PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG DIBELAJARKAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
Oleh :
Dewi Pertiwi NIM 408321013
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG DIBELAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LATIHAN INKUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
Dewi Pertiwi (408321013)
ABSTRAK
Model pembelajaran Latihan Inkuiri adalah pola belajar mengajar yang dirancang untuk melatih siswa melakukan proses meneliti. Penelitian ini dapat terjadi bila siswa dihadapkan pada masalah yang mengandung tantangan intelektual secara bebas, terarah ke dalam kegiatan meneliti untuk memperoleh pengetahuan. Penelitian ini bertujuan, untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Latihan Inkuiri dengan model pembelajaran Langsung pada materi Hukum-hukum Newton Kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian two group pre-test post-test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Kelas X MAN I Medan yang terdiri dari 12 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas X-8 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Latihan Inkuiri dan kelas X-12 sebagai kelas kontrol, diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Langsung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban sebanyak 15 soal yang telah dinyatakan valid oleh tiga validator. Hipotesis yang digunakan adalah uji t.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Dengan Model Pembelajaran Langsung”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan dan penulisan karya tulis ini banyak dukungan serta
arahan yang penulis terima. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa terima
kasih kepada Bapak Drs. Jonny H Panggabean, M.Si sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak
awal sampai dengan terselesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S.,
M.M, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku dosen penguji I, II, dan III yang
telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis dalam penyusunan
skripsi ini. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof.Drs. Motlan
M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si
selaku Dosen Pembimbing Akademik, Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan
Fisika, Bapak Drs. Sehat Simatupang M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika, seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta pegawai Jurusan Fisika
FMIPA UNIMED.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Burhanuddin,
S.Ag.,M.Pd selaku kepala sekolah MAN I Medan yang memberikan izin
penelitian dan Bapak Drs. Hamdah selaku guru fisika serta seluruh staf dewan
guru dan pegawai MAN I Medan yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaan penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada
v
membesarkan penulis, memberi doa yang tulus dan dorongan serta sumbang kasih
yang besar dari segi material, spritual dan nasehat yang menjadi motivasi luar
biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan,
juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Abang Jaka Suranto, ST
dan kakak Deni Ayu Puspita serta keponakan tersayang Parisya Wiguna Suranto.
Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan di Fisika 2008 khususnya
Ekstensi ‘08 atas semangat yang tak pernah padam dan keyakinan untuk menjadi
yang terbaik. Spesial kepada sahabat-sahabat penulis : Wulan, Dayu, Syofiyah,
dan Bikril (Genk Pelangi), Ridho, Andre, Rani, Daya dan teman-teman PPL 2011
YP. Dharma Karya, serta sahabat-sahabat lainnya tak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari pada
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan
memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun
yang ingin melakukan penelitian lanjutan.
Medan, Februari 2013
Penulis,
Dewi Pertiwi
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 6
1.3. Batasan Masalah 6
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 7
1.6. Manfaat Penelitian 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA 9
2.1. Kerangka Teoritis 9
2.1.1. Pengertian Belajar 9
2.1.2. Hasil Belajar 10
2.1.3. Aktivitas Belajar 11
2.1.4. Model Pembelajaran Inkuiri 11
2.1.5. Model Pembelajaran Latihan Inkuiri 13
2.1.6. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri 16
2.1.7. Model Pembelajaran Langsung 17
2.2. Materi Pelajaran 19
2.3. Kerangka Konseptual 25
2.4. Hipotesis Penelitian 27
BAB III. METODE PENELITIAN 28
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 28
3.2. Populasi dan Sampel 28
3.3. Variabel Penelitian 28
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 29
3.5. Prosedur Penelitian 29
3.6. Instrumen Penelitian 31
3.6.1. Tes hasil belajar 31
3.6.2. Validitas Tes 33
3.6.3. Observasi 33
3.7. Teknik Analisis Data 34
3.7.1. Menghitung Skor Mentah 35
vii
3.7.3. Uji Normalitas 35
3.7.4. Uji Homogenitas 36
3.7.5. Uji Hipotesis 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39
4.1. Hasil Penelitian 39
4.1.1. Data Pre-test Kelas Eksperimen Dan Kontrol 39 4.1.2. Data Post-test Kelas Eksperimen Dan Kontrol 40 4.1.3. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 41
4.1.4. Pengujian Analisis Data 45
4.1.4.1. Uji Normalitas Data 45
4.1.4.2. Uji Homogenitas 45
4.1.4.3. Pengujian Hipotesis 46
4.2. Pembahasan 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57
5.1. Kesimpulan 57
5.2. Saran-saran 58
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Perbedaan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Dengan Model
Pembelajaran Inkuiri 16
Tabel 3.1. Pre-test dan post-test control group design 29
Tabel 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 32
Tabel 3.3. Kategori kemampuan siswa 32
Tabel 3.4. Pedoman observasi Aktivitas Siswa 33
Tabel 3.5. Kriteria dan Persentase Nilai 34
Tabel 4.1. Data Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 39
Tabel 4.2. Data Nilai Post-Test Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 40
Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa
Perindividu 42
Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa
Perkelompok 43
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data 45
Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas data 45
Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Uji t Pada Pre-Test 46
Tabel 4.8. Ringkasan Perhitungan Uji t Pada Post-Test 46
Tabel 4.9. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok I 46
Tabel 4.10. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok II 47
Tabel 4.11. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok III 48
Tabel 4.12. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok IV 48
Tabel 4.13. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok V 49
Tabel 4.14. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok VI 49
Tabel 4.15. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok VII 50
Tabel 4.16. Nilai Pre-Test, Nilai Post-Test dan Nilai Aktivitas Kelompok VIII 50
Tabel 4.17. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa 52
Tabel 4.18. Perbedaan Tingkat Kemampuan Siswa Dikelas Eksperimen
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Ketika berhenti mendadak tubuh akan terdorong ke depan
untuk mempertahankan geraknya 19
Gambar 2.2 Gerobak ditarik oleh seekor sapi, seseorang mendorong
kereta sampah, mobil bergerak 20
Gambar 2.3 Menyelidiki pengaruh resultan gaya terhadap percepatan, dengan menjaga massa benda tetap dan gaya diubah-ubah
besarnya 21
Gambar 2.4 Menyelidiki pengaruh resultan gaya terhadap percepatan,
dengan menjaga gaya benda tetap dan massa diubah-ubah 22
Gambar 2.5 Ketika tangan mendorong ujung meja, meja mendorong
tangan kembali 24
Gambar 2.6 Gaya aksi-reaksi w gaya yang dikerjakan pada buku oleh
bumi 25
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 31
Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen
dan Kontrol 40
Gambar 4.2. Diagram Batang Nilai Post-Test Kelas Eksperimen
dan Kontrol 41
Gambar 4.3. Perbedaan Tingkat Kemampuan Siswa Dikelas Eksperimen dan
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 61
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 71
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 80
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa I 89
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II 90
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa III 91
Lampiran 7. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa 92
Lampiran 8. Tes Hasil Belajar Siswa 100
Lampiran 9. Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siswa 105
Lampiran 10. Validitas Perangkat Instrumen Oleh Validator 106
Lampiran 11. Tabulasi Hasil Pre-test Kelas Eksperimen 109 Lampiran 12. Tabulasi Hasil Post-test Kelas Eksperimen 110 Lampiran 13. Tabulasi Hasil Pre-test Kelas Kontrol 111 Lampiran 14. Tabulasi Hasil Post-test Kelas Kontrol 112
Lampiran 15. Perhitungan Statistik Dasar 113
Lampiran 16. Prosedur Perhitungan Uji Normalitas 115
Lampiran 17. Prosedur Perhitungan Uji Homogenitas 119
Lampiran 18 Prosedur Pengujian Hipotesis 121
Lampiran 19. Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 124
Lampiran 20. Lembar Aktivitas Belajar Siswa 125
Lampiran 21. Tabulasi Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses
Belajar Siswa I 126
Lampiran 22. Tabulasi Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses
Belajar Siswa II 129
Lampiran 23. Tabulasi Distribusi Data Observasi Aktivitas Proses
Belajar Siswa III 132
Lampiran 24. Angket Siswa 135
Lampiran 25. Angket Guru 138
Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 141
Lampiran 27. Tabel Uji Homogenitas 142
Lampiran 28. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 143
Lampiran 29. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 145
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui
proses pembelajaran yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Ilmu pengetahuan
dan teknologi berkembang pesat dan memunculkan tuntutan baru dalam segala
aspek kehidupan termasuk dalam sistem pendidikan. Sistem pendidikan yang
diselenggarakan oleh negara adalah salah satu instrument utama dalam
pembentukan kepribadian masyarakat. Masyarakat yang berkepribadian baik
antara lain dihasilkan dari sistem pendidikan yang baik, sebaliknya sistem
pendidikan yang buruk pasti berkontribusi pada buruknya kepribadian
masyarakat.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Guru sebagai salah satu unsur dalam
proses pembelajaran memiliki multi peran, sebagai “pengajar” yang melakukan
transfer of knowledge juga sebagai pembimbing yang mendorong potensi dan
mengembangkan minat siswa dalam belajar .
Proses pembelajaran di sekolah sampai saat ini masih menemukan
beberapa kelemahan. Kelemahan dapat dilihat pada saat proses hasil pembelajaran
di kelas, interaksi aktif antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa jarang
terjadi. Kenyataan yang sering dilihat di sekolah adalah bahwa model
pembelajaran yang dilakukan mempunyai kecenderungan guru yang aktif.
Berdasarkan pengalaman pengajaran di SMA Dharma Karya Kecamatan
Beringin Lubuk Pakam, pada saat peneliti melaksanakan Program Pengalaman
Lapangan Terpadu (PPLT) tahun 2011, diperoleh bahwa belajar fisika di kelas X
siswa cenderung pasif dengan pengajaran yang diberikan oleh guru sehingga
menyebabkan rendahnya minat siswa dalam mempelajari fisika. Kondisi ini
2
yang hanya menggunakan buku pelajaran, papan tulis dan spidol. Selain itu juga
faktor kurangnya fasilitas sekolah seperti alat-alat praktikum fisika menyebabkan
rendahnya minat siswa dalam mempelajari fisika.
Berdasarkan wawancara peneliti dengan Bapak Hamdah (salah satu guru
bidang studi fisika di MAN I Medan), mengatakan bahwa kendala selama proses
belajar mengajar adalah siswa belajar sambil bermain, minat sebagian besar siswa
selama pelajaran fisika berlangsung ada yang antusias ada yang tidak dan
penerapan model pembelajaran yang kadang-kadang dilakukan dalam mengajar.
Selain itu, guru juga mengalami kendala tentang sekolah dalam berlangsungnya
ketika kegiatan belajar mengajar fisika adalah sekolah menyediakan laboratorium
tetapi alat-alatnya tidak lengkap. Kemudian peneliti juga memberikan angket
kepada satu kelas X siswa MAN I Medan, bahwa fisika merupakan pelajaran yang
kurang digemari karena kegiatan belajar mengajar yang selama ini berlangsung di
kelas lebih banyak mencatat dan mengerjakan soal-soal sehingga sulit dipahami
dan membosankan, ketika siswa mengalami kesulitan terhadap materi yang
diajarkan, ternyata hanya sedikit sekali yang bertanya kepada guru. Hal ini karena
mereka masih takut atau bingung mengenai apa yang akan ditanyakan. Selain itu
siswa kurang terlatih dalam mengembangkan ide-idenya di dalam memecahkan
masalah. Siswa masih minder atau pasif, belum mampu berpikir kritis dan berani
mengungkapkan pendapat.
Mengingat bahwa proses pembelajaran fisika merupakan proses
pembelajaran untuk membuktikan sesuatu secara teori. Perlu diterapkan model
pembelajaran dari fakta menuju teori. Model dari fakta menuju teori adalah model
Latihan Inkuiri.
Ahli yang menyusun model pembelajaran Latihan Inkuiri yaitu Richard
Suchman berpendapat bahwa tiap individu memiliki keinginan meneliti secara
alamiah keingintahuan yang ada pada individu tidak terarah. Model pembelajaran
Latihan Inkuiri dirancang untuk memperbesar keberanian meneliti secara terarah,
bertujuan membantu siswa mengembangkan disiplin berfikir dalam meneliti
secara bebas. Model ini mengutamakan penguasaan proses meneliti dan kesadaran
3
Model pembelajaran Latihan Inkuiri adalah pola belajar mengajar yang
dirancang untuk melatih siswa melakukan proses meneliti. Penelitian ini dapat
terjadi bila siswa dihadapkan pada masalah yang mengandung tantangan
intelektual secara bebas, terarah ke dalam kegiatan meneliti untuk memperoleh
pengetahuan. Kendatipun metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun
guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman
belajar, guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan,
kadangkala guru memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan
komentar, dan saran kepada peserta didik. Guru berkewajiban memberikan
kemudahan belajar melalui penciptaan iklim yang kondusif dengan menggunakan
fasilitas media dan materi pembelajaran yang bervariasi. Model latihan inkuiri
adalah model pembelajaran yang mampu menggiring peserta didik untuk
menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar. Inkuiri menempatkan peserta
didik sebagai subjek belajar yang aktif. Jadi, tujuan umum dari model Latihan
Inkuiri adalah membantu peserta didik mengembangkan keterampilan intelektual
dan keterampilan-keterampilan lainnya, seperti mengajukan pertanyaan dan
menemukan (mencari) jawaban yang berawal dari keingintahuan mereka.
Menurut Joyce (2009:201), model pembelajaran Latihan Inkuiri
dirancang untuk membawa siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui
latihan-latihan yang dapat memadatkan proses ilmiah tersebut ke dalam periode
waktu yang singkat. Tujuannya adalah membantu siswa mengembangkan disiplin
dan mengembangkan keterampilan intelektual yang diperlukan untuk mengajukan
pertanyaan dan menemukan jawabannya berdasarkan rasa ingin tahunya.
Model pembelajaran Latihan Inkuiri dimulai dengan menyajikan
peristiwa yang mengandung teka-teki kepada siswa. Siswa-siswa yang
menghadapi situasi tersebut akan termotivasi untuk menemukan masalah-masalah
yang masih menjadi teka-teki tersebut. Guru dapat menggunakan kesempatan ini
untuk mengajar prosedur pengkajian sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaran Latihan Inkuiri.
Menurut Ridwan Abdullah Sani dan M. Zainul Abidin T. Syihab (2011)
4
Model pembelajaran Latihan Inkuiri ini sangat baik untuk siswa yang memiliki rasa ingin tahu tinggi karena dengan model ini siswa menjadi aktif dan terarah langsung pada intisari pembelajaran. Melalui implementasi model pembelajaran inkuiri memberi kesempatan kepada siswa untuk siswa sebagai ilmuan, diantaranya merumuskan hipotesis, menguji hipotesis melalui percobaan dan menginformasikan hasil penelitian.
(http://dwady.com/ptk-ridwan-abdullah-sani-dan-m-zainul-abidin-t-syihab/)
Adapun keterlibatan siswa dalam model Latihan Inkuiri memunculkan
karakteristik sebagai berikut :
1. memiliki pandangan terhadap dirinya sebagai pembelajar dari proses
pembelajaran.
2. Siswa menerima ajakan untuk belajar dan kemauan besar dalam proses
eksplorasi.
3. Siswa mampu mengemukakan pertanyaan, mengajukan penjelasan, dan
melakukan investigasi.
4. Siswa merencanakan dan mengadakan kegiatan pembelajaran.
5. Siswa saling berkomunikasi menggunakan berbagai cara untuk
mendapatkan informasi atau data.
6. Siswa mampu mengkritik secara mandiri proses praktik pembalajaran
yang mereka lakukan sendiri.
Penelitian tentang model pembelajaran Latihan Inkuiri (Inqury Training)
sebelumnya oleh Jeliana Veronika Sirait (2011) dengan judul “ Pengaruh Model
Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Gerak Lurus Di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2011/2012”, diperoleh nilai rata-rata pretes 25,75 dan setelah diberi perlakuan yaitu dengan model pembelajaran Latihan Inkuiri (Inquiry Training) diperoleh
nilai rata-rata postes 74,63. Selain ada peningkatan, ada kelemahan dalam
penelitian ini adalah kurangnya memperhatikan kemampuan siswa dan
mempersiapkan permasalahan yang menggugah rasa ingin tahu siswa sehingga
5
Penelitian ini juga pernah dilakukan oleh H. Metalita Simatupang (2011)
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training (Latihan Inkuiri)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha dan Energi Di Kelas VIII Semester I SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.P 2010/2011”, diperoleh nilai rata-rata pretes 49,33 dan setelah diberi perlakuan yaitu dengan model
pembelajaran Inquiry Training (Latihan Inkuiri) diperoleh nilai rata-rata postes
73,14. Selain ada peningkatan, ada kelemahan dalam penelitian ini adalah peneliti
kurang efektif dalam mengelola kelas sehingga kondisi kelas menjadi tidak
kondusif. Dari hasil analisis data Tika Mawar (2012) dengan judul “Pengaruh
Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII Semester I SMP Negeri 6 Medan T.P 2011/2012”, diperoleh nilai rata-rata pretes 42,78 dan setelah diberi perlakuan yaitu dengan model pembelajaran Inquiry Training diperoleh nilai rata-rata postes
71,53. Kelemahan dalam penelitian ini adalah peneliti tidak menyampaikan
kepada siswa jenis pertanyaan yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran
dengan model pembelajaran Inquiry Training.
Dari pernyataan di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan beberapa perbedaan, diantaranya adalah materi pembelajaran, tempat
penelitian dan peneliti akan mencoba menutupi kelemahan dari peneliti
sebelumnya, yaitu dengan cara memperhatikan kemampuan siswa dan
mempersiapkan permasalahan yang menggugah rasa ingin tahu siswa sehingga
siswa termotivasi untuk menemukan jawaban permasalahan serta menyampaikan
kepada siswa bahwa jenis pertanyaan yang digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran adalah dengan model pembelajaran Latihan Inkuiri.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti berkeinginan
untuk mengadakan penelitian lanjutan dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar
Fisika Siswa Yang Dibelajarkan Menggunakan Model Pembelajaran
6
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat diidentifikasi
sebagai berikut:
1. Minat belajar fisika siswa yang masih kurang.
2. Kurangnya menggunakan model pembelajaran yang bervariasi.
3. Kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
4. Hasil belajar fisika siswa yang masih rendah.
1.3 Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibanding dengan
waktu dan kemampuan yang dimiliki penulis, agar penelitian ini terarah dan dapat
dilaksanakan maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran Latihan Inkuiri di kelas
eksperimen dan model pembelajaran Langsung di kelas kontrol.
2. Aktivitas dan hasil belajar yang diukur adalah aktivitas dan hasil belajar
untuk materi Hukum-hukum Newton.
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut :
1.
Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaranLatihan Inkuiri pada materi Hukum-hukum Newton di kelas X MAN I
Medan T.A 2012/2013?
2.
Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan modelpembelajaran Langsung pada materi Hukum-hukum Newton di kelas X
MAN I Medan T.A 2012/2013?
3.
Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan modelpembelajaran Latihan Inkuiri pada materi Hukum-hukum Newton di
7
4. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar fisika siswa yang
diajarkan menggunakan model pembelajaran Latihan Inkuiri dengan
model pembelajaran Langsung pada materi Hukum-hukum Newton di
kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan modelpembelajaran Latihan Inkuiri pada materi Hukum-hukum Newton kelas
X MAN I Medan T.A 2012/2013.
2.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan modelpembelajaran Langsung pada materi Hukum-hukum Newton kelas X
MAN I Medan T.A 2012/2013.
3.
Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan modelpembelajaran Latihan Inkuiri pada materi Hukum-hukum Newton kelas
X MAN I Medan T.A 2012/2013.
4. Untuk mengetahui Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar
fisika siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Latihan
Inkuiri dengan model pembelajaran langsung pada materi Hukum-hukum
Newton di kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model
pembelajaran Latihan Inkuiri untuk dapat diterapkan dimasa yang akan
datang.
2. Bagi kepala sekolah, sebagai sumbangan pemikiran di sekolah guna
kemajuan pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran fisika pada
8
3. Bagi guru, Sebagai bahan pertimbangan untuk mempertimbangkan
penggunaan model pembelajaran Latihan Inkuiri dalam proses belajar
mengajar.
4. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan dan kerja sama
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Hasil belajar fisika siswa yang diberi model pembelajaran Latihan Inkuiri
pada materi Hukum-hukum Newton di kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013
dengan rata-rata sebesar 76,4.
2.
Hasil belajar fisika siswa yang diberi model pembelajaran Langsung pada
materi Hukum-hukum Newton di kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013
dengan rata-rata sebesar 62,1.
3.
Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Latihan Inkuiri pada materi Hukum-hukum Newton di kelas X
MAN I Medan T.A 2012/2013 diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa pada
ketiga pertemuan mencapai 14,9 dan persentase 71% dengan kategori nilai
aktivitas siswa cukup baik.
4.
Ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang diajarkan menggunakan model
pembelajaran Latihan Inkuiri dengan model pembelajaran langsung pada
materi Hukum-hukum Newton di kelas X MAN I Medan T.A 2012/2013
dengan nilai t
hitung> t
tabel= (6,01 > 1,67). Besar persentase peningkatan hasil
belajar karena pengaruh perlakuan model pembelajaran Latihan Inkuiri adalah
58
5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1.
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk lebih bijak dalam pengelolaan
tahap-tahap dalam model pembelajaran Latihan Inkuiri, karena sebagian
tahap dapat menyita waktu yang lebih banyak dari yang ditargetkan.
2.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan model pembelajaran
Latihan Inkuiri dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya melakukan
pembagian kelompok dengan kombinasi kemampuan siswa yang bervariasi.
3.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran Latihan Inkuiri disarankan agar memilih
kelas yang sudah terbiasa dalam membentuk dan bekerja kelompok karena
dalam pembelajaran Latihan Inkuiri ini dituntut keaktifan dan kerjasama
siswa baik secara individu maupun dalam kelompok.
4.
Kepada peneliti yang akan melakukan penelitian sejenis, disarankan untuk
membimbing diskusi siswa secara merata.
5.
Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk memberikan penjelasan tentang
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2009), Manajemen Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, (2011), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penuilisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi
Pendidikan, FMIPA Unimed.
Metalita Simatupang,H., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training (Latihan Inkuiri) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha dan Energi Di Kelas VIII Semester I SMP Swasta HKBP Sidorame Medan T.P 2010/2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Joyce, W., Weil, M., dan Calhoun, E., (2009), Model-model Pembelajaran, Edisi ke-8, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Kanginan, M., (2006), Fisika Untuk SMA/MA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Karyono, dkk., (2009), Fisika Untuk SMA/MA Kelas X, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Mawar, Tika., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya Kelas VII Semester I SMP Negeri 6 Medan T.P 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sani, R.A., dan Syihab, M.Z.A.T., (2011), Pengaruh Pembelajaran Inquiry Training (Latihan Inkuiri) Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tanjung Beringin: agfi Inovasi Pembelajaran inquiry training jurnal konsep fisika model pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas unimed. Dapat diakses pada http://dwady.com/ptk-ridwan-abdullah-sani-dan-m-zainul-abidin-t-syihab/, diakses pada mei 2012.
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Sardiman, A. M., (2011), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Trianto, (2009), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta.
60
Veronika Sirait, Jeliana., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2011/2012., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
ii
RIWAYAT HIDUP
Dewi Pertiwi dilahirkan di Medan, pada tanggal 08 Agustus 1990. Ayah
bernama Agus Suriadi dan Ibu bernama Tukinah. Penulis merupakan anak kedua
dari dua bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk MIN Medan dan lulus pada
tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di MTsN 2 Medan dan
lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di MAN 1
Medan dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program
Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan Ilmu