• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SMP AL-FITYAN MEDAN T.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SMP AL-FITYAN MEDAN T.P 2013/2014."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN KONVENSIONAL

PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SMP AL-FITYAN MEDAN T.P 2013/2014

Oleh: Nasiruddin NIM 409421013

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas curahan nikmat

dan karunia-Nya hingga skripsi ini dapat selesai. Skripsi berjudul “Perbedaan

Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri dengan

Konvensional pada Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII SMP Al-Fityan Medan

T.P. 2013/2014”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada

Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

memberikan bimbingan kepada penulis sejak awal hingga akhir penulisan skripsi

ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd,

Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, dan Bapak Drs. Abd. Hakim S., M.Si, selaku

dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran. Ucapan terima

kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku dosen Pembimbing

Akademik sekaligus Ketua Jurusan Fisika yang telah membimbing dan

memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D

selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Sugiono, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Al-Fityan Medan, Ibu Ade Putri

selaku guru bidang studi fisika dan para guru serta staf administrasi yang telah

memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan

penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada orang tua yang terus

memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak henti. Untuk Ayahanda

A. Riva’i Daulay dan Ibunda Fauziah Sitorus. Juga buat orang tua yang kedua

(4)

v

merahmati. Dan juga buat abang-abangku tercinta bang muhajir, bang Ibrahim,

bang ilyas semoga kita dikumpulkan kembali di Syurga, serta adikku yang teramat

kusayangi nurhanifah br daulay semoga menjadi wanita yang sholeha. Tak lupa

kepada sanak family dari keluarga Ayah dan Bunda, terima kasih atas bantuan dan

motivasinya. Penulis juga ucapkan terima kasih untuk teman-teman seperjuangan

di Rumah Allah (Masjid Baiturrahman Unimed; bang Alim, bang zuhri, bang

Hendry, bang Isman, bang yuan, bang anto, bang mul, namg fajri, bang Andi,

bang Sholeh, irul, solikin, harefa, salim, zaenal, tulus, amin, ajrun, risky dan andi)

semoga senantiasa dekat dengan masjid. Dan teman-teman fisika 09 (oji,

pangeran, amrin, risky, sam, eva, may, cibro, via, ais, ady, fajar, imam dan lainnya

yang tidak dapat disebut satu persatu.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan pada ikhwah ADK Unimed

(bang julis, bang budi, bang puji, mas No, bang mukhlis, bang khalid, bang

pilmon, bang budin, bang khair, bang pandi, bang mirza, bang anto, bang demas,

agushuri, iqbal, topik, guntar, eko, ridho, zaidan dll), para mujahid UKMI

Ar-Rahman serta KAMMI Unimed, KAMMI Medan dan KAMMI SUMUT yang

tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga tetap istiqomah. Tak lupa pula

terimakasih pada pelatih di Tarung Derajat Abang Hizrah Saputra hrp yang selalu

memotivasi dalam prestasi, serta akang dan teteh di UKM Tarung Derajat (pak

BS, kg chairad, naldi, yakub, putra junior, rio, tuti, era, debi dll). Semoga kita

semua mampu berprestasi dalam perjalanan hidup yang kita hadapi.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini, semoga bermanfaat.

Medan, 2014

Penulis,

Nasiruddin

(5)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN KONVENSIONAL

PADA MATERI POKOK CAHAYA DI KELAS VIII SMP AL-FITYAN MEDAN T.P 2013/2014

Nasiruddin (NIM 409421013) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran inkuiri dengan pembelajaran konvensional di kelas VIII pada materi pokok Cahaya di SMP Al-Fityan Medan T.P. 2013/2014.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII Semester II SMP Al-Fityan Medan yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan carasimple random sampling

dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas secara acak yaitu kelas VIII-D sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-E sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 15 soal. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Inkuiri dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

Daftar Gambar x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar dan Teori Belajar 7

2.1.2. Hasil Belajar 8

2.1.3. Aktivitas Belajar 9

2.1.4. Evaluasi Belajar 13

2.1.5. Model Pembelajaran Inkuiri 14

2.1.6. Model Konvensional 20

2.2. Materi Pokok: Cahaya 23

2.3. Penelitian Terdahulu 35

2.4. Kerangka Konseptual 38

2.5. Hipotesis Penelitian 39

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 40

3.2. Populasi dan Sampel 40

3.3. Variabel Penelitian 40

3.4. Instrumen Penelitian 41

3.5. Desain Penelitian 42

3.6. Prosedur Penelitian 43

3.7. Teknik Analisis Data 43

3.7.1. Untuk Menentukan Mean 44

3.7.2. Untuk Menentukan Simpangan Baku 44

3.7.3. Normalitas 44

(7)

vii

3.7.5. Uji Hipotesis 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 48

4.1.1. Hasil Belajar 48

4.1.2. Hasil dan Analisi Data 48

4.1.3. Pengujian Analisis Data 49

4.1.4. Observasi 52

4.2. Pembahasan 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 62

5.2 Saran 63

DAFTAR PUSTAKA 64

(8)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Skematik model pembelajaran konvensional 21

Gambar 2.2 Cahaya merambat dalam garis lurus yang disebut sinar

cahaya sedangkan berkas cahaya digambarkan dengan

beberapa garis berarah 23

Gambar 2.3. Pemantulan biasa 24

Gambar 2.4. Pemantulan baur 24

Gambar 2.5. Pemantulan cahaya pada cermin 25

Gambar 2.6. Melukis pembentukan bayangan benda O menggunakan

hukum pemantulan cahaya 26

Gambar 2.7. Dua cermin yang digabung membentuk sudut 90°

menghasilkan 3 bayangan 26

Gambar 2.8. Cermin lengkung permukaan bola: (a) cermin cekung dan

(b) cermin cembung 27

Gambar 2.9. Bila jarak benda s > 2f sifat bayangan yang terbentuk

adalah nyata, terbalik diperkecil 28

Gambar 2.10. Pembentukan bayangan pada cermin cembung 28

Gambar 2.11. Penomoran ruang-ruang pada cermin cekung 29

Gambar 2.12. Hukum snellius pada pembiasan 31

Gambar 2.13. Tiga berkas sinar istimewa pada lensa positif 32 Gambar 2.14. Pembentukan bayangan oleh lensa positif 32 Gambar 2.15. Tiga berkas sinar istimewa pada lensa negatif 33 Gambar 2.16. Sifat bayangan dari suatu benda sejati di depan lensa negatif

selalu maya,tegak diperkecil 33

Gambar 2.17. Bagan karakteristik Pembelajaran Konvensional dan Inkuiri 39 Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 48 Gambar 4.2. Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 49 Gambar 4.3. Diagram Batang Nilai Kategori Nilai Pretes, aktivitas dan

Postes 48

Gambar 4.4. Grafik Nilai Pretes, Aktivitas dam Postes Siswa pada Kelas Eksprimen berdasarkan Urutan Kategori Aktivitas Terendah

sampai Tertinggi 58

Gambar 4.5. Grafik Nilai Pretes, Aktivitas dan Postes Siswa pada Kelas Eksprimen berdasarkan Urutan Pretes Terendah sampai

Tertinggi 59

Gambar 4.6. Grafik Nilai Pretes, Aktivitas dam Postes Siswa pada Kelas Eksprimen berdasarkan Urutan Nilai Rata-rata Kelompok

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Pertemuan 1 66

Lampiran 2 RPP Pertemuan 2 77

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa I 86

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa II 88

Lampiran 5 Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Materi

Pokok Cahaya 90

Lampiran 6 Tes Hasil Belajar Materi Pokok Cahaya 97 Lampiran 7 Tabel Observasi Aktivitas Belajar Siswa 99 Lampiran 8 Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 103 Lampiran 9 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 105 Lampiran 10 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 107 Lampiran 11 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 109 Lampiran 12 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 111 Lampiran 13 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 113 Lampiran 14 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 114 Lampiran 15 Menghitung Nila Rata-rata, Varians,

Standar Deviasi dan Varians 107

Lampiran 16 Uji Normalitas 118

Lampiran 17 Uji Homogenitas 122

Lampiran 18 Uji Hipotesis 124

Lampiran 19 Daftar Nilai Kritis untuk Uji LilLiefors 130 Lampiran 20 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 131 Lampiran 21 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 132 Lampiran 22 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t 134

(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menuntut

setiap orang untuk membenahi diri dan meningkatkan potensi masing-masing.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat membenahi diri adalah melalui

pendidikan. Sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) seutuhnya yang juga

merupakan tugas dan tanggung jawab profesional setiap guru, dan ini adalah misi

pendidikan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini

Departemen Pendidikan Nasional, untuk meningkatkan mutu pendidikan antara

lain : penataran/pelatihan guru – guru dalam bentuk musyawarah guru mata

pelajaran yang menyangkut pembahasan materi pelajaran dan metode

pengajarannya. Pemerintah berusaha melengkapi laboratorium dan alat-alat

laboratorium yang dapat digunakan sebagai fasilitas belajar. Terutama dalam

bidang IPA, perhatian pemerintah dalam melengkapi sarana dan prasarana untuk

menunjang proses pembelajaran telah digalakkan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bekaitan dengan cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja,

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Menurut Hardini dan Puspitasari

(2012:149), “Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami

alam sekitar secara ilmiah”. Salah satu mata pelajaran IPA adalah mata pelajaran

fisika. Fisika merupakan mata pelajaran yang sangat menarik karena mempelajari

gejala-gejala alam yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, Sesuai dengan pengalaman peneliti saat melakukan Praktek

Program Pengalaman Terpadu (PPLT) di SMA Swasta Daerah Sei Bejangkar

(11)

2

pelajaran yang sulit untuk dipahami. Guru lebih sering menggunakan pola

mengajar dengan menyajikan materi dan penyelesaian soal-soal dengan rumus.

Siswa hanya dapat menghitung dengan menghafal rumus tetapi tidak mengerti

konsep fisika yang sebenarnya sehingga siswa tidak dapat menerapkan pelajaran

fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Dari hasil studi pendahuluan di SMP Al-Fityan Medan dengan instrumen

angket dan wawancara dapat diperoleh sejumlah data. Dari hasil angket yang

disebarkan kepada 28 siswa kelas VIII-D diperoleh data bahwa 13 orang

mengatakan fisika itu mata pelajaran yang kurang menarik, 10 orang mengatakan

bahwa pelajaran fisika itu biasa saja. Sedangkan 5 orang mengatakan fisika itu

mudah dan menyenangkan. Alasan siswa mengatakan bahwa fisika itu mata

pelajaran yang cenderung sulit dan kurang menarik karena fisika tidak terlepas

dari rumus-rumus yang harus dihafal, selain itu metode atau cara guru mengajar

selama ini di kelas cenderung mencatat dan mengerjakan soal.

Dari data nilai hasil ujian semester ganjil murni yang diberikan oleh guru

bidang studi Fisika kelas VIII SMP Al-Fityan Medan yaitu Ibu Ade Putri, S.Pd

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika dengan nilai

rata-rata Fisika kelas VIII-D semester ganjil yaitu 59,2. Sementara KKM di

sekolah tersebut adalah nilai 70. Dari 28 siswa yang mengikuti ujian, hanya 9

orang yang memenuhi KKM, sedangkan yang lainnya harus melakukan ujian

remedial kembali.

Dari penjelasan tersebut, peneliti dapat menyatakan bahwa salah satu

kelemahan pembelajaran adalah kurang adanya variasi dalam mengajar dengan

melibatkan siswa. Dalam mengatasi permasalahan ini, seorang guru perlu

merancang pembelajaran dengan menggunakan model yang memiliki

kemampuan-kemampuan mengatur secara umum komponen-komponen

pembelajaran sehingga siswa termotivasi dalam belajar. Dalam belajar fisika

hendaknya fakta konsep dan prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural

tanpa pemahaman dan penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu

saja dari otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang

(12)

3

pengalaman-pengalaman mereka. Pengetahuan atau pengertian dibentuk oleh

siswa secara aktif, bukan hanya diterima secara pasif dari guru mereka.

Salah satu usaha yang dilakukan agar siswa dapat memahami apa yang

dipelajarinya adalah dengan membimbing siswa untuk menggali pengetahuannya

sendiri yang diperoleh berdasarkan pengalaman sehari-hari. Usaha tersebut dapat

diwujudkan dengan penggunaan model pembelajaran Inkuiri. Hasil penelitian

Schlenker, dalam Joyce dan Weil (2009:198), menunjukkan bahwa inkuiri dapat

meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berfikir kreaktif, dan siswa

menjadi terampil memperoleh dan menganalisis informasi. Teori belajar lain yang

mendasari model pembelajaran inkuiri adalah teori belajar konstruktivistik oleh

Piaget yang mengemukakan bahwa pengetahuan itu akan bermakna manakala

dicari dan di tentukan sendiri oleh siswa.

Dalam jurnal pendidikan dan pengembangan (Wirtha dan Rapi, 2008:15)

menyatakan bahwa : penguasaan konsep fisika siswa yang belajar melalui model

pembelajaran inkuiri lebih baik daripada siswa yang belajar melalui model

pembelajaran konvensional. Model Pembelajaran inkuiri adalah rangkaian

kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga

siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Diharapkan dengan model pembelajaran inkuiri ini, siswa tidak hanya mendengar

konsep-konsep fisika saja, melainkan juga dapat memikirkan, mengumpulkan data

melalui percobaan membuat kesimpulan dari permesalahan yang diberikan.

Dengan demikian, model pembelajaran inkuiri mendukung pembelajaran yang

berpusat pada siswa(student center-approaches)yang menjadikan siswa berperan

aktif dalam pembelajaran.

Penelitian mengenai model pembelajaran Inkuiri ini sudah pernah

dilakukan dan dikaji oleh peneliti sebelumnya pada materi Gaya dan Hukum

Newton di kelas VII semster I SMP N.37 Medan oleh Elida (2010). Hasil

penelitian tersebut diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen (Pembelajaran

Inkuiri) adalah 80,29 sedangkan kelas kontrol (Pembelajaran Konvensional) nilai

(13)

4

pembelajaran yang dilakukan dengan strategi Inkuiri memberikan pengaruh yang

lebih baik pada pencapaian hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional. Namun, dalam penelitian tersebut masih terdapat kelemahan

peneliti yaitu kurang mampu mengalokasikan waktu dalam pembelajaran

sehingga penggunaan waktu tidak efektif serta kurang menguasai kelas sehingga

siswa berkesempatan untuk ribut sehingga suasana di dalam kelas tidak kondusif.

Dengan melihat kendala-kendala yang dihadapi oleh peneliti sebelumnya,

maka peneliti akan berusaha mengatasi kendala dalam hal ini adalah

pengalokasian waktu. Dalam mengatasi pengalokasian waktu yang digunakan,

peneliti membagikan alokasi waktu pada tiap-tiap fase pembelajaran dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sehingga waktu yang digunakan lebih

efisien. Model Pembelajaran Inkuiri ini diharapkan dapat lebih meningkatkan

hasil belajar siswa.

Untuk itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul :

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN KONVENSIONAL PADA

(14)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat

diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini, adalah :

1. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika

2. Rendahnya hasil belajar fisika siswa

3. Kurangnya keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses belajar

mengajar.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat bahwa luasnya permasalahan, maka perlu dilakukan pembatasan

dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII Semester II SMP Al-Fityan

Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

2. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model inkuiri dan

pembelajaran konvensional.

3. Materi pokok yang diajarkan adalah Cahaya di kelas VIII Semester II

SMP Al-Fityan Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan

Model Pembelajaran Inkuiri?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri?

3. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan

pembelajaran konvensional?

4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

(15)

6

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarakan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran

inkuiri.

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran

konvensional.

4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model

pembelajaran inkuiri dengan pembelajaran konvensional.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bahan informasi bagi guru fisika khususnya, untuk mengetahui model

pembelajaran yang lebih menigkatkan hasil belajar siswa pada materi

pokok Cahaya.

2. Bahan masukkan yang bermanfaat bagi peneliti sebagai calon guru.

3. Bahan informasi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih

lanjut.

1.7 Definisi Operasional

Model pembelajaran Inkuiri adalah cara mengajar guru yang melibatkan

secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara

sistematis, kritis, logis, analitis melalui fase merumuskan masalah, fase membuat

hipotesis, fase merancang pecobaan, fase mengumpulkan dan menganalisis data

(16)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan

penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Aktivitas siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan yaitu pada

pertemuan I rata-rata aktivitas siswa kelas eksperimen adalah 69,6 (cukup

baik) pada pertemuan II meningkat jadi 76,6 (baik). Melalui data observasi

aktivitas belajar siswa untuk model pembelajaran inkuiri dapat disimpulkan

bahwa rata – rata siswa yang aktif dalam belajar memperoleh hasil belajar

yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang kurang aktif pada saat

pembelajaran.

2. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Inkuiri pada materi pokok Cahaya di kelas VIII SMP Al-Fityan

1 Medan T.P 2013/2014 mengalami peningkatan, yaitu sebelum diberikan

perlakuan rata pretes sebesar 32,8 dan setelah diberikan perlakuan

rata-rata postes siswa sebesar 71,7. Sedangkan hasil belajar siswa yang diberi

pembelajaran dengan pembelajaran Konvensional pada materi pokok Cahaya

di kelas VIII SMP Al-Fityan 1 Medan T.P 2013/2014 juga mengalami

peningkatan, yaitu sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 31,5

dan setelah diberikan perlakuan, rata-rata postes siswa sebesar 64,0.

3. Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Inkuiri dan dengan pembelajaran Konvensional pada materi pokok Cahaya di

kelas VIII SMP Al-Fityan 1 Medan T.P 2013/2014 yang dibuktikan dengan

perbedaan peningkatan hasil belajar siswa menggunakan Model Pembelajaran

Inkuiri dengan Pembelajaran Konvensional yaitu sebesar 7,7 (12%) dan

(17)

63

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak

lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran

Inkuiri karena aktivitas yang akan diobservasi banyak maka supaya efektif

diperlukan satu observer setiap kelompok.

2. Jika ditinjau dari aktivitas menurut deskriptor, diperoleh hasil yang meningkat

walaupun peningkatannya kecil, peneliti selanjutnya hendaknya

mempersiapkan deskriptor aktivitas dan memastikan sesuai dengan model

pembelajaran yang ingin diteliti, sehingga kelemahan peneliti dapat dikurangi

untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.

3. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahai model pembelajaran

inkuiri sebagai upaya melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis melalui

fase merumuskan masalah, membuat hipotesis, melakukan percobaan dan

(18)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009),Prosedur Penelitian,Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Arends, Richard I., (2008), Learning to Teach, Penerbit Pustaka Pelajar,

Yogyakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2011), Buku Peoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.

Giancoli, Douglas C., (2001), Fisika Edisi Kelima (Terjemahan), Penerbit

Erlangga, Jakarta.

Gunawan, Setia, (2009) http://www.edukasi.net/mol/mo full.php?moid=89

&fname=cekung.htm .

Halliday, D., R. Resnick, and J.Walker, (2001) Fundamentals of Physics 6th

Edition,John Wiley and Sons, Inc, New York.

Hardini, I. dan Puspita, D. 2012.Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta :

Familia (Group Relasi Inti Media)

Joyce et al, (2009), Models of Teaching, Edisi Delapan, Pustaka Belajar,

Yogyakarta

Munawar, Indra, (2009),

http://indramunawar.blogspot.com/2009/06/hasil-belajar-pengertian-dan-definisi.html.

Pratiwi, Rinie, dkk, (2008),Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan

Alam: Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Edisi 4, Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Sagala, S., (2012),Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Sanjaya, W., (2010),Strategi Pembelajaran,Kencana, Jakarta

Shirran, Alex, (2008),Evaluating Students,Penerbit Grasindo, Jakarta.

Slameto, (2010),Belajar dan Faktor-faktoryang mempengaruhinya,Rineka Cipta,

Jakarta

Sudjana, (2005),Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja

(19)

65

Syahrizal, Eddy, (2008),

http://eddysyahrizal.blogspot.com/2008/08/pemantulan-cahaya.html

Tim Abdi Guru, (2006), IPA Terpadu Untuk SMP Kelas VIII, Penerbit Erlangga,

Jakarta.

Trianto, M.Pd, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif,

Penerbit Kencana, Jakarta.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wirtha, I Made, dan Ni Ketut Rapi, (2008), Pengaruh Model Pembelajaran Dan

Penalaran Formal Terhadap Penguasaankonsep Fisika Dan Sikap Ilmiah

Siswa Sma Negeri 4 Singaraja, Jurnal Penelitian dan Pengembangan

Gambar

Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar Materi

Referensi

Dokumen terkait

Sebesar 51.67 persen responden menyatakan bahwa atribut rasa sangat penting, 46.67 persen responden menyatakan penting dan 1.67 persen responden menyatakan kurang penting.

Penelitian ini bertujuan: (1) mendeskripsikan struktur yang membangun novel Geni Jora karya Abidah El Khalieqy; (2) mendeskripsikan aspek kepribadian

Dari hasil percobaan dengan penerapan algoritme SPADE yang dilakukan terhadap data transaksi pembelian di Sinar Mart Swalayan diperoleh kesimpulan bahwa nilai minimum

ROTOR TERHADAP TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI”, Untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Strata 1 pada Jurusan Elektro Fakultas teknik

Terdapat korelasi positif antara konsentrasi hara K dengan bobot kering daun, Ca dengan aktivitas PAL, dan Fe dengan total saponin pada posisi daun ke-3 umur 5 bulan,

Terlebih lagi, penambahan medium sintetik yang jauh lebih banyak dibandingkan LCPKS akan memperbanyak kandungan bahan anorganik berupa senyawa karbonat dan bikarbonat yang

Sempitnya lahan, terbatasnya kesempatan kerja non pertanian, pendapatan yang rendah di daerah asal, variasi jenis pekerjaan di daerah tujuan, pendapatan yang tinggi, serta

[r]