Name : Nirwanasari sedikit penelitian yang pernah menyelidiki perbedaan antara preferensi guru dan siswa untuk koreksi kesalahan. Peneliti juga tidak mengambil keterampilan berbicara sebagai subjek penelitian. Meskipun kesalahan siswa fenomena alam yang di kelas bahasa sangat penting dalam kelas bahasa karena beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa jika di berikan dalam cara yang benar dapat meningkatkan kemampuan bahasa siswa. Peneliti juga melakukan pengamatan untuk mengetahui tanggapan siswa dan persepsi terhadap komentar guru telah maju maka pengetahuan linguistik siswa lebih baik dan itu akan meningkatkan akurasi siswa dalam menulis dengan tingkat yang lebih tinggi setelah menerima komentar korektif guru. Memberikan kontribusi positif terhadap pendidikan dalam proses pengaturan, membentuk kemempuan berbicara siswa yang dapat mempengaruhi proses pengajaran untuk membuat hasil yang optimal.
Penelitian ini menggunakan Ap kuantitatif untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang respon siswa ketika meneraokan komentar. Peneliti akan memberikan kuesioner yang merupakan salah satu instrumen yang efektif. Hal ini di buat dengan menggunakan skala likert. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ketidaksesuaian antara keyakinan guru dan praktek sebenarnya.
Dalam penelitian ini, siswa yang baik tinggi dan kelompok kecemasan rendah menganggap recasts sebagai jenis yang efektif pada komentar korektif (pan 2015). Hasil ini menunjukkan bahwa siswa berfikir penjelasan tata bahasa tidak membantu mereka untuk mengubah ucapan asli mereka, atau menghasilkan bentuk sasaran sperti, mereka masih merasa bahwa jenis lain dari komentar guru lebih efektif daripada yang lain dalam meningkatkan keterampilan berbicara mereka.
DAFTAR PUSTAKA