KIMIA DASAR
ILMU KIMIA
•
Kimia
Ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
tentang MATERIyang meliputi:
–
Struktur materi
–
Susunan materi
–
Sifat materi
–
Perubahan materi
–
Energi yang menyertai dari suatu materi
Karakteristik
Sifat materi
•
Berdasarkan jumlah
–
Sifat ekstensif
berat, volume
–
Sifat intensif
warna, daya hantar listrik
•
Berdasarkan perubahan yang terjadi
–
Sifat fisis
masa, volume, kalor
–
Sifat kimia
karat, pembusukan
Wujud dan Perubahan
Padat
Cair
Gas
Bentuk tertentu
Bentuk mengikuti
wadah
Mengikuti wadah
Volume tertentu
Volume tertentu
Volume tidak tentu
gas
Unsur
Senyawa
Campuran
•
Campuran adalah gabungan dua atau lebih zat
murni tanpa melalui reaksi kimia.
•
Contoh:
–
air laut
adalah campuran air, NaCl, dan garam
lainnya.
–
Udara bersih
N2, O2, CO2, dan gas lainnya.
Karakteristik campuran
•
Komposisi zat-zat murni dalam campuran adalah tidak
tetap
co: komposisi gula dalam sirop beda
rasa beda.
•
Sifat zat-zat murni dalam campurannya adalah sama
dengan sifat asalnya
co: sifat manis sirop (air & gula) masih berasa.
•
Zat-zat murni dalam campuran dapat dipisahkan
secara fisis
Jenis campuran
•
larutan
campuran homogen antara dua zat atau
lebih dimana partikel-partikel dari komponen
penyusunnya tersebar secara merata
•
Koloid
suatu campuran heterogen antara dua
zat atau lebih dimana partikel-partikel zat yang
berukuran koloid.
•
Suspensi
campuran heterogen antara dua zat
atau lebihdengan zat tersuspensi berukuran
Pemisahan Campuran
•
Sebagian besar materi adalah campuran
•
Untuk memperoleh zat murni perlu dilakukan
pemisahan dengan metode:
–
Pemisahan padat-padat
–
Pemisahan padat-cair larutan
–
Pemisahan padat-cair suspensi
–
Pemisahan beberapa zat padat
–
Pemisahan zat cair yang tidak saling melarutkan
Prinsip Pemisahan Campuran
•
Berdasarkan sifat fisika
–
Ukuran
–
Berat jenis, suhu (TD, TL),
–
Fase (padat, cair, gas)
–
Kelistrikan, sifat magnet
•
Berdasarkan sifat kimia
–
Kepolaran
Pemisahan Campuran
Pemisahan Campuran
Pemisahan Campuran
Pemisahan Campuran
Pemisahan Campuran
Pemisahan Campuran
HUKUM-HUKUM DASAR ILMU KIMIA
•
Hukum kekekala massa (Lavoiser)
•
Hukum perbandingan tetap (Proust)
•
Hukum perbandingan berganda (Dalton)
•
Hukum-hukum gas ideal
–
Boyle
–
Gay Lusac
Hukum Kekekalan Massa
•
Kimiawan Perancis Antoine Lavoisier, melakukan
percobaan 2HgO
2Hg + O
2
•
dala setiap operasi ki ia, kua titas ateri
se elu da sesudah reaksi selalu sa a
Hukum Perbandingan Tetap
•
Kimiawan Perancis, Joseph Proust
•
dala suatu se yawa ki ia, proporsi erdasar
-massa dari unsur-unsur penyusunnya adalah tetap
tidak bergantung pada asal-usul senyawa tersebut
Hukum Perbandingan Tetap
a. Pada senyawa NH3
massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3
massa S : massa O
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
Hukum Perbandingan Tetap
•
Keuntungan: bila diketahui massa suatu senyawa
salah satu unsur pembentuk senyawa maka massa
unsur lainnya dapat diketahui.
Hukum Perbandingan berganda
•
Ilmuwan Inggris, John Dalton, mempopulerkan
teori atom (sebelumnya telah diperkenalkan oleh
Democritus 640 SM)
•
ila dua u sur e
e tuk sederet se yawa,
massa-massa dari satu unsur yang bergabung
dengan massa yang tertentu dari unsur lainnya
merupakan nisah dari bilangan buulat terhadap
Hukum Perbandingan berganda
•
Teori materi atom Dalton:
1. Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi
2. Semua atom dari unsur kimia tertentu mempunyai massa
yang sama begitupula semua sifat lainnya
3. Insur kimia lain akan memiliki jenis atom yang berbeda
terutama massa atomnya yang berbeda
4. Atom tidak dapat dihancurkan dan identitasnya selalu
tetap selama reaksi kimia
Hukum Perbandingan berganda
•
Contoh:
Bila unsur Nitrogen den oksigen
disenyawa-kan dapat terbentuk;
NO
massa N : O = 14 : 16 = 7 : 8
NO
2
massa N : O = 14 : 32 = 7 : 16
Untuk massa Nitrogen yang sama banyaknya
maka perbandingan massa Oksigen pada
Hukum Gas Ideal
•
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV
= nRT
dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082
lt.atm/mol Kelvin
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
a. HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
"Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den sederhana".
c. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
d. HUKUM AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
Jawab:
85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac: P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27) V2 = 12.31 liter
B. MASSA ATOM DAN MASSA RUMUS
1. Massa Atom Relatif (Ar)
merupakan perbandingan antara massa 1 atom dengan 1/12 massa 1 atom karbon 12
2. Massa Molekul Relatif (Mr)
merupakan perbandingan antara massa 1 molekul senyawa dengan 1/12 massa 1 atom karbon 12.
Massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa merupakan penjumlahan dari massa atom unsur-unsur penyusunnya.
Contoh:
Jika Ar untuk X = 10 dan Y = 50 berapakah Mr senyawa X2Y4 ?
Jawab: