Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran
Mind Mapping Dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada
Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik
di SMK Negeri 2 Medan
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
OLEH:
SUTRIS JANTA SURBAKTI
NIM: 5113331031
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Sutris Janta Surbakti lahir pada tanggal 27 Januari 1994,di Delitua .
Dibesarkan oleh seorang ayah yang sangat hebat bernama Semangat Surbakti, ibu
yang sangat menyayanginya bernama Elisabet Sembiring dan anak pertama dari
tiga bersaudara, memiliki dua oang adik yang bernama Elimanda Sari Br. Surbakti
dan Sukrismana Surbakti. Melewati pendidikan awal di SD Swasta Singosari
tahun 1999 hingga lulus tahun 2005, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP
Swasta Singosari dari tahun 2005 lulus tahun 2008, lalu melanjutkan pendidikan
ke tingkat SLTA di SMA Swasta Singosari pada tahun 2008 – 2011. Atas dukungan orang tua menunjang peneliti dapat melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi negeri di Universitas Negeri Medan, tepatnya jurusan Pendidikan
Teknik Elektro tahun 2011. Hal yang diharapkan peneliti yaitu, boleh menjadi
berkat bagi semua orang, terlebih untuk membuat kedua orang tua bahagia dan
i ABSTRAK
Sutris Janta Surbakti. NIM. 5113331031 : Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Dengan Model Pembelajaran Ekspositori Pada Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik Di SMK Negeri 2 Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dasar dan pengukuran listrik menggunakan model pembelajaran mind mapping dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas X Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 2 Medan. Dasar dan pengukuran listrik merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib yang ada pada kejuruan teknik pemanfaatan listrik. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yaitu dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok penelitian. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Medan pada siswa kelas X teknik pemafaatan listrik. Pengambilan sampel dilakukan dengan acak sehingga diambil 2 kelas, yaitu kelas Xlp1 sebagai kelas eksperimen diajarkan dengan model pembelajaran mind mapping dengan jumlah siswa 31 orang dan kelas Xlp5sebagai kelas kontrol diajarkan dengan model pembelajaran ekspositori dengan jumlah siswa 29 orang. Instrument yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah soal 20 butir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa, nilai rata – rata siswa yang diajarkan dengan pembelajaran mind mapping lebih tinggi dari nilai rata – rata siswa yang diajarkan dengan pembelajaran ekspositori. Hal tersebut dapat dilihat dari pengolahan data post test diperoleh harga thitung = 3,078
dengan Ttabel = 1,672. Karena harga thitung lebih besar dari harga ttabel (3,078> 1,672),
sehingga Ho ditolak dan sekaligus menerima Ha yaitu Hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Mind mapping lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang hanya dibelajarkan dengan model pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
penyertaan-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan
Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Dengan
Model Pembelajaran Ekspositori Pada Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran
Listrik di SMK Negeri 2 Medan” yang disusun untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Teknik Elektro .
Peneliti menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan dan ketulusan hati peneliti mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang sangat saya sayangi, cintai
dan saya banggakan yaitu Ayahanda Drs. Semangat Surbakti dan Ibunda Elisabet
Sembiring serta adik – adik saya Manda dan Sukris yang telah memberikan do’a,
dukungan dan semangat kepada peneliti. Selain itu, peneliti juga mengucapkan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Teknik.
4. Drs. Baharuddin, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
iii
5. Dr. Salman Bintang, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro.
6. Bapak Drs. Juaksa Manurung, ST ,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang memberikan waktu dan dengan kesabaran membimbing dan
mengarahkan dalam menyelesaikan Skripsi ini.
7. Agus Junaidi, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Selaku
Dosen Penguji.
8. Drs. Panahatan Sitorus, S.T., M.Pd Selaku Dosen Penguji.
9. Bapak sukardi ,S.Pd, MM selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan,
yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitaian di sekolah
tersebut.
10.Bapak Arta Sitepu , selaku guru mata diklat dasar dan pengukuran listrik
SMK Negeri 2 Medan.
11.Terimakasih buat sahabat-sahabat : Arrizal Rafiq, M. Wahyu Nazli, Joy S.
Barus, Benny H Sianipar, Ahmad Faisal, Rudi Rahmansyah Nasution yang
selalu mengingatkan dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.
12.Saudara – saudara seperjuangan TUNAS XIX MAPALA UNIMED yang
selalu mengingatkan dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini.
13.Kepada teman-teman Pendidikan Teknik Elektro 2011 yang selalu
memberikan support kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
Skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis.
iv
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Medan, Desember 2016
v A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Identifikasi Masalah ... 6
C.Batasan Masalah ... 7
2. Hakekat Hasil Belajar ... 10
3. Hakekat Dasar Dan Pengukuran Listrik ... 14
4. Hakekat Pembelajaran ... 16
5. Hakekat Model Pembelajaran ... 17
6. Model Pembelajaran Mind Mapping ... 18
7. Model Pembelajaran Ekspositori ... 23
B.Hasil Penelitian yang Relevan ... 32
C.Kerangka Berfikir ... 33
vi BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 37
B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 37
C.Defenisi Operasional ... 37
D.Variabel Penelitian ... 38
E. Jenis dan Desain Penelitian ... 39
F. Prosedur Penelitian ... 40
G.Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data ... 43
H.Teknik Analisis Data ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 52
B. Uji Persyaratan Analisis ... 54
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 60
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi Ini Dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik ... 14
Tabel 2.2. Perbedaan Catatan Biasa dan Mind Mapping ... 19
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 39
Tabel 3.2 Kisi – Kisi Tes Belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik ... 43
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes ... 45
Tabel 3.4. Kategori Tingkat Kesukaran Butir Tes ... 47
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Desain Singkat Penelitian... 36
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 63
Lampiran 2 RPP Mind Mapping ... 74
Lampiran 3 Rpp Ekspositori ... 91
Lampiran 4 Materi Ajar ... 108
Lampiran 5 Instrumen Post – Test ... 134
Lampiran 6 Data Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ... 138
Lampiran 7 Perhitungan Validitas Tes ... 139
Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Tes ... 141
Lampiran 9 Perhitungan Daya Beda Pembeda Tes ... 142
Lampiran 10 Perhitungan Taraf Kesukaran Tes ... 144
Lampiran 11 Data Hasil Belajar Siswa ... 146
Lampiran 12 Distribusi Frekuensi Data Penelitian ... 147
Lampiran 13 Perhitungan Rata – Rata, Standar Deviasi Dan Varians ... 150
Lampiran 14 Uji Normalitas Data ... 151
Lampiran 15 Uji Homogenitas Data Post-Test ... 153
Lampiran 16 Uji Hipotesis ... 154
Lampiran 17 Tabel Lilliefors ... 156
Lampiran 18 Tabel F ... 157
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Upaya – upaya untuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus
menerus dilakukan oleh pemerintahan di indonesia. Hal ini di lakukan
berdasarkan atas kesadaran pemerintah akan betapa pentingnya pendidikan
dalam usaha pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia (SDM)
pada suatu negara. Dimana dengan meningkatnya mutu pendidikan
diharapkan dapat menghasilkan generasi yang dapat memberikan kontribusi
pada masyarakat, bangsa, dan negaranya sehingga mampu hidup dan bersaing
dalam dunia internasional dengan tidak kehilangan identitas nasionalnya.
Upaya – upaya peningkatan mutu pendidikan yang telah dilakukan sampai
saat ini di indonesia ialah berupa perubahan satuan kurikulum pendidikan
yang telah dilakukan hingga saat ini. Untuk membantu kebijakan tersebut
diperlukan juga seseorang yang mampu mendidik agar segala potensi yang
terdapat dalam diri seseorang yang akan dididik tersebut dapat berkembang
dan bermanfaat bagi orang lain khususnya bagi dirinya sendiri. Sehingga
pemerintah indonesia juga meningkatkan mutu dari tenaga pendidiknya
memaluli pelatiahn keprofesian bidang tenaga pendidik. Maka dari itu
pendidik ( Guru ) tidak hanya sebagai “pengajar” tetapi juga sebagai
“pendidik” dan sekaligus sebagi “pembimbing” yang mengarahkan dan
2
Salah satu lembaga pendidikan yang bersifat formal yang diharapkan
mampu melaksanakan tujuan pendidikan ialah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), yang menghasilkan siswa terampil, bagus, serta siap bekerja dalam
dunia usaha. Melalui (SMK) diharapkan dapat dihasilkan tenaga kerja yang
terampil dan berkualitas serta menguasai bidang yang digelutinya, sehingga
kebutuhan akan tenaga kerja dari dunia usaha dan industri dapat terpenuhi.
Untuk mencapai hal tersebut, siswa sekolah menengah kejuruan dituntut
untuk lebih memahami dan menguasai setiap pelajaran yang diterimanya di
sekolah, karena setiap pelajaran saling mempengaruhi dan saling mendukung
pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, perkembangan sikap dan
kepribadiannya.
SMK Negeri 2 Medan merupakan sekolah menengah kejuruan yang telah
berkembang fasilitasnya sebagai pendukung proses pembelajaran dalam
upaya peningkatan mutu peserta didik agar lebih berkompeten dan telah
menggunakan sistem pembelajaran kurikulim 2013 selama kurang lebih 3
tahun. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang di
dalamnya dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang harus dikuasai peserta didik dengan pembelajaran yang
terpusat pada siswa. Oleh karena itu siswa diajak untuk lebih aktif dengan
terlebih dahulu mencari sumber pelajaran. Dalam hal ini peran seorang
pendidik yang kreatif sangat penting pada proses penyampaian materi ajar,
dimana pendidik harus mampu mengemas mata pelajaran tersebut menjadi
3
mudah memahaminya. Berdasarkan diskusi dengan salah seorang guru di
SMK N 2 Medan, Bapak Arta Sitepu, M.Pd bahwa sejauh ini model yang
digunakan di sekolah adalah berupa model pembelajaran campuran dari
beberapa model pembelajaran seperti model pembelajaran berbasis masalah
problem base learning (PBL) dan ekspositori namun pada aplikasinya
penggunaan model yang dipakai masih didominasi oleh pembelajaran
ekspositori. Dimana proses pembelajaran lebih berfokus pada guru, kurang
melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa cenderung
pasif.
Mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik merupakan salah satu mata
pelajaran dasar yang harus diambil dan di pahami oleh setiap siswa kelas X
teknik pemanfaatan tenaga listrik. Pada mata pelajaran ini siswa diharapkan
dapat mengerti dan memahami tentang dasar – dasar listrik dan alat ukur
listrik serta penggunaannya baik secara teori maupun praktik. Adapun nilai
kriteria ketuntasan minimum (KKM) dalam kurikulum 2013 adalah 2.6,
namun SMK N 2 Medan memberlakukan KKM 2.8. Nilai KKM ini
diberlakukan berdasarkan pertimbangan mengenai target lulusannya untuk
mampu bersaing di dunia kerja maupun di universitas ternama. Pada
kenyataannya, hasil belajar yang diperoleh siswa secara umum masih berada
di bawah nilai KKM tersebut. Secara khusus terlihat pada hasil belajar siswa
dasar dan pengukuran listrik masih rendah.
Untuk itu perlu dilakukan perbaikan atau pembaharuan dari proses belajar
4
lebih baik. Pembaharuan yang dimaksud bisa dilakukan dari beberapa hal,
salah satu dintaranya adalah pembaharuan terhadap model pembelajaran.
Banyak jenis model dan strategi pembelajaran yang telah dikemukakan untuk
dapat membantu pendidik menyampaikan materi ajar serta membimbing
peserta didik untuk mencapai tujuan pmembelajaran seperti yang di harapkan.
Karena tanpa strategi yang jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah
sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sulit tercapai secara
optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak dapat berlangsung secara efektif
dan efisien (Wena, 2011). Selain itu, adanya usaha untuk mengadaptasikan
pembelajaran dengan perbedaan individual siswa dan memungkinkan
keterlibatan siswa untuk bekerja dengan siswa-siswa lain yang berbeda secara
akademik sehingga tercipta sikap positif di antara mereka. Kondisi ini akan
mempengaruhi hasil belajar siswa secara individu. Dalam hal ini, model
pembelajaran mind mapping sesuai dengan kebutuhan siswa. Karena dalam
model pembelajaran ini siswa akan dibentuk dalam kelompok untuk saling
beridiskusi mengenai topik pembelajaran yang sedang berlangsung dan
membuat catatan – catatan penting materi yang dipelajari berupa gambar
mind mapping sesuai dengan apa yang mereka pahami,dan akan
mempersentasekan apa yang telah dipahami dengan menampilkan hasil mind
mapping buatan mereka sehingga guru dapat melihat tingkat pemahaman
siswa terhadap materi yang disampaikan.
Dengan penjelasan tersebut, maka model mind mapping ini akan
5
di kelas X Teknik Instalasi Tenaga Listrik. Pada materi ajar arus listrik dan
arus elektron, bahan – bahan listrik, dan elemen pasif dengan model
pembelajaran ini akan mempermudah siswa untuk memahami dan mengingat
materi ajar yang berupa teori dan mengajak siswa dalam kelompok untuk
membuat catatan berupa mind mapping yang akan dikerjakan secara individu
dan kelompok. kemudian setiap individu akan menjelaskan catatan berupa
mind map yang telah dibuat didepan kelas.
Mind mapping atau peta pikiran merupakan salah satu cara mudah untuk
menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi keluar otak.
Yang dilakukan dengan pembuatan catatan-catatan berupa ringkasan,
struktur, pengumpulan ide-ide, untuk membuat catatan, kuliah, rapat, debat
dan wawancara.(Svantesson, 2004 : 1). Konsep Mind Mapping asal mulanya
diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970. Menurutnya Mind Map adalah
cara mencatat kreatif, efekti, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran –
pikiran kita ( Buzuan, 2013:4). Pada Model pembelajaran Mind Mapping ini
siswa diajak untuk dapat berfikir kreatif dalam memahami pembelajaran
dengan membuat pokok – pokok pikiran dari materi yang di pelajari dan
membuatnya dalam bentuk gambar layaknya jala – jala laba – laba dan
menjadikannya semenarik mungkin. Sehingga ada ketertarikan siswa untuk
dapat mempelajarinya kembali.
Beberapa peneliti terdahulu menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang
diajarkan menggunaan model pembelajaran mind mapping akan lebih baik.
6
menyatakan hasil belajar siswa merakit personal komputer (MPC) yang telah
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping akan
lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dengan
peningkatan nilai rata - rata dari 16, 56 menjadi 23,69. Jhon Hendri Surbakti
(2015) dalam penelitiannya menyatakan penerapan model pembelajaran mind
mapping pada mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan memahami bahan
bangunan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan nilai
rata – rata komulatif kelas siklus I 67,38 (45,24 %) menjadi 84,30 (85,71 % )
pada siklus II.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa
Menggunakan Model Pembelajaran Mind Mapping Dengan Model
Pembelajaran Ekspositori Pada Mata Pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik
di SMK Negeri 2 Medan ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan model ekspositori mengakibatkan siswa
menjadi pasif dalam proses belajar mengajar.
2. Pembelajaran yang monoton menyebabkan timbul rasa malas pada
siswa.
3. Hasil belajar siswa rendah dan rata – ratanya berada dibawah nilai
7
4. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model
mind mapping dengan model pembelajaran ekspositori.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini hanya
dibatasi pada:
1. Hasil belajar yang akan diukur hanya nilai kognitif pada mata
pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik.
2. Pokok bahasan hanya terdiri dari tiga (3) pokok bahasan.
3. Untuk membandingkan hasil belajar digunakan uji- t.
D. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar dan
pengukuran listrik yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran mind mapping pada siswa kelas X SMK Negeri 2
Medan?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar dan
pengukuran listrik yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan?
3. Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
mind mapping lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan
8
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar mata pelajaran dasar dan pengukuran
listrik yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran mind
mapping pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan.
2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran mind mapping dengan model
pembelajaran ekspositori pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain:
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran.
b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa.
c. Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru
a. Sebagai bahan masukan bagi para pendidik sebagai inovasii
baru dalam mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi sekolah
a. Membantu sekolah menyampaikan materi dengan baik.
b. Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk pengembangan
pembelajaran dikelas.
c. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu membantu sekolah
59 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada BAB IV, maka diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran Mind mapping siswa kelas X
SMK Negeri 2 Medan yaitu 13,03 .
2. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori siswa kelas X SMK
Negeri 2 Medan yaitu 11,06.
3. Nilai rata-rata hasil belajar Dasar Dan Pengukuran Listrik siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran Mind mapping lebih
tinggi yaitu 13,03 daripada siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran Ekspositori yaitu 11,06 siswa kelas X SMK Negeri 2
60
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa model pembelajaran Mind
mapping memberikan perbedaan yang lebih tinggi terhadap hasil belajar jika
dibandingkan dengan model pembelajaran Ekspositori. Jadi disarankan agar
para guru Dasar Dan Pengukuran Listrik dapat menggunakan model
pembelajaran Mind mapping pada kegiatan belajar untuk meningkatkan hasil
belajar siswa siswa seperti yang ditunjukkan oleh hasil Dasar Dan
Pengukuran Listrik.
2. Kepada para peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji perbedaan hasil
belajar menggunakan strategi pembelajaran, disarankan untuk meneliti
61
Daftar Pustaka
Anggrianne Anastasia Panjaitan (2014) Pengaruh Model Pembelajaran Peta Pikiran (Mind Mapping) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerita Pendek Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Binjai Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi. Medan : FBS UNIMED
Arikunto, Suharsimi. (2005). Managemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Buzan dan Barry. 2004. Memahami Peta Pikiran : The Mind Map Book. Interaksa: Batam.
De Porter dan P. Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Kaifa : Bandung.
Hamalik, Oemar.2007. Metode Belajar Dan Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.
Ibrahim (2010). Nana Syaodih S. Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta.Jakarta.
Ira Noviyanti Jambak. (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Komputer (MPC) Pada Siswa Kelas X Bidang Keahlian Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Kutalimbaru T.A 2013/2014. Skripsi . Medan : FT UNIMED
Istarani. 2011. 5. Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.
Jensen, E dan K. Makowitz. 2002. Otak Sejuta Gygabite: Buku Pintar Membangun Ingatan Super. Kaifa : Bandung.
Jhon Hendri Surbakti. (2015), Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Binjai program keahlian teknik konstruksi batu dan beton tahun ajaran 2014/2015. Skripsi. Medan : FT UNIMED
Kusmayadi.(2010). Pengetahuan Dasar Listrik Dan Elektronika. Depok: CV Arya Duta.
Made wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.
Sanjaya Wina (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group. Jakarta
62
Sudjana,N. (1996), Teori – Teori Belajar Untuk Pengajar. Universitas Indonesia, Jakarta.
. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
.2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sumanto . (1994). Pengetahuan bahan untuk mesin dan listrik. Yogyakarta: Andi.
Sutjipto, B.,(2003), Penggunaan Metoda Pembelajaran , Teknodik, vol. 7, No. 3, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, http://www.pustekkom.go.id (diakses tanggal 15 okt 2010)
Sugiarto, I. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir Holistik Dan Kreatif. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Winkel,W.S (1997) Psikologi Belajar Pengajaran, Jakarta:Gramedia
Widodo,MH Sapto. Dasar Dan Pengukuran Listrik Kelas X. Jakarta : KEMENDIKBUD RI .