• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Kognitif Hukum Dan Kognitif Medis Terhadap Perilaku Warga Binaan Pemasyarakatan Penyalahgunaan Narkoba Pada Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Kognitif Hukum Dan Kognitif Medis Terhadap Perilaku Warga Binaan Pemasyarakatan Penyalahgunaan Narkoba Pada Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Medan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penyalahgunaan obat dan distribusi tersembunyi meningkat dari waktu ke waktu, ini telah menjadi ancaman serius pada masyarakat dan bangsa. Penanggulangannya tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga petugas pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Kelas I Medan. Jumlah pelaku, pengedar, agen, dan pengedar-pengguna meningkat dari waktu ke waktu, karena itu akan sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan atau pemahaman (kognitif keterampilan) tentang hukum, aspek medis terutama untuk mencegah dan menghilangkan bahaya narkoba baik di pelaku, pengedar, agen atau pengedar-pengguna. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kognitif hukum dan kognitif medis pada perilaku warga binaan pemasyarakatan penyalahgunaan narkoba di rumah tahanan negara kelas I Medan, dan juga untuk melihat efek dari penyuluhan hukum, bantuan hukum, konseling medis, dan konseling.

Tujuan penelitian adalah: (1) untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kognitif hukum dan kognitif medis pada perilaku warga binaan pemasyarakatan penyalahgunaan narkoba di Rutan kelas I Medan, (2) untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kognitif hukum bagi Warga Binaan Pemasyarakatan penyalagunaan narkoba di Rutan kelas I Medan, (3) untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor kognitif medis pada warga binaan pemasyarakatan di Rutan kelas I Medan.

Teori yang digunakan adalah teori Kebijakan Publik didukung oleh undang-undang pemasyarakatan, dengan psikotropika. Populasi penelitian adalah semua warga binaan pemasyarakatan penyalahgunaan narkoba di Rutan kelas I Medan. Sampel penelitian adalah 95 orang sebagai responden. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei, dan ini merupakan penelitian deskriptif dan kuantitatif, dan variabel yang diamati diukur dengan Skala Likert. Pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15.0 dengan analisis deskriptif.

Koefisien Determinasi (R-Square) adalah 0,518, itu menunjukkan bahwa variabel independen yang diamati dapat menjelaskan 51,8% terhadap perilaku warga binaan pemasyarakatan penyalahgunaan obat di bawah observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) secara bersamaan, ada pengaruh signifikan dari faktor kognitif hukum dan kognitif medis pada perilaku warga binaan pemasyarakatan penyalahgunaan obat, faktor kognitif medis memiliki efek yang sangat dominan dalam perilaku warga binaan pemasyarakatan penyalahgunaan narkoba di Rutan kelas I Medan.

(2)

ABSTRACT

The drug abuse and hidden distribution increases over time, this has been a serious threaten on community and nation. The management is not only the responsibility of government, but also community cases in correctional House of class I Medan is as follows: abusers, distributor, agent, and distributors-users increase over time, therefore, it will be very important to improve the knowledge or understanding (cognitive skill) about legal, medical aspects especially to prevent and eliminate the danger of drug either in abusers, distributors, agent or distributor-user. The formulation of the problem in this research is how is the effect of cognitive, legal and medical factors on the behavior of correctional system clients on drug abuse in correctional house of class I Medan, and also to see the effect of legal extension, legal aid, medical counseling factors, and counseling.

The objective of research would be: (1) to know and analyze the effect of legal cognitive and medical cognitive factors on behavior of correctional system client on drug abuse in correctional house of class I Medan, (2) to know and analyze the effect of legal cognitive factors on correctional house of class I Medan, (3) analyze the medical cognitive factor on correctional system clients in correctional house of class I Medan.

The theory used was theory of Public Policy supported by the correctional laws, the psychotropic. The population of research was all client of correctional system on drug abuse in correctional house of class I Medan. The sample of research was 95 people as respondents. The method of data collection was through survey, and this was a descriptive and quantitative research, and the variables observed were measured by Likert Scale. The data processing used software of SPSS version 15.0 by descriptive analyze.

Coefficient of Determination (R-Square) was 0.518; it indicated that the independent variables observed could explain 51.8% on behavior of correctional system clients on drug abusers under observation. The result of research indicated that simultaneously, there was significant effect of legal cognitive and medical cognitive factors on behavior of correctional system client on drug abuse, the medical cognitive factors has a very dominant effect in behavior of correctional system clients on drug abuse in correctional house of class I Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis bersyukur karena telah menyelesaikan laporan skripsi dengan judul: “ Pembinaan Moral dan Spiritual pada Warga Binaan Pemasyarakatan (Studi Kasus di Rumah

Untuk mempelajari dan menganalisis faktor yang menjadi kendala dalam pembinaan moral dan spiritual pada warga binaan di Rumah Tahanan Negara Kabupaten

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ HUBUNGAN ANTARA PENYALAHGUNAAN NARKOBA DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (LP)

kesehatan gigi dan mulut warga binaan pemasyarakatan di Rumah Tahanan Klas I. Surakarta dalam mewujudkan derajat

a All requested variables entered.. Collinearity

“… ingin mengetahui efeknya saja ketika memakai narkoba” (IU 1-IU 5) Hal sesuai dengan Sumiati (2009), faktor internal dalam penyalahgunaan NAPZA biasanya berasal dari

terpadu yang mencakup rehabilitasi medis, sosial dan pascarehabilitasi bagi Tahanan dan Warga Binaan Pemasyarakatan pecandu, penyalahguna dan korban penyalahgunaan

Hipotesis 3 dalam penelitian iniyang menyatakan bahwaWarga Binaan Pemasyarakatan Rumah Tahanan Negara Wates yang bekerja di bidang non pertanian memiliki tingkat