• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH SIFAT KONSUMTIF DAN TI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH SIFAT KONSUMTIF DAN TI"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH SIFAT KONSUMTIF DAN TINGKAT SEMESTER TERHADAP PENGELUARAN MAHASISWA IAIN WALISONGO

SEMARANG FAKULTAS SYARIAH PRODI EKONOMI ISLAM

(Study Kasus Mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang)

TUGAS

Disusun Guna Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah : Statistik II

Dosen Pengampu : Heny Yuningrum. S.E

Disusun Oleh:

Evant Andi A (112411080)

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pada prinsipnya tujuan mahasiswa kuliah adalah untuk menuntut ilmu. Tuntutan mahasiswa dalam menuntut ilmu dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor mahasiswa berkuliah, disamping menuntut ilmu juga menggali pengalaman untuk menuju masa depan dalam pekerjaan. Oleh karena itu mahasiswa perlu memanaj kebutuhan dalam rangka menunjang kuliah.

Kebutuhan mahasiswa dapat diperoleh dari pemasukan yakni uang saku dari orang tua atau hasil jerih payah sendiri (mandiri). Pemasukan mahasiswa dapat bervariasi dari mana asalnya, namun kadangkala pengeluarannya hampir sama pada setiap mahasiswa. Normalnya mahasiswa yang tujuan utamanya adalah kuliah, maka kebutuhan mahasiswa akan kuliah dapat dikategorikan seperti halnya dalam prinsip konsumtif ekonomi. Yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup Terhadap Pengeluaran Mahasiswa Ekonomi Islam (Studi Analisis Pada Mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah)”

1.2. Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh sifat konsumtif terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi Islam?

2. Adakah pengaruh tingkat semester terhadap pengeluaranmahasiswa ekonomi Islam?

3. Adakah pengaruh sifat konsumtif dan tingkat semester terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi islam?

1.3. Tujuan Penelitian

(3)

2. Mengetahui pengaruh tingkat semester terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi Islam

3. Mengetahui pengaruh sifat konsumtif dan tingkat semester terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi islam

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah pengetahuan bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya

2. Manfaat Praktis

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Kerangka Teori

2.1.1.Pengertian Konsumsi

Konsumsi adalah suatu kegiatan manusia yang secara langsung menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya dengan tujuan untuk memperoleh kepuasan yang berakibat mengurangi ataupun menghabiskan nilai guna suatu barang/jasa.1

2.1.2.Fungsi Konsumsi

Dalam fungsi konsumsi ada beberapa sifat khusus yang diasumsikan oleh seorang ahli ekonomi yang bernama john keynes, yaitu:

a. Terdapat sejumlah konsumsi mutlak (absolut) tertentu untuk mempertahankan hidup walaupun tidak mempunyai pendapatan atau pemasukan

b. Konsumsi berhubungan dengan pendapatan yang siap dibelanjakan (dispossible income)

c. Jika pendapatan yang siap dibelanjakan meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat walaupun dalam jumlah yang sedikit.

d. Proporsi kenaikan pendapatan yang siap dibelanjakan untuk konsumsi adalah konstan.2

Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi yaitu terbagi menjadi dua:

a. Faktor Objektif, yaitu faktor yang secara umum diakui sebagai faktor yang memengaruhi konsumsi

1 http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2077036-pengertian-konsumsi/ Waktu:20.12 WIB

(5)

1) Harga, Keynes mengatakan bahwa perubahan harga yang cukup besar akan menyebabkan perubahan daya beli masyarakat yang besar pula.Artinya, naik turunya tingkat harga umum yang cukup besar akan mengubah pendapatan riil dan nilai riil uang yang cukup besar pula.

2) Kebijakan Fiskal, Salah satu instrumen kebijakan fiskal yaitu pajak, dimana ini juga sangat berpengaruh terhadap besarnya pendapatan yang digunakan untuk konsumsi. Semakin besar tarif pajak yang berlaku terhadap barang dan jasa, semakin tinggi harga barang tersebut. Artinya, pendapatan riil masyarakat (mahasiswa) menurun, sehingga konsumsi merekapun menurun.

3) Suku Bunga

Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant suku bunga adalah harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada periode waktu tertentu.Suku bunga itu sendiri ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu : penawaran tabungan dan permintaan investasi modal (terutama dari sektor bisnis). Tabungan adalah selisih antara pendapatan dan konsumsi. Bunga pada dasarnya berperan sebagai pendorong utama agar masyarakat yang dalam hal ini adalah mahasiswa bersedia menabung. Jumlah tabungan akan ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat bunga. Semakin tinggi suku bunga, akan semakin tinggi pula minat mahasiswa untuk menabung, begitu juga sebaliknya, semakin rendah suku bunga akan menurunkan semangat mahasiswa untuk menabung.

b. Faktor Subjektif, yaitu faktor yang berasal dari kondisi yang dialami oleh setiap orang

(6)

sebagian pendapatanya untuk menghadapi kesulitan-kesulitan yang akan datang.

2) Kekayaan yang dimiliki, yaitu ketika seseorang memiliki kekayaan yang berbeda maka jumlah barang yang akan dikonsumsi pun akan berbeda.3

2.1.3.Pengertian Biaya

Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan biaya dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Jika pengorbanan sumber ekonomi tidak menghasilkan manfaat, maka pengorbanan tersebut dianggap rugi.4 Ada 4 unsur pokok dalam defnisi

biaya tersebut diatas:

1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi 2. Diukur dalam satuan uang

3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

2.1.4.Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah 1. Lokasi

Dalam hal ini adalah lokasi tempat tinggal. Mahasiswa yang tidak membawa kendaraan pada umumnya lebih memilih tempat tinggal yang lebih dekat dengan lokasi kuliah.

2. Permintaan

Tinggi rendahnya harga suatu barang juga dipengaruhi oleh permintaan, semakin banyak barang itu diminati maka harga atau biaya yang dikeluarkanpun juga akan tinggi.

3Endro Sariono.dkk. Manusia dan Perilaku Ekonomi: Exact Ganeca. 2007 hlm.116

(7)

2.2. Kerangka Berfikir

2.3. Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam penelitian.5

Dengan hipotesis, penelitian menjadi jelas searah pengujiannya dengan kata lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian dilapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam pengumpulan data.6

H1 = Ada pengaruh sifat konsumtif terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi

Islam

H2 = Ada pengaruh biaya hidup terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi

Islam

H3 = Ada pengaruh sifat konsumtif dan tingkat semester terhadap pengeluaran

mahasiswa ekonomi Islam

5 Muhammad, “Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif”. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008. hlm. 76

6 H. M. Burhan Bungin, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Jakarta: Prenada Media. hlm. 75

H3

H1

H2

SIFAT KONSUMTIF

BIAYA HIDUP

PENGELUARAN MAHASISWA EKONOMI

(8)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis penelitian

Dalam hal ini penulis menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivme digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel tertentu, teknik pengambilan sempel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang di tetapkan.

3.2. Sumber data

Data yang digunakan adalah data primer. Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).7 Data primer dari penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran

kuesioner oleh peneliti dengan cara langsung menemui responden untuk mendapatkan data yang peneliti butuhkan, yaitu meliputi data :

a. Nama mahasiswa b. Alamat asal c. Alamat kos

d. Pekerjaan orang tua e. Usia mahasiswa

f. Tahun kuliah (semester)

g. Pemasukan (kiriman dari orang tua, beasiswa, maupun lainnya) h. Pengeluaran

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

(9)

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.8 Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah MAHASISWA EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH IAIN WALISONGO SEMARANG

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.9. Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis

dalam penulisan skripsi ini adalah metode pengambilan sampel probabilitas/ acak (random sampling), yaitu suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel dengan memberikan pertanyaan kepada 20 mahasiswa ekonomi islam yang dianggap sudah mewakili dan dapat memberikan informasi yang jelas tentang hal-hal yang dibutuhkan oleh penulis.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data sangat berpengaruh sekali dalam hasil penelitian karena memiliki metode pengumpulan data tepat akan dapat diperoleh data yang relevan, akurat dan reliable. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Kuesioner

Data diperoleh melalui metode kuesioner, yaitu suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan dapat memberikan respon kepada responden, atas daftar pertanyaan tersebut.10 Yang menjadi objek penelitian

adalah MAHASISWA EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH IAIN WALISONGO SEMARANG.

8 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ALFABETA, Bandung: 2008, hlm. 80

9 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media, hlm. 105

(10)

b. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.11

c. Dokumentasi

Dokumentasi di gunakan untuk pengumpulan data berupa data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian. Misalnya: berupa arsip-arsip, buku-buku catatan yang lainya yang berhubungan dengan penelitian ini.12

3.5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penelitian akan di analisis dengan menggunakan:

A. Uji Validitas

Validitas merupakan tingkat dimana suatu alat pengukur-mengukur apa yang seharusnya diukur. Data penelitian tidak akan berguna bilamana instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak memiliki validitas dan reabilitas yang tinggi.

Teknik korelasi yang digunakan adalah:13

11 Irabieber.wordpress.com/2011/12/15/teknik-pengumppulan-data/ diunduh pada jam 06:19

12 Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 123.

(11)

r =

r: Koefisien korelasi antara item (X) dengan skor total (Y). X: Skor setiap item.

Y: Skor total.

N: Jumlah responden.

B. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu hal pengukuran relative konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Dalam setiap penelitian adanya kesalahan pengukuran ini cukup besar. Karena itu untuk mengetahui hasil penelitian pengukuran yang sebenarnya, kesalahan pengukuran itu sangat diperhitungkan.

Penelitian yang digunakan pada koefisien tersebut dikenal dengan rumus Brown prophecy:

r1 = 2rb 1+ri

Keterangan:

r1 = Reliabilitas internal seluruh instrument.

rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua.

(12)

Analisis regresi berganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana. Kegunaan, yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila la variabel bebasnya (X) dua atau lebih. Analisis regresi berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel

bebas X1, X2 , ..., Xn terhadap satu variabel terikat (Y).14

Analisis ini untuk mengetahui pengaruh suatu variabel produktivitas dihubungkan dengan variable Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup.

Y = a + b1x1 + b2x2 Keterangan:

Y = Pengeluaran Mahasiswa EI a = konstanta

x1 = Sifat Konsumtif x2 = Biaya Hidup

b = koefisien regresi yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubahan pada variabel bebas (variabel X).

D. Analisis Korelasi dan Determinasi

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Secara umum koefisien determinan untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan

(13)

untuk data tuntun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Untuk menjelaskan aplikasi dengan menggunakan program SPSS.

E. Uji Hipotesis

1. Uji Parsial (t test)

Menunjukkan nilai signifikan dari tiap-tiap koefisien regresi terhadap kenyataan yang ada.15 Langkah-langkah:

a. Menentukan hipotesis nihil dan alternatif.

H0: β1 = β2 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI).

H1: β1 β2 β0 (ada pengaruh yang signifikan antara tingkat Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI). b. Menentukan level of significant (α = 0, 05)

c. Kriteria pengujian

H0 diterima bila t-tabel < t-hitung < t-tabel

H0 ditolak bila t-hitung > t-tabel atau t-hitung < - t-tabel d. Perhitungan nilai T

Dimana:

Β = koefisien regresi dari variabel tingkat pendidikan Sb1 = standar error koefisien regresi

Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dapat diketahui pengaruh antara Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.

2. Uji F

(14)

Digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh antara dua variabel bebas (Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup) terhadap variabel terikat (Pengeluaran Mahasiswa EI) secara bersama-sama, sehingga bisa diketahui apakah dengan yang sudah ada dapat diterima atau ditolak.16

Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

a. H0: β1 = β2 = 0 artinya bahwa tingkat Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.

b. H1: β1≠ β2 ≠ β0 artinya bahwa tingkat Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.

c. Menentukan level of signifikan α = 0, 05

d. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: Ho = diterima apabila F-hitung < F-tabel

Ho = ditolak apabila F-hitung > F-tabel e. Perhitungan nilai F

F =

R2 (k+1) (1- R2)(n - k)

Keterangan:

R = koefisien regresi linier berganda k = banyaknya variabel

n = ukuran variabel

Dengan membandingkan F hitung dan F tabel dapat diketahui pengaruh tingkat Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.

(15)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Mahasiswa Ekonomi Islam

Ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama islam dengan tujuan tercapainya kebaikan, kesejahteraan serta menghapuskan kejahatan dan

kesengsaraan.17 Sedangkan mahasiswa ekonomi islam adalah mahasiswa yang

mempelajari ekonomi islam.

4.2 Data Penelitian dan Responden

a. Nama mahasiswa

g. Pemasukan (kiriman dari orang tua, beasiswa, maupun lainnya) h. Pengeluaran

4.3 Uji Validitas dan Reabilitas

1. Uji Validitas

Uji dilakukan untuk mengetahui validitas butir-butir pertanyaan. Uji ini pada SPSS 16.0 dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation yang merupakan nilai r hitung untuk masing-masing pertanyaan. Apabila r hitung berada di bawah 0,05 berarti valid.18

Pengujian ini penting dilakukan guna mengetahui apakah kuesioner yang ada dapat mengungkapkan data-data yang ada pada variabel-variabel penelitian secara tepat. Dari hasil pengujian validitas kuesioner

17.www.islampeace.clubdiscussion.net/t13-pengertian-tujuan-prinsip-ekonomi-islam/

diunduh waktu 6:36 WIB

(16)

yang terdapat dalam angket akan dapat diketahui sejauh mana data yang terkumpul sesuai dengan variabel-variabel penelitian atau tidak.19

Sebagai telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, bahwa kriteria daftar pertanyaan untuk masing-masing variabel dapat dikatakan valid apabila nilai dari r hitung lebih besar atau samadengan nilai r tabel. Untuk mengetahui r hitung peneliti menggunakan alat bantu SPSS for Windows versi 16.0 sedangkan untuk mencari r tabel adalah dengan mencarinya dalam tabel dengan harus mengetahui terlebih dahulu nilai derajat kebebasannya. Derajat kebebasan (degree of freedom) dalam penelitian ini adalah df = n – k – 1. Dengan ketentuan n (jumlah responden) adalah 30 responden dan k (variabel independen) adalah 2 (Sifat Konsumtif Dan Biaya Hidup) sehingga besarnya df adalah 30 – 2 – 1 = 27 dengan alpha 0.05 (α=5%), didapat r tabel 0, 3493.

Q1 0,3687 0,3493 Valid Dipakai

Q2 0,4566 0,3493 Valid Dipakai

Q3 0,5428 0,3493 Valid Dipakai

Q4 0,4324 0,3493 Valid Dipakai

Q5 0,5174 0,3493 Valid Dipakai

Q6 0,3994 0,3493 Valid Dipakai

19 Suharto dan Budhi Cahyono “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia di Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah”

(17)

Q7 0,4330 0,3493 Valid Dipakai

Q8 0,4860 0,3493 Valid Dipakai

Q9 0,4657 0,3493 Valid Dipakai

Q10 0,4919 0,3493 Valid Dipakai

Biaya Hidup (X2)

Q11 0,4556 0,3493 Valid Dipakai

Q12 0,3782 0,3493 Valid Dipakai

Q13 0,3992 0,3493 Valid Dipakai

Q14 0,5213 0,3493 Valid Dipakai

Q15 0,3841 0,3493 Valid Dipakai

Q16 0,4797 0,3493 Valid Dipakai

Q17 0,3526 0,3493 Valid Dipakai

Q18 0,2315 0,3493 TidakValid Dibuang

Pengeluaran Mahasiswa

EI (Y)

Q19 0,4977 0,3493 Valid Dipakai

Q20 0,4475 0,3493 Valid Dipakai

Q21 0,5658 0,3493 Valid Dipakai

Q22 0,3826 0,3493 Valid Dipakai

Q23 0,3741 0,3493 Valid Dipakai

Q24 0,4502 0,3493 Valid Dipakai

Q25 0,4350 0,3493 Valid Dipakai

Q26 0,4844 0,3493 Valid Dipakai

(18)

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai r hitung pada kolom corrected item-total correlation untuk masing-masing item memiliki r hitung lebih besar dan positif dibanding r tabel untuk (df) = 27 dengan taraf signifikansi 5% dengan uji dua sisi dengan r tabel sebesar 0,3493. Namun ada satu item yang tidak valid yakni item nomer 18 karena r hitung kurang dari r table. Artinya masing-masing item pertanyaan dalam dua variabel independen (Sifat Konsumtif Dan Biaya Hidup) dan satu variabel dependen (Pengeluaran Mahasiswa EI) adalah valid, kecuali pada item 18 yang tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variable. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60. Suatu kuesioner disebut reliabel/ handal jika jawaban-jawaban seseorang konsisten. Reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukur yang dilakukan berulang menghasilkan hasil yang relatif sama maka pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat reliabilitas yang baik.

(19)

Tabel 4.2

Sumber data: Hasil pengolahan data peneliti, 2012

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasil uji reliabilitas dengan

Cronbach’s Alpha adalah sebesar 0,842. Karena (0,842) > r tabel

1. < 0,200 Sangat rendah

2. 0,200 – 0,399 Rendah

3. 0,400 – 0,599 Cukup

4. 0,600 – 0,799 Tinggi

5. 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

Dengan demikian hasil (0,842) dalam penelitian ini dapat dikategorikan sebagai criteria sangat tinggi.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

(20)

antara lain uji chi-kuadrat, uji lilliefors, dan uji kolmogorov-smirnov. Dalam hal ini peneliti menggunakan uji normalitas dengan uji kolmogorov-smirnov, maka berdasarkan hasil pengolahan peneliti dengan bantuan SPSS for Windows versi 16.0 diperoleh tabel sebagai berikut:

Table 4.4 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Sifat

Konsumtif Biaya Hidup Mahasiswa EIPengeluaran

N 29 29 29

Normal Parametersa Mean 38.28 25.17 28.31

Std. Deviation 4.712 3.485 3.296

Most Extreme Differences

Absolute .182 .146 .139

Positive .081 .105 .097

Negative -.182 -.146 -.139

Kolmogorov-Smirnov Z .979 .784 .746

Asymp. Sig. (2-tailed) .293 .571 .633

a. Test distribution is Normal.

Keluaran pada gambar di atas menunjukkan uji normalitas data dua variabel independen (Sifat konsumtif dan biaya hidup) dan satu variabel dependen (Pengeluaran mahasiswa EI) dengan uji Kolmogorov-Smirnov menggunakan SPSS, Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

(21)

hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut: 1. Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya α = 0.05

2. Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh

3. Jika signifikansi yang diperoleh > α , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

4. Jika signifikansi yang diperoleh < α , maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Pada hasil di atas diperoleh taraf signifikansi dan untuk variable Sifat Konsumtif sebesar 0,979, variable Biaya Hidup sebesar 0,784 dan variabel Pengeluaran Mahasiswa EI adalah 0,746. Dengan demikian, seluruh data dari setiap variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, pada taraf signifikansi 0.05.

Gambar 4.5

(22)

normal, maka dapat dikatakan bahwa pernyataan normalitas tidak dapat dipenuhi.

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas (Multi) Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Hasil uji multikolinearitas dapat disajikan dalam tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.6

1 Sifat Konsumtif .749 1.336

Biaya Hidup .749 1.336

a. Dependent Variable: Pengeluaran Mahasiswa EI

Sumber : data primer yang diolah 2012

Ternyata nilai VIF mendekati 1 untuk semua variabel bebas. Demikian pula, nilai tolerance mendekati 1 untuk semua variabel bebas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam regresi antara variabel bebas Sifat Konsumtif (x1) dan Biaya Hidup (x2) terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI (y) tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

(23)

suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedasitas. Dan jika varians berbeda, disebut Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedasitas.

Dari hasil pengujian heteroskedastisitas yang dapat dilihat pada tampilan grafik Scatterplot, menunjukkan bahwa persebaran antara nilai prediksi variabel terikat dengan residulnya tidak membentuk suatu pola yang pasti, atau terjadi persebaran yang tidak menggerombol membentuk suatu pola yang teratur, dapat disajikan dalam gambar 4.2 di bawah ini:

Gambar 4.7

Deteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik di atas, di mana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah risidual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.

(24)

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedasitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedasitas.

Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi Heteroskedasitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi Pengeluaran Mahasiswa EI berdasarkan masukan variabel independennya.

4.4.4 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi, uji durbin-watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hipotesis nol ditolok, yang berarti terdapat autokorelasi.

2) Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada korelasi.

3) Jika d terlatak antara dL dan dU atau di anatara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

(25)

Tabel 4.8 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .757a .573 .520 2.162 1.702

a. Predictors: (Constant), lag_y, Biaya Hidup, Sifat Konsumtif b. Dependent Variable: Pengeluaran

Mahasiswa EI

Sumber : data primer yang diolah 2012

Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,702,sedangkan dari table DW dengan signifikasi 0,05 dan jumlah data (n) =30, serta k =2 (k adalah jumlah variable independen) diperoleh nilai dL sebasar 1,284 dan dU sebesar 1,567 (lihat lampiran). Karena nilai DW (1,702) berada diatas dL dan dU, maka autokorelasi negative atau tidak ada autokorelasi pada variable bebas.

4.5 Persamaan Regresi Linier Berganda

Persamaan dasar regresi linear berganda ditulis dengan Y = a + b1X1 +

b2X2+…+ bnXn. Nilai konstanta (a) menunjukkan besarnya nilai variabel Y jika

variabel X adalah 0. Sedangkan nilai b menunjukkan besarnya perubahan variabel Y jika variabel X berubah sebesar satu satuan.

(26)

Tabel 4.9

1 (Constant) 8.955 4.318 2.074 .048

Sifat Konsumtif .252 .118 .360 2.127 .043

Biaya Hidup .386 .160 .409 2.417 .023

a. Dependent Variable: Pengeluaran Mahasiswa EI

Dari tabel diatas maka dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y= 8,955 + 0,252 X1 + 0,386 X2

Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa variabel bebas Sifat Konsumtif (X1) dan Biaya Hidup (X2) berpengaruh positif terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI (Y).

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

(27)

Menurut Sugiyono (2007) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 - 0,199 = sangat rendah 0,20 - 0,399 = rendah

0,40 - 0,599 = sedang 0,60 - 0,799 = kuat

0,80 - 1,000 = sangat kuat

Dari hasil analisis regresi, pada output moddel summary yang disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.10

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Biaya Hidup, Sifat Konsumtif b. Dependent Variable: Pengeluaran

Mahasiswa EI

Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka R sebesar 0,666. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.

Kemudian Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel diatas bahwa Adjusted R Square

(28)

Konsumtif dan Biaya Hidup. Sedangkan sisanya sebesar 59,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang dianalisis.

4.6.2 Uji F (Uji Signifikansi Simultan)

Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji F dalam penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.11 Uji F

ANOVAb

Model SquaresSum of df Mean Square F Sig.

1 Regression 134.963 2 67.482 10.367 .000a

Residual 169.243 26 6.509

Total 304.207 28

a. Predictors: (Constant), Biaya Hidup, Sifat Konsumtif b. Dependent Variable: Pengeluaran

Mahasiswa EI

Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup secara bersama-sama terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.

Ha : Ada pengaruh secara signifikan antara Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup secara bersama-sama terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.

(29)

Tingkat signifikansi menggunakan  = 5% (signifikansi 5%

atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)

3. Menentukan F hitung

Berdasarkan tabel diperoleh F hitung sebesar 10,367 4. Menentukan F tabel

Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%,  = 5%, df 1

(jumlah variabel–1) = 2, dan df 2 (n-k-1) atau 29-2-1 = 26 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen), hasil diperoleh untuk F tabel sebesar 3,369 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =finv(0.05;2;26) lalu enter.

5. Kriteria pengujian

Ho diterima bila F hitung < F tabel Ho ditolak bila F hitung > F tabel

6. Membandingkan F hitung dengan F tabel.

Nilai F hitung > F tabel (10,367 > 3,369), maka Ho ditolak. 7. Kesimpulan

Karena F hitung > F tabel (10,367 > 3,369), maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan antara Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup secara bersama-sama terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI pada UJKS Surya Amanah. 4.6.3 Uji t (Uji Signifikansi Parameter Individual)

(30)

yaitu Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup terhadap variabel dependen

1 (Constant) 8.955 4.318 2.074 .048

Sifat Konsumtif .252 .118 .360 2.127 .043

Biaya Hidup .386 .160 .409 2.417 .023

a. Dependent Variable: Pengeluaran Mahasiswa EI

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:

Pengujian Koefisien Regresi Variabel Sifat Konsumtif

1. Menentukan Hipotesis

Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Sifat Konsumtif dengan Pengeluaran Mahasiswa EI.

Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara Sifat Konsumtif dengan Pengeluaran Mahasiswa EI

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan  = 5%

3. Menentukan t hitung

Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 2,217 4. Menentukan t tabel

(31)

pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,056 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05;26) lalu enter.

5. Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel < t hitung < t tabel

Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel 6. Membandingkan t hitung dengan t tabel

Nilai t hitung > t tabel (2,217 > 2,056) maka Ho ditolak 7. Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung > t tabel (2,217 > 2,056) maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara Sifat Konsumtif dengan Pengeluaran Mahasiswa EI. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial Sifat Konsumtif berpengaruh terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI pada UJKS Surya Amanah.

Pengujian Koefisien Regresi Variabel Biaya Hidup

1. Menentukan Hipotesis

Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Biaya Hidup dengan Pengeluaran Mahasiswa EI

Ha : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara Biaya Hidup dengan Pengeluaran Mahasiswa EI

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan  = 5%.

3. Menentukan t hitung

Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 2,417 4. Menentukan t tabel

(32)

jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,056 (Lihat pada lampiran) atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada cell kosong ketik =tinv(0.05;26) lalu enter.

5. Kriteria Pengujian

Ho diterima jika -t tabel  t hitung  t tabel

Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel 6. Membandingkan thitung dengan t tabel

Nilai t hitung > t tabel (2,417> 2,056) maka Ho ditolak 7. Kesimpulan

Oleh karena nilai t hitung > t tabel (2,417> 2,056) maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan antara Biaya Hidup dengan Pengeluaran Mahasiswa EI. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial Biaya Hidup berpengaruh positif terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI pada UJKS Surya Amanah.

4.7 Hasil Pengujian Hipotesis

Penelitian ini memiliki 3 hipotesis yang diajukan untuk meneliti praktik manajemen laba perusahaan di Indonesia. Hasil hipotesis-hipotesis tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Hipotesis pertama (H1) adalah Sifat Konsumtif berpengaruh signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 2,217 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,025 (p < 0,05) maka variabel Sifat Konsumtif berpengaruh positif secara signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI yang berarti H1 diterima.

(33)

maka variabel Biaya Hidup berpengaruh positif secara signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI atau yang berarti H2 diterima.

Hipotesis ketiga (H3) adalah Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup berpengaruh signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI. Dari hasil pengujian analisis regresi diperoleh nilai F hitung sebesar 10,367 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (p > 0,05). maka variabel Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup berpengaruh positif secara signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI yang berati H3 diterima.

4.8 Pembahasan

Dengan melibatkan sebanyak 30 responden, memberikan informasi mengenai pengaruh dua variabel yaitu Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup mempengaruhi Pengeluaran Mahasiswa EI.

4.8.1 Pengaruh Sifat Konsumtif Terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran Sifat Konsumtif berpengaruh positif signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI. Hal ini ditunjukkan dari hasil pengolahan data diperoleh t hitung sebesar 2,217 (lebih besar dari t table 2,056).

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Zainuri (2007) yang menyatakan bahwa Sifat Konsumtif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.

4.8.2 Pengaruh Biaya Hidup Terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI

(34)

Ini artinya komunikasi secara teori maupun praktik belum tentu dapat berpengaruh terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI.

Adapun penelitian ini menunjukkan nilai positif dan signifikan berdasarkan hasil penngolahan data bahwa nilai t hitung sebesar 2,417 (lebih besar dari t table sebesar 2,056). Artinya, semakin baik komunikasi organnisasi diterapan pada UJKS Surya Amanah maka semakin baik pula Pengeluaran Mahasiswa EInya. Ini disebabkan karena komunikasi sebagai jalur yang menghubungkan antara manajer dengan karyawannya sehingga dapat menumbuhkan sikap saling percaya dan transparan.

4.8.3 Pengaruh Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup secara Bersama-sama terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI secara Signifikan

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pengeluaran Mahasiswa EI secara bersama-sama (simultan), berarti pengaruh Sifat Konsumtif dan Biaya Hidup yang ditunjukkan secara bersama-sama dapat meningkatkan Pengeluaran Mahasiswa EI.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengaruh secara bersama-sama menghasilkan F hitung sebesar 10,367 (lebih besar dari F table sebesar 3,369). Hal ini menunjukkan semakin tinggi nilai F hitung maka semakin baik Pengeluaran Mahasiswa EI yang ditunjukkan. Sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal dari setiap karyawannya.

(35)

5.1 Kesimpulan

Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal sesuai dengan hipotesis sebagai berikut:

1. Dari hasil perhitungan didapatkan harga t hitung sebesar 2,217 dan taraf signifikan sebesar 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat konsumtif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi islam. Pengambilan keputusan tersebut berdasarkan harga t hitung > t tabel (2,217 > 2,056) dengan pengujian 2 sisi (Signifikansi

 = 5% : 2 = 2,5%). Adapun besaran pengaruhnya senilai 31,9%.

2. Dari hasil perhitungan didapatkan harga t hitung sebesar 2,417 dan taraf signifikan sebesar 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat konsumtif berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi islam. Pengambilan keputusan tersebut berdasarkan harga t hitung > t tabel (2,417> 2,056) dengan pengujian 2 sisi (Signifikansi 

= 5% : 2 = 2,5%). Adapun besaran pengaruhnya senilai 34,7%.

3. Dari hasil perhitungan didapatkan harga F hitung sebesar 10,367 dan taraf signifikan sebesar 0,000. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat konsumtif dan biaya hidup secara bersamaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pengeluaran mahasiswa ekonomi islam. Pengambilan keputusan tersebut berdasarkan harga F hitung > F table (10,367 > 3,35) dan nilai signifikansi yang jauh lebih kecil dari 0,05. Adapun besaran pengaruhnya senilai 44,4%.

5.2 Saran

Meskipun telah diupayakan semaksimal mungkin, namun ternyata peneliti ini masih banyak keterbatasan penelitian, antara lain :

1. Obyek penelitian yang masih kecil, artinya luas penelitian yang masih kurang, hanya pada UJKS Surya Amanah Mijen Semarang, sehingga kurang bisa digeneralisasikan untuk semua lembaga keuangan syari’ah di kota lain.

2. Responden penelitian ini umumnya adalah karyawan UJKS Surya Amanah Mijen Semarang.

3. Kurangnya variabel penelitian yang dimasukkan dalam model, sehingga memiliki kontribusi penelitian yang kurang luas.

5.3 Penutup

(36)
(37)

DAFTAR PUSTAKA

Josep Bintang Kalangi. Matematika Ekonomi dan Bisnis:Salemba emban patria. 2002

Endro Sariono.dkk. Manusia dan Perilaku Ekonomi: Exact Ganeca. 2007

Mulyadi, “Akuntansi Biaya”. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2005.

Muhammad, “Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif”. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008.

H. M. Burhan Bungin, “Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Jakarta: Prenada Media. hlm. 75

Nur Indriantoro, Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen, Yogyakarta: BPFE, cetakan kedua 2002, hlm. 146

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ALFABETA, Bandung: 2008, hlm. 80

M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Prenada Media, hlm. 105

Husein Umar, Research Methods in Finance and Banking (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2002), hlm. 114

Irabieber.wordpress.com/2011/12/15/teknik-pengumppulan-data/ diunduh pada jam 06:19

Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 123.

Sudjana, Metode Statistik, Bandung: TARSITO, 2002, hlm. 369.

Sambas Ali Muhidin dkk, Analisis Korekasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian, Bandung: Pustaka Setia Bandung, 2007, hlm. 198

Algifari, Analisis Regresi : Teori, Kasus dan Solusi, Yogyakarta : BPFE UGM, 2000, hlm. 39

www.islampeace.clubdiscussion.net/t13-pengertian-tujuan-prinsip-ekonomi-islam/

(38)

Imam ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS, Semarang; Badan Penerbit Undip,2005,hlm.45

Suharto dan Budhi Cahyono “Pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia di Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Tengah” Jurnal Ekonomi, I (Januari, 2005), hlm. 22.

http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2077036-pengertian-konsumsi/

Gambar

Tabel 4.1Hasil Uji Validitas Instrumen
Tabel 4.2Uji Reliabilitas
Table 4.4
Gambar 4.5Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan kapasitas saluran eksisting terdapat 2 (dua) saluran yang tidak mampu menampung debit rencana sehingga meluber yaitu saluran Raya Gebang

hipotesis uji t variabel stress kerja Berdasarkan hasil analisis regresi dapat (X2) diperoleh nilai t hitung sebesar 1,338&gt; t tabel sebesar 0,236 dan nilai signifikansi

Globalisasi yang melanda dunia saat ini berpengaruh pada perkembangan bahasa di seluruh dunia. Terjadi penyerapan berbagai unsur dari berbagai bahasa akibat

Interpretasi lapisan geologi bawah permukaan dilakukan dengan membuat lintasan pada peta kontur anomali lokal daerah penelitian (Gambar 7) dari zona anomali

Sesebuah institusi boleh memberi kesan kepada pembangunan ekonomi melalui beberapa saluran, dengan melalui peruntukan yang diberi untuk menguruskan hal ehwal zakat dan

Dalam rangka memeriahkan HUT Paroki SanMaRe yang ke-3, akan diadakan bazar pada hari Minggu, 25 Agustus 2013, bazar terbuka bagi seluruh umat. Bagi yang berminat membuka

Salah satu unsur mendasar dan paling penting dalam membuka kerjasama sebagaimana prinsip good neighboring state dengan negara lain adalah membangun suatu hubungan

Misalkan panwas, kami harus mendapatkan persetujuan dari Bawaslu, Yang Mulia dan terkait dengan sekda juga, kami berharap Mahkamah sendiri memanggil, sebagaimana