• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK DI SMK NEGERI 2 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK DI SMK NEGERI 2 MEDAN."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran

Mind Mapping Dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada

Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik

di SMK Negeri 2 Medan

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

OLEH:

SUTRIS JANTA SURBAKTI

NIM: 5113331031

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Sutris Janta Surbakti lahir pada tanggal 27 Januari 1994,di Delitua .

Dibesarkan oleh seorang ayah yang sangat hebat bernama Semangat Surbakti, ibu

yang sangat menyayanginya bernama Elisabet Sembiring dan anak pertama dari

tiga bersaudara, memiliki dua oang adik yang bernama Elimanda Sari Br. Surbakti

dan Sukrismana Surbakti. Melewati pendidikan awal di SD Swasta Singosari

tahun 1999 hingga lulus tahun 2005, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP

Swasta Singosari dari tahun 2005 lulus tahun 2008, lalu melanjutkan pendidikan

ke tingkat SLTA di SMA Swasta Singosari pada tahun 2008 – 2011. Atas dukungan orang tua menunjang peneliti dapat melanjutkan pendidikan ke

perguruan tinggi negeri di Universitas Negeri Medan, tepatnya jurusan Pendidikan

Teknik Elektro tahun 2011. Hal yang diharapkan peneliti yaitu, boleh menjadi

berkat bagi semua orang, terlebih untuk membuat kedua orang tua bahagia dan

(6)

i ABSTRAK

Sutris Janta Surbakti. NIM. 5113331031 : Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik Di SMK Negeri 2 Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dasar dan pengukuran listrik menggunakan model pembelajaran mind mapping dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas X Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 2 Medan. Dasar dan pengukuran listrik merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib yang ada pada kejuruan teknik pemanfaatan listrik. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yaitu dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Medan pada siswa kelas X teknik pemafaatan listrik. Pengambilan sampel dilakukan dengan acak sehingga diambil 2 kelas, yaitu kelas Xlp1 sebagai kelas eksperimen diajarkan dengan model pembelajaran mind mapping dengan jumlah siswa 31 orang dan kelas Xlp5sebagai kelas kontrol diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori dengan jumlah siswa 29 orang. Instrument yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal 20 butir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa, nilai rata – rata siswa yang diajarkan dengan pembelajaran mind mapping lebih tinggi dari nilai rata – rata siswa yang diajarkan dengan pembelajaran ekspositori. Hal tersebut dapat dilihat dari pengolahan data post test diperoleh harga thitung = 3,078

dengan Ttabel = 1,672. Karena harga thitung lebih besar dari harga ttabel (3,078> 1,672),

sehingga Ho ditolak dan sekaligus menerima Ha yaitu Hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Mind mapping lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang hanya dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

penyertaan-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan

Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Dengan

Model Pembelajaran Ekspositori Pada Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran

Listrik di SMK Negeri 2 Medan” yang disusun untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Teknik Elektro .

Peneliti menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dengan segala kerendahan dan ketulusan hati peneliti mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang sangat saya sayangi, cintai

dan saya banggakan yaitu Ayahanda Drs. Semangat Surbakti dan Ibunda Elisabet

Sembiring serta adik – adik saya Manda dan Sukris yang telah memberikan do’a,

dukungan dan semangat kepada peneliti. Selain itu, peneliti juga mengucapkan

rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Teknik.

4. Drs. Baharuddin, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

(8)

iii

5. Dr. Salman Bintang, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik

Elektro.

6. Bapak Drs. Juaksa Manurung, ST ,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang memberikan waktu dan dengan kesabaran membimbing dan

mengarahkan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

7. Agus Junaidi, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Selaku

Dosen Penguji.

8. Drs. Panahatan Sitorus, S.T., M.Pd Selaku Dosen Penguji.

9. Bapak sukardi ,S.Pd, MM selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan,

yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitaian di sekolah

tersebut.

10.Bapak Arta Sitepu , selaku guru mata diklat dasar dan pengukuran listrik

SMK Negeri 2 Medan.

11.Terimakasih buat sahabat-sahabat : Arrizal Rafiq, M. Wahyu Nazli, Joy S.

Barus, Benny H Sianipar, Ahmad Faisal, Rudi Rahmansyah Nasution yang

selalu mengingatkan dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Saudara – saudara seperjuangan TUNAS XIX MAPALA UNIMED yang

selalu mengingatkan dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.

13.Kepada teman-teman Pendidikan Teknik Elektro 2011 yang selalu

memberikan support kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

Skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis.

(9)

iv

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan

skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Medan, Desember 2016

(10)

v A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 6

C.Batasan Masalah ... 7

2. Hakekat Hasil Belajar ... 10

3. Hakekat Dasar Dan Pengukuran Listrik ... 14

4. Hakekat Pembelajaran ... 16

5. Hakekat Model Pembelajaran ... 17

6. Model Pembelajaran Mind Mapping ... 18

7. Model Pembelajaran Ekspositori ... 23

B.Hasil Penelitian yang Relevan ... 32

C.Kerangka Berfikir ... 33

(11)

vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

C.Defenisi Operasional ... 37

D.Variabel Penelitian ... 38

E. Jenis dan Desain Penelitian ... 39

F. Prosedur Penelitian ... 40

G.Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data ... 43

H.Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 52

B. Uji Persyaratan Analisis ... 54

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi Ini Dan Kompetensi Dasar

Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik ... 14

Tabel 2.2. Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping ... 19

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 39

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Tes Belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik ... 43

Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes ... 45

Tabel 3.4. Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes ... 47

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Desain Singkat Penelitian... 36

(14)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 63

Lampiran 2 RPP Mind Mapping ... 74

Lampiran 3 Rpp Ekspositori ... 91

Lampiran 4 Materi Ajar ... 108

Lampiran 5 Instrumen Post – Test ... 134

Lampiran 6 Data Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ... 138

Lampiran 7 Perhitungan Validitas Tes ... 139

Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Tes ... 141

Lampiran 9 Perhitungan Daya Beda Pembeda Tes ... 142

Lampiran 10 Perhitungan Taraf Kesukaran Tes ... 144

Lampiran 11 Data Hasil Belajar Siswa ... 146

Lampiran 12 Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 147

Lampiran 13 Perhitungan Rata – Rata, Standar Deviasi Dan Varians ... 150

Lampiran 14 Uji Normalitas Data ... 151

Lampiran 15 Uji Homogenitas Data Post-Test ... 153

Lampiran 16 Uji Hipotesis ... 154

Lampiran 17 Tabel Lilliefors ... 156

Lampiran 18 Tabel F ... 157

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Upaya – upaya untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus

menerus dilakukan oleh pemerintahan di indonesia. Hal ini di lakukan

berdasarkan atas kesadaran pemerintah akan betapa pentingnya pendidikan

dalam usaha pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM)

pada suatu negara. Dimana dengan meningkatnya mutu pendidikan

diharapkan dapat menghasilkan generasi yang dapat memberikan kontribusi

pada masyarakat, bangsa, dan negaranya sehingga mampu hidup dan bersaing

dalam dunia internasional dengan tidak kehilangan identitas nasionalnya.

Upaya – upaya peningkatan mutu pendidikan yang telah dilakukan sampai

saat ini di indonesia ialah berupa perubahan satuan kurikulum pendidikan

yang telah dilakukan hingga saat ini. Untuk membantu kebijakan tersebut

diperlukan juga seseorang yang mampu mendidik agar segala potensi yang

terdapat dalam diri seseorang yang akan dididik tersebut dapat berkembang

dan bermanfaat bagi orang lain khususnya bagi dirinya sendiri. Sehingga

pemerintah indonesia juga meningkatkan mutu dari tenaga pendidiknya

memaluli pelatiahn keprofesian bidang tenaga pendidik. Maka dari itu

pendidik ( Guru ) tidak hanya sebagai “pengajar” tetapi juga sebagai

“pendidik” dan sekaligus sebagi “pembimbing” yang mengarahkan dan

(16)

2

Salah satu lembaga pendidikan yang bersifat formal yang diharapkan

mampu melaksanakan tujuan pendidikan ialah Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK), yang menghasilkan siswa terampil, bagus, serta siap bekerja dalam

dunia usaha. Melalui (SMK) diharapkan dapat dihasilkan tenaga kerja yang

terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang digelutinya, sehingga

kebutuhan akan tenaga kerja dari dunia usaha dan industri dapat terpenuhi.

Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan dituntut

untuk lebih memahami dan menguasai setiap pelajaran yang diterimanya di

sekolah, karena setiap pelajaran saling mempengaruhi dan saling mendukung

pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan sikap dan

kepribadiannya.

SMK Negeri 2 Medan merupakan sekolah menengah kejuruan yang telah

berkembang fasilitasnya sebagai pendukung proses pembelajaran dalam

upaya peningkatan mutu peserta didik agar lebih berkompeten dan telah

menggunakan sistem pembelajaran kurikulim 2013 selama kurang lebih 3

tahun. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang di

dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan dan

keterampilan yang harus dikuasai peserta didik dengan pembelajaran yang

terpusat pada siswa. Oleh karena itu siswa diajak untuk lebih aktif dengan

terlebih dahulu mencari sumber pelajaran. Dalam hal ini peran seorang

pendidik yang kreatif sangat penting pada proses penyampaian materi ajar,

dimana pendidik harus mampu mengemas mata pelajaran tersebut menjadi

(17)

3

mudah memahaminya. Berdasarkan diskusi dengan salah seorang guru di

SMK N 2 Medan, Bapak Arta Sitepu, M.Pd bahwa sejauh ini model yang

digunakan di sekolah adalah berupa model pembelajaran campuran dari

beberapa model pembelajaran seperti model pembelajaran berbasis masalah

problem base learning (PBL) dan ekspositori namun pada aplikasinya

penggunaan model yang dipakai masih didominasi oleh pembelajaran

ekspositori. Dimana proses pembelajaran lebih berfokus pada guru, kurang

melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa cenderung

pasif.

Mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik merupakan salah satu mata

pelajaran dasar yang harus diambil dan di pahami oleh setiap siswa kelas X

teknik pemanfaatan tenaga listrik. Pada mata pelajaran ini siswa diharapkan

dapat mengerti dan memahami tentang dasar – dasar listrik dan alat ukur

listrik serta penggunaannya baik secara teori maupun praktik. Adapun nilai

kriteria ketuntasan minimum (KKM) dalam kurikulum 2013 adalah 2.6,

namun SMK N 2 Medan memberlakukan KKM 2.8. Nilai KKM ini

diberlakukan berdasarkan pertimbangan mengenai target lulusannya untuk

mampu bersaing di dunia kerja maupun di universitas ternama. Pada

kenyataannya, hasil belajar yang diperoleh siswa secara umum masih berada

di bawah nilai KKM tersebut. Secara khusus terlihat pada hasil belajar siswa

dasar dan pengukuran listrik masih rendah.

Untuk itu perlu dilakukan perbaikan atau pembaharuan dari proses belajar

(18)

4

lebih baik. Pembaharuan yang dimaksud bisa dilakukan dari beberapa hal,

salah satu dintaranya adalah pembaharuan terhadap model pembelajaran.

Banyak jenis model dan strategi pembelajaran yang telah dikemukakan untuk

dapat membantu pendidik menyampaikan materi ajar serta membimbing

peserta didik untuk mencapai tujuan pmembelajaran seperti yang di harapkan.

Karena tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah

sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara

optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif

dan efisien (Wena, 2011). Selain itu, adanya usaha untuk mengadaptasikan

pembelajaran dengan perbedaan individual siswa dan memungkinkan

keterlibatan siswa untuk bekerja dengan siswa-siswa lain yang berbeda secara

akademik sehingga tercipta sikap positif di antara mereka. Kondisi ini akan

mempengaruhi hasil belajar siswa secara individu. Dalam hal ini, model

pembelajaran mind mapping sesuai dengan kebutuhan siswa. Karena dalam

model pembelajaran ini siswa akan dibentuk dalam kelompok untuk saling

beridiskusi mengenai topik pembelajaran yang sedang berlangsung dan

membuat catatan – catatan penting materi yang dipelajari berupa gambar

mind mapping sesuai dengan apa yang mereka pahami,dan akan

mempersentasekan apa yang telah dipahami dengan menampilkan hasil mind

mapping buatan mereka sehingga guru dapat melihat tingkat pemahaman

siswa terhadap materi yang disampaikan.

Dengan penjelasan tersebut, maka model mind mapping ini akan

(19)

5

di kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Pada materi ajar arus listrik dan

arus elektron, bahan – bahan listrik, dan elemen pasif dengan model

pembelajaran ini akan mempermudah siswa untuk memahami dan mengingat

materi ajar yang berupa teori dan mengajak siswa dalam kelompok untuk

membuat catatan berupa mind mapping yang akan dikerjakan secara individu

dan kelompok. kemudian setiap individu akan menjelaskan catatan berupa

mind map yang telah dibuat didepan kelas.

Mind mapping atau peta pikiran merupakan salah satu cara mudah untuk

menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi keluar otak.

Yang dilakukan dengan pembuatan catatan-catatan berupa ringkasan,

struktur, pengumpulan ide-ide, untuk membuat catatan, kuliah, rapat, debat

dan wawancara.(Svantesson, 2004 : 1). Konsep Mind Mapping asal mulanya

diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970. Menurutnya Mind Map adalah

cara mencatat kreatif, efekti, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran –

pikiran kita ( Buzuan, 2013:4). Pada Model pembelajaran Mind Mapping ini

siswa diajak untuk dapat berfikir kreatif dalam memahami pembelajaran

dengan membuat pokok – pokok pikiran dari materi yang di pelajari dan

membuatnya dalam bentuk gambar layaknya jala – jala laba – laba dan

menjadikannya semenarik mungkin. Sehingga ada ketertarikan siswa untuk

dapat mempelajarinya kembali.

Beberapa peneliti terdahulu menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang

diajarkan menggunaan model pembelajaran mind mapping akan lebih baik.

(20)

6

menyatakan hasil belajar siswa merakit personal komputer (MPC) yang telah

diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping akan

lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dengan

peningkatan nilai rata - rata dari 16, 56 menjadi 23,69. Jhon Hendri Surbakti

(2015) dalam penelitiannya menyatakan penerapan model pembelajaran mind

mapping pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan memahami bahan

bangunan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan nilai

rata – rata komulatif kelas siklus I 67,38 (45,24 %) menjadi 84,30 (85,71 % )

pada siklus II.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa

Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Dengan Model

Pembelajaran Ekspositori Pada Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik

di SMK Negeri 2 Medan ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan model ekspositori mengakibatkan siswa

menjadi pasif dalam proses belajar mengajar.

2. Pembelajaran yang monoton menyebabkan timbul rasa malas pada

siswa.

3. Hasil belajar siswa rendah dan rata – ratanya berada dibawah nilai

(21)

7

4. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

mind mapping dengan model pembelajaran ekspositori.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini hanya

dibatasi pada:

1. Hasil belajar yang akan diukur hanya nilai kognitif pada mata

pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik.

2. Pokok bahasan hanya terdiri dari tiga (3) pokok bahasan.

3. Untuk membandingkan hasil belajar digunakan uji- t.

D. Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar dan

pengukuran listrik yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran mind mapping pada siswa kelas X SMK Negeri 2

Medan?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar dan

pengukuran listrik yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan?

3. Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

mind mapping lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan

(22)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran dasar dan pengukuran

listrik yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran mind

mapping pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan

menggunakan model pembelajaran mind mapping dengan model

pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain:

1. Bagi siswa

a. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran.

b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.

c. Meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru

a. Sebagai bahan masukan bagi para pendidik sebagai inovasii

baru dalam mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah

a. Membantu sekolah menyampaikan materi dengan baik.

b. Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk pengembangan

pembelajaran dikelas.

c. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu membantu sekolah

(23)

59 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV, maka diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran Mind mapping siswa kelas X

SMK Negeri 2 Medan yaitu 13,03 .

2. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori siswa kelas X SMK

Negeri 2 Medan yaitu 11,06.

3. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik siswa yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran Mind mapping lebih

tinggi yaitu 13,03 daripada siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran Ekspositori yaitu 11,06 siswa kelas X SMK Negeri 2

(24)

60

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa model pembelajaran Mind

mapping memberikan perbedaan yang lebih tinggi terhadap hasil belajar jika

dibandingkan dengan model pembelajaran Ekspositori. Jadi disarankan agar

para guru Dasar Dan Pengukuran Listrik dapat menggunakan model

pembelajaran Mind mapping pada kegiatan belajar untuk meningkatkan hasil

belajar siswa siswa seperti yang ditunjukkan oleh hasil Dasar Dan

Pengukuran Listrik.

2. Kepada para peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji perbedaan hasil

belajar menggunakan strategi pembelajaran, disarankan untuk meneliti

(25)

61

Daftar Pustaka

Anggrianne Anastasia Panjaitan (2014) Pengaruh Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Binjai Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Medan : FBS UNIMED

Arikunto, Suharsimi. (2005). Managemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Buzan dan Barry. 2004. Memahami Peta Pikiran : The Mind Map Book. Interaksa: Batam.

De Porter dan P. Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa : Bandung.

Hamalik, Oemar.2007. Metode Belajar Dan Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.

Ibrahim (2010). Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta.Jakarta.

Ira Noviyanti Jambak. (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Komputer (MPC) Pada Siswa Kelas X Bidang Keahlian Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Kutalimbaru T.A 2013/2014. Skripsi . Medan : FT UNIMED

Istarani. 2011. 5. Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.

Jensen, E dan K. Makowitz. 2002. Otak Sejuta Gygabite: Buku Pintar Membangun Ingatan Super. Kaifa : Bandung.

Jhon Hendri Surbakti. (2015), Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Binjai program keahlian teknik konstruksi batu dan beton tahun ajaran 2014/2015. Skripsi. Medan : FT UNIMED

Kusmayadi.(2010). Pengetahuan Dasar Listrik Dan Elektronika. Depok: CV Arya Duta.

Made wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.

Sanjaya Wina (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta

(26)

62

Sudjana,N. (1996), Teori – Teori Belajar Untuk Pengajar. Universitas Indonesia, Jakarta.

. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

.2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumanto . (1994). Pengetahuan bahan untuk mesin dan listrik. Yogyakarta: Andi.

Sutjipto, B.,(2003), Penggunaan Metoda Pembelajaran , Teknodik, vol. 7, No. 3, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, http://www.pustekkom.go.id (diakses tanggal 15 okt 2010)

Sugiarto, I. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir Holistik Dan Kreatif. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Winkel,W.S (1997) Psikologi Belajar Pengajaran, Jakarta:Gramedia

Widodo,MH Sapto. Dasar Dan Pengukuran Listrik Kelas X. Jakarta : KEMENDIKBUD RI .

Referensi

Dokumen terkait

Dengan Nilai NMAE yang tinggi untuk parameter C2WP-Euthropical dengan C2WP-Regional pada TSS dan CDOM ini menunjukkan pada kondisi perairan pesisir cenderung sama dengan

oleh orang tua untuk menghadapi anak mereka yang mengalami gangguan autis,. bentuk perilaku coping yang digunakan, dan dampak perilaku coping

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sumberdaya alam Kecamatan Pulo Aceh terdiri dari t e ~ m b u karang, mangrove, lamun, ekosistem pantai, dan sumberdaya

[r]

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu primigravida yang berumur 20-35 tahun, seluruh ibu primigravida yang tidak mempunyai keluhan dan penyakit yang menyertai

Oleh karena itu penulis berupaya membahas mengenai waktu dengan cara menjelaskan definisi waktu, term- term waktu dalam al-Qur’an dengan memaparkan Asbâb al-Nuzul,

Hasil analisa dengan Anova dan dilanjutkan dengan uji lanjut BNT dengan taraf 5% menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol jahe merah mempunyai pengaruh yang

tidak semata-mata ung pada sumber bon dan nitrogen yang ces kanamyceticus Media NA hanya erupakan sumber di sumber karbon Glukosa sebagai koloni aktinomiset ebut