. Partisipan ...34

C. Populasi dan Sampel ...34

D. Instrumen Penelitian...35

1. Instrumen Tes ...35

2. Instrumen Observasi...36

3. Pengujian Instrumen...38

E. Prosedur Penelitian...42

1. Tahap Persiapan Penelitian ...42

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ...43

3. Tahap Akhir Penelitian...44

F. Analisis Data ...45

1. Analisis Data Pretest, Posttest, dan N-Gain ...45

2. Uji Normalitas ...46

(12)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ...50

A. Tahapan Penelitian ...50

1. Studi Pendahuluan ...50

2. Gambaran Umum Penelitian ...51

B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian...53

1. Hasil Uji Validitas Instrumen...53

2. Hasil Uji Reliabilitas ...54

3. Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal ...55

4. Hasil Uji Daya Pembeda ...55

C. Analisis Data Ranah Kognitif ...56

1. Analisis Data Pretest, Posttest, dan N-gain ...56

2. Pengujian Normalitas Data Ranah Kognitif...60

3. Uji Hipotesis (t-test) ...61

D. Analisis Data Ranah Afektif ...63

E. Analisis Data Ranah Psikomotor...68

F. Pembahasan Hasil Penelitian ...72

G. Matriks Penelitian ...76

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ...77

A. Simpulan...77

B. Implikasi dan Rekomendasi ...77

DAFTAR PUSTAKA ...79

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design ...32

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen kognitif ...35

Tabel.3.3 Pengamatan Ranah Afektif ...36

Tabel 3.4 Instrumen Ranah psikomotor ...37

Tabel. 3.5 Konversi nilai pada kurikulum 2013...38

Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas Soal ...40

Tabel 3.7 Indeks kesukaran ...41

Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda ...42

Tabel 3.9 Kriteria N-gain ...44

Tabel 4.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ...48

Tabel 4.2 Validitas Item Soal Berjumlah 40 Butir Soal...50

Tabel 4.3 Validitas Item Soal Berjumlah 17 Butir Soal...50

Tabel 4.4 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal dengan 26 Butir Soal ...51

Tabel 4.5 Hasil Uji Taraf Kesukaran Soal dengan 11 Butir Soal ...51

Tabel 4.6 Hasil Uji Daya Pembeda Soal dengan 26 Butir Soal ...52

Tabel 4.7 Hasil Uji Daya Pembeda Soal dengan 11 Butir Soal ...52

Tabel 4.8 Hasil Uji Pretest, Posttest, dan Normalisasi Gain Ranah Kognitif ...53

Tabel 4.9 Deskripsi Data N-gain...55

Tabel 4.10 Penyebaran N-gain ...56

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Normalitas Liliefors Pretest Ranah Kognitif ...57

Tabel 4.12 Penilaian Afektif Hari Pertama ...59

(14)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

Tabel 4.14 Penilaian Afektif Hari Ketiga...61

Tabel 4.15 Penilaian Keseluruhan Ranah Afektif ...62

Tabel 4.16 Penilaian Psikomotor Hari Pertama ...64

Tabel 4.17 Penilaian Psikomotor Hari Kedua ...65

Tabel 4.18 Penilaian Psikomotor Hari Ketiga...66

Tabel 4.19 Penilaian Keseluruhan Ranah Psikomoto r ...67

Tabel 4.20 Matriks Penelitian ...76

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Tampilan Awal PhET ...24

Gambar 2.2 Pengoperasian PhET dengan rangkaian seri R-L-C dan ke beban ...24

Gambar 2.3 Penggunaan Fitur- fitur yang ada di dalam simulasi PhET...25

Gambar 2.4 Rangkaian R dan L ...25

Gambar 2.5 Vektor Tegangan dan Arus rangkaian R dan L ...25

Gambar 2.6 Rangkaian seri R dan C ...26

Gambar 2.7 Vektor tegangan dan arus rangkaian seri R dan C ...26

Gambar 2.8 Rangkaian R-L-C ...27

Gambar 2.9 Diagram vektor tegangan R, L dan C ...27

Gambar 2.10 Rangkaian R dan L paralel ...28

Gambar 2.11 Rangkaian paralel R dan C ...29

Gambar 2.12 Gambar rangkaian paralel R, L dan C ...30

Gambar 2.13 Vektor rangkaian R-L-C paralel dalam keadaan resistif ...31

Gambar 2.14 Vektor rangkaian R, L dan C paralel dalam keadaan induktif ...31

Gambar 2.15 Vektor rangkaian R-L-C paralel dalam keadaan kapasitif ...31

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ...45

Gambar 4.1 Grafik rata-rata nilai posttest tiap pertemuan ...54

Gambar 4.2 Grafik hasil data tes awal dan tes akhir ...54

Gambar 4.3 Histogram data N-gain ...55

(15)

Gambar 4.5 Uji Pihak Kanan ...58

Gambar 4.6 Rata-rata Nilai Afektif Tiap Pertemuan ...63

Gambar 4.7 Rata-rata Nilai Psikomotor Tiap Pertemuan ...68

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

LAMPIRAN A-1 SILABUS DAN PROGRAM SEMESTER

LAMPIRAN A-2 WAWANCARA AWAL DENGAN GURU DAN MURID

LAMPIRAN A-3 JADWAL TUGAS MENGAJAR GURU

LAMPIRAN A-4 BERITA ACARA PENELITIAN

LAMPIRAN A-5 KISI-KISI INSTRUMEN UJI COBA KOGNITIF

LAMPIRAN A-6 INSTRUMEN UJI COBA KOGNITIF

LAMPIRAN A-7 HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LAMPIRAN A-8 HASIL UJI TINGKAT KESUKARAN

LAMPIRAN A-9 HASIL UJI DAYA PEMBEDA

LAMPIRAN B

LAMPIRAN B-1 KISI-KISI INSTRUMEN KOGNITIF PENELITIAN

LAMPIRAN B-2 SOAL INSTRUMEN KOGNITIF

LAMPIRAN B-3 INSTRUMEN PENELITIAN POSTTEST PERTEMUAN 1

LAMPIRAN B-4 INSTRUMEN PENELITIAN POSTTEST PERTEMUAN 2

(16)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

LAMPIRAN B-6 RUBRIK INSTRUMEN AFEKTIF

LAMPIRAN B-7 RUBRIK INSTRUMEN PSIKOMOTOR

LAMPIRAN B-8 RPP DAN JOBSHEET PERTEMUAN 1

LAMPIRAN B-9 RPP DAN JOBSHEET PERTEMUAN 2

LAMPIRAN B-10 RPP DAN JOBSHEET PERTEMUAN 3

LAMPIRAN C

LAMPIRAN C-1 DATA HASIL PRETEST

LAMPIRAN C-2 DATA HASIL POSTTEST PERTEMUAN 1

LAMPIRAN C-3 DATA HASIL POSTTEST PERTEMUAN 2

LAMPIRAN C-4 DATA HASIL POSTTEST PERTEMUAN 3

LAMPIRAN C-5 DATA PENINGKATAN N-GAIN

LAMPIRAN C-6 UJI NORMALITAS PRETEST

LAMPIRAN C-7 UJI NORMALITAS POSTTEST

LAMPIRAN C-8 UJI NORMALITAS N-GAIN

LAMPIRAN D

LAMPIRAN D-1 PERHITUNGAN MANUAL UJI VALIDITAS

LAMPIRAN D-2 PERHITUNGAN MANUAL UJI RELIABILITAS

LAMPIRAN D-3 PERHITUNGAN MANUAL UJI TINGKAT KESUKARAN

LAMPIRAN D-4 PERHITUNGAN MANUAL UJI DAYA PEMBEDA

LAMPIRAN D-5 PERHITUNGAN MANUAL N-GAIN TERNORMALISASI

LAMPIRAN D-6 PERHITUNGAN MANUAL UJI NORMALITAS

LAMPIRAN D-7 PERHITUNGAN MANUAL UJI HIPOTESIS

LAMPIRAN D-8 TABEL KONSULTASI DISTRIBUSI T

LAMPIRAN D-9 TABEL KONSULTASI DISTRIBUSI R

LAMPIRAN D-10 TABEL KONSULTASI DISTRIBUSI L

LAMPIRAN D-11 FOTO-FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

(17)

LAMPIRAN E-1 SURAT PENELITIAN

LAMPIRAN E-2 LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI

(18)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu tugas guru selain menyusun program pembelajaran dan

mengimplementasikannya di dalam kelas adalah melakukan penilaian.

Penilaian sebagai proses pengumpulan informasi tentang peserta didik tidak

dapat dipisahkan keberadaannya dengan pembelajaran. Perubahan elemen

standar isi pada Kurikulum 2013 membuat guru yang selama ini menggunakan

penilaian tradisional harus mengubah penilaiannya yaitu menjadi penilaian

autentik berdasarkan tuntutan kurikulum. Penilaian autentik pada kurikulum

2013 yaitu seperti yang dijelaskan oleh Mulyasa (2013, hlm. 66) dari yang

berfokus pada pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis

kemampuan melalui penilaian proses, portofolio dan penilaian output secara

utuh dan menyeluruh. Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang standar Nasional

Pendidikan dalam pasal 64 ayat 1 dinyatakan bahwa penilaian hasil belajar

yang dilakukan oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk

memantau proses, kemajuan dan perbaikan. Pasal 19 ayat 3 dinyatakan bahwa

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah penilaian menggunakan

berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus

dikuasai, dan teknik penilaian tersebut dapat berupa tes tertulis, observasi,

praktek dan penugasan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Neneng Kusmijati tahun 2014

mengenai “Penerapan Penilaian Autentik Sebagai Upaya Memotivasi Belajar

Peserta Didik” didapatkan kesimpulan bahwa penilaian autentik menyentuh

beberapa aspek non kognitif sehingga dapat membangkitkan sikap-sikap dan

mengaktifkan motif-motif tertentu yang bersifat fundamental dalam

memperbaiki prestasi belajar peserta didik. Penilaian autentik memberikan

(19)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

keterampilan dan terhadap perubahan tingkah laku dalam perkembangan

sosial individu khususnya. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Anak

Agung Gde Raka Sujaya tahun 2013 memperoleh hasil analisis data yang

menunjukkan bahwa kelompok siswa yang mengikuti model pembelajaran

penilaian autentik memiliki rata-rata skor prestasi belajar matematika lebih

tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang mengikuti model

pembelajaran konvensional.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan dengan wawancara

dan pengamatan selama melakukan PPL, peneliti menyimpulkan bahwa proses

penilaian yang dilakukan di SMKN 4 Bandung belum melakukan penilaian

secara keseluruhan. Maksud dari penilaian secara keseluruhan ini adalah

penilaian mencakup kognitif, afektif, dan psikomotor. Walaupun sudah

melakukan penilaian terhadap ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, tetapi

penerapan penilaian yang dilakukan di sekolah tersebut kebanyakan

memfokuskan pada penilaian kognitif saja. Untuk penilaian afektif dan

psikomotor terkesan menilai secara spontan dan tidak terarah, juga terlihat

hanya formalitas saja.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas dan pentingnya

penilaian autentik untuk menunjang pendidikan yang lebih baik, maka penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pelaksanaan penilaian autentik.

Namun pada pelakasanaannya di lapangan, peneliti akan mengombinasikan

dengan model pembelajaran inkuri yang berbasis simulasi elektrik agar

pembelajaran berlangsung dengan menarik.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dibuat rumusan

masalah penelitian ini sebagai berikut:

Bagaimanakah kecenderungan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif,

(20)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

dari PhET Interactive Simulation?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui kecenderungan hasil belajar siswa pada ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor yang dilakukan secara terarah melalui penilaian

autentik dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis simulasi

elektrik dari PhET Interactive Simulation.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat atau kegunaan yang dapat diperoleh dari hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan akan menambah strategi yang dapat

digunakan dalam bidang pendidikan khususnya dalam mengatasi

masalah-masalah yang sering muncul dalam pembelajaran di kelas.

2. Secara Praktis

a) bagi sekolah, akan menambah informasi dalam kegiatan pembelajaran

yang efektif dan dapat diterapkan kepada setiap siswa dalam semua

mata pelajaran di bidang Kejuruan Listrik,

b) bagi guru, penilaian autentik terhadap siswa dengan model

pembelajaran inkuiri dapat menjadi alternatif bagi guru untuk

digunakan dalam kegiatan pembelajaran,

c) bagi siswa, penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan

(21)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

afektif, dan psikomotor agar lebih aktif, kritis, dan lebih berani

mengemukakan pendapat, dan

d) bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana aplikasi

ilmu kependidikan yang diperoleh dalam perkuliahan, dan diharapkan

menjadi dasar dan masukkan dalam pengembangan penelitian

selanjutnya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi dalam sebuah penelitian berperan sebagai

pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis, maka dari itu

skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut :

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai landasan teori yang meliputi teori-teori

yang mendukung penelitian, penelitian terdahulu yang relevan, dan

hipotesis penelitian.

3. BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini memaparkan lokasi, subjek penelitian, aspek/faktor

yang dikaji, metode penelitian, desain penelitian, definisi operasional,

instrumen penelitian, analisis data, dan indikator keberhasilan.

4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menguraikan dan memaparkan hasil penelitian

mengenai penilaian autentik dengan menggunakan model pembelajaran

inkuiri berbasis simulasi elektrik dari Phet Interactive Simulation pada

mata diklat dasar pengukuran listrik.

(22)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

(23)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

metode eksperimen dengan bentuk desain eksperimen Pre-Experimental

Design dengan One Group Pretest-Postest Design. Penelitian dengan bentuk One Group Pretest-Postest Design ini memiliki alur penelitian yaitu kelas

penelitian diberikan pretest kemudian diberikan perlakuan (treatment) dengan

menggunakan penilaian autentik terhadap siswa menggunakan model

pembelajaran inkuiri berbasis simulasi elektrik dari PhET Simulation

Interactive dan setelah itu diberi posttest. Metode penelitian ini disebut

sederhana, karena subjek penelitian yaitu kelompok tunggal dan tidak memiliki

kelompok kontrol, sehingga sering disebut sebagai single group experiment.

Tabel 3.1 Desain penelitian One Group Pretest-Postest Design

Pretest Treatment Postest

O1 X O2

Keterangan :

O1 : Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya penilaian autentik

terhadap siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri

berbasis simulasi elektrik.

X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan penilaian

autentik terhadap siswa dengan menggunakan model pembelajaran

(24)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

O2 : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya penilaian autentik

terhadap siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri

berbasis simulasi elektrik.

B. Partisipan

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah tiga orang, yaitu

guru mata pelajaran Dasar Pengukuran Listrik dan dua orang praktikan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang membantu mengajar mata

pelajaran tersebut. Dasar pertimbangan pemilihan partisipan pada penelitian ini

karena guru yang bersangkutan sudah berpengalaman untuk menilai kinerja

siswa, baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Maka dari itu guru mata

pelajaran Dasar Pengukuran Listrik akan lebih membantu peneliti terhadap

penelitian yang akan dilakukan mengenai penilaian autentik terhadap siswa dan

diharapkan dapat memberikan banyak masukan agar penelitian berjalan dengan

yang diharapkan.

Selain guru mata pelajaran yang dipilih sebagai praktikan, praktikan PPL

pun dipilih karena penilaian ini membutuhkan partisipan yang lebih dari satu

orang agar penilaian autentik yang dilakukan terhadap siswa yang banyak lebih

mudah dilakukan. Praktikan PPL akan membantu dalam penelitian ini karena

para praktikan ini juga yang mengajar mata pelajaran Dasar Pengukuran Listrik

setidaknya sudah mengetahui karakter dari siswa yang diajarkannya.

C. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X

Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 4 Bandung tahun

ajaran 2014-2015 yang sedang menempuh mata pelajaran Dasar Pengukuran

Listrik (DPL). Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan

(25)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS

penelitian ini berdasarkan pada tujuan dari penelitian, jumlah sampel yang

ditentukan untuk penelitian serta rekomendasi dari pihak sekolah. Melalui

pertimbangan tersebut kemudian ditentukan sampel yang diambil adalah dua

kelas yaitu siswa kelas X TITL 1 berjumlah 29 orang dan X TITL 2 berjumlah

30 orang sehingga jumlah keseluruhan yaitu 59 siswa.

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen tes dan instrumen non-tes atau

instrumen observasi. Instrumen tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar

(ranah kognitif), sedangkan instrumen observasi digunakan untuk mengukur

sikap dan prilaku (ranah afektif dan psikomotor).

1. Instrumen Tes

Seperti yang telah dijelaskan untuk mengetahui prestasi belajar

peserta didik digunakan instrumen yang berupa daftar penilaian hasil tes.

Tes pada penelitian ini dilakukan pada setiap pertemuan. Tes yang

dilakukan yaitu pretest dan posttest. Pretest merupakan pengetesan awal

yang dilakukan oleh peneliti kepada siswa dan posttest merupakan

pengetesan akhir setelah diberi perlakuan (treatment). Karena pada

penelitian ini menggunakan desain subjek penelitiannya merupakan

kelompok tunggal, maka kelompok tersebut diberikan perlakuan yang

sama. Dari hasil posttest dapat dilihat kecenderungan siswa ketika

diberikan penilaian autentik dengan menggunakan model pembelajaran

inkuiri.

Bentuk tes dalam penelitian ini adalah pilihan berganda dengan

lima buah pilihan jawaban. Langkah-langkah penyusunan instrumen dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) mempelajari silabus mata diklat Dasar Pengukuran Listrik siswa kelas

X Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMKN 4 Bandung,

(26)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c) membuat kisi-kisi instrumen dan kunci jawaban,

d) mengonsultasikan rancangan insrumen penelitian kepada dosen

pembimbing dan guru bidang studi,

e) uji coba instrumen tes,

f) menggunakan soal yang telah dianalisis dan direvisi.

Dari penjelasan yang dikemukakan diatas, penulis menyusun

butir-butir pertanyaan. Sebelum menyusun pertanyaan, terlebih dahulu

penulis membuat kisi-kisi. Kisi-kisi dibuat lalu dijabarkan ke dalam

beberapa indikator. Kisi-kisi instrumen yang digunakan disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen kognitif

S tandar

Indikator yang telah dirumuskan di dalam kisi-kisi tersebut

selanjutnya dijadikan butir-butir pertanyaan atau soal (terdapat dalam

lampiran).

2. Instrumen Observasi

Instrumen observasi pada penelitian ini digunakan untuk

pengambilan data sekunder penelitian yaitu hasil belajar ranah afektif dan

(27)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS

terlebih dahulu. Instrumen observasi yang digunakan adalah sebagai

berikut.

a) Pengukuran Ranah Afektif

Sasaran penilaian ranah afektif adalah perilaku siswa, bukan

pengetahuannya. Dalam proses pengumpulan data untuk mengukur

nilai afektif siswa, peneliti dibantu partisipan menggunakan teknik

observasi. Teknik observasi dilakukan setiap kali jadwal penelitian

pada saat proses pembelajaran berlangsung. Untuk mempermudah

dalam memberikan penilaian, maka dibutuhkan lembar penilaian

afektif. Lembar penilaian afektif yang telah dibuat dan akan

(28)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.3 Pengamatan Ranah Afektif

Keterangan : kurang sesuai dengan ketentuan rangkaian sesuai teori dan sangat rapi

Siswa m em buat rangkaian cukup sesuai teori dan rapi

Siswa m em buat rangkaian cukup sesuai teori dan kurang rapi

Siswa hany a m em buat rangkaian saj a

Siswa hany a m embuat rangkaian pengukuran listrik sebagian

Tidak m em buat rangkaian pengukuran listrik

Dilakukan pengam atan hasil praktikum 1 kali

1 soal terj awab sesuai dengan soalny a

3 .

Tata letak rangkaian kom ponen sangat rapih saat praktikum

Tata letak rangakian kom ponen rapih saat praktikum

Tata letak rangkaian kom ponen kurang rapih saat praktikum

Tata letak rangkaian kom ponen asal m enem patkan saat praktikum

4 .

Siswa m engerj akan soal kurang dari 15 m enit

Siswa m engerj akan soal

15 - 20 m enit

Siswa m engerj akan soal 20 – 25 m enit benar tanpa m enengok

Menj awab soal tanpa

Menj awab 2 soal sesuai teori Menj awab 1 soal sesuai teori

4

Menj awab 1 soal sesuai dengan praktek

4

Menj awab sebagian secara acak

2 .

Mengelola data secara sangat efektif dan efisien

Mengelola data secara efektif dan efisien

Mengelola data kurang efektif dan efisien

Mengelola data tidak efektif dan efisien

3

Menata j awaban kurang rapi Menata j awaban tidak rapi

4

Jawaban tidak sam a dengan praktikum

5

Mengerj akan soal dengan dengan gelisah

Mengerj akan soal lihat kanan-kiri

2

Mendengarkan dan ngobrol Tidak m endengarkan arahan guru dan ngobrol praktikum dengan wajah bersem angat

Siswa m engerj akan praktikum dengan waj ah kurang sem angat

Siswa m engerj akan praktikum dengan waj ah tidak sem angat

(29)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS b) pengukuran ranah psikomotor

Dalam proses pengumpulan data untuk mengukur nilai

psikomotor siswa, peneliti menggunakan teknik observasi. Teknik

observasi dilakukan setiap kali jadwal penelitian pada saat praktikum.

Untuk mempermudah dalam memberikan penilaian, maka dibutuhkan

lembar penilaian psikomotor. Lembar penilaian psikomotor yang telah

dibuat dan akan digunakan terdapat dalam tabel berikut.

Tabel 3.4 Instrumen ranah psikomotor

No Komponen penilaian/observasi

1 Menentukan komponen yang akan digunakan 2 Mempersiapkan alat ukur yang digunakan

3 Pengkalibrasian alat ukur sebelum digunakan 4 Pemilihan selektor yang tepat untuk multimeter

SKOR KOMPONEN

LANGKAH KERJA

5 Membaca diagram rangkaian

6 Memasang komponen (RL,RC, RLC pada protoboard) 7 Pemasangan kabel pada rangkaian setiap percobaan

8 Pencatatan nilai pembacaan voltmeter dan amperemeter setiap

SKOR KOMPONEN

HASIL KERJA

9 Pembacaan arus dan tegangan sumber

10 Pembacaan tegangan pada tiap komponen jika rangkaian seri 11 Pembacaan arus pada tiap komponen jika rangkaian paralel 12 Kesesuaian hasil perhitungan dengan hasil pengukuran

(30)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TT : Tidak Terampil (bobot nilai 1)

3.5 Konversi Nilai pada Kurikulum 2013

Konversi nilai akhir Predikat

(Pengetahuan dan

Pemahaman terhadap suatu instrumen yang baik adalah sangat

penting. Instrumen yang baik akan dapat menghasilkan informasi

sebagaimana adanya. Suatu instrumen yang baik dapat dilihat dari sejauh

mana persyaratan baku suatu instrumen telah dipenuhinya. Ada dua syarat

utama instrumen dikatakan baik yaitu valid dan reliabel. Maka dari itu,

peneliti harus mampu menyusun instrumen dan menguji validitas dan

reliabilitas instrumen yang disusunnya.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Mengenai

(31)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS

hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau

kesempatan yang berbeda.

Instrumen soal tes yang telah disusun lalu diuji cobakan untuk

mengukur validitas dan reliabilitas dari setiap butir-butir soal. Dari hasil

uji coba instrumen soal tes akan diperoleh soal tes yang memenuhi syarat

dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini. Uji

coba instrumen soal tes dilaksanakan pada tanggal 28 April 2015 di kelas

X Teknik Otomasi Industri I SMK Negeri 4 Bandung. Soal tes tersebut

diberikan kepada para sampel uji coba sebanyak 33 siswa dan juga

dilakukan uji coba instrumen yang kedua pada tanggal 2 Mei 2015 di kelas

X Teknik Otomasi Industri II sebanyak 30 siswa. Adapun tahapan yang

dilakukan untuk uji coba instrumen adalah sebagai berikut.

a) Uji Validitas

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur. Untuk mengetahui tingkat validitas dari

butir soal, peneliti menggunakan rumus korelasi biserial. Rumus

korelasi biserial lengkapnya adalah sebagai berikut :

(Arikunto, 2012, hlm. 93)

Keterangan :

= koefisien korelasi biserial

= rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang

dicari validitasnya

= rerata skor total

(32)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

( )

= proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)

Dalam menentukan valid atau tidaknya suatu butir soal/item

dilakukan dengan uji signifikansi dengan taraf signifikansi 5 %, yaitu

jika nilai r lebih besar atau sama dengan nilai kritik dalam r-tabel

maka butir soal/item tersebut telah signifikan atau valid dan dapat

digunakan sebagai alat ukur pengumpulan data. Apabila rhitung < rtabel,

maka dikatakan butir soal tersebut tidak signifikan atau tidak valid.

b) Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas instrumen yang

digunakan adalah menggunakan rumus K-R. 20 sebagai berikut:

(Arikunto, 2012, hlm. 115)

Keterangan:

= reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 - p) ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Dalam menentukan reliabilitas instrumen soal tes yaitu jika

r-hitung lebih besar daripada r-tabel, maka hal ini menunjukkan bahwa

instrumen penelitian dapat dipercaya atau reliabel.

(33)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,810 – 1,000 Sangat Tinggi

0,610 – 0,809 Tinggi

0,410 – 0,609 Cukup

0,210 – 0,409 Rendah

0,000 – 0,209 Sangat Rendah

c) Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran yang dimaksud untuk mengetahui taraf

kesukaran soal yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal.

Dalam analisis indeks kesukaran butir soal digunakan rumus mencari

P (indeks kesukaran) sebagai berikut:

(Arikunto, 2012, hlm. 223)

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa dengan menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Setelah soal selesai dikoreksi, hasilnya dimasukkan dalam

tabel persiapan analisis indeks kesukaran butir soal untuk menarik

kesimpulannya, dengan melihat klasifikasi indeks kesukaran sebagai

berikut:

Tabel 3.7 Indeks kesukaran

Indeks Kesukaran (P) Klasifikasi

0,00 – 0,30 Soal sukar

0,31 – 0,70 Soal sedang

(34)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu d) Daya Pembeda Soal

Untuk mencari daya pembeda dapat menggunakan rumus

untuk menentukan indeks diskriminasi adalah sebagai berikut:

(Arikunto, 2012, hlm. 228)

Keterangan:

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu

dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu

dengan benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P

sebagai indeks kesukaran)

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Setelah soal selesai dikoreksi, dilakukan analisis daya

pembeda butir soal untuk menarik kesimpulannya, dengan melihat

klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

0,00 – 0,20 Jelek (poor)

0,21 – 1,40 Cukup (statistifactory)

0,41 – 0,70 Baik (good)

0,71 – 1,00 Baik sekali (excellent)

(35)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian pada penelitian ini meliputi tahap persiapan

penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan langkah perlakuan (eksperimen),

analisis data, dan pelaporan hasil.

1. Tahap Persiapan Penelitian

a) Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian dan

mengurus perizinan penelitian.

b) Melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan di

lapangan dengan cara observasi kegiatan di kelas.

c) Studi literatur untuk memperoleh teori yang akurat mengenai

permasalahan yang akan diteliti.

d) Mempelajari silabus mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi

pembelajaran dalam penelitian.

e) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

f) Membuat instrumen penelitian berupa soal tes.

g) Membuat instrumen penelitian berupa lembar observasi.

h) Mengonsultasikan instrumen penelitian kepada dosen pembimbing

dan guru pamong (expert judgement).

i) Uji kelayakan media simulasi elektrik (expert judgement) kepada

ahli media.

j) Menguji instrumen tes.

k) Menyusun tahapan model pembelajaran inkuiri.

l) Melakukan analisis uji instrumen yang meliputi validitas, reliabilitas,

taraf kesukaran, dan daya pembeda. Kemudian menentukan soal

(36)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a) Pemberian perlakuan

Perlakuan diberikan kepada satu kelompok yang terdiri dari

siswa-siswa kelas X TITL 1 dan X TITL 2. Kelompok tersebut diberi

perlakuan dalam proses pembelajarannya yaitu dengan melaksanakan

penilaian autentik menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis

simulasi elektrik terhadap siswa dalam kelompok tersebut.

Pembelajaran inkuiri perlu disusun terlebih dahulu

tahapan-tahapannya agar tujuan pembelajaran tercapai.

b) Pemberian tes

Setelah kelompok tersebut diberikan perlakuan, maka

dilakukan pengetesan atau evaluasi dari perlakuan yang telah

dilakukan pada setiap pertemuan. Pertemuan yang direncanakan yaitu

sebanyak tiga pertemuan berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi

dari sekolah dan guru mata pelajaran tersebut. Pemberian tes pada

setiap pertemuan setelah diberikan perlakuan tersebut merupakan

bagian dari penilaian autentik yang berguna untuk melihat

kecenderungan seperti apakah siswa-siswa dalam kelompok tersebut,

apakah cenderung baik atau kurang baik.

3. Tahap Akhir Penelitian

a) Melakukan pengolahan data terhadap data hasil pretest dan posttest.

b) Melakukan pengolahan data terhadap hasil lembar observasi.

c) Menganalisis hasil penemuan.

d) Pembuatan kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang telah dibuat.

e) Penyusunan laporan berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan.

(37)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tidak

Ya

Tidak

Ya

M enerapkan Penilaian Autentik

Pengambilan Data (Posttest)

Analisis Data

 Studi Pendahuluan dan Studi Literatur  Wawancara Awal dengan Guru dan M urid  M empelajari Silabus

 M enentukan M ateri dan Sampel

Uji Coba Instrumen M ulai

Penyusunan Instrumen Kognitif,

Afektif, Psikomotor

Pretest

Pelaksanaan Pembelajaran Valid

Expert Judgement

(38)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

F. Analisis Data

Setelah data dari tes dan observasi terkumpul, maka tahap selanjutnya

adalah mengolah dan menganalisis data yang telah ada dengan menggunakan

rumus-rumus statistika. Langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Analisis Data Pretest, Posttest, dan N-Gain

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui prestasi belajar siswa

dalam ranah kognitif sebelum diberi perlakuan/treatment (pretest) dan

prestasi belajar siswa dalam ranah kognitif setelah diberikan

perlakuan/treatment (posttest), serta melihat atau mengetahui

peningkatan prestasi belajar siswa dalam ranah kognitif setelah

digunakannya penilaian autentik menggunakan model pembelajaran

inkuiri berbasis simulasi elektrik. Pemeriksaan hasil tes dan penilaian

dengan cara skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan

metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban

salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor 0. Skor setiap

siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar.

(39)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS

agar dapat mengetahui prestasi belajar siswa setelah diberikan

perlakukan/treatment, dengan menggunakan rumus dibawah ini:

(Arikunto, 2013, hlm. 223)

Tabel 3.9 Kriteria N-Gain

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g <0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

2. Uji Normalitas

Sifat atau keadaan data yang berdistribusi normal menjadi

prasyarat bagi digunakannya analisis atau uji statistik inferensial.

Sebaran data pengamatan yang tidak memenuhi asumsi normalitas

data tidak dapat dianalisis menggunakan rumus atau uji statistika

inferensial (Djudin, 2013, hlm. 1). Oleh karena itu sebelum

melakukan pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dulu akan

dilakukan pengujian normalitas data.

Uji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors.

Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut:

(1) Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai

terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.

(2) Mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi.

(40)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(4) Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negatif maka

0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah bertanda positif

maka 0,5 + luas daerah.

(5) S(Zi) adalah urutan n dibagi jumlah n.

(6) Hasil pengurangan F(Zi) - S(Zi) ditempatkan pada kolom F(Zi) -

S(Zi).

(7) Mencari data atau nilai tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+)

sebagai nilai L0.

(8) Membuat kriteria penerimaan dan penolakkan hipotesis:

a) Jika L0 ≥ Ltabel tolak H0 dan H1 diterima artinya data tidak

berdistribusi normal.

b) Jika L0 < Ltabel terima H0 artinya data berdistribusi normal.

(9) Mencari nilai Ltabel, membandingkan L0 dan Lt.

(10) Membuat kesimpulan.

3. Uji Hipotesis (t-test)

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Uji-t untuk

kasus satu kelompok (sampel) digunakan untuk menguji atau

membandingkan apakah rata-rata populasi yang diduga/dihipotesiskan

dapat diuji kebenarannya melalui rata-rata sampel yang diambil.

Dengan kata lain, uji-t untuk kasus satu sampel digunakan untuk

membandingkan rata-rata sampel dengan rata-rata suatu populasi

(yang dihipotesiskan). Rumus uji-t untuk kasus satu sampel adalah

sebagai berikut:

̅

√ ⁄

(41)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS

di mana,

t = nilai t yang dihitung (thitung);

̅= rata-rata skor sampel yang diambil;

= rata-rata populasi (nilai yang dihipotesiskan);

s = simpangan baku skor sampel;

n = besar (ukuran) sampel.

Uji-t yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian

ini memakai uji pihak kanan di mana kriteria pengujian pihak kanan

adalah jika : +ttabel≥ thitung, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah,

a. Hipotesis Ranah Kognitif

 Hipotesis Kalimat :

Ha : Pelaksanaan penilaian autentik dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri berbasis simulasi elektrik dari PhET

dianggap dapat meningkatkan hasil belajar jika N-gain

rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa lebih besar atau sama

dengan 30%.

H0 : Pelaksanaan penilaian autentik dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri berbasis simulasi elektrik dari PhET

dianggap tidak dapat meningkatkan hasil belajar jika N-gain

rata-rata hasil belajar ranah kognitif siswa kurang dari 30%.

 Hipotesis Statistik :

Ha : µ ≥ 30%

H0 : µ < 30%

b. Hipotesis Ranah Afektif

(42)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ha : Pelaksanaan penilaian autentik dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri berbasis simulasi elektrik dari PhET

dianggap efektif jika rata-rata hasil belajar ranah afektif siswa

lebih besar atau sama dengan 2,67.

H0 : Pelaksanaan penilaian autentik dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri berbasis simulasi elektrik dari PhET

dianggap tidak efektif jika rata-rata hasil belajar ranah afektif

siswa kurang dari 2,67.

 Hipotesis Statistik :

Ha : µ ≥ 2,67

H0 : µ < 2,67

c. Hipotesis Ranah Psikomotor

 Hipotesis Kalimat :

Ha : Pelaksanaan penilaian autentik dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri berbasis simulasi elektrik dari PhET

dianggap efektif jika rata-rata hasil belajar ranah psikomotor

siswa lebih besar atau sama dengan 2,67.

H0 : Pelaksanaan penilaian autentik dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri berbasis simulasi elektrik dari PhET

dianggap tidak efektif jika rata-rata hasil belajar ranah

psikomotor siswa kurang dari 2,67.

 Hipotesis Statistik :

Ha : µ ≥ 2,67

(43)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh pada penelitian

“Penilaian Autentik dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri

Berbasis Simulasi Elektrik dari PhET Interactive Simulation”, dapat

disimpulkan bahwa pelaksanaan penilaian autentik dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri berbasis simulasi elektrik kepada siswa

dikategorikan baik untuk dilaksanakan. Hal ini dibuktikan pada materi ajar

Dasar Pengukuran Listrik (DPL), pelaksanaan penilaian autentik dengan

model pembelajaran inkuiri memberikan kecenderungan hasil belajar yang

lebih baik pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini diketahui dari

hasil belajar ranah kognitif pada tiap pertemuan yang sudah mencapai

rata-rata nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Selain itu, dilihat juga

dari nilai hasil belajar ranah afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan)

yang mengalami peningkatan setiap pertemuannya dan juga hasil N-gain

dengan kategori sedang.

B. Implikasi dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, berikut beberapa saran yang diharapkan

dapat memberikan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas

pembelajaran produktif, khususnya pada mata pelajaran Dasar Pengukuran

Listrik. Saran – saran tersebut sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Bagi guru disarankan menerapkan pelaksanaan penilaian autentik dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis simulasi elektrik

(44)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SIMULASI ELEKTRIK D ARI PHET I NTERACTIVE SIMULATION

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang memiliki sarana dan prasarana yang sangat kurang dirasa akan lebih

efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Namun sebelumnya perlu

mempelajari tahapan – tahapan yang perlu dilakukan agar RPP yang

dibuat lebih menunjukkan ciri khusus dari pembelajaran inkuiri dan

melakukan perumusan indikator penilaian yang baik secara autentik

kepada siswa. Selain itu perlu mempelajari langkah-langkah untuk

membuat simulasi elektrik dari PhET ini.

2. Bagi Peneliti Lain

Penerapan pelaksanaan penilaian autentik dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri berbasis simulasi elektrik kepada siswa pada mata

pelajaran Dasar Pengukuran Listrik dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan demikian,

peneliti lain dapat menggunakan penelitian ini pada pembelajaran

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Arikunto, S (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, A.(2007). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Astuti, Widi Puji. (2012). Pengembangan Instrumen Asesmen Autentik Berbasis Literasi Sains pada Materi Sistem Ekskresi. Lembaran Ilmu Kependidikan, 41(1), hlm 39-43.

Budiyatno, Heri. (2013). PhET. [Online]. Diakses dari

http://budiyatnoheri.wordpress.com/tag/phet/.

Dahlan, MD. (1990). Model-model Mengajar. Bandung : CV Diponegoro

Dantes, Nyoman. (2009). Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses dan

Produk dalam Pembelajaran yang Berbasis Kompetensi. [Online]. Diakses

dari

https://profdantes.wordpress.com/2009/09/29/hakikat-asesmen-otentik-

sebagai-penilaian-proses-dan-produk-dalam-pembelajaran-yang-berbasis-kompetensi/.

Djudin, Tomo. (2013). Statistika Parametrik – Dasar Pemikiran dan

Penerapannya dalam Penelitian. Yogyakarta : Tiara Wacana.

Fook, C. Y. &, & Sidhu, G. K. (2010). Authentic Assessment and Pedagogical

Strategies in Higher Education. Journal of Social Sciences, 6(2), 153–161.

Gulikers, J. T. M., Bastiaens, T. J., & Kirschner, P. A. (2004). Perceptions of

Authentic Assessment Five Dimensions of Authenticity. Educational

Technology Research & Development.

Katminingsih, Yuni. (2012). Mengenal Revisi Taksonomi Bloom oleh Anderson

dan Krathwohl. [Online]. Diakses dari

http://yunikatminingsih.blogspot.com/2012/10/2-mengenal-revisi-taksonomi-bloom-oleh.html.

Kismet Fadillah, Murdono & Chaeruddin. (1999). Ilmu Listrik untuk Sekolah

(46)

Rizal Muhammad Ramdhan , 2015

PENILAIAN AUTENTIK D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS

Memotivasi Belajar Peserta Didik. Prosiding Seminar Nasional Hasil-hasil

Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014, 3(8), 55-62

Moorcraft, T. a, Desmarais, K. H., Hogan, K., & Berkowitz, A. R. (2000).

Authentic Assessment in the Informal Setting : How It Can Work For You. The Journal of Environmental Education, 31(3), 20–24.

Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Rosda.

Palm, T. (2008). Performance Assessment and Authentic Assessment : A

Conceptual Analysis of the Literature. PARE, 13(4).

Poerwanti, Jenny. (2012). Pengembangan Model Asesmen Autentik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar di Kota Surakarta, 1-10

Riduwan dan Sunarto. (2011). Pengantar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Shih, J., Chuang, C., & Hwang, G. (2010). An Inquiry-based Mobile Learning Approach to Enhancing Social Science Learning Effectiveness. Educational

Technology & Society, 13(4), 50-62.

Suardita, Iputu. (2014). Makalah Asesmen Autentik. [Online]. Diakses dari http://iputusuardita.blogspot.com/2014/01/makalah-asesmen-autentik.html.

Sudirman, et al. (1979). Ilmu Pendidikan. Bandung : CV Remadja Rosdakarya.

Sudjana, N dan Ibrahim M.A. (2010). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sujaya, AGR. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Asesmen Autentik terhadap Hasil Belajar Matematika dengan Kovariabel Motivasi Berprestasi.

E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 3(1), hlm 1-12.

Syarifah, Julia. (2008). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model

Pembelajaran Inkuiri dalam Kelompok Kooperatif pada Mata Diklat Melakukan Pekerjaan Dasar Perbaikan Rambu Cahaya (MPDPRC). Skripsi

Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI : tidak diterbitkan.

Gambar

Tabel 3.1 Desain penelitian One Group Pretest-Postest Design
Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen kognitif
Tabel 3.4 Instrumen ranah psikomotor
tabel persiapan analisis indeks kesukaran butir soal untuk menarik
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : efek model Problem Based Learning dengan macromedia flash terhadap keterampilan pemecahan masalah autentik siswa, untuk mengetahui

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI PENGGUNAAN SISTEM PENILAIAN GURU ANTARA PENILAIAN AUTENTIK DAN PENILAIAN KONVENSIONAL (STUDI PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 TERAS

Penerapan model dan media pembelajaran ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh hasil belajar kimia siswa ditinjau dari kecerdasan emosional yang dibelajarkan

Atas kehendak-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan guru dan kepala sekolah serta pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran tematik pada siswa kelas IV A

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperlukan sebuah penelitian yang bertujuan memberikan gambaran tentang penilaian autentik hasil belajar, dan juga untuk

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan penilaian autentik yakni berupa perencanaan, pelaksanaan ,dan pelaporan dalam menilai kemampuan siswa V MIS At-Tauhid

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah motivasi belajar matematika siswa kelas X IIS SMAN 1 Kecamatan Suliki menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe